Anda di halaman 1dari 5

Dani, Rafa, Dika, Ivan dan Yogi. Mereka adalah teman satu kelas.

Sebelum pulang, Dani sebagai ketua kelas, ditugasi oleh guru Matematikanya
yaitu Pak Rangga untuk memberitahukan bahwa besok ada ulangan di jam
pelajaran pertama.

Dani: “Teman-teman. Kata Pak Rangga besok ada ulangan matematika


tentang KPK dan FPB. Ulangannya di jam pertama. Jangan lupa ya..”

Teeeettttt...!! (bunyi bel sekolah, menandakan waktu pulang)

———————-

Keesokan harinya..

Terlihat beberapa murid sedang belajar. Tapi,sebagian murid tidak belajar,


malah asyik bermain game di HPnya.

Dani: “Rafa. Kamu tidak belajar? Memangnya kamu sudah yakin bisa
mengerjakan ulangan hari ini? Dika saja masih sibuk menghafal, kamu malah
main HP terus.”

Rafa: “Yasudah sih, nilai jelek atau bagus juga kan itu nilai aku.” (dengan
santainya masih memainkan permainan di dalam ponselnya)

Dani: “Yasudah,terserah kamu. Awas aja kalau kamu nyontek saat ulangan! Aku
akan memberitahu Pak Rangga”

Sementara itu, Ivan sedang menuliskan beberapa rumus di sebuah kertas kecil
dan di telapak tangannya. Dan Yogi masih internetan menggunakan HPnya.

Dika: ”Yogi. Kamu tidak belajar.? Atau kamu sudah belajar tadi malam?

Yogi: ”ah,matematika doang mah gampang..”

Dika: “Teman-teman! Pak Rangga sebentar lagi masuk”

Cekleekkk.. (Suara gagang pintu terbuka. Pak Rangga membawa beberapa


lembar soal ulangan di tangannya lalu duduk di depan dekat papan tulis.)

Pak Rangga: “Dani. Siapkan berdo’a!”

Dani: “Iya,Pak. Duduk siap.. Sikap berdoa..”. “Beri salam..” “Assalamu’alaikum


Wr. Wb.” (Salam semua murid)
Pak Rangga: “Wa’alaikumsalam Wr. Wb. Anak-anak. Kemarin bapak sudah
memberitahu bahwa hari ini ulangan matematika. Semua buku harap di
masukkan. Kalau ada yang masih di atas meja atau menyontek akan bapak
sobek kertas ulangannya dan tidak akan bapak beri nilai.”

Semua buku yang ada di atas mejanya masing-masing mereka masukkan ke


dalam tas. Kecuali Yogi yang menaruh bukunya di bawah kolong meja. Pak
Rangga lalu membagikan soal-soal ulangan.

Pak Rangga: “Sekali lagi, yang menyontek tidak akan bapak beri nilai”

Setelah mendapatkan soal ulangan Dani dan Dika langsung mengerjakannya


tanpa ada hambatan karena mereka sudah belajar. Bertolak belakang dengan
Rafa,Yogi dan Ivan. Mereka memilik banyak hambatan karena tidak ada
sedikitpun hafalan yang mereka ingat.

Rafa lalu menaruh HPnya di kolong meja dan mencari jawaban melalui
internet.

Ivan perlahan membuka lembaran kecil yang ada di kantung bajunya dan
melihat jawaban disana. Terkadang ia mencari jawaban di telapak tangannya.

Sementara Yogi terus menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan terkadang
mengusap wajahnya menggunakan kedua tangannya karena pusing
mengerjakan soal ulangan. Salah satu jari tangannya mencolek bahu Ivan yang
sibuk masih mencari jawaban di tangannya.

Yogi: “eh,eh Ivan..” (dengan suara kecil)

Ivan: “Apaan sih.?” (agak kesal karena di ganggu)

Yogi: “nomor 3 apaan?”

Ivan: “cari sendirilah”

Yogi: “eh,entar aku bilangin ke Pak Rangga nih ya,kalau kamu nyontek.”

Ivan: “nomor 3,B. Nomor 4 apaan..??”

Yogi: “nomor 4,C.. Nomor 5 apaan..??”

Ivan: “Nomor 5 aku belum. Tanya Rafa tuh”

Yogi: “Rafa, nomor 5 udah belum?” (sambil berbalik ke belakang sedikit)


Rafa: “nomor 5, D”

Yogi: “tahu darimana.?” (tidak yakin)

Rafa: “Aku nyari di Google..”

Sementara di sisi lain Dika yang melihat mereka sedang menyontek dan
bekerjasama

Dika: “Dani-Dani, lihat. Sepertinya Ivan ngeliat jawabannya di tangan deh”.


