Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang


apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan
mengubahnya kedalam bahasa atau persamaan matematika maka persoalan
tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali
memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami
kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-variabelnya. Bahkan dinegara
maju sering ditemukan model ekonomi yang harus memecahkan suatu sistem
persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel yang nilainya harus ditentukan.

Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup
ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks
memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan
variabel-variabel dari suatu persoalan. Pada awalnya matrik ditemukan dalam
sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Inggris yang
bernama Arthur Cayley (1821-1895) yang mana studi yang dilakukan untuk meneliti
persamaan linier dan transformasi linear, awal dari semua ini matrik dianggap
sebagai sebuah permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan pada
tahun 1925 matrik digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya matrik
digunakan dalam berbagai bidang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai


berikut :

1. Apa pengertian atau definisi matriks serta bagaimana pengertian determinan dan
invers matriks?

2. Bagaimana operasi penyelesaian matriks dan permasalahan pada matriks?

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut:

1. Menjelaskan tentang pengertian dan definisi matriks, dan pengertian determinan


dan invers matriks
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis operasi matriks dan penyelesaian masalah pada
matriks.

BAB II

PEMBAHASAN

Matriks adalah susunan suatu kumpulan bilangan dalam bentuk persegi panjang
yang diatur menurut baris dan kolom dan dibatasi oleh kurung biasa atau kurung
siku. Sebuah matriks terdiri dari baris dan kolom. Baris suatu matriks adalah
susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks, sedangkan kolom suatu
matrik adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak (vertikal) dalam matrik.

Notasi Matriks

Cara penulisan matriks adalah menggunakan dengan huruf besar, A, B, C dan


sebagainya.Pada umumnya aij akan menyatakan entri matriks A yang berada pada
baris i dan kolom j. Jadi jika A adalah matriks m x n , maka:

a11 a12 … a1n

a21 a22 … a2n

am1 am2 … amn

Jka matriks A, maka entrinya aij , matriks B entrinya bij , dan C = cij , dan seterusnya.
Matriks yang memiliki hanya satu baris atau satu kolom di sebut vektor. Jika tupel- n
dinyatakan sebagai matriks 1 x n disebut Vektor baris, dan matriks n x 1 disebut
vektor kolom.

Contoh:

Penyelesaian persamaan linier

X1 + X2 = 3

X1  X2 = 1

Vektor baris = (2 1)

Vektor kolom = 2
1

Biasanya persamaan-persamaan dalam matriks digunakan vektor kolom ( n x 1),


maka notasi baku vektor kolom adalah huruf kecil:

x1

x = x2

x3

Diberikan suatu matriks A berordo mx n, vektor baris ke-I dari A dinyatakan oleh a
(1,: ) dan vektor kolom ke j dinyatakan oleh a ( :, j).

Bila A suatu matriks m x n , vektor baris A diberikan oleh a ( 1,: ) = (a i1, ai2, . . . ain )
i = 1, 2, 3, . . . , n , vektor kolom a ( :, j ) adalah sama dengan :

a1j

a2j

amj

sehingga matriks A dinyatakan oleh vektor baris / kolom

A = ( a1, a2, . . . ., an ) atau : a ( 1, . . . )

a ( 2, . . . )

a ( m, . . . )

Agar dua matriks menjadi sama, maka kedua matriks harus mempunyai ordo yang
sama dan entri-entri yang seletak sama.

Definisi:

Dua matriks A dan B berordo masing-masing berordo m x n dikatakan sama,


jika aij = bij untuk setiap I dan j.

Penjumlahan Matriks
Dua matriks dengan ordo yang sama dapat dijumlahkan dengan
menjumlahkan entri-entri yang seletak.

Definisi:

Jika A = aij dan B = bij kedua-duanya adalah matriks m x n . maka jumlah A +


B aadalah aij + bij untuk setiap pasang ( i, j ).

