Anda di halaman 1dari 2

1.

 Mr. Smith adalah Warga Negara Asing yang bertempat tinggal di di Australia. Mr. Smith
memperoleh penghasilan berupa deviden dari perusahaan Indonesia. Atas penghasilan yang
diterima Mr. Smith tersebut akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.

Dari kasus tersebut, asas apa yang digunakan untuk pemungutan pajaknya? Berikan
penjelasan!

2.  Jambi, Kompas.com. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Barat
dan Jambi bersama Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi menangani kasus
dugaan penggelapan pajak yang melibatkan Direktur PT PIS berinisial AV (43).

Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelejen dan Penyidikan Kanwil DJP Sumbar dan
Jambi Mahanto mengatakan, kasus dugaan pelanggaran pajak yang dilakukan oleh PT PIS
terjadi sejak 2018.

Adapun PT PIS bergerak di bidang perdagangan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar
bersubsidi yang terdaftar sebagai perusahaan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Jambi. AV yang merupakan direktur perusahaan itu menyampaikan laporan dan
pemberitahuan pajak yang isinya diduga tidak benar. Pelaporan tersebut dinyatakan tidak
lengkap atas SPT masa PPN dari Mei 2018 sampai dengan Desember 2018. Dari hasil
pemeriksaan, diduga dalam pelaporan pajak, AV selaku direktur menggunakan faktur pajak
yang tidak sesuai transaksi. Penyidik Kanwil DJP Sumbar dan Jambi kemudian menemukan
kerugian negara sekurang-kurangnya sebesar Rp 2,5 miliar.

 Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan tentang definisi perpajakan serta penghindaran


pajak( tax avoidance) dan pengelakan pajak ( tax evasion) serta analisa kasus tersebut
dalam ruang lingkup definisi perpajakan serta termasuk penghindaran pajak atau
pengelakan pajak.

1. Asas yang akan dikenakan terhadap penghasilan yang diterima Mr.Smith adalah asas sumber
(Source Priciple). Berdasarkan asas ini, negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan
yang diterima oleh orang pribadi jika penghasilan yang akan dikenakan pajak tersebut diterima
oleh orang pribadi atatu badan yang bersangkutan dari suatu negara.
Dalam asas tersebut, tidak dipersoalkan mengenai siapa dan apa status dari orang pribadi atau
badan yang menerima penghasilan tersebut karena yang menjadi landasan pengenaan pajak ialah
objek pajak yang berasal dari negara itu. Ringkasnya, negara tidak mempersoalkan siapa
penerima penghasilan, Wajib Pajak dalam negeri ataupun Wajib Pajak luar negeri. Selama
penghasilan berasal dari negara itu, maka akan dikenai pajak di negara tersebut.

2. Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP),
pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Analisa kasus PT PIS : Berdasarkan pengertian diatas PT PIS sudah melakukan kontribusi wajib
kepada negara, namun terdapat dugaan penggelapan pajak yang jelas tidak sesuai dengan undang
undang perpajakan.
Penghindaran pajak (tax avoidance) yaitu upaya penghindaran pajak secara legal yang tidak
melanggar peraturan perpajakan untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan
kelemahan ketentuan perpajakan.
Analisa Kasus PT PIS : Berdasarkan kasus yang terjadi pada PT PIS, perusahaan tersebut tidak
melakukan penghindaraan pajak, karena PT PIS dengan sengaja menyampaikan laporan dan
pemberitahuan pajak yang isinya diduga tidak benar, dimana AV selaku direktur menggunakan
faktur pajak yang tidak sesuai transaksi.

Tax evasion adalah pelanggaran perpajakan dalam melakukan skema penggelapan pajak.
Penggelapan pajak yang dimaksud adalah melakukan pengurangan jumlah pajak yang harus
dibayarkan, bahkan hingga tidak membayarkan pajak terutangnya lewat cara-cara yang ilegal.
Analisa Kasus PT PIS : Berdasarkan kasus yang terjadi pada PT PIS, perusahaan tersebut terduga
melakukan Tax Evasion, karena PT PIS dengan sengaja melakukan penghindaraan pajak dengan
cara menyampaikan laporan dan pemberitahuan pajak yang isinya diduga tidak benar sehingga
menimbulkan kerugian negara sekurang-kurangnya sebesar Rp 2,5 miliar.

Anda mungkin juga menyukai