MAKALAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SECARA GLOBAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Disusun oleh:
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA MANDIRI
2022
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari penulisan
ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ruang lingkup MSDM secara global.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perbedaan MSDM antar negara
3. Untuk mengetahui startegi MSDM menghadapi globalisasi.
1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan sebelumnya, maka manfaat
penulisan ini sebagai berikut:
Mendapatkan pengetahuan dan pelajaran yang belum diketahui sebelumnya
dari isi yang penulis bahas dalam makalah Manajemen Sumber Daya Manusia
secara Global ini.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menurut Dowling
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penggunaan sumber daya
internasional unutk mencapai tujuan organisasi tanpa memenadang batasan
geografis. Bidang MSDM Internasional dikarakteristikan oleh 3 pendekatan,
yaitu:
1) MSDM Internasional menekankan manajemen lintas budaya (cross-cultural
management) yaitu melihat perilaku manusia dalam organisasi dari
perspektif internasional
2) Dikembangkan dari hubungan industrial komparatif dan literatur-literatur
MSDM dan berusaha unutk menggambarkan, membandingkan dan
menganalisis sistem SDM di beberapa negara.
3) Berusaha unutk memberikan fokus pada aspek MSDM di perusahaan-
perusahaan multinasional.
2. Menurut Morgan
Manajemen Sumber Daya Manusia Global sebagai pengaruh yang
mempengaruhi (interplay) diantara ketiga dimensi aktivitas-aktivitas SDM,
tipe-tipe karyawan, dan negara-negara operasi. Morgan Menggambarkan
MSDM Global dalam 3 dimensi yang meliputi:
1) Aktivitas-aktivitas SDM yang luas seperti, pengadaan tenaga kerja, alokasi
dan pemanfaatan.
2) Kategori negara atau bangsa yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas MSDM
Internasional:
a. Negara Tuan Rumah (host-country) dimana sebuah cabang dapat
ditempatkan.
b. Negara Asal (home-country) dimana perusahaan itu memiliki kantor
pusat.
c. Negara-negara lain yang mungkin menjadi sumber tenaga kerja modal.
3) Tiga kategori karyawan dalam perusahaan multinasional:
a. Karyawan Negara Tuan Rumah (host-country nationals/HCNs)
b. Karyawan Negara Asal (parent-country nationals/PCNs)
c. Karyawan Negara Ketiga (third-country nationals/TCNs)
Selanjutnya dari segi resiko yang lebih bervariasi dan berat, terdapat tiga
perbedaan antara kegiatan bisnis domistik dengan bisnis internasional/global,
yang berpengaruh pada kegiatan Manajemen SDM. Berikut ini:
1. Perusahaan mudah mengalami kerugian karena berbagai issu resmi di negara-
negara tempat operasional bisnis yang dijalankan. Mislanya issu tentang
hubungan bilateral antar dua negara yang mengalami kemunduran dan
mempengaruhi perekonomian kedua negara yang bersangkutan.
2. Mudah terjadi kekeliruan dalam menetapkan kebijaksanaan mengenai tenaga
kerja dan keuangan. Misalnya mengenai upah dihubungkan dengan tingkat
inflasi pada suatu negara atau yang berbeda-beda antara suatu negara dengan
negara lainnya.
3. Ancaman terorisme padaeksekutuf internasional. Misalnya ancaman dari
teroris Mafia.
11
C. Rekrutmen Internasional
Perusahaan yang beroperasi di luar negaranya sendiri dalam merekrut
para eksekutuf, dapat mempergunakan model-model sebagai berikut:
1. Dipilih dari kelompok eksekutif nasional yang berbeda di perusahaan
induk,untuk ditempatkan di perusahaan cabang di negara lain.
2. Merekrut para eksekutif dari negara tempat cabangnya berlokasi sebagai
tenaga kerja dalam negeri/lokal.
3. Berusaha mengadopsi para eksekutif yang memiliki perspektif internasional,
tanpa membatasi kewarganegaraan.
13
D. Kompensasi Internasional
Persoalan pokok dalam sistem penggajian internasionaladalah tentang
jenjang gaji untuk pkerjaan/jabatan yang sama di negara yang berbeda sebagai
tempat perusahaan global melakukan operasi. Untuk itu biasanya penggajian
berpatokan pada uang yang nilainya konstan, misalnya dollar USA.
Dalam analisis kompensasi internasional, terdapat dua komponen utama,
terdiri dari: kompensasi langsung berupa gaji/upah (salary) dan kompensasi
tidak langsung dalam bentuk berbagai keuntungan (benefit) dan penyesuaian
serta insentif.
1. Upah/gaji
Upah yang kompetitif bagi perushaan global harus mengikuti pola
penggajian sama di setiap negara. Pendekatan ini dilakukan dengan
menetapkan gaji sesuai dengan negara asal, kemumdia ditambah dengan
berbagai bentuk premi. Salah satu bentuknya adalah premi untuk pekerja di
negara asing, yang bergerak antara 10% s/d 25% dari upah dasar. Sedangkan
unutk perusahaan yang menggunakan pendekatan modular pemberian
kompensasi dilakukan dengan mengkombinasikan pengupahan seperti di
negara asal, dengan ditambah dana perangsang sesuai tugas-tugas yang
diberikan, walaupun cenderung persentasenya lebih kecil.
2. Keuntungan (Benefits)
Pembagian dari keuntungan secara drastis berbeda antara negara yang
satu dengan yang lain, bagi sebuah perusahaan internasional/global yang
memiliki banyak cabang. Salah satu benutknya adalah Pembiayaan Bantuan
Hidup (Cost-of-living Allowances disingkat COLAs), yang komponennya
terdiri dari:
a) Dana/bantuan perumahan
b) Dana/bantuan pendidikan untuk pekerja yang bersangkutan
c) Dana pemerataan pendapatan
d) Dana Daerah Sulit. Dana ini diberikan dalam bentuk persentase dari
upah/gaji dasar pekerja yang bertugas di wilayah sulit. Misalnya di negara
yang iklimnya berbeda dari negara asal, politiknya tidak stabil,di negara
miskin, dll.
e) Dana Tugas yang Berbahaya. Dana ini dibayarkan pada pekerja yang
tugasnya atau wilayah/tepat bekerjanya memiliki resiko yang bersifat fisik.
Misalnya di wilayah peperangan. Dana ini biasanya di atas 25% dari gaji
dasar.
f) Dana cuti/pulang. Dana ini biasanya diberikan setahun sekali. Sedangkan
bagi yang hubungan surat menyurat (pos) sangat sulit, frekuensi untuk
perjalanan termasuk unutk istirahat dna santai, dapat lebih banyak jumlah
dalam satu tahun.
g) Dana/bantuan sekolah yang diberikan unutk anak-anak pekerja, terutama
jika harus bersekolah di sekolah swasta. Disamping dana/bantuan tersebut,
14
1. Keahlian Berbahasa
Keahlian berbahasa merupakan syarat penting bagi seorang karyawan untuk
bekerja di lingkungan global. Minimal bahasa yang harus dikuasai adalah
Bahasa Inggris. Dengan kemampuan berbahasa yang baik dan dimengerti, akan
terjadi proses komunikasi yang efektif, sehingga akan menghindari
kesalahpahaman. Dengan pemahaman yang baik, maka seluruh pekerjaan yang
didelegasikan akan mudah dipahami, dan karyawan tersebut akan mudah
16
2. Intelegensi Sosial
Kecerdasan sosial diperlukan agar kita mudah untuk berbaur dan bersosialisasi
dengan SDM lain yang mungkin berbeda dengan kita. Dengan kecerdasan
sosial yang baik, maka seorang pekerja akan mampu melakukan proses
berpikir logis dan pengambilan keputusan yang baik dalam menempatkan
dirinya di masyarakat. Dengan kecerdasan sosial yang baik, maka setiap
karyawan akan mudah mempelajari budaya dan nilai-nilai SDM multikultural
yang ada.
4. Fleksibilitas
Fleksibilitas akan memudahkan karyawan untuk berbaur dengan lingkungan
baru, dengan budaya dan nilai baru yang dianut. Sehingga memudahkan
karyawan untuk berbaur dengan karyawan yang lainnya. Fleksibilitas akan
menentukan pula sejauh mana seorang karyawan akan menempatkan dirinya di
tengah SDM multikultural yang ada.
7. Sensitivitas
Sensitivitas merupakan salah satu unsur yang paling penting, karena akan
mempermudah pemahaman dan adaptasi dengan lingkungan kerja baru yang
mungkin sebelumnya belum pernah dialami.
17
8. Perbedaan Nilai
Perbedaan nilai yang dianut akan menimbulkan potensi konflik apabila tidak
diatasi dengan sitematis dan cermat. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan dan
keterampilan dan mengelola isu perbedaan nilai yang dimiliki SDM
multikultural.
2. Pendidikan
Perbedaan tingkat pendidikan antar negara juga mempengaruhi MSDM antar
engara. MSDM di negara maju akan berbeda dengan MSDM di negara
berkembang. Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh tingkat
18
pendidikan yang mereka miliki. Oleh karena itu, MSDM antar negara dapat
berbeda-beda karena tingkat pendidikan antar negara juga berbeda.
3. Sistem ekonomi
Sestem ekonomi di setaip negara memiliki perbedaan. MSDM terpengaruh
juga oleh sistem ekonomi negara di mana perusahaan sedang beroperasi.
MSDM di negara liberal akan berbeda dengan MSDM di negara yang
menganut sistem ekonomi terpusat. Oleh karen itu, MSDM harus mampu
menyesuaikan antara manajemen yang sedang dilakukan dengan sistem
ekonomi sebuah negara tempat beroperasi.
4. Sistem Politik
Sistem politik yang dianut oleh suatu negara akan mempengaruhi MSDM
dalam pembuatan dan penerapannya. MSDM harus mampu menyesuaikan
dengan sistem politik yang dianut oleh negara yang sedang menjadi tempat
operasi.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia global/internasional (MSDM) adalah
penggunaan sumber daya manusia internasional untukn mencapai tujuan
organisasi tanpa memandang batasan geografis. MSDMI bertujuan agar
perusahaan multinasional tetap dapat berjalan dan beroperasi maksimal di negara
yang berbeda-beda dengan memanajemen sumber daya manusia yang ada
sehingga sumber daya manusia yang dipekerjakan dapat tetap bekerja dengan
maksimal karena mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
mereka.
Globalisasi mencerminkan kondisi industri yang mendorong persaingan dan
kebutuhan akan strategi global. Selain menjanjikan, strategi go global secara
bersamaan dihadapkan pada situasi politik yang tidak menentu, peraturan
perdagangan yang rumit dan bervariasi, fluktuasi nilai tukar serta kultur yang
berbeda. Oleh karena itu, para manajer harus lebih familiar dengan peraturan
internasional, perdagangan, dan kompetisi daripada era sebelumnya. Dengan
begitu globalisasi mensyaratkan organisasi-organisasi meningkatkan
kemampuannya unutk belajar, berkolaborasi dan mengelola keanekaragaman,
kompleksitas, dan ambiguitas.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, Sarinah. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta:
In Media.
Suwatno, H. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung:
ALFABETA.
Nawawi, H. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Komparatif.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.