Anda di halaman 1dari 103

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA
No.978, 2022 KEMENKES. Malaria. Penanggulangan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 22 TAHUN 2022
TENTANG
PENANGGULANGAN MALARIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa penyakit malaria masih menjadi masalah


kesehatan yang berdampak pada penurunan kualitas
sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai
masalah sosial, ekonomi, sehingga diperlukan upaya
penanggulangan secara terpadu dan berkesinambungan;
b. bahwa untuk penanggulangan malaria diperlukan
dukungan lintas sektor dan masyarakat untuk mencapai
eliminasi malaria;
c. bahwa pengaturan mengenai penanggulangan malaria
yang saat ini diatur dalam beberapa peraturan menteri
dan keputusan menteri sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan hukum dan teknis penanggulangan, sehingga
perlu dilakukan penataan, simplifikasi, dan penyesuaian
pengaturan mengenai penanggulangan malaria;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, serta
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 44 Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penanggulangan
Malaria;

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -2-

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 109, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6224);
7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
3-

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 156);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PENANGGULANGAN MALARIA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
parasit Plasmodium sp yang hidup dan berkembang biak
dalam sel darah merah (eritrosit) manusia.
2. Penanggulangan Malaria adalah segala upaya kesehatan
yang mengutamakan aspek promotif dan preventif, tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk
melindungi kesehatan masyarakat, menurunkan angka
kesakitan atau kematian, memutuskan penularan,
mencegah resistensi obat dan mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan akibat Malaria.
3. Eliminasi Malaria adalah upaya pemutusan rantai
penularan Malaria setempat pada manusia di wilayah
tertentu secara berkesinambungan guna menekan angka
penyakit serendah mungkin agar tidak menjadi masalah
kesehatan.
4. Sertifikasi Eliminasi Malaria adalah penetapan Eliminasi
Malaria pada suatu wilayah setelah melalui proses
penilaian dan memenuhi persyaratan eliminasi yang
telah ditetapkan.
5. Surveilans Malaria adalah kegiatan pengamatan pada
manusia dan faktor risiko yang sistematis dan terus
menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian
Malaria dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -4-

peningkatan dan penularan Malaria untuk memperoleh


dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
6. Kasus adalah seseorang dengan hasil pemeriksaan darah
positif Malaria.
7. Tingkat Endemisitas adalah tingkat penularan Malaria
oleh nyamuk di satu kesatuan wilayah.
8. Daerah Reseptif adalah wilayah yang memiliki vektor
malaria dengan kepadatan tinggi dan terdapat faktor
lingkungan serta iklim yang menunjang terjadinya
penularan Malaria.
9. Daerah Rentan adalah wilayah yang masih berpotensi
terjadi penularan malaria akibat dari masuknya Kasus
dari luar wilayah baik secara individu maupun secara
kelompok, dan/atau adanya vektor Malaria yang siap
menularkan.
10. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan
menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
11. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
12. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.

Pasal 2
Ruang lingkup pengaturan Penanggulangan Malaria meliputi:
a. target dan strategi;
b. promosi kesehatan;
c. pengendalian faktor risiko;
d. surveilans;
e. penanganan Kasus;
f. pencatatan dan pelaporan;
g. Sertifikasi Eliminasi Malaria;

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
5-

h. tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah


daerah;
i. peran serta masyarakat;
j. penelitian, pengembangan, dan inovasi;
k. pedoman Penanggulangan Malaria;
l. pendanaan; dan
m. pembinaan dan pengawasan.

Pasal 3
(1) Penanggulangan Malaria dilaksanakan melalui kegiatan:
a. promosi kesehatan;
b. pengendalian faktor risiko;
c. surveilans; dan
d. penanganan kasus.
(2) Kegiatan Penanggulangan Malaria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
tahapan dan Tingkat Endemisitas masing-masing
wilayah.
(3) Tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas:
a. tahap akselerasi;
b. tahap intensifikasi;
c. tahap pembebasan; dan
d. tahap pemeliharaan.
(4) Tingkat Endemisitas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) terdiri atas:
a. Tingkat Endemisitas tinggi dengan angka insiden
Malaria tahunan lebih dari 5 (lima) per 1000 (seribu)
penduduk;
b. Tingkat Endemisitas sedang dengan angka insiden
Malaria tahunan 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) per
1000 (seribu) penduduk;
c. Tingkat Endemisitas rendah dengan angka insiden
Malaria tahunan kurang dari 1 (satu) per 1000
(seribu) penduduk; dan
d. bebas Malaria dengan kriteria tidak ditemukannya
Kasus dengan penularan setempat selama 3 (tiga)

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -6-

tahun berturut-turut dan telah mendapat sertifikat


Eliminasi Malaria.
(5) Tahap akselerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a merupakan upaya percepatan yang dilaksanakan
pada Tingkat Endemisitas tinggi untuk menurunkan
Kasus secara cepat, sampai angka insiden Malaria
tahunan menjadi kurang dari 5 (lima) per 1000 (seribu)
penduduk.
(6) Tahap intensifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b merupakan upaya pengurangan jumlah
penularan Kasus setempat pada Tingkat Endemisitas
sedang, sampai angka insiden Malaria tahunan menjadi
kurang dari 1 (satu) per 1000 (seribu) penduduk.
(7) Tahap pembebasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf c merupakan upaya penghentian penularan Kasus
setempat pada Tingkat Endemisitas rendah, sampai
mendapat sertifikat Eliminasi Malaria.
(8) Tahap pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf d merupakan upaya pencegahan penularan
Kasus setempat pada daerah yang telah mendapat
sertifikat Eliminasi Malaria untuk mempertahankan
status bebas Malaria.

Pasal 4
Kegiatan Penanggulangan Malaria sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ditujukan untuk:
a. menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
Malaria;
b. melindungi masyarakat dari penularan Malaria;
c. meningkatkan kualitas hidup penderita Malaria; dan
d. mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit
Malaria pada individu, keluarga, dan masyarakat.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
7-

BAB II
TARGET DAN STRATEGI

Pasal 5
(1) Dengan Peraturan Menteri ini ditetapkan target Eliminasi
Malaria nasional pada tahun 2030.
(2) Untuk mencapai Eliminasi Malaria nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan Eliminasi Malaria
secara bertahap pada setiap daerah di seluruh wilayah
Indonesia.
(3) Eliminasi Malaria sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan berdasarkan kriteria:
a. tidak ada Kasus penularan setempat selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut;
b. adanya sistem Surveilans Malaria yang optimal; dan
c. adanya manajemen Penanggulangan Malaria yang
terpadu.

Pasal 6
(1) Berdasarkan target Eliminasi Malaria Nasional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
ditetapkan capaian Eliminasi Malaria pada masing-
masing regional sebagai berikut:
a. capaian Eliminasi Malaria di regional Jawa dan Bali;
b. capaian Eliminasi Malaria di regional Sumatera,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat;
c. capaian Eliminasi Malaria di regional Maluku Utara
dan Kalimantan;
d. capaian Eliminasi Malaria di regional Maluku dan
Nusa Tenggara Timur; dan
e. capaian Eliminasi Malaria di regional Papua dan
Papua Barat.
(2) Pencapaian target sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilanjutkan dengan upaya mempertahankan status
Eliminasi Malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -8-

Pasal 7
(1) Pencapaian target Eliminasi Malaria nasional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
dilaksanakan melalui penerapan strategi Eliminasi
Malaria.
(2) Strategi Eliminasi Malaria sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. peningkatan akses dan mutu pelayanan serta
sumber daya yang digunakan dalam kegiatan
Penanggulangan Malaria;
b. peningkatan kegiatan Penanggulangan Malaria
sesuai Tingkat Endemisitas wilayah;
c. peningkatan advokasi kepada Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah
Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan
kegiatan Penanggulangan Malaria secara intensif;
d. penguatan koordinasi dan kerjasama lintas program,
lintas sektor, mitra potensial, dan lintas wilayah
termasuk lintas negara;
e. peningkatan kemandirian masyarakat dalam
Penanggulangan Malaria; dan
f. peningkatan penelitian dan pengembangan
Penanggulangan Malaria.

BAB III
PROMOSI KESEHATAN

Pasal 8
(1) Promosi kesehatan ditujukan untuk memberdayakan
masyarakat agar mampu berperan aktif dalam
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta
menjaga dan meningkatkan kesehatan untuk
pencegahan dan pengendalian Malaria.
(2) Promosi Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat,
advokasi, dan kemitraan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
9-

(3) Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan pemanfaatan


media cetak, media elektronik dan tatap muka yang
memuat pesan pencegahan dan pengendalian malaria.
(4) Kegiatan promosi kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh tenaga promosi
kesehatan dan ilmu perilaku dan/atau pengelola
program pada:
a. Kementerian Kesehatan;
b. dinas kesehatan daerah provinsi;
c. dinas kesehatan daerah kabupaten/kota; dan
d. fasilitas pelayanan kesehatan.
(5) Selain dilaksanakan oleh tenaga promosi kesehatan dan
ilmu perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
kegiatan promosi kesehatan dapat dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan yang
terlatih.
(6) Masyarakat dan lintas sektor terkait dapat dilibatkan
dalam pelaksanaan promosi kesehatan.

Pasal 9
(1) Kemitraan dalam rangka penyelenggaraan
Penanggulangan Malaria dilakukan antara instansi
pemerintah dan pemangku kepentingan, baik di pusat,
provinsi, maupun kabupaten/kota.
(2) Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diarahkan untuk:
a. pelaksanaan dan peningkatan advokasi;
b. penguatan kegiatan Penanggulangan Malaria;
c. peningkatan kapasitas sumber daya;
d. peningkatan penelitian dan pengembangan;
e. peningkatan kerja sama antar wilayah dan luar
negeri;
f. peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi;
dan
g. peningkatan kemampuan kewaspadaan dini dan
kesiapsiagaan serta penanggulangan Kejadian Luar
Biasa (KLB) Malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -10-

BAB IV
PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO

Pasal 10
(1) Pengendalian faktor risiko dilakukan untuk mencegah
gigitan nyamuk dan upaya pengendalian nyamuk vektor
Malaria, serta mengurangi potensi terjadinya Kasus.
(2) Pengendalian faktor risiko untuk mencegah gigitan
nyamuk vektor Malaria sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui:
a. penempatan ternak penghalang;
b. pemakaian kelambu anti nyamuk;
c. pemasangan kawat kasa;
d. penggunaan repelan;
e. penggunaan baju dan celana panjang; dan/atau
f. upaya pencegahan lainnya.
(3) Pengendalian faktor risiko untuk pengendalian nyamuk
vektor Malaria sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan untuk pengendalian larva dan
pengendalian nyamuk dewasa melalui:
a. pengelolaan lingkungan;
b. pemanfaatan ikan pemakan jentik;
c. penggunaan bahan larvasida;
d. pemakaian kelambu anti nyamuk;
e. penyemprotan rumah menggunakan insektisida;
f. insektisida rumah tangga; dan/atau
g. upaya pencegahan lainnya.
(4) Kegiatan pencegahan penularan pengendalian faktor
risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh pengelola program pada fasilitas pelayanan
kesehatan, dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
dinas kesehatan daerah provinsi, dan Kementerian
Kesehatan dengan melibatkan lintas program, lintas
sektor, dan/atau masyarakat.
(5) Kegiatan pengendalian vektor dalam upaya pengendalian
nyamuk vektor Malaria sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
11-

perundang-undangan.

BAB V
SURVEILANS

Pasal 11
(1) Surveilans Malaria diarahkan untuk menentukan
tindakan Penanggulangan Malaria yang efektif dan
efisien.
(2) Surveilans Malaria sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. surveilans Kasus; dan
b. surveilans faktor risiko.
(3) Surveilans Malaria sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui:
a. pengumpulan data;
b. pengolahan data;
c. analisis data; dan
d. diseminasi informasi.

Pasal 12
(1) Pengumpulan data dalam surveilans Kasus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a dilakukan
dengan penemuan Kasus secara aktif dan pasif.
(2) Penemuan Kasus secara aktif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. kunjungan rumah;
b. pemeriksaan darah massal (mass blood
survey/MBS), pemeriksaan demam massal (mass
fever survey/MFS), dan survei kontak;
c. notifikasi dan penyelidikan epidemiologi; dan
d. surveilans migrasi.
(3) Penemuan Kasus secara pasif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan,
melalui:
a. pemeriksaan tersangka Malaria;
b. pemeriksaan penapisan Malaria pada ibu hamil

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -12-

dalam kegiatan integrasi pencegahan Malaria dalam


masa kehamilan pada daerah endemis tinggi;
c. pemeriksaan penapisan Malaria secara selektif pada
ibu hamil dalam kegiatan integrasi pencegahan
Malaria dalam masa kehamilan pada daerah
endemis sedang dan rendah; dan
d. pemeriksaan Malaria pada balita sakit dengan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
pada semua Tingkat Endemisitas.
(4) Penemuan Kasus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3) harus dilakukan dengan pemeriksaan
laboratorium malaria.
(5) Terhadap Kasus yang telah terkonfirmasi laboratorium,
dilakukan pelaporan cepat kepada puskesmas dan/atau
dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.
(6) Pengumpulan data dalam Surveilans faktor risiko
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b
dilaksanakan melalui pengamatan dan/atau
pemantauan terhadap vektor, lingkungan, dan perilaku
masyarakat.

Pasal 13
(1) Pengolahan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (3) huruf b dilakukan dengan cara perekaman data,
kodifikasi, validasi, dan/atau pengelompokan
berdasarkan tempat, waktu, usia, jenis kelamin, spesies
plasmodium, dan klasifikasi Kasus.
(2) Analisis data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (3) huruf c dilakukan dengan metode deskriptif
terhadap orang, tempat, dan waktu untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan tujuan Surveilans.
(3) Diseminasi informasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (3) huruf d dilakukan dengan cara
menyampaikan informasi kepada pengelola program dan
lintas sektor yang membutuhkan serta memberikan
umpan balik sesuai kebutuhan.
(4) Pengolahan, analisis, dan diseminasi informasi

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
13-

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat


(3) dapat dilakukan melalui sistem informasi Surveilans
Malaria dan sistem informasi kesehatan lainnya.

Pasal 14
Kegiatan Surveilans Malaria dilaksanakan oleh pengelola
program pada fasilitas pelayanan kesehatan, dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, dan Kementerian
Kesehatan.
BAB VI
PENANGANAN KASUS

Pasal 15
(1) Kasus yang ditemukan sebagai hasil dari kegiatan
penemuan Kasus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
wajib ditindaklanjuti dengan penanganan Kasus.
(2) Penanganan Kasus sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan
melalui:
a. penegakan diagnosa dan jenis parasit dengan
penjaminan mutu diagnostik;
b. penentuan kategori ringan dan beratnya Malaria;
c. pengobatan malaria;
d. komunikasi, informasi, dan edukasi kepatuhan
minum obat; dan/atau
e. pemantauan pengobatan.
(3) Dalam hal fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud ayat (2) belum mampu memberikan layanan
Malaria berupa penegakan diagnosa, pengobatan, dan
perawatan untuk Kasus Malaria diberikan peningkatan
kapasitas sesuai yang diperlukan atau dapat merujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan lain.

Pasal 16
(1) Setiap orang yang telah terdiagnosis Malaria wajib
mendapatkan pengobatan sesuai dengan jenis
parasitnya.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -14-

(2) Pengobatan Kasus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


bertujuan untuk menghilangkan parasit di dalam darah
dan hati.

Pasal 17
(1) Pengobatan Kasus harus berdasarkan pemeriksaan
darah.
(2) Pengobatan Kasus menggunakan regimen berbasis
artemisinin untuk yang ringan maupun berat.
(3) Pengobatan Kasus ringan harus menggunakan regimen
kombinasi berbasis artemisinin oral ditambah dengan
primakuin sesuai jenis parasitnya.
(4) Pengobatan Kasus berat menggunakan regimen
artesunat injeksi yang dilanjutkan dengan regimen
kombinasi artemisinin dan primakuin bila gejala berat
sudah teratasi.

BAB VII
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pasal 18
(1) Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
Penanggulangan Malaria termasuk fasilitas pelayanan
kesehatan milik Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian,
instansi lain serta milik swasta, wajib melakukan
pencatatan.
(2) Hasil pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diolah untuk dilakukan pelaporan secara berjenjang
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas
kesehatan daerah provinsi, dan Kementerian Kesehatan.
(3) Hasil pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan analisis untuk
pengambilan kebijakan dan tindak lanjut di tingkat pusat
dan daerah.
(4) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (3) dilakukan melalui sistem
informasi Malaria dan sistem informasi kesehatan

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
15-

lainnya.

BAB VIII
SERTIFIKASI ELIMINASI MALARIA

Pasal 19
(1) Untuk wilayah yang berhasil memenuhi kriteria
Eliminasi Malaria sebagaimana dimaksud pada Pasal 5
ayat (3) dilakukan Sertifikasi Eliminasi Malaria.
(2) Sertifikasi Eliminasi Malaria sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota,
provinsi dan nasional.
(3) Sertifikasi Eliminasi Malaria tingkat kabupaten/kota dan
provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
oleh Menteri.
(4) Sertifikasi Eliminasi Malaria tingkat nasional dilakukan
oleh badan kesehatan dunia.
(5) Dalam melakukan Sertifikasi Eliminasi Malaria
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri
membentuk tim penilai Eliminasi Malaria.

Pasal 20
(1) Sertifikat Eliminasi Malaria tingkat kabupaten/kota
diberikan pada kabupaten/kota yang telah memenuhi
kriteria Eliminasi Malaria sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (3) berdasarkan rekomendasi dari dinas
kesehatan provinsi.
(2) Sertifikat Eliminasi Malaria sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan oleh Menteri kepada bupati/wali kota.
(3) Kabupaten/kota yang telah menerima sertifikat Eliminasi
Malaria wajib melakukan kegiatan tahap pemeliharaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (8).
(4) Dalam hal kabupaten/kota tidak melakukan upaya
pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
sehingga terjadi penularan setempat selama 2 (dua)
tahun berturut-turut maka Menteri melalui gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat dapat memberikan

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -16-

sanksi berupa peringatan/teguran tertulis, dan apabila


terjadi penularan setempat yang berulang setiap tahun
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut maka Menteri dapat
mencabut atau membatalkan Sertifikat Eliminasi
Malaria.

Pasal 21
(1) Sertifikat Eliminasi Malaria tingkat provinsi, diberikan
pada provinsi yang seluruh kabupaten/kotanya telah
menerima Sertifikat Eliminasi Malaria.
(2) Sertifikat Eliminasi Malaria sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan oleh Menteri kepada gubernur.
(3) Provinsi yang telah menerima sertifikat Eliminasi Malaria
wajib melakukan kegiatan tahap pemeliharaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (8).
(4) Dalam hal provinsi tidak melakukan upaya pemeliharaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sehingga terjadi
penularan setempat selama 2 (dua) tahun berturut-turut
maka Menteri dapat memberikan peringatan/teguran
tertulis, dan apabila terjadi penularan setempat yang
berulang setiap tahun selama 3 (tiga) tahun berturut-
turut maka Menteri dapat mencabut atau membatalkan
sertifikat Eliminasi Malaria.

Pasal 22
(1) Dalam pelaksanaan Sertifikasi Eliminasi Malaria tingkat
nasional, Menteri mengajukan verifikasi status Eliminasi
Malaria tingkat regional kepada badan kesehatan dunia
sesuai dengan target Eliminasi Malaria.
(2) Dalam hal semua wilayah regional telah dilakukan
verifikasi, Menteri mengajukan permohonan Sertifikat
Eliminasi Malaria tingkat nasional kepada badan
kesehatan dunia.
(3) Setelah mendapatkan Sertifikat Eliminasi Malaria tingkat
nasional, pemerintah wajib melakukan kegiatan tahap
pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(8)

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
17-

BAB IX
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH
DAERAH

Pasal 23
Dalam rangka Penanggulangan Malaria, Pemerintah Pusat
bertanggung jawab:
a. menetapkan kebijakan Penanggulangan Malaria;
b. menyediakan obat, alat, dan bahan yang dibutuhkan;
c. meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia;
d. melakukan advokasi dan kerja sama antar lintas program
dan lintas sektor;
e. menyusun, mengembangkan, dan menyediakan materi
dan media komunikasi, informasi, dan edukasi;
f. mengembangkan dan melaksanakan penyelenggaraan
surveilans dan sistem informasi Malaria;
g. melaksanakan pemantauan efikasi dan resistensi obat
anti Malaria dan insektisida;
h. membentuk, memperkuat, dan melaksanakan sistem
kendali mutu jejaring laboratorium Penanggulangan
Malaria nasional; dan
i. melakukan penelitian dan pengembangan.

Pasal 24
Dalam rangka Penanggulangan Malaria Pemerintah Daerah
provinsi bertanggung jawab:
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan
Penanggulangan Malaria di wilayah provinsi sesuai
dengan kebijakan nasional;
b. mendistribusikan obat, alat, dan bahan sampai dengan
kabupaten/kota;
c. memberikan dukungan penyediaan obat, alat, dan bahan
yang dibutuhkan;
d. meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia;
e. melakukan advokasi dan sosialisasi kepada pemangku
kebijakan di tingkat provinsi;

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -18-

f. melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada lintas


program dan lintas sektor tingkat provinsi;
g. mengembangkan, dan menyediakan media komunikasi,
informasi, dan edukasi sesuai dengan kondisi setempat;
h. melaksanakan penyelenggaraan surveilans dan sistem
informasi Malaria;
i. melaksanakan pemantauan efikasi dan resistensi obat
anti Malaria dan insektisida;
j. membentuk, memperkuat, dan melaksanakan sistem
kendali mutu jejaring laboratorium Penanggulangan
Malaria tingkat provinsi; dan
k. membantu pelaksanaan kegiatan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria di kabupaten/kota.

Pasal 25
Dalam rangka Penanggulangan Malaria, Pemerintah Daerah
kabupaten/kota bertanggung jawab:
a. membuat dan melaksanakan kebijakan program
Penanggulangan Malaria di wilayah kabupaten/kota
sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi;
b. mendistribusikan obat, alat, dan bahan ke puskesmas
dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;
c. memberikan dukungan penyediaan obat, alat, dan bahan
yang dibutuhkan;
d. meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia;
e. melakukan advokasi dan kerja sama antar lintas
program dan lintas sektor;
f. mengembangkan, dan menyediakan media komunikasi,
informasi, dan edukasi sesuai dengan kondisi setempat;
g. membentuk, memperkuat, dan melaksanakan sistem
kendali mutu jejaring laboratorium Penanggulangan
Malaria tingkat kabupaten/kota;
h. melaksanakan pemantauan efikasi dan resistensi obat
anti Malaria dan insektisida;
i. melaksanakan penyelenggaraan surveilans dan sistem
informasi Malaria; dan

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
19-

j. melaksanakan kegiatan Penanggulangan Kejadian Luar


Biasa (KLB) Malaria.