Contoh:

1. 3 2 1 2 2 2 5 4 3

4 5 6 + 1 2 3 = 5 7 9

Perkalian Matriks

Lebih umum perkalian matriks A dan B jika banyaknya kolom dari A


sama dengan banyaknya baris dari B.

Definisi:

Jika a = aij adalah matriks m x n dan B = bij matriks n x r, maka hasil kali AB
= C =cij adalah matriks m x n yang entrinya di definisikan oleh:

Cij = a ( i , : ) b ij =

Contoh:

1. Buktikan bahwa AB  BA

3 -2

B= 2 4 A= -2 1 3

1 -3 4 1 6

2. Buktikan bahwa XY  YX

Y= 1 1 X= 1 1

0 0 2 2
3. Berat badan Bob adalah 178 pound. Dia ingin mengurangi berat badan melalui diet
dan latihan fisik. Sesudah mencari keterangan dari tabel 1, dia membuat jadwal
latihan fisik pada tabel 2. Berapa kalori yang akan terbakar dengan melakukan
latihan fisik setiap hari jika dia mengikuti rencana ini.

Tabel.1.

Kalori yang terbakar tiap jam

Aktifitas latihan Berat badan dalam pound

152 161 178

Jalan kaki = 2 mil/jam 213 225 249

Lari 5,5 mil/jam 651 688 764

Sepeda 5,5 mil/jam 304 321 356

Tenis secukupnya 420 441 492

Tabel.2.

Jumlah jam/hari untuk setiap aktifitas jadwal latihan

Jadwal Latihan

Jalan Lari Sepeda Tenis

Senin 1 0 1 0

Selasa 0 0 0 2

Rabu 0,4 0,5 0 0

Kamis 0 0 0,5 2

Jumat 0,4 0,5 0 0

4. Sebuah perusahaan menghasilkan 3 buah produk: Biaya produksi dibagi ke dalam


3 kategori, dan setiap kategori diberikan taksiran untuk biaya produksi barang dari
masing-masing produk. Dibuat juga suatu taksiran untuk jumlah masing-masing
produk yang akan dihasilkan setiap kuartal.Taksiran tersebut disajikan dalam tabel 1
dan tabel 2.

Perusahaan ingin menyajikan pada rapat pemegang saham (tabel menunjukkan


biaya total setiap kuartal dari masing-masing pada 3 buah kategori yaitu bahan
mentah, tenaga kerja, dan biaya overhead)

Tabel.1.

Biaya produksi per barang ( $ )

Produk

Biaya A B C
Bahan mentah 0,1 0,3 0,15

Tenaga kerja 0,3 0,4 0,25

Biaya overhead 0,1 0,2 0,15

Tabel.2.

Jumlah yang dihasilkan per kuartal

Musim

Produk Panas Gugur Dingin Semi

A 4000 4500 4500 4000

B 2000 2400 2400 2200

C 5800 6200 6000 6000


A. TRANSPOSE MATRIKS

Jika A adalah suatu matriks m x n, maka transpose dari A dinotasikan


T
sebagai A . Yaitu suatu matriks n x m yang dihasilkan dari saling menukarkan antara
baris dan kolom matriks A. Dalam hal ini kolom pertama dari matriks A T adalah baris
pertama dari matriks A, kolom kedua matriks AT adalah baris kedua matriks A dan
seterusnya.

Contoh:

2 3 2 1 5

A= 1 4 AT = 3 4 6

5 6

Ada 3 macam jenis matriks transpose :

1. Matriks simetris
2. Matriks miring (skew)

3. Matriks miring simetris (skew symetris )

Syarat utama pada ketiga jenis matriks ini adalah bujur sangkar (ordo sama).
1. Matriks Simetris

Matriks elemen aij pada baris ke-I dan kolom ke-j sama dengan elemen aji pada
baris ke j dan kolom ke i.Hubungan antara elemen tersebut berarti bahwa transpose
dari sebuah matriks adalah sama dengan matriks asal, maka matriks simetris
adalah:

A = AT jika A adalah matriks simetri


Contoh:

