Anda di halaman 1dari 30

WORK-LIFE DAN STUDY BALANCE PADA MAHASISWA DI KOTA

TANJUNGPINANG

Disusun untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah statistika

Dosen pengampu: Mirza Ayunda Pratiwi S.E M.Sc

Disusun oleh:

Muhammad Dwi Junianto 2104020087

Muhammad Fajar Al Saadi 2104020096

Dias Muhammad Akbar 2104020011

Brylyan Raymundo S 2104020061

Muhammad Fauzan 2104020089

Roby Dwi Cahyadi 2104020102

Firdausi Nuzula 2104020031

Rizky Agung 2104020103

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI


TAHUN 2022

ANGGOTA KELOMPOK
No. Nama NIM Job Desc Foto
1 Muhammad Dwi Junianto 2104020087
2 Muhammad Fajar Al Saadi 2104020096
3 Dias Muhammad Akbar 2104020011
4 Brylyan Raymundo S 2104020061
5 Muhammad Fauzan 2104020089
6 Roby Dwi Cahyadi 2104020102
7 Firdausi Nuzula 2104020031
8 Rizky Agung 2104020103
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya Lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang Team Project-Based
dalam statistika dengan judul Work-Life Dan Study Balance Pada Mahasiswa Di Kota
Tanjungpinang ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu Mirza Ayunda Pratiwi,S.E.,M.Sc selaku Dosen mata kuliah Statistika
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita tentang Team Project-Based dalam Statistika dengan judul Work-Life Dan
Study Balance Pada Mahasiswa Di Kota Tanjungpinang in kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik, saran serta usulan
demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini bisa dipahami dengan baik oleh pembaca dan berguna untuk
semua. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan dan kami
mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan di masa yang akan
datang, Terima kasih.

Tanjung pinang, 20 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABLE
DAFTAR GAMBAR
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perguruan tinggi merupakan lembaga ilmiah yang mempunyai tugas
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah, dan
yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan
Indonesia dan dengan cara ilmiah. Di dalam kampus terdapat aktivitas akademika
seperti tenaga pengajar/dosen, karyawan dan mahasiswa. Pada penelitian ini fokus
pada mahasiswa yang berkuliah sambil berkerja. Bagaimana mahasiswa tersebut
mampu mengatur keseimbangan antara kerja, hidup dan perkuliahan.
Masa sekarang yang penuh dengan persaingan di berbagai aspek dan bidang
kehidupan, termasuk di dalam bidang pekerjaan. Tidak terkecuali Negara Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk yang besar sedangkan lapangan pekerjaan yang tidak
sebanding dengan jumlah tenaga kerja. Hal tersebut membuat persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan menjadi sangat ketat.
Kondisi keseimbangan belajar antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan
merupakan suatu hal yang penting, terutama ketika seseorang mempunyai beberapa
kewajiban yang harus dipenuhi secara bersamaan. Seperti halnya seorang mahasiswa
yang memutuskan untuk bergabung dan berkontribusi aktif dalam suatu organisasi.
Selain mahasiswa tersebut harus menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa, yaitu
mencapai hasil perkuliahan yang optimal, dia pun harus mengerjakan tuntutan
organisasi yang telah menjadi kewajibannya sebagai anggota dan berkomitmen untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati
Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan akan lebih mudah bila seorang pencari
kerja mempunyai latar belakang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena melalui
pendidikan, individu akan mampu kualitas sumberdaya manusia. Oleh sebab itu seorang
tenaga kerja harus menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau universitas.
Pendidikan tinggi yang berkualitas dengan hasil memuaskan sangat diharapkan oleh
seluruh mahasiswa.
Namun di zaman krisis sekarang ini, biaya pendidikan sangatlah mahal sehingga hal
tersebut memunculkan suatu fenomena yang berkembang, yaitu banyak mahasiswa
yang kuliah sambil bekerja. Kuliah sambil bekerja banyak memberi dampak pada
mahasiswa baik positif maupun negative. Dampak positifnya adalah dengan bekerja
mahasiswa dapat membantu orang tua dalam membiayai kuliah, memperoleh
pengalaman kerja, serta kemandirian ekonomis, selain masalah yang perlu diwaspadai
mahasiswa yang bekerja adalah pekerjaan bisa membuat mahasiswa lalai akan tugas
utamanya, yakni belajar.

