Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok :

 Belinda Kinaya (210903501103)


 Y.J. Freslyin Girik Allo (210903501106)
 Ahmad Fauzy Harianto (210903501107)
 Mutoahara Suardi (210903502169)
 Rahmat Taufiq (210903502187)

Kelas : Manajemen G

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

TUGAS PERTEMUAN KE-1

Konsep Dasar Perilaku Organisasi

Pendahuluan

Baru-baru ini, perilaku organisasi semakin berkembang dan menjadi topik yang
dibahas luas oleh orang-orang, tidak hanya di kalangan akademisi, tetapi juga politisi dan
birokrat. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas masalah organisasi yang semakin
meningkat, serta tantangan manusia dengan berbagai karakter dan perilaku yang
dihadapi oleh para pemimpin organisasi. Oleh karena itu, pemimpin organisasi dituntut
untuk memahami perilaku organisasi. Menurut Robbins (2007:17), pemahaman perilaku
organisasi sangat penting bagi bagi seorang manajer karena banyak perubahan dramatis
yang terjadi di organisasi, seperti penuaan karyawan, peningkatan keragaman dalam
lingkungan kerja, dan kompetisi global yang membutuhkan karyawan yang lebih fleksibel
dan mampu menangani perubahan yang cepat. Oleh karena itu, tantangan utama yang
dihadapi oleh para pemimpin adalah masalah perilaku manusia itu sendiri.

Manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap organisasi, karena
perilaku manusia menjadi dasar dalam organisasi tersebut. Namun, persoalan manusia
di dalam organisasi selalu berkembang berdasarkan situasi dan kondisi yang semakin
sulit dikendalikan. Karena itu, persoalan organisasi dan khususnya perilaku organisasi
semakin kompleks. Perilaku organisasi didasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri.
Rincian Pembahasan Materi

1. Konsep Dasar dalam Perilaku Keorganisasian


Organisasi adalah sebuah kelompok orang yang memiliki tujuan
bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Studi tentang perilaku organisasi
mencakup pemahaman tentang karakteristik individu yang terbentuk dalam
lingkungan organisasi. Karena setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda,
pembelajaran perilaku organisasi berguna untuk memahami sifat individu dalam
berkinerja di dalam organisasi. Studi perilaku organisasi juga membantu dalam
mengatasi masalah yang muncul dalam lingkungan organisasi dengan cara yang
efektif.
Pada tahun 60-an, Henry Mintzberg mengamati lima eksekutif dan
menemukan bahwa para manajer memiliki sepuluh peran yang dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kategori: peran antar pribadi, peran
informasional,dan peran keputusan. Selain itu, Robert Katz mengidentifikasi tiga
keterampilan manajemen yang penting yaitu keterampilan teknis,keterampilan
manusiawi, dan keterampilan kenseptual.
Keterampilan teknis terkait dengan kemampuan menerapkan
pengetahuan dan keahlian khusus dalam bidang spesialisasi. Profesi seperti
insinyur sipil, konsultan pajak, atau dokter bedah umumnya memerlukan
keterampilan teknis yang luas. Untuk memperoleh keterampilan teknis,
pendidikan formal dan pengalaman kerja di lapangan sangat diperlukan.
Keterampilan manusiawi adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan orang
lain dengan memahami dan memotivasi mereka, baik secara individu maupun
dalam kelompok. Terkadang, seseorang dapat memiliki kemampuan teknis yang
sangat baik, tetapi kurang mampu dalam hal interaksi sosial seperti menjadi
pendengar yang buruk, kesulitan memahami kebutuhan orang lain, atau tidak
mampu mengelola konflik. Oleh karena itu, para manajer harus memiliki
keterampilan manusiawi yang baik dalam berkomunikasi, memotivasi, dan
mendelegasikan tugas kepada karyawan lain.
Keterampilan konseptual juga penting bagi para manajer, yang meliputi
kemampuan untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi yang kompleks.
Dalam pengambilan keputusan, para manajer harus menemukan masalah,
mengidentifikasi alternatif yang dapat mengatasi masalah, mengevaluasi
alternatif tersebut, dan memilih alternatif yang paling baik.
Menurut penelitian Luthans pada 450 manajer, terdapat empat kegiatan
manajerial yang dilakukan oleh para manajer yaitu manajemen tradisional,
komunikasi, manajemen SDM, dan membentuk jaringan. Kesimpulannya, para
manajer harus memiliki fungsi, peran, keterampilan, dan kegiatan dalam
manajemen yang terpenting adalah mengelolah karyawan mereka dengan baik
untuk dapat bekerja secara efektif dan mencapai tujuan organisasi.
Bidang studi perilaku organisasi bertujuan untuk menginvestigasi
dampak individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi terhadap perilaku
dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan efektivitas
organisasi. Melalui berbagai sumber disiplin ilmu, kita dapat memahami bahwa
perilaku manusia memiliki sebab dan akibat. Berdasarkan hasil penelitian, kita
dapat menyimpulkan bahwa perilaku memiliki motivasi, dapat diukur, dan
memiliki konsekuensi bagi individu dan orang lain. Selain itu, meskipun perilaku
seperti berpikir , berpersepsi, dan bersikap tidak dapat diamati, namun sangat
penting dalam mencapai tujuan.
Kepentingan mempelajari perilaku organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengetahui perilaku individu dan kelompok dalam organisasi membantu
pimpinan dalam menempatkan orang-orang sesuai dengan kepribadian dan
keahlian mereka.
2. Pimpinan dapat menentukan motivasi yang tepat bagi bawahannya dengan
memahami perilaku manusia dalam organisasi sehingga semangat kerja
mereka dapat meningkat.
3. Pengetahuan tentang perilaku manusia dalam organisasi membantu
pimpinan dalam mengarahkan dan memotivasi bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi
4. Memahami perilaku manusia dalam organisasi membantu pimpinan dalam
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif
Hakikat Organisasi
Dalam hal administrasi, organisasi dapat dilihat dari dua perspektif yang
berbeda yaitu:
 Organisasi bisa dilihat sebagai tempat di mana kegiatan manajemen
terjadi, dan cenderung memiliki sifat yang statis
 Organisasi juga bisa dipandang sebagai proses interaksi antara anggota
yang terlibat, yang bersifat dinamis dan membutuhkan perhatian khusus

Dalam suatu organisasi, terdapat dua jenis hubungan yang timbul dari
dinamika didalamnya yaitu:

 Terdapat hubungan formal yang tercermin dalam struktur dan tugas-


tugas yang diatur secara resmi oleh pembentuk organisasi. Hubungan
formal cenderung bersifat rasional dan terorganisir dengan baik.
 Terdapat hubungan informal yang tercermin dalam interaksi dan tingkah
laku pribadi antar anggota organisasi, baik antara atasan dan bawahan
maupun antara sesama bawahan. Hubungan informal tidak ditetapkan
sebelumnya oleh pembentuk organisasi dan cenderung bersifat irasional
dan emosional, dipengaruhi oleh perasaan, keinginan, dan hasrat dari
masing-masing individu.

2. Pengertian dan Unsur-Unsur Organisasi


Menurut James D. Money, organisasi adalah bentuk kerja sama manusia
untuk mencapai tujuan bersama, sehingga organisasi dapat dianggap sebagai
suatu alat proses. Sedangkan menurut Dwight Waldo, organisasi adalah struktur
hubungan pribadi yang didasarkan pada wewenang formal dan kebiasaan dalam
sistem administrasi. GR Terry menyatakan bahwa organisasi berasal dari kata
“organism”, yang merujuk pada bagian-bagian yang saling terintegrasi. Dari
beberapa defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dalam
organisasi yaitu:
 Melibatkan dua orang atau lebih
 Memiliki tujuan untuk bekerja sama
 Memiliki struktur yang mengatur hubungan
 Memiliki tujuan yang ingin dicapai
Menurut unsur-unsur tersebut, maka defenisi organisasi yang paling sesuai
dengan praktik sehari-hari adalah organisasi dapat diartikan sebagai sebuah alat
atau sarana untuk mencapai tujuan atau melaksanakan tugas pokok, yang
melibatkan kerja sama antara sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan
formal dan diatur dalam rangkaian hierarki. Terdapat tiga unsur yang menonjol
dalam defensi tersebut, yaitu:
1. Organisasi bukanlah tujuan, melainkan alat
2. Organisasi melibatkan kerja sama antara sejumlah manusia yang terikat
hubungan formal
3. Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hierarki yang terdiri dari
atasan dan bawahan

3. Pengertian Perilaku Keorganisasian


Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mengkaji bagaimana
individu atau individu bertindak dan berperilaku dalam suatu organisasi,
termasuk bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dan bagaimana
mereka berfungsi dalam struktur organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan
mereka dan berinteraksi dengan lingkungan eksternal organisasi. Penelitian
perilaku organisasi berusaha untuk menjelaskan semua faktor manusia yang
kompleks dalam organisasi dengan mengidentifikasi penyebab dan konsekuensi
dari perilaku mereka.
Salah satu tujuan utama penelitian perilaku organisasi adalah
menghidupkan kembali teori organisasi dan mengembangkan konseptualisasi
kehidupan organisasi yang lebih baik. Sebagai bidang multidisiplin, perilaku
organisasi telah dipengaruhi oleh perkembangan di beberapa bidang, antara lain
sosiologi, psikologi, ekonomi dan teknik, serta pengalaman para aktor itu
sendiri. Kajian tentang perilaku organisasi sangat penting untuk memahami,
memprediksi, dan mengendalikan perilaku orang-orang dalam organisasi agar
dapat berfungsi lebih efektif.
Pengertian perilaku organisasi menurut para ahli
Untuk lebih memperjelas tentang perilaku organisasi, berikut adalah definisi
atau pengertian perilaku organisasi menurut para ahli di bidangnya.
 Definisi Perilaku Organisasi Menurut Timothy A. Judge (2008:11),
perilaku organisasi adalah bidang studi yang mengkaji pengaruh
individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku organisasi. Tujuannya
adalah untuk menerapkan jenis informasi ini untuk meningkatkan
efisiensi organisasi.
 Pengertian Perilaku Organisasi Menurut Thoha (2015), perilaku
organisasi adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek perilaku manusia
dalam suatu organisasi atau kelompok tertentu.
 Definisi Perilaku Organisasi Menurut Khaerul Umami (2010:30), perilaku
organisasi adalah bidang studi yang mengkaji pengaruh individu,
kelompok, dan struktur terhadap perilaku organisasi dengan tujuan
menerapkan pengetahuan tentang masalah tersebut untuk
meningkatkan efektivitas organisasi.
 Definisi perilaku organisasi menurut Syamsir Torangi (2012: 112)
Perilaku organisasi adalah studi tentang apa yang dilakukan orang dalam
suatu organisasi dan bagaimana perilaku itu mempengaruhi efektivitas
organisasi.

Rangkuman Materi

 Organisasi merujuk pada sebuah kelompok orang yang memiliki tujuan bersama
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Studi tentang perilaku organisasi meliputi
pemahaman tentang sifat individu yang terbentuk dalam konteks organisasi.
Karena setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda, mempelajari perilaku
organisasi menjadi bermanfaat untuk memahami bagaimana individu berkinerja
di dalam organisasi. Studi perilaku organisasi juga membantu dalam menangani
masalah yang muncul di lingkungan organisasi dengan cara yang efektif.
 Robert Katz mengidentifikasi tiga keterampilan manajemen yang penting yaitu
keterampilan teknis,keterampilan manusiawi, dan keterampilan kenseptual.
 Organisasi dapat diartikan sebagai sebuah alat atau sarana untuk mencapai
tujuan atau melaksanakan tugas pokok, yang melibatkan kerja sama antara
sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal dan diatur dalam
rangkaian hierarki.
 Unsur-unsur dalam organisasi yaitu: ada dua orang atau lebih, kerja sama,
pengaturan hubungan, dan tujuan yang ingin dicapai.
 Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mengkaji bagaimana individu atau
individu bertindak dan berperilaku dalam suatu organisasi, termasuk bagaimana
mereka berinteraksi satu sama lain dan bagaimana mereka berfungsi dalam
struktur organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dan berinteraksi
dengan lingkungan eksternal organisasi.

Latihan dan Evaluasi

1. Apa yang dimaksud dengan perilaku organisasi?


Jawab: Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mengkaji bagaimana
individu atau individu bertindak dan berperilaku dalam suatu organisasi,
termasuk bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dan bagaimana
mereka berfungsi dalam struktur organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan
mereka dan berinteraksi dengan lingkungan eksternal organisasi.
2. Apa saja yang termasuk dalam unsur-unsur organisasi?
Jawab: Yang termasuk unsur organisasi yaitu:
 Melibatkan dua orang atau lebih
 Memiliki tujuan untuk bekerja sama
 Memiliki struktur yang mengatur hubungan
 Memiliki tujuan yang ingin dicapai
3. Apa pentingnya mempelajari perilaku organisasi?
Jawab: Pentingnya mempelajari perilaku organisasi yaitu:
 Mengetahui perilaku individu dan kelompok dalam organisasi
membantu pimpinan dalam menempatkan orang-orang sesuai
dengan kepribadian dan keahlian mereka.
 Pimpinan dapat menentukan motivasi yang tepat bagi bawahannya
dengan memahami perilaku manusia dalam organisasi sehingga
semangat kerja mereka dapat meningkat.
 Pengetahuan tentang perilaku manusia dalam organisasi membantu
pimpinan dalam mengarahkan dan memotivasi bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi
 Memahami perilaku manusia dalam organisasi membantu pimpinan
dalam mengintegrasikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas
bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif

Daftar Pustaka

Arifin, T. (2014). Buku Ajar Perilaku Organisasi. In S. Salim (Ed.), Buku Ajar Perilaku
Organisasi. DEEPUBLISH.

Widyanti, R., & Basuki, M. S. (2019). Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep) Jilid 1 (Basuki
(ed.); 1st ed.). Uniska MAB.

Kho, Budi. 2020. Pengertian Perilaku Organisasi (Organization Behaviour) dan Ruang
Lingkupnya.
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perilaku-organisasi
organizational-behaviour-ruang-lingkup-perilaku-organisasi

Glosarium Pustaka

Efektivitas : kemampuan untuk mencapai tujuan dengan cara yang efisien dan
efektif

Multi disiplin : pendekatan yang bersifat terpadu

Konsekuensi : akibat dari suatu perbuatan atau pendirian

Konseptual : sesuatu yang terkait dengan konsep atau ide

Kompleks : sesuatu yang memiliki banyak unsur, aspek, atau faktor yang saling
terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain

Anda mungkin juga menyukai