1 2 3 1 2 3

A= 2 4 5 AT = 2 4 5

3 5 6 3 5 6

2. Matriks Skew (miring )

Matriks yang antara elemen-elemen yang tidak terletak pada diagonal utamanya
mempunyai hubungan negatif. Artinya aij = - aji dan elemen diaginal utamanya
boleh terdiri atas sembarang bilangan asalakan tidak nol semuanya (aii 0)
Contoh:

1 2 3

-2 4 -5

-3 5 6

3. Matriks Skew Simetris

Jika semua elemen diagonalnya adalah nol semuanya dan transpose dari matriks ini
sama dengan matriks asala dengan tanda negatif.
Matriks skew simetris mempunyai syarat :

A = - AT

Aij = -aji dan aii = 0

Contoh:

0 2 3 0 -2 -3

A = -2 0 -5 -AT = 2 0 5

-3 5 0 3 -5 0
Soal transpos matriks

1. Misalkan A = nbsp; dan B=


Jika A' menyatakan matriks tranpos dari A, maka persamaan A' = B dipenuhi bila x
=.....

Pembahasan

A= maka A' =

A' = B, maka =

Diperoleh : x + y = 1 dan x = -2y


dengan demikian , x+y =1
<=> (-2y) + y = 1
<=> -y = 1
<=> y= -1
Untuk y =-1 , maka x = -2 (-1) =2

Soal transpos matriks


Tentukan | A | dan | B |
[Penyelesaian]
Determinan matriks A dan B adalah,

Syarat dua Matriks Saling Invers


Diketahui A dan B dua buah matriks persegi yang berordo sama sehingga AB = BA = I , maka
B adalah invers dari A ditulis B
B. Invers Matriks

Invers matriks persegi atau bujur sangkar baik yang berordo 2x2, 3x3 , maupun
ordo nxn akan menjadi topik pembahasan kali ini. Sebelum mempelajari invers matriks, terlebih
dahulu akan dibahas tentang determinan matriks.

Determinan Matriks Ordo 2x2


Jika suatu matriks persegi yang berordo 2x2, maka determinan matriks A ditulis |A|
atau det A adalah:

Contoh mencari determinan matriks ordo 2x2


Diketahui matriks-matriks dibawah ini:

Tentukan | A | dan | B |

[Penyelesaian]

Determinan matriks A dan B adalah,

Syarat dua Matriks Saling Invers


Diketahui A dan B dua buah matriks persegi yang berordo sama sehingga AB = BA = I , maka
B adalah invers dari A ditulis B = dan A adalah invers dari B ditulis A = . Maka,

Contoh dua matriks saling invers:

Diketahui matriks-matriks dibawah ini,

Tunjukkan bahwa AB = BA = I
[Penyelesaian]

Hasil kali matriks AB adalah,

Hasil kali matriks BA adalah,

Matriks Singular dan Matriks Non Singular


Matriks singular adalah matriks yang determinannya nol, dan matriks non singular adalah
matriks yang determinannya tidak nol

Contoh matriks singular

Diketahui matriks dibawah ini,

Buktikan bahwa A adalah matriks singular!

[Penyelesaian]

Determinan matriks A adalah,


Rumus invers matriks 2x2

Jika , maka adalah,

Dari rumus invers matriks diatas dapat disimpulkan bahwa:

a.Suatu matriks persegi atau bujur sangkar tidak memiliki invers jika dan hanya jika matriks
persegi tersebut singular.

b. Suatu matriks persegi atau bujur sangkar memiliki invers jika dan hanya jika matriks persegi
tersebut non singular.

Invers Matriks 3x3

Cara menentukan invers matriks selain ordo 2x2 dapat menggunakan adjoint matriks. Jadi
sebelum mempelajari cara mencari invers matriks ordo 3x3, terlebih dahulu harus dipelajari
tentang minor, kofaktor, dan adjoint.