1.1
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada dampak
positive dan negatif yang dapat mempengaruhi keseimbangan pembelajaran terhadap
berkeja dan hidup mahasiswa yang berada di kota Tanjungpinang. Sehingga mahasiswa
yang bekerja ini dapat menyeimbangkan dengan keseharian baik dari pola makan
beribadah dan bersoasialisasi dengan merata.

1
1.1

1.2
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah mahasiswa mampu beradaptasi dengan bekerja sambil kuliah?


2. Apakah mahasiswa mampu dengan menyeimbangkan pola hidup dari segi pola
makan, beribadah,maupun olahraga ditengah sibuknya kuliah sambil bekerja?
3. Apakah mahasiswa mampu meluangkan waktu berintraksi sosial?
1
1.1

1.2
1.3

1.4 Batasan Masalah


Dalam menyusun penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar tidak menyim
pang dari tujuan semula dan menghindari kesimpangan dan perluasan masalah, maka p
okok-pokok masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan kepada kalangan Mahasiswa di Kota Tanjungpinang


2. Masalah yang akan diteliti adalah Keseimbangan belajar dengan hidup dan bekerja
3. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kusioner untuk mahasiswa yang kuliah
sambil bekerja
1
1.1

1.2
1.3

1.4
1.5 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Work-Life Dan Study Balance Pada
Mahasiswa Di Kota Tanjungpinang.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritik
Dalam bagian ini akan dipaparkan mengenai teori-teori terkait dengan variable yang akan diteliti,
yaitu teori definisi variable peneliti yang berisi work-life-studi balance.

2.1.1 Kerja (Work)


 Pengertian kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kerja diartikan sebagai kegiatan
untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat dan sesuatu yang
dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian.

Sependapat dengan Moh. Thayeb (1998: 27) “kerja diartikan sebagai suatu
kelompok aktivitas, tugas, atau kewajiban yang sama dan dibayar, yang
memerlukan atribut-atribut yang sama dalam suatu organisasi tertentu”.

Menurut B. Renita (2006: 125) kerja dipandang dari sudut sosial


merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, terutama bagi orang-orang terdekat (keluarga) dan
masyarakat, untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan,
sedangkan dari sudut rohani/religius, kerja adalah suatu upaya untuk mengatur
dunia sesuai dengan kehendak Sang Pencipta, dalam hal ini, bekerja
merupakan suatu komitmen hidup yang harus dipertanggungjawabkan kepada
Tuhan.

Menurut Dewa Ketut (1993: 17) “kerja adalah sebagai suatu rangkaian
pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada
kehidupan dalam dunia kerja”

2.1.2 Kehidupan (Life)


 Pengertian Kehidupan
Arti kehidupan adalah persoalan yang berkaitan dengan signifikansi
kehidupan atau keberadaan secara umum (eksistensi). Makna kehidupan
berasal dari kontemplasi filosofis dan religius, serta penyelidikan ilmiah tentang
konsep keberadaan, ikatan sosial, kesadaran, dan kebahagiaan.

 Karakter Kehidupan
Kehidupan ini memiliki karakter, Wong telah mengusulkan empat komponen
untuk menjawab pertanyaan tentang makna dalam kehidupan dan ini menjadi
sebuah karakter dari kehidupan. Berikut ini karakter kehidupan menurut
Wong:
3 Anda harus memilih tujuan yang layak atau tujuan hidup yang signifikan.
4 Anda perlu memiliki pemahaman yang cukup tentang siapa diri Anda, apa
yang diminta dari kehidupan, dan bagaimana Anda dapat mempunyai peran
penting dalam kehidupan.
5 Anda dan Anda sendiri yang bertanggung jawab untuk memutuskan
kehidupan seperti apa yang ingin Anda jalani, dan apa yang merupakan
tujuan hidup yang signifikan dan berharga.
6 Anda akan menikmati rasa signifikansi dan kepuasan yang mendalam hanya
jika Anda telah menjalankan tanggung jawab Anda untuk menentukan nasib
sendiri dan secara aktif mengejar tujuan hidup yang berharga.

2.1.3 keseimbangan belajar (Studi Balance)


 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai
materi yang telah dipelajari.
Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang
dilakukan oleh setiap individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara
sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah laku atau tanggapan, karena
adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan
aktivitas berlatih.
Menurut Thursan Hakim, definisi belajar adalah suatu proses perubahan di
dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya fikir, dan
kemampuan lainnya.
 Tujuan Belajar
Menurut Sardiman A.M (2016) tujuan belajar itu adalah ingin
mendapatkan pengetahuan,keterampilan dan penanaman sikap mental atau
nilia-nilai.
Menurut Oemar Hamalik (2015 : 85) Tujuan belajar adalah perangkat hasil
yang hendak dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar.
Menurut Nunuk Suryani dan Leo Agung (2012 : 39)., “tujuan belajar adalah
komponen pertama yang harus ditetapkan dalam proses pembelajaran karena
berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembelajaran”
Berdasarkan pendapat para ahli dan pakar di atas dapat disimpulkan
bahwa tujuan belajar adalah komponen pertama yang harus ditetapkan dalam
proses pembelajaran karena sebagai indikator keberhasilan yang diharapkan
setelah siswa atau mahasiswa mempelajari pelajaran.
 Pengertian Keseimbangan Belajar
Keseimbangan belajar dapat diartikan sebagai upaya individu dalam
menyesuaikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran.
 Pengaruh Kehidupan Terhadap Keseimbangan Belajar
Adanya pengaruh dari dalam diri mahasiswa, merupakan hal yang logis dan
wajar.Sebab hakikat kegiatan belajar merupkan perubahan tingkah laku yang
diniati dan disadari mahasiswa harus merasakan adanya kebutuhan untuk
belajar dan berprestasi.Kedua, Faktor dari luar atau faktor lingkungan Faktor
dari luar yang mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas pengajaran.Kulaitas
pengajaran merupakan tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar
mengajar dalam mencapai tujuan.belajar merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dalam rangka untuk memiliki kompetensi dalam bentuk
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses dalam upaya pencarian
makna yang dilakukan individu.Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan atau kompetensi personal. Dengan kata lain bahwa
belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan dan bukan disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan. Untuk mencapai keberhasilan belajar, tentu
lingkungan adalah salah satu faktor penunjangnya. lingkungan belajar yang
nyaman dapat mempermudah mahasiswa untuk lebih fokus dalam belajar.
Dengan mempersiapkan lingkungan yang tepat, mahasiswa akan mendapatkan
hasil yang lebih baik dan dapat merasakan proses belajar yang dilakukan
mahasiswa. Lingkungan dalam artian umumadalah hal-hal atau sesuatu yang
dapat berpengaruh terhadap perkembangan manusia.Berpengaruh dalam arti
bermakna, dan berperan terhadap pertumbuhan serta perkembangan peserta
didik.
 Pengaruh Kerja Terhadap Keseimbangan Belajar
Mengenai pengaruh kerja terhadap keseimbangan belajar dapat berupa
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pada keseimbangan belajar sendiri
apabila mahasiswa yang bekerja mampu menjadikan bekerja sebagai bantu
loncatan mempelajari sesuatu yang tidak diajarkan di dalam kelas dan sebagai
penunjang mata kuliah di kelas maka akan memiliki dampak positif terhadap
keseimbangan belajar, akan tetapi bisa jadi pula adanya kerja menyebabkan
pembagian waktu yang kurang optimal dan kurang efisien sehingga
dimungkinkan terganggunya belajar mahasiswa, juga melihat pengaruhnya
secara bersama-sama dari pengaruh kerja terhadap keseimbangan belajar
yang juga dapat menunjang semakin baik hasil belajar mahasiswa atau justru
menganggu belajar dikarenakan kegiatan bekerja yang dilakukan oleh
mahasiswa tidak dapat mengoptimalkan hasil belajarnya.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, mengenai pengaruh kerja terhadap
keseimbangan belajar dan alasan yang beragam yang melatar belakangi
mahasiswa kuliah sambil bekerja, peneliti mengetahui dari adanya berbagai
motivasi yang muncul tersebut dapat mengindikasikan adanya pengaruh dari
kerja terhadap keseimbangan belajar. Sejalan dengan hal ini pengaruh dari
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dalam penelitian ini kerja dapat
menambah luas pandangan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku
perkualiahan serta menunjang mata kuliah di kelas, akan tetapi juga dengan
bekerja bisa jadi justru mengurangi pembagian waktu antara bekerja, kuliah
dan istirahat, sehingga fokus mahasiswa akan bercabang dan menjadikan
mahasiswa terkadang kurang berkonsentrasi pada saat pembelajaran
berlangsung karena tersitanya waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar
dan istirahat. Hal inilah yang mengindikasikan adanya pengaruh penurunan
kegiatan belajar pada mahasiswa dikarenakan mahasiswa tersebut memainkan
peran ganda, yakni sebagai pelajar dan pekerja. Jadi, dengan adanya
mahasiswa kuliah sambil bekerja akan berpengaruh terhadap keseimbangan
belajarnya.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa mahasiswa
yang kuliah sambil bekerja dikhawatirkan malah keasikan bekerja sehingga
mengenyampingkan kuliah, kuliahnya menjadi terbengkalai, atau bahkan drop-
out karena kemungkinan kurangnya motivasi untuk menyelesaikan studi dan
hasil belajar mengalami penurunan atau merasa pekerjaan yang dijalaninya
sudah cukup untuk bekal mereka hidup. Mahasiswa kuliah sambil bekerja ini,
pengaruhnya dalam belajarnya pun mulai dipertanyakan. Ketidakmampuan
untuk menyeimbangkan antara kegiatan kerja dan dalam perkuliahan
memainkan peran penting dalam tingkat dropout. Ini menunjukan adanya
pengaruh dalam kegiatan bekerja pada mahasiswa pada keseimbangan belajar
mahasiswa itu sendiri. Mengetahui hal tersebut, maka mahasiswa yang
melakukan kerja akan dapat mempengaruhi kegiatan belajar yang dalam
penelitian ini ditunjukan dari nilai IPK mahasiswa.
Dalam hal ini, sulit bagi kita untuk melakukan dua hal sekaligus. Karena
itu, usahakan untuk memberikan semua perhatian kepada satu pekerjaan yang
sedang dilakukan. Cobalah untuk fokus pada pekerjaan saat jam kerja dan
fokus pada belajar disaat waktu luang. Tentukan Prioritas antara Pekerjaan dan
Pribadi. Cara menjaga keseimbangan hidup yaitu dengan menentukan prioritas
antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Cara satu ini dinilai mampu menjaga
pikiran Anda supaya tetap stabil dan tidak stres. Anda dapat menentukan
beberapa fokus utama yang mesti menjadi prioritas anda sesuai dengan
kebutuhan dan situasi ini juga sangat membantu Anda untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.

2.2 Hipotesis
Menurut (Sugioni,2016) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh kumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian belum jawaban empiris karena sifatnya dugaan,
maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang peneliti simpulkan dalam
penelitian ini adalah:
H1 : Keseimbangan kehidupan mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota Tanjungpinang baik
dan waktu kerja yang diatur dengan baik serta Keseimbangan belajar pada
mahasiswa di Kota Tanjungpinang.
H2 : Keseimbangan belajar dapat dipengaruhi oleh keseimbangan kehidupan
mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota Tanjungpinang.
H3 : Keseimbangan belajar dapat dipengaruhi oleh kejenuhan kerja mahasiswa
Perguruan Tinggi di Kota Tanjungpinang.
H4 : Keseimbangan belajar dapat dipengaruhi oleh keseimbangan kehidupan dan
kejenuhan kerja sekaligus pada mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota
Tanjungpinang.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian


Dalam melaksanakan penelitian, penulis harus mampu menentukan objek
penelitian agar dapat terselesaikan secara terarah sesuai dengan permasalahan
yang diteliti. Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan dianalisis. Dalam
penelitian ini, objek yang akan diteliti oleh penulis yaitu mengenai Work-Life Dan
Study Balance Pada Mahasiswa Di Kota Tanjungpinang .
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh kerja kehidupan terhadap
keseimbangan belajar pada mahasiswa kota tanjung pinang. Objek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa kota tanjung pinang yang kuliah sambil kerja.

