2
Pak Alex adalah seorang pengusaha yang berdomisili di Kecamatan X , kemudian Pak
Alex berkenalan dengan seorang petani yang bernama Fathan yang berdomisili di
Kecamatan Y. Pak Fathan berencana menjual lahan pertanian miliknya kepada pak
Alex dan pak Alex berencana untuk membelinya.
Jawaban
Dalam Pasal 4 ayat (1) Permen No 18 Tahun 2016 tentang Pengendalian Penguasaan
Tanah Pertanian, di sebutkan bahwa “Tanah pertanian milik perorangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a dapat dialihkan kepada
pihak lain dengan ketentuan:
a. pihak lain harus berdomisili dalam 1 (satu) kecamatan letak tanah; dan
b. tanahnya harus dipergunakan dan dimanfaatkan untuk pertanian.”
Pak Alex berdomisili di Kecamatan X, sedangkan tanah pertanian yang ingin di beli Pak
Alex berada di Kecamatan Y, tentu saja hal tersebut tidak memenuhi persyaratan
pengalihan kepada pihak lain. Pasal 6 Permen No 18 Tahun 2016 menyebutkan bahwa
“Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5
mengakibatkan peralihan hak atas tanah tidak dapat didaftarkan pada Kantor
Pertanahan.” Namun berdasarkan analisa saya, Kecamatan X yang merupakan
domisili Pak Alex tinggal dengan Kecamatan Y yang merupakan tempat letak tanah
adalah kecamatan yang berbatasan langsung.
Kesimpulannya, Pak Alex bisa membeli tanah pertanian milik Pak Fathan, karena Pak
Alex berdomisili di kecamatan yang berbatasan langsung dengan kecamatan tempat
letak tanah, dan sertifikat kepemilikan lahan pertanian dapat diterbitkan oleh BPN atas
nama Bapak Alex dengan mendaftarkan kepada Kantor Pertanahan.
SUMBER
https://yuridis.id/wp-content/uploads/2019/09/18-2016.pdf