“Rafa juga. Dia nyari jawaban di Internet” (berbisik ke telinga Dani di
depannya)

Dani yang mendengar hal ini langsung memberitahu Pak Rangga

Dani: “Pak Rangga..”

Pak Rangga: “Ada apa?”

Dani: “Pak, Rafa,Ivan sama Yogi bekerja sama pak..”

Mendengar namanya di panggil. Rafa langsung menyembunyikan HP di kolong


mejanya. Begitu juga Ivan.

Dika: “Iya,Pak. Rafa mencari jawaban lewat internet” “Di tangan Ivan juga ada
tulisan,Pak.. “Yogi juga dari tadi menanyakan jawaban ke Ivan dan Rafa”

Ivan: “Enggak,Pak. Itu semua bohong!”

Pak Rangga yang mendengar hal itu langsung berdiri dari tempat duduknya
dan berjalan ke arah mereka.

Pak Rangga: “Ivan, coba perlihatkan kedua tanganmu!”

Ivan: “Pak, Saya nggak nyontek”

Pak Rangga: “Coba perlihatkan tanganmu!”

Ivan lalu memperlihatkan kedua tangannya yang salah satunya bertuliskan


rangkuman materi Matematika dengan perlahan dan ketakutan.

Pak Rangga: “Ivan, kenapa kamu melakukan itu?”

Ivan: “Rafa sama Yogi juga,Pak”

Pak Rangga langsung mengambil lembar jawaban mereka dan merobeknya.


Pak Rangga: “Bapak sudah bilang, tidak ada yang boleh menyontek. Kalian
harusnya percaya sama diri kalian sendiri! Yang sudah kumpulkan jawabannya
ke depan. Pelajaran dilanjutkan setelah istirahat” (sambil kecewa lalu pergi)

Teeeeettttttt… (Bel Istirahat berbunyi)

Tatapan sinis mereka bertiga berikan kepada Dani dan Dika

Yogi: “Dani, kok kamu gitu sih?” (agak kesal)

Dika: “Salah sendiri. Kenapa kamu nyontek tadi?”

Ivan: “Yaudah sih, kayak kamu gak pernah nyontek aja!”

Dani: “Sudah sudah! Kenapa jadi pada ribut gini sih?”

Terjadi perkelahian di antara mereka berlima. Mereka saling beradu mulut,


memukul, menarik baju, membuat keadaan kelas menjadi ricuh.

Dika mendorong Yogi dengan salah satu tangannya. Ketika Yogi ingin
membalas mendoronng Dika, karena lantainya licin membuat Yogi justru
terjatuh dan membuat tawa yang lainnya.

Tapi hal ini tak mengakhiri perkelahian mereka. Mereka masih melanjutkan
pertengkaran mereka sampai membuat bel masuk berbunyi tak terdengar..

Ckkrreekkkk… (Pintu terbuka. Pak Rangga masuk) dan..

Jenngggg Jenggg Jenggg…

Ia memukul meja dengan telapak tangannya. Mereka semua akhirnya berhenti


dengan keadaan masih amburadul.

Pak Rangga: “Coba jelaskan. Kenapa kalian bertengkar seperti ini?”

Semua murid diam menunduk dan tidak menjawab.

Pak Rangga: “Kenapa tidak ada yang menjawab? Dani, kamu sebagai ketua
kelas. Kenapa ini bisa terjadi?”

Dani: “Jadi, Mereka marah gara-gara kita ngadu kalau mereka menyontek Pak”

Pak Rangga: “Kalian seharusnya memang tidak boleh nyontek! Mau jadi apa
penerus bangsa ini kalau kalian terus di bodohi dengan menyontek?
Walaupun salah, setidaknya kalian sudah menjawab soal dengan jujur. Karena
kejujuran adalah kunci dari kesuksesan. Sekarang kalian semua ayo
bermaafan!”

Awalnya masih canggung lalu tak lama, mereka semua akhirnya saling
berjabat tangan dan memaafkan satu sama lain walaupun masih dengan
menunduk malu.

Yogi: “Dika. Aku minta maaf ya”

Dika: “iya, aku juga minta maaf karena aku sudah mendorongmu tadi..”

Dani: “aku juga minta maaf ya. Rafa, Ivan, Yogi”

Ivan: “aku juga minta maaf. Karena aku sudah menyontek”

Rafa: “aku janji tidak akan nyontek lagi”

Ivan dan Yogi: “iya,aku juga”

Pak Rangga: “baik anak-anak, Bapak harap kejadian ini tidak akan terulang
lagi. Belajarlah dengan sungguh-sungguh agar kalian menjadi manusia
hebat,jujur dan menjadi generasi yang tangguh di masa depan. Mengerti.”

Dani, Rafa, Dika, Ivan, Yogi: “Mengerti Pak..!!”

-S E K I A N-

Anda mungkin juga menyukai