3.1.2 Ruang Lingkup penelitian


Data yang diambil dalam penelitian ini diperoleh dari data yang disebarkan
kepada mahasiswa kota tanjung pinang. Adapun data yang diperoleh bertujuan
untuk mengetahui pengaruh antara kerja (X1) kehidupan (X2) terhadap
keseimbangan belajar (Y)

3.2 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel


3

3.1
3.2

3.2.1 Populasi
Menurut( Sugiyono 2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan pengertian tersebut populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah mahasiswa kota tanjungpinang yang bekerja sambil kuliah dimana
jumlahnya tidak diketahui.

3.2.2 Sampel
Menurut (Sugiyono 2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pemilihan sampel yang
digunakan adalah menggunakan pemilihan sampel purposive random sampling.
Purposive random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starta yang ada di
dalam populasi.
Jadi dari mahasiswa kota tanjung pinang yang kuliah sambil bekerja dimana
jumlahnya tidak diketahui ini maka peneliti menggunakan 35 sampel.

3.3 Instrumen Penelitian


3.3.1 Instrumen kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang
diberikan kepada responden untuk memperoleh informasi yang dapat berguna
untuk penelitian.
Berikut indikator penelitian ini disajikan dalam kisi kisi instrumen penelitian.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multiple choice dengan 6
pernyataan tentang kerja, 6 pernyataan tentang kehidupan, dan 6 pernyataan
tentang keseimbangan belajar . Skala penelitian dalam variabel ini yaitu :

a. Sangat setuju = Skor 4


b. Setuju = Skor 3
c. Tidak Setuju = Skor 2
d. Sangat tidak setuju = Skor 1

7
7.1

7.2
7.3

7.3.1
7.3.2 Instrumen Studi Literatur yang Relevan
Studi literatur yang relevan adalah kegiatan mengumpulkan data dengan
mempelajari beberapa literatur yang berhubungan dengan judul penelitian.

7.4 Uji Instrumen


7.4.1 Uji Validitas
Menurut (Sugiyono 2016) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Penguji validitas setiap butir digunakan analisis
item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah tiap skor butir. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Jadi uji validitas bertujuan untuk mengukur apakah
pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat benar-benar dapat mengukur
yang hendak kita ukur. Kriteria valid atau tidak adalah jika korelasi antar skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan
dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Dan jika
korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai
tingkat signifikan diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Menurut Sugiyono (2018:209) untuk menguji validitas konstruksi, dapat
digunakan dari ahli (judgment exprest)

8
8.1

8.2
8.3

8.4
8.4.1

8.4.2 Uji Reliablitas


Menurut Mirza Ayunda Pratiwi “Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui
keajegan atau konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner,
maksudnya apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap
konsisten jika pengukuran diulang kembali. Metode yang sering digunakan dalam
penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti skala Likert 1-5) adalah
Cronbach Alpha. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana
item yang masuk pengujian adalah item yang valid saja”

8.4.3 Uji Asumsi Klasik


Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan model regresi
linier berganda. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah
berdistribusi normal. Data yang digunakan dalam penelitian bebas dari gejala
multikolonieritas, dan heteroskedastisitas. Asumsi klasik yang baik adalah
berdistribusi normal, tidak terjadi multikolonieritas dan heteroskedastisitas.
Semua pengolahan data statistik untuk pengujian tersebut dilakukan dengan
SPSS.

8.4.4 Analisis Regresi Berganda


Menurut (Ghozali 2016) selain mengukur kekuatan antara dua variabel atau
lebih, juga menunjukkan arah antara variabel dependen dengan variabel
independen. Variabel dependen diasumsikan random/statistik, yang berarti
mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki
nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang). Dengan demikian regresi
linier berganda bila terdapat variabel minimal dua atau lebih dari dua.
Dimana :
Y= Variabel Terikat (Keseimbangan Belajar)
a= Konstanta
b1,b2= Koefisien Berganda
X1= Variabel Bebas (Kerja)
X2= Variabel Bebas (Kehidupan)

8.4.5 Analisis korelasi


Sudaryono (2014:67) mengemukakan bahwa: “Analisis korelasi merupakan
salah satu teknik statistik yang sering digunakan untuk mencari hubungan antara
dua variabel. Korelasi diartikan sebagai hubungan. Analisis korelasi bertujuan
untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih.”
Menurut Supranto & Nandan (2010:125) “Analisis korelasi bertujuan untuk
mengethui kuatnya hubungan variabel X dan Y.” “Sebelum dilakukan analisis
regresi perlu didahului analisis korelasi untuk meyakinkan apakah memang ada
korelasi X dan Y.” (Supranto & Nandan,2010:126).
Menurut Suharyadi & Purwanto (2011:218) “Semakin besar nilai koefisien
korelasi menunjukan semakin eratnya hubungan dan sebaliknya.”
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


3
4

3
4

4.1 Deskripsi Unit Analisis/Observasi


Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa se-kota Tanjungpinang.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive random sampling
yaitu teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan jenis kelamin yang ada dalam populasi, maka mahasiswa yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah 35 mahasiswa yang berkuliah di kampus yang ada di
Tanjungpinang.

4.2 Demografi Responden


Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berkuliah di
kampus-kampus se-kota Tanjungpinang dengan jumlah responden sebanyak 35, yang
didapatkan karakteristik berdasarkan mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian


Deskripsi variabel penelitian berdasarkan tanggapan dari 35 responden melalui 4
pilihan jawaban, yaitu :

a. Sangat setuju = Skor 4


b. Setuju = Skor 3
c. Tidak Setuju = Skor 2
d. Sangat tidak setuju = Skor 1
melalui 3 pertanyaan yaitu, mengenai pekerjaan (X1), mengenai kehidupan (X2), dan
mengenai keseimbangan belajar (Y).
4.4 Hasil Penelitian
9
9.1
9.2
9.3
9.4
9.4.1 Hasil Uji Validitas
1. Uji Validitas Kerja

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 TotalX1

X1.1 Pearson Correlation 1 .349* .234 .570** .119 .060 .516**

Sig. (2-tailed) .040 .176 .000 .495 .732 .002

N 35 35 35 35 35 35 35

X1.2 Pearson Correlation .349* 1 .355* .235 .418* .221 .642**

Sig. (2-tailed) .040 .037 .174 .012 .202 .000

N 35 35 35 35 35 35 35

X1.3 Pearson Correlation .234 .355* 1 .282 .468** .489** .695**

Sig. (2-tailed) .176 .037 .101 .005 .003 .000

N 35 35 35 35 35 35 35

X1.4 Pearson Correlation .570** .235 .282 1 .439** .396* .694**

Sig. (2-tailed) .000 .174 .101 .008 .019 .000

N 35 35 35 35 35 35 35

X1.5 Pearson Correlation .119 .418* .468** .439** 1 .828** .814**

Sig. (2-tailed) .495 .012 .005 .008 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35

X1.6 Pearson Correlation .060 .221 .489** .396* .828** 1 .744**


Sig. (2-tailed) .732 .202 .003 .019 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35

TotalX1 Pearson Correlation .516** .642** .695** .694** .814** .744** 1

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Uji Validitas Hidup

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 TotalX2

X2.1 Pearson Correlation 1 .538** .453** .624** .482** .766** .277 -.033 .777

Sig. (2-tailed) .001 .006 .000 .003 .000 .107 .851 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X2.2 Pearson Correlation .538** 1 .408* .664** .431** .621** .369* .234 .799

Sig. (2-tailed) .001 .015 .000 .010 .000 .029 .176 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X2.3 Pearson Correlation .453** .408* 1 .262 .579** .425* .400* .310 .707

Sig. (2-tailed) .006 .015 .129 .000 .011 .017 .070 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X2.4 Pearson Correlation .624** .664** .262 1 .497** .692** .237 .068 .739

Sig. (2-tailed) .000 .000 .129 .002 .000 .170 .697 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X2.5 Pearson Correlation .482** .431** .579** .497** 1 .450** .449** .087 .699
Sig. (2-tailed) .003 .010 .000 .002 .007 .007 .619 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X2.6 Pearson Correlation .766** .621** .425* .692** .450** 1 .282 .244 .843

Sig. (2-tailed) .000 .000 .011 .000 .007 .100 .158 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X2.7 Pearson Correlation .277 .369* .400* .237 .449** .282 1 -.169 .513

Sig. (2-tailed) .107 .029 .017 .170 .007 .100 .332 .002

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X2.8 Pearson Correlation -.033 .234 .310 .068 .087 .244 -.169 1 .325

Sig. (2-tailed) .851 .176 .070 .697 .619 .158 .332 .057

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

TotalX2 Pearson Correlation .777** .799** .707** .739** .699** .843** .513** .325 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .057

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

3. Uji Validitas Keseimbangan belajar

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 TotalY

Y.1 Pearson Correlation 1 .112 -.167 .189 .014 .298 .431**

Sig. (2-tailed) .522 .337 .277 .938 .082 .010

N 35 35 35 35 35 35 35
Y.2 Pearson Correlation .112 1 .332 .174 .309 -.007 .542**
Sig. (2-tailed) .522 .051 .318 .071 .969 .001
N 35 35 35 35 35 35 35
Y.3 Pearson Correlation -.167 .332 1 .366 *
.556 **
.028 .552**
Sig. (2-tailed) .337 .051 .031 .001 .875 .001
N 35 35 35 35 35 35 35
Y.4 Pearson Correlation .189 .174 .366* 1 .510** .162 .693**
Sig. (2-tailed) .277 .318 .031 .002 .353 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y.5 Pearson Correlation .014 .309 .556
**
.510 **
1 .355 *
.765**
Sig. (2-tailed) .938 .071 .001 .002 .037 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y.6 Pearson Correlation .298 -.007 .028 .162 .355 *
1 .540**
Sig. (2-tailed) .082 .969 .875 .353 .037 .001
N 35 35 35 35 35 35 35
TotalY Pearson Correlation .431 **
.542 **
.552
**
.693 **
.765 **
.540
**
1

Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .000 .000 .001

N 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

9.4.2 Hasil Uji Realibilitas


1. Uji Realibilitas Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.775 6

2. Uji Realibilitas Hidup

Reliability Statistics
3. Cronbach's Uji Realibilitas Keseimbangan Belajar
Alpha N of Items
.617
Reliability Statistics 6

Cronbach's
Alpha N of Items
.828 8

9.4.3 Pengujian Asumsi Klasik


1. Hasil Uji Normalitas

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.140 2.247 .952 .348

TotalX1 .548 .117 .611 4.691 .000 .809 1.236


TotalX2 .186 .100 .242 1.861 .072 .809 1.236
a. Dependent Variable: totally

3. Hasil Uji Hetoroskedastitas

9.4.4 Pengujian Analisis Regresi Lineier Berganda


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.140 2.247 .952 .348

TotalX1 .548 .117 .611 4.691 .000 .809 1.236


TotalX2 .186 .100 .242 1.861 .072 .809 1.236
a. Dependent Variable: TotalY
10
11

11.1
11.2

11.3
11.4

11.4.1
11.4.2

11.4.3
11.4.4

11.4.5 Analisis Korelasi

Correlations

TotalX1 TotalX2 TotalY


TotalX1 Pearson Correlation 1 .437** .717**
Sig. (2-tailed) .009 .000

N 35 35 35
TotalX2 Pearson Correlation .437 **
1 .509**
Sig. (2-tailed) .009 .002

N 35 35 35
TotalY Pearson Correlation .717 **
.509 **
1
Sig. (2-tailed) .000 .002

N 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Anda mungkin juga menyukai