1.Minor

Jika pada matriks A ordo 3x3 elemen baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan maka akan didapat
matriks yang baru dengan ordo 2x2, determinan matriks baru dengan ordo 2x2 itulah yang

disebut minor ditulis dengan simbol . Agar lebih jelas perhatikan contoh dibawah ini,

Jika diketahui matriks A ordo 3x3 ,

Maka minor-minor dari matriks A adalah ,


, hilangkan baris ke-1 dan kolom ke-1 matriks A diatas maka sisanya adalah elemen-elemen di
dalam kotak merah dibawah ini

Sehingga mminor dari adalah :

, hilangkan baris ke-1 dan kolom ke-2 matriks A diatas maka :

, hilangkan baris ke-3 dan kolom ke-2 matriks A diatas maka:

Jadi, minor dari matriks A adalah:

2.Kofaktor

Kofaktor dituliskan dengan simbol dibaca kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j dan rumus nya
adalah :

Jika diketahui matriks A,


Dari rumus kofaktor diatas maka kofaktor-kofaktor dari matriks A diatas adalah:

Jadi, kofaktor dari matriks A adalah,

Agar lebih jelas perhatikan contoh dibawah ini!

Contoh 1

Diketahui matriks A yaitu,

Tentukan minor dan kofaktor dari matriks A

[Penyelesaian]

a.Minor-minor dari matriks A adalah,


Minor-minor dari matriks A lainnya adalah ,

Jadi, matriks minornya adalah:

b.Kofaktor-kofaktor matriks A adalah:

Jadi, matriks kofaktornya adalah:

C. Adjoint
Adjoint suatu matriks diperoleh dari transpose matriks kofaktornya. Pemahaman anda tentang
adjoint, minor, determinan dan kofaktor sangat dibutuhkan dalam menentukan invers matriks
ordo 3x3

Rumus invers matriks ordo 3x3

Rumus invers matriks ordo 3x3 adalah:

Contoh

Tentukan invers matriks A dibawah ini,

[Penyelesaian]

Dari contoh 1 kofaktor matriks A adalah :

Maka Adjoint matriks A adalah transpose kofaktor matriks A, yaitu :

Dan determinan matriks A adalah:


Jadi invers matriks A adalah:

Seperti itulah contoh cara menentukan invers matriks baik baik invers matriks ordo 2x2,
maupun ordo 3x3.

D. Determinan Matriks ordo 3x3

Untuk menentukan determinan matriks ordo 3x3 menggunakan metode sarrus. Perhatikan
contoh dibawah ini,

Jika matriks B diketahui seperti dibawah ini,

Maka determinan matriks B dapat ditentukan dengan metode sarrus yaitu:

Contoh soal :
Tentukan determinan matriks dibawah ini,

[Penyelesaian]

Dengan menggunakan metode sarrus, maka determinan matriks B adalah

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan :

Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan


persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika.
Dengan kata lain kita selalu bersentuhan dengan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun tidak. Agar mudah
difahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa atau persamaan
matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang
suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara
variabel-variabelnya.
Adapun matriks sendiri merupakan susunan elemen-elemen yang berbentuk
persegi panjang yang di atur dalam baris dan kolom dan di batasi sebuah tanda
kurung di sebut matriks.

3.2 Saran :

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai
oleh anak-anak. Kenyataan di lapangan membuktikan cukupbanyak siswa yang
tidak suka bahkan membenci mata pelajaran matematika. Dalam benak mereka
matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit untuk dimengerti bahkan
membosankan.

Hal ini menjadi dilema bagi para pendidik dan para ahli, karena matematika
merupakansalah satu pengetahuan untuk sains dan teknologi yang sangat perlu
bagi kelanjutan pembangunan. Apalagi dalam memasuki abad ke -21 yangditandai
dengan kemajuan dalam perkembangan IPTEK, pengetahuan siapdan kepiawaian
berpikir logis yang dikembangakan dalam pelajaranmatematika sangat diperlukan.

Dalam menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan IPTEK


yang sangat pesat, maka peningkatan kualitas-kualitas sumber daya manusia
mempunyai posisi yang strategis bagi keberhsilan dan kelanjutan pembangunan
nasional. Oleh sebab itu, upaya tersebut mutlak harus mendapat perhatian
yangsungguh-sungguh dan harus dirancang secara sistematis dan seksama
berdasarkan pemikiran yang matang. Wadah yang tepat bagi upaya peningkatan
kualitas sumberdaya manussia adalah pendidikan.

Ada beberapa indikator dalam peningkatan mutu pendidikan antara lain


melalui peningkatan kinerja guru dan peningkatan mutupelajaran yang melibatkan
MBS, Pakem, serta peran serta masyarakat (PSM).Dalam kaitannya dengan Pakem,
guru dituntut untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, danmenyenangkan. Situasi pakem tersebut
harus diupayakan untuk semua mata pelajaran.

Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikn pendidikan dapat


tercapaisecara optimal. Guru sebagai faktor penentu dan paling berpengaruh dalam
hal menanamkan konsep terhadap siswa. Penguasaan guru terhadap materi
pelajaran, kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran serta kemampuan guru dalam menetapkan media pembelajaran
sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran, di samping
adanya potensi dan kemauan siswa sendiri.Terilhami oleh suatu ungkapan

‘’ saya mendengar lalu saya lupa, saya melihat lalu saya ingat, saya berbuat
lalu saya mengerti’’

, maka penulis berasumsi bahwa pemakaian media pembelajaran menjadikan


anak bisa melihat dan berbuat tidak hanya mendengar. Oleh karena itu, dalam
tulisan ini penulis memperkenalkansebuah media pembelajaran yang berupa alat
peraga perkalian model matrik. Dengan alat peraga perkalian siswa bisa bermain
dengan angka-angka untuk dicari hasilkalinya. Di sisi lain, dengan karya tulis ini
penulis ingin meningkatkan minat belajar anak terhadap matematika serta
menghilangkan asumsi anak bahwa pelajaran matematika membosankan.

Kata pengantar

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluasi
lmu tentang "Matriks", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang dating dari diri penyusun maupun yang dating dari luar.Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan


mendukung pembuatan makalah ini.Dan kami juga memohon maaf jika makalah ini
masih banyak kekurangan atau jauh dari kesempurnaan karna pengetahuan kami
yang masih terbatas.Maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca.Terimakasih

Tasikmalaya, 15 September 2015

Penyusun
Daftar isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Matriks

B. Jenis-Jenis Matriks

1. Berdasarkan Banyak Baris dan Kolomnya

2. Berdasarkan Elemen-Elemen Penyusunnya

C. Transpose dan Kesamaan Matriks

1. Transpose Suatu Matriks

2. Trace Matriks

3. Kesamaan Dua Matriks

D. Operasi Aljabar pada Matriks

1. Penjumlahan Matriks

2. Pengurangan Matrkiks

4. Perkalian Matriks

5. Invers dan Determinan Matriks

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

B. Saran

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila
kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan mengubahnya
kedalam bahasa atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah
diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua
persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk
mencari hubungan antara variabel-variabelnya. Bahkan dinegara maju sering
ditemukan model ekonomi yang harus memecahkan suatu sistem persamaan
dengan puluhan atau ratusan variabel yang nilainya harus ditentukan.

Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup ampuh
untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks
memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan
variabel-variabel dari suatu persoalan. Pada awalnya matrik ditemukan dalam
sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Inggris yang
bernama Arthur Cayley (1821-1895) yang mana studi yang dilakukan untuk meneliti
persamaan linier dan transformasi linear, awal dari semua ini matrik dianggap
sebagai sebuah permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan pada
tahun 1925 matrik digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya matrik
digunakan dalam berbagai bidang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas kami merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa definisi dari matriks?

