Anda di halaman 1dari 9

“Etika Pendidikan Dalam Masyarakat Majemuk”

Disusun oleh;
Nama : Sri Hasianna Sihombing
Npm : 22153007
Prodi : 3PTI
Dosen Pengampu :Aswin Silalahi S.pd M.pd

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA


Medan 14 Desember 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat yang melimpah
sehingga saya bisa menyelesaikan kegiatan membuat makalah tentang Etika Pendidikan Dalam
Masyarakat Majemuk.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Etika Profesi Pendidikan jurusan
Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer.Tidak disangkal bahwa butuh usaha
keras dalam penyelesaian makalah ini.Namun makalah ini tidak akan selesai tanpa orang orang
tercinta yang membantu dan mendukung dalam penyelesaian makalah ini.Terimakasi untuk
orang tua saudara yang selalu jadi suport sistem terbaik di dalam setiap study.
Saya menyadari bahwa makalah ini masi jau dari sempurna,karen keterbatasan ilmu yang saya
miliki.Untuk itu dengan kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak denu membangun makalalah ini.

Medan 14 Desember 2022

Sri Hasianna Sihombing


BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kita menyadari bahwa dunia yang kita tempati saat ini adalah dunia yang ditempati nenek
moyang pada masa lalu, yang pola hidup dan pola hubungan masyarakatnya jauh berbeda dengan
saat ini. Salah satu penyebab perbedaan itu adalah perkembangan populasi yang sangat eksplosif,
kemudahan transportasi, kecanggihan tehnologi informasi dan telekomunikasi yang menjadi
penyumbang utama pergeseran pola hidup serta pola hubungan antar manusia. Homogenitas
masyarakat bergeser menjadi heteroginitas dan saat ini tak satupun negara yang homogen.

Perbedaan ras etnis dan agama. Hidup dalam masyarakat yang majemuk dalam banyak hal
sangat tidak mudah. Karena itu kesuksesan Bangsa Indonesia menjaga kebersamaan dan
kebersatuan yang tetap terjaga sampai saat ini adalah suatu prestasi yang sangat bisa
dibanggakan, terlepas dari fakta bahwa diberbagai tempat masih ada ujian yang belum terjawab
dan terselesaikan, seperti kerukunan umat beragama, konflik kepentingan politik dan
diskrimisasi etnis.Keharmonisan akan bisa terus terbangun dalam kemajemukan hidup bersama,
apabila etika yang disepakati dilaksanakan secara konsisten oleh setiap unsur masyarakat. Etika
yang dimaksud meliputi etika agama dan sosial. Setiap agama membawa pesan etika yang
bersifat universal seperti keadilan, cinta, kasih-sayang, tolong-menolong dan kedamaian. Etika
sosial adalah kesepakatan nilai perilaku yang harus dijadikan dasar hidup bermasyarakat disuatu
komunitas. Etika sosial ini pasti merujuk pada upaya bersama menciptakan keteraturan dan
kemaslahatan bersama yang secara esensial tidak akan pernah bertentangan dengan nilai
universal etika agama.
Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Etika Pendidikan?


2. Apa Masyarakat Majemuk?

3. Bagaimana Etika Pendidikan Dalam Masyarakat Majemuk?

Tujuan ;
1. Mengetahui Pengertian etika pendidikan
2. Mengetahui masyarakat majemuk
3. Mengetahui Bagaimana Etika Pendidikan Dalam Masyarakat Majemuk
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Etika Pendidikan

Etika adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individua tau
kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
Etika pendidikan berarti prilaku baik atau buruknya seseorang dalam berupaya merancang atau
mengkonsep suatu kegiatan guna mewujudkan peserta didik yang aktif dalam mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. Hal ini bertujuan untuk menerima ilmu
pengetahuan. Etika memiliki peran yang sangat vital dan produktif di dunia pendidikan. Etika
dalam pendidikan membantu menjalankan sistem dengan lancar. Ini menetapkan standar yang
berlaku dan melindungi kepentingan pelajar serta guru.
Etika dan pendidikan adalah dua pokok yang saling terkait, seorang yang
memiliki pendidikan akan dilihat dari cara dan gaya hidupnya yang menunjukkan sifat-sifat serta
perkataan yang sopan dan santun. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk
menjadi manusia. Hal ini bertujuan untuk menerima ilmu pengetahuan. Etika memiliki peran
yang sangat vital dan produktif di dunia pendidikan. Etika dalam pendidikan membantu
menjalankan sistem dengan lancar. Ini menetapkan standar yang berlaku dan melindungi
kepentingan pelajar serta guru. Jadi kesimpulannya tujuan untuk mempelajari etika adalah untuk
menciptakan nilai moral yang baik. Etika harus benar-benar dimiliki dan diterapkan oleh setiap
manusia, sebagai modal utama moralitas pada kehidupan di masyarakat.

\
1.2 Masyarakat majemuk
Isi artikel Ciri utama masyarakat majemuk (plural society) menurut Furnivall (1940) adalah
kehidupan masyarakat berkelompok-kelompok yang berdampingan secara fisik, tetapi mereka
terpisah-pisah karena perbedaan sosial dan tidak tergabung dalam sebuah unit politik.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk (plural society), yang terdiri dari
bermacam- macam suku bangsa, ras, budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda serta
mempunyai bahasa dan corak sosial budaya yang tidak sama satu dengan lainnya.ciri ciri
masyarakat majemuk Cenderung rentan mengalami konflik. Sulit mewujudkan konsensus.
Adanya dominasi dari kelompok yang dianggap dominan. Rentan terjadi konflik.

1.3 Bagaimana Etika Pendidikan Dalam Masyarakat Majemuk


Etika di masyarakatmajemuk yang peserta didiknya memeluk agama dan menghayati
kebudayaanlokal yang berbeda-beda memiliki suatu tantangan yang tidak ringan. Misi
daripendidikan akhlak/moral secara singkat dapat dirumuskan sebagai suatu upayauntuk
meningkatkan kemauan dan kemampuan peserta didik untuk berbuat baik.Masalahnya, etika
sebagai refleksi kritis-filosofis seringkali dianggap menawarkanalternatif standar moral
ideologis yang bersaing dengan standar moral yang sudahterlebih dahulu diyakini peserta
didik melalui penghayatan agama dan kebudayaanlokalnya. Disini diajukan argumen bahwa,
meskipun pengajaran etika diperlukanuntuk membuat pendidikan akhlak/moral efektif
mencapai tujuannya, peranetika sebaiknya tidak mengambil alih peran agama dan
kebudayaan lokal dalampendidikan akhlak/moral. Peran etika dan peran agama dan
kebudayaan lokalseharusnya saling melengkapi. Peran etika lebih pada
pengembangankemampuanpeserta didik untuk berbuat baik, sementara peran agama dan
kebudayaanlokallebih pada penguatan kemauan peserta didik untuk berbuat baik. Dengan
adanyaketerbatasan peran etika itu, pengajaran etika di masyarakat majemuk
memerlukanetika tersendiri untuk menjaga sinergi antar peran sehingga pendidikan
akhlak/moral efektif mencapai tujuannya. Enam prinsip etika diajukan disini
sebagaipegangan dalam mengajarkan etika, yaitu otonomi, tanggung jawab,
transparansi,keadilan, kepedulian, dan profesionalisme.

