http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/bbhe
Abstract
___________________________________________________________________
Purpose of this study was to determine differences in the result of curling by utilizing waste newspaper and
HVS. Researchers provide information for the public in order to use waste paper as a replacement roller during
curling hair.. The data analysis technique used is the t-test to determine differences in the results of curling hair
utilizing newspaper and HVS paper. The independent variable in this study is a waste newspaper and HVS
paper, the dependent variable in this study is the result of curling. The results of the study were seen with the
naked eye showed that there are differences in the results of curling by utilizing waste newspaper and HVS
paper seen from the shape of the resulting curls, curl resistance and difficulty level. Suggestion from researchers
is the need for publication in the wider community that the paper can be used for perming hair. Besides using
newspaper and HVS paper, can take advantage of another paper to curl hair.
© 2014 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: ISSN 2252-7087
Department of Services Technology and Production FT Semarang State
University Campus Building E10 Sekaran Gunung Pati Semarang 50229
E-mail: tjp_unnes@yahoo.com
1
Sofia Daniati & Trisnani Widowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)
2
Sofia Daniati & Trisnani Widowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)
Alat Jumlah
Sisir Berekor 1 buah
Jepit Bergigi 6 buah
Handuk 1 buah
Mangkok 1 buah
Timbangan 1 buah
Hairdryer buah
Tabel 2. Bahan yang digunakan untuk eksperimen
Bahan Jumlah
Kertas Koran 45 kertas
Kertas HVS 45 kertas
Foam 6 gram
3
Sofia Daniati & Trisnani Widowati/ Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)
Pengeritingan dengan menggunakan kertas kertas HVS sebesar 8,54, nilai teringgi 10,32, dan
koran dan HVS dilakukan dengan cara nilai terendah 6,99. Dalam penelitian uji prasyarat
memparting rambut menjadi 6 bagian kemudian dan analisis yang digunakan adalah uji normalitas
beri foam yang telah ditimbang sebelumnya tiap 1 dan uji homogenitas.
parting, kemudian ambil rambut persection
dengan arah vertikal menggunakan sisir berekor. Uji Normalitas
Setelah itu satukan rambut dengan kertas koran
atau kertas HVS yang telah di lipat sebelumnya. Uji normalitas data digunakan untuk
Tarik kebawah sekitar 5 cm dari ujung rambut, mengetahui apakah data yang diperoleh
lalu tarik ujung rambut ke depan kemudian berdistribusi normal atau tidak. Hasil pengujian
kebelakang, lakukan sampai ujung rambut habis menunjukkan Ftabel sebesar 0,985 dan Fhitung
digulung. Terakhir, ikat kedua ujung kertas sebesar 0,749, karena thitung < ttabel maka Ho
sehingga gulungan ikat diterima ini berarti populasi berdistribusi normal.
kedua ujung kertas sehingga gulungan tadi
terkunci. Tunggu kurang lebih 30 menit, kemudian Uji Homogenitas
lepas gulungan rambut mulai dari bagian tengkuk
hingga ke bagian depan. Pengujian homogenitas dilakukan dengan
menggunakan uji kesamaan dua varian kelompok.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian menunjukan Fhitung sebesar 11,2
dan Ftabel 19,00 dengan taraf signifikan α = 0,05,
Hasil eksperimen yang telah dilakukan karena Fhitung < Ftabel yaitu 11,2 < 19,00 ini berarti
peneliti, diperoleh rata-rata hasil pengeritingan kedua kelompok varians dari kelompok kertas
rambut dengan memanfaatkan limbah kertas koran dan kertas HVS adalah homogen. Menguji
koran dan kertas HVS pada jenis rambut normal, hipotesis nol (Ho) dilakukan dengan uji t untuk
kering dan berminyak. Dilihat dari hasil mengetahui perbedaan hasil pengeritingan rambut
perhitungan keseluruhan rata-rata pengeritingan dengan menggunakan limbah kertas. Thitung sebesar
rambut dengan memanfaatkan kertas koran dan 22,95 sedangkan Ttabel sebesar 2,132, karena thitung
kertas HVS nilai rata rata hasil pengeritingan 22,95 > dari pada ttabel 2,132 menunjukan bahwa
rambut dengan menggunakan kertas koran Ho ditolak dan Ha diterima berarti pengeritingan
sebesar 12,88, nilai tertinggi sebesar 13,32, dan rambut menggunakan kertas koran dan kertas
nilai terendah 12,33. Sedangkan nilai rata rata HVS meliliki perbedaan hasil.
hasil pengeritingan rambut dengan menggunakan
Pengujian Hipotesis
Menguji hipotesis nol (Ho) dilakukan
dengan menggunakan uji t untuk mengetahui
perbedaan hasil pengeritingan rambut dengan
menggunakan limbah kertas pada mahasiswa
pendidikan tata kecantikan angkatan 2010. .
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung
sebesar 22,95 sedangkan ttabel sebesar 2,132, karena
thitung 22,95 > dari pada ttabel 2,132 menunjukan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima berarti hasil
pengeritingan rambut menggunakan kertas koran
5
Sofia Daniati & Trisnani Widowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)
6
Sofia Daniati & Trisnani Widowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)
Bentuk ikal yang dihasilan pada berminyak bentuk ikal akan lebih cepat hilang
pengeritingan rambut menggunakan kertas karena produksi minyak yang berlebih. Jenis
koran menghasilkan bentuk ikal yang sempurna rambut normal dan kering ikal yang terbentuk
dibandingkan dengan pengeritingan rambut tidak cepat hilang atau tidak mudah lost
menggunakan kertas HVS baik pada jenis sebaliknya pada jenis rambut berminyak, ikal
rambut normal, kering ataupun berminyak yang terbentuk cepat hilang atau lost baik pada
karena kertas koran sebagai alat penggulung pengeritingan rambut menggunakan kertas
rambut akan menghasilkan bentuk ikal yang koran atau pengeritingan rambut menggunakan
lebih rapat jarak antar gelombangnya. Rambut kertas HVS ini disebabkan karena produksi
akan membentuk huruf S secara sempurna. minyak yang berlebih pada rambut
Bentuk ikal yang dihasilkan dapat terbentuk menyebabkan bentuk ikal yang dihasilkan cepat
secara sempurna karena kertas koran memiliki hilang.
tekstur yang tipis sehingga pada saat mengunci Penggunaan kertas koran sebagai pengganti alat
gulungan rambut dengan cara mengikat kertas, penggulung rambut dalam pengeritingan cukup
gulungan rambut dapat terkunci secara mudah karena tekstur koran yang tipis
sempurna atau kencang, sedangkan Kertas HVS khususnya pada saat mengunci gulungan rambut
sebagai alat penggulung rambut menghasilkan dengan mengikat kertas, sehingga gulungan
bentuk ikal yang lebih renggang jarak antar rambut dapat terkunci dengan sempurna atau
gelombangnya ini disebabkan karena kertas kencang. Mengingat kertas koran memiliki
HVS memiliki tekstur yang tebal sehingga pada tekstur yang tipis, perlu berhati-hati pada saat
saat mengunci gulungan rambut dengan cara penggulungan rambut atau mengikat kertas
mengikat kertas, tidak dapat mengunci dengan karena kertas koran mudah sobek, sedangkan
sempurna. Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan kertas HVS sebagai pengganti alat
jenis rambut tidak mempengaruhi bentuk ikal penggulung rambut dalam pengeritingan lebih
yang dihasilkan. Terdapat beberapa faktor yang sulit karena tekstur kertas HVS yang tebal
mempengaruhi bentuk ikal yang dihasilkan pada sehingga pada saat mengunci gulungan rambut
saat melakukan pengeritingan, yaitu : dengan mengikat kertas, gulungan rambut tidak
kekencangan pada saat menggulung dan dapat mengikat dengan kencang karena tekstur
mengunci gulungan rambut, teknik menggulung kertas yang tebal dan kesat, ini yang
rambut dan alat yang digunakan untuk menyebabkan gulungan rambut tidak kencang
menggulung rambut. dan mempengaruhi bentuk ikal yang dihasilkan.
Ketahanan ikal dipantau setelah 5 jam, baik
pada pengeritingan rambut menggunakan kertas PENUTUP
koran atau kertas HVS sangat baik ini
disebabkan karena penggunaan foam sebelum Berdasarkan analisis data hasil
penggulungan rambut dan kekencangan pada penelitian, dapat diambil simpulan bahwa
saat mengunci gulungan rambut sehingga terdapat perbedaan hasil pengeritingan rambut
menghasilkan bentuk ikal yang rapat jarak antar dengan memanfaatkan limbah kertas koran dan
gelombangnya, tetapi pada jenis rambut HVS. Pengeritingan dengan menggunakan
7
Sofia Daniati & Trisnani Widowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)
kertas koran menghasilkan bentuk ikal, lebih jenis rambut berminyak rambut akan lebih cepat
baik dibandingkan dengan pengeritingan dengan lost karena pengaruh produksi minyak yang
menggunakan kertas HVS, ini disebabkan berlebih. Produksi minyak yang berlebih
karena kertas koran lebih tipis dibandingkan membuat rambut lebih licin dan mengurangi
dengan kertas HVS sehingga pada saat kepekatan foam..
mengunci gulungan rambut dengan mengikat
kertas gulungan rambut dapat terkunci dengan DAFTAR PUSTAKA
kencang. Namun, penggunaan kertas koran
pada saat penggulungan rambut lebih sulit Arikunto, suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu
karena tesktur koran yang tipis dibandingkan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
dengan kertas HVS menyebabkan kertas mudah
sobek sehingga perlu berhati-hati pada saat Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantukan Rambut
Jilid 1. Direktorat Jenderal Manajemen
menggulung rambut atau mengikat gulungan
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
rambut. Ketahanan ikal 5 jam setelah
Pendidikan Nasional.
pengeritingan baik pengeritingan dengan Widayanti, fajar. 2008. Rambutku Mahkotaku.
menggunakan kertas koran maupun keras HVS Klaten. CV. Sahabat.
memiliki ketahanan ikal yang baik namun pada