2. Apa saja jenis-jenis matriks?

3. Apa itu transpose matriks dan kesaamaan matriks?

4. Bagaimana operasi aljabar pada matriks?

5. Apa itu invers matriks dan determinan matriks?

C. Tujuan masalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut ::

1. Memenuhi tugas mata kuliah aljabar linear.

2. Sebagai referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai matriks.


3. Sebagai sarana belajar mempelajari matriks bagi teman-teman SMA ataupun
mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Matriks
Matriks adalah sususnan dari bilangan-bilangan yang dibatasi tanda kurung yang
berbentuk persegi panjang dan disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan
yang menyusun baris ataupun kolom dari suatumatriks disebut elemn-elemen dari
matriks.

Penamaan suatu matriks biasa menggunakan huruf kapital, perhatikan ilustrasi


berikut

Keterangan :

adalah elemen pada baris ke 1 dan olom ke 2

disebut elemen penyusun baris

disebut elemenpenyusun kolom ke2

adalah elemen baris ke-i dan kolom ke-j dengan dan

Suatu matriks A yang mempunyai m baris dan n kolom disebut matriks berordo mxn

dan diberi ntasi .

Contoh :

1. Diketahui matriks . Tentukan ordo dan elemen penyusun baris kedua!

Penyelesaian :
Matriks A memiliki baris 2 dan kolom 2, sehingga ordo matriks tersebut adalah 2x2.

Elemen penyusun baris kedua adalah -2,-9

B. Jenis-Jenis Matriks

1. Berdasarkan Banyak Baris dan Kolomnya

a. Matriks Baris

Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki 1 baris saja.

Contoh

b. Matriks Kolom

Matriks kolom adlah matriks yang hanya memiliki1 kolom, seperti

c. Matriks Bujur Sankar

Matriks bujur sangkar adalah matriks yang banyak barisnya sama dengan banyak
kolomnya.

Contohnya

2. Berdasarkan Elemen-Elemen Penyusunnya

a. Matriks Diagonal

Matriks persegi yang semua elemenya adalah nol,kecuali elemen pada dagonalnya
tidak bernilai 0 dinamakan matriks diagonal. Contoh :
b. Matriks Identitas

Matriks identitas terdiri dari 2 jenis, yaitu matriks identitas terhadap penjumlahan
dan matriks identitas terhadap perkalian.

- Matriks O disebut matriks identits terhadap penjumlahan jika untuk sebarang

matriks B, berlaku . Dan hanya itu dipenuhi apabila matriks O

adalah matriks nol, yaitu matriks yang semua elemennya bernilai 0. Untuk
selanjutnya matriks identitas terhadap penjumlahan dinamakan matriks nol.

- Matriks I disebut matriks identitas terhadap perkalian jika untuk sebarang matriks

A berlaku . contoh matriks identitas adalah

c. Matriks Segitiga Atas dan Bawah

Matriks segitiga adalah matriks yang semua elemen dibawah atau diatas
diagonalnya bernilai 0. Jika elemen bernilai 0 dibawah diagonal dinamakan matriks
segitiga bawah sedangkan jika elemen bernilai 0 berada diatas diagonal dinamakan
matriks segitiga ata. Contohnya sebagai berikut :

matriks segitiga bawah berordo 3x3

matriks segitiga atas berordo 3x3


C. Transpose dan Kesamaan Matriks

1. Transpose Suatu Matriks

Misalkan A adalah suatu matriks berordo mxn . dari matriks A ini kita dapat
membentuk suatu matriks baru yang diperoleh dengan cara :

a. Mengubah baris ke- matriks A menjadi kolom ke-j matriks baru dan

b. Mengubah kolom ke-j matriks A menjadi baris ke- mstriks baru

Matriks baru yang dihasilka ini disebut matriks transpose dari matriks A yang

dilambangkan dengan . Dari perubahan diatas, ordo dari .

Berdasarkan uraian diatas, apabila maka transpose matriks dari

matriks A adalah

2. Trace Matriks

Jumlah dari elemen peyusun diagonal.

