Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas II SDN 49 OKU Kecamatan


Baturaja Barat. Perbaikan pembelajaran terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Sebelum ada tindakan perbaikan pembelajaran hasil belajar peserta
didik dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1
Nilai Tuntas (T) /
No. Absen Tidak
Prasiklus Siklus I Siklus II
Tuntas (TT)
1 80 85 90 T
2 60 70 80 T
3 68 75 85 T
4 65 75 85 T
5 60 65 75 T
6 50 60 75 T
7 65 80 90 T
8 60 65 80 T
9 60 65 80 T
10 60 70 80 T
11 50 60 70 T
12 60 60 70 T
13 60 70 85 T
14 60 60 70 T
15 65 70 80 T
16 40 50 60 TT
17 75 85 90 T
18 60 60 70 T
19 40 40 50 TT
20 50 50 55 TT
21 50 50 70 T
22 40 50 60 TT
23 50 60 60 TT
24 63 75 85 T
25 88 90 95 T
26 85 90 95 T
27 85 90 95 T
Jumlah 1649 1820 2080 22 / 5
Rata-Rata 61 67 77 0,82 / 0,18
Prosentase 61% 67% 77% 82% / 18 %

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata peserta didik sebelum
pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah 61 dengan nilai terendah 40 dan
nilai tertinggi 88. Batas nilai ketuntatas adalah 65. Jumlah peserta didik yang
mendapat nilai lebih atau sama dengan 65 adalah 9 peserta didik, yang berarti
33% dari 27 peserta didik memiliki diatas taraf penguasaan konsep.

1. Hasil Penellitian Siklus 1


a. Perencanaan
Kegiatan perbaikan pembelajaran Matematika tentang
Perkalian dengan menggunakan alat peraga Papan Napier
dilaksanakan di kelas II SDN 49 OKU. Pada hari Jum’at, tanggal 4
November 2022 Pukul 09.15 s/d 10.15 WIB. Dengan dibantu oleh
kepala sekolah sebagai supervisor 2 selama kegiatan perbaikan
pembelajaran siklus I berlangsung.
Langkah-langkah kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I
diawali dengan melakukan pemeriksaan kesiapan peserta didik, peneliti
memotivasi peserta didik dengan menunjukan alat peraga Papan
Napier yang akan digunakan.
Penyampaian tujuan perbaikan pembelajaran dilaksanakan sebelum
memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti, peserta didik dibagi
menjadi 4 kelompok terdiri dari 6 dan ada yang 7 anggota, masing-
masing kelompok bekerja sama menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan gerak benda, diskusi dilakukan untuk menjelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan perkalian, menuliskan hasil kerjanya.
Guru berkeliling mengamati kegiatan kelompok dan memberikan
bimbingan jika ada kelompok yang mengalami kesulitan. Selesai
dipresentasikan peserta didik membuat kesimpulan. Akhir kegiatan
guru menegaskan kembali apa yang telah dipelajari peserta didik dan
melakukan evaluasi secara tertulis.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran diawali dengan
memeriksa kesiapan peserta didik dengan menanyakan kehadiran
peserta didik, melakukan apersepsi memberi pertanyaan yang
berhubungan dengan materi sebelumnya, memotivasi peserta didik
dengan menunjukkan alat peraga Papan Napier serta menjelaskan cara
pengunaannya, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
Pada kegiatan inti guru menyiapkan alat peraga yang akan
digunakan dalam pembelajaran seperti Papan Napier. Peserta didik
diberikan penjelasan tentang materi pokok tentang perkalian dan
kegiatan yang akan dilakukan.
Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 6 dan 7 peserta didik. Guru membagi media
pembelajaran berupa gambar dan benda nyata dan lembar kerja
sebagai bahan diskusi untuk menjelaskan gerak benda, menuliskan
hasil diskusi pada lembar kerja yang tersedia dan dipresentasikan.
Kegiatan perbaikan pembelajaran diakhiri dengan penegasan
kembali materi yang dipelajari peserta didik dan melakukan penilaian
sebagai evaluasi tingkat kemampuan peserta didik dalam menjelaskan
perkalian.
c. Observasi
Hasil observasi yang dilakukan oleh observer, perbaikan
pembelajaran siklus I di awali dari apersepsi tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Ketika dilakukan kegiatan inti, peserta
didik bekerja dalam kelompok. Sebagian besar masing-masing anggota
kelompok melakukan identifikasi tentang perkalian .
Aktivitas peserta didik dalam kegiatan diskusi cukup baik
karena masing-masing anggota kelompok mengikutinya dengan
antusias, tetapi belum dapat melakukan secara maksimal.
Tabel 4.2
Lembar Observasi Peserta Didik Siklus I

Prosentase
No. Kegiatan Frekuensi
(%)
1. Peserta didik aktif dalam pembelajaran 28 80 %
Peserta didik antusias dan merasa senang
2. 31 89 %
dalam mengikuti pembelajaran

3. Keterlibatan peserta didik dalam 28 80 %


pembelajaran
Peserta didik menggunakan kesempatan
4. 17 49 %
bertanya
5. Peserta didik memberi tanggapan 10 29 %
6. Peserta didik merespon pertanyaan guru 15 43 %
7. Peserta didik melakukan diskusi 25 71 %
8. Peserta didik mengerjakan tugas 34 97 %
9. Peserta didik tidak aktif dalam pembelajaran 16 46 %
10. Peserta didik lebih cepat dalam memahami 12 31
gerak benda.

d. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus I adalah menggunakan pendekatan saintifik.
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil penilaian peserta didik dalam
menjelaskan perkalian mengalami peningkatan.

Hasil penilaian refleksi awal tingkat kemampuan siswa 33 % dengan


nilai rata-rata 61 sedangkan pada perbaikan pembelajaran siklus I
tingkat keberhasilan mencapai 61 % dengan nilai rata-rata 67. Berarti
ada peningkatan 22 %. Tetapi tingkat keberhasilan tersebut belum
mencapai 75%. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti
dan teman sejawat sebagai observasi menyimpulkan bahwa
penyebabnya adalah keterbatasan waktu yang digunakan, sehingga
pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana dengan baik, oleh karena
itu perlu dilaksanakan tindakan penelitian siklus II.

2. Hasil Penelitian Siklus II


a. Perencanaan
Kegiatan perbaikan pembelajaran Matematika tentang materi
perkalian dengan menggunakan pendekatan saintifik dilaksanakan di
kelas II SDN 49 OKU. Pada hari Jum’at tanggal 11 November 2022
Pukul 09.15 s/d 10.15 WIB. Dengan dibantu oleh teman kepala sekolah
sebagai suvervisor 2 selama kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II
berlangsung.
Langkah-langkah kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus
II diawali dengan melakukan pemeriksaan kesiapan peserta didik,
peneliti memotivasi peserta didik dengan menunjukan alat peraga Papan
Napier. Penyampaian tujuan perbaikan pembelajaran dilaksanakan
sebelum memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti, peserta didik dibagi
menjadi 4 kelompok terdiri dari 6 dan 7 anggota, masing-masing
kelompok bekerja sama menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
perkalian, diskusi dilakukan untuk menjelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan perkalian, menuliskan hasil kerjanya.
Guru berkeliling mengamati kegiatan kelompok dan
memberikan bimbingan jika ada kelompok yang mengalami kesulitan.
Selesai dipresentasikan peserta didik membuat kesimpulan. Akhir
kegiatan guru menegaskan kembali apa yang telah dipelajari peserta
didik dan melakukan evaluasi secara tertulis.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran diawali dengan
memeriksa kesiapan peserta didik dengan memenanyakan kehadiran
peserta didik, melakukan apersepsi memberi pertanyaan yang
berhubungan dengan materi sebelumnya, memotivasi peserta didik
dengan menunjukkan alat peraga Papan Napier sambil menyebutkan
perkalian, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
Pada kegiatan inti guru menyiapkan alat peraga yang akan
digunakan dalam pembelajaran seperti Papan Napier dan benda nyata
nyata. Peserta didik diberikan penjelasan tentang materi pokok tentang
perkalian dan kegiatan yang akan dilakukan. Peserta didik dibagi
menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 dan 7
anggota dan memilih ketua.

Guru membagi media pembelajaran berupa Papan Napier dan


benda nyata nyata dan lembar kerja sebagai bahan diskusi untuk
menjelaskan gerak benda, menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja
yang tersedia dan dipresentasikan. Kegiatan perbaikan pembelajaran
diakhiri dengan penegasan kembali materi yang dipelajari peserta
didik dan melakukan penilaian sebagai evaluasi tingkat kemampuan
peserta didik dalam menjelaskan perkalian.
c. Observasi
Hasil observasi yang dilakukan oleh observer, perbaikan
pembelajaran siklus II di awali dari apersepsi tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Ketika dilakukan kegiatan inti, peserta didik
bekerja dalam kelompok. Masing-masing anggota kelompok
melakukan identifikasi perkalian. Aktivitas peserta didik dalam
kegiatan diskusi cukup baik dan anggota kelompok mengikutinya
dengan antusias dan dapat melakukan secara maksimal.
Tabel 4.3

Lembar Observasi Peserta Didik Siklus


II

Prosentase
No. Kegiatan Frekuensi
(%)
1. Peserta didik aktif dalam pembelajaran 30 86%

Peserta didik antusias dan merasa senang


2. 34 97 %
dalam mengikuti pembelajaran
Keterlibatan peserta didik dalam
3. 28 80 %
pembelajaran
Peserta didik menggunakan kesempatan
4. 20 57 %
bertanya

5. Peserta didik memberi tanggapan 14 40 %

6. Peserta didik merespon pertanyaan guru 17 49 %

7. Peserta didik melakukan diskusi 27 77 %

8. Peserta didik mengerjakan tugas 34 97 %

9. Peserta didik tidak aktif dalam pembelajaran 18 51 %

Peserta didik lebih cepat dalam memahami


10. 15 43 %
gerak benda.
d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran siklus II adalah menggunakan pendekatan saintifik.
berdasarkan hasil pengamatan dan hasil penilaian peserta didik dalam
menjelaskan perkalian mengalami peningkatan. Hasil penilaian refleksi
siklus I tingkat kemampuan siswa 61 % dengan nilai rata-rata 67,
sedangkan pada perbaikan pembelajaran siklus II tingkat keberhasilan
mencapai 86 % dengan nilai rata-rata 77. Berarti ada peningkatan 23
%. Tingkat keberhasilan sudah mencapai 75 %.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan teman
sejawat sebagai observasi menyimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran siklus II mengalami peningkatan. Oleh karena itu
perbaikan pembelajaran selanjutnya tidak perlu dilanjutkan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Dalam pembahasan tentang hasil pelaksanaan kegiatan penelitian
terkait dengan proses pembelajaran Matematika pada kompetensi dasar
menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran
saintifik untuk membahas materi perkalian yang telah dilakukan dalam dua
siklus, maka dengan merujuk hasil analisis, dapat dijelaskan bahwa proses
pembelajaran Matematika tentang perkalian melalui pendekatan
pembelajaran saintifik yang dilakukan di SDN 49 OKU tahun pelajaran
2022-2023, telah dicapai keaktifan belajar peserta didik, meningkatkan minat
belajar, memotivasi siswa dan pelaksanaan pembelajaran lebih efektif,
kreatif, dan menyenangkan.
Dilihat dari hasil belajar, dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran saintifik, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagai
indikatornya adalah siswa telah memiliki kemampuan, sikap, ketelitian, dan
keterampilan proses dalam memecahkan permasalahan terkait dengan
perkalian, sehingga nilai hasil belajar yang dicapai pada perbaikan
pembelajaran siklus terakhir dapat meningkat sesuai dengan
ketentuan kriteria ketuntasan minimal terhadap materi yang diajarkan, secara
klasikal tingkat keberhasilan minimal 80 % dan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh adalah 75,00. Dipandang dari tingkat ketuntasan belajar secara
klasikal, ternyata dari jumlah peserta didik sebanyak 27 anak telah berhasil
mencapai ketuntasan dalam belajar menunjukkan sebesar 80 %. Perolehan
ini sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan 80%.
Sehingga dalam proses pembelajaran Matematika tentang perkalian
melalui pendekatan pembelajaran saintifik dapat meningkatkan hasil belajar.
Hasil kegiatan penelitian dari pelaksanaan proses pembelajaran
dengan menerapkan dua siklus, maka dapat dikemukakan perbandingan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I tingkat keberhasilannya mengalami
peningkatan dari 37 % menjadi 61 % dan nilai rata-rata mengalami kenaikan
dari 61 menjadi 67. Sedangkan pada proses pembelajaran siklus II tingkat
keberhasilannya mengalami kenaikan dari 67 % menjadi 86 % dan nilai rata-
rata mengalami kenaikan dari 67 menjadi 77. Jadi dari hasil pelaksanaan
kegiatan penelitian kelas pada pembelajaran Matematika yang membahas
materi pokok perkalian melalui pendekatan pembelajaran saintifik dan alat
peraga Papan Napier menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik.
Dengan kata lain, melalui pendekatan pembelajaran saintifik dan alat peraga
Papan Napier dalam pelaksanaan proses pembelajaran Matematika di kelas
II SDN 49 OKU Kecamatan Baturaja Barat tahun pelajaran 2022-2023 dapat
meningkatkan hasil belajar.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas menggunakan alat peraga
Papan Napier yang dilakukan melalui dua siklus terhadap mata pelajaran
Matematika kepada peserta didik di kelas II pada materi Perkalian di SDN 49 OKU,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan alat peraga Papan Napier dapat meningkatkan pemahaman
tentang perkalian pada pelajaran Matematika di kelas 2 SDN 49 OKU.
2. Hasil belajar peserta didik pada materi perkalain mengalami peningkatan
setelah menggunakan alat peraga Papan Napier.
3. Selama proses pembelajaran yang dilakukan, secara kualitatif menjadi lebih
baik, guru dapat mengatasi secara professional dengan menganalisa serta
berdiskusi dengan teman sejawat tentang apa yang menjadi kekurangan atau
kelemahan pada proses belajar mengajar.