BAB X
PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 26
(1) Setiap warga masyarakat baik sebagai individu maupun
kelompok atau berhimpun dalam institusi harus
berperan serta aktif untuk menanggulangi Malaria
sesuai kemampuan dan perannya masing-masing.
(2) Kelompok atau institusi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi lembaga swadaya masyarakat,
perguruan tinggi, organisasi profesi, komunitas, dan
dunia usaha.

Pasal 27
(1) Peran serta masyarakat dalam upaya Penanggulangan
Malaria dilakukan dengan cara:
a. mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat;
b. melakukan pencegahan gigitan nyamuk dan upaya
pengendalian nyamuk vektor Malaria;
c. meningkatkan ketahanan keluarga;
d. membantu melakukan penemuan Kasus secara
aktif;
e. membentuk dan mengembangkan kader kesehatan;
dan
f. mendorong individu atau kelompok yang berpotensi
tertular Malaria dan/atau yang datang dari daerah
Endemis ke daerah bebas Malaria untuk
memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan berkoordinasi dengan puskesmas,
dinas kesehatan, dan/atau Kementerian Kesehatan.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -20-

BAB XI
PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN INOVASI

Pasal 28
(1) Dalam upaya percepatan pencapaian target Eliminasi
Malaria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, didukung
dengan penelitian, pengembangan, dan inovasi terkait
Penanggulangan Malaria.
(2) Penelitian, pengembangan, dan inovasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
(3) Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan
bekerjasama dengan institusi dan/atau peneliti asing
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Hasil penelitian, pengembangan, dan inovasi yang
mendukung program Malaria harus disosialisasikan ke
masyarakat secara berkala dan dapat diakses publik
secara mudah.

BAB XII
PEDOMAN PENANGGULANGAN MALARIA

Pasal 29
(1) Untuk terselenggaranya Penanggulangan Malaria secara
optimal ditetapkan Pedoman Penanggulangan Malaria.
(2) Pedoman Penanggulangan Malaria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memuat uraian teknis mengenai:
a. epidemiologi malaria;
b. target dan strategi;
c. promosi kesehatan;
d. pengendalian faktor risiko;
e. surveilans;
f. penanganan Kasus;
g. Sertifikasi Eliminasi Malaria;
h. sumber daya;

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
21-

i. pencatatan dan pelaporan;


j. pemantauan dan evaluasi; dan
k. penelitian, pengembangan, dan inovasi.
(3) Pedoman Penanggulangan Malaria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

BAB XIII
PENDANAAN

Pasal 30
Pendanaan Penanggulangan Malaria bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, dana masyarakat, dan/atau
sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 31
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan Penanggulangan Malaria dilakukan oleh
Menteri, gubernur, dan/atau bupati/wali kota sesuai
kewenangan masing-masing.
(2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri, gubernur,
dan/atau bupati/wali kota dapat melibatkan organisasi
profesi dan/atau instansi terkait.
(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diarahkan untuk:
a. meningkatkan kualitas pelaksanaan
Penanggulangan Malaria untuk mencapai target
Eliminasi Malaria;
b. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan Penanggulangan Malaria;

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -22-

c. meningkatkan komunikasi, informasi, dan


koordinasi lintas program dan lintas sektor serta
untuk kesinambungan program; dan
d. mempertahankan keberlangsungan program
Penanggulangan Malaria pasca Eliminasi Malaria.
(4) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan melalui:
a. advokasi dan sosialisasi;
b. pelatihan;
c. bimbingan teknis; dan
d. pemantauan dan evaluasi.
(5) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf d dilakukan untuk mengukur pencapaian
indikator program Penanggulangan Malaria.

Pasal 32
(1) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri
memberikan teguran tertulis dan pencabutan Sertifikat
Eliminasi Malaria.
(2) Teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan pada gubernur atau bupati/wali kota apabila
wilayahnya yang berada pada tahap pemeliharaan terjadi
penularan setempat kembali selama 2 (dua) tahun
berturut-turut.
(3) Pencabutan Sertifikat Eliminasi Malaria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila wilayah
provinsi atau kabupaten/kota yang berada pada tahap
pemeliharaan terjadi penularan setempat yang berulang
di daerah fokus aktif yang sama, dengan jenis parasit
yang sama selama 3 (tiga) tahun berturut-turut.

BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 33
Seluruh pengelola program pada fasilitas pelayanan
kesehatan, dinas kesehatan kabupaten/kota, atau pada dinas

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
23-

kesehatan provinsi, serta tenaga kesehatan atau pemangku


kepentingan lainnya, harus menyesuaikan pelaksanaan
Penanggulangan Malaria dengan ketentuan dalam Peraturan
Menteri ini paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan
Menteri ini mulai berlaku.

BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2013
tentang Pedoman Tata Laksana Malaria (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 128);
b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
042/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit
Malaria;
c. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
293/Menkes/SK/VI/2009 tentang Eliminasi Malaria;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
049/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman Penemuan
Penderita Malaria; dan
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
275/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Surveilans
Malaria,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 35
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -24-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Agustus 2022

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI G. SADIKIN

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 26 September 2022

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA,

ttd

YASONNA H. LAOLY

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
25-

LAMPIRAN
PERAnJRAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLlK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2022
TENTANO
PENANOOUlANOAN MALARIA

PEDOMAN PENANOOULANOAN MALARIA

BABI
PENDAHULUAN

A. Lallll' Belalcang
EUmlnasl malaria adalah pemurusan rantal penulamn malaria
setempat pada manusla dl wllayah tertenru. Upaya inl rnerupakan
kesepakatan global yang dlh""Ukan dalam perternuan WHA ke-68 dl
Geneva tahun 201~ ten tang eUmlnasl malaria bag! tlap negarn. Mengnkhlri
epldeml malarta adaJah ",,'\Iah sntu komltmen global yang Juga rerruang
dalnm SOO's Coals ke 3. Kesepakatan global Inl dtperkuat oleh komltmen
pemlmpln negar"'negarn kawasan Asia P<1slfiktermasuk Preslden RI pada
pertemuan ASia PasiflC Leadership Malaria Alliancr (APLMAItabun 2014.
Komltmen tersebut adalah membebaskan seluruh kawnsan Asia Paslfik
dari penulamn malaria (eUmlnasll pada tahun 2030. Pada Easr Asia
Summir (KTTAsia Tlmurl ke 13 tahun 2018 dl Singapore pam pemlmpln dl
Asia Paslfik menegaskan kemball kamltmennya untuk mencapat bebas
malaria dl kawasan pada tahun 2030.
St!Jak pemertntahan prestden pertruna, Indonesia te lah berkomltmen
unruk membernntas Malaria, yang dlmulal dl daerah Jawa dengan
pembentukan Komando Pembasmlan Malaria (KOPEM) pod" tahun 1959.
P<1da =ggal 12 November 1959, Preslden RI mencanangkan
pemberantasan malaria dengan seeara slmbolls dengan melakukan
penyemprotan dlndlng rumah, yang kemudian momen Inl dlperlngatl
setlnp tahun sebaga! Hari Keseharan Naslonal. P<1da peringntan Hart
Malaria St!dunla pertama tabun 2008, Preslden RI mencanangkan target
eltmtnasl malaria Indonesia pada tabun 2030. Hal Inl dlperkuat dengan
berbagal reguL,sl dl bldang pencegahan dan pengendaUan malaria dan

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -26-

pembenruJcan Forum Naslonnl Oerakan Berantas Kembnll Mnlarla yang


ditetapkan oleh Menterl Kesehatan sebaga! wadah koordina.si linta.
program dan Untas sektor dl tlngkat naslonnl.
Malaria masih menJadl masalah di Indonesia Jlka dllihat dart
besamya jumlah kasus setlap tahunnya. dan besarnya kerugian ekonoml
yang dapat dltlmbulkannya. Ha.sll Rlset Kesehatan Oasar (20131
menunJukkan Inslden malaria terbanyak pada kelompo.k baltra dan usia
produknf, Hal Inl berdampak pede perekonomlan keluarga, hllnngnyn
pendapatan sekitar 60 rtbu dolar atau seldtar 90 jura rupiah dart
Indonesia yang tlnggal dl daernh endemls malaria (Nlmr el at., 2013).
Malaria dapat menga.ldbatkan kerugian masyarakat sebesar Rp.
390.620.016 dart hllangnya satu hart kerja karena saklt mnlarta [Andlnrsa
dkk,20I:l).
Upaya penanl!llUL'Utganmalaria telah menunjukkan kemajuan yang
slgnlfikan yang ditunjukkan dengan penurunan jumlah kaBUSlebth dart
!5O"A. dalnm saru dekade temkhlr. Kabupalen/Kota ynng sudah mencapol
eltmtnast malaria sam pol tahun 2021 sebanyak 3H kabupatenrkoto yang
berartl meUndungi leblh dart 232 jutn penduduk (85.:5%)dart penularan
malaria dl Indonesia. Dalam mngka meningkatkan Komltmen Elimlnasi
Malaria nasional yang merupokan salah saru program prlorl!as naslonal
perlu dllakukan pereneanaan dan Implementasl pembangunan kesehatan
yang kemprehenstf, berkelanjutan dan meUbatkan semua sektor terkalt.
Hal Inl memerlukan dukungan regulasl yang mengatur
penanggulangan malaria secara komprehenslf dengan memperhatlkan
pendekatan epldemlologl, kebyakan dan stmtegl keglatan malaria, serta
pembaglan peran dan kewenangan antara pemerlntah pusat dan
pemerlntah daerah dengan memperhankan azas desenrrallsasl. Cengan
tersedlanya regulasl Inl dlhampkan Program Penanl!llUlangan Malaria
dapat dtlaksanaknn dl seIuruh provtnsl dan kabupatenj kotn, sehlngga
Indonesia dapat meneapol ellmtnasl Malaria pada tnhun 2030.

B. TuJUlln
1. Tujuan Umum: mencapal status ellmlnast malaria nastonal tahun
2030 dan memelthara status eUmlnasl [bebas] Malaria.
2. TuJuan Khusus:
a Melindungl masyarakat terhadap penularan Malaria;
b. Menurunkan nngka kesakltan dan kemntlan akibat Malaria; dan
c Mencegah penularon malaria kemball dl daerah yang telah bebas

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
27-

Malnrla.
C. Sasaran
L Pemerlntah Pusat dan Pemerlntah Oaeroh
2. Tenaga Kesehatan
3. Masyrunkat antara lain Lembaga Swndayn Masynmlmt ILSMj,
organlsasl kemasyarakaran. organlsasl profest, nscstnat dan
pemangku kepentlngan terknlt

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -28-

BASn
EPIDEMIOLOOI MALARIA

Malaria adnlah penynklt Infeksl ynng dlsebabkan oleh paraslt Plasmodium


yang dapat ditandal dengan dernam, hepatosplenomegali dan anemla,
Plasmodium hidup dan berkernbang btak dalarn sel darah memh manusta.
Penynklt Inl secara alarn! dltularkan melalut glgItan nyamuk Anopheles betlnn.
Spektrum derermlnan epldemlologt malarta sangat luns yattu dart aapek
agen, veletor, Ilngkungan, rtwayat nJ.~mlnh rnalarta, upaye pen.eegahan dan
pengobatan, rumah .angga, soslal ekonoml dan politlk.

_._
l ., II ,~ ..

Gambar I: Determlnan Epidemiologt Malarta


I. Faletor agen : Plasmodium sp

Penyebab malnrta adalah paraslt dart genus Plasmodium sp, dan


terdtrt dart !! spesres: Plasmodium faldparum, Plasmodium uilX1JC,
Plasmodium malariae. Plasmodium ouak. dan Plasmodium knowlesi.
Jenls Plasmodium yang banyak dttemukan dl Indonesia adalah
P.faldparum dan P.uivax, sedangkan P.malariae dapat dnernukan dJ
beberapa Provtnsi antaro lain: tampung, NUS4 Tt:,nggaro Tlmur dan
Papua. P.twau, pernah ditemukan dl Nusa Tenggam TImur dan
Papua. DI Pulau sumatere dan Kallrnantan dilaporkan adanya
P.knowlesi yang menglnreksl manusla yang sebelumnya hanya
rnengtnfekst hewan prtmata. Reservoir utama P.knowlesi Inl adalah
monyet ekor panJang IMactI£(l sPl.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
29-

2. Paktor ""Jamu (Host)


a Pak,or Manusla (hosl intermediate]
Faktor yang mempengaruhl antan lain:
I) RM (suku bangsa]. Penduduk dengan prevalensl
Hemoglobin S (HbS) lInggi leblh tahan terhadap akibar
Infeksl P. Falsiparum:
2) Kekumngan enzlm tertenru, mlsalnya 06PO (91«kosa II
losltll dehidrogenasel Juga membertkan perllndungan
terhadap Infeksl P.lalsiparum.
3) 01 daerah endemls tlnggi malaria dapat ,erjadl manusta
yang tertnfekst leblh kebal, sehlngga ndak bergejala kllnls
atau hastl pemertksaan laborarertum [urnlah parastt lebth
rendah. Berikut kekebalan (Imunltas) manusla dl daerah
endemts malaria berdasarkan lapornn penellttnn:
nj Anti parasitic immunity adalah bentuk lmmunltas yang
mampu menekan perrumbuhan parastt dalam derajar
sangat rendah namun tldak sampaJ nol, hJngga
mencegah hlperparasltemla. (WhiteNJ,I996)
III Anti disease immuninj adalah benruk Imunnos yang
mampu mencegah t.rjadlny" geJala penyakll tanpa ada
pengaruh terhadap Jumlah paraslt. (RaInasamy R,
Nagendran K, Ramasamy MS, 1994)
q PremunitIon adalah keadaan semHrnun dlmana reapon
Imun mn.mpu menekan pe:numbuhan parnsJt dalarn
Jumlah rendah namun ndak sampal nol, mencegah
hlperparasltemla dan menekan vlrulensl paraslt,
hlngga kasus tldak bergeJaLaJsakiL(White NJ,I990)
4) Umur dan Jenls kelamln.
Malaria dapat menY"rnng semun orang balk lakl-lakt
QUlUpUn pe.rempuan semua golongan umur dart bayt, anak-
anak dan orang dewasa. Paraslt dtrularkan dart saru orang
ke omng Lalnnyamelalul glgltnn nyamuk Anopheles bertna,
Parasl, harus melewau slklus hldup pada tubuh nyamuk
dan manusln sebelum dirularkan.
Ibu hamtl, bay! dan anak-anak adetah kelompok yang paling
mendertta Jlka tertular malaria dlbandlng orang dewnsa
lalnnya. Pada Ibu hamll demam yang ditlmbulkan oleh

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -30-

malaria dapat menyebabkan kegugumn atau bayl lahtr


sebelum wakrunya. lbu hamil yang kurang darah karen a
malaria udak akan mampu menc:ukupl kebutuhan gIzI anak
yang dlkandungnya sehlnggll anaknya lahlr dengan berm
badan rendah atau meninggal di dalam kandungan ntau
lahtr matl. Bay!yang Inhlr dengan berat badan rendah leblh
mudah terserang penyaku dan leblh mudah menlnggal
dlbandlng bay!yang lahlr dengan berat badan yang cukup.
Jlka annk balltn terkenn malaria, rnaka anak tersebut dapat
dengan cepar menderlta malarta berat yang menlmbulkan
kematlan. Anak yang kurnng glzI Icblh murlnh tertular
malarta dlbandlngkan anak yang !alnnyn. Anak yang
terkena malaria. dan mengalaml anemia akan terganggu
fungsl kognltlrnya.

b. Fak.or Nyamuk (host deJIniliVf!)


Nyamuk Jantan dewasa udak berbahaya unruk manusla, tetapl
nyamuk bedna berbahaya karena III menglsap darnh unruk
kelangsungan hldupnya. Hanya nyamuk Anopheles benna yang
menghlsap darah, karena dlperlukan umuk pertumbuhan
relumya. Nyamuk betlna hanya kawln saru kall selama hldupnya
dan terjadl setelah 24-48 Jam saat keluar dart kepompong.
Slklus hldup nyamuk Anopheles mulal dart telur, menetas Jadl
larva Uentlk) kemudlan rnenjadl pupa (kepompongl dan keluar
menJadl nyamuk dewasa memburuhkan waktu 10 - 14 hart,
Nyamuk dewasa dapat terbang sampal .eJauh 2 km. Nyamuk
Anopheles menggtglt malam hart s"Jak matahcrt terbenam hlngga
menjelang pogt.
I) Perllaku nyamuk yang pendng adalnb:
0) tempat hlnggap atau tsnrahat: eksoflllk (dl luar rumah)
dan endoflUk(dl dalam rumah]
b) tempo. menggtglt: eksoraglk (dl luar rumnb) dan
endofillk (dl dalam rumah)
<l obyek yang dlglglt: anrropefollk (menggtgll manusla)
dan zoofillk(menggtglthewan)
2) Umur nyamuk (longevity). Nyamuk dewasn dapat hldup
selama dua mlnggu sampal bebernpa bulan.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
31-

