Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

KIMIA FISIK PANGAN

NAMA : Yanuar Rifky Wahyudi

NIM : 047999722

Kode Matkul/Kelas : PANG4112/6

1. Lihatlah gambar berikut ini, kemudian asumsikan arah perpindahan dari partikel zat
terlarut yang terdapat di dalam sistem tersebut dan jelaskan jawaban Anda!

Gambar tersebut menunjukkan dua fase cairan yang terlarut partikel A dan B, apabila batas
antara fase tersebut dibuka, bagaimanakah arah perpindahannya? Partikel manakah yang
kemungkinan bergerak lebih cepat, partikel A ataukah partikel B? Jelaskan jawaban Anda!

2. Tabung berdiameter 0,6 cm dimasukkan ke dalam air secara vertikal dengan sudut kontak
sebesar 50o. Berapakah besar tegangan permukaan air jika kenaikan air pada tabung
adalah sebesar 3 cm

3. Molekul garam murni yang tersusun dari molekul sama, ketika dijual terkadang memiliki
harga yang jauh berbeda, mengapa?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fenomena larutan yang tidak dapat beku serta
jelaskan pemanfaatannya dalam membuat gula beroma buah!

Jawaban :
1. Kedua cairan tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda, dimana pada cairan
A pelarut lebih banyak dibandingkan dengan zat terlarut, sedangkan pada cairan
B zat terlarut lebih banyak dibandingkan dengan pelarut. Apabila batas antara
fase tersebut dibuka, maka arah perpindahannya adalah dari cairan B ke cairan
A. Hal ini terjadi karena cairan B memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih
tinggi dibandingkan dengan cairan A, sehingga partikel zat terlarut pada cairan
B akan bergerak menuju cairan A yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang
lebih rendah. Partikel yang kemungkinan bergerak lebih cepat adalah partikel B
karena memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi dibandingkan dengan
cairan A.
2.
3. Molekul garam murni yang tersusun dari molekul sama, ketika dijual terkadang
memiliki harga yang jauh berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain:
a. Kualitas: Perbedaan harga molekul garam murni dapat disebabkan oleh
perbedaan kualitas. Misalnya, garam industri memiliki kandungan Natrium
Klorida (NaCl) sekitar 97%, sedangkan garam konsumsi rumah tangga
memiliki kandungan NaCl sekitar 88-94%.
b. Proses produksi: Garam industri dan garam konsumsi rumah tangga
diproduksi melalui proses yang berbeda. Garam industri sering kali dihasilkan
dari penguapan air laut atau air asin dari air garam dan danau garam,
sementara garam konsumsi rumah tangga sering kali berasal dari hasil
produksi tambak petani yang perlu diolah lagi agar kandungan NaCl-nya naik
sesuai standar industri.
c. Permintaan industri: Harga garam industri dapat dipengaruhi oleh permintaan
industri tertentu, seperti sektor alkali, pulp, kertas, aneka pangan, farmasi,
kosmetik, dan pengeboran minyak. Industri membutuhkan garam dengan
harga rendah sebagai bahan baku untuk menjaga daya saing produk mereka.

4. Fenomena Larutan yang tidak dapat beku adalah larutan yang mengalami
penurunan titik beku. Penurunan titik beku terjadi ketika zat terlarut
ditambahkan ke dalam larutan, yang menyebabkan titik beku larutan lebih
rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini merupakan salah satu sifat
koligatif larutan. Penurunan titik beku ini bergantung pada konsentrasi atau
jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan,
maka semakin besar penurunan titik bekunya. Contoh larutan yang tidak dapat
beku adalah larutan gula, seperti glukosa, sukrosa, dan maltosa, serta larutan
urea dan alkohol seperti metanol, etanol, dan propanol. Fenomena ini banyak
dimanfaatkan untuk menyimpan konsentrat buah dalam suhu yang sangat rendah.
Pemanfaatannya dalam membuat gula beraroma buah dilakukan dengan beberapa cara
:
A. Dengan penggilingan gula dan dicampur dengan senyawa aroma Namun, cara ini
dapat menyebabkan senyawa aroma akan terlepas selama penyimpanan
B. Pembuatan gula aroma dapat dilakukan dengan cara petelehan dan kristalisasi gula
dari lelehan yang dicampur dengan senyawa aroma. Akan tetapi pemanasan suhu
tinggi dari gula dapat menyebabkan karamelisasi gula yang digunakan.
C. Pelarutan gula yang dicampur dengan senyawa aroma lalu dikondisikan untuk
dibentuk sebagai amorf. Senyawa amorf sangat cocok untuk memerangkap senyawa
aroma karena strukturnya berpori.
Sumber :

Putri, Widya Rukmi dkk. 2023. Kimia Fisik Pangan. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai