Dismenorea dikategorikan oleh dokter menjadi dua jenis yaitu dismenorea primer dan
dismenorea sekunder. Dismenorea primer cenderung mulai dua atau tiga tahun setelah
menstruasi dimulai dan ovulasi telah berlansung. Penyebab kelainan ini biasanya tidak
ditemukan dan gangguan sering kali hilang pada usia 25 tahun dan jarang dijumpai setelah
kelahiran anak. Namun, ini dapat berlanjut setelah kelahiran anak dan pada pertengahan usia
30-an sedangkan dismenorea sekunder lebih sering dijumpai pada usia dewasa dan
menimbulkan kram perut 1 atau 2 minggu sebelum mendapatkan menstruasi. Hal ini
biasanya merupakan gejala suatu kelainan dasar seperti endometriosis atau perlekatan.6
Prevalensi dismenorea diperkirakan mencapai hingga 45-90% di Amerika Serikat.
Tingginya angka tersebut diasumsikan dari berbagai gejala yang belum dilaporkan. Banyak
perempuan yang membeli obat sendiri dan tidak berkunjung ke dokter. Dismenorea juga
bertanggung jawab atas ketidakhadiran saat bekerja dan sekolah, sebanyak 13-51%
perempuan telah absen sedikitnya sekali, dan 5-14% berulang kali absen.7
Insiden dismenorea lebih banyak ditemukan pada wanita yang tingkat stress tinggi dan
sedang, dibandingkan wanita dengan tingkat stress rendah. Risiko untuk mengalami
dismenorea meningkat hingga 10 kali pada wanita yang memiliki riwayat dismenorea dan
stress yang tinggi dibandingkan wanita tanpa riwayat dismenorea. Faktor internal yang
terpenting adalah koping individu, pendidikan dan kognitif, umur, kepribadian, intelegensi,
nilai kepercayaan, budaya dan emosi. Pengetahuan yang lebih baik akan lebih membantu
para wanita dalam koping akibat nyeri dismenorea sehingga kualitas hidup mereka akan
menjadi lebih baik.8
Kejadian dismenorea di Indonesia terbilang cukup tinggi namun masih sedikit mahasiswi
yang mencari informasi mengenai masalah yang timbul saat menstruasi dan dampaknya.
Adanya kepercayaan dan budaya tabu membicarakan tentang menstruasi juga menghambat
mereka untuk mencari informasi mengenai menstruasi dan permasalahannya khususnya
tentang dismenorea. Informasi tentang menstruasi dan permasalahannya penting dalam
perkembangan pelayanan kesehatan khususnya bagi kesehatan reproduksi para mahasiswi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai
dismenorea dan perilaku penanganan dismenorea yang dilakukan oleh mahasiswi dengan
rentang usia 16-20 tahun di FK UNTAR Angkatan 2020-2021.