Anda di halaman 1dari 6

Judul Studi Literatur : Efektivitas Fitoremediasi dalam Upaya Pemulihan Tanah/Air

cc Tercemar Timbal
Nama anggota kelompok :
1. Nurul Tyas A. (5014201046)
2. Irwan Fitranto (5014201061)
3. Muzaki Kurnianto (5014201079)
4. Talitha Syafiah H. (5014201074)
5. M. Wisam Athallah (5014201075)
Polutan yang dipilih : Timbal (Pb)
No Nama Media Efisiensi Ringkasan Penelitian Sumber Literatur
Ilmiah Removal
Tumbuhan (%
Removal)
1 Brassica Tanah 28% Logam berat menjadi salah
oleracea var. satu faktor yang paling
capitata berpengaruh dalam
pencemaran tanah. Hal
tersebut dikarenakan
pencemaran oleh logam berat
seringkali bersifat heterogen
dalam skala mikro dan makro.
Berbagai upaya penanganan
logam berat secara tradisional Szczyglowska, M.,
(biologis, kimia, fisika), Piekarska, A.,
membutuhkan waktu yang Konieczka, P. &
cukup lama. Di sisi lain, Namiesnik, J., 2011.
fitoremediasi dinilai jauh lebih Use of Brassica
ramah lingkungan dan murah
Plants in the
dibanding metode tradisional.
Namun, salah satu kesulitan Phytoremediation
dalam melakukan and Biofumigation
fitoremediasi adalah perlunya Processes.
pengawasan pada tumbuhan International
agar tidak terkena hama. Journal of
Sehingga, tak jarang pestisida Molecular Sciences,
digunakan bersamaan dengan Volume 12, pp.
fitoremediasi sebagai 7760-7771.
biofumigasi.

Oleh karenanya, peneliti


ingin meneliti kemungkinan
menggabungkan dua
metode: fitoremediasi dan
biofumigasi dalam
memulihkan tanah tercemar
logam berat, salah satunya
timbal, oleh tanaman kubis
putih. Dalam penelitiannya,
disebutkan bahwa tanaman ini
memiliki kemampuan dalam
mengakumulasi logam berat,
termasuk timbal secara efektif
dibandingkan tanaman lain.
Selain itu, kubis putih mampu
menstimulasi sintesa
glukosinat (GLS) yang
merupakan senyawa organik
bersulfur. GLS akan
terhidrolisasi melalui proses
katalisasi oleh enzim
mirosinase. Dengan reaksi
beruntun dengan zat-zat
lainnya, GLS akan berubah
menjadi isotiosianat (ITC)
yang bersifat biosida alami
yang berguna sebagai pestisida
bagi tumbuhan tersebut.
Dengan demikian, kubis putih
dapat digunakan dalam upaya
fitoremediasi dan
perlindungan tanaman tersebut
dari hama yang ada. Adapun
hasil panennya dapat
digunakan kembali sebagai
biosida alami yang ramah
lingkungan.

2 Rumput Tanah 12,8% Limbah merupakan hasil sisa Razikin R.K. 2015.
gajah dari proses suatu kegiatan. Uji Tanaman
(Pennisetum Limbah - limbah yang Bayam(Amarantus
purpureum) dihasilkan dari sisa proses tricolor) dan
kegiatan memiliki bermacam Rumput Gajah
bentuk mulai dari gas, padat (Pennisetum
dan cair. Limbah gas banyak purpureum)
dibuang ke udara bebas yang sebagai Agen
berupa asap beracun ataupun Fitoremediasi pada
yang dapat langsung masuk Tanah Tercemar
pada media seperti tanah. Logam Pb dan Cd.
Salah satunya adalah limbah Universitas Jember.
logam berat seperti Pb di Jember
dalam tanah. Namun,
keberadaanya dalam tanah
mudah diserap oleh tanaman
budi daya seperti tanaman
semusim da tanama
holtikultural lainnya. Logam
Pb sendiri memberikan
dampak negatif pada manusia
seperti depresi dan sakit
kepala.
Oleh karena itu, untuk
mengurangi kadar logam berat
seperti Pb pada tanah
digunakan tanaman
hiperkumulator untuk
meremediasikan tanah tersebut
atau disebut fitoremediasi.
Adapun tanaman yang
digunakan dalam penelitian
kali ini ialah jenis tanamah
rumput gajah atau
(Pennisetum purpureum).
Berdasarkan hasil penelitian
yang ada menyimpulkan
bahwa jenis tanaman tersebut
memiliki kemampuan serapan
logam Pb sebesar 0,839
mg/Kg dan loggam berat
tersebut terakumulasi secara
banyak pada bagian akar
tanaman.

3 Tanaman Tanah 44,28 % Tingginya efisiensi Budianta, D., &


Hanjuang penyerapan logam Pb oleh Salni, S. (2013).
(Cordy- tanaman Hanjuang (Cordyline Potensi beberapa
line fruicosa) fruicosa) dikarenakan tanaman jenis tanaman hias
tersebut memiliki akar volume sebagai
perakaran yang banyak, fitoremediasi logam
sehingga akar tanaman timbal (Pb) dalam
tersebut menyebar keseluruh tanah. Jurnal
bagian tanah yang telah Penelitian Sains,
terkontaminasi logam Pb. 16(2).
Tingginya efisiensi
penyerapan logam Pb pada
tanaman Hanjuang (Cordyline
fruicosa) didukung dengan
laju pertumbuhan tanaman
yaitu tinggi tanaman yang
terus bertambah tinggi
tanamannya hingga
pengamatan minggu ke-8.

