Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI II

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Farmakologi II

DOSEN PENGAMPU :
ASEP EDI SUKMAYADI, M.Farm.,Apt.
TRI WAHYUNI, S.Farm.,Apt.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 B

DESI FITRIA RAMADANTI (30520020)


NITA KUSMIATI (30520002)
NISA ROSIANA (30520034)
LUSIANA PRAMESTI (30520008
CINDY ASTIA (30520027)
LULU HASNA NABILA (30520012)
VINA ZULIANA (30520032
AHMAD SAMSU RAAFI (30520033)

PROGAM STUDI D3 FARMASI


POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG
2021 / 2022
Bandung, 20 Mei 2022

I. JUDUL PRAKTIKUM
Efek Anti Depresi

II. TUJUAN PRAKTIKUM


Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
sampai sejauh mana aktivitas obat anti depresi pada hewan percobaan.

III. PRINSIP PRAKTIKUM


Obat anti depresan mengurangi depresi pada hewan percobaan yang mengalami
depresi.

IV. TEORI DASAR


Pada penyakit psikis seperti depresi terjadi gangguan neurotransmitter,
terutama pada monoamine aromatic yaitu dopamine, noradrenalin, dan serotonin.
Psikofarmaka akan berinteraksi dengan penghantar rangsang fisiologik dan akan
bekerja pada pengaturan saraf sehingga kesetimbangan neurotransmitter yang
terganggu akan diperbaiki, tidak mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan
penyakit psikis, hanya mempengaruhi gejala tujuan tertentu seperti halusinasi
(Mutcher, 1991).
Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu
keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya
aktivitas social sehari-harinya maka hak itu disebut sebagai suatu gangguan
depresi. Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang
berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas
beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi
medis, efek samping obat, atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup parah
menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau perusakan dalam keadaan
social, pekerjaan, atau bidang0-bidang penting lainnya (Yustinus, 2006).
Pengobatan untuk gangguan cemas atau gangguan depresi perlu meliputi
ketiga aspek yang mempengaruhi kejiwaan seseorang. Pendekatan biologis,
psikologis dan social (termasuk spiritual) adalah hal depresi yang tidak bisa
dilepaskan pada pengobatan pasien-pasien tersebut (Andri, 2012).
Antidepresan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi,
meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang diobawa
sejak lahir. Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi
termasuk :
 Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stress
 Meringankan insomnia
 Untuk mengurangi kejang / serangan dalam perawatan epilepsy
 Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot
 Untuk menurunkan tekanan darah dan atau denyut jantung
 Untuk meningkatkan mood
Terdapat beberapa jenis antidepresan, diantaranya antidepresan trisiklik
(ATS), inhibitor monoaminoksidase (MAOI), serotonineselectivereuptake
inhibitor (SSRI) dan sekelompok antidepresan lain yang tidak termasuk tiga
kelas pertama. Indikasi klinis utama untuk pengobatan antidepresan adalah
penyakit depresif mayor. Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan
panik, gangguan ansietas (cemas) lainnya yang enuresis pada anak-anak.
Dalam percobaan ini, mencit yang dimasukkan ke dalam air biasanya akan
mengalami panik dan stress, sehingga diharapkan pemberian obat antidepresan
dapat membuat mencit lebih tenang.

V. ALAT DAN BAHAN


1. Hewan percobaan : mencit putih, Swiss Webster, sehat
2. Alat : alat suntik 1 ml, tabung gelas Panjang 20 cm diameter 10 cm, timbangan
mencit
3. Bahan : NaCl fisiologis, Aquadest, bahan obat (impiramin)

VI. PERHITUNGAN DOSIS


MENCIT BERAT
Mencit 1 23 gr
Mencit 2 16 gr
Mencit 3 19 gr
Mencit 4 32 gr
Mencit 5 24 gr
Mencit 6 21 gr
Mencit 7 26 gr
Mencit 8 17 gr
Mencit 9 22 gr
Mencit 10 22 gr
Mencit 11 23 gr
Mencit 12 19 gr
Mencit 13 22 gr
Mencit 14 17 gr
Mencit 15 23 gr

VII. PROSEDUR KERJA (DIAGRAM ALIR)


Dalam percobaan ini digunakan alat Sehari sebelum percobaan, setiap mencit
berupa tabung silinder gelas (T= 20 dimasukkan ke dalam tabung silinder
cm, Diameter = 10 cm) yang berisi tersebut selama 5 menit dan dibiarkan
air dengan ketinggian sekitar 8 cm berenang untuk mengadaptasikan diri
pada suhu 25°C dengan lingkungan.

Pada hari berikutnya, tes berenang


dilakukan terhadap mencit dengan
Pada saat itu, lamanya mencit tidak perlakuan sebagai berikut :
bergeraj dicatat setiap 5 menit 1. Kelompok kontrok – di beri NaCl
selama waktu pengamatan 15 menit fisiologis
2. Kelompok uji diberi antidepresan
impiramin (dosis awal 25-50
mg/hari pada manusia)
Data dianalisis berdasarkan analisis
varians dan untuk mengetahui Data disajikan dalam bentuk tabel
perbedaan yang bermakna antara atau grafik
perlakuan bahan uji dan control data
dianalisis dengan Student’s t-test

VIII. DATA PENGAMATAN


IX. PEMBAHASAN
X. KESIMPULAN
XI. LAMPIRAN
XII. DAFTAR PUSTAKA
1. Modul Praktikum Farmakologi II

Anda mungkin juga menyukai