B. Saran dan tindak lanjut


Pembelajaran Matematika lebih mendorong rasa ingin tahu kepada peserta
didik, namun tidak menutup kemungkinan tuntutan materi dan standar menjadikan
peserta didik harus paham dan mengingat tentang materi, hal ini mengharuskan bagi
guru untuk mengoptimalkan potensi anak dengan menggunakan berbagai alat peraga
yang dapat digunakan di kelas. Alat peraga Papan Napier adalah salah satu alat
peraga yang dapat mengoptimalkan hasil belajar peserta didik dalam belajar. Dalam
penelitian ini, terdapat saran tindak lanjut bagi guru, diantaranya adalah :

1. Banyak alat peraga yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk
mengoptimalkan kemampuan peserta didik, sehingga pemahaman dan hasil
belajar peserta didik dapat meningkat.
2. Alat peraga Papan Napier sangat membantu peserta didik dalam belajar.
3. Alat peraga Papan Napier membantu perserta didik karena dapat
menyederhanakan materi yang disampaikan. Selain itu, Papan
Napier juga memberikan keasyikan dalam belajar bagi peserta
didik. Sehingga alat peraga Papan Napier ini dapat digunakan
dalam kelas.
4. Pengunaan alat peraga yang sesuai sangat berdampak terhadap hasil
belajar peserta didik.
5. Refleksi dan diskusi dengan teman sejawat sangat membantu dalam
mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
6. Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam
pembelajaran akan berdampak positif terhadap keberhasilan belajar
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Z. (2012). Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.


Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 5(2), 24-32.
Aqib Zainal, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama
Widya.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asmani. (2011). Tips Pintar PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Yogyakarta:
Laksana.
Budiningsih Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Bujuri, D. A. (2018). Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan
Implikasinya dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Literasi, 9(1), 37-50.
Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.
Frengky (2018). Model Pembelajaran Matematika Siswa Kelas Satu   Sekolah
Dasar. JURNAL PSIKOLOGI Vol 35, NO. 2, 151 – 163.
IAIN Purwokerto. (2018). Menciptakan Pembelajaran Matematika SD yang
Aktif, Menyenangkan dan Bermakna.
Suprihartini (2019). Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika
Tema Pengalamanku Dengan Model Pembelajaran Course Review
Horay. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika.

Anda mungkin juga menyukai