Anda di halaman 1dari 4

Andai Anganku Anganmu

Shifa Aulia Tamara

Hari ini adalah hari dimana aku akan memulai kehidupan baru, ya dimana aku sekarang berpijak
melanjutkan kehidupan di kota Salatiga, oh ia awalnya aku tinggal di kota kelahiranku yaitu Kota
Bekasi. Namun sebenarnya hatiku masih berat untuk meninggalkan Kota kelahiranku itu karena
terlalu banyak kenangan yang aku jalani, tetapi aku fikir hari-hari kedepan banyak yang harus aku
tempuh di Kota baruku ini, terkhususnya aku harus melanjutkan pencarian ilmuku dikota ini.
Dimalam hari saat angin berhembus menusuk tulang-tulang aku terbangun untuk menjalankan
ibadah sholat tahajud, aku bermaksud ingin meluapkan keluh-kesahku dengan Sang Khalik. Dalam
sujud aku berdoa untuk keselamatan keluargaku, dan aku berdoa agar Allah menyatukan kita
nantinya. Tak terasa air mata meleleh diatas pipi ini aku mengingat kebagiaan yang dahulu kita
lewati bersama namun aku sadar saat ini kamu dan aku sudah tidak menjadi KITA.
Pagi ini adalah hari dimana aku memulai aktvitasku, aku duduk dibawah pohon rindang jauh dari
para mahasiswa di depan sana mereka semua masing-masing menjalankan kesibukannya ada yang
berkumpul untuk berdiskusi, berkumpul sambil bercerita ataupun bermain music, dan bahkan
mereka ada yang berpacaran sambil berpura-pura mengerjakan tugas bareng, ah lucunya mereka
semua. Tiba-tiba otakku memutar masa lalu lagi dimana kala itu akupun melakukan hal yang sama
seperti mereka, apa lagi saat seperti mereka yang berpacaran sambil berpura-pura mengerjakan
tugas bareng.
“Ull… selesai jam pelajaran ini kita ke perpus yuk” kata Hilman yang duduk dibelakang bangkuku.
“Yuk… kita sekalian kerjain makalah Bahasa Inggris ya, kan belum selesai” Jawabku dengan nada
semangat.
Oh iya sebenarnya kita ngerjain tugas ini juga untuk menghabiskan waktu berdua aja namun ya
setidaknya ada niat baiklah iya karena kita berdua juga untuk mengerjakan tugas makalah.
Ahhh…. lagi-lagi ingatanku kembali mengingat masa lalu. Segera aku beranjak untuk memasuki
kelas karena jam pelajaran selanjutnya akan segera dimulai.
Hujan mengguyur kota hari ini, aku lihat langit menghitam sangat pekat serta butir-butir hujan
berjatuhan sangat deras fikirku langit sedang menumpahkan air matanya kala ini, aku sangat
bahagia dikala hujan turun karena aku sangat menyukai hujan, aku teringat kata mamahku yaitu
setiap butir hujan yang turun pasti ada para malaikat yang menemani . Suasana kota mulai semakin
ramai karena suara kendaraan mulai riuh terdengar keadaan pun macet total.
“ Ul.. ada jadwal ngampus ga hari ini ?”
“Oh iyaaa…aku ada jadwal kampus hari ini tapi nanti jadwalnya sore jam 4, kamu ada jadwal
ngampus ga hari ini?” aku menoleh kea rah lia yang sedang duduk diatas tempat tidur
“Aku libur hari ini dong ull..” lia langsung merebahkan kepalanya di atas Kasur.
Rasanya aku bahagia kalau sedang bersama sahabatku yang satu ini, karena beban apapun itu jika
sedang bersama dia hilang sudah seketika. Tentu hidup sangat bersyukur karena selalu dikelilingi
orang-orang baik seperti Lia salah satunya. Aku selalu ingat kata orang tuaku selalulah berbuat
baik dimanapun kamu berada karena tentu kamupun akan mendapat orang-orang baik dimanapun
kamu berada, dan aku percaya itu karena disaat aku jauh dari orang tuaku seperti ini aku selalu
dikelilingi orang-orang baik Alhamdulillah.
Aku selalu berfikir apakah Anganku menjadi Anganmu pula, ah entahlah bagaimana ending hidup
ini nanti kedepannya yang jelas aku selalu percaya Allah tidak akan menukar jodoh seseorang dan
jodoh itupun telah diatur sama Allah sebagai rupa itu. Sekarang intinya aku harus melupakan
perlahan kenangan demi kenangan yang sudah pernah aku jalani bareng sama Hilman beberapa
tahun lalu walaupun ya tentu sedikit sulit namun semua itu pasti akan mudah dijalani kalau dilewati
secara ikhlas. Walaupun ada pepatah yang mengatakan
“Semakin kau berusaha melupakan seseorang, tentu kau akan semakin
Mencintainya pula”
Entahlah semua itu telah diatur sama Allah yang memiki Dzat Sang Maha Cinta. Intinya niat lalu
berusaha pasti ada jalan terbaiknya.
Empat tahun telah berlalu singkat sudah perjalan waktu kuliahku tak terasa hari ini adalah acara
Wisudaku semua rasa campur aduk bahagia dan sedih berpadu menjadi satu. Rasanya baru
kemarin aku diantar oleh keluargaku untuk kuliah di kota ini namun sekarang tepatnya hari ini aku
wisuda. Cepat sekali waktu berputar kenangan demi kenangan telah terlewati sedih,bahagia,tangis,
maupun canda semua kulalui di Kota Salatiga ini, usaha untuk melupakan kenanganku bersama
Hilman pun telah kulali dengan hasil yang memuaskan Allah telah membantuku untuk melupakan
sosok dirinya. Aku segera bergegas untuk dating diacara Wisudaku hari ini, saat ini tubuhku telah
terbalut oleh gaun berwarna merah maroon dan wajahkupun telah disulap menjadi seperti seorang
Ratu, “ Ya menurutku saja… hehe”.
“ Ull.. Masya Allah cantiknya sahabatku ini” Ucap lia sambil memelukku.
“Ya Allah ia,, kamu itu juga sama cantiknya, lagian kalau kita ganteng serem dong hehe..”
Lia pun melepaskan pelukannya “Ul hari ini kita wisuda,dan setelah ini kamu akan kembali ke
Bekasi,, rasanya singkat sekali waktu yang sudah kita lewati bersama ya ull”
Tak tersasa air mataku pun menetes dipipi “Lia,, aku pulang ke Bekasi dan kamu pulang ke
Semarang namun persahabatan kita tidak akan terpisah ,, kamu adalah sosok seseorang yang udah
aku anggap jadi keluarga aku sendiri,, kita sama-sama pulang ke kota kita masing-masing untuk
menjalankan pekerjaan kita masing-masing,, jangan sedih ya terimakasih banyak sudah selalu ada
selama ini buat aku ”
“ Sama-sama Ull,, terimakasih juga sudah menjadi orang yang sangat baik selama ini” Lia
kaembali memelukku.
“Hmmm.. yaudah yuk kita berangkat sekarang, orang tua kita sebentar lagi sampai kan”
Sesampainya aku dikampus, aku melihat telah banyak kumpulan Mahasiswa yang wajahnya
sangat berbahagia hari ini,tentu siapa sih yang tidak bahagia untuk melewati moment saat ini,
apalagi ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu semua mahasiswa tentunya. Segera aku menemui
keluargaku yang telah menungguku dikampus bahagia rasanya ketika semua keluargaku bisa hadir
diacara wisudaku saat ini dan tidak sia-sia sudah impianku untuk membuat mamah dan ayahku
bangga,, tak terasa air mata mengalir, tetes demi tetes air mata ini terjatuh tentu ini adalah air mata
bahagia begitupun keluargaku. Ucapan demi ucapan aku dapatkan saat ini dari.
yang mengucapkan secara langsung maupun yang mengucapkan lewat media sosial. Ucapan
syukur tak henti-hentinyaku panjatkan kala ini.
Keluargaku memelukku secara bergantian untuk mengucapkan selamat atas kelulusanku.
“Ka… ada kado yang bener-bener istimewa buat kamu” mamahku memelukku.
“Kado? Kado apa mah” aku melepaskan pelukannya sambil menatapnya penuh heran.
“Ada orang yang ingin menemuimu saat ini ka...”
Tanpa ku bicara sedikitpun namun aku menatap mamahku dan keluargaku dengan penuh tanya,
“Siapakah orang itu?apakah aku mengenalnya atau bagaimana” dalam hati kuberbicara.
Tiba-tiba datanglah seseorang laki-laki, aku menatapnya dengan penuh hati tidak percaya aku tidak
asing melihat orang itu sungguh sangat tidak asing, bagaimana aku tidak mengenalnya kalau sosok
seseorang yang sedang berjalan kearahku adalah seseorang yang selama ini aku sebut namanya
didalam doa. “Ya Rabb,apakah ini semua hanya mimpi? Atau memang engkau telah mengabulkan
doa ku?” tak terasa air mata pun terus mengalir. Akhirnya seseorang itu telah hadir dihadapanku.
“Happy Graduation ya,, akhirnya apa yang kamu inginkan tercapai saat ini..” dia mengucapkan
selamat sambil mengulurkan tangannya.
Aku sambut kembali atas salamannya “Terimakasih banyak..loh ko kamu bisa dateng”
“Ya bisa dong,, emang kenapa harus ga bisa ? masa aku ga dateng sih diacara istimewanya calon
masa depan aku” dia berbicara sambil terkekeh.
“Ihhh maksudnya apa sih hil..” aku manatapnya dengan bingung.
“Gausah masang tampang bingung gitu dong,dan gausah sedih gitu harusnya kamu bahagia..lagian
kalau nangis nanti bedaknya luntur tuh..hehehe”
Keluargaku serentak ikut tertawa.
“Dih..apaan sih kamu tuh, lagian siapa yang nangis” aku segera mengelap air mataku.
“Alah… bohong aja kamu tuh” masih saja hilman meledekku.
Aku langsung memasang muka cemberut.
“Ada yang mau aku sampaikan di hari yang istimewa ini bagi kamu,, dan aku ucapkan ini langsung
di depan keluargamu” hilman menatapku.
Aku tidak berani menatapnya kembali namun aku hanya tertunduk .
“Beberapa hari kedepan selesai kamu mengurus kepulanganmu ke Bekasi aku akan datang ke
rumahmu dengan seluruh keluargaku untuk melamarmu”
Air mataku kembali mengalir disaat aku mendengar ucapan itu, namun disisi lain hatiku berteriak
Ya Rabb inikah hasil penantian kesabaranku selama ini.
Kembali hilman berbicara “Sekarang aku hanya bisa memberikan ini dulu untuk kamu,,aku harap
kamu mau nerimanya yah” hilman memegang tanganku sambil memakaikan sebuah cincin di
jariku.
Tanganku bergetar entah apa yang aku harus ucapkan, intinya sekarang aku tidak bisa berbicara
apa-apa hanya ucapan terimakasih yang aku panjatkan kepada Allah yang telah mengatur rencana
seindah ini. Keluargaku merestui tujuan baiknya Hilman saat ini, dan mereka bilang segera
ditunggu kedatangannya di Bekasi.
Akhirnya doa ku selama ini tidaklah sia-sia mungkin awalnya Allah tidak menginginkan
hubunganku ini karena Allah ingin kita sama-sama untuk memperbaiki diri masing-masing, dan
pada akhirnya kita sama-sama dipertemukan bahkan disatukan dengan landasan Halal saat ini.
Banyak hal-hal serta pelajaran baru yang kita jalani bersama saat ini, kebahagiaan selalu menghiasi
hari-hari kita sekarang, yang dulu mungkin aku selalu dibuat galau karenanya. Beruntungnya bisa
dapetin sosok pria yang baik dalam Akhlaknya seperti dirinya, Hilman tidak pernah melarangku
untuk menjalankan karierku selama ini dia tetap mendukungku,namun aku tidak pernah lupa akan
kewajibanku selama ini kalau pada hakikatnya tetap saja aku telah menjadi wanita ibu rumah
tangga. Sekarang setiap aku menutup mata dan kembali terbangun dialah orang yang selalu ada
disampingku sosok seseorang yang selalu aku sebut namanya dalam doa saat itu. Empat tahun diri
ini menanti pada akhirnya penantian ini berbuah dengan kebagiaan. Terimakasih Ya Rabb atas
segala pemberian-Mu.

Anda mungkin juga menyukai