Anda di halaman 1dari 7

BAB V

ASURANSI RANGKAP DAN REASURANSI

A. Asuransi Rangkap

Asuransi Rangkap adalah jenis asuransi yang memberikan perlindungan atas risiko yang
dihadapi oleh lebih dari satu pihak, seperti misalnya pemilik kapal, operator kapal, pemilik
kargo, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pengiriman barang melalui laut. Dalam asuransi
ini, risiko yang dihadapi oleh pihak-pihak tersebut dicover oleh lebih dari satu perusahaan
asuransi.

Secara umum, Asuransi Rangkap memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

1. Lebih Fleksibel

Asuransi Rangkap dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan risiko yang dihadapi oleh
setiap pihak yang terlibat. Hal ini membuat Asuransi Rangkap lebih fleksibel
dibandingkan dengan asuransi konvensional.

2. Lebih Efektif

Dalam Asuransi Rangkap, risiko yang dihadapi oleh lebih dari satu pihak dicover oleh
lebih dari satu perusahaan asuransi. Hal ini membuat risiko yang dihadapi oleh setiap
pihak dapat di-cover dengan lebih efektif.

3. Lebih Efisien

Dalam Asuransi Rangkap, biaya premi dan klaim dibagi antara semua pihak yang terlibat.
Hal ini membuat biaya asuransi lebih efisien karena tidak ditanggung sepenuhnya oleh
satu pihak.

Namun, Asuransi Rangkap juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

1. Lebih Sulit

Dipahami Asuransi Rangkap dapat menjadi sulit dipahami karena melibatkan lebih dari
satu pihak dan lebih dari satu perusahaan asuransi.
2. Risiko Klaim

Dalam Asuransi Rangkap, risiko klaim dapat menjadi lebih kompleks karena melibatkan
lebih dari satu pihak dan lebih dari satu perusahaan asuransi.

3. Koordinasi yang Rumit

Dalam Asuransi Rangkap, koordinasi antara semua pihak yang terlibat dapat menjadi
rumit dan memerlukan waktu yang cukup lama.

Dalam prakteknya, Asuransi Rangkap sering digunakan dalam pengiriman barang melalui laut.
Dalam hal ini, Asuransi Rangkap melindungi pemilik kapal, operator kapal, dan pemilik kargo
dari risiko yang dihadapi selama pengiriman barang, seperti misalnya kerusakan atau hilangnya
barang. Asuransi Rangkap juga dapat melindungi pihak-pihak yang terkait dengan pengiriman
barang, seperti agen pengiriman, perusahaan asuransi, dan pihak-pihak lain yang terkait.

B. Reasuransi

Reasuransi adalah proses di mana perusahaan asuransi mentransfer risiko yang mereka tanggung
ke perusahaan reasuransi. Dalam proses ini, perusahaan asuransi bertindak sebagai nasabah dan
perusahaan reasuransi bertindak sebagai pemberi asuransi.

Tujuan utama dari reasuransi adalah untuk membantu perusahaan asuransi mengurangi risiko
yang mereka tanggung dan memperoleh perlindungan atas risiko yang mereka tanggung. Dalam
hal ini, perusahaan asuransi dapat memperoleh kapasitas yang lebih besar untuk menanggung
risiko, mengurangi risiko konsentrasi, dan melindungi modal mereka.

Proses Reasuransi melibatkan beberapa langkah, antara lain:

1. Analisis Risiko

Sebelum menawarkan produk reasuransi, perusahaan reasuransi akan melakukan analisis


risiko terhadap perusahaan asuransi. Analisis risiko ini meliputi analisis terhadap
portofolio risiko yang dimiliki oleh perusahaan asuransi, kinerja keuangan, dan kondisi
pasar.

2. Penawaran Reasuransi
Setelah melakukan analisis risiko, perusahaan reasuransi akan menawarkan produk
reasuransi kepada perusahaan asuransi. Produk reasuransi ini dapat meliputi beberapa
jenis risiko, seperti risiko asuransi umum, risiko asuransi jiwa, atau risiko asuransi
kesehatan.

3. Penentuan Premi

Setelah perusahaan asuransi menyetujui produk reasuransi yang ditawarkan, perusahaan


reasuransi akan menentukan premi yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi. Premi
ini biasanya lebih rendah daripada premi yang harus dibayar oleh nasabah.

4. Penyelesaian Klaim

Jika terjadi klaim, perusahaan asuransi akan menangani klaim tersebut terlebih dahulu.
Jika klaim melebihi batas tanggung jawab perusahaan asuransi, maka perusahaan
asuransi akan mengajukan klaim kepada perusahaan reasuransi untuk membayar bagian
yang melebihi batas tanggung jawab perusahaan asuransi.

Dalam praktiknya, Reasuransi dapat digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menanggulangi
risiko yang sangat besar atau risiko yang berkaitan dengan bisnis baru yang belum diuji secara
matang. Dalam hal ini, Reasuransi dapat memberikan perlindungan yang lebih luas dan
membantu perusahaan asuransi untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menangani risiko.

C. Manfaat Asuransi

Asuransi adalah sebuah kontrak yang dibuat antara perusahaan asuransi dan pemegang polis
asuransi. Pemegang polis asuransi membayar premi kepada perusahaan asuransi, dan perusahaan
asuransi akan memberikan perlindungan finansial dalam bentuk klaim jika terjadi risiko yang
diasuransikan.

Manfaat asuransi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, antara lain:

1. Melindungi kekayaan

Asuransi dapat melindungi kekayaan dari risiko yang tidak terduga. Misalnya, jika
seseorang membeli asuransi mobil, maka mereka akan dilindungi dari risiko kehilangan
mobil karena kecelakaan atau pencurian. Dengan demikian, asuransi dapat membantu
melindungi kekayaan seseorang dari kerugian yang besar.

2. Mengurangi risiko

Asuransi juga dapat membantu mengurangi risiko. Misalnya, jika seseorang membeli
asuransi rumah, maka mereka akan dilindungi dari risiko kebakaran atau bencana alam
lainnya yang dapat merusak rumah. Dengan demikian, asuransi dapat membantu
mengurangi risiko dari kerugian yang tidak diinginkan.

3. Meningkatkan keamanan finansial

Asuransi juga dapat membantu meningkatkan keamanan finansial seseorang atau


keluarga mereka. Misalnya, jika seseorang membeli asuransi jiwa, maka keluarga mereka
akan dilindungi dari risiko kehilangan pendapatan akibat meninggal dunia. Dengan
demikian, asuransi dapat membantu memastikan keamanan finansial keluarga seseorang.

4. Mengurangi stres

Asuransi juga dapat membantu mengurangi stres. Dengan memiliki asuransi, seseorang
tidak perlu khawatir tentang kerugian finansial yang besar jika terjadi risiko yang
diasuransikan. Sebagai contoh, jika seseorang membeli asuransi kesehatan, maka mereka
tidak perlu khawatir tentang biaya medis yang besar jika mereka jatuh sakit atau
mengalami kecelakaan.

5. Memberikan perlindungan terhadap risiko yang berbeda

Asuransi juga dapat memberikan perlindungan terhadap risiko yang berbeda. Misalnya,
ada asuransi untuk mobil, rumah, kesehatan, dan jiwa. Dengan memiliki asuransi yang
berbeda, seseorang dapat memastikan bahwa mereka dilindungi dari risiko yang berbeda.

6. Memungkinkan untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih baik

Beberapa produk asuransi, seperti asuransi kesehatan, memungkinkan seseorang untuk


mengakses layanan kesehatan yang lebih baik. Misalnya, seseorang yang memiliki
asuransi kesehatan mungkin dapat mengakses dokter atau rumah sakit yang lebih
berkualitas atau mendapatkan perawatan medis yang lebih cepat.
7. Memberikan keamanan pikiran

Akhirnya, asuransi dapat memberikan keamanan pikiran. Dengan memiliki asuransi,


seseorang dapat merasa tenang bahwa mereka dilindungi dari risiko finansial yang besar
jika terjadi risiko yang diasuransikan. Ini dapat membantu mengurangi kekhawatiran dan
kecemasan, serta memberikan kebebasan untuk fokus pada hal-hal lain dalam hidup.

D. Polis Reasuransi

Polis reasuransi adalah kontrak asuransi yang dibuat antara perusahaan asuransi dan perusahaan
reasuransi. Dalam kontrak ini, perusahaan asuransi mendelegasikan sebagian atau seluruh risiko
yang diambil pada polis asuransi tertentu ke perusahaan reasuransi. Dalam hal ini, perusahaan
reasuransi bertindak sebagai penanggung ulang yang menerima risiko dari perusahaan asuransi
untuk membatasi kerugian atau klaim yang mungkin terjadi.

