Anda di halaman 1dari 24

PETA KROMOSOM

PADA EUKARIOTA
Walter Sutton (1903): ...pasti terdapat lebih banyak
faktor-faktor unit selain kromosom pada sebagian
besar organisme.
Kromosom...
Sebagai unit transmisi dalam meiosis sehingga
semua perubahan pada level kromosom akan
diwariskan saat pembentukan gamet.

Pindah silang merupakan


pertukaran segmen kromosom
yang terjadi saat sinaps atau
kejadian berpasangannya
kromosom homolog pada
profase meiosis.
Gen-gen tertentu bersegregasi seolah-olah mereka
bergabung atau terpaut bersama sehingga tidak
mengalami independent assortment .
Pada gen-gen tersebut, bisa mengalami pindah silang
(crossing over) yang menghasilkan rekombinasi dan
sering terjadi pada tahapan tetrad.
Frekuensi pindah silang bervariasi dan setara dengan
jarak antarlokus.

PETA KROMOSOM : LOKASI GEN-GEN


SECARA RELATIF DI DALAM KROMOSOM
Gen-gen yang terpaut dalam kromosom yang
sama akan bersegregasi bersama-sama

a. Independent assortment
b. Linkage without crossing over Gamet Gamet
c. Linkage with crossing over Rekombinan Parental
Semakin besar jarak antargen, proporsi gamet
rekombinan meningkat dan gamet parental
menurun.

Jika lokus dari dua gen terpaut saling


berjauhan, jumlah gamet rekombinan bisa
mencapai, tapi tidak lebih dari, 50%.
Rekombinasi 50% menghasilkan rasio 1:1:1:1
(parental:rekombinan:parental:rekombinan)
atau 2 parental dan 2 rekombinan.
Rasio Pautan
(Linkage Ratio)
Rasio 1:2:1 adalah ciri dari Rasio Pautan
pautan penuh, biasanya
teramati hanya jika gen-gen
(Linkage Ratio)
sangat berdekatan dan jumlah
progeni relatif sedikit.
Thomas H. Morgan :
1. Apa yang menjadi sumber pemisahan gen?
Adanya chiasmata (tunggal: chiasma) (seperti yang
diamati F.A. Janssens) yang bisa berlaku sebagai lokasi
untuk pertukaran genetik.
2. Mengapa frekuensi dari pemisahan gen bervariasi tergantung
pada gen yang dipelajari?
Dua gen yang jaraknya berdekatan di dalam kromosom
lebih kecil kemungkinannya untuk membentuk chiasma
dibanding antargen yang jaraknya berjauhan. semakin
dekat jarak antargen maka semakin kecil kemungkinan
pertukaran genetik terjadi antara keduanya.

Pindah silang menjadi dasar penentuan


jarak antargen dalam pemetaan kromosom
Hasil pengamatan
pindah silang yang
diamati oleh
Sturtevant untuk
gen mutan yellow
(y), white (w) dan
gen mutan white
(w), miniature (m)
(cross B).
Frekuensi
rekombinasi
menjadi dasar
dalam penentuan
peta kromosom
oleh Sturtevant.
Alfred H. Sturtevant:
Pemetaan Kromosom
Peta gen yellow (y), white (w), dan miniature (m) pada kromosom
X D. melanogaster. Angka menunjukkan persentase anak
rekombinan yang dihasilkan pada satu dari tiga persilangan yang
masing-masing melibatkan dua gen berbeda.

1 map unit (mu) = rekombinasi 1% antara dua gen:


Jarak gen yellow white = 0,5 mu
Jarak gen white miniature = 35,4 mu
Sehingga jika jarak gen yellow miniature = 35,4 mu maka
jarak gen white miniature = 35,4 0,5 = 34,9 34,5 mu (atau 34,5%)
Pindah silang
tunggal
Selama meiosis,
kejadian pindah
silang dengan
jumlah terbatas
terjadi secara acak
sepanjang tetrad.
Semakin pendek
jarak antarlokus,
semakin kecil
kemungkinan
kejadian pindah
silang tunggal dan
sebaliknya.
Ketika pindah silang tunggal terjadi antara dua
kromatid tidak bersaudara, dua kromatid lainnya tidak
terlibat dalam pertukaran gen dan masuk ke dalam
gamet tanpa perubahan.
Secara teori, proporsi gamet rekombinan maksimal
50% dari potensi gamet terbentuk.
Menentukan sekuen gen
selama pemetaan memerlukan
analisis banyak pindah silang
Double crossovers; memerlukan tiga gen yang
dilihat dan kedua alel bersifat heterozigot.
Jika jarak A B = 3
mu dan B C = 2 mu,
maka frekuensi
harapan terjadinya
double crossovers
adalah:
0,03 x 0,02 = 0,0006
atau 0,06%.
3 kriteria keberhasilan pemetaan
pindah silang:
Genotipe dari organisme penghasil gamet pindah
silang harus heterozigot pada semua lokus yang
diamati.
Persilangan harus bisa digambarkan sehingga
genotipe dari semua gamet dapat ditentukan
dengan mengamati fenotipe dari anakan yang
dihasilkan.
Jumlah anakan yang dihasilkan harus cukup
banyak untuk mewakili semua kelompok pindah
silang.
Persilangan dengan
pemetaan untuk tiga gen
yellow (y atau y+), white
(w atau w+) dan echinus
(ec or ec+) pada D.
melanogaster.
NCO = noncrossover,
SCO = single-crossover,
DCO = double-crossover.
Interference
Interference: pindah silang pada satu
tempat menghambat pindah silang pada
tempat berdekatan
Interference = 1 (coefficient of coincidence)
Coefficient of coincidence =
Observed double crossovers
Expected double crossovers
Menghitung Interference
Coefficient of coincidence =
Observed double crossovers =
Expected double crossovers
24 + 16 = 40 = 0.667
0.2 x 0.3 x 1000 60
Interference = 1 (coefficient of coincidence)
= 1 0.667 = 0.333
Was he fortunate or did he never publish the
particular combination?
Chapter Concepts
Pada Eukariota, kromosom mengandung banyak gen di mana lokasinya
tetap di sepanjang kromosom.
Kecuali dipisahkan oleh pindah silang, alel-alel di kromosom yang sama
bersegregasi sebagai suatu unit selama pembentukan gamet.
Pindah silang antarkromosom homolog selama meiosis menghasilkan
gamet rekombinan dengan kombinasi alel berbeda yang meningkatkan
variasi genetik.
Pindah silang antarkromosom homolog menjadi dasar dalam pembuatan
peta kromosom. Semakin jauh jarak antara dua gen di dalam kromosom
maka semakin tinggi frekuensi pindah silang antara keduanya.
Rekombinasi juga terjadi antara kromosom mitotik dan antara kromatid
bersaudara.
Analisis keterpautan dan pemetaan dapat dilakukan untuk organisme
haploid dan diploid.

Anda mungkin juga menyukai