Anda di halaman 1dari 7

Semakin Meningkatnya Angka Kemiskinan

Disusun Oleh Kelompok 4

Nama Anggota Kelompok :

1. Rendy Permana
2. Riki Saputra
3. Nita Damayanti
4. Min Ilmi Nur Azizah
5. Ikbal Nugraha
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 4B.

Rumusan Masalah....................................................................................................... 5C.

Isi.................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Kemiskinan............................................................................................... 7

2. Seberapa Luas Penyebaran Kemiskinan di Indonesia................................................ 7

3. Faktor yang Menguatkan Bahwa Kemiskinan Harus Ditangani Pemerintah.............. 9

4. Kebijakan dan Program Masalah Kemiskinan di Indonesia....................................... 95.

5. Perbedaan Pendapat Tiap Organisasi Mengenai Kemiskinan.................................... 12.

6. Lembaga Yang Bertanggung Jawab Mengenai Masalah Kemiskinan....................... 13

BAB III PENUTUPA.

Kesimpulan................................................................................................................. 15B.

Penutup.......................................................................................................................... 15C.

Saran........................................................................................................................... 15D

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan suatu masalah bagi Negara-negara di seluruh dunia, kemiskinan merupakan
penyakit sosial ekonomi bagi Negara berkembang dan Negara maju seperti Inggris dan Amerika. Di
Inggris kemiskinan terjadi sekitar tahun 1700 pada masa kebangkitan revolusi di Eropa. Amerika
Serikat sendiri mengalami kemiskinan pada tahun 1930-an, saat itu ekonomi mereka mengalami
depresi dan resesi ekonomi yang hebat namun setelah tiga puluh tahun kemudian mereka tercatat
menjadi Negara Adidaya dan terkaya di dunia.

Pada kesempatan ini penyusun mencoba memaparkan secara spesifik kemiskinan di Indonesia.
Terdapat dua kondisi yang menyebabkan terjadinya kemiskinan, yaitu kemiskinan alami dan
kemiskinan buatan. Kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan
teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan buatan terjadi karena imbas dari para birokrat
kurang kompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia sehingga
mengakibatkan susahnya untuk keluar dari masalah kemiskinan tersebut.

Begitu banyak kita lihat pengemis, pengamen, pemulung, dan lain lain di sekitar lingkungan kita
sehari-hari, baik pada saat kita bepergian, maupun di lingkungan tempat tinggal kita. Itu adalah salah
satu dari kemiskinan. Sampai saat ini, belum

Juga ditemukan cara penanggulangan kemiskinan itu sendiri, dan Pemerintah masih belum juga
maksimal dalam menangani masalah ini. Namun itu bukan hanya salah Pemerintah saja tetapi kita
juga harus dapat berkontribusi dan andil dalam mengatasi kemiskinan tersebut, karena untuk
mengubah kemiskinan harus dibutuhkan mental yang baik.

Kemiskinan memang dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat, dan itu sangat tampak dari
adanya rumah kumuh di pinggiran sungai, timbulnya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit
busung lapar maupun gizi buruk. Mungkin kemiskinan terjadi karena tidak dapat membiayai
kehidupan secara langsung. Dan itulah yang terjadi saat ini, bahwa kemiskinan sekarang ada dimana-
mana. Jika pemerintah tidak mengatasi masalah kemiskinan secepat mungkin, kemiskinan akan terus
bertambah seiring berjalannya waktu. Kemiskinan tidak hanya berdampak bagi rakyat miskin tetapi
juga bagi warga sekitarnya, karena kemiskinan juga dapat meningkatkan tindakan kriminalitas

Dengan tingginya angka kemiskinan di Indonesia, maka hal ini menjadi masalah tersendiri bagi
negara ini dan sampai saat ini masih belum ada solusinya. Dan kemiskinan mempunyai hubungan
dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kemiskinan harus bersama-sama kita tanggulangi agar
angka kemiskinan tidak terus meningkat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana jalannya masalah kemiskinan tersebut?
2. Seberapa luas masalah tersebut terjadi pada bangsa dan negara
3. Mengapa masalah tersebut harus ditangani pemerintah dan haruskah seseorang
bertanggung jawab untuk memecahkannya?
4. Adakah kebijakan tentang masalah kemiskinan tersebut?
5. Adakah perbedaan pendapat tiap organisasi yang berpihak pada masalah ini?
6. Pada tingkat atau Lembaga pemerintah apa saja yang bertanggung jawab tentang
masalah tersebut?

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Jalannya Kemiskinan di Indonesia

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik
Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk Indonesia tergolong kategori
penduduk miskin

Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Di antara 100 juta angkatan kerja menganggur. Indonesia
termasuk salah satu negara termiskin di dunia yang masuk pada urutan ke-68. Sementara itu, di sisi
lain praktik korupsi terus tumbuh subur di negeri ini. Badan Pemeriksa Keuangan bahkan
melaporkan uang negara yang dikorupsi mencapai Rp103 triliun. (RIZ)”

Dengan jumlah Penduduk miskin yang masih cukup besar dan permasalahan kemiskinan yang
kompleks dan luas di Indonesia menuntut penanganan yang berkelanjutan dalam menurunkan
jumlah penduduk miskin

Untuk bisa menjawab dari permasalahan kemiskinan, penting bagi kita untuk menelusuri secara
detail indikator-indikator kemiskinan tersebut. Indikator-indikator kemiskinan menurut Badan Pusat
Statistika adalah sebagai berikut :

 Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).


 Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan,
sanitasi, air bersih dan transportasi).
 Tidak adanya jaminan masa depan (karena tidak ada investasi untuk pendidikan dan
keluarga).
 Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
 Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
 Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
 Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.

2. Seberapa Luas Penyebaran Kemiskinan di Indonesia

Sumber data BPS untuk mengukur data kemiskinan ini kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
yang diukur dari pengeluaran. Dengan pendekatan ini dapat dihitung Headcount Index, yaitu
persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Menurut data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) per Maret 2010 lalu masyarakat miskin di Indonesia mencapai 13,33 persen atau sebanyak
31,02 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia. Di akhir tahun 2010, jumlah kemiskinan tersebut
tentunya tidak jauh berbeda.

Memasuki September 2016 penduduk miskin tercatat 28,01 juta atau 10,86%. Kemudian September
2017 penduduk miskin tercatat 27,77 juta atau 10,64%. Terakhir pada September2018 jumlah
penduduk miskin tercatat 25,95 juta orang atau 9,82%.

Dari data juga disebutkan jumlah orang miskin di daerah perkotaan periode 2018tercatat 10,14 juta
turun 128,2 ribu orang dibandingkan periode September 2017 sebesar 10,27 juta. Sementara itu di
daerah perdesaan turun sebanyak 505 ribu orang (dari 16,31 juta orang pada September 2017
menjadi 15,81 juta orang pada September 2018).

Sedangkan dari segi persentase penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat 7,02% lebih rendah
dibanding periode September 2017 sebesar 7,26%. Sementara itu, persentase penduduk miskin di
daerah perdesaan pada September 2017 sebesar 13,47%, turun menjadi13,20% pada September
2018. Ini berarti kemiskinan masih merupakan masalah besar bangsa ini. Bayangkan dengan jumlah
penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri sebagai Negara yang orang miskinnya lebih
banyak dari jumlah penduduk Negara tetangga Malaysia yang berpenduduk 26,79 juta orang di
tahun yang sama.

3. Faktor yang Menguatkan Bahwa Kemiskinan Harus ditangani Pemerintah

Kemiskinan terjadi karena terjadinya ketidak merataan pendapatan yang diterima pada tiap individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak merataan pendapatan ini dipengaruhi oleh banyak hal
diantaranya, (1) kemampuan dan keahlian yang berbeda, (2) intensitas kerja orang yang satu dengan
lainnya beragam, (3) perbedaan antar jabatan (Okupasi), (4) perbedaan tingkat pendidikan, (5)
faktor-faktor lain seperti, warisan, tabungan dan pengambilan resiko, dan wiraswasta
(Entrepreneurship). Sehingga, pemerintah wajib berperan aktif dalam upaya mengatasi kemiskinan
di Indonesia ini. Karena jika tidak segera ditangani oleh pemerintah angka kemiskinan akan semakin
meningkat, Indonesia akan menjadi negara yang terbelakang dalam hal apapun, terutama
perekonomian Indonesia. Miskin ilmu dan miskin kesehatan. Jika pemerintah tidak bertanggung
jawab terhadap masalah ini, negara akan semakin kacau, dan perekonomian di Indonesia akan
menurun.

 Penanggung Jawab Masalah Kemiskinan

Meningkatnya angka kemiskinan menjadi tanggung jawab seluruh warga negara yang berada di
negara tersebut. Seseorang dapat bertanggung jawab dengan membuka lapangan pekerjaan untuk
mengurangi pengangguran. Dengan angka pengangguran yang menurun tingkat kemiskinan pun
menjadi menurun juga. Jadi, seseorang baik pemerintah maupun warga dapat bertanggung jawab
terhadap masalah ini yaitu meningkatnya angka kemiskinan.

4. Kebijakan dan Program Masalah Kemiskinan di Indonesia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah


telah mempersiapkan 5 strategi untuk menekan jumlah kemiskinan di Indonesia. Untuk diketahui,
pada Maret 2018 kemiskinan di Indonesia menurun jadi 9,82 persen atau mencakup 25,9 juta
penduduk Indonesia.

Pertama, meningkatkan efektivitas penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi inklusif. Di


tataran ekonomi makro, pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, menjaga stabilitas
makro ekonomi, stabilisasi harga, menciptakan lapangan kerja produktif, menjaga iklim Investasi,
menjaga regulasi perdagangan, meningkatkan produktivitas sektor pertanian, dan mengembangkan
infrastruktur wilayah tertinggal

Anda mungkin juga menyukai