Anda di halaman 1dari 5

Vol. 2, No. 1, Februari 2023, pp.

31-35
DOI: 10.29303/jpimi.v2i1.2246
Available online at: journal.unram.ac.id
MELATIH MODEL MENTAL KIMIA SISWA SMAN 1 SAMBELIA
MENGGUNAKAN MEDIA AUGMENTED REALITY
Wildan1, Saprizal Hadisaputra2, Muti’ah3, Jeckson Siahaan4, Supriadi5*, Sunniarti Ariani6
1,2,3,4,5,6
Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Mataram. Jalan Majapahit No. 62
Mataram, NTB 83125, Indonesia.
*Coressponding Author. E-mail: supriadi_fkip@unram.ac.id

Received: 1 Februari Accepted: 27 Februari Published: 28 Februari

Abstrak
Pembelajaran kimia yang lengkap adalah pembelajaran yang menghubungkan tiga level
representasi kimia, yaitu level makroskopik, simbolik, dan submikroskopik. Kemmapuan
dalam menghubungkan ketiga level tersebut disebut model mental. Dengan pembelajaran
menggunakan media augmented reality, siswa dapat menjelaskan konsep kimia melalui tiga
level representasi sehingga konsep dipahami dengan lebih baik. Program ini bertujuan untuk
melatih model mental siswa menggunakan media augmented reality sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan tiga level representasi atau model
mental siswa. Peserta kegiatan sangat antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Materi
pengabdian diakui sangat berguna bagi siswa terutama dalam menghubungkan multi-level
representasi kimia yang selanjutnya akan semakin mengembangkan model mental mereka.
Materi yang disampaikan mampu memotivasi siswa untuk terus mempelajari kimia melalui
tiga level representasi dengan bantuan media augmented relaity.

Kata Kunci: model mental, augmented reality, pelatihan


__________________________________________________________________________________

PENDAHULUAN tersebut. Kemampuan dalam


menghubungkannya disebut model mental.
Pembelajaran kimia yang lengkap Model mental sangat penting untuk
adalah pembelajaran yang menghubungkan dikembangkan karena untuk menghindari
tiga level representasi kimia, yaitu level miskonsepsi, meningkatkan pemahaman
makroskopik, simbolik, dan submikroskopik. ilmiah siswa, dan untuk memotivasi serta
Representasi makroskopik diperoleh melalui menarik minat siswa. Jika model mental tidak
pengamatan nyata dari suatu fenomena dikembangkan dengan benar, akan
berupa warna, bentuk, dan aroma. menyebabkan siswa tidak suka mempelajari
Representasi submikroskopik menjelaskan kimia dan hanya mempercayai apa yang
fenomena pada level partikulat. Representasi terlihat (level makroskopik). Apa yang
simbolik diperoleh melalui simbol-simbol terlihat belum tentu sesuai dengan yang
level partiulat. Dari ketiga level representasi sebenarnya.
tersebut, mahasiswa sering kesulitan dalam Berdasarkan observasi dan wawancara
memahami level submikroskopik karena dengan beberapa siswa dan guru di SMAN 1
bersifat abstrak (tidak dapat diobservasi) Sambelia , sebagian besar siswa belum
(Supriadi, dkk, 2018). Pembelajaran kimia mampu membayangkan level
diawali dengan mempelajari aspek submikroskopik dari suatu zat. Sebagai
makroskopik dan simbolik, kemudian contoh, mereka belum mampu
diperdalam dengan aspek submikroskopik membayangkan apa saja senyawa yang ada
(Cheng, 2009). Siswa dituntut untuk dalam bensin dan belum mampu
menghubungkan ketiga level representasi
p-ISSN:2828-0865;e-ISSN:2828-0768
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia, 2 (1), 2023 - 32
Wildan, Hadisaputra, Muti’ah, Siahaan, Supriadi, Ariani

membayangkan bentuk molekul dari METODE PELAKSANAAN


senyawa tersebut. Siswa juga menganggap Untuk mencapai target, maka ada beberapa
warna asli dari bahan bakar solar, premium, tahapan implementasi program pengbadian yaitu:
pertalite, dan pertamax itu berbeda sesuai Tahap Persiapan. Beberapa kegiatan yang
yang di lihat di SPBU, padahal warna asli dilakukan pada tahapan ini meliputi: menyusun
dari keempat bahan bakar tersebut sama- ToR (Term of Reference), identifikasi calon
sama bening. Hal ini disebabkan karena peserta, workshop internal tim pengabdian
pembelajaran yang dilakukan tidak (seperti penentuan waktu pelatihan, tempat,
menghubungkan tiga level representasi materi pelatihan), pengurusan izin melaksanakan
dalam menjelaskan konsep, sehingga model kegiatan pengabdian.
Tahap pelatihan. Kegiatan yang dilakukan
mental dan pemahaman siswa menjadi tidak
pada tahapan ini antara lain memberikan
lengkap. Ketika menggunakan metode pelatihan kepada siswa SMAN 1 Sambelia.
praktikum, mereka hanya menghubungkan Materi yang dibahas yaitu media augmented
level makroskopik dengan simbolik, reality dan minyak bumi menggunakan media
sedangkan ketika mempelajari teori-teori, augmented reality. Tahap ini dilaksanakan secara
mereka hanya menghubungkan level luring di SMAN 1 Sambelia.
submikroskopik dengan simbolik. Menurut Tahap Monitoring, Evaluasi dan
Sukmawati (2019), hal ini yang Pelaporan. Kegiatan pada tahapan ini
menyebabkan model mental siswa tidak dimaksudkan untuk mendeteksi dan
berkembang. mengevaluasi keseluruhan kegiatan pengabdian
Untuk mengatasi permasalahan sehingga dapat diketahui hasil, teridentifikasi
permasalahan/kendala yang muncul, faktor yang
tersebut, siswa perlu diberi pembelajaran
mendukung dan menghambat serta solusi
yang menghubungkan tiga level representasi. pemecahannya. Keseluruhan kegiatan
Pembelajaran yang dapat menghubungkan selanjutnya dibuat dalam bentuk laporan akhir
tiga level representasi penting dilakukan kegiatan pengabdian.
untuk memvisualisasikan konsep kimia yang
abstrak (Wulandari dkk., 2018; Wati dkk.,
2019). Pembelajaran ini dapat HASIL KEGIATAN
mengembangkan model mental siswa Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
(Sunyono, 2013; Sagita dkk., 2017).
Salah satu media yang dapat digunakan Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan
selama sehari, pada hari Sabtu, tanggal 27
dalam mengembangkan model mental siswa
Agustus 2022 di SMAN 1 Sambelia yang diikuti
adalah media augmented reality (AR). Media oleh 42 siswa kelas XII dan 25 siswa kelas XI
AR dapat menghubungkan ketiga level IPA, dan dihadiri oleh semua anggota tim.
representasi karena dapat memasukkan dunia Kegiatan diawali pada jam 09.00 dengan
maya ke dalam dunia nyata. Dunia maya acara pembukaan yang disampaikan oleh Ketua
seperti animasi molekul senyawa Tim (Dr. H. Wildan, M.Pd). Pada acara
(submikroskopik) dan simbol senyawa pembukaan tersebut disampaikan tentang latar
(simbolik) dapat diperlihatkan di dunia nyata belakang, tujuan, manfaat, dan rangkaian acara
(makroskopik). Media AR juga dapat pada kegiatan pelatihan. Setelah diselingi dengan
menarik minat siswa dalam belajar. acara kudapan/coffee break, acara dilanjutkan
dengan penyajian materi yang pertama, yaitu
Berdasarkan hal tersebut, pelaksana tentang TPACK (Technological Pedagocal
tertarik untuk melakukan pelatihan model Content Knowledge) oleh Ketua Tim. Adapun
mental untuk siswa SMAN 1 Sambelia pokok materinya meliputi karakteristik siswa
menggunakan media augmented reality. abad 21, keterampilan abad 21, konsep dan
Kegiatan ini merupakan bentuk intervensi komponen TPACK, dan kemampuan TPACK,
dalam upaya meningkatkan kemampuan kemudian Tanya jawab.
siswa dalam menghubungkan tiga level Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian
representasi kimia. materi dan diskusi tentang multilevel representasi
kimia yang sampaikan oleh Ibu Dra. Hj. Muti’ah,

p-ISSN:2828-0865;e-ISSN:2828-0768
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia, 2 (1), 2023 - 33
Wildan, Hadisaputra, Muti’ah, Siahaan, Supriadi, Ariani

M.Si. dan Bapak Dr. Saprizal Hadisaputra, M.Sc. Sebelum mengakhiri kegiatan, ketua tim
Adapun pokok-pokok materinya meliputi meminta peserta untuk menjawab kuesioner dan
pentingnya mengetahui level makroskopik, menjawab soal yang berkaitan dengan model
simbolik, dan sub-mikroskopik dalam kimia. mental untuk mengetahui kemampuan siswa
Siswa harus mengetahui ketiga level representasi dalam menghubungkan tiga level representasi
tersebut jika ingin mempelajari kimia dengan kimia dengan bantuan media augmented reality.
menyenangkan. Pada kegiatan ini diakhiri dengan
diskusi dan tanya jawab tentang topik yang Evaluasi Hasil
disampaikan. Setelah dilaksanakan 2 kegiatan Evaluasi dilakukan dengan cara observasi
tersebut di atas, peserta dan narasumber istirahat dan menggunakan kuesioner. Observasi selama
selama 90 menit untuk sholat dan makan siang acara berlangsung, sedangkan pengisian
bersama. kuesioner dilakukan setelah acara selesai untuk
Pada sesi ke 3, dimulai jam 14.00 – 16.00 mengetahui tanggapan peserta terhadap kegiatan
disampaikan materi tentang Model mental dan sosialisasi/ pendampingan dan evaluasi
cara penggunaan aplikasi augmented reality pembelajaran, serta untuk mengetahui
dalam pembelajaran asam basa yang disampaikan penerimaan peserta terhadap kegiatan tersebut.
oleh Pak Drs. jeckson Siahaan dan Pak Supriadi, Instrumen yang digunakan berupa kuesioner
M.Pd. Pada sesi ini disampaikan tentang tiga yang terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu (1)
tingkatan model mental, yaitu inisial, sintetik, dan materi sosialisai, (2) hasil, (3) tindak lanjut, (4)
saintifik. Siswa dimotivasi agar mampu mencapai fasilitator, dan (5) waktu pelaksanaan.
tingkat saintifik. Selain itu, siswa juga diajarkan Berdasarkan hasil observasi, semua peserta
materi asam basa menggunakan media sangat antusias dalam mengikuti acara. Hal
augmented reality. Pada tahap ini, semua tertarik tersebut terlihat dari keaktifan mereka dalam
menggunakan aplikasi tersebut karena baru bertanya dan belajar menggunakan media
pertama kali menggunakan media seperti itu. augmented reality seperti pada gambar 2. Semua
Pada akhir sesi ini, siswa dilatih untuk peserta antusias dalam mencoba dan
menggambarkan bentuk molekul dari senyawa menjelaskannya di depan kelas. Ada 5 peserta
asam lemah dan basa lemah. Kegiatan yang yang bertanya dan ada 3 peserta yang
dilakukan seperti pada gambar 1. menanggapi. Selain itu, semua peserta aktif
dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Gambar 1. Pemaparan materi oleh tim


pengabdian

p-ISSN:2828-0865;e-ISSN:2828-0768
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia, 2 (1), 2023 - 34
Wildan, Hadisaputra, Muti’ah, Siahaan, Supriadi, Ariani

memberikan file materi kepada siswa dan guru,


sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
3). Antusiasme siswa dalam menghadiri kegiatan
cukup tinggi.