Perkembangbmlmn nynmuk, pada rase jenrlk dan


kepompong selalu memerlukan air.
3) Kerentanan nyamuk terhadap tnfeksl gametoslt.
4) Frekuensl mengglgit manusla.
!I) Slklus gonotrofik, yaltu wakru yang dlperlukan unruk
rtlatangnya telur,

3. Faktor Ilngkungan (Bnuironmenl)


Fai<torIlngkungan yang mempengnrubl terhadap perkembang blakan
nynmuk Anopheles mellputl :
a Flslk, meliputl : subu udara, kelembaban, huJan, angin, alnar
matahart, arus atr, Ikl1m
b. Klmlawl, mellputl : pengnruh kadar gnrnrn dart tempat
pertndukan, sepertl An.sundaicus tumbuh optimal padn air
payau [kadnr gamm 12- ISOA>o) dan tldak dapat berkembang
pada kadar gamm 40'J100keams, An.le'ife, dapat hldup dt tempat
yang asam atau Ph rendah
c Blologlk, mellputl;
I) Adanya bakau. lumutjganggang (algae) dan berbagal
tumbuhan laIn dapat mempengaruhl kebidupan larva
karena dengon adanyn slnar matahart Iangsung akan
menyuburkan lumutjganggang rumbuh karena adanya
proses pho,osyn,esa, dan dlsekltar lumutj ganggang
banynk terdapat plankton Ouad renlk) ynng menjadl
makanan larva, ."lml!gus untuk mellndungi dar! semngnn
makhluk hldup lalnnya.
2) Adanyn berbagal jents limn pemakan larva seperti lkan
kepala ttmah IPanchnx spp), gambusla, nJla, muJalr don
lain-lain akan mempengarubl populasl nyamuk dl auaru
daerah.
3) Adanyn ternak sepertt sapl, kerbau, babt don IaInnya y"ng
dapat mengumngi [urnlah g1g1mnnynmuk pada manusla
atau rort'e banier. Apablla temak tersebut dtkandangkan
udek jaub dar! rumah, dlupayakan kandang berada antara
rumah dan rempat pertndukan nynmuk s"hlngga nyamuk
dapar mengglgit luau mengambil darah ternak terlebih
dahulu sebelum sampal ke manusla.
d Soslal budayn penduduk, mellputl:

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -32-

I) Kehlas""n berada dl luar rumah sampal larut malnm, blla


vektornya bersifat eksonUk dan eksofagik, maka akan
mudah dlglglt nyamuk.
2) nngkat pendidlkan dan kesadamn masyamkat tentang
bahaya malarta akan mempengaruhl kesedlaan masyarakat
untuk menanggulangl malaria, antara lain dengan
menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada
rumah, menggunakan obat nyamuk, penyehatan
IIngkungan (penyedJaan nlr mlnum untuk rumah tangga,
jamban keluarga) dan manaJemen IIngktangan (menlmbun
atau mengaUrkan genangan air sekltar rumah,
melanearkan salurnn nlr lrigasl, mengangkat
ganggangJlumut dl lagan, rnembuka paslr yang menutup
salumn antara l3g<lndan laut],
3) Keglalan pembangunon sepertl pembuatan bendungan,
pembuatan [alan, pertnmbangan dan pembangunan
pemuklman baru/tmnsmlgm_1 serlng mengaldbatkan
perubahan IIngkungan yang menguntungkan penulamn
malarla antam lain terbentuknya ternpat pertndukan vektor
buatan (man made breeding pI"",,).
4) Situasl konfllk dan perplndahan penduduk nomaden,
pengaruh ekonoml atau pekerjaan ke daerah endemis
malarta,
5) Menlngkatnya partwtsata dan perjalanan dart dan ke
daerah endemik sehlngga menlngkatnya kasus malaria
yang dllmpor,

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
33-

BASil!
TARGET DANSTRATEOI

KeblJakan dalam mngka mencapnl ellmlnasl malaria mengaru pada


Sistern Kesehatan Naslonal dan kebljakan desentrallsnsl dengan ttuk bemtnya
pada tingkat kabupatenj' kota dlmana EUmlnasl malaria dllmplementaslkan
meiaJul penguatan ststem xeseharan dl daerah yang tertntegrast berdasarkan
prtnsfp-prtnslp !>elayanan Kesehatan 03snr (Primary Health Car., yaln.
berkeadllan, kerja sarna Ilntas sektor, pemberdayaan masyamkat dan telcnologl
tepat gunn; Sebagru baglan Integrnl dart ststem kesehatan naslonal maka,
eUminasl malaria memerlukan sumber daya manusla yang unggul sebagal
pelaksana dan berslrat multlfungsl serta kerja sarna llntas sektor, Olhampkan
sekter-sektor terkalt membuat kebijakan yang berdarnpak pada penlngkatan
derajat kesehatan (Health in All Policies): !>em_rlntah dan pemerlntah daerah
bermnggung jawab penuh unruk mencapal ellmlnas! malaria menglngat bahwa
.Umlnasl malaria merupakan komltmen global, regional, dan naslcnal,
Unruk menc.apal ellminiisl malaria perlu dldukung dengan penelltlan
dasar dan operaslonal serta pengembangan te.knologl tepa. guna, sebagat
pengambllan keputusan berbasts datil. Oalam pelaksanaannya pemerlntah
menetapkan tar