Perhitungan penyerapan
didasarkan pada berat kering
tanaman dan konsentrasi Pb
yang diserap tanaman selama
60 hari penanaman. Pada
tanaman Hanjuang (Cordyline
fruicosa) mempunyai
penyerapan tertinggi sebesar
2,36 mg.kg-1.hari-1
4 Melati Air Air 81,72% Penelitian dilaksanakan secara
(Echinodorus eksperimen di laboratorium Caroline, J., &
palaefolius) menggunakan reaktor kontrol Moa, G. A. (2015).
dan reaktor limbah.Tahap Fitoremediasi
penelitian meliputi penelitian logam timbal (Pb)
pendahuluan yaitu uji
(Echinodorus
karakteristik awal air limbah,
range finding test awal dan palaefolius) pada
kedua serta penyiapan media industri peleburan
tanam dan reaktor tembaga dan
penelitian.Tahap selanjutnya kuningan. Seminar
penelitian lanjutan meliputi Nasional Sains Dan
penyiapan dan penanaman Teknologi Terapan
tanaman uji, aklimatisasi
III, 10(3), 733–744.
tanaman dan analisis logam
berat timbal (Pb).Paramater
yang diteliti meliputi timbal
(Pb), pH dan suhu pada air
limbah sebelum dan sesudah
pengolahan dengan reaktor,
sedangkan berat tumbuhan dan
penyerapan timbal (Pb) pada
tumbuhan hanya diukur pada
awal dan akhir penelitian
Hasil penelitian menunjukkan,
biomassa tanaman terbesar
pada reaktor kontrol sebesar
92,5%, sedangkan biomassa
tanaman pada reaktor limbah
sebesar 84,52%. Tanaman
mampu menurunkan
konsentrasi timbal pada
reaktor limbah hingga <
0,0764 mg/L. Tanaman
menyerap logam timbal dari
reaktor limbah sebesar 4,87
mg/kg dengan persentase
penyisihan 81,72%
5 Kangkung Tanah 39,98% Pb yang dihasilkan oleh Muryani, E.,
darat industri peleburan baterai Mulyanto, D.,
(Ipomea Desa Cinangka, Bogor, telah Hernanda, R.M.
reptans poir) mengakibatkan terjadinya (2020).
pencemaran tanah. “Phytoremediation
Pencemaran ini akan diolah of Lead (Pb)
menggunakan fitoremediasi Polluted Soil by
dengan kangkung darat atau Cordyline fruticosa
Ipomea reptans Poir. and Ipomea reptans
Parameter yang diuji adalah Poir (case study:
Pb dalam tanah, Pb dalam Used Battery
Tanaman, berat kering Smelting Industry at
tanaman, dan pH dalam tanah. Cinangka Village,
Efisiensi tanaman diketahui Bogor),” in AIP
dengan analisis laboratorium Conference
menggunakan Ipomea reptans Proceedings, Jul.
Poir dalam waktu 24 dan 36 2020, vol. 2245, no.
hari untuk meremediasi tanah 1, p. 090011, doi:
dengan 10.032,84 ppm Pb 10.1063/5.0006932.
sebanyak 12 sampel. Reduksi
Pb dalam tanah dengan
menggunakan Ipomea reptans
Poir selama 24 hari adalah
39,98% dan 97,80% setelah
perlakuan 36 hari. Serapan Pb
oleh Ipomea reptans Poir
sebesar 22,26x10−6mg untuk
perlakuan 24 hari dan
34,40x10−6,mg untuk
perlakuan 36 hari. Hasil
analisis menunjukkan efisiensi
penyerapan Pb dari tanah
dengan Ipomea reptans Poir
sebesar 2,08% setelah 24 hari
perlakuan dan 3,79% setelah
36 hari perlakuan. Ipomea
reptans Poir tidak cocok
sebagai agen fitoremediasi
logam berat karena merupakan
tanaman pangan.
6 Tanaman Air 99,6% Penelitian ini bertujuan untuk Lidiana, R.,
Genjer mengetahui kemampuan Suprayogi, D., &
(Limnocharis tanaman genjer dalam Nengse, S. (2022).
Flava) menurunkan kadar logam Pb Kemampuan
pada air limbah. Penelitian ini Tanaman Genjer
dilaksanakan secara (Limnocharis
ekperimental menggunakan Flava) Dalam
Rancangan Acak Lengkap Menurunkan Kadar
(RAK) dengan menggunakan Logam Berat
dua faktor variasi, yaitu Timbal Pada Air
jumlah tanaman (5, 10, dan 15 Limbah Artifisial.
tanaman) dan waktu paparan Jukung (Jurnal
(3, 5, dan 7 hari). Jenis reaktor Teknik
fitoremediasi yang digunakan Lingkungan), 8(1),
pada penelitian ini yaitu 72–83.
reaktor batch. Hasil penelitian https://doi.org/10.20
menunjukan tanaman genjer
mampu menurunkan logam 527/jukung.v8i1.13
Pb. Penurunan logam Pb yang 034
paling efisien terjadi pada
variasi 5 tanaman dengan lama
paparan 7 hari yakni sebesar
0,06 ppm (99,6%). Namun,
hasil penurunan tersebut
belum memenuhi baku mutu
air kelas 1 Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun
2021 yaitu sebesar 0,03 ppm.
Berdasarkan analisis statistik
Kruskal-Wallis yang
dilakukan, didapatkan
P-value>0,05, atau tidak ada
perbedaan nyata pada
penggunaan variasi jumlah
tanaman dan waktu paparan
dalam menurunkan logam Pb

Anda mungkin juga menyukai