3. Kesamaan Dua Matriks

Misalnya adalah dua matriks yang berordo sama. Matriks A

dikatakan sama dengan matirks B jia elemen-elemen yang seletak pada kedua
matriks bernilai sama.

Contoh ;

Jika matriks dan serta maka tentukan nilai x+y !

Jawab :
Sehingga nilai x=4 dan y=3. Jadi diperoleh nilai x+y adalah 4+3 =7

D. Operasi Aljabar pada Matriks

1. Penjumlahan Matriks

Jika matriks merupakan dua buah matriks yang berordo mxn,

maka jumlah kedua matriks tersebut yang dinotasikan A+B adalah suatu matriks

baru yang juga sama berordo mxn dengan

2. Pengurangan Matrkiks

Jika matriks merupakan dua buah matriks yang berordo mxn,

maka jumlah kedua matriks tersebut yang dinotasikan A-B adalah suatu matriks

baru yang juga sama berordo mxn dengan

Sifat operasi penjumlahan dan pengurangan ,matriks adalah :

Jika matriks adalah matriks-matriks

yang berordo sama, maka dalam penjumlahan dan pengurangan matriks berlaku :

a. Sifat komutatif, artinya A+B = B+A


b. Siafat asosiatif,artinya (A+B)+C = A+(B+C)
c. Mempunyai elemen identitas terhadap operasi penjumlahan yaitu O sehingga
untuk setiap matriks A berlaku A+O = O+A
d. Mempunyai invers terhadap penjumlahan, yaitu A+(-A) = (-A)+A = O

4. Perkalian Matriks

a. Perkalian Skalar dengan Suatu Matriks


Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij ) maka matriks kA=(kaij ) yaitu suatu
matriks kA yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k.
Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang
matriks. Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij ) = (kaij )

Contoh :

. Tentukan nilai dari 2B!

Penyelesaian :

Pada perkalian skalar berlaku hukum distributif dimana

b. Perkalian matriks dengan matriks

Dua matriks dapat dikalikan jika banyaknya kolom matriks sebelah kiri sama
dengan banyaknya matriks sebelah kanan.

Am x n . Bp x q = Cm x q

n=p

Beberapa Hukum Perkalian Matriks :


Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC

Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C

Tidak Komutatif, A*B  B*A

Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan

(i) A=0 dan B=0

(ii) A=0 atau B=0

(iii) A0 dan B0

Bila A*B = A*C, belum tentu B = C

5. Invers dan Determinan Matriks

Jika matriks A = , determinan dari matriks A dinotasikan det A atau

Invers matriks A dinyatakan dengan notasi Jika ad – bc = 0,

maka matriks tidak mempunyai invers disebut matriks singular.

Jika ad – bc 0, maka matriks mempunyai invers disebut matriks non singular.

Contoh :

Diketahui A = , Tentukan determinan dan invers matriks A.

Det A = ad – bc

= 2.3 – 5.1

=6–5

= 1

A-1 =
A-1 = =
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Matriks adalah sususnan dari bilangan-bilangan yang dibatasi tanda kurung yang
berbentuk persegi panjang dan disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan
yang menyusun baris ataupun kolom dari suatumatriks disebut elemn-elemen dari
matriks.

Jenis-jenis matriks dibagi menjadi 2 kelompok yaitu berdasarkan banyak baris dan
kolom penyusunnya serta berdasarkan banyak elemen penyusunnya. Disamping itu
ada transpose dan trace matriks serta kesamaan suatu matriks. Operasi aljabar
pada matriks ada penjumlahan, pengurangan, perkalian, invers dan determinan.

B. Saran
1. Dikarenakan makalah ini belum sempurna maka penulis meminta saran dari rekan-
rekan dan bapak dosen agar makalah ini lebih sempurna.

2. Bagi pembaca semoga materi ini bermanfaat bagi kita sekalian.


Daftar pustaka

Herryanto,dkk..2009. Matematika kelas XII. Jakarta: Yudhistira

Munir,Rinaldi. 2010. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung

Anda mungkin juga menyukai