Polis reasuransi memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan asuransi, di antaranya adalah:

1. Membantu perusahaan asuransi mengelola risiko. Dengan mendelegasikan sebagian atau


seluruh risiko ke perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi dapat mengurangi risiko
yang harus ditanggung secara pribadi dan membatasi kerugian atau klaim yang mungkin
terjadi.

2. Memperluas kapasitas penanggulangan risiko. Dalam beberapa kasus, perusahaan


asuransi mungkin tidak memiliki kapasitas finansial yang cukup untuk menangani risiko
yang sangat besar atau kompleks. Dalam hal ini, polis reasuransi dapat membantu
perusahaan asuransi untuk memperluas kapasitas penanggulangan risiko.

3. Menambah kepercayaan pelanggan. Dengan memiliki polis reasuransi dari perusahaan


reasuransi yang terkemuka, perusahaan asuransi dapat menunjukkan kepercayaan diri
pada kemampuan mereka dalam menangani risiko dan memberikan keamanan bagi
pelanggan mereka.

4. Mengurangi risiko reputasi. Jika perusahaan asuransi mengalami kerugian besar atau
klaim besar, hal ini dapat mempengaruhi reputasi mereka. Dengan memiliki polis
reasuransi, perusahaan asuransi dapat mengurangi risiko reputasi yang terkait dengan
kerugian besar atau klaim besar.

Polis reasuransi juga memiliki manfaat bagi perusahaan reasuransi, di antaranya adalah:

1. Mendiversifikasi risiko. Dalam bisnis reasuransi, perusahaan reasuransi mengambil risiko


dari berbagai perusahaan asuransi yang berbeda. Hal ini dapat membantu perusahaan
reasuransi untuk mendiversifikasi risiko dan mengurangi risiko konsentrasi.

2. Meningkatkan pendapatan. Dalam bisnis reasuransi, perusahaan reasuransi dapat


menghasilkan pendapatan dari premi yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi yang
telah mendelegasikan risiko pada mereka.

3. Menambah reputasi dan kredibilitas. Dengan menerima risiko dari perusahaan asuransi
terkemuka, perusahaan reasuransi dapat meningkatkan reputasi dan kredibilitas mereka di
industri asuransi.

Namun, perlu diingat bahwa polis reasuransi dapat sangat kompleks dan sulit untuk dipahami
bagi mereka yang tidak terbiasa dengan industri asuransi. Oleh karena itu, penting untuk bekerja
dengan broker asuransi yang berpengalaman dan terpercaya untuk membantu memilih dan
mengelola polis reasuransi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan asuransi.

DAFTAR PUSTAKA

Nurwidyaningsih, M. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Risiko Underwriting, dan Reasuransi


Terhadap Solvabilitas Perusahaan Asuransi (Pada Perusahaan Asuransi yang Tercatat di
Bursa Efek Indonesia).

Subagiyo, D. T., & Salviana, F. M. (2016). Hukum Asuransi.

Saniatusilma, H. (2015). Manajemen Risiko Dana Tabarru’PT. Asuransi Jiwa Syariah Al


Amin (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Anne, A. (2022). PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO UNDERWRITING, DAN


REASURANSI TERHADAP SOLVABILITAS PADA PERUSAHAAN ASURANSI (Pada
Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2016-
2020) (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).

Said AB, M. N. (2019). Pengaruh hasil underwriting, klaim, profitabilitas, dan reasuransi


terhadap solvabilitas perusahaan asuransi kerugian syariah (periode 2013-
2017) (Doctoral dissertation, IAIN Pekalongan).

Soesi Idayanti, S. H., Aryani, M. F. D., & SH, M. (2020). HUKUM ASURANSI.

Devi Mardianti, N. P. M. (2018). Kepastian Hukum terhadap Asuransi Ganda (Double


Insurance) atas Satuan Rumah Susun (Sarusun) Dihubungkan dengan Prinsip Indemnity
dalam Asuransi Kerugian (Doctoral dissertation, Perpustakaan Pascasarjana).

NABABAN, S. J. (2022). TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN ASURANSI YANG TIDAK


MAMPU MEMBAYAR ATAS KLAIM ASURANSI NASABAH YANG TELAH
JATUH TEMPO PADA AJB BUMIPUTERA (STUDI PADA AJB BUMI PUTERA
CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN).

Anda mungkin juga menyukai