Anda di halaman 1dari 14

IDENTIFIKASI

GOLONGAN SENYAWA
METBOLIT TUMBUHAN
NAMA : JUAN S LAMBEY
NIM : 18101105073
KELAS FARMASI B
PENGANTAR PENAPISAN FITOKIMIA

• Beberapa tanaman diketahui memiliki nilai/manfaat sebagai obat


• Sebagian lainya belum diketahui aktivitas biologisnya
• Ada tiga strategi/pendekatan dalam memilih tanaman untuk diteliti aktivitas biologis dan/kandungan
kimianya
CARA PENAPISAN FITOKIMIA

• Dengan reaksi pengendapan atau perubahan warna dilakukan dengan tabung reaksi (tube test)
• Kromatografi lapis tipis
Metode ini lebih peka,cepat, dan sederhana biasanya dilakukan untuk memastika hasil reaksi
pengendapan/perubahan warna (tube test)
PEMILIHAN TANAMAN
• Pendekatan enofarmakologi
Dalam banyak kasus penggunaan tanaman secara tradisional terbukti berkorelasi dengan aktivitas biologis
senyawa yang diisolasi dari tanaman tersebut
• Pendekatan kemotaksonimi
Berdasarkan konsep bahwa tanaman yang dapat diklasifikasikan berdasarkan senyawa yang terkandung di
dalamnya
• Seleksi secara random
Dalam pendekatan ini, tanaman dipilih secara random tanpa seleksi berdasarkan pengetahuan
etnofarmakologi.
• Penapisan fitokimia bertuan untuk mengetahui golongan senyawa dalam suatu tanaman.
• Metode yang digunakan dalam penapisan fitokimia

1. Sederhana
2. Cepat
3. Peralatan minimum
4. Selektif untuk golongan senyawa tertentu
5. Dapat mendeteksi senyawa dengan konsentrasi
REAKSI PENGENDAPAN

1. Larutan IA ditambahkan pereaksi Mayer


2. Adanya kekeruhan menunjukkan adanya alkaloid
3. Larutan IB ditambahkan pereaksi wagner
4. Adanya endapan dan kekeruhan menunjykkan adanya alkaloid
5. Larutan IA pereaksi mayer,Larutan IB pereaksi Wagner,Larutan IC blanko
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

1. Masukkan Kertas lakmus pada larutan IC


2. Tambahkan NH4OH (ammonia) 28% hingga larutan menjadi basa (kertas lakmus berubah menjadi
biru)
3. Diekstraksi dengan 5 ml kloroform bebas air kemudian ambil fase bagian bawah
4. Filtrat diuapkan sampai kering
5. Filtrat kering kemudian dilarutkan dengan metanol (+-5 tetes)
6. Pembuatan Eluen (Fase gerak) etil Asetat (4-5 ml) : Metanol (1 ml) : Air (1 ml)
7. Tutup wadah eluen dengan aluminium foil dan homogenkan
8.Olesi mulut chamber dengan vaselin,kemudian masukkan eluen dan kertas saring dan tunggu hingga
eluen jenuh
9.Totolkan sampel pada fase diam (silika gel F25) sebanyak 4 mikro
10.Elusi fase diam pada fase gerak hingga tanda batas,setelah terelusi,ambil lempeng KLT siapkan
penampak noda dragendorf dan semprotkan pada lempeng KLT hingga merata
11. Warna jinga menunjukkan adanya alkaloid.
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN
ALKALOID
• Tujuan : Mahasiswa mengetahui cara indentifikasi senyawa golongan alkaloid
• Penyiapan sampel :
1. Ditimbang ekstrak sebanyak 0,3 gram
2. Ditambahkan HCL2N sebanyak 5 ml
3. Siapkan air panas untuk memanaskan ekstrak
4. Panaskan ekstrak selama 2-3 menit,sambil diaduk.setelah dingin,ditambag 0,3 g NaCl dan disaring.
Filtrat yang ditampung ditambah dengan 5 ml HCL2N
5. Larutan dibagi menjadi tiga bagian sebagai larutan IA,IB,IC
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN
GLIKOSIDA SAPONIN,TRITERPENOID DAN
STEROID
• Tujuan : Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan glikosida saponin,triterpenoid dan
steroid
• Uji buih :
• Ditimbang ekstrak sebanyak 0,3 gram
• Ditambah air suling 10 ml
• Kocok kaut selama 30 deti. Tes buih mengandung saponin bila terjadi buih setinggi 3 cm di permukaan
selama 30 menit.
• Reaksi warna :
• Ditimbang ekstrak 0.1 gram sebagai blanko
• Ekstrak dilarutkan dalam 5 ml etanol
• 0,1 gram ekstrak dilarutkan dalam 6 ml reagen lieberman-burchard
• Warna kuning terang menunjukkan adanya saponin jenuh
• 0,1 gram ekstrak dilarutkan dengan 5 ml etanoll,ditambah 1-2 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung
• Adanya cincin merah menunjukkan steroid tak jenuh.
IDENTIFIKASI SAPOGENIN STEROID ATAU
TRIPENOID SECARA KLT
• Ditimbang ekstrak sebanyak 0,5 gram
• Tambahkan 5 ml HCL2N
• Didihkan dan tutup dengan corong berisi kapas basah selama 2 jam untuk menghifrolisis saponin
• Setelah dingin netralkan dengan ammonia tambahkan kertas lakmus
• Ekstraksi menggunakan n-heksana sebanyak 3 kali
• Uapkan sampai tersisa 0.5 ml
• Totolkan sampel pada lempeng KLT
• Dibuat eluen ( fase gerak) n-heksana : etil asetat (4+1) diamkan hingga jenuh dengan panda kertas
saring
• Jika sudah jenuh,keluarkan kertas saring masukkan lempeng KLT untuk dieluasi
• Siapkan penyemprot penampak noda anisaldehida asam sulfat
• Semprot lempeng KLT yang telah dielusi dengan penampak noda
• Panaskan sapogenin ditunjukkan dengan ada warna merah ungu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai