ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa waktu yang lalu dikarenkan adanya
wabah COVID-19 yang melanda dunia diakhir 2019 hingga saat ini awal 2022, pemerintah
menerbitkan peraturan baru untuk siswa di liburkan beberapa waktu namun siswa tetap
dianjurkan belajar dari rumah sehingga sudah beberapa bulan ini guru-guru harus lebih
interaktif dan kreatif untuk menyampaikan pembelajaran agar para siswa tidak ketinggalan
pembelajaran. Salah satunya di PAUD Kecamatan Pandeglang yang dimana proses belajar
siswa tetap dilaksanakan melalui aplikasi whatsapp. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas pembelajaran online pada nilai kognitif siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik
purposive sampling dengan subjek penelitian yaitu guru PAUD, Orang tua, dan siswa. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari hasil belajar nilai kognitif pada
pembelajaran online semester genap 2021/2022 diperoleh nilai kognitif PAUD Sakura BB
(Belum Berkembang) 6, BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 12, dan BSB (Berkembang
Sangat Baik) 6. PAUD Al-Baituna BB (Belum Berkembang) 5, BSH (Berkembang Sesuai
Harapan)12, BSB (Berkebang Sangat Baik) 8. Dan PAUD Bina Atikan BB (Belum
Berkembang) 6, BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 11, BSB ( Berkembang Sangat Baik) 6.
Maka perolehan hasil belajar siswa pada semester genap ini mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat perolehan nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada semester genap maka pembelajaran daring dapat dikatakan
telah efektif. Namun jika dilihat dari berbagai masalah yang dihadapi maka dapat dikatakan
bahwa pembelajaran daring tersebut masih kurang efektif dan masih harus terus ditingkatkan
dan diperhatikan lagi baik itu dari guru maupun dari siswa.
59
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
54
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
55
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
sarana dan prasarana, khususnya dukungan Dampak yang dirasakan murid pada
teknologi dan jaringan internet. Kesiapan proses belajar mengajar di rumah adalah
sumber daya manusia meliputi pendidik para murid merasa dipaksa belajar jarak
(guru dan dosen), peserta didik, dan jauh tanpa sarana dan prasarana memadai
dukungan orang tua merupakan bagian di rumah. Fasilitas ini sangat penting untuk
terpenting dalam pelaksanan pembelajaran kelancaran proses belajar mengajar, untuk
online (Arifa, 2020). kelancaran proses belajar mengajar, untuk
Adanya pandemi Covid-19 membuat pembelajaran online dirumah seharusnya
semua sarana dan prasarana mati atau disediakan fasilitasnya seperti laptop,
ditutup sementara, termasuk kegiatan komputer, ataupun handphone yang akan
belajar mengajar. Agar siswa dapat belajar memudahkan murid untuk menyimak
di rumah, Demi keamana dan kesehatan proses belajar online. Kendala selanjutnya
kita semua hal ini tentunya berdampak yaitu murid belum ada budaya belajar
untuk orang tua, dimana orang tua harus jarak jauh karena selama ini sistem belajar
memberikan pembelajaran pada anaknya dilaksanakan adalah melalui tatap muka,
di rumah. Tentu terjadi berbagai pendapat murid terbiasa berada di sekolah untuk
mengenai hal ini, banyak orang tua yang berinteraksi dengan teman-temannya,
mengungkapkan bahwa mereka merasa bermain dan bercanda gurau dengan
keberatan ketika anak belajar di rumah, teman-temannya, serta bertatap muka
karena di rumah anak merasa bukan dengan para gurunya, dengan adanya
waktunya belajar namun mereka metode pembelajaran jarak jauh membuat
cenderung menyukai bermain saat di murid perlu waktu untuk beradaptasi dan
rumah, walaupun disituasi pandemi seperti mereka menghadapi perubahan baru yang
ini. secara tidak langsung akan mempengaruhi
Pada kegiatan pembelajaran daring daya serap belajar mereka (Purwanto,
pada anak usia dini di PAUD, peran orang 2020)
tua sangat penting. Guru dan orang tua Pembelajaran daring merupakan
harus menjalin kerja sama yang baik, agar pembelajaran yang berlangsung di dalam
pembelajaran dapat dilakukan dengan jaringan dimana pengajar dan siswa tidak
maksimal dan dapat mencapai tujuan perlu bertatap muka secara langsung. Jadi
pembelajaran. Selama belajar di rumah, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
orang tua yang akan menjadi guru dan melalui online yang memanfaatkan
mendampingi anak dalam belajar.
56
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
koneksi internet dapat saja terjadi dimana mendukung. Adapun beberapa komponen
saja dan kapan saja. pembelajaran efektif yang dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
B. Kajian Teori
Tabel 2.1
1. Pengertian efektivitas
Secara etimologi kata “efektif” Komponen pembelajaran efektif
berasal dari kata Latin effectivus,yang
1 Integrasi Belajar akan efektif
berarti kreatif, produktif, atau efektif.
jika peserta didik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengintegrasikan
(KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu
pengetahuan atau
yang memiliki pengaruh atau akibat yang
keterampilan yang
ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan
diperoleh dalam
merupakan keberhasilan dari suatu usaha
kehidupan sehari-
atau tindakan. Menurut Kusumah (2020:
hari
10-11) efektif merupakan sebuah ukuran
2 Aktivasi Belajar akan efektif
untuk mengatakan bahwa sebuah tujuan
jika peserta didik
atau target yang diinginkan telah tercapai.
mengaktifkan
Sementara lanjutnya, efektivitas
pengetahuan
pembelajaran adalah ukuran keberhasilan
mereka
dari suatu proses interaksi antarsiswa
sebelumnya.
maupun antara siswa dan guru dalam
3 Aplikasi Belajar akan efektif
situasi edukatif untuk mencapai tujuan
jika peserta didik
pembelajaran.
mengaplikasikan
Menurut Susanto (2016: 54) hasil
pengetahuan dan
pembelajaran dapat dikatakan efektif
keterampilan yang
apabila terjadi perubahan tingkah laku
diperolehnya.
yang positif dan tercapainya tujuan
4 Demonstrasi Belajar akan efektif
pembelajaran yang telah ditetapkan.
jika peserta didik
Sementara menurut Sani (2015: 41)
melihat demonstrasi
pembelajaran yang efektif tidak terlepas
keterampilan yang
dari peran guru yang efektif, kondisi
akan dipelajari.
pembelajaran yang efektif, keterlibatan
peserta didik, dan lingkungan belajar yang
57
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
5 Sesuai Belajar akan efektif kegiatan dan bukan suatu hasil atau
Kebutuhan jika peserta didik tujuan.
membutuhkan Pembelajaran online adalah proses
pengetahuan dan belajar mengajar menggunkan fasilitas
keterampilan dalam internet yang memungkinkan peserta
mengerjakan didik berpartisipasi dalam pembelajaran
tugasny walau tanpa kehadiran mereka secara
Dari beberapa penjelasan diatas, fisik di ruang kelas atau lokasi yang sama
maka dapat disimpulkan bahwa dengan guru. Setidaknya terdapat banyak
efektivitas pembelajaran merupakan hal baru yang harus diadaptasi dalam
pembelajaran yang tidak terlepas dari praktik pembelajaran online. Antara lain
aktivitas yang berkualitas dalam adanya perubahan sistem komunikasi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi timbal balik antara guru dengan siswa,
yang dilakukan oleh guru dan akan kendala dalam pelaksanaan kolaborasi
menjadi tolak ukur keberhasilan guru antar siswa, kesulitan dalam melakukan
dalam kelas. Jika dikaitkan dengan hasil kontrol aktivitas siswa di dalam kelas,
belajar maka pembelajaran dapat sistem evaluasi proses dan hasil belajar,
dikatakan efektif jika terdapat perubahan dan sebagainya.
