Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PERLINDUNGAN ANAK-ANAK, INDIVIDU YANG

CACAT, LANJUT USIA DAN LAINNYA YANG BERESIKO


RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH

BAB I. PENGERTIAN

Perlindungan pasien adalah Suatu kegiatan untuk menjamin dan melindungi pasien dan
hak - hak nya agar dapat belangsung sebagaimana mestinya dan dapat berpartisipasi secara
maksimal.

Kelompok pasien lemah dan beresiko yang mendapatkan perlindungan yang layak dari
rumah sakit dibagi menjadi tiga bagian :

1. Berdasarkan umur
a. Balita (0 -5 tahun )
b. Anak- anak (5 – 12 tahun )
c. Lansia (> 60 tahun )

2. Berdasarkan kondisi
a. Cacat fisik
b. Individu dengan gangguan mental atau emosional

3. Berdasarkan kebutuhan yang bersifat kritis


Kebutuhan yang bersifat kritis pada pasien ditentukan berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien pada proses pelayanan perawatan di Rumah Sakit yaitu pasien dengan
tingkat ketergantungan total (Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan
waktu perawat yang lebih lama) dengan kriteria sbb :
a. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong
atau kursi roda
b. Membutuhkan latihan pasif
c. Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau NG tube
(sonde)
d. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
e. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
f. Dimandikan perawat
g. Dalam keadaan inkontinensia
h. 24 jam post operasi mayor
i. Pasien tidak sadar
j. Keadaan pasien tidak stabil
k. Observasi TTV setiap kurang dari 1 jam
l. Perawatan luka bakar
m. Perawatan kolostomi
n. Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
o. Menggunakan WSD
p. Irigasi kandung secara terus menerus
q. Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
r. Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher

BAB II RUANG LINGKUP

Pelaksanaan untuk perlindungan anak – anak, induvidu yang cacat, lanjut usia, dan
lainnya yang berisiko dilakukan oleh seluruh staf yang memberikan pelayanan di RSI Siti
Rahmah.

BAB III. TATA LAKSANA

Perlindungan yang diberikan oleh RSI Siti Rahmah terhadap anak – anak, lanjut usia
dan lainnya yang berisiko dilakukan melalui prosedur sbb :

1. Rumah Sakit mengidentifikasi secara cermat seluruh pasien lalu menetapkan kelompok pasien
yang beresiko.

Setiap pasien yang menjalani pelayanan di Rumah Sakit dilakukan identifikasi


terhadap keadaan pasien, petugas Rumah Sakit melakukan identifikasi saat pasien masuk
pertama kali di Rawat Inap, dengan kriteria identifikasi pasien sbb :

A. Berdasarkan umur
a. Balita (0 -5 tahun )
b. Anak- anak (5 – 12 tahun )
c. Lansia (> 60 tahun )
B. Berdasarkan kondisi
a. Cacat fisik
b. Individu dengan gangguan mental atau emosional
C. Berdasarkan kebutuhan yang bersifat kritis

Dari kriteria yang disebutkan diatas petugas yang berwenang dapat melakukan
identifikasi kriteria pasien beresiko dengan cara :
1. Petugas MR mengidentifikasi pasien beresiko dan mnentukan jenis kriteria serta
menggenakan gelang pasien sesuai dengan kriteria resiko pasien.
2. Petugas yang memberikan pelayanan melakukan pengecekan identitas melalui gelang
pasien pada setiap tindakan yang akan dilakukan.
3. Petugas mengevaluasi tingkat resiko pasien terutama kriteria berdasarkan kebutuhan
kritis apa bila keadaan pasien menjadi membaik.
4. Satpam bertugas membantu dalam memonitoring setiap ruangan dimana terdapat
pasien beresiko.

2. Rumah Sakit melakukan perlindungan terhadap pasien beresiko dari kelalaian asuhan
dan tidak dilaksanakan pelayanan terhadap pasien.
a. Petugas memeriksa identitas pasien setiap akan melakukan pelayanan terhadap pasien.
b. Petugas memahami setiap prosedur tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
c. Petugas melakukan setiap jenis pelayanan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
d. Petugas melaporkan setiap kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera
(KNC), kejadian sentinel kepada Tim KPRS RSI Siti Rahmah.

3. Rumah Sakit memiliki proses bantuan atau evakuasi kejadian kebakaran

a. Petugas mendapat pelatihan siaga bencana


b. Sosalisasi tentang evakuasi kejadian kebakaran kepada setiap petugas lainya.
c. Rumah sakit menetapkan dan menjalin kerjasama dengan rumah sakit lain yang terdekat
untuk mendapatkan bantuan saat terjadi bencana.

BAB IV DOKUMENTASI

1. Semua hal – hal yang sifatnya luar biasa dalam proses perlindungan harus dicatat pada
rekam medis yang disediakan.
2. Seluruh form diarsipkan oleh petugas rekam medis.

Anda mungkin juga menyukai