Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN KARIER

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Ipa Hapsiah Yakin, Dra., S.E., M.M., M.Si

Disusun oleh :

Sukana ( DM 220330331003 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUEDANG

2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
1.4 Manfaat.................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Perencanaan Karir...............................................................................................3
2.2 Tahap Perencanaan Karir.......................................................................................................3
2.3 Faktor-faktor perencanaan karir............................................................................................4
2.4      Perencanaan Karir yang Terpusat pada Individu dan Organisasi...........................................6
2.5 Manfaat Perencanaan Karir...................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
3.2 Saran......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perencanaan yang matang adalah salah satu indikator kunci sukses dalam berkarier.
Perencanaan tidaklah cukup hanya dibuat satu kali saja, tetapi harus dilakukan berulang.
Seperti halnya pemeriksaan kesehatan, karier pun butuh dicek secara berkala. Apalagi jika
pekerjaan yang jalani tidak sesuai ekspektasi dan tidak sesuai dengan bakat dan minat. Segera
berpikir untuk menata ulang karier. Tidak ada kata terlambat untuk melakukannya.
Perencanaan karier bukanlah suatu proses yang sulit ataupun menjadi beban. Bahkan
sebaliknya, hendaknya ini dilihat sebagai proses yang memberikan makna kepada perjalanan
karier. Proses ini akan membantu mencapai tujuan karier.
Kesempatan untuk maju yang termasuk dalam program pengembangan dapat
diwujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan dan
pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan yang mana diikuti perlu direncanakan dengan
baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai kesempatan untk dipromosikan dipindahkan
dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih
tinggi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, makalah ini akan membahas tentang perencanaan
karir.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini adalah:

1.2.1  Apa pengertian perencanaan karir?


1.2.2   Bagaimana tahap-tahap dalam perencanaan karir?
1.2.3   Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir?
1.2.4   Bagaimana perencanaan karir bagi yang terpusat individu dan organisasi?
1.2.5   Apa manfaat dari perencanaan karir?
                                                   
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini adalah

1.3.1   mengetahui pengertian perencanaan karir;


1.3.2   mengetahui tahap-tahap perencanaan karir;
1.3.3   mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir;
1.3.4   mengetahui perencanaan karir yang terpusat pada individu dan organisasi;
1.3.5   mengetahui manfaat dari perencanaan karir.

1
1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1. Instansi

Bagi instansi-instansi, makalah ini bisa menjadi bahan ajar kepada mahasiswa tentang
perencanaan karir sehingga mahasiswa dapat lebih mengetahui dan dapat menerapkannya
ketika mereka hendak berkarir.

2. Masyarakat

Bagi masyarakat, makalah ini dapat dijadikan pedoman dalam menentukan perencanaan
karir, sehingga masyarakat juga dapat mengembangkan karir mereka.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Karir

Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari
tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) karier diartikan sebagai perkembangan dan kemajuan di kehidupan
pekerjaan, jabatan, dsb.
Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan
usianya (Rivai, 2009: 369). Karir adalah suatu rangkaian aktivitas kerja yang terpisah, tetapi
berhubungan dan memberikan kesinambungan, keteraturan dan arti kehidupan bagi seseorang
(Panggabean, 2002: 17). Dari kedua defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa karir adalah
suatu rangkaian kerja dan jabatan yang dipegang seseorang dalam jangka waktu lama.
Perencanaan karir adalah perencanaan yang fokus pada pekerjaan dan
pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-orang
diantara pekerjaan dalam organisasi (Mathis 2006: 343). Perencanaan karir adalah proses
dimana perusahaan menyeleksi tujuan karir dan jenjang karir dalam mencapai rencana karir
(Rivai 2009: 266 ). Perencanaan karir merupakan kegiatan atau usaha untuk mengatakan
perjalanan karir pegawai serta mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan karir tertentu.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan karir adalah pola
pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang
dialami oleh setiap individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective
events yang dapat dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan,
dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau
dalam arti yang lebih ringkas perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang
menyeleksi tujuan karier dan arus karier untuk mencapai tujuan tersebut.
                                                                      
2.2 Tahap Perencanaan Karir

Pada umumnya manusia dalam kehidupan pekerjaannya melewati beberapa tahap karir
(Tampubolon, 2008:204).  Tahap-tahap itu sebagai berikut:

1.             Tahap Penegakan
Tahap ini disebut sebagai tahap penegakan, dimana dalam tahap ini pegawai cenderung
akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman dalam tahun-tahun pertama menjalankan
pekerjaannya. Biasanya berlangsung selama lima tahun pertama dalam masa kerja.
2.             Tahap Kemajuan
Pada tahap kemajuan ini pegawai mulai memupuk harga diri, otonomi, dan berusaha
untuk dipromosikan. Tahap ini berlangsung kira-kira pada usia 30 sampai 45 tahun.
3.             Tahap Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini, kebutuhan adalah yang paling dominan dan pegawai
merasa tidak puas terhadap pekerjaannya.
4.             Tahap Pensiun

3
Pada tahap pensiun ini, pegawai mulai diketahui perjalanan karirnya, apakah macet atau
memburuk karirnya selama tahap sebelumnya, dan bagi mereka yang mengalami hal tersebut
maka pada tahap ini karir mereka tidak bertahan lama. Mereka mulai mengharapkan pensiun
dan kesempatan untuk melakukan pekerjaan lain. Dari perjalanan tahap-tahap tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan dan harapan berubah pada saat orang-orang bergerak melalui
setiap tahap karir. Lama berlangsungnya setiap adalah bervariasi untuk masing-masing orang.
Menurut Rivai (2009:281), tahapan-tahapan karir sebagai berikut:

1.             Tahap Awal
Pada tahap ini ditekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya
kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.
2.             Tahap Lanjutan
Pada tahap ini pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih
menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan.
3.             Tahap Mempertahankan
Pada tahap ini individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau  manfaat yang
telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu.
4.             Tahap Pensiun
Pada tahap ini individu telah menyelesaikan satu karir, dan individu tersebut akan
berpindah ke karir yang lain dan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi
diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.
Sedangkan menurut Malthis (2004:346), tahap-tahap karir sebagai berikut:
1.             Tahap karir awal
Pada tahap ini pegawai mengenali minatnya dan mengeksplorasi beberapa pekerjaan.
2.             Tahap karir menengah
Pada tahap ini pegawai mendahulukan karir, memiliki gaya hidup dan kontribusi yang
terbatas.
3.             Tahap karier akhir
Pada tahap ini pegawai memperbaharui keterampilan, menetap dan gagasan-gagasan
yang dimiliki pegawai mulai dihargai.
4.             Tahap akhir karier
Pada tahap ini pegawai mulai merencanakan pensiun dan memeriksa minat-minat yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan.

2.3 Faktor-faktor perencanaan karir

Ada beberapa factor penting yang mempengaruhi perencanaan karier, dimana


seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan factor-faktor tersebut saat mereka
merencanakan karier, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap kehidupan karir

Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan
karier mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya. Yang dilakukan individu dalam
upaya pengembangan karirnya meliputi tahapan sebagai berikut:

a.              Entry Stage
Merupakan tahap mulai memasuki organisasi. Pada tahap ini individu akan bertanya
apakah keahliannya diterapkan disini, bagaimana pekerjaannya, dan apakah dia dapat

4
berkembang dan mencapai tujuan karir sesuai dengan minat, keterampilan dan pengetahuan
yang dimiliki.

b.             Mastery Stage

Adalah tahap dimana seseorang menginginkan jabatan baru yang lebih tinggi atau lebih menarik
karena pengalaman dan juga keahlian yang dia miliki. Pada tahap ini dapat terjadi 2
kemungkinan kecenderungan diantaranya:
a.              Achievement stage: Ditandai dengan keinginan seseorang atau dipromosikan untuk jabatan
yang lebih tinggi.
b.             Mid-career stage: ditandai dengan keinginan untuk penilaian kembali kariernya dan motivasi
kerja juga sudah menurun.
c.              Passage Stage
Dahulu tahap ini dikatakan masa-masa pegawai untuk mempersiapkan pensiun, namun
masa sekarang akibat faktor-faktor terjadinya lebih banyak oleh pemutusan hubungan kerja,
baik sebagai akibat dari situasi ekonomi maupun karena pemecatan, dan banyak factor yang
mempengaruhi karier seperti tersedianya pekerjaan diluar organisasi dan kesempatan
pendidikan yang didapat.

