Anda di halaman 1dari 5

Keylara

“Ayah,jadi kesini kan besok?,”ucap Keysha sambil mengotak-atik bulpen yg


digenggamnya”.”Maaf nak Ayah nggak bisa kesana,Ayah ada job diluar kota,mungkin
dilain hari,”suara yang keluar dari telepon genggam itu.Tetesan air keluar dari mata indah
Keysha.”Ya udah yah,semoga perjalananannya lancar,Kesyha selalu merindukan
Ayah.”ucap Keysha.”Jaga diri baik baik nak disana,ayah juga pasti rindu Keysha,mungkin
Ayah akan pulang tahun depan,sayangilah ibumu nak walau Ayah tidak di sampingmu tapi
ada ibumu yang akan jadi pahlawanmu nak,”pesan sang Ayah.”baik yah…..”ucap Keysha
yang seketika terputus.Keysha menekan tekan tombol nomor agar bisa tersambung lagi
dengan Ayahnya,tapi alhasil tidak bisa tersambung lagi.Tetasan air mata tak disangka telah
membasahi meja coklat itu.Kesyha beranjak menuju asrama karena malu dilihat oleh
temannya yang antri di belakang.
“Keysha,”panggil salah satu sahabat Keysha.Keysha buru buru menghapus sisa air
matanya agar tak terliat oleh sahabatnya.”Hay Mala,”ucap Keysha dengan wajah sok
ceria.Kesya memang tidak suka meliahat sahabatnya mengetahui kesedihan yang ia
rasakan.”Habis darimana kamu?etssss,kamu habis nangis ya?,tanya Mala.”Enggak ini tadi
ada debu masuk,soalnya tadi habis lewat pembakaran sampah,”jawab Keysha mencari
alasan agar sahabatnya tidak mengetahui.”Ohhhh,ayo kita ke kamar!,”ajak Mala.
Dibukalah lembaran kalender.Ia teringat dua hari lagi,dia berusia genap enam belas
tahun.Tak terasa dia sudah selangkah menuju jenjang menengah atas.Tapi Keysha tidak
ada pikiran sampai kesana.Padahal teman temannya sudah membangun rencana tentang
itu.Entah apa yang dipikirkan keysha.
Dua hari kemudian.
Umik halim membangunkan seluruh kamar.Para santriwati bergegas menuju
mushalah kecil disamping kamarnya.Asrama itu memang tergolong kecil karena baru
dibangun tiga tahun lalu.Masih dalam tahap renovasi.Usai sholat subuh mereka
membersihkan diri karena jam enam mereka harus sudah tiba di sekolah.Sekolahnya tidak
jauh dari asramanya.Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit saja.Keysha lupa bahwa
dirinya sedang berulang tahun.
Saat tiba di kelas,Keysha tidak menemukan tempat duduknya.”Hir,kamu tau tidak
dimana tempat dudukku,kok tidak ada,”tanya Kesyha pada Hira yang duduk disebelahnya
dengan wajah kebingungan.”Ya mana aku tau,aku tadi datang udah enggak ada,”celoteh
Hira sambil mengangkat bahunya.Ini semua memang sudah direncanakan oleh para
sahabatnya.”Kamu ngambil yang ada dibelakang aja,dari pada kamu duduk di bawah,”kata
Lidya.Dia adalah sahabat Keysha yang tidak tega-an liat temanya kesusahan.Diambillah
kursi itu.Dibelakang memang ada kursi tapi kursi yang tidak layak untuk ditempati.Dengan
berat hati dia harus menduduki kursi itu.Tertawalah Lidya dan Hira karena sudah berhasil
membuat Keysha kesal.
Pembelajaran telah usai.Semua murid bergegas menuju asrama masing masing.Tidak
dengan Keysha yang sibuk mencari salah satu sepatunya.”Kenapa sha?,”tanya
Hira.”Sepatuku hilang Hir,dari tadi aku cari enggak ada,”jawab keysha sambil mengaduk
tong sampah.Para sahabatnya tertawa kecil.”Mending kita pulang aja deh,udah mau
sore,nanti dimarahin sama umik halim,”terang mala pada sahabatnya.”Terus sepatuku
gimana?tanya Keysha.Tak disangka sahabatnya telah meninggalkannya.”Hei
tunggu,”panggil Keysha.Terpaksa Keysha tak beralas kaki.Kata orang seperti ayam.
Keysha meletakkan tasnya.Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur.Ia merasa lelah
dengan cobaan seharian ini.Ternyata Ia tertidur.”Sha,”panggil Mala.”Eh dia malah
tidur,biarin deh biar dia tidur,kasian loh dia,”ucap Mala sambil meninggalkan Keysha.
“Ayah jangan tinggalkan Keysha,Ayah,Keyha sudah lama tak bertemu
Ayah,Ayahhh!,”ucap Keysha.”Sha bangun sha,”kata Lidya sambil menggerakkan tangan
Keysha.”Nih orang kenapa Lid?,”tanya Mala.”Engga tau Mal daritadi ia manggil ayahnya
terus,”jawab Lidya.Ditetesilah Keysha dengan air agar dia terbangun.”Ahhhhhh apa
