Tugas Seni - 2 - 15 Oktober 2022 PDF
Tugas Seni - 2 - 15 Oktober 2022 PDF
Sebelum pulang, Dani sebagai ketua kelas, ditugasi oleh guru Matematikanya
yaitu Pak Rangga untuk memberitahukan bahwa besok ada ulangan di jam
pelajaran pertama.
———————-
Keesokan harinya..
Dani: “Rafa. Kamu tidak belajar? Memangnya kamu sudah yakin bisa
mengerjakan ulangan hari ini? Dika saja masih sibuk menghafal, kamu malah
main HP terus.”
Rafa: “Yasudah sih, nilai jelek atau bagus juga kan itu nilai aku.” (dengan
santainya masih memainkan permainan di dalam ponselnya)
Dani: “Yasudah,terserah kamu. Awas aja kalau kamu nyontek saat ulangan! Aku
akan memberitahu Pak Rangga”
Sementara itu, Ivan sedang menuliskan beberapa rumus di sebuah kertas kecil
dan di telapak tangannya. Dan Yogi masih internetan menggunakan HPnya.
Dika: ”Yogi. Kamu tidak belajar.? Atau kamu sudah belajar tadi malam?
Pak Rangga: “Sekali lagi, yang menyontek tidak akan bapak beri nilai”
Rafa lalu menaruh HPnya di kolong meja dan mencari jawaban melalui
internet.
Ivan perlahan membuka lembaran kecil yang ada di kantung bajunya dan
melihat jawaban disana. Terkadang ia mencari jawaban di telapak tangannya.
Sementara Yogi terus menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan terkadang
mengusap wajahnya menggunakan kedua tangannya karena pusing
mengerjakan soal ulangan. Salah satu jari tangannya mencolek bahu Ivan yang
sibuk masih mencari jawaban di tangannya.
Yogi: “eh,entar aku bilangin ke Pak Rangga nih ya,kalau kamu nyontek.”
Sementara di sisi lain Dika yang melihat mereka sedang menyontek dan
bekerjasama
Dika: “Iya,Pak. Rafa mencari jawaban lewat internet” “Di tangan Ivan juga ada
tulisan,Pak.. “Yogi juga dari tadi menanyakan jawaban ke Ivan dan Rafa”
Pak Rangga yang mendengar hal itu langsung berdiri dari tempat duduknya
dan berjalan ke arah mereka.
Dika mendorong Yogi dengan salah satu tangannya. Ketika Yogi ingin
membalas mendoronng Dika, karena lantainya licin membuat Yogi justru
terjatuh dan membuat tawa yang lainnya.
Tapi hal ini tak mengakhiri perkelahian mereka. Mereka masih melanjutkan
pertengkaran mereka sampai membuat bel masuk berbunyi tak terdengar..
Pak Rangga: “Kenapa tidak ada yang menjawab? Dani, kamu sebagai ketua
kelas. Kenapa ini bisa terjadi?”
Dani: “Jadi, Mereka marah gara-gara kita ngadu kalau mereka menyontek Pak”
Pak Rangga: “Kalian seharusnya memang tidak boleh nyontek! Mau jadi apa
penerus bangsa ini kalau kalian terus di bodohi dengan menyontek?
Walaupun salah, setidaknya kalian sudah menjawab soal dengan jujur. Karena
kejujuran adalah kunci dari kesuksesan. Sekarang kalian semua ayo
bermaafan!”
Awalnya masih canggung lalu tak lama, mereka semua akhirnya saling
berjabat tangan dan memaafkan satu sama lain walaupun masih dengan
menunduk malu.
Dika: “iya, aku juga minta maaf karena aku sudah mendorongmu tadi..”
Pak Rangga: “baik anak-anak, Bapak harap kejadian ini tidak akan terulang
lagi. Belajarlah dengan sungguh-sungguh agar kalian menjadi manusia
hebat,jujur dan menjadi generasi yang tangguh di masa depan. Mengerti.”
-S E K I A N-