Kata Pengantar
Tim Penyusun
RENCANA i
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................viii
DAFTAR PETA ........................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................I-1
1.2 VISI DAN MISI PENATAAN RUANG ..........................................................................I-4
1.3 RUANG LINGKUP ...................................................................................................I-5
1.3.1 Lingkup Wilayah ............................................................................................I-5
1.3.1 Lingkup Kegiatan...........................................................................................I-8
1.3.2 Lingkup Ruang ............................................................................................ I-14
1.3.3 Lingkup Perencanaan................................................................................... I-14
1.3.4 Lingkup Jangka Waktu Perencanaan ............................................................. I-16
1.4 KETENTUAN UMUM ............................................................................................. I-16
1.4.1 Kedudukan RTRW Nasional, RTRW Propinsi, Dan RTRW Kabupaten ................. I-16
1.4.2 Manfaat RTRW Kabupaten ........................................................................... I-17
1.5 DASAR HUKUM.................................................................................................... I-18
1.6 SISTEMATIKA PENYAJIAN .................................................................................... I-27
RENCANA ii
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA iii
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA iv
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA v
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
BAB X PENUTUP
10.1 KESIMPULAN ...................................................................................................... X-1
10.2 REKOMENDASI ................................................................................................... X-2
RENCANA vi
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Daftar Tabel
RENCANA vii
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA viii
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Daftar Peta
Peta 1.1 Orientasi Lokasi Kabupaten Gresik dalam lingkup Provinsi Jawa Timur ................I-6
Peta 1.2 Batas Administrasi Kabupaten Gresik ...............................................................I-7
Peta 4.1 Sebaran Kepadatan Penduduk Kabupaten Gresik .......................................... IV-13
Peta 4.2 Rencana Struktur Ruang Daratan Kabupaten Gresik ...................................... IV-31
Peta 4.3 Rencana Struktur Ruang Lautan Kabupaten Gresik ........................................ IV-32
Peta 4.4 Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi ..................................................... IV-57
Peta 4.5 Rencana Jaringan Energi............................................................................. IV-63
Peta 4.6 Rencana Jaringan Sumber Daya Air ............................................................. IV-67
Peta 4.7 Rencana Distribusi Prasarana Pengelolaan Lingkungan .................................. IV-73
Peta 5.1 Tutupan Lahan Wilayah Kabupaten Gresik ....................................................... V-3
Peta 5.2 Kawasan Rawan Banjir Kabupaten Gresik ...................................................... V-14
Peta 5.3 Rencana Rencana Pola Ruang Daratan Kabupaten Gresik 2030 ....................... V-35
Peta 5.4 Rencana Rencana Pola Ruang Laut Kabupaten Gresik 2030 ............................ V-36
Peta 5.5 Rencana Kawasan Minapolitan Kabupaten Gresik ........................................... V-37
Peta 5.6 Rencana Penetapan Kawasan Pertambangan Bahan Galian ............................. V-43
Peta 6.1 Rencana Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Gresik ................................ VI-3
RENCANA ix
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Daftar Gambar
Gambar 4.1 Rencana Sistem Pusat Permukiman Perdesaan Kabupaten Gresik .............. IV-31
Gambar 8.1 Prosedur Teknis Perubahan Pemanfaatan Ruang .................................. VIII-46
Gambar 8.2 Prosedur Administratif Perubahan Pemanfaatan Ruang.......................... VIII-47
Gambar 8.3 Prosedur Perizinan Sesuai Dengan Peraturan Gubernur No. 6 Tahun 2006
tentang Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Pengendalian Ketat ............ VIII-48
RENCANA x
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 1
Pendahuluan
RENCANA I-1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I-2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I-3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Visi dan Misi Penataan Ruang Kabupaten Gresik mengikuti Visi dan Misi dari
RPJP Kabupaten Gresik. Berdasarkan RPJP Kabupaten Gresik 2006-2025, Visi
Pembangunan Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2006-2025 adalah :
“MEWUJUDKAN PENATAAN RUANG YANG MENGAKOMODASI BUDAYA, RAMAH
INVESTASI, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”.
RENCANA I-4
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I-5
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I-6
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I-7
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B. Pemutakhiran Data
Kegiatan pemutakhiran data meliputi:
1. Survey Primer
Survey primer berkaitan dengan pemutakhiran karakter spasial wilayah studi,
yaitu yang berkaitan dengan komponen-komponen ruang yang terdiri atas :
RENCANA I-8
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
C. Pemutakhiran Analisis
Kegiatan pemutakhiran analisis terdiri atas beberapa analisis yang dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip pendekatan dan metode serta teknis analisis
perencanaan tata ruang yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara
ilmiah maupun secara praktis sebagai berikut:
RENCANA I-9
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
1. Pemutakhiran dan penyerasian rumusan tujuan visi dan misi penataan ruang
Kabupaten Gresik.
2. Pemutakhiran tujuan pengembangan wilayah Kabupaten Gresik
3. Pemutakhiran Rencana Tata Ruang
a. Rencana Struktur Wilayah
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Permukiman Perdesaan
Sistem Prasarana Wilayah
Distribusi Penduduk
b. Rencana Kawasan Lindung dan Budidaya
Rencana Kawasan Lindung
Rencana Kawasan Budidaya
c. Rencana Pengembangan Wilayah Prioritas
d. Rencana Pengembangan Sektoral
Rencana Pengembangan Sektor Pertanian
Rencana Pengembangan Sektor Industri
Rencana Pengembangan Sektor Perdagangan dan Jasa
Rencana Pengembangan Sektor Pertambangan
e. Rencana Pengembangan Sistem Transportasi
Sistem Transportasi Jalan Raya
RENCANA I - 10
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 11
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Kawasan Strategis
Kawasan Tertinggal
Kawasan Rawan Bencana
Kawasan Perbatasan
Kawasan Pengendalian Ketat
j. Arahan Kebijakan Tata Guna Tanah, Air, Udara, dan Sumberdaya Alam
Lainnya
Arahan Kebijakan Tata Guna Tanah
Arahan Kebijakan Tata Guna Air
Arahan Kebijakan Tata Guna Udara
Arahan Kebijakan Tata Guna Sumberdaya Alam Lainnya
k. Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan melalui kegiatan
pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang berdasarkan
mekanisme perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, pemberian
kompensasi, mekanisme pelaporan, mekanisme pemantauan,
mekanisme evaluasi dan mekanisme pengenaan sanksi.
Ketentuan-ketentuan yang mencakup perijinan, pengawasan, dan
penertiban
Kedalaman materi yang diatur meliputi pengaturan tentang mekanisme
perijinan, pengawasan, dan penertiban.
Mekanisme perijinan sampai dengan pemberian ijin lokasi bagi
kegiatan perkotaan;
Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif bagi kawasan yang
didorong pengembangannya, serta kawasan yang dibatasi
pengembangannya;
Mekanisme pemberian kompensasi berupa mekanisme penggantian
yang diberikan kepada masyarakat pemegang hak atas tanah, hak
pengelolaan sumber daya alam seperti hutan, tambang, bahan galian,
RENCANA I - 12
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 13
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 14
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 15
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 16
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 17
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 18
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 19
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 20
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 21
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 22
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 23
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 24
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 25
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 26
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 27
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA I - 28
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
BAB X PENUTUP
Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan dan rekomendasi yang
diambil dalam penetapan rencana tata ruang wilayah kabupaten.
RENCANA I - 29
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Bab 2
Potensi, Permasalahan
dan Prospek Pengembangan
Wilayah
RENCANA II - 1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
1. Berdasarkan pada hasil analisa didapat suatu gambaran yang berbeda antara
Rencana Struktur Kota dengan Kondisi eksisting. Perbedaan ini terlihat pada
SSWP I dan SSWP II. Sedangkan pada SSWP III dan SSWP IV terlihat memiliki
kemiripan.
2. Pokok permasalahan yang utama berada SSWP I dimana strategi untuk
mengembangan IKK Sidayu terlihat tidak terjadi. Hal ini terlihat dari nilai total
score sebagai indikasi kemajuan wilayah menduduki peringkat terakhir sehingga
peringkat IKK pun menjadi terakhir. Permasalahan lain adalah kecamatan yang
tergabung di Pulau Bawean terlihat tidak mengalami kemajuan yang berarti.
Nilai score dan peringkat IKK terlihat masih sangat jauh dibandingkan dengan
IKK lain sehingga perlu dicari jalan keluar dalam pengembangan kedua IKK
tersebut.
3. Permasalahan lainnya adalah faktor penyebab rendahnya tingkat kemajuan IKK
yang paling sering adalah faktor 1. Faktor 1 terdiri dari variabel fasilitas
kesehatan, variabel aksesibilitas, variabel penduduk eksisting, variabel kualitas
rumah, variabel ketersediaan fasilitas sampah, variabel ketersediaan fasilitas air
bersih dan variabel luas lahan industri. Jika melihat pada variabel-variabel
tersebut, maka dapat dilihat karakteristik IKK di Kabupaten Gresik masih sangat
perlu didorong dalam meningkatkan pelayanan fasilitas kota. IKK yang memiliki
nilai faktor 1 yang tinggi hanya IKK Kebomas yang notabene adalah ibukota
kabupaten. Dengan demikian, kesenjangan itu masih ada diantara IKK yang
menjadi ibukota kabupaten dengan IKK lainnya.
4. Faktor penentu dalam meningkatkan kemajuan IKK dan peringkat IKK adalah
faktor 3 yaitu fasilitas perdagangan. Kondisi ini didukung pula oleh mulai
berkembangnya Kabupaten Gresik sebagai salah satu daerah perdagangan dan
jasa. Dengan demikian, upaya pengembangan pusat SSWP khususnya SSWP II
dan IV ini dapat dilakukan dengan mendorong penyediaan fasilitas
perdagangan tersebut.
RENCANA II - 2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA II - 3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA II - 4
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
ini untuk kepentingan keamanan konstruksi serta efisiensi biaya dalam proses
pembangunan dan perawatannya.
2. Wilayah perencanaan memiliki tanah yang relatif subur yang dapat menjadi
modal untuk pengembangan kegiatan budidaya pertanian. Salah satu indikator
penentu tingkat kesuburan tanah adalah nilai kedalaman efektif tanahnya.
Dimana semakin tinggi kedalaman efektif tanahnya, maka semakin subur tanah
di wilayah tersebut. Di Kabupaten Gresik kedalaman lebih dari 90 cm meliputi
prosentase 77,30% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Gresik, yang tersebar
diseluruh wilayah Kecamatan yang ada. Kemudian kedalaman 60 – 90 cm
meliputi 19,83% dari seluruh wilayah Kabupaten Gresik, tersebar di Kecamatan
Ujungpangkah, Kecamatan Panceng dan Kecamatan Sidayu bagian utara, Serta
Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Kedamean dan Kecamatan Driyorejo
bagian Selatan. Kedalaman 30 – 60 cm meliputi 1,17% dari seluruh wilayah
Kabupaten Gresik, tersebar disebagian Kecamatan Ujungpangkah dan
Kecamatan Bungah, serta Kecamatan Kedamean. Dan untuk kedalaman kurang
dari 30 cm meliputi prosentase 1,7% dari seluruh wilayah Kabupaten Gresik,
tersebar disebagian wilayah Kecamatan Gresik, sebagian wilayah Kecamatan
Manyar dan sebagian wilayah Kecamatan Kebomas serta Kecamatan
Ujungpangkah dan Panceng.
RENCANA II - 5
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA II - 6
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
produktif dapat dialihkan pada penggunaan lahan lain yang lebih produktif,
misalnya permukiman atau industri.
5. Terdapatnya beberapa wilayah yang merupakan wilayah rawan bencana serta
wilayah. Yaitu wilayah dengan kelerengan hingga 15% di bagian kawasan
dengan ketinggian kurang 25 meter dpl. Hal ini menyebabkan kerawanan erosi,
antara lain tercatat beberapa kecamatan yang mengalami erosi karena hujan
lebat, misal Kecamatan Panceng, Kecamatan Ujungpangkah, Kecamatan
Kebomas, Kecamatan Manyar, dan Kecamatan Kedamean.
6. Terdapatnya wilayah dengan faktor pembatas alam berupa batuan dalam tanah
yang sulit menyerap air seperti di Kecamatan Bungah dan Kecamatan Dukun.
Wilayah dengan limitasi seperti ini tidak sesuai untuk aktivitas pembudidayaan.
7. Wilayah Gresik bagian Utara dan Timur yang berbatasan dengan garis pantai
mengalami penjorokan air laut ke arah daratan sehingga terjadi abrasi oleh air
laut. Pada beberapa bagian tertentu ditambah gangguan lahan-lahan terbangun
yang dibangun dengan tidak meperhatikan batas-batas sempadan pantai
sehingga memperparah dampak abrasi.
8. Terdapatnya wilayah-wilayah yang rawan bencana banjir, terakhir terjadi di
enam kecamatan.
9. Terdapatnya wilayah rawan bencana erosi di Pulau Bawean, yaitu pada
Kecamatan Singkapuran dan Kecamatan Tambak.
RENCANA II - 7
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA II - 8
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA II - 9
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
2. Kawasan Strategis dari sudut Kepentingan Fungsi dan daya dukung Lingkungan,
KS ini memiliki potensi untuk dapat mengakomodasi kebutuhan air baku, selain
itu dapat menghasilkan nilai tambah bagi berbagai jenis komoditas sumberdaya
buatan yang berasal dari dalam Kabupatan Gresik dan luar Kabupaten Gresik.
RENCANA II - 10
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
6. Kawasan Strategis dari sudut Kepentingan Fungsi dan daya dukung Lingkungan,
KS ini memiliki potensi untuk dapat memecahkan permasalahan persampahan
baik itu sampah rumah tangga maupun sampah industri di kabupaten Gresik dan
sekitarnya.
4. Biaya reklamasi tambak amat besar untuk mengurug kawasan tambak yang luas
di Kecamatan Manyar.
RENCANA II - 11
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA II - 12
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 3
Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
Penataan Ruang Wilayah
RENCANA III - 1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi peningkatan sistem jaringan kereta api umum dan stasiun kereta api,
meliputi :
a. mengoptimalkan sistem jaringan jalur kereta api umum dan komuter yang
menghubungkan kabupaten dan kota sekitar; dan
RENCANA III - 4
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 5
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 6
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi untuk pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik dan gardu induk
distribusi tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, meliputi:
a. mengembangkan dan menyediakan tenaga listrik yang memenuhi standar
mutu;
b. memperluas pemerataan jaringan transmisi listrik ke seluruh wilayah;
c. mengembangkan gardu induk distribusi listrik untuk mendukung penyediaan
tenaga listrik ke seluruh wilayah; dan
d. mengembangkan teknologi lingkungan dan kelembagaan yang mampu
menekan atau menghemat pemanfaatan konsumsi sumberdaya alam.
I. Pengembangan Jaringan Prasarana Energi
Kebijakan pengembangan jaringan prasarana energi, mencakup pengembangan
jaringan minyak dan gas bumi.
RENCANA III - 7
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 8
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi penyediaan dan pengembangan jaringan air baku untuk air bersih,
meliputi :
a. meningkatkan dan mengembangkan sistem Instalasi Pengolahan Air Bersih
(IPA) di masing-masing kawasan yang mempunyai potensi air baku untuk
sumber air;
b. memanfaatkan air dari jaringan irigasi primer dengan debit besar dan
kualitas air sedang, untuk keperluan irigasi, perikanan, dan air baku bagi
penyediaan air bersih perkotaan dan perdesaan.
c. memanfaatkan air di sejumlah mata air di kawasan perbukitan yang kondisi
tutupan lahannya terpelihara dengan baik dengan tetap mempertimbangkan
debit yang aman bagi kelestarian mata air dan bagi kawasan di bawahnya.
d. memanfaatkan air tanah dalam dengan potensi yang mencukupi dengan
perijinan dan pengawasan oleh instansi yang berwenang.
RENCANA III - 9
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 10
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 11
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 12
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 13
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi penyediaan RTH dengan luas paling sedikit 20% (dua puluh persen)
dari luas kawasan perkotaan, meliputi:
a. peningkatan jumlah, jenis, dan distribusi spasial RTH;
b. konversi lahan bekas tambang menjadi RTH; dan
c. pengendalian konversi kawasan lindung.
Strategi penyediaan RTH perkotaan dengan luas paling sedikit 10% (sepuluh
persen) dari luas kawasan perkotaan meliputi:
a. mengupayakan terpenuhinya koefisien dasar hijau untuk masing-masing
fungsi kegiatan berdasarkan ketentuan umum peraturan zonasi;
RENCANA III - 14
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan cagar alam,
meliputi :
a. menetapkan kawasan pantai cagar alam melalui kegiatan penataan batas di
lapangan sesuai dengan peraturan perundangan;
b. mengawasi dan memantau pelestarian kawasan cagar alam dengan
menerapkan program pengelolaan bersama masyarakat;
c. mengatur berbagai usaha dan kegiatan yang dapat mempertahankan fungsi
lindung kawasan cagar alam, serta mencegah berkembangnya berbagai
usaha dan kegiatan yang mengganggu fungsi lindung; dan
d. merestorasi kawasan cagar alam yang mengalami deforestasi.
RENCANA III - 15
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi untuk pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan cagar
budaya dan ilmu pengetahuan, meliputi:
a. melestarikan bangunan kuno yang masih terdapat di berbagai desa dan
kelurahan yang ada di Kabupaten Gresik;
b. menjaga keaslian bentuk bangunan kuno;
c. memanfaatkan kawasan cagar budaya sebagai kawasan wisata;
d. melindungi bangunan peninggalan sejarah tersebut; dan
e. menetapkan dalam peraturan yang terdapat di rencana tata ruang wilayah.
RENCANA III - 16
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi penetapan dan pemantapan luas kawasan hutan dengan sebaran yang
proporsional baik ditinjau dari sebaran fungsi hutan maupun fungsi lokasi,
meliputi :
a. menjaga keberlangsungan fungsi pokok hutan dan kondisi hutan dengan
upaya rehabilitasi hutan yang bertujuan mengembalikan kualitas hutan
dengan program percepatan rehabilitasi hutan dan lahan;
b. menghindari terjadinya konversi;
c. mengelola hutan yang berorientasi pada seluruh potensi sumberdaya
kehutanan dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat melalui program
pengelolaan hutan bersama masyarakat;
d. memantau dan mengendalikan kegiatan pengusahaan hutan serta gangguan
keamanan hutan lainnya dengan melakukan kerjasama antar wilayah
maupun antar dinas dan instansi terkait;
e. mengembangkan dan mendiversifikasi penanaman jenis hutan sehingga
memungkinkan untuk diambil hasil non kayu; dan
f. mengembangkan zona penyangga pada kawasan hutan produksi yang
berbatasan dengan hutan lindung.
RENCANA III - 17
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 18
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 19
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 20
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 21
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 22
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 23
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA III - 24
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi 1 :
a. Mempertahankan dan menjaga kelestariannya ekosistem.
b. Membatasi kegiatan yang mengakibatkan terganggunya ekosistem di
kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
c. Menjaga kelestarian berbagai kehidupan, utamanya satwa yang terancam
punah.
Strategi 2 :
a. Melakukan optimasi pemanfaatan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
sebagai kawasan budidaya perikanan, permukiman, pelabuhan,
pertambangan industri, perdagangan dan jasa.
b. Melindungi ekosistem pesisir yang rentan terhadap perubahan fungsi
kawasan.
c. Meningkatkan kegiatan kepariwisataan dan penelitian di kawasan pesisir
dan pulau-pulau kecil.
Strategi 3 :
a. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat
setempat dalam memelihara ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil.
b. Meningkatkan nilai ekonomi kawasan lindung melalui pemanfaatan bakau
dan terumbu karang sebagai sumber ekonomi perikanan dengan cara
penangkapan yang ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.
c. Menjadikan kawasan lindung sebagai obyek wisata dan penelitian
ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil.
RENCANA III - 25
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Strategi 4 :
a. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi perikanan tangkap dan budidaya
secara berkelanjutan.
b. Mendorong peningkatan nilai tambah manfaat hasil-hasil perikanan.
c. Meningkatkan fasilitas pelayanan informasi dan jasa terpadu.
d. Meningkatkan industri pengolahan ikan yang memiliki dukungan akses
yang baik ke pasar.
e. Mengembangkan kerjasama perdagangan atau pemasaran dengan
daerah-daerah produsen lainnya dan kerjasama perdagangan
antardaerah.
Strategi 5 :
a. Meningkatkan akses menuju kota-kota pesisir yang menjadi orientasi
utama di wilayah Kabupaten Gresik.
b. Mengembangkan pelayanan penunjang kegiatan perdagangan, berskala
kecil hingga besar.
c. Mengembangkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan sosial –
ekonomi masyarakat.
d. Mengembangkan kegiatan ekonomi dengan sebesar-besarnya
memanfaatkan sumber daya lokal.
e. Meningkatkan industri di daerah-daerah pesisir secara ramah lingkungan
dan mendukung keberlanjutan.
f. Meningkatkan daya saing daerah-daerah pesisir sesuai dengan
potensinya.
g. Meminimalkan aspek-aspek penyebab ketertinggalan.
h. Melakukan pengendalian dan pengawasan sumberdaya kelautan di
wilayah pesisir.
i. Melakukan pencegahan abrasi di wilayah pesisir dengan melibatkan
masyarakat;
j. Mengendalikan sedimentasi atau pendangkalan pelabuhan dan alur atau
koridor penghubung laut.
k. Mengendalikan dampak pencemaran laut.
RENCANA III - 26
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 4
Rencana Struktur Ruang
Wilayah Kabupaten
A. Kawasan Perdesaan
Perdesaan merupakan suatu bagian wilayah yang tidak berdiri sendiri. Suatu
wilayah bisa disebut perdesaan karena mempunyai karakteristik yang tidak
sama dengan perkotaan.
RENCANA IV - 1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Pengertian desa menurut Kamus Tata Ruang (1997) adalah permukiman kecil
di luar kota, jumlah penduduknya terbatas, luas daerah geografisnya terbatas,
kepadatan penduduk rendah, berpola hubungan tradisional, mata pencaharian
utama dibidang pertanian.
Menurut Bintarto (1989 dalam Wara Indira Rukmi, 2000: 7), batasan desa
adalah:
Menurut Bintarto (1989 dalam Wara Indira Rukmi, 2000:7), terdapat unsur-
unsur desa yang perlu diperhatikan, yaitu:
RENCANA IV - 2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta
penggunaannya termasuk juga unsur luas, dan batas yang merupakan
lingkungan geografis setempat.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan,
persebaran, dan mata pencaharian penduduk setempat.
3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan
pergaulan warga desa. Jadi menyangkut seluk-beluk kehidupan masyarakat
desa (rural society).
4. Letak/lokasi, adalah untuk menentukan tingkat interaksi desa tersebut
dengan daerah yang lain. Selain itu unsur letak juga untuk menentukan
tingkat perkembangan desa.
Kondisi yang terjadi pada saat ini pada kawasan perdesaan adalah :
RENCANA IV - 3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 4
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B. Kawasan Perkotaan
Menurut Draft RPP pengelolaan dan Penataan Ruang Kawasan Perkotaan
(2001), pengertian Kota adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas daerah bercirikan perkotaan, berwenang mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasai
masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
RENCANA IV - 5
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Ciri-ciri kota menurut Bintarto (1989, dalam Wara Indira Rukmi, 2000:12)
adalah
a. Tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan. Pasar merupakan titik pusat dari
suatu kota.
b. Daerah-daerah pusat kegiatan di kota dapat hidup karena adanya jalan, dan
alat pengangkutan (transportasi) sebagai wadah arus penyaluran barang dan
manusia.
c. Adanya tempat-tempat rekreasi dan olahraga.Adanya tempat-tempat
rekreasi dan olahraga.
Menurut Daldjoeni (1998: 40, dalam Wara Indira Rukmi, 2000: 14), aspek
ataupun kriteria yang mendasari perumusan definisi kota adalah:
RENCANA IV - 6
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
a. Kawasan Perkotaan
Kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan perkotaan adalah:
b. Kawasan Perdesaan
Kawasan perdesaan adalah seluruh wilayah administrasi desa di Kabupaten
Gresik, selain dari wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan perkotaan.
RENCANA IV - 7
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
1. Perkotaan Sedang
Perkotaan Sedang di wilayah perencanaan meliputi IKK Kebomas, IKK Gresik,
IKK Wringinanom, IKK Driyorejo, IKK Menganti, IKK Cerme, IKK Manyar dan
IKK Bungah.
2. Perkotaan Kecil
Perkotaan Kecil di wilayah Kabupaten Gresik adalah IKK Kedamean, IKK
Benjeng, IKK Balongpanggang, IKK Duduksampeyan, IKK Sidayu, IKK Dukun,
IKK Panceng, IKK Ujungpangkah, IKK Sangkapura, IKK Tambak.
RENCANA IV - 8
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 9
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Sesuai dengan arahan struktur ruang dalam RTRWN yang juga diakomodasi
dalam RTRW Provinsi Jawa Timur, Pusat Kegiatan Nasional di Kabupaten Gresik
yang diarahkan di PKN Gerbangkertosusila.
Dalam rangka membentuk suatu pelayanan fasilitas yang optimal dan memiliki
hierarki yang jelas, maka pengembangan fasilitas di Kabupaten Gresik akan disusun
berdasarkan konsep stratifikasi pelayanan fasilitas melalui pendekatan satuan
wilayah pembangunan. Adapun konsep pelayanan fasilitas tersebut akan disajikan
pada Tabel 4.1 sebagai berikut.
RENCANA IV - 10
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Kecamatan
Kabupaten
Desa/UP
No. Jenis Fasilitas
Kota
SKP
1. Pendidikan
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SMP
d. SD
e. TK
2. Kesehatan
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Puskesmas Pembantu
3. Perdagangan
Tradisional
a. Pasar Induk
b. Pasar Kecamatan
c. Pasar Kota
d. Pasar Kelurahan
e. Pasar Desa
Modern
a. Hipermarket
b. Supermarket
c. Minimarket
Sumber: Hasil Rencana
Arahan rencana kebutuhan fasilitas yang dikaji pada sub bab ini terdiri dari
perumahan, pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan, kebudayaan dan
rekreasi, kantor pemerintah dan bangunan umum serta ruang terbuka hijau. Dasar
perhitungan yang digunakan diantaranya adalah Petunjuk Perencanaan Kawasan
Perumahan Kota yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1987
dan proporsi berdasarkan jumlah penduduk pendukung serta pengamatan empirik di
lapangan.
RENCANA IV - 11
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
4.2.3.1 Perumahan
Satu rumah tinggal dihuni oleh satu keluarga dan rata-rata 1 keluarga terdiri
dari 5 jiwa.
Penyediaan rumah terdiri dari tipe rumah besar, rumah menengah, dan
rumah sederhana. Proporsi yang digunakan dalam mengalokasikan jumlah
rumah tersebut berdasarkan pengamatan empirik yang ada di lapangan.
RENCANA IV - 12
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 13
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 4.2 Arahan Pemenuhan Kebutuhan Perumahan Kabupaten Gresik Tahun 2030
Kedamean
sampeyan
panggang
Menganti
Driyorejo
Kebomas
pangkah
Panceng
Benjeng
Tambak
Wringin
Bungah
Manyar
Sangka
Balong
Sidayu
Dukun
Duduk
Cerme
Gresik
Ujung
anom
KLASIFIKASI Kab.
pura
TAHUN
RUMAH Gresik
2030 Jumlah
penduduk 134.871 432.774 68.710 363.976 102.410 76.257 67.414 68.697 182.339 154.073 232.602 115.854 56.353 92.319 65.574 70.697 57.715 24.138 2.366.773
(jiwa)
Luas kapling:
1.348.712 4.327.735 687.100 3.639.764 1.024.104 762.575 674.144 686.970 1.823.385 1.540.728 2.326.022 1.158.541 563.529 923.185 655.744 706.973 577.145 241.378 23.667.735
Rumah
Besar
2.427.682 7.789.924 1.236.780 6.551.575 1.843.387 1.372.634 1.213.460 1.236.546 3.282.093 2.773.310 4.186.839 2.085.375 1.014.352 1.661.733 1.180.339 1.272.552 1.038.861 434.480 42.601.923
Rumah
Menengah
Rumah 2.427.682 7.789.924 1.236.780 6.551.575 1.843.387 1.372.634 1.213.460 1.236.546 3.282.093 2.773.310 4.186.839 2.085.375 1.014.352 1.661.733 1.180.339 1.272.552 1.038.861 434.480 42.601.923
Sederhana
Jumlah luas 6.204.076 19.907.583 3.160.661 16.742.913 4.710.878 3.507.844 3.101.064 3.160.062 8.387.572 7.087.347 10.699.701 5.329.290 2.592.234 4.246.652 3.016.423 3.252.077 2.654.868 1.110.337 108.871.581
(m2)
Unit rumah:
Rumah 2.697 8.655 1.374 7.280 2.048 1.525 1.348 1.374 3.647 3.081 4.652 2.317 1.127 1.846 1.311 1.414 1.154 483 47.335
Besar
Rumah 8.092 25.966 4.123 21.839 6.145 4.575 4.045 4.122 10.940 9.244 13.956 6.951 3.381 5.539 3.934 4.242 3.463 1.448 142.006
Menengah
Rumah 16.185 51.933 8.245 43.677 12.289 9.151 8.090 8.244 21.881 18.489 27.912 13.902 6.762 11.078 7.869 8.484 6.926 2.897 284.013
Sederhana
Jumlah 26.974 86.555 13.742 72.795 20.482 15.251 13.483 13.739 36.468 30.815 46.520 23.171 11.271 18.464 13.115 14.139 11.543 4.828 473.355
rumah (unit)
Proporsi:
Rumah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Besar
Rumah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Menengah
Rumah 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Sederhana
Total 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
IV - 14
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
a. Taman Kanak-Kanak
Tingkat pendidikan pra-sekolah ini sesuai dengan standar penyediaan mampu
menampung sebanyak 2 ruang kelas dengan jumlah siswa pada tiap kelasnya
sebanyak 35 siswa. Lokasi tingkat sekolah ini sebaiknya ditengah-tengah kelompok
keluarga atau digabung dengan taman dan tempat bermain, dengan radius
pencapaian 500 meter. Luasan tanah yang dibutuhkan untuk fasilitas ini adalah
1.200 m2. Berdasarkan minimum penduduk yang mendukung keberadaan Taman
Kanak-kanak (tiap 1000 penduduk).
1. Berdasarkan standart P.U, Taman Kanak-kanak disediakan jika didukung
oleh minimum 1000 penduduk, maka Taman Kanak-kanak yang dibutuhkan
hingga akhir tahun rencana adalah 2.367 unit.
2. Pada saat ini telah ada 614 unit Taman Kanak-kanak, maka pada akhir
tahun perencanaan diusulkan ditambahkan 1.753 unit Taman Kanak-kanak
untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat. Penambahan jumlah
Taman Kanak-kanak bisa dilakukan dengan penambahan ruang kelas pada
TK-TK yang ada sekarang atau dengan pembagian shift pagi dan siang.
RENCANA IV - 15
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
b. Sekolah Dasar
Fasilitas Sekolah Dasar yang diperhitungkan merupakan unit sekolah yang
mampu menampung 6 kelas dengan jumlah 40 murid tiap kelasnya, sedangkan
luas tiap unitnya adalah 3600 m2. Jangkauan pencapaian yang disarankan oleh
standar kebutuhan adalah maksimum 1.000 m2. Hasil perhitungan
menunjukkan:
RENCANA IV - 16
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
e. Perguruan Tinggi
Untuk kebutuhan fasilitas pendidikan berupa Perguruan Tinggi (PT)
berdasarkan petunjuk pedoman Perencanaan Kawasan Perumahan Kota yang
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1987 tidak ada, untuk itu
pendekatan yang digunakan yaitu dengan pendekatan empiris dengan melihat
persentase/proporsi usia pendidikan perguruan tinggi. Kondisi eksisting
perguruan tinggi/akademi yang ada di Kabupaten Gresik sebanyak 12 unit,
sedangkan berdasarkan pendekatan empiris, perguruan tinggi yang dibutuhkan
di Kabupaten Gresik sebanyak 13 unit. Sehingga kesimpulan yang diambil
bahwa PT/Akademi di Kabupaten Gresik perlu penambahan 1 unit. Alokasi
penambahan fasilitas pendidikan berdasarkan standar P.U dan proporsi
penduduk berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.3.
RENCANA IV - 17
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 4.3 Arahan Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Standart Perencanaan Kabupaten Gresik Tahun 2030
KECAMATAN Jumlah
Kedamean
sampeyan
panggang
Menganti
Driyorejo
Kebomas
pangkah
Panceng
Benjeng
KLASIFIKASI
Tambak
Wringin
Bungah
Manyar
Sangka
Balong
Sidayu
Dukun
Duduk
Cerme
Gresik
Ujung
Tahun
anom
pura
FASILITAS Kab. Gresik
2030 Jumlah
134.871 432.774 68.710 363.976 102.410 76.257 67.414 68.697 182.339 154.073 232.602 115.854 56.353 92.319 65.574 70.697 57.715 24.138
penddk (jiwa)
Jenis Fasilitas
TK 135 433 69 364 102 76 67 69 182 154 233 116 56 92 66 71 58 24 2.367 2.840.128
SD 84 270 43 227 64 48 42 43 114 96 145 72 35 58 41 44 36 15 1.479 5.325.240
SMP 28 90 14 76 21 16 14 14 38 32 48 24 12 19 14 15 12 5 493 2.958.467
SMU 28 90 14 76 21 16 14 14 38 32 48 24 12 19 14 15 12 5 493 2.465.389
PT 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 -
Jumlah 275 884 140 743 209 156 138 140 372 315 475 237 115 188 134 144 118 49 4.832 13.589.224
IV - 18
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
a. Balai Pengobatan
Balai pengobatan lokasinya berada di tengah-tengah lingkungan perumahan
dengan radius pencapaian 1.000 meter. Minimal penduduk yang mendukung
adalah 1.000 jiwa dengan kebutuhan tanah 300 m2. Berdasarkan standar
diatas, wilayah perencanaan membutuhkan 2.367 unit balai Pengobatan,
dengan kebutuhan luas tanah 710.032,05 m2.
b. Klinik/BKIA
BKIA minimum didukung oleh penduduk sebanyak 10.000 jiwa dengan
kebutuhan tanah seluas 1.600 m2. Berdasarkan standar tersebut, pada tahun
perencanaan membutuhkan pelayanan BKIA 237 unit dengan luas lahan
378.683,76 m2.
c. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu dibutuhkan oleh penduduk 30.000 jiwa dengan luas
tanah 1.200 m2. Dengan menggunakan standar tersebut, wilayah perencanaan
membutuhkan layanan fasilitas kesehatan dalam bentuk puskesmas pembantu
79 unit dengan luas lahan 94.670,94 m2.
RENCANA IV - 19
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
e. Apotik
Apotik dibutuhkan minimum oleh 10.000 penduduk dialokasikan menyebar di
daerah perumahan. Tiap unit apotik membutuhkan tanah seluas 350 m 2. Dari
hasil perhitungan berdasarkan standar pengadaan pelayanan tersebut diketahui
bahwa dibutuhkan fasilitas layanan kesehatan berbentuk apotik di wilayah
perencanaan sebanyak 237 unit, sehingga luas keseluruhan untuk fasilitas
kesehatan apotik 82.837,072 m2.
a. Langgar/Musholla
Penyediaan langgar/musholla ditetapkan dengan merujuk pada Standar
Pekerjaan Umum tahun 1987. Berdasarkan standar Pekerjaan Umum tahun
1987, setiap unit langgar/musholla memiliki daya dukung sebanyak 2500
penduduk, dengan luas 300 m. Dari hasil perhitungan ternyata untuk wilayah
kabupaten Gresik diperkirakan hingga akhir tahun rencana dibutuhkan 947 unit
langgar/musholla, dengan luas lahan 284.012,82 m2.
RENCANA IV - 20
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
b. Masjid
Berdasarkan standar Pekerjaan Umum tahun 1987, setiap unit masjid memiliki
daya dukung sebanyak 30.000 penduduk, dengan luas 1.750 m. Dari hasil
perhitungan ternyata untuk wilayah Kabupaten Gresik diperkirakan hingga akhir
tahun rencana dibutuhkan 79 unit masjid, dengan luas lahan 138.061,79 m2.
RENCANA IV - 21
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 4.4 Alokasi Penambahan Fasilitas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2030
KLASIFIKASI KECAMATAN Jumlah
Sangkapura
Kedamean
sampeyan
panggang
Menganti
Driyorejo
Kebomas
pangkah
Panceng
Benjeng
Tambak
Wringin
Bungah
Manyar
Balong
Sidayu
Dukun
Duduk
Cerme
Gresik
Ujung
TAHUN
anom
FASILITAS Kab. Gresik
2030 Jumlah
penduduk 134.871 432.774 68.710 363.976 102.410 76.257 67.414 68.697 182.339 154.073 232.602 115.854 56.353 92.319 65.574 70.697 57.715 24.138
(jiwa)
Jenis Fasilitas
Balai
Pengobatan
BKIA/Rumah
135 433 69 364 102 76 67 69 182 154 233 116 56 92 66 71 58 24 2.367 710032,05
bersalin
Puskesmas
13 43 7 36 10 8 7 7 18 15 23 12 6 9 7 7 6 2 237 378683,76
pembantu
Tempat
4 14 2 12 3 3 2 2 6 5 8 4 2 3 2 2 2 1 79 94670,94
Praktek Dokter
Apotik 27 87 14 73 20 15 13 14 36 31 47 23 11 18 13 14 12 5 473 47335,47
Jumlah 13 43 7 36 10 8 7 7 18 15 23 12 6 9 7 7 6 2 237 82837,072
Tabel 4.5 Alokasi Penambahan Fasilitas Peribadatan Kabupaten Gresik Tahun 2030
KECAMATAN Jumlah
Kedamean
sampeyan
panggang
Menganti
Driyorejo
Kebomas
pangkah
Panceng
Benjeng
KLASIFIKASI
Tambak
Wringin
Bungah
Manyar
Sangka
Balong
Sidayu
Dukun
Duduk
Cerme
Gresik
Ujung
TAHUN
anom
pura
FASILITAS Kab. Gresik
2030 Jumlah
penduduk 134.871 432.774 68.710 363.976 102.410 76.257 67.414 68.697 182.339 154.073 232.602 115.854 56.353 92.319 65.574 70.697 57.715 24.138
(jiwa)
Jenis Fasilitas
Masjid 4 14 2 12 3 3 2 2 6 5 8 4 2 3 2 2 2 1 79 138061,79
Musholla 54 173 27 146 41 31 27 27 73 62 93 46 23 37 26 28 23 10 947 284012,82
IV - 22
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
a. Kios/Warung
Penyediaan kios didukung oleh minimal 250 penduduk dengan luas tanah 100
m2, dan radius pencapaian maksimum 500 meter, berdasarkan Standar tersebut
wilayah perencanaan membutuhkan kios sebanyak 9.467 unit dengan
kebutuhan lahan sebanyak 946.709,4 m2.
b. Toko
Jumlah penduduk yang mendukung penyediaan fasilitas ini adalah 500 jiwa,
dengan kebutuhan tanah seluas 150 m2. Menurut standar diatas, wilayah
perencanaan membutuhkan sebanyak 4.734 unit dengan luas tanah 710.032,05
m2.
c. Pertokoan
Pertokoan disediakan untuk melayani bagian wilayah kota, yang didukung oleh
30.000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan untuk pnyediaan fasilitas ini
adalah 13.500 m2, dengan lokasi pada jalur utama bagian wilayah kota.
Berdasarkan Standar tersebut, wilayah perencanaan membutuhkan fasilitas
pertokoan sebanyak 79 unit dengan luas lahan 1.065.048,1 m2.
d. Pasar
Pasar sangat dibutuhkan untuk melayani kebutuhan sehari-hari bagi segala
lapisan masyarakat, tidak hanya bagi masyarakat menengah ke bawah tetapi
juga bagi masyarakat menengah ke atas. Penyediaan pasar sekurang-
kurangnya pada setiap unit lingkungan. Kebutuhan tanah untuk penyediaan
RENCANA IV - 23
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
pasar diperkirakan sebesar 0,3 Ha. Untuk akhir tahun rencana kebutuhan akan
fasilitas pasar di wilayah perencanaan sebanyak 79 unit.
RENCANA IV - 24
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Fasilitas ruang terbuka hijau yang dimaksud adalah taman, taman bermain
anak-anak, lapangan olah raga, lahan kosong, sawah/tegalan dan telaga serta
fasilitas makam.
RENCANA IV - 25
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 4.6 Kebutuhan Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kabupaten Gresik Tahun 2010 - 2030
KECAMATAN Jumlah
Kab. Gresik
Duduksam
Kedamean
panggang
Menganti
Driyorejo
Kebomas
pangkah
Panceng
Benjeng
KLASIFIKASI
Tambak
Wringin
Bungah
Manyar
Sangka
Balong
Sidayu
Dukun
Cerme
Gresik
peyan
Ujung
TAHUN
anom
pura
FASILITAS Luas
Unit
(m2)
2030 Jumlah
penduduk 134.871 432.774 68.710 363.976 102.410 76.257 67.414 68.697 182.339 154.073 232.602 115.854 56.353 92.319 65.574 70.697 57.715 24.138
(jiwa)
Jenis Fasilitas
Kios/Warung 539 1731 275 1456 410 305 270 275 729 616 930 463 225 369 262 283 231 97 9467 946709,4
Toko 270 866 137 728 205 153 135 137 365 308 465 232 113 185 131 141 115 48 4734 710032,05
Pertokoan 4 14 2 12 3 3 2 2 6 5 8 4 2 3 2 2 2 1 79 1065048,1
Pasar 4 14 2 12 3 3 2 2 6 5 8 4 2 3 2 2 2 1 79 2366773,5
Jumlah 818 2625 417 2208 621 463 409 417 1106 935 1411 703 342 560 398 429 350 146 14358 5088563
Tabel 4.7 Kebutuhan Fasilitas Kebudayaan Kabupaten Gresik Tahun 2010 – 2030
KECAMATAN Jumlah
Kab. Gresik
Kedamean
sampeyan
panggang
Menganti
Driyorejo
Kebomas
pangkah
Panceng
Benjeng
KLASIFIKASI
Tambak
Wringin
Bungah
Manyar
Sangka
Balong
Sidayu
Dukun
Duduk
Cerme
Gresik
Ujung
TAHUN
anom
pura
FASILITAS Luas
Unit
(m2)
Tabel 4.8 Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Gresik Tahun 2010 – 2030
KECAMATAN
KLASIFIKASI
Kedamean
Jumlah
sampeyan
panggang
Menganti
Driyorejo
Kebomas
pangkah
Panceng
Benjeng
TAHUN
Tambak
Wringin
Bungah
Manyar
Sangka
Balong
Sidayu
Dukun
Duduk
Cerme
Gresik
Ujung
FASILITAS Kab. Gresik
anom
pura
2030 Jumlah
penduduk 134.871 432.774 68.710 363.976 102.410 76.257 67.414 68.697 182.339 154.073 232.602 115.854 56.353 92.319 65.574 70.697 57.715 24.138
(jiwa)
Jenis Fasilitas
Lapangan Olah
4 14 2 12 3 3 2 2 6 5 8 4 2 3 2 2 2 1 79 98615,562
Raga
Taman
539 1731 275 1456 410 305 270 275 729 616 930 463 225 369 262 283 231 97 9467 2366773,5
Lingkungan
Jumlah 544 1746 277 1468 413 308 272 277 735 621 938 467 227 372 264 285 233 97 9546 2465389,06
IV - 26
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 27
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Keterangan :
1 = Pusat SSWP
2 = Kota Kecamatan
3 = Desa Pusat Pertumbuhan
4 = Pusat Desa
RENCANA IV - 28
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 29
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Peta 4.2 dan
Peta 4.3 berikut ini.
RENCANA IV - 30
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 31
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
5755
RENCANA IV - 32
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 33
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 34
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Persoalan jarak merupakan faktor alamiah yang tidak dapat diubah. Akan
tetapi, ukuran aksesibilitas dapat ditingkatkan dengan memperbaiki tingkat
kemudahan capaian terhadap masing-masing kecamatan, dengan
memperbaiki waktu tempuh dari pusat kota. Hal ini berarti perlu peningkatan
kondisi sarana jalan, angkutan umum, dan rute yang melayani pusat kota
dengan masing-masing kecamatan.
RENCANA IV - 35
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Score
Score Score Total Score
Jarak ke Score
No. Kecamatan Jumlah Jumlah Jenis Tingkat Status
pusat Rute
prasarana sarana Aksesibilitas
kota
12 Bungah 5 12 0 3 20 sangat rendah
13 Sedayu 4 8 0 3 15 sangat rendah
14 Dukun 4 7 0 2 13 sangat rendah
15 Panceng 2 8 0 1 11 sangat rendah
16 Ujungpangkah 3 7 0 3 13 sangat rendah
17 Sangkapura 1 12 0 1 14 sangat rendah
18 Tambak 1 12 0 1 14 sangat rendah
Sumber: Hasil Rencana
Dari tabel di atas sebetulnya terlihat bahwa dari aspek transportasi terjadi
kesenjangan antarkecamatan. Fasilitas transportasi mengumpul di pusat
kota, terutama Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas. Kecamatan
lainnya berdasarkan tingkat aksesibilitas memiliki kategori rendah dan sangat
rendah. Perencanaan peningkatan integrasi antarkecamatan melalui
peningkatan tingkat aksesibilitas terhadap pusat kota adalah sebagai berikut:
1. Rencana Trayek/Rute :
Berdasarkan data rute/trayek angkutan dan armada yang melayani kecamatan,
diketahui tingkat aksesibilitas berdasarkan ketersediaan pelayanan rute.
Beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Kedamean,
Kecamatan Benjeng, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kecamatan Dukun,
Kecamatan Panceng, Kecamatan Sangkapura, dan Kecamatan Tambak
merupakan kecamatan-kecamatan yang tingkat ketersediaan pelayanan
angkutan antarkecamatan paling rendah. Rekomendasi rencana rute ditujukan
untuk meningkatkan aksesibilitas kecamatan tersebut, serta meningkatkan
hubungan antarkecamatan dengan IKK.
Rencana penambahan rute yang direkomendasikan sebagai berikut:
a. Penambahan rute yang menghubungkan Wringinanom – Driyorejo
b. Penambahan rute yang menghubungkan Kedamean – Driyorejo
c. Penambahan rute yang menghubungkan Benjeng – Driyorejo
RENCANA IV - 36
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 4.10 Rute dan Jumlah Armada Angkutan Umum yang Melayani
Kecamatan
No Kecamatan Rute dan Jumlah Armada Score
1 Wringinanom Menganti – Lespadangan (18) 2
Krian – Wringinganom – Lespadangan (51)
2 Driyorejo Krian – Menganti –Cerme (64) 5
Krian – Kr. Pilang (106)
Sidoarjo (Ps. Taman) – Kr. Andong – Kedamean (24)
Menganti – Lespadangan (18)
Krian – Wringinganom – Lespadangan (51)
3 Kedamean Sidoarjo (Ps. Taman) – Kr. Andong – Kedamean (24) 2
Menganti – Lespadangan (18)
4 Balongpanggang Gub Suryo – Balongpanggang (64) 4
Balongpanggang – Ps. Turi (105)
Mojokerto – Balongpanggang (32)
Balong panggang – Mantup – Ngimbang (23)
5 Benjeng Balongpanggang – Ps. Turi (105) 1
6 Menganti Balongpanggang – Ps. Turi (105) 4
Joyoboyo – Menganti (58)
Krian – Menganti –Cerme (64)
Menganti – Lespadangan (18)
7 Cerme Gub. Suryo – Cerme – Metatu (72) 3
Balongpanggang – Ps. Turi (105)
Krian – Menganti –Cerme (64)
8 Duduksampeyan Surabaya – Lamongan 1
RENCANA IV - 37
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
b. Jaringan Jalan
1. Rencana Peningkatan Jalan
a. Peningkatan kondisi jalan dari jalan batu dan tanah menjadi jalan beraspal,
yaitu di Kecamatan Panceng (ruas jalan Wotan-Petung, Sukodono –
Mentaras, Surowiti – Serah, Surowiti – Ngimboh, Sumerber – Wotan,
Ketanen – Pantenan); Kecamatan Dukun (ruas jalan Kalirejo – Babaksari,
Babakbowo – Sekargadung, Sekargadung – Dukuhkembar, Imaan –
Sekargadung, Mentaras – Dukuhkembar, Karangcangkring – Dukuhkembar,
Tebuwung – Tiremenggal, Lowayu – Bangeran, Wonokerto – Bulangan,
Sawo - batas Kab. Lamongan); Kecamatan Sidayu (ruas jalan Purwodadi -
Raci Kulon, Gedangan – Sukorejo, Wadeng – Lasem). Jaringan jalan di atas
merupakan jalan-jalan poros desa pada kecamatan-kecamatan yang
memiliki potensi ekonomi akan tetapi kondisi infrastruktur yang
menghubungkan koleksi dan distribusi barang antar dan intrakecamatan
masih buruk.
b. Peningkatan Fungsi Jalan
1) Jalan Bebas Hambatan:
a) Jalan Bebas Hambatan Gresik – Lamongan – Tuban
RENCANA IV - 38
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 39
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
e) Panceng – Campurejo
f) Panceng – Delegan
g) Delegan Campurejo
h) Surowiti – Sumurber
i) Wotan – Petung
j) Sekapuk – Ujung Pangkah
k) Golokan – Ujung Pangkah
l) Banyu Urip – Ngimboh
m) Ngimboh – Delegan
n) Ujung Pangkah – Tajung
o) Pangkah Kulon – Boolo
p) Sawo – Brangki
q) Petiyin – Karang Cangkring
r) Lowayu – Petiyin
s) Lasem – Lowayu
t) Lasem – Gerdugung
u) Dukun – Lasem
v) Babak Bau – Dukuh Kembar
w) Mentaras – Dukuh Kembar
x) Karang Cangkring – Dukuh Kembar
y) Bungah – Dukun
z) Sidayu – Randuboto
aa) Dalam Kota Sidayu
bb) Bungah – Bedanten
cc) Welirang – Raci Tengah
dd) Telon Betoyo – Dagang
ee) Sembayat – Mengare
ff) Leran – Suci
gg) Cerme – Metatu
RENCANA IV - 40
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 41
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 42
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 43
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 44
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 45
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
e. Terminal Cargo
Dalam mendukung pertumbuhan industri di Kabupaten Gresik,
direkomedasikan untuk dibangun beberapa terminal kargo. Lokasi terminal
kargo yang diusulkan adalah di Kecamatan Panceng sebagai kecamatan yang
memiliki akses paling dekat ke Pelabuhan Brondong (Lamongan). Kecamatan
Panceng juga merupakan subpusat regional dimana fungsinya tersebut penting
untuk didukung dengan infrastruktur. Kemudian, Kecamatan Panceng juga
terakses oleh rencana tol Gresik – Tuban yang diusulkan sampai Semarang.
Lokasi terminal kargo lainnya adalah di Kecamatan Kebomas dimana
terintegrasi dengan Pelabuhan Gresik didukung oleh jalan tol. Kecamatan
Kebomas merupakan konsentrasi kawasan industri saat ini. Kecamatan ini juga
berfungsi sebagai pusat regional Kabupaten Gresik. Terminal Bunder yang
semula adalah terminal penumpang direncanakan menjadi terminal kargo.
Rencana pengembangan terminal kargo yang ketiga adalah di Kecamatan
Sangkapura dengan lokasi yang dekat dengan pelabuhan Sangkapura.
RENCANA IV - 46
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 47
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 48
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 49
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
A. Tatanan Kepelabuhan
RENCANA IV - 50
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 51
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 52
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B. Alur Pelayaran
Zona Alur Pelayaran dapat dilihat pada peta rencana penggunaan lahan,
hal tersebut merupakan perwujudan Integrasi antara penataan ruang di laut
dan darat dalam rencana pola ruang.
A. Tatanan Kebandarudaraan
RENCANA IV - 53
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 54
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Dari perhitungan diketahui perkiraan kebutuhan air bersih pada tahun 2010
dan tahun 2030 berturut-turut sebesar 2468,11 liter/detik 4874,78 liter/detik.
Kebutuhan air sebesar ini harus mampu disediakan oleh PDAM dengan
memanfaatkan berbagai sumber air baku yang ada, baik air permukaan maupun
air tanah. Apalagi mengingat pertumbuhan industri besar akan masih signifikan di
tahun-tahun kedepan, maka PDAM Kabupaten Gresik harus memikirkan alternatif
rencana penyediaan air bersih yang meliputi pencarian sumber-sumber air baku
alternatif.
Disamping itu harus dicatat bahwa perkiraan kebutuhan air di atas belum
memperhitungkan kebutuhan air untuk proses produksi industri. Kebutuhan air
semacam ini tidak bisa diprediksi karena besarnya sangat tergantung pada jenis
proses produksi itu sendiri, tetapi harus tersedia secara kontinyu. Oleh sebab itu
untuk memenuhi kebutuhan air ini, industri-industri pada umumnya menggunakan
air tanah. Penggunaan air tanah harus sepengetahuan dan dibawah pengawasan
dinas yang terkait untuk mencegah akibat negatif dari pengambilan air tanah yang
berlebihan seperti perubahan kualitas, serta terganggunya keseimbangan air
dalam tanah yang berdampak intrusi air laut.
P. BAWEAN
RENCANA IV - 55
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Arahan pengembangan jaringan air baku untuk air bersih, terdiri atas:
b. pemanfaatan air Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong untuk keperluan
penyediaan air bersih perkotaan dan perdesaan;
RENCANA IV - 56
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
A. Jaringan Terestrial
RENCANA IV - 57
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B. Jaringan Nirkabel
Peta Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi dapat dilihat pada peta 4.4
di bawah ini.
RENCANA IV - 58
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 59
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 60
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 61
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 4.13 Rencana Pemenuhan Kebutuhan Telepon Kabupaten Gresik 2010 - 2030
KLASIFIKASI Jumlah fasilitas Kebutuhan telepon
FASILITAS 2010 2012 2017 2022 2030 2010 2012 2017 2022 2030
Perumahan 225.425 264.212 312.970 374.979 454.755 225.425 264.212 312.970 374.979 454.755
Fasilitas
5.006 5.868 6.951 8.328 8.362 10013 11735 13901 16655 16723
perdagangan
Fasilitas umum 1.578 1.849 2.191 2.625 3.183 1.578 1.849 2.191 2.625 3.183
Industri &
pergudangan
Jumlah (Satuan sambungan) 277.797 329.062 394.260 474.662
Sumber: Hasil Rencana
Tabel 4.14 Rencana Pemenuhan Kebutuhan Listrik Kabupaten Gresik 2010 – 2030
Kapling
67.628 79.264 93.891 112.494 136.427 87.915.901,59 103.042.653,06 122.058.370,00 146.241.997,10 177.354.490,06
Domestik: menengah
Kapling
135.255 158.527 187.782 224.988 272.853 121.729.709,90 142.674.442,70 169.003.896,93 202.488.919,06 245.567.755,47
sederhana
IV - 62
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Sampai sekarang pertamina telah memiliki jaringan pipa bawah laut yang
menghubungkan Kepulauan Kangean hingga ke Stasiun MR/S di Porong Kabupaten
Sidoarjo yang diteruskan hingga Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Sedangkan
PT. Perusahaan Gas Negara memiliki jaringan gas lebih luas. Jaringan gas ke arah
utara hanya menjangkau Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik; ke arah barat
hanya terbatas pada Kota Mojokerto; ke arah selatan hanya terbatas pada Pandaan;
dan ke arah timur sudah berkembang hingga Probolinggo serta Leces. Jaringan yang
direncanakan menghubungkan Cerme – Legundi dengan panjang 20,6 km, Manyar –
Panceng dengan panjang 30,13 km, Panceng – Tuban dengan panjan 70,2 km, serta
Kecamatan Kebomas – Lamongan dengan panjang 30,08 km.
RENCANA IV - 63
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Peta Rencana Jaringan Energi dapat dilihat pada Peta 4.5 berikut.
RENCANA IV - 64
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 65
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B. Waduk
Semua sumber air baku dari dam, embung, waduk, telaga, bendungan serta
sungai-sungai klasifikasi I – IV, airnya dapat dimanfaatkan secara langsung dan
dikembangkan untuk berbagai kepentingan.
RENCANA IV - 66
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
C. Jaringan Irigasi
b. melindungi daerah aliran air, baik itu saluran irigasi dan DAS di seluruh
kecamatan;
RENCANA IV - 67
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 68
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 69
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 70
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
karena sebagai penghasil utama sampah, masyarakat juga harus merasakan dampak
negatif jika sampah tidak tertangani.
RENCANA IV - 71
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
udara ambient secara berkala sesuai dengan ketentuan pada dokumen pengelolaan
lingkungan.
RENCANA IV - 72
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 73
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
P. BAWEAN
Penanganan Pemerintah daerah Pulau Bawean perlu melakukan studi dan
menerapkan sebuah sistem pengelolaan sampah, yang meliputi aspek penyapuan,
pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir (pengolahan).
Distribusi Prasarana Pengelolaan Lingkungan dapat dilihat pada Peta 4.7.
RENCANA IV - 74
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
4.4.7.3
RENCANA IV - 75
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IV - 76
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 5
Rencana Pola Ruang
Wilayah Kabupaten
RENCANA V-1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V-2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V-3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V-4
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V-5
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Kriteria kawasan lindung untuk kawasan rawan bencana yaitu kawasan yang
diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengaiami bencana alam seperti letusan
gunung berapi, gempa bumi dan tanah Iongsor serta gelombang pasang dan banjir.
Kriteria kawasan lindung untuk kawasan pantai berhutan bakau yaitu kawasan
minimal 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan
diukur dari garis air surut terendah ke arah darat yang merupakan habitat hutan
bakau.
RENCANA V-6
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V-7
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V-8
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
a. Kawasan sempadan pantai sejauh 100 meter dari pasang tertinggi ke arah
daratan.
b. daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya
curam atau terjal dengan jarak proporsional terhadap bentuk dan kondisi
fisik pantai.
c. Kawasan sempadan pantai di Kabupaten Gresik terdapat di sepanjang pantai
yang melalui Pulau Bawean, Kecamatan Panceng, Ujung Pangkah, Sidayu,
Bungah, Manyar, Gresik, Kebomas.
RENCANA V-9
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
a. daratan dengan jarak 50 (lima puluh) meter sampai dengan 100 (seratus)
meter dari titik pasang air danau atau waduk tertinggi; atau
RENCANA V - 10
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RTH perkotaan meliputi taman kota, taman wisata alam, taman rekreasi, taman
lingkungan perumahan dan permukiman, taman lingkungan perkantoran dan
gedung komersial, taman hutan raya, hutan kota, bentang alam seperti
gunung, bukit, lereng dan lembah; kebun raya, kebun binatang, pemakaman
umum, lapangan olah raga, lapangan upacara, parkir terbuka, lahan pertanian
perkotaan, jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET); sempadan
sungai, pantai, bangunan, situ, dan rawa; jalur pengaman jalan, median jalan,
rel kereta api, pipa gas dan pedestrian; kawasan dan jalur hijau; daerah
penyangga lapangan udara; dan taman atap.
RENCANA V - 11
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 12
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Kabupaten Gresik memiliki Kawasan Cagar Alam seluas 725 Ha di Pulau Bawean
dan 15 Ha di Pulau Noko dan Pulau Nusa, serta Kawasan Suaka Margasatwa
seluas 3.831,6 Ha di Pulau Bawean.
Adapun rencana pemantapan cagar alam dan suaka margasatwa diatas antara
lain:
RENCANA V - 13
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 14
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 15
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 16
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 17
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 18
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Kawasan andalan merupakan Kawasan budidaya yang memilki nilai strategis bagi
Kabupaten Gresik.
Pemanfaatan hasil hutan pada hutan produksi dapat berupa usaha pemanfaatan
hutan alam dan usaha pemanfaatan hutan tanaman. Usaha pemanfaatan hutan
tanaman dapat berupa hutan tanaman sejenis dan atau hutan tanaman berbagai
jenis. Usaha pemanfaatan hutan tanaman diutamakan dilaksanakan pada hutan yang
tidak produktif dalam rangka mempertahankan hutan alam.
Izin pemungutan hasil hutan di hutan produksi diberikan untuk mengambil hasil
hutan baik berupa kayu maupun bukan kayu, dengan batasan waktu, luas, dan atau
volume tertentu, dengan tetap memperhatikan azas lestari dan berkeadilan. Kegiatan
pemungutan meliputi pemanenan, penyaradan, pengangkutan, pengolahan, dan
pemasaran yang diberikan untuk jangka waktu tertentu.
Kawasan peruntukan pertanian terdiri atas kawasan pertanian lahan basah dan
hortikultura. Kawasan pertanian lahan basah merupakan sawah tadah hujan dan
sawah irigasi. Sawah tadah hujan tersebar di Kecamatan Balongpanggang dan
Benjeng dengan luasan kurang lebih 9.344,82 Ha. Sawah irigasi tersebar di
Kecamatan Ujungpangkah, Sidayu, dan Dukun dengan luasan kurang lebih 26.614,74
Ha.
RENCANA V - 19
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Sebaran perkebunan jenis komoditas kelapa, kapuk randu, dan jambu mete
terdapat di hampir semua kecamatan. Komoditas cengkeh, kopi, dan kakao terdapat
di Pulau Bawean, yaitu di Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak.
Tembakau hanya terdapat di Kecamatan Balongpanggang. Sedangkan tebu dan
kunyit banyak ditemui di Gresik Selatan, serta kenanga dan siwalan di Gresik Utara.
RENCANA V - 20
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
a. komoditas kelapa, kapuk randu, dan jambu mete terdapat di hampir semua
kecamatan;
1. Perikanan Tangkap
RENCANA V - 21
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
2. Perikanan Budidaya
RENCANA V - 22
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
1. Topografi
Bentuk topografi khususnya pada daerah perbukitan akan berubah menjadi
kawasan kantong bentang alam yang rusak dengan pemandangan yang
gersang dan buruk.
2. Tanah Penutup
Hilangnya lapisan atas tanah sebagai akibat semakin gundulnya daerah
perbukitan, hal ini akan menimbulkan dampak lain yang tidak baik berupa
terjadinya longsoran/gerakan tanah terutama pada daerah perbukitan curam.
3. Tata Air
RENCANA V - 23
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Saat ini kegiatan eksplorasi bahan tambang galian Golongan C dilakukan pada
lahan seluas 817,26 Ha (Dinas LHPE, tahun 2002).
RENCANA V - 24
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 25
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Penggunaan lahan industri total di Kabupaten Gresik adalah 10.16 % dari luas
lahan atau 12.112,59 ha. Industri terutama direncanakan di Kecamatan
Ujungpangkah, Manyar, dan Sidayu dengan luas berkisar 1.000 – 4.000 ha.
RENCANA V - 26
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
dikeluarkan dari pusat kota, yang dalam data eksisting sejumlah sekitar 572 Ha,
hanya menjadi 123,35 ha.
RENCANA V - 27
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Instalasi Pengolahan Limbah B3 yang skala pelayanannya untuk regional Jawa Timur,
khususnya daerah-daerah di sekitar Kabupaten Gresik yang memiliki potensi produksi
limbah B3 dalam jumlah besar, seperti Kota Surabaya dan kabupaten Sidoarjo. Selain
Instalasi Pengolahan Limbah B3 juga terdapat fasilitas Instalasi Pengolahan Limbah
Tinja (IPLT), Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Fasilitas Waste to Energy, dan
fasilitas umum penunjang kawasan industri.
Objek Daya Tarik Wisata Budaya, yaitu Wisata Budaya Gresik Kota, dan Pulau
Bawean. Objek wisata budaya antara lain meliputi Makam Sunan Giri, Makam
Maulana Malik Ibrahim, Makam Raden Santri, Makam Nyi Ageng Pinatih, dan
makam Siti Fatimah binti Maimun. Di Pulau Bawean, objek wisata ini adalah
makam Siti Zainab.
RENCANA V - 28
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Objek Daya Tarik Wisata Alam, yaitu Wisata Alam Gresik Utara dan Pulau
Bawean. Meliputi Pantai Delegan , Pantai Ujung Pangkah; Gua Gelang Agung,
Benteng Portugis, Pantai Pasir Putih dan Pantai Mengare. Di Pulau Bawean
terdiri dari pantai di Kecamatan Sangkapura, Pantai Gili, Airpanas Kebundaya,
Pantai Tingen, Pantai Tanjung Karang, Pantai Gili Barat, Pantai Pulau Cina,
Pantai Pasir Putih, Pantai Mayangkara, Pantai Labuhan, Danau Kastoba dan
hutan lindung. Dua ODTW utama yang dapat dikunjungi di hutan tersebut yaitu
adalah Air Terjun Laccar, dan Air Terjun Patar Selamat.
Kebijaksanaan penataan ruang untuk pengembangan kawasan pariwisata
adalah :
RENCANA V - 29
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
A. Permukiman Perkotaan
Untuk pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Gresik
arahan kebijaksanaan yang ditetapkan mengacu pada :
RENCANA V - 30
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B. Permukiman Pedesaan
Untuk pengembangan kawasan permukiman pedesaan di Kabupaten Gresik
arahan kebijaksanaan yang ditetapkan mengacu pada :
RENCANA V - 31
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 32
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 33
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
memisahkannya dari kegiatan yang bisa merusak. Oleh sebab itu perlu diupayakan
adanya suatu perencanaan/penataan ruang wilayah pesisir dan laut yang bersifat
terpadu dan berkelanjutan.
RENCANA V - 34
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Daftar koordinat pulau-pulau kecil dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut.
RENCANA V - 35
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
untuk kegiatan budidaya air payau (tambak) serta pertanian. Keberadaan ketiga
ekosistem pesisir dan laut tersebut memiliki arti penting bagi kelestarian kehidupan
organisme perairan laut dan sumberdaya pesisir. Pemanfaatan secara ekonomi
terhadap pulau kecil bagi masyarakat adalah pemanfaatan lingkungan alam yang
indah dan nyaman dalam bentuk kegiatan pariwisata laut, kegiatan budidaya (ikan,
udang, rumput laut) yang dapat bermanfaat bagi peningkatan pendapatan atau mata
pencaharian penduduk setempat, serta potensi sumberdaya hayati yang memiliki
keanekaragaman yang tinggi dan bernilai ekonomis, seperti berbagai jenis ikan,
udang, kerang yang kesemuanya dapat dimanfaatkan bagi kepentingan
kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, pemanfaatan ini dihadapkan pada sejumlah
kendala yang dimiliki pulau kecil mengingat kondisinya yang sulit akibat rendahnya
akses. Maka upaya pengembangan kawasan pesisir dan kepulauan di kabupaten
Gresik akan diuraikan sebagai berikut;
RENCANA V - 36
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 37
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Peta 5.3 Rencana Rencana Pola Ruang Daratan Kabupaten Gresik 2030
RENCANA V - 38
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Peta 5.4 Rencana Rencana Pola Ruang Laut Kabupaten Gresik 2030
RENCANA V - 39
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 40
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tanah atau lahan sebagai elemen utama ruang wilayah pada dasarnya
luasnya terbatas, sementara kebutuhan untuk memenuhi berbagai kegiatan terus
meningkat. Mengacu kepada rencana struktur dan pola ruang, aspek penatagunaan
tanah sebagai tindak lanjutnya menjadi sangat penting. Rencana penataan gunaan
tanah adalah upaya-upaya penguasan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah agar
sesuai dengan rencana struktur dan pola ruang yang telah dirumuskan.
Secara garis besar penataan gunaan tanah yang perlu dilakukan adalah:
RENCANA V - 41
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 42
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
1. Sinkronisasi tata guna hutan kesepakatan (TGHK) dengan rencana tata ruang
wilayah Kabupaten untuk menghindari konflik-konflik pemanfaatan ruang
didalam kawasan hutan, baik antara kawasan lindung dan budidaya.
RENCANA V - 43
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 44
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 45
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 46
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA V - 47
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 5.1 Tutupan Lahan Eksisting Kabupaten Gresik Tahun 2007 ................................................. 1
Tabel 5.2 Rencana Pengunaan Lahan Industri .................................................................................... 27
Tabel 5.3 Distribusi Luas dan Persentase Pola Ruang Kabupaten Gresik ................................... 32
Tabel 5.4 Daftar Koordinat Pulau-Pulau Kecil di Kabupaten Gresik ............................................ 35
RENCANA V - 48
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 6
PENETAPAN KAWASAN
STRATEGIS WILAYAH
KABUPATEN
RENCANA VI - 1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VI - 2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VI - 3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VI - 4
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 7
ARAHAN PEMANFAATAN
RUANG WILAYAH KABUPATEN
RENCANA VII - 1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Dalam hal ini memberikan pertimbangan dalam pemberian ijin dalam hal
keciptakaryaan, dengan beberapa pertimbangan dan kontribusi yang positif serta
tidak bertentangan dengan arah dan kebijakan yang telah dihasilkan dalam
bidang keciptakaryaan.
3. Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Sesuai dengan perannya, maka BPN Kabupaten Gresik memberikan perijinan
dalam rencana pemanfaatan tanah, setelah rencana pembangunan yang diajukan
telah mendapat ijin prinsip dari Bappeda Kabupaten Gresik.
4. Dinas/Instansi Lain
Disamping kedua instansi diatas dimana keduanya mempunyai kaitan langsung
dengan perijinan pembangunan, dalam pertimbangan teknis, instansi lain yang
terkait juga sangat diperlukan sekaligus rencana tata ruang talah tersusun.
Berdasarkan hal tersebut, maka peran dari instansi terkait ini sangat
membantu dalam mekanisme perijinan pembangunan, baik yang berkaitan dengan
lokasi, skala kegiatan, maupaun dampak dari kegiatan tersebut.
Dengan pertimbangan ini, maka diharapkan pelaksanaan pembangunan akan
dapat dilaksanakan secara lebih efisien dan efektif. Untuk itu maka program
pembangunan yang berwawasan tata ruang dan lingkungan hidup akan sangat
diperlukan dalam koordinasi antar sektor dan antar bidang pembangunan di
Kabupaten Gresik. Secara operasional rencana tata ruang ini harus disusun secara
sektoral secara lebih detail, sehingga kesalahan interpretasi lokasi dan
bentuk/macam kegiatan akan dapat dihindari atau paling tidak dikurangi.
Pemerintah Kabupaten Gresik mempunyai wewenang untuk
mengkoordinasikan berbagai kegiatan proyek yang ada di wilayahnya, termasuk
berbagai kegiatan yang juga dilakukan dengan sumber dana non-pemerintah,
sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tetapi keadaan yang nyata
menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik kurang bahkan tidak dapat
mengendalikan kegiatan tersebut dan hanya dapat beban untuk mengatasi dampak
RENCANA VII - 4
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 5
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 6
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 7
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 8
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 9
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 10
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 11
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
oleh sumber daya manusia yang berkualitas serta sumber daya alam maupun
buatan yang maju berbasiskan IPTEK.
Struktur perekonomian daerah makin maju dan kokoh ditandai dengan daya
saing perekonomian daerah yang kompetitif dan berkembangnya keterpaduan
antara industri, pertanian, kelautan dan sumber daya alam, dan sektor jasa.
Kondisi daerah yang maju dan sejahtera makin terwujud dengan
terselenggaranya jaringan transportasi, komunikasi, dan informasi yang andal
bagi seluruh masyarakat Kabupaten Gresik yang menjangkau seluruh wilayah
Kabupaten Gresik. Tercapainya elektrifikasi perdesaan dan elektrifikasi rumah
tangga, serta terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat Kabupaten Gresik.
Dalam rangka memantapkan pembangunan yang berkelanjutan, kekhasan
sumber daya alam daerah terus dipelihara dan dimanfaatkan untuk terus
mempertahankan nilai tambah dan daya saing daerah serta meningkatkan modal
pembangunan daerah pada masa yang akan datang.
RENCANA VII - 12
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VII - 13
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
VII - 14
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
- Kec. Panceng
2) Jaringan Jalur Kereta Api
- Pengembangan double track pada jalur Kabupaten Gresik APBD Prov/Kab, PT KAI, ASDP
utama GKS investasi swasta,
dan/atau
kerjasama
pendanaan
- menambah pelayanan KA jalur Petro, Arif Kabupaten Gresik
Rahman Hakim, Stasiun Indro - Surabaya
dengan beberapa shelter di titik intermoda
3) Jaringan transportasi sungai, danau, dan
penyeberangan
VII - 15
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
- Kec. Ujungpangkah
- Kec. Sangkapura
Pengaturan Rambu Alur Laut APBD DKPP Kab.
Kab. Gresik & Gresik & Instansi
Swasta Terkait
c. Sistem Jaringan Transportasi Udara
- Pengembangan Bandara Domestik - Kec. Tambak APBD Prov/Kab, PT Angkasa Pura
Regional di Pulau Bawean investasi swasta,
dan/atau
kerjasama
pendanaan
2.2. Sumber Energi dan Sistem
Jaringan Energi
Sumber Energi
- Pemenuhan sumber energi baru - Kec. Tambak dan APBD Kab, ESDM, PLN,
Sangkapura Swasta Swasta
VII - 16
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
Bumi Bawah Laut Instansi Terkait Kab. Gresik &
Swasta
2.3. Sistem Jaringan Telekomunikasi
a. Jaringan terestrial
- Pembangunan jaringan Telekomunikasi Seluruh Kecamatan Investasi Swasta Telkom, Swasta
- Penataan Sistem jaringan Seluruh Kecamatan
- Pengaturan Rambu Kabel Bawah Laut APBD DKPP Kab.
Kab. Gresik & Gresik & Instansi
Swasta Terkait
b. Jaringan satelit
- Pembangunan Tower Telekomunikasi Seluruh Kecamatan
Bersama
2.4. Sistem Jaringan Sumber Daya Air APBD Prov/Kab, Dinas SDA
investasi swasta,
dan/atau
kerjasama
pendanaan
a. Wilayah Sungai Lintas Kabupaten
- Pembangunan Bendung Gerak Sembayat Kecamatan Bungah APBN, APBD Balai Besar
Prov/Kab, Wilayah Sungai
investasi swasta, (BBWS)
dan/atau Bengawan Solo
kerjasama
pendanaan
VII - 17
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
- Pembangunan Water Treatment Plant Kecamatan Bungah APBN, APBD DPU Cipta
(WTP) Prov/Kab, Karya dan Tata
investasi swasta, Ruang Provinsi
dan/atau Jawa Timur
kerjasama
pendanaan
- Penataan Sempadan Sungai Bengawan Solo DAS Bengawan Solo APBN, APBD Balai Besar
Prov/Kab Wilayah Sungai
(BBWS)
Bengawan Solo
- Penataan Sempadan Anak Sungai DAS Bengawan Solo, APBN, APBD DPU Cipta
DAS Kali Lamong, Prov/Kab Karya dan Tata
DAS Kali Surabaya, Ruang Provinsi
Kali Afvour (Kali Jawa Timur,
Tengah), Kali Mireng DPU Kab.
Gresik
b. Jaringan Irigasi
- Pembangunan Waduk dan Daerah Irigasi Kabupaten Gresik APBN,APBD DPU Kab.
(DI) Prov/Kab Gresik
- Pembangunan Jaringan Irigasi Kec. Dukun, Bungah, APBN,APBD DPU Kab.
Ujungpangkah, Prov/Kab Gresik
Panceng
2.5. Sistem Prasarana Pengelolaan
Lingkungan
VII - 18
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
- Pembangunan Prasarana dan sarana TPA Kecamatan Panceng APBD Kabupaten, Badan
Swasta Lingkungan
Hidup, Badan
Penanaman
Modal dan
Perizinan Kab.
Gresik
- Pembangunan TPS Seluruh Kecamatan APBD Kabupaten, Badan
Swasta Lingkungan
Hidup, Badan
Penanaman
Modal dan
Perizinan Kab.
Gresik
- Penanganan Daerah-Daerah Rawan Kec. Balongpanggang, APBD Prov/Kab DPU Kab.
Tergenang/Banjir Benjeng, Bungah, Gresik
Dukun.
Ujungpangkah,
Cerme, Kebomas,
Gresik, Driyorejo
VII - 19
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
- Pengembangan Fasilitas SD Semua Kecamatan APBN, APBD Dinas
Prov/Kab, Swasta, Pendidikan/
dan/atau Swasta
kerjasama
pendanaan
VII - 20
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
B. Perwujudan Pola Ruang
1. Perwujudan Kawasan Lindung
Penataan dan Pengendalian Tumpang - APBD DKPP
Tindih Kawasan Pemanfaatan Umum WP3K Kab. Gresik Kab. Gresik
Kabupaten Gresik
VII - 21
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
- Pembangunan infrastruktur pencegah
banjir
- Penghijauan kawasan danau, embung, dan Kabupaten Gresik APBD Prov/Kab, Badan
rawa swasta, kerjasama Lingkungan
pendanaan Hidup, Badan
Penanaman
Modal dan
Perizinan , DPU
Kab. Gresik
- Pengendalian DAS dan dampaknya Kabupaten Gresik APBN, APBD DKPP, DPU dan
terhadap kelautan. Prov. Jatim dan BAPPEDA
Kab. Gresik Kab. Gresik
- Monitoring dan evaluasi capaian Kabupaten Gresik APBD
4.3. Kawasan Perlindungan Kawasan
Suaka Alam, Pelestarian Alam dan
Cagar Budaya
VII - 22
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci Kawasan APBN DKPP
Konservasi (Bantuan Teknis) Kab. Gresik
Pengawasan dan Pengendalian Kawasan APBD DKPP
Konservasi WP3K Kabupaten Gresik Rutin Prov. Jatim & Kab. Gresik
Tahunan Kab. Gresik
Kawasan Pantai Berhutan Bakau
- Mengembangkan kawasan hutan bakau Kec. Kebomas, APBD Prov/Kab, Dinas Kelautan,
Manyar, Bungah, swasta, kerjasama Perikanan, dan
Sidayu, Ujungpangkah pendanaan Peternakan,
Badan
Lingkungan
Hidup
- Pembangunan Infrastruktur pendukung
pengembangan kawasan hutan bakau
VII - 23
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
2. Perwujudan Kawasan Budidaya
5.1. Kawasan Peruntukan Hutan
Produksi
- Pencegahan dan pengendalian kebakaran Kec. Panceng Badan
hutan Perencanaan
pembangunan,
Penelitian dan
Pengembangan
Daerah dan
Dinas Pertanian,
Perkebunan, dan
Kehutanan
VII - 24
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
- Penyediaan infrastruktur pendukung pada
kawasan pertanian
Jalan
Penerangan jalan umum
Air Bersih
Persampahan
Sanitasi
Fasilitas Cold Storage
VII - 25
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan
Permukiman pengelola kawasan perikanan
Jalan
Penerangan jalan umum
Air Bersih
Persampahan
Sanitasi
Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan
Fasilitas Cold Storage
Permukiman pengelola kawasan perikanan
- Monitoring dan evaluasi capaian
5.4. Kawasan Peruntukan
Pertambangan
VII - 26
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
- Pengembangan kawasan pertambangan Kabupaten Gresik APBD Prov/Kab, Badan
swasta, kerjasama Penanaman
pendanaan Modal dan
Perizinan,
Bappeda, Badan
Lingkungan hidup
Jalan
Penerangan jalan umum
Air Bersih
Persampahan
Sanitasi
Permukiman pengelola kawasan
pertambangan
- Monitoring dan evaluasi capaian
5.5. Kawasan Peruntukan Industri
- Penyediaan Infrastruktur pendukung Kec. Driyorejo APBD Prov/Kab, Dinas
swasta, kerjasama Perindustrian,
pendanaan Swasta
Jalan
Penerangan jalan umum
Air Bersih
Persampahan
VII - 27
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
Sanitasi
Pembangunan pelabuhan industri Kec. Gresik, Manyar,
dan UjungPangkah
Permukiman pekerja pada kawasan industri
Jalan
Penerangan jalan umum
Air Bersih
Persampahan
Sanitasi
VII - 28
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
Perkantoran pengelola kawasan pariwisata
b. Permukiman Perdesaan
- Program perbaikan kawasan permukiman Kec. Panceng,
dengan pemenuhan persyaratan kualitas Ujungpangkah,
fisik Rumah Dukun, Sidayu,
Bungah,
Balongpanggang,
Kedamean,
Wringinanom,
Tambak dan
Sangkapura
C. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten
VII - 29
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Waktu Pelaksanaan
Instansi I II III IV
No. Program Utama Lokasi Sumber Dana
Pelaksana 2010 - 2014 2015 - 2020 - 2025 -
2019 2024 2029
6.1. Pengembangan Kawasan Industri Kec. Manyar
Manyar sebagai KEK
- penelusuran potensi industriberbasis
komoditas
VII - 30
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
7.1 PERUMUSAN KEBIJAKAN STRATEGIS OPERASIONALISASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN RENCANA TATA
RUANG KAWASAN STRATEGIS .................................................................................................................................................................................................. 1
7.1.1 Koordinasi Penataan Ruang ............................................................................................................................................................................................ 1
7.1.2 Penataan Ruang ................................................................................................................................................................................................................. 5
7.2 PRIORITAS DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN ................................................................................................................................................... 8
Tabel 7.1 Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Gresik Tahun 2010-2029 .................................................................................................................... 14
VII - 31
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 8
KETENTUAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
KABUPATEN
RENCANA VIII - 1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 8.1 Klasifikasi dan Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Wilayah Kabupaten
Zona Berdasarkan Pola Deskri p si KetentuanUmumPeraturan Zonasi
Ruang KetentuanUmumKegiatan Keterangan
A. Kawasan Lindung
A1. Kawasan lindung yangmemberikan perlindungan kawasan di bawahnya
- KawasanResapanAir KawasanResapan Air merupakan daerah yang - Kegiatan budidaya yangmengganggu fungsi lindungdilarang
mempunyai kemampuan tinggi untukmeresapkan untuk dikembangkan
air hujan danmerupakan tempat pengisian air bumi
(akifer) sebagai sumber air
- Jenis kegiatan yang boleh dikembangkan antara lain adalah
kehutanan
A2. Kawasan perlindungan setempat
- Kawasan Sempadan Zona sempadan pantai merupakan kawasan tertentu - Kegiatan yang diperbolehkan dilakukan di sepanjang garis
Pantai sepanjang pantai yangmempunyai manfaat penting pantai adalah kegiatan yangmampumelindungi atau
untukmempertahankan kelestarian fungsi pantai memperkuat perlindungan kawasan sempadan pantai dari abrasi
dan infiltrasi air laut ke dalam tanah, seperti penanaman
tanaman keras, tanaman perdu, pemasangan batu beton untuk
melindungi pantai dari abrasi
- Kegiatan budidaya seperti permukiman, perdagangan dan
jasa, pariwisata, diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu
- Kegiatan yang berkaitan dengan kelautan, seperti dermaga,
pelabuhan, atau kegiatan perikanan lain, dapat terus dilakukan
- Kegiatan lain yang tidakmemanfaatkan ruang secara luas,
seperti pemasangan iklan/reklame, kabel/tiang listrik, beton
dermaga, atau kegiatan lain yang sejenis, khususnya yang
menjadi pelengkap kegiatan pariwisata diperbolehkan
- Kegiatan yang dikhawatirkan dapatmengganggu atau
mengurangi fungsi lindung kawasan tidak diperbolehkan
- Kawasan Sempadan Zona sempadan sungai merupakan kawasan - Pada kawasan sempadan sungai yang belumdibangun,
Sungai sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk sungai pendirian bangunan tidak diijinkan (IMB tidak diberikan)
buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang
mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi sungai
- Pada kawasan sempadan sungai yang belum terbangun,masih
diperbolehkan kegiatan pertanian dalamskala kecil dengan jenis
tanaman yang diijinkan
- Kegiatan yangmemperkuat fungsi perlindungan kawasan
sempadan sungai tetap boleh dilaksanakan tapi dengan
pengendalian agar tidakmengubah fungsi kegiatannya di masa
mendatang
- Kegiatan budidaya seperti permukiman, perdagangan dan
jasa, pariwisata, diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu
RENCANA VIII - 2
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 3
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 4
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 5
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 7
RENCANA
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 8
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 9
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Zona resapan air adalah daerah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk
meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi
(akifer) yang berguna sebagai sumber air. Zona ini merupakan salah satu
bentuk dari zona perlindungan kawasan dibawahnya, disamping zona hutan
lindung dan zona bergambut.
Sebagai zona yang menjaga kelestarian zona lain yang ada disekitarnya,
zona resapan air secara rinci memiliki fungsi :
RENCANA VIII - 10
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- Baik KWT maupun KPU pada zona ini adalah 0%, yang berarti pula tidak
ada kawasan terbangun pada zona ini
- KDH zona ini adalah 100 %, yang berarti semua zona merupakan
kawasan lindung
b) Syarat Penggunaan Ruang
- Terdapat buffer zone dengan zona industri berupa jalam lokal dengan
jarak minimal 8 m dan pagar tanaman dengan lebar minimal 10 m. Pagar
tanaman ini berupa tanaman keras, tinggi, dan berdaun lebar
- Jenis sarana dan prasarana umum minimum yang harus disediakan
adalah jalan lokal, minimal jalan setapak untuk hutan lindung
- Wilayah-wilayah yang di tengarai mengandung potensi resapan air, dapat
dialokasikan sebagai kebun campuran berbagai tanaman tahunan
- Harus selalu dijaga kelestariannya
c) Ketentuan Perubahan
RENCANA VIII - 11
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Disamping itu, zona ini juga berfungsi sebagai pengatur iklim, sumber
plasma nutfah dan sebagai benteng wilayah daratan dari pengaruh negatif
dinamika laut. Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan yang berlaku pada
zona sempadan pantai adalah sebagai berikut:
- Baik KWT maupun KPU pada zona ini adalah 0%, yang berarti pula tidak
ada kawasan terbangun pada zona ini
- KDH zona ini adalah 100%, yang berarti semua zona merupakan kawasan
lindung
- Kegiatan yang diperbolehkan dilakukan di sepanjang garis pantai adalah
kegiatan yang mampu melindungi atau memperkuat perlindungan
kawasan sempadan pantai dari abrasi dan infiltrasi air laut ke dalam
tanah, seperti penanaman tanaman keras, tanaman perdu, pemasangan
batu beton untuk melindungi pantai dari abrasi
b) Syarat Penggunaan Ruang
- Lebar sempadan pantai dihitung dari titik pasang tertinggi yang bervariasi
sesuai dengan fungsi/aktifitas yang berada di pinggirannya, yaitu 30 -100
m untuk kawasan permukiman dan 100-300 m untuk non permukiman
- Penanaman tanaman bakau di pantai yang landai dan berlumpur atau
tanaman keras pada pantai yang terjal/bertebing curam
- Mencegah munculnya kegiatan budidaya di sepanjang pantai yang dapat
mengganggu atau merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar pantai
- Kegiatan budidaya yang dikembangkan harus disesuaikan dengan
karakteristik setempat dan tidak menimbulkan dampak negatif
- Pengembangan kegiatan budidaya harus disertai dengan kegiatan
pengawasan pemanfaatan ruang terhadap kegiatan seperti eksploitasi
sumberdaya tambang, pemasangan papan reklame, papan penyuluhan
dan peringatan
- Pengembangan kegiatan budidaya harus disertai dengan kegiatan
penertiban pemanfaatan ruang
RENCANA VIII - 12
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Zona sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai,
termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Seperti
halnya zona sempadan pantai, zona ini juga merupakan salah satu bentuk
dari zona perlindungan setempat.
- Baik KWT maupun KPU pada zona ini adalah 0%, yang berarti pula tidak
ada kawasan terbangun pada zona ini
- KDH zona ini adalah 100%, yang berarti semua zona merupakan kawasan
lindung
b) Syarat Penggunaan Ruang
- Lebar sempadan pada sungai besar diluar permukiman minimal 100 meter
(m) dan pada anak sungai besar minimal 50 m di kedua sisinya
RENCANA VIII - 13
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
c) Ketentuan Perubahan
RENCANA VIII - 14
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- Baik KWT maupun KPU pada zona ini adalah 0%, yang berarti pula tidak
ada kawasan terbangun pada zona ini
- KDH zona ini adalah 100%, yang berarti semua zona merupakan kawasan
lindung
b) Syarat Penggunaan Ruang
Zona cagar budaya merupakan bagian dari kawasan lindung yang harus
dilestarikan melalui upaya konservasi untuk melindungi, menjaga, mencegah
dan mengurangi degradasi lingkungan akibat kegiatan masyarakat.
Perlindungan terhadap zona cagar budaya dilakukan untuk melindungi
kekayaan budaya bangsa berupa peninggalan-peninggalan sejarah,
bangunan erkeologi dan monumen nasional, dan keragaman bentuk geologi,
yang berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan dari ancaman
kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia.
Kriteria zona cagar budaya adalah tempat serta ruang disekitar bangunan
bernilai budaya tinggi, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan
RENCANA VIII - 15
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang dijinkan pada zona tersebut maksimal 80% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang dijinkan pada zona tersebut 20% dari keseluruhan luas zona
- KDH yang dijinkan pada zona tersebut minimal 30% dari keseluruhan luas
zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
- Memiliki akses yang jelas dari semua zona yang dikembangkan dalam
wilayah perencanaan
- Prasarana jalan disediakan secara baik dan minimal terpadu dalam sistem
jaringan jalan sekunder
- Ruang Terbuka Hijau perlu disediakan untuk menjaga kualitas dan
keseimbangan daya dukung lingkungan disekitarnya
- Benda cagar budaya tertentu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
agama, sosial, pariwisata, pendidikan, ilmu pengetahuan,dan
kebudayaan.