ini?,”Keysha terbangun.Dipeluklah Mala,Lalu dia menangis.”Kamu kenapa Sha?kok
nangis,”tanya Hira sambil memeluk Keysha,tak lain dengan Lidya.Ia juga memeluk
Keysha.”Aku mimpi Ayah meninggal Ma,”kata Keysha sambil menangis.”Udah itu hanya
mimpi Sha,”ucap Hira.”kalau kenyataan gimana?,”tanya Keysha.”Enggak
Sha,mangkannya kita berdoa kepada Allah agar tidak terjadi,habis ini kamu mandi lalu
berangakat ke musholah terus berdoa,”kata Lidya.”Iya aku habis ini mandi,makasih kalian
selalu ada buat aku,”ucap Keysha.”Iya sama sama,sudah seharusnya kita saling
mengisi,kita kan best friends till jannah,”ucap salah satu dari mereka.Mereka saling
berpelukan.
********************
“Dengan ibu Hasanah,”tanya sosok laki laki dari telepon.”Iya kenapa?,”tanya Ibu
Hasanah.”Maaf bu,suami ibu sedang berada dirumah sakit saat ini dikarenakan benturan
keras kecelakan tadi,sekarang sedang dirawat dirumah sakit Bunga
Cendikia,Bandung,”ucap sosok laki laki itu.Terjatuhlah telepon yang digenggan oleh Ibu
Hasanah.Tangisan yang sangat keras tanda tidak terima terdengar nyaring.
“Assalamualaikum,”ucap Ibu Hasanah sambil mengetuk pintu umik
Halim.”Waalaikumsalam,”kata umik Halim sambil membukakan pintu rumahnya.”Ada
apa ya buk?,”tanya umik Halim.”Saya mau mengizinkan Keysha pulang mik,”jelas Ibu
Hasanah.”Ada perlu apa ya kalau boleh tau,”tanya umik Halim.”Ayahnya butuh dia
mik,”kata Ibu Hasanah sambil menangis.”Silakan dijemput bu anaknya,”ucap umik Halim.
pov
“HAPPY BIRTHDAY KEYSHA,”ucap para sahabat Keysha dan tak kalah para
santriwati lain juga ikut mengucapkan sambil disertai tepukan meriah.Keysha merasa
bahagia sekali tapi disisi lain Keysha sedih karena Ayahnya tidak ada disampingnya.Dari
dulu memang yang diingikan Keysha adalah Ayah yang ada disampingnya saat dia
berulang tahun.Tapi keinginan itu tak pernah tercapai.”Sha,ngapain bengong?kesambet loh
ya nanti,”ucap Mala.”enggak apa apa,”ujar Keysha.”Udah tiup sana kuenya keburu lilinnya
padam,”kata Hira.Keysha meniup lilinnnya.”Makasih ya buat kalian semua,aku tidak tau
harus gimana membalas kalian,”terang Keysha yang pipi merahnya telah membasah.”Nih
sepatumu,”kata lidya sambil menyodorkan sepatu itu ke Keysha.”Ohhh jadi kalian yang
menyembunyikan sepatuku,”ujar Keysha.Para sahabatnya hanya menjawab dengan tertawa
ala mereka.”Selalu kalian,”kata Keysha dengan sebal.
“Key itu bukannya ibumu ya?,”tanya Hira sambil menunjuk kearah ibu itu.”Iya itu
ibuku,Ngapain ya ibuku kesini?,”ujar Keysha.”Ibu ibu,”panggil Keysha sambil
menghampiri ibunya.Dipeluklah sang Ibu.Sang Ibu pun menangis.”kenapa Ibu
menangis?,”tanya keysha.”Ayahmu nak,”ujar sang Ibu tidak bisa meneruskan kata
katanya.”Kenapa bu dengan Ayah?,”keysha kebingungan.”Ayahmu masuk rumah
sakit,keadaanya kritis karna kecelakaan tadi pagi,”terang sang Ibu.”Astaghfirullah,”kata
Keysha sambil meneteskan air mata yang begitu deras.
Sampai di Rumah Sakit Bunga Cendikia.Mereka bergegas menuju ruangan
IGD.Keluar dokter dari dalam ruangan putih itu.”Gimana dok keadaan suami saya,”tanya
Ibu Hasanah.”Oh Ibu dari keluarga pasien ini”,kata dokter.Mereka hanya
mengangguk.”Maaf bu,kami sudah melakukan yang terbaik tapi Allah berkehendak
lain,”ujar dokter berjas putih.”Nggak mungkin itu dok,nggak mungkin,”protes sang
Ibu.”Bapak itu menitipkan selembar kertas,”terang sang dokter.Dibacalah kertas itu oleh
Keysha.
Untuk anak ku tercinta
SELAMAT ULANG TAHUN ANAKKU TERCINTA.Maafkan Ayah yang tidak pernah
bisa menemani Keysha setiap saat.Ayah tidak pernah punya waktu buat keysha.Waktu
ulang tahun pun Ayah tidak pernah bisa datang menemani.Maafkan Ayahmu ini nak.Ayah
sadar
Sekarang saatnya kalian bahagia walaupun tidak ada Ayah di sisi kalian.Nak kamu
harus patuh sama ibumu,jaga ibumu baik baik,banggakan dia.Kamu harus sukses nanti
nya.Tapi kamu harus ingat,jangan seperti Ayah yang hanya memprioritaskan ketja dan
lupa dengan keluarga!SESIBUK SIBUK APA KAMU,KAMU HARUS MELUANGKAN
WAKTU UNTUK KELUARGAMU.
Selalu bahagia ya kalian,Maafkan ayah yang tidak bisa menemanimu hingga sukses.

Ayahmu.
Surat itupun terjatuh dari genggaman Keysha.Keysha menangis histeris.Saat maut
mengambil nyawa ayahnya,Dia tidak ada disampingnya.”Sudah nak jangan menangis terus
biar tenang ayahmu disana,”terang Ibu.Keysha hanya terdiam karena tidak bisa menerima
sepenuhnya.
BEBERAPA HARI KEMUDIAN
Senyum dari bibir manis Keysha pun terukir.Setelah lama tak mereka lihat.”Gitu dong
senyum,kan lebih cantik,seperti Keysha yang dulu,”kata Mala sambil memeluk tubuh
Keysha.”Tak disangka kelulusan akan tiba,kita akan sibuk dengan kesuksesan kita masing
masing,entah kapan kita bisa bertemu seperti ini lagi,”ujar Hira sambil melihatkan ekspresi
sedihnya.”kita akan selalu bersama,kita akan selalu ada disaat salah satu
membutuhkan,jarak tidak menjadi sebab buat kita untuk bersama.Jarak hanyalah
keaadaan,jarak terkalahkan oleh ikatan hati,semoga kita dipertemukan dilain hari dengan
lengkap ya,aku akan merindukan kalian semua,”jelas Lidya.Mereka berpelukan,tak
disangka air mata terjatuh dari setiap sahabat itu.kenyamanan ketenangan terukir disana.
continued

Anda mungkin juga menyukai