Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

MAKANAN YANG MENGANDUNG


KOLOID
( PUDING )

OLEH :
NAMA : I GEDE ADI SUMERTA
NO : 04
KELAS : XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 PAYANGAN


TAHUN AJARAN 2023/ 2024
DAFTAR ISI

Daftar Isi…………………………….......……………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang………………………………………………………
1.2 rumusa masalah …………………………………………………...
1.3. tujuan……………………………………………………………..
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 pengertian koloid …………………………………………………
2.2. pejelasan tentang pudding ………………………………………...
2.3 . alat ………………………………………………………………..
2.4. bahan………………………………………………………………
2.5. cara kerja ………………………………………………………….
BAB 3 : HASIL PRATIKUM
3.1. hasil pratikum……………………………………………………
BAB 4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan……….………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai koloid baik dalam
bentuk produk-produk maupun dalam keadaan terlihat yang biasa
dijumpai. Seperti produk sabun, dan produk aerosol atau yang sering
kali kita lihat seperi udara yang berdebu, kabut, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya setiap konsep dan penerapan serta perlakuan melalui
praktek kimia membutuhkan larutan dan campuran. Di sini akan di
bahas mengenai campuran yang secara khusus yakni campuran
koloid. Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya
terletak antara larutan dan suspensi ( larutan kasar). Sistem koloid ini
mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dengan sifat larutan dan
suspensi. Keadaan bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik
padat, cair, maupun gas, dan dapat di buat dalam keadaan koloid.
Melalui penjelasan di atas menyampaikan bahwa betapa pentingnya
memepelajari koloid, baik dalam sifat-sifat koloid serta mengetahui
cara pembuatan-pembuatan koloid. misalnya saja dalam industri cat,
keramik, plastik, lem, tinta, mentega, keju, pelumas, sabun, agar-agar,
detergen, gel,dan sejumlah besar produk lainnya. Maka dari pada itu,
inilah yang mendasari mengapa perlu mempelajari sistem koloid.
Puding sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi
yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin
dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa.
Puding dapat dibentuk sebagai bubuk.
Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah
bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-
cair. Pudding mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat
pada suhu 32-40 °C. Melihat dari bahan yang digunakan dalam agar-
agar yang ada terkaitan dengan bahan kimia,maka kami pun akan
menjelaskannya dalam laporan ini.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pudding termasuk ke dalam jenis koloid?
2. Bagaimana cara yang digunakan dalam membuat pudding ?
3. Bagaimana pudding dapat menjadi suatu koloid?

1.3 tujuan
Membuat salah satu produk koloid untuk mengetahui jenis-jenis
koloid dan cara pembuatan koloid.
BAB II
PEMBAHASAN
Judul praktikum : pembuatan produk koloid pudding
Pelaksanakan dan tanggal : 09 april 2023

2.1. Dasar teori :


koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih
di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata
dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm (10.7 – 10.5
cm). Berdasarkan pada fase terdispersi dan medium pendispersinya,
sistem koloid dapat digolongkan seperti berikut :

• Koloid Liofil, adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga


terbentuk selubung di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar.
• Koloid Liofob, adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar
muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit
dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari
elektrolit.
uatu sifat koloid sangat berguna untuk dipahami dan ada kaitannya
dengan percobaan tyndal. Bila suatu larutan (larutan sejati) disinari
dengan seberkas sinar tampak maka berkas sinar tadi akan diserap
dan dipancarkan. Sedangkan bila seberkas sinar dilewatkan pada
sistem koloid maka sinar tersebut akan dihamburkan oleh partikel
koloid, sehingga sinar yang melalui sisitem koloid akan teramati
berupa jalur cahaya. Efek tyndal adalah sifat khas kolid yang dapat
menghamburkan berkas cahaya.
2.2. apa yang dimaksud dengan makanan pudding ?
Puding adalah sejenis makanan terbuat dari pati, yang diolah dengan
cara merebus, kukus, dan membakar (boiled, steamed, and baked)
sehingga menghasilkan gel dengan tekstur yang lembut. Pati dalam
hal ini dapat berupa agar-agar (atau pun bahan dasarnya seperti gum
arab, rumput laut karagenan dan lain-lain), tepungtepungan atau hasil
olahannya seperti roti, cake dan lain-lain. Puding merupakan
salah satu jenis hidangan penutup atau sebagai makanan pencuci
mulut (dessert) yang pada umumnya disajikan pada akhir suatu
jamuan makan
ALAT DAN BAHAN
2.3 Alat :
1. Panci (ukuran sedang)
2. Tempat Cetakan puding
3. sendok sayur ukuran sedang
2.4 Bahan :
1. puding saset (1 bungkus)
3. Gula Pasir (± 10 sendok makan/sesuai selera)
4. Air mineral (± 1800cc )

2.5. Langkah Kerja :


1. Masukan pudding saset dan gula kedalam panci yang tersedia.
2. masukan Air mineral sekaligus diaduk
3. menyiapkan panci diatas kompor,nyalakan kompor dengan api
sedang.
4. mengaduk adonan pudding secara terus menerus ,tunggu hingga
mendidih.
5. menuangkan pudding kedalam cetaka pudding yang ada,biarkan
selama beberapa menit hingga uap panas dalam adonan
Pudding menghilang
6. menyimpan adonan kedalam kulkas dan tunggu hingga adonan
mengeras.
7. Setelah itu mengeluarkan pudding dan siap dihidangkan .

BAB III
3.1. HASIL PRATIKUM
pudding merupakan koloid jenis emulsi padat yang dimana fase
terdispersinya adalah cair (air), sedangkan fase pendispensinya adalah
padat (bubuk Puding )
Selain itu, pudding bersifat sol liofil. Di mana, sol liofil adalah sol
dengan fase terdispensinya senang akan medium pendispensinya
(senang akan cairan) atau dikatakan juga afinitas atau daya tarik
terhadap mediumnya sangat kuat.
Proses pembuatan pudding adalah dengan cara kondensasi.
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan)
menjadi partikel koloid. Yang di mana proses kondensasinya
dilakukan secara fisika yaitu pendinginan, penggantian pelarut dan
pengembunan.
Sedangkan, pudding instan menebal oleh pati, yang merupakan
molekul rantai panjang yang terdiri dari molekul glukosa. Sifat
penebalan pati harus dilakukan dengan cara molekul pati terurai
dalam cairan dasar, umumnya berbasis air. Mereka menggabungkan
molekul air ke dalam struktur intrinsik mereka, menjebak mereka, dan
menahan mereka dalam suspensi (Suspensi merupakan suatu
campuran di mana paling sedikit satu komponen yang secara relatif
mempunyai partikel besar yang akan saling tersebar dengan
komponen lainnya). Ini bukanlah proses yang sama seperti
emulsifikasi (Emulsifikasi adalah campuran dua cairan yang semula
tidak campur, dengan membiarkan salah satunya mendispersi ke
dalam cairan lain sebagai partikel kecil).

Perbedaan pudding instan adalah penggunaan modifikasi pati


makanan, yang tidak memerlukan panas untuk mengaktifkan proses
ini.

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Puding termasuk kedalam jenis koloid yang merupakan koloid jenis
emulsi padat. fase terdispersinya adalah cair, sedangkan fase
pendispersinya adalah padat.

Puding dibuat dengan cara kondensasi dan termasuk ke dalam


produk koloid yang bernutrisi dan mudah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai