Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4403/ILMU PERUNDANG-UNDANGAN
Kode/Nama UPBJJ : 50/SAMARINDA
Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1) DPR sebagai lembaga legislatif atau pembentuk undang-undang sejak awal proses perencanaan telah dituntut agar undang-undang yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di Indonesia. Untuk membentuk undang-undang, terdapat 5 (lima) tahap yaitu perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan, dan pengundangan.
2) kodifikasi hukum adalah proses penyusun, mengatur, dan mensitemasisasikan
hukum-hukum di yurisdiksi negara tertentu, atau dari cabang hukum yang terpisah ke dalam kode yang teratur.
Kemudian, menurut R. Soeroso dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum (hal.
77), kodifikasi hukum adalah pembukuan hukum dalam suatu himpunan undang-undang dalam materi yang sama.
3) Autonome Satzung: peraturan otonom dan contoh dari pertauran tersebut
adalah peraturan daerah atau perda. Verordnung: peraturan pelaksana dan contoh dari peraturan tersebut adalah peraturan pemerintah pusat. Undang-Undang atau bisa disebut dengan Formell Gesetz adalah kelompok norma hukum yang ada di suatu negara. Undang-undang ini bersifat terinci dan juga konkret sehingga memiliki sifat yang mengikat dan memaksa bagi masyarakat. Sifat mengikat dan memaksa ini membuat masayrakat yang melanggar peraturan undang-undang bisa diberikan sanksi, baik sanksi berupa denda ataupun sanksi pidana. Dalam Formell Gesetz ini ada yang disebut dengan Autonome Satzung dan Verordnung. Secara sederhana, Autonome Satzung adalah peraturan yang dibuat oleh daerah yang diberikan otonomi oleh pemerintah pusat, seperti peraturan daerah yang dibuat oleh masing- masing daerah. Sedangkan, Satzung adalah peraturan pelaksana yang berada pada pemerintah pusat sehingga peraturan pemerintah termasuk dalam Satzung. DPR sebagai lembaga legislatif atau pembentuk undang-undang sejak awal proses perencanaan telah dituntut agar undang-undang yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di Indonesia. Untuk membentuk undang-undang, terdapat 5 (lima) tahap yaitu perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan, dan pengundangan.