Anda di halaman 1dari 4

Renungan Doa Rabu

1 Korintus 3:16-17

Pada malam hari ini mari kita melihat tentang bait Allah. Bait Allah bukan
saja hanya berbicara mengenai fisik gereja atau bangunan gereja. Tetapi di
dalam 1 Korintus 3:16 dikatakan bahwa tidak tahukah kamu, bahwa kamu
adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu.

Bapak ibu saudara, ternyata Tuhan ketika berbicara mengenai bait Allah,
rumah Allah, bukan saja berbicara tentang bangunan fisik dari gereja, ya,
tapi Dia juga sedang berbicara tentang diri kita masing-masing. Ketika Roh
Allah ada di dalam kehidupan kita sekalian. Firman Tuhan katakan bahwa
kita adalah bait Allah.

Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dalam


kehidupan kita, ada sesuatu yang berbeda. Ketika kita terima Yesus sebagai
Tuhan, ada satu dimensi yang baru yang masuk di dalam kehidupan kita,
yaitu Roh Allah yang tinggal di dalam hidup kita.

Bapak ibu saudara, jikalau kita melihat publik figure di Indonesia ya atau
mungkin selebriti di mancanegara, mereka melakukan atau mereka
memasukkan sesuatu di dalam tubuh mereka agar kelihatan indah. Entah
laki-laki ataupun perempuan. Tapi, kita anak-anak Tuhan tidak masukin
silicon atau jel ke dalam tubuh kita supaya kelihatan lebih indah, tapi ketika
ada Roh Allah yang tinggal di dalam kehidupan kita, kita akan menjadi
lebih indah. Ketika Roh Allah ada di dalam kita, kehidupan kita akan
menjadi luar biasa.

Pertanyaanya, kenapa bisa jadi luar biasa? Karena Allah mendisain, Allah
membuat bait Allah ini secara khusus, secara detail, di dalam Maz. 139:13
mengatakan bahwa sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
menenun aku dalam kandungan ibuku. Tuhan secara khusus merancang
setiap kita. Kalau kita melihat seseorang menenun sebuah kain, tenunan
atau sulaman. Penenun melakukannya satu-satu, sangat detail. Setiap pola
yang dibuat, jarum tenunan yang digunakan, pola warna yang dipakai, jenis
benang yang digunakan, semua sangat rinci, sangat detail.

Demikian dengan kita, Tuhan merancang kita, bait Allahnya, secara khusus,
semenjak dari kandungan ibu kita.

Nah bapak ibu saudara yang saya kasihi dalam Tuhan, ketika Tuhan
merancang tubuh kita, bait Allah secara sempurna, tujuannya untuk apa??
Sebagai tempat penyembahan. Dalam Roma 12:1 Karena itu, saudara-
saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Bapak ibu saudara, Tuhan telah merancang tubuh kita ini sebagai bait Allah
karena lewat tubuh kita ini akan menghasilkan penyembahan, pujian, Allah
ditinggikan, dimuliakan akan karya-Nya yang luar biasa melalui kehidupan
kita sehari-hari. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah tubuh kita yang
merupakan bait Allah, sudah menjadi tempat penyembahan yang benar?

Paulus di dalam kitab Roma mengajarkan bahwa fondasi dalam pelayanan


Kristen harus di dasarkan pada pengetahuan dan iman kita. Kita juga harus
paham bagaimana kita, sebagai bait Allah, menerima Yesus sebagai Tuhan,
dan kemudian kita akan berjalan bersama-sama dengan Dia kearah yang
lebih baik.

Di dalam pasal yang sama, Paulus mengatakan bahwa ketika kita ingin
menjadi tempat penyembahan yang benar, kita harus berserah kepada
Tuhan (to surrender – berserah semua) agar supaya kita bisa membangun
suatu fondasi atau dasar yang kuat dengan Tuhan. Kita juga harus
memberikan apa yang kita punya untuk Tuhan, seperti dalam 2 Korintus 8:5
dimana jemaat di Makedonia, walaupun mereka jemaat yang berkekurangan
tetapi mereka memberikan yang terbaik, yang pertama, untuk Tuhan!

Bpk ibu saudara, ketika kita telah dengan luar biasa dirancang oleh Tuhan
untuk menjadi bait suci-Nya, apa yang akan kita lakukan untuk menjaga
tubuh kita ini sebagai bait suci-Nya? Mari kita buka di dalam Efesus 5:29
“Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi
mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap
jemaat.”

Rasul Paulus ingin agar jemaat di Efesus merawat tubuh mereka, mengasuh
tubuh mereka. Dengan kata lain, tubuh kita ini yang sejatinya adalah bait
Allah, kita tidak boleh mengotori-nya dengan sampah. Jangan merusak bait
Allah dengan hal-hal negatif, jangan membuat tubuh ini rusak dengan kita
lalai menjaga, mengasuh, dan bahkan gagal dalam merawatnya.

Kita setiap tahun usia nya nambah ya bpk ibu saudara, semakin
bertambahnya usia, kita semakin berpikir bagaimana caranya biar tubuh
kita ini bisa senantiasa fit dan sehat. Fit dan sehat bukan untuk hidup yang
lebih baik tetapi agar bisa selalu melayani Tuhan. (Kesaksian ketika sakit
waktu Mission Trip ke Manado).
Bpk ibu saudara, kita harus menjaga tubuh kita agar senantiasa dipakai
untuk melayani Tuhan, memuliakan nama Tuhan sebab di dalam 1
Korintus 6 mengatakan bahwa kita telah lunas dibayar, kita telah lunas,
maka dari itu muliakanlah Allah dengan tubuh kita. Kita harus memuji
Allah dengan tubuh kita, kita harus menjadi tempat penyembahan benar di
mata Tuhan.

Kita sebagai anak-anak Tuhan harus terus membangun bait Allah yang
Tuhan percayakan. Secara fisik ataupun secara rohani. Asupan-asupan
makanan yang bergizi harus wajib kita konsumsi ketika kita ingin tubuh
kita sehat, begitu pula dengan tubuh rohani kita, firman Allah yang menjadi
sumber gizi utama bagi orang percaya agar kerohaniannya bisa tumbuh
secara baik dan dewasa.

Bpak ibu saudara, selain tubuh fisik, kita juga mempunyai kerohanian yang
juga harus ikut bertumbuh bersama. Sebagai anak-anak Tuhan,
pertumbuhan kerohanian ini sasngatlah penting, dan, harus menjadi suatu
kewajiban bagi setiap anak-anak Tuhan.

Dalam 1 Korintus 3:1, 2, disana Paulus mencontohkan jemat Korintus


yang tidak bertumbuh/dewasa di dalam Kristus. Kerohaniannya mereka
digambarkan seperti seorang bayi. Menarik ya bpk ibu, kalau di Alkitab
terjemahan LAI disebutkan “belum dewasa”, tapi kalau kita melihat versi
terjemahan Alkitab yang lain, frasa ini digambarkan seperti “seorang
bayi”. Paulus menegaskan kepada kita semua bahwa sebagai orang
percaya, kita harus bertumbuh secara rohani dengan benar. Alkitab sebagai
tolak ukur, hubungan antara kita dengan Allah sebagai dasar yang kuat,
pelayanan kita kepada sesama sebagai bukti nyata bahwa kita mengalami
pertumbuhan yang benar secara rohani.

Apa susahnya firman Allah kita jadikan pegangan? Apa susahnya ajaran-
ajaran, perintah-perintah, larangan-larangan di dalam Alkitab kita lakukan,
praktekkan sehari-hari? Seperti dalam 2 Timotius 3:16 mengatakan bahwa
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran.

Mari kita jaga tubuh kita sebagai bait Allah yang suci dan kudus. Mari kita
rawat, kita jaga tubuh kita dari kotoran-kotoran dan sampah yang bisa
merusak tubuh kita, agar supaya kita bisa terus melayani Tuhan selama
hidup kita. Biarkan Alkitab yang merupakan sumber gizi utama kerohanian
kita menjadi frame/kerangka yang menjaga kita, yang melindungi kita dari
dosa dan kita bisa bertumbuh menjadi ladang-ladang yang subur yang
menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan. Amin

Anda mungkin juga menyukai