Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

DOSEN: RISMAWATI, S.ST, M.Kes

DI SUSUN OLEH :
RIZA PRATIWI HASIBUAN
NIM : B.22.06.123

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO


SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2022/2023

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

Masa pranikah dapat dikaitkan dengan prakonsepsi, karena setelah menikah wanita akan
segera menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan.
Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen utama pelayanan kesehatan pada wanita
usia subur (WUS). Tujuan pelayanan prakonsepsi adalah menjadikan sarana promosi, skrining,
dan intervensi pada wanita usia subur (WUS) dalam rangka menurunkan faktor resiko yang
mempengaruhi kehamilan yang akan datang.

Langkah-langkah asuhan kebidanan pada masa pranikah dan prakonsepsi adalah:

1. Melakukan anamnesa, meliputi:


a. Menanyakan identitas calon pengantin (calon istri dan calon suami)

b. Menanyakan adakah keluhan yang dirasakan saa tini.

c. Menanyakan apakah ini merupakan rencana pernikahan pertama.

d. Jika bukan pernikahan pertama, lakukan pengkajian pada riwayat pernikahan

sebelumnya, seperti riwayat kehamilan, persalinan, dan kontrasepsi.

e. Menanyakan riwayat menstruasinya dan menanyakan apakah ada masalah keputihan.

f. Menanyakan riwayat penyakit.

g. Mengkaji kebiasaan mengkonsumsi minuman keras.

h. Menanyakan riwayat imunisai TT (Tetanus Toxoid)

2. Melakukan pemeriksaan fisik, meliputi:


a. Pemeriksaan vital sign seperti: Tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu.
b. Melakukan pemeriksaan antropometri, seperti: Berat badan, tinggi badan, dan lingkar
lengan atas (LILA).
3. Melakukan pemeriksaan penunjang, meliputi:
a. Melakukan pemeriksaan hemoglobin (HB)
b. Pemeriksaan HIV/AIDS
c. Pemeriksaan Hepatitis
4. Pemberian konseling setelah dilakukan pemeriksaan, meliputi:
a. Konseling tentang status gizi,
Jika status gizi catin perempuan gizi kurang atau lebih, lakukan konseling tentang
asupan gizi yang seimbang. Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang ke dalam
tubuh catin perlu mengkonsumsi lima kelompok pangan yang beraneka ragam setiap
hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok,
lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman. Proporsinya dalam setiap kali makan
dapat digambarkan dalam ISI PIRINGKU, yaitu:
 Sepertiga piring berisi makanan pokok.
 Sepertiga piring berisi sayuran.
 Sepertiga piring berisi lauk pauk dan bua-buahan dalam proporsi yang sama.

Dalam merencanakan kehamilan sehat, calon pengantin/ calon ibu harus memahmi
mengenai gizi seimbang dan menerapkan 4 pilar gizi seimbang dalam kehidupan sehari-
hari dan ditambah mengkonsumsi asam folat untuk membantu memenuhi asam folat
dalam tubuh. Untuk calon pengantin yang mengalami anemia defisensi besi,
suplementasi Fe sangat dibutuhkna dan perlu dilakukan evaluasi kenaikan Hb sebelum
terjadi kehamilan.

b. Konseling tentang penyakit-penyakit menular yang perlu diwaspadai, seperti:


 Malaria
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit
plasmodium. Malaria juga dapat ditularkan melalui tranfusi darah yang
terkontaminasi parasite plasmodium. Malaria tidak dapat ditularkan secara kontak
langsung dari satu manusia ke manusi lainnya.
Malaria bisa menyebabkan anemia pada catin dan kelak dapt mempengaruhi
kesehatan ibu hamil dan janinnya. Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan
keguguran, risiko perdarahan saat melahirkan, bayi lahir sebelum waktunya, dan
bayi berat lahir rendah (BBLR).
 TORCH
TORCH adalah penyakit disebabkan oleh virus Toksoplasma, Rubella,
Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simplex Viru II (HSV-II), serta virus lainnya.
Hindari konsumsi makanan dan sayuran yang tidak dimasak sempurna dan yang
sudah terkontaminasi dari kotoran hewan seperti kucing, anjing, ayam, burung, dan
lain-lain.
Dampak TORCH pada catin: infertilitas, dan jika hamil dapat menyebabkan
kecatatan pada janin, missal kelainan saraf, mata, telinga, otak, dll.
c. Konseling tentang imunisasi TT
Imunisasi TT menjadi salah satu program yang wajib dilakukan oleh calon pengantin
sebagai syarat mendaftar menkah. Catin perempuan perlu mendapat imunisasi TT
untuk mencegah dan melindungi diri terhadap penyakit Tetanus, sehingga akan
memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan bayi dari penyakit
Tetanus. Tiap WUS (15-49 tahun) diharapkan mendapat 5 kali imunisasi Tetanus
lengkap (T5).
5. Pemberian imunisasi TT dan infokan jadwal penyuntikan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai