Anda di halaman 1dari 2

NIM :

Nama :

Jawaban
1. Perbedaan Administrasi Pajak dalam arti sempit dan luas yaitu berdasarkan sudut padang
dari administrasi tersebut. Dalam arti luas Administrasi Pajak dilihat berdasarkan Fungsi,
Sistem, Lembaga, dan Manajemen Publik Sedangkan Administrasi Pajak dalam arti
sempit dilihat melalui kegiatan-kegiatan penatausahaan dan pelayanan.
Administrasi Perpajakan secara Luas dilihat berdasarkan Fungsi, Sistem, Lembaga, dan
manajemen Publik. Fungsi pada dimaksud yaitu:
 Fungsi Perencanaan
 Fungsi Pengorganisasian
 Fungsi Penggerakan
 Fungsi Pengawasan

Lalu yang dimaksud Sistem yaitu seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas sehingga menjadi susunan yang teratur dan pandangan,
teori, asas, dan sebagainya yang diharapkan akan mencapai tujuan bersama. Suatu
administrasi perpajakan tidak akan berjalan apabila hal tersebut tidak dilihat sebagai
Lembaga, sehingga sebuah negara harus memiliki Lembaga sebagai pengelola perpajakan
guna menjalankan administrasi perpajakan.
Manajemen Publik diterapkan pada administrasi perpajakan sebagai penatausahaan dalam
sebuah pelaksaan suatu administrasi.
Administrasi Pajak dalam arti sempit merupakan penatausahaan dan pelayanan terhadap
kewajiban dan hak-hak wajib pajak, baik penatausahaan dan pelayanan tersebut dilakukan di
kantor fiskus maupun di kantor wajib pajak. Yang termasuk dalam kegiatan penatausahaan
(clerical works) adalah pencatatan (recording), penggolongan (classifying), dan penyimpanan
(filing).

2. Administrasi pajak sebagai fungsi, meliputi fungsi Perencanaan, Pengorganisasian,


Penggerakan, dan Pengawasan.
a. Fungsi perencanaan Administrasi pajak sebagai bagian dari Administrasi Publik
melakukan juga fungsi perencanaan, yakni merencanakan apa yang akan dicapai fiskus
baik untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
b. Fungsi pengorganisasian Administrasi pajak sebagai bagian administrasi publik
melakukan juga fungsi pengorganisasian dalam bentuk pengelompokan tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan para petugas (Sumber Daya Manusia) sedemikian rupa, sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efisien. Pengorganisasian dalam
perspektif postmodern adalah menjadikan organisasi sebagai organisasi pembelajar
(learning organization) dengan sasaran untuk mendapatkan inovasi.
c. Fungsi penggerakan Administrasi pajak sebagai bagian dari Administrasi Publik
melakukan juga fungsi penggerakan dalam bentuk kegiatan mempengaruhi pegawai,
untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan. Fungsi penggerakan menduduki tempat yang strategis, karena
fungsi inilah yang sangat berhubungan erat dengan sumber daya manusia. Fungsi
penggerakan meliputi pemberian motivasi kerja
kepada pegawai sedemikian rupa, supaya mereka bekerja dengan semangat yang tinggi
untuk mencapai tujuan organisasi. Selain motivasi, hal-hal yang penting lain dalam
fungsi penggerakan adalah kepemimpinan, komunikasi, penilaian, dan pengembangan.
d. Fungsi pengawasan Administrasi pajak sebagai bagian dari Administrasi Publik
melakukan juga fungsi pengawasan yaitu suatu proses mengamati dan mengupayakan
supaya apa yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Jika terjadi
penyimpangan maka perlu tindakan koreksi atau pembetulan.

3. Adanya perubahan pada setiap tahunnya membuat suatu administrasi bergerak secara
fleksibel mengikuti. Perubahan yang terjadi di Indonesia sengatlah pesat, mulainya
perdagangan melalui internet, adanya pengiklanan yang dilakukan secara perorangan
dengan amat mudah, serta mulai luasnya peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh
Wajib Pajak dalam melakukan pengadministrasian perpajakan. Atas hal tersebut
Direktorat Jenderal Pajak selaku Lembaga yang menjadi wadah dalam pelaksaan
Administrasi Perpajakan memang harus terus bereformasi mengikuti perkembangan
masyarakat. Sebagai contoh perubahan tersebut Nampak pada saat diterbikan Undang-
Undang Harmonisasi Perpajakan.

Anda mungkin juga menyukai