Anda di halaman 1dari 3

TUGAS III : MIKROBIOLOGI

Nama : Tara Monica Hutabarat

NIM : 043760628

Program Studi : Teknologi Pangan

1. Jelaskan proses apa saja yang terjadi pada siklus Nitrogen, Jelaskan keuntungan yang
diperoleh tanaman akibat adanya mikrob rhizosfer, Jelaskan keuntungan mikoriza bagi
tanaman!

Jawab :
a. Terdapat 4 proses pentin yang terjadi pada siklus nitrogen, yaitu sebagai berikut.
- Tahap fiksasi nitrogen, dimana N2 atmosfer diikat oleh organisme pengikat
nitrogen sehingga menghasilkan NH3, selanjutnya amonia ini dapat dimanfaatkan
oleh sebagian besar organisme hidup.
- Tahap nitrifikasi, dimana NH3 diubah menjadi nitrat (NO3-)
beberapa bakteri tanah mendapat energi dengan cara mau oksidasi NH3 untuk
membentuk nitrit (NO2-) sehingga akhirnya diubah menjadi nitrat. Namun karena
organisme yang cukup banyak dan bersifat aktif menyebabkan sebagian besar
NH3 dapat mencapai tanah dan teroksidasi menjadi NO3-
- Tahap denitrifikasi, dimana NO3- di ubah menjadi NH3
Hal ini dapat terjadi mengingat tanaman dan bakteri tanah tadi dapat mereduksi
kembali NO3- menjadi NH3 dan aktivitas ini kemudian dikenal sebagai reduktase.
- Tahap perubahan NH3 menjadi asam amino oleh tanaman dan selanjutnya
digunakan oleh tanaman sebagai sumber asam amino esensial dan nonesensial
untuk membangun protein hewan. Pada hewan yang telah mati akan terjadi
degradasi protein mikrobial lebih lanjut untuk mengembalikan NH3 ke tanah,
pada saat yang bersamaan bakteri nitrifikasi akan mengubah NH3 menjadi NO2-
dan NO3- kembali dan seterusnya.

b. Keuntungan tanaman akibat adanya mikrob rhizosfer yaitu dapat meningkatkan


serapan unsur hara tanaman terutama pada tanah-tanah kahat unsur hara. Pada
rhizosfer yang dimiliki setiap tanaman merupakan habitat yang baik untuk
pertumbuhan mikroba. Mikroba yang berperan dalam transformasi P yaitu mikoriza
yang bersimbiosis dengan perakaran tanaman dan mikroba pelarut fosfat yang hidup
di daerah perakaran (rhizosfer)
c. Mikoriza adalah suatu bentuk hubungan simbiosis mutualisme antara jamur tanah
kelompok tertentu (mykus) dan perakaran tumbuhan tingkat tinggi (rhiza). Simbiosis
antara tanaman dengan mikoriza terjadi dengan adanya pemberian karbohidrat dari
tanaman kepada jamur dan pemberian unsur hara terutama P dari jamur kepada
tanaman. Di dalam tanah, mikoriza dapat membentuk spora yang tumbuh satu-satu
atau berkelompok yang disebut dengan sporokarp. Pengaruh yang menguntungkan
dari mikoriza untuk pertumbuhan tanaman, menunjukkan bahwa tanaman yang
bermikoriza mempunyai berat kering yang lebih besar dari tanaman yang tidak
bermikoriza. Mikoriza memperbaiki pertumbuhan tanaman dengan jalan
meningkatkan penyerapan unsur-unsur hara dari dalam tanah, terutama unsur P
karena P merupakan hara utama untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman memerlukan
mikoriza untuk mengambilan unsur hara terutama kemampuannya untuk
meningkatkan serapan P, sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman terutama
pada tanah-tanah kahat P.

2. Jelaskan kinetika pertumbuhan mikroba!

Jawab :
Kinetika pertumbuhan mikroba menggambarkan bagaimana mikroba tumbuh di dalam
fermentor. Pertumbuhan mikroba dalam fermentor dapat dibagi menjadi empat tahap,
yaitu :
- Fase lag (fase adaptasi) : Fase lag merupakan suatu periode penyesuaian terhadap
medium, tidak terjadi perbanyakan jumlah sel.
- Fase log (fase eksponensial) : Pada fase eksponensial atau logaritmik, sel membelah
dengan kecepatan konstan dan terjadi pertambahan jumlah sel menjadi 2 kali lipat
(generation time)
- Fase stasioner : Selama fase ini, jumlah sel yang hidup tetap konstan tetapi akhirnya
menuju periode penurunan populasi. Pada fase ini dihasilkan metabolit sekunder
untuk pertahanan diri bakteri
- Fase penurunan populasi atau fase kematian : Pada saat medium kehabisan nutrien
maka populasi bakteri akan menurun jumlahnya, dan pada fase ini jumlah sel yang
mati lebih banyak daripada sel yang hidup.

3. Jelaskan cara koordinasi metabolisme mikrob yang dapat digunakan dalam industri
mikrob!

Jawab :
Beberapa cara pengaturan metabolisme mikroba yang dapat digunakan dalam industri
mikroba adalah sebagai berikut.
a. Induksi : didefinisikan sebagai peningkatan relatif kecepatan sintesis sebuah
enzim tertentu, yang dihasilkan dari eksposur sel terhadap suatu bahan kimiawi
yaitu pengi induksi (induser). Contohnya yaitu peran, yang bertanggung jawab
untuk menggunakan L-arabinosa pada E. Coli
b. Pengaturan (represi) katabolit : Penurunan relatif kecepatan sintesis suatu enzim
khusus, yang dihasilkan dari eksposur terhadap suatu sumber karbon yang
diasimilasi secara tepat. Contohnya yaitu represif katabolit b-galaktosa didasari
oleh pertumbuhan E. Coli pada glukosa.
c. Pengaturan umpan balik : enzim-enzim degeneratif umumnya diatur oleh proses
induksi dan pengaturan katabolit, sedangkan enzim-enzim biosintetik yang
mengubah senyawa kompleks makromolekul umumnya dikontrol oleh
pengaturan umpan balik yang terdapat dua cara, yaitu penghambatan umpan
balik (inhibition) dan sistem represi umpan balik (represion).
d. Pengaturan asam amino pada sintesis RNA : pada saat sebuah urutan asam amino
kehabisan masukan asam amino pada medium pertumbuhannya, maka bukan
hanya sintesis protein yang terhenti, tetapi juga sintesis RNA. Kontrol sintesis
RNA oleh asam amino bersifat ekonomis bentuk sel, karena pembentukan pada
saat ini tidak terjadi sintesis protein merupakan sesuatu pemborosan yang sia-sia.
Namun demikian, beberapa strain urutan tertentu dapat terus menghasilkan RNA
walaupun asam amino yang dibutuhkan tidak tersedia ini disebut kontrol sintesis
RNA secara normal.
e. Kontrol permabilitas : Penahan permeabilitas pertama adalah membran sel.
Lapisan tebal sekeliling membran sel memberikan kekuatan kecuali untuk
molekul besar yang membiarkan sebagian besar aktivitas selektif nya kepada
membran. Pengaturan metabolik mencegah sintesis yang berlebihan, metabolik-
metabolik, dan makromolekul-makromolekul yang penting untuk kehidupan sel.
Penahan Permeabilitas membiarkan sel untuk menahan cairan pekat dari
molekul-molekul yang sama dan secara seimbang nutrisi-nutrisi penting yang
dibutuhkan ke dalam sel. Kondisi perubahan lingkungan melakukan kontrol yang
ketat terhadap permeabilitas yang berlebihan. Salah satu masalah dalam industri
mikroba adalah permeabilitas membran sel yang terbatas sehingga produk lebih
cenderung tertahan di dalam sel. Kondisi ini akan menyebabkan segera
tercapainya konsentrasi jenuh akan mengakibatkan hambatan umpan balik yang
dapat menghentikan atau memperlambat proses pembuatan produk.

Anda mungkin juga menyukai