Dalam perspektif pendidikan moral, pengajaran etika dalam masyarakat majemuk yang

peserta didiknya menganut berbagai agama yang berbeda dan menghayati berbagai budaya lokal

yang berbeda memiliki tantangan yang serius. Misi pendidikan akhlak secara singkat dapat

diartikan sebagai upaya mengembangkan kemauan dan kemampuan peserta didik untuk berbuat

kebaikan. Persoalannya, etika sebagai refleksi kritis-filosofis seringkali dianggap menawarkan

standar moral ideologis alternatif yang bersaing dengan standar moral yang selama ini diyakini

oleh peserta didik melalui penghayatan agama dan budaya lokalnya. Tulisan ini memberikan

argumen bahwa, meskipun pengajaran etika memang diperlukan untuk membuat pendidikan

moral secara efektif mencapai tujuannya, peran etika seharusnya tidak mengambil alih peran

agama dan budaya lokal dalam kerangka pendidikan moral. Etika, agama, dan budaya lokal

harus saling melengkapi. Peran etika seharusnya lebih pada pengembangan kemampuan peserta

didik untuk berbuat baik, sedangkan peran agama dan budaya lokal lebih pada penguatan

kemauan peserta didik untuk berbuat baik. Mengingat peran etika yang terbatas, pengajaran etika

dalam masyarakat majemuk membutuhkan etika tersendiri untuk menjaga sinergi antara kedua

peran tersebut agar pendidikan moral efektif mencapai tujuannya. Di sini dikemukakan enam

prinsip etika sebagai pedoman dalam pengajaran etika, yaitu: otonomi, tanggung jawab,

keterbukaan, keadilan, kepedulian, dan profesionalisme.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Jika peran agama dan kebudayaan lokal adalah membina dan mengembangkan
kepercayaan peserta didik terhadap standar moral, memperkuat kemauannya untuk
berbuat baik, maka etika melengkapi peran itu dengan pembinaan dan pengembangan
kemampuan peserta didik untuk melakukan refleksi kritis guna mewujudkan kepercayaannya
menjadi perbuatan yang sungguh-sungguh baik, terbaik, tepat sesuai dengan konteks yang
dihadapinya. Efektivitas pendidikan akhlak/moral di masyarakat majemuk menuntut
peran agama dan kebudayaan lokal dan peran etika saling melengkapi. Pengajaran etika
sebaiknya tidak ditujukan untuk mengambil alih peran agama dan kebudayaan lokal,
melainkan ditujukan untuk membina kemampuan peserta didik dalam melakukan refleksi kritis
dan berdialog antar sesama. Untuk itu, pengajar etika perlu berpegang pada enam prinsip etika,
yaitu otonomi, tanggung jawab, transparansi, keadilan, kepedulian, dan profesionalisme.

Saran
Konflik dalam masyarakat memang bisa terjadi dalam sebuah masyarakat, apalagi di
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama. Perbedaan akan selalu
adanamun perbedaan bukanlah hal yang perlu diperdebatkan, karena perbedaan ada
bukanlah agar kita saling merusak tatanan yang sudah baik, namun perbedaan ada agar
kita saling melengkapi dan membangun masyarakat untuk lebih baik. Bagi Tokoh
MasyarakatBagi tokoh masyarakat tetaplah saling menjaga kerukunan antar umat beragama
dalam masyarakat, dengan memberikan contoh dengan menjalin hubungan baik antar tokoh
masyarakat walaupun berbeda agama. Apabila hal ini sudah terjalin dengan baik maka
masyarakatpun akan mengikuti teladan para tokoh masyarakat yang saling hidup rukun di
tengah-tengah perbedaan. Memang hal ini perlu partisipasi dari semua lapisan masyarakat
untuk bisa menghargai dan memaknai indahnya perbedaan.

DAFTAR PUSTAKA
extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://eprints.uny.ac.id/8886/4/BAB
%205%20-%2008413244047.pdf
chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://
repository.bakrie.ac.id/312/1/2017-Paper%20-%20ENDRO%20Etika%20Dalam
%20Pengajaran%20Etika%20di%20Masyarakat%20Majemuk.pdf
https://www.google.com/search?
q=urutan+makalah&rlz=1C1CHBF_enID1024ID1024&oq=urutan+makalah&aqs=chrome
.0.69i59j0i512l9.3240j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai