TUGAS 2
Hitung perubahan energi bebas standar (ΔGo’) untuk reaksi enzimatik tersebut
Jawab:
ΔGo = -2303RT log K
= -2303 ( 1,987 kal mol-1 K-1) (298K) log 254
= -1363,67 log 254
= -3279, 40 kal mol-1
= -3,2794 kkal mol-1
• Hormon Insulin = dihasilkan oleh sel b pada pancreas yang merupakan pembawa pesan kimia
yang diangkut oleh darah menuju organ lain, terutama hati dan otot. Insulin akan berikatan
dengan reseptor pada permukaan sel untuk merangsang kapasitas sel dalam menggunakan
glukosa sebagai bahan bakar metabolic. Insulin mengandung dua rantai polipeptida, yang satu
mempunyai 30 residu asam amini, yang lainnya 21.
• Glucagon = hormon pankreas yang cara kerjanya berlawanan dengan insulin
• Kortiotropin = hormon dari kelenjar pituitari anterior yang merangsang korteks adrenal.
Kortiotropin mengandung 39 residu asam amino.
• Oksitosin (9 residu asam amino) = suatu hormon yang dihasilkan oleh pituatri posterior
yang merangsang kontraksi uterin.
• Bradykinin (9 residu) = suatu hormon yang menghambat pembengkakan jaringan.
3. Tahapan dalam siklus nitrogen dan berikan contoh organisme yang dapat
melakukan fiksasi nitrogen
Nitrogen adalah unsur hara makro yang diperlukan dalam jumlah terbesar oleh tanaman.
Nitrogen memiliki beberapa bentuk, yaitu gas bebas (N2), nitrogen organik (asam-asam amino,
protein, peptide), dan anorganik (ammonia, ammonium, nitrat, nitrit, dll). Perubahan bentuk
unsur nitrogen terjadi melalui proses berbeda dalam siklus nitrogen (Gambar 1). Siklus nitrogen
secara umum meliputi penambatan N2, sinthesis nitrogen organik, perombakan serasah organik,
mineralisasi nitrogen dan denitrifikasi.
Perubahan bentuk nitrogen dilakukan oleh beberapa organisme dari tingkatan tropik yang
berbeda. Berbagai bentuk nitrogen, proses transformasinya dan organisme yang terlibat di dalam
siklus nitrogen ditampilkan dalam Tabel 1.Gas nitrogen merupakan komponen terbesar gas yang ada
di atmosfer (72 %). Akan tetapi, nitrogen dalam bentuk gas N2 tidak dapat dimanfaatkan secara
langsung dalam proses biokimia sebagian besar mahluk hidup. Beberapa kelompok organisme
fungsional berperan dalam transformasi bentuk N2 sehingga dapat dimanfaatkan dalam metabolism
mahluk hidup. Oleh karena itu, kehilangan salah satu atau beberapa kelompok fungsional dalam
siklus N akan mengubah atau menghentikan proses yang terlibat di dalam siklus N.
Tabel siklus Nitrogen, Alur Proses dan Mikroba yang Terlibat (Tabel 1.1)
Gas nitrogen merupakan komponen terbesar gas yang ada di atmosfer (72 %). Akan tetapi,
nitrogen dalam bentuk gas N2 tidak dapat dimanfaatkan secara langsung dalam proses biokimia
sebagian besar mahluk hidup. Beberapa kelompok organisme fungsional berperan dalam transformasi
bentuk N2 sehingga dapat dimanfaatkan dalam metabolisme mahluk hidup. Oleh karena itu,
kehilangan salah satu atau beberapa kelompok fungsional dalam siklus N akan mengubah atau
menghentikan proses yang terlibat di dalam siklus N. Bakteri penambat N2 dapat mengkonversi N2
menjadi ammonia (NH3). Ammonia selanjutnya dimetabolisme oleh mikroba dan tanaman menjadi
protein sebagai salah satu penyusun tubuhnya. Nitrogen organik yang terikat dalam tubuh mahluk
hidup yang sudah mati akan dirombak oleh detritivora (Gambar 2). Perombakan serasah organik
dilanjutkan dengan pelapukan oleh mikroba sehingga terjadi perubahan N-organik menjadi N-
anorganik melalui proses ammonifikasi dan mineralisasi N oleh bakteri nitrifikasi membentuk
senyawa nitrat. Nitrat kemudian diabsobsi oleh mikroba maupun tanaman dan diubah menjadi N-
organik, atau nitrat juga dapat mengalami denitrifikasi pada suasana reduktif menjadi gas N2.
Keanekaragaman hayati tanaman sangat menentukan siklus N (Oelman dan Wilcke, 2004).
Keragaman hayati tanaman dapat mempengaruhi serapan total N karena pemanfaatan sumberdaya
secara sinergis atau kompetitif. Apabila nutrisi diperoleh dari sumber tersedia yang berbeda (ruang,
waktu dan bentuk yang berbeda) maka serapan N total oleh tanaman akan meningkat sehingga
peluang terjadinya leaching lebih kecil (Hooper dan Vitousek, 1997). Spesies tanaman yang tumbuh
lambat tidak terlalu banyak membutuhkan N. Tanaman yang berbeda kandungan N-nya akan
memiliki serasah dengan kandungan N yang berbeda sehingga waktu dan jenis organisme yang
diperlukan untuk proses dekomposisinya juga akan berbeda sehingga pada akhirnya mempengaruhi
siklus N (Wedin dan Pastor, 1993).
Sumber:
Modul BIOKIMIA “Aspek Biokimia ATP” 4.29,
Modul BIOKIMIA “ PEPTIDA” 2.27
Anak Agung Istri Kesumadewi, 2016 “ FIKSASI NITROGEN DAN ASOSIASI TANAMAN
LEGUM” FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS UDAYANA