- Penempatan papan reklame/iklan memperhatikan keselarasan, keserasian
dan keselamatan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
sehingga tidak merusak karakter sebagai kawasan cagar budaya
c) Ketentuan Perubahan
RENCANA VIII - 16
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- Baik KWT maupun KPU pada zona ini adalah 0%, yang berarti pula tidak
ada kawasan terbangun pada zona ini
- KDH zona ini adalah 100 %, yang berarti semua zona merupakan
kawasan lindung
b) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 17
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 18
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- Kegiatan pertanian dalam skala besar, baik yang menggunakan lahan luas
ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memiliki kajian studi
Amdal
- Penanganan limbah pertanian (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut
dalam air drainase) dan polusi industri pertanian (udara-bau dan asap,
limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang
disertakan dalam dokumen Amdal
c) Ketentuan Perubahan
RENCANA VIII - 19
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
2. Zona Ladang/Kebun
- Kegiatan pertanian dalam skala besar, baik yang menggunakan lahan luas
ataupun teknologi intensif harus terlebih dahulu memiliki kajian studi
Amdal
- Penanganan limbah pertanian (kadar pupuk dan pestisida yang terlarut
dalam air drainase) dan polusi industri pertanian (udara-bau dan asap,
limbah cair) yang dihasilkan harus disusun dalam RPL dan RKL yang
disertakan dalam dokumen Amdal
c) Ketentuan Perubahan
RENCANA VIII - 20
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
3. Zona Tambak
Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas bumi;
bahan galian pertambangan secara umum, dan bahan galian C
Mendukung upaya penyediaan lapangan kerja
RENCANA VIII - 21
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang dijinkan pada zona tersebut maksimal 40% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang dijinkan pada zona tersebut 20 % dari keseluruhan luas zona
- KDH yang dijinkan pada zona tersebut minimal 20 % dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 22
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 23
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 70% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 10% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 24
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- Memiliki akses yang baik dari dan ke semua zona yang dikembangkan
dalam wilayah perencanaan terutama akses ke zona perdagangan dan
jasa serta pelabuhan
- Wajib menyediakan buffer zone dengan zona lainnya berupa jalan lokal
dengan lebar minimal 8 m dan pagar tanaman/taman (berupa tanaman
keras, tinggi, dan berdaun lebar) dengan lebar minimal 10 m
- Harus memperhatikan supplay air bersih dan industri yang mengkonsumsi
banyak air wajib mengusahakan sumber air baku sendiri
- Industri yang berpotensi limbah cair wajib dilengkapi IPAL terpadu dan
pihak pengelola wajib menetapkan standar influent yang boleh dimasukan
ke dalam IPAL terpadu. Apabila parameter limbah cair diatas standar
influent maka wajib dikelola terlebih dahulu (pre treatment) oleh masing-
masing pabrik
- Saluran pembuangan air limbah (sewerage) merupakan saluran tertutup
yang dipersiapkan untuk melayani kapling-kapling industri, kemudian
limbah yang telah memenuhi standar influent disalurkan ke IPAL terpadu
- Instalasi penyediaan dan jaringan distribusi tenaga listrik sesuai dengan
ketentuan PLN. Sumber tenaga listrik dapat disediakan oleh PLN ataupun
pengelola kawasan industri (perusahaan listrik swasta)
- Jaringan telekomunikasi sesuai ketentuan dan persyaratan yang berlaku
- Dapat menyediakan perumahan bagi pekerja industri pada lokasi yang
terpisah dengan kawasan industri, tidak berdekatan dan atau terkena
dampak limbah industri serta polusi udara dan kebisingan dari industri
yang bersangkutan
- Lokasi perumahan yang terpisah dari kawasan industri harus terjangkau
oleh fasilitas transportasi
- Tersedia unit perkantoran perusahaan pengelola kawasan industri
- Sarana minimal yang harus tersedia adalah sarana peribadatan, parkir,
area bongkar muat, unit pemadam kebakaran, dan lapangan terbuka
(dapat berupa taman)
RENCANA VIII - 25
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- Penyediaan parkir dan area bongkar muat terakomodasi dengan baik dan
sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
- Tersedia fasilitas pejalan kaki dan lampu penerangan jalan
- Pengembangan industri mengikuti konsep eco industrial park
- Harus memenuhi syarat Amdal sesuai ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No. 11 Tahun 2006
c) Ketentuan Perubahan
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 70% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 20% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 26
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 27
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 70% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 10% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 28
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 70% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 20% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 29
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 70% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
RENCANA VIII - 30
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 30% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
- Wajib menyediakan buffer zone dengan zona lindung dan zona industri
berupa jalan lokal dengan lebar minimal 8 m dan pagar tanaman
(tanaman keras, tinggi, dan berdaun lebar) dengan lebar minimal 10 m
- Tersedia aksesibilitas yang tinggi, terutama ke pusat perdagangan dan
jasa, pelayanan umum, serta terminal ataupun pelabuhan penumpang
- Jaringan jalan yang melayani minimal jalan kolektor
- Dilengkapi sistem utilitas yang memadai, yaitu jaringan air bersih,
drainase, air limbah, persampahan, listrik dan telekomunikasi
- Sarana minimal yang harus tersedia adalah WC umum, parkir, lapangan
terbuka, pusat perbelanjaan skala lokal, sarana peribadatan (minimal
langgar), balai pengobatan
- Tidak memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan
- Penyediaan sarana dan prasarana berkaitan erat dengan kebutuhan dan
kenyamanan kegiatan wisata, serta tidak mengganggu lingkungan
disekitarnya, seperti sirkulasi pejalan kaki yang nyaman dan aman, serta
parkir kendaraan yang terakomodasi dengan baik
- Fungsi-fungsi lain dapat dikembangkan sepanjang dapat menunjang
kegiatan wisata dan tidak bertentangan dengan pengembangan kawasan
serta tidak mengganggu kelancaran fungsi utama dari kawasan
c) Ketentuan Perubahan
RENCANA VIII - 31
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 80% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
- Wajib menyediakan buffer zone dengan zona lindung dan zona industri
berupa jalan lokal dengan lebar minimal 8 m dan pagar tanaman
(tanaman keras, tinggi, dan berdaun lebar) dengan lebar minimal 10 m
- Tersedia aksesibilitas yang tinggi, terutama ke pusat perdagangan dan
jasa, pelayanan umum, serta terminal ataupun pelabuhan penumpang
- Jaringan jalan yang melayani minimal jalan kolektor
- Dilengkapi sistem utilitas yang memadai, yaitu jaringan air bersih,
drainase, air limbah, persampahan, listrik dan telekomunikasi
- Sarana minimal yang harus tersedia adalah WC umum, parkir, lapangan
terbuka, pusat perbelanjaan skala lokal, sarana peribadatan (minimal
langgar), balai pengobatan
- Tidak memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan
- Tidak mengubah bentang alam yang ada
- Memiliki struktur tanah yang stabil, memiliki lahan yang tidak terlalu
subur dan bukan lahan pertanian produktif
- Penyediaan sarana dan prasarana berkaitan erat dengan kebutuhan dan
kenyamanan kegiatan wisata, serta tidak mengganggu lingkungan
disekitarnya, seperti sirkulasi pejalan kaki yang nyaman dan aman, serta
parkir kendaraan yang terakomodasi dengan baik
- Fungsi-fungsi lain dapat dikembangkan sepanjang dapat menunjang
kegiatan wisata dan tidak bertentangan dengan pengembangan kawasan
serta tidak mengganggu kelancaran fungsi utama dari kawasan
RENCANA VIII - 32
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
c) Ketentuan Perubahan
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 75% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
RENCANA VIII - 33
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 30% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 34
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 35
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 80% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 10% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 10% dari keseluruhan
luas zona
RENCANA VIII - 36
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 37
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 80% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 30% dari keseluruhan
luas zona
RENCANA VIII - 38
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 39
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 60% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 30% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
- Lokasi terletak pada pesisir yang memiliki potensi kelautan dan perikanan
yang besar
- Lokasi berdekatan dengan pengembangan pelabuhan perikanan dan atau
pengembangan budidaya ikan dan atau industri perikanan dan atau
kegiatan usaha kelautan lainnya
- Memiliki akses ke kawasan perairan
- Prasarana kawasan disediakan secara baik dan terpadu, baik prasarana
jalan darat, jeramba (di atas air) maupun jalan air
- Tidak merusak kawasan hutan bakau dan kehidupan biota laut
- Dilengkapi sistem utilitas yang memadai, yaitu jaringan air bersih,
drainase, air limbah, persampahan, listrik dan telekomunikasi
- Terdapat RTH atau ruang terbuka sebagai sarana sosialisasi masyarakat
sesuai dengan standar yang berlaku
RENCANA VIII - 40
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- Wajib menyediakan buffer zone dengan zona industri berupa jalan lokal
dengan lebar minimal 8 m dan pagar tanaman/taman (tanaman keras,
tinggi, dan berdaun lebar) dengan lebar minimal 10 m
c) Ketentuan Perubahan
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 70% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 10% dari keseluruhan
luas zona
b) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 41
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
- KWT yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 70% dari keseluruhan
luas zona
- KPU yang diijinkan pada zona ini adalah maksimal 20% dari keseluruhan
luas zona
- KDH yang diijinkan pada zona ini adalah minimal 10% dari keseluruhan
luas zona
d) Syarat Penggunaan Ruang
RENCANA VIII - 42
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 43
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 44
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 45
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 46
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 47
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tim Asistensi
Proses Analisis
Tim Asistensi
Rekomendasi
Tim Asistensi
Ijin Gubernur
RENCANA VIII - 48
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 49
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
memberikan dampak kepada daerah yang dirugikan, atau antara pemerintah dan
swasta dalam hal pemerintah memberikan preferensi kepada swasta sebagai
imbalan dalam mendukung perwujudan rencana tata ruang. Berikut ini arahan
bentuk-bentuk pengenaan insentif dan disinsentif.
1. Insentif kepada Pemerintah Daerah diberikan, antara lain dalam bentuk:
a. pemberian kompensasi;
b. urun saham;
c. penyediaan infrastruktur, dan
d. penghargaan.
2. Insentif kepada masyarakat dan swasta diberikan, antara lain dalam
bentuk :
a. pemberian kompensasi;
b. penyediaan infrastruktur;
c. kemudahan perizinan, dan
d. penghargaan.
RENCANA VIII - 50
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Pada bab mengenai ketentuan pidana mulai pada pasal 69-75, dijelaskan
mengenai saknsi pidana dalam tindak pidana seperti tidak mentaati rencana tata
ruang; memanfaatkan ruang tidak sesuai ijin pemanfaatan ruang dari pejabat
berwenang; tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin
pemanfaatan ruang; tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh
peraturan perundang-undangan, dan bagi pemerintah yang berwenang yang
memberikan ijin tidak sesuai dengan pemanfaatan ruang serta aturan untuk ganti
rugi bagi pihak yang dirugikan dari tindak pidana tersebut.
Pada pasal 69 tentang ketentuan pidana dijelaskan tentang sanksi pidana
bagi setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang mengakibatkan
perubahan fungsi ruang, mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau
RENCANA VIII - 51
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Pada pasal 62, dijelaskan tentang sanksi pidana bagi setiap orang yang tidak
memanfaatkan ruang sesuai ijin pemanfaatan ruang dari pihak berwenang, yaitu:
1. Jika seseorang tidak memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin
pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2. Jika seseorang tidak memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin
pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang dan mengakibatkan
perubahan fungsi ruang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
3. Jika seseorang tidak memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin
pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang dan mengakibatkan
kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
4. Jika seseorang tidak memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin
pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang mengakibatkan kematian
RENCANA VIII - 52
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
orang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
5. Setiap orang yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
persyaratan izin pemanfaatan ruang, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).
Pada bab ini juga diatur tentang pelanggaran akses terhadap kawasan, yaitu
setiap orang yang tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan
perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
Pada bab ketentuan pidana ini juga diatur aturan untuk pejabat pemerintah,
yaitu :
1. Setiap pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak
sesuai dengan rencana tata ruang, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).
2. Selain sanksi pidana tersebut, pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa
pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya.
RENCANA VIII - 53
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA VIII - 54
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Tabel 8.1 Daftar Klasifikasi Zona Pada Wilayah Kabupaten Gresik ....... Error! Bookmark not defined.
Tabel 8.2 Rencana Zonasi Pemanfaatan Ruang Kabupaten Gresik ......... Error! Bookmark not defined.
RENCANA VIII - 55
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 9
HAK, KEWAJIBAN, DAN
PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PENATAAN RUANG
Adapun tujuan peran serta masyarakat yang ingin dicapai, pada prinsipnya
harus pula dikondisikan suatu situasi di mana timbul keinginan masyarakat untuk
berperan serta. Hal ini akan sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan peranserta masyarakat itu sediri. Pengkondisian tersebut harus
RENCANA IX - 1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
Dan segi planning partisipasi menyediakan sebuah forum untuk saling tukar
gagasan dan prioritas, penilaian akan public interest dalam dinamikanya serta
diterimanya proposal-proposal perencanaan.
RENCANA IX - 2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IX - 3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IX - 4
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IX - 5
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IX - 6
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IX - 7
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IX - 8
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA IX - 9
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
B ab 10
PENUTUP
10.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan perkembangan dan arahan Tata Ruang Kabupaten Gresik, maka
beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Struktur ruang wilayah di Gresik diarahkan adanya 4 Satuan Wilayah
Pengembangan dimana masing-masing SWP tersebut mempunyai fungsi sebagai
pengembangan industri berat, perdagangan, dan pariwisata.
2. Perkembangan kawasan terbangun secara regional di Gresik berupa
pengembangan nodal dengan berpusat pada kawasan perkotaan. Dalam jangka
panjang, perkembangan kawasan terbangun mengikuti perkembangan prasarana
jalan, yakni berkembang di sepanjang jalan. Saat ini perkembangan telah bersifat
menyebar baik di lahan yang berdekatan dengan jalan maupun jauh dari jaringan
RENCANA X-1
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
10.2 REKOMENDASI
Sebagai akhir dari seluruh kajian serta masukkan dari seluruh stakeholder
dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik, maka perlu
kiranya disusun sebuah rekomendasi sebagai prioritas langkah bersama dalam
mewujudkan penataan ruang Gresik yang lebih komprehensif serta memperhatikan
berbagai kepentingan seluruh stakeholder. Rekomendasi terebut antara lain adalah
sebagai berikut:
RENCANA X-2
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA X-3
PEMUTAKHIRAN DAN PENYERASIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN GRESIK
RENCANA X-4