Anda di halaman 1dari 6

PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS

COMPYLOBACTERIOSIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Kesehatan Ternak
Disusun Oleh: Muh Firdaus Ramadhan
(04.03.22.1243)

PENYULUH PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN


POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG
MALANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah singkat ini adalah COMPYLOBACTERIOSIS. Pada
kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah manajemen perusahaan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan
makalah singkat ini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

MALANG, 18 MARET 2023


BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dari tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan 25 Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS),
22 dari 25 penyakit hewan dari daftar tersebut merupakan penyakit hewanyang sudah ada di
Indonesiadan 3 (tiga) penyakit hewan lainnya tidak ada di Indonesia. 25 Daftar PHMS
ditetapkan oleh Menteri Pertanian karena termasuk penyakit hewan yang dapat menimbulkan
angka kematian dan atauangka kesakitan yang tinggi pada hewan, damapk kerugian ekonomi,
keresahan masyarakat dan atau bersifat zoonosis.

Sesuai amanat peraturan perundangan, setelah ditetapkan, PHMS harus dikendalikan dan
ditanggulangi. Pengendalian dan Penanggulangan PHMS ini dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya.
B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yg telah diuraikan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
Campylobacteriosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebabkan
penyakit gastro-enteritis pada manusia. Spesies Campylobacter umumnya hidup pada saluran
pencernaan hewan berdarah panas seperti unggas, sapi, babi, domba dan burung unta, serta
hewan peliharaan termasuk kucing dan anjing

C.Tujuan Pembuatan Makalah

Ialah untuk mengetahahui seberapa bahayanya penyakit COMPYLOBACTERIOSIS terhadap


hewan

BAB 2
PEMBAHASAN

Campylobacteriosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebabkan
penyakit gastro-enteritis pada manusia. Spesies Campylobacter umumnya hidup pada saluran
pencernaan hewan berdarah panas seperti unggas, sapi, babi, domba dan burung unta, serta
hewan peliharaan termasuk kucing dan anjing. Bakteri ini juga dapat ditemukan dalam kerang.
Bakteri Campylobacter berbentuk batang menyerupai spiral seperti huruf "S" atau melengkung
seperti "koma". Terdapat 17 spesies dan 6 subspesies pada genus Campylobacte dan yang paling
sering dilaporkan menyebabkan penyakit manusia adalah C. jejuni (subspesies jejuni) dan C.
coli. Spesies lain seperti C. lari dan C. upsaliensis juga telah berhasil diisolasi dari pasien
penderita diare meskipun jarang dilaporkan. Transmisi penyakit melalui makanan yang
terkontaminasi (food-borne zoonosis). Spesies yang patogen terhadap manusia, 90 persen
disebabkan oleh C. jejuni dan sisanya C. coli. Unggas merupakan reservoir utama dari bakteri,
dan kejadian campylobakteriosis pada manusia terutama diakibatkan oleh mengkonsumsi atau
menangani daging unggas. Pada hewan, Campylobacter jarang menyebabkan penyakit.
Mayoritas orang yang terinfeksi oleh Campylobacter dapat pulih tetapi sebagian dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah serta dalam kurun waktu panjang. Anak-anak
berusia di bawah lima tahun dan manusia lanjut usia (manula) berisiko tinggi karena mereka
memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah. Kejadian Campylobacteriosis di negara maju
cukup tinggi, WHO (2018) melaporkan setiap tahun hampir 1 dari 10 orang yang terinfeksi
menderita sakit. Peneliti telah melaporkan, peluang sakit bagi manusia yang mengonsumsi
daging ayam yang dipanggang berkisar antara 9 dari 1.000 manusia. Di negara berkembang,
infeksi Campylobacter pada anak-anak di bawah usia 2 tahun sangat sering terjadi bahkan
kadang-kadang menyebabkan kematian.

Manusia dapat terinfeksi oleh Campylobacter melalui beberapa cara. Studi epidemiologis telah
menunjukkan hubungannya dengan adanya paparan makanan yang terkontaminasi. Penanganan
dan mengkonsumsi daging unggas mentah atau setengah matang secara konsisten telah terbukti
menjadi faktor risiko penting. Namun demikian kemungkinan infeksi juga dapat melalui air yang
terkontaminasi oleh kotoran hewan liar yang terinfeksi, karena campylobacter dapat bertahan
hidup di air. Meskipun kejadian komplikasi akibat infeksi Campylobacter tidak mungkin terjadi,
namun kemungkinan munculnya konsekuensi penyakit yang diakibatkan pada jangka waktu
panjang

BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Diambil kesimpulan bahwa ampylobacteriosis merupakan penyakit infeksi
terutama disebabkan oleh bakteri bergenus Campylobacter terutama
Campylobacter jejuni (C. jejuni). Penyakit ini bersifat zoonosis yaitu dapat
menular dari hewan ke manusia.
Sumber Pustaka

1. Wilson D.J. et al. 2008. Tracing the Source of Campylobacteriosis. Plos


Genetics.
2. [WHO]. 2018. Campylobacter Key Fact.
3. Anonim. 2018. Campylobacter. Foodborne Illness. Marler Clark 1012 First
Avenue, Fifth Floor, Seattle.
4. Andriani. et al. 2013. Kajian Risiko Campylobacter sp. pada Ayam Panggang.
Jurnal Kedokteran Hewan. 7(1): 56-60.
5. Epps S.V.R. et al. 2013. Foodborne Campylobacter: Infections, Metabolism,
Pathogenesis and Reservoirs. Int J Environ Res Public Health. 10(12): 6292-6304

Anda mungkin juga menyukai