yang positif pada siswa dan termasuk Strategi dalam pembelajaran online
pada perolehan hasil belajar yang memang membutuhkan inovasi teknologi
meningkat atau sesuai dengan ketentuan yang tepat dan memadai, namun
yang ditetapkan. seringkali yang banyak dilupakan adalah
2. Pembelajaran Online strategi pembelajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran. Jika strategi
Menurut Hamalik (dalam
pembelajaran yang digunakan sebatas
Husamah, Pantiwati, Restian &
cara-cara konvensional seperti ceramah
Sumarsono 2018: 4) belajar adalah
atau tutorial dan hanya berfokus pada
modifikasi atau memperteguh kelakuan
transfer materi. Tanya jawab hanya untuk
melalui pengalaman (learnig is defined
mengetahui pemahaman peserta didik,
as the modification or strengthening og
memberikan materi melalui bentuk soft
behavior trough experiencing). Hal ini
copy (modul) dan hanya memberikan
berarti, belajar adalah suatu proses, suatu
beragam intruksi tugas tanpa
memberikan pemahaman tujuan tugas
58
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
tersebut maka yang akan terjadi adalah sebagai hasil kegiatan belajar yang telah
rendahnya efektivitas dari pembelajaran dilakukan.
dan rendahnya hasil belajar siswa. Sementara, Sinar (2018: 22) hasil
Jika ditinjau dari sisi kompleksitas belajar adalah hasil seseorang setelah
materi, sebenarnya pembelajaran online mereka menyelesaikan belajar dari
lebih kompleks daripada pembelajaran sejumlah mata pelajaran dengan
offline karena dalam waktu yang dibuktikan melalui hasil tes yang
bersamaan pendidik perlu berpikir berbentuk nilai hasilbelajar. Penyelesaian
tentang bagaimana cara menghasilkan belajar ini bisa berbentuk hasil dalam
evaluasi hasil belajar (outcome) yang satu sub pokok bahasan, maupun dalam
meliputi skill, kognitif, social skill, dan beberapa pokok bahasan yang dilakukan
efektif peserta didik. selain itu pendidik dalamsatu test, yang merupakan hasil
perlu memahami makna dari apa yang dari usaha sungguh-sungguh untuk
diajarkan dan membuat pembelajaran mencapai perubahan prrestasi belajar
tersebut menantang dan relevan dengan siswa yang dilakukan dengan penuh
kehidupan masa depan peserta didik tanggung jawab.
sehingga mendorong keingintahuannya, Dengan membandingkan antara
dan muncul rasa percaya diri dalam tingkah laku sebelum dengan sesudah
belajar. melaksanakan belajar dapat ditentukan
3. Peningkatan Hasil Belajar seberapa besar hasil belajar yang dicapai
Menurut Susanto (2016: 5) hasil seseorang. Dari uraian diatas dapat
belajar dapat dimaknai sebagai suatu ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar
perubahan-perubahan yang dialami siswa adalah adanya perubahan yang terjadi
itu sendiri, baik menyangkut aspek pada siswa baik dalam bentuk perubahan
kognitif, psikomotorik, dan afektif tingkah laku, pengetahuan (kognitif),
sebagai hasil kegiatan belajar yang telah keterampilan (psikomotorik) dan sikap
dilakukan. (afektif), yang dapat diukur melalui
Menurut Susanto (2016: 5) hasil proses evaluasi yang dilakukan oleh guru
belajar dapat dimaknai sebagai suatu berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
perubahan-perubahan yang dialami siswa dan diperoleh hasil belajar berupa angka
itu sendiri, baik menyangkut aspek maupun nilai dalam mengikuti proses
kognitif, psikomotorik, dan afektif belajar mengajar
59
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
60
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
61
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
62
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
63
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
64
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
65
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
66
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
67
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
68
Jurnal Pendidikan Mutiara P-ISSN : 2460-6650
Vol. 7 No. 1 Maret 2022 E-ISSN : 2808-9618
69