Faktor Penghambat
Secara umum tidak ada faktor penghambat
dalam kegiatan yang telah dilangsungkan, hanya
masalah kecil seperti kontrol terhadap siswa yang
susah diminta untuk bergabung kembali setelah
sholat dan makan siang.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai
Gambar 2. Aktivitas siswa perencanaan dan hasil positif bagi peserta, baik
tentang materi sosialisasi/pendampingan,
Berdasarkan hasil kuesioner, terlihat pemahaman, kegunaan dan tindak lanjut yang
bahwa siswa sangat tertarik terhadap materi yang akan dilakukan peserta. Peserta kegiatan hadir
diberikan karena materi tersebut mereka tepat waktu dan sangat antusias mengikuti
butuhkan dalam pembelajaran di kelas. Mereka kegiatan yang dilaksanakan.
berharap akan ada lagi media augmented reality Materi pengabdian diakui sangat berguna
untuk topik-topik selanjutnya. “Kegiatan ini bagi siswa terutama dalam menghubungkan
menambah wawasan saya tentang bentuk multi-level representasi kimia yang selanjutnya
molekul, saya berharap ada lagi medianya untuk akan semakin mengembangkan model mental
materi-materi yang lain” kata Nur Ulul Azmi, mereka. Materi yang disampaikan mampu
siswa kelas XII IPA. Selain siswa, guru juga memotivasi siswa untuk terus mempelajari kimia
merasa sangat terbantu dalam mengajar melalui tiga level representasi dengan bantuan
menggunakan media tersebut. Beliau media augmented relaity.
mengatakan bahwa media tersebut akan tetap
dipakai setiap mengajar asam dan basa karena
dapat membantu siswa dalam memahami materi UCAPAN TERIMA KASIH
yang abstrak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
Berdasarkan pernyataan-pernyatan yang didanai oleh dana PNBP Universitas Mataram
diberikan oleh siswa dan guru menunjukkan Tahun Anggaran 2022.
bahwa materi yang disampaikan bermanfaat dan
mampu menggugah mereka untuk terus belajar.
Siswa juga ingin mempelajari lebih lanjut tentang DAFTAR PUSTAKA
teknologi pembelajaran di program studi
Sagita, R., Azra, F., & Azhar, M. (2017).
pendidikan kimia. Mereka ingin belajar kimia dan
Pengembangan Modul Konsep Mol
mengembangkan media ketika kuliah nanti.
Berbasis Inkuiri Terstruktur Dengan
Dengan kata lain, peserta bersikap positif
Penekanan Pada Interkoneksi Tiga Level
terhadap materi-materi yang disampaikan pada
Representasi Kimia Untuk Kelas X SMA.
kegiatan ini.
Jurnal Eksakta Pendidikan (JEP), 1(2),
25-32.
Faktor Pendukung
Kegiatan pelatihan ini berjalan dengan Sukmawati, W. (2019). Analisis level
baik karena didukung oleh beberapa faktor: 1) makroskopis, mikroskopis dan simbolik
Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai mahasiswa dalam memahami
terutama handphone android yang dimiliki semua elektrokimia. Jurnal Inovasi Pendidikan
siswa. Sarana penunjang lainnya seperti laptop, IPA, 5(2), 195-204.
jaringan internet, dan kuota tersedia sehingga
sangat membantu kelancaran kegiatan. 2) Semua
anggota tim pengabdian hadir tepat waktu dan

p-ISSN:2828-0865;e-ISSN:2828-0768
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia, 2 (1), 2023 - 35
Wildan, Hadisaputra, Muti’ah, Siahaan, Supriadi, Ariani

Sunyono, S., Leny, Y., & Muslimin, I. (2013). Wati, F. S., Lathifa, U., & Udaibah, W. (2019).
Efektivitas model pembelajaran berbasis Pengembangan Modul Kesetimbangan
multipel representasi dalam membangun Kimia Berbasis Unity Of Sciences (Uos)
model mental mahasiswa topik dan Multilevel Representasi. THABIEA:
stoikiometri reaksi. Journal Pendidikan Journal Of Natural Science Teaching,
Progresif, 3(1), 65-79. 2(2), 70-77.

Supriadi, S., Ibnu, S., & Yahmin, Y. (2018). Wulandari, C., Susilaningsih, E., & Kasmui, K.
Analisis Model Mental Mahasiswa (2018). Estimasi Validitas Dan Respon
Pendidikan Kimia Dalam Memahami Siswa Terhadap Bahan Ajar Multi
Berbagai Jenis Reaksi Kimia. Jurnal Pijar Representasi: Definitif, Makroskopis,
Mipa, 13(1), 1. Mikroskopis, Simbolik Pada Materi Asam
https://doi.org/10.29303/jpm.v13i1.433 Basa. Phenomenon: Jurnal Pendidikan
MIPA, 8(2), 165-174.

p-ISSN:2828-0865;e-ISSN:2828-0768
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Anda mungkin juga menyukai