2. Dasar karir

Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda satu
dengan yang lain. Ada 5 perbedaan motif dasar karier yang menjelaskan jalan bagi orang
orang untuk memilih dan mempersiapkan kariernya,dimana mereka menyebutnya sebagai
jangkar karier (career anchors) yaitu antara lain:

a.              Kemampuan manajerial
Tujuan karier bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas dari dirisendiri,
analitis, dan kemampuan emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk mengatur orang
atau karyawan.
b.             Kemampuan fungsional
Teknis dasar ini digunakan untuk para teknisi yang akan melanjutkan pengembangan
dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.
c.              Keamanan Dasar
Ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan kesadaran
karier mereka. Mereka seringkali melihat ikatan mereka sendiri sebagai organisasi yang
istimewa atau lokasi geografi
d.             Kreativitas
Seorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin
menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.
e.              Otonomi dan Kebebasan
Dasar karier ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari
aturran organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan
bekerja pada langkah mereka sendiri.

3. Jalur Karir

Jalur karier merupakan urutan jabatan jabatan yang dapat diduduki untuk mencapai
tujuan karier seseorang, misalnya di sebuah sekolah, jalur karier untuk menjadi kepala
sekolah yang dimulai dari guru adalah guru bidang studi-wakil kepala sekolah-kepala
sekolah, dengan waktu yang diharuskan menduduki jabatan ini, persyaratan umtuk kerja, dan

5
persyaratan lainnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam factor seperti tingkat
pendidikan dan kebijakan organisasi, tenaga pendidikan dapat memulai kariernya dari jabatan
yang berbeda beda. Seseorang mungkin dapat langsung menjadi kepala sekolah disebabkan
kebijakan organisasi yang tidak semua orang bisa menjadi seperti itu.
Secara teori, beberapa system jalur karier sebagai berikut:

a.              Vertical system, adalah jalur karier yang dapat dilalui dalam satu fungsi melalui hirarki.
b.             Trunk and Branch system adalah jalur dimana sesorang untuk menaiki posisi yang lebih
tinggi diharuskan melalui posisi pada fungsi lain.
c.              Planned job rotation system, adalah jalur trunk and branch system yang dimana organisasi
melakukan perencanaan yang teliti mengenai pengalihan seseorang dari satu jabatan sebelum
menduduki jabatan tertentu.
d.             Diamond system, adalah jalur karier yang lebih banyak posisi berubah menyamping daripada
naik ke atas. 

2.4     Perencanaan Karir yang Terpusat pada Individu dan Organisasi

1. Perencanaan Karier yang Terpusat pada Individu

Perencanaan karier yang terpusat pada individu memfokuskan pada karier individual
dari pada kebutuhan organisasi itu. Ini dilakukan oleh karyawan sendiri, dan keterampilan
individual menjadi focus dari analisis ini. Analisis seperti ini mungkin mempertimbangkan
situasi baik dalam maupun di luar organisasi yang dapat mengembangkan karir
seseorang. Pengurangan dan memperkecil organisasi telah mengubah perencanaan karir bagi
banyak orang. Mereka menemukan diri mereka dalam “transisi karier” dengan kata lain
membutuhkan pekerjaan baru.
Perspektif individual dalam perencanaan karier:

a.              Mengidentifikasikan kemampuan dan minat individual.


b.             Merencanakan tujuan hidup dan pekerjaan.
c.              Mengukur jalur alternative di dalam dan luar organisasi.
d.             Mencatat perubahan dan tujuan sebagaimana tahapan karier.

Menurut Simamora individu merencanakan karir guna meningkatkan status dan


kompensasi, memastikan keselamatan pekerjaan, dan mempertahankan kemampuan pasar
dalam pasar tenaga kerja yang berubah. Disisi lain, organisasi mendorong manajemen karir
individu:

a.              Mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan.


b.             Mengurangi kekurangan tenaga kerja berbakat yang dapat dipromosikan.
c.              Menyatakan minat pada karyawan.
d.             Meningkatkan produktivitas.
e.              Menciptakan cita rekruitmen yang positif.

2. Perencanaan Karir yang Terpusat pada Organisasi

Perencanaan karier yang terpusat pada organisasi memfokuskan pada pekerjaan-


pekerjaan dan pada pembangunan jalur karier yang menyediakan tempat bagi kemajuan logis

6
dari orang- orang, diantara berbagai pekerjaan yang ada dalam organisasi. Jalur jalur ini
adalah yang dapat diikuti oleh individu untuk mengembangkan unit-unit organisasi tertentu.
Sebagai contoh, seseorang mungkin saja memasuki departemen penjualan sebagai seorang
penasihat penjualan, kemudian dipromosikan sebagai penanggung jawab laporan keuangan,
menjadi manajer penjualan, dan akhirnya menjadi wakil presiden bagian penjualan.
Perspektif organisasi dalam perencanaan karier:

a.              Mengidentifikasikan kebutuhan staffing organisasi dimasa mendatang


b.             Rencana jenjang karier.
c.              Mengukur potensi individual dan kebutuhan pelatihan.
d.             Mencocokan kebutuhan organisasi dengan kemampuan individual.
e.              Mengaudit dan mengembangkan system karir dan organisasi.

2.5 Manfaat Perencanaan Karir

Berikut adalah manfaat dari perencanaan karir :

1.       Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap karir


individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas
pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan
tingkat perputaran karyawan.
2.       Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong
semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi
karyawan dapat terpelihara.
3.       Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan
datang.
4.       Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur
potensial karir di dalam suatu organisasi.
5.       Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu
membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan
dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan.
6.       Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan
perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di
luar negeri.
7.       Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan
perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-
harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8.       Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian
kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka
mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan
di masa depan.
9.       Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan departemen
sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer
yang mau menang sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10.     Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir
dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini
akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan karir adalah pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang
sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai. Terdapat
beberapa tahap dalam perencanaan karir, tahap-tahap perencanaan karir berbeda-beda sesuai
dengan ilmuwan yang mengemukakan. Perencanaan karir juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu tahap kehidupan karir, dasar karir, dan jalur karir. Perencanaan karir dapat
dipusatkan pada individu dan organisasi yang diantara keduanya tidaklah sama. Perencanaan
karir memiliki beberapa manfaat seperti menurunkan tingkat perputaran karyawan
(turnover), mendorong pertumbuhan, dll. Arti ringkas perencanaan karier merupakan proses
dimana seseorang menyelesaikan tujuan karier dan arus karier untuk mencapai tujuan
tersebut.

3.2 Saran
Setiap individu maupun organisasi hendaknya membuat perencanaan karir, serta
memperhatikan unsu-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan
karir, sehingga kedepannya dapat mengembangkan karir yang telah dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Irrine. “Manajemen Karir: Pengertian,


Tujuan, Manfaat, dan Proses Manajemen
Karir. https://irrineayu.wordpress.com/201
5/04/17/manajemen-karir-pengertian-
tujuan-manfaat-proses-dan-perencanaan-
karir/ diakses 17 April 2015.

Dewanti, Hajja. 2013. “Manajemen SDM


Perencanaan
Karir”. https://www.academia.edu/881778
7/Manajemen_SDM_Perencanaan_Kari di
akses 12 September 2013.

Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara:Jakarta.

Siagian, Somdang. 2008. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Bumi  Aksara:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai