Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Seiring perkembangan zaman, lelang ini sering dilakukan oleh masyarakat umum terutama
lelang terhadap tanah. Lelang tanah merupakan salah satu cara untuk memperoleh hak atas tanah
dan sebagai kebutuhan yang sangat penting pada saat ini karena tanah merupakan sumber
kebutuhan hidup bagi manusia sebagai sarana tempat tinggal dan untuk mencari kebutuhan
pangan hasil pertanian. Keterbatasan lahan tanah menyebabkan jual beli dan pemindahan hak
atas tanah meningkat. Ketentuan lelang tanah diatur di dalam Peraturan Perundang-undangan
Nomor 24 Tahun 1997, Pasal 200 ayat (1) yang diatur di dalam HIR, dan Pasal 215 (1) dalam
RBG. Lelang terhadap tanah atau benda tidak bergerak harus dilakukan dengan membalik nama,
hal tersebut untuk menjamin kepastian hukum antara pembeli dan penjual atas hak tanah. Dalam
pemindahan hak milik atas tanah terdapat kendala dalam pelaksanaan, terutama pada masyarakat
pedesaan yang hanya mengandalkan surat dibawah tangan. Secara yuridis, lelang atas tanah
adalah supaya pembeli lelang dapat secara sah menguasai dan menggunakan tanah. Semua itu
ditetapkan supaya pelaksanaan dari pemindahan atas hak tanah untuk memberikan kepastian dan
keadilan hukum supaya tidak terjadi wanprestasi antara kedua belah pihak. Konsekuensi dari
tidak dilakukannya pemindahan atas hak tanah pada lelang maka hak milik tersebut belum dapat
dialihkan.

Kata kunci: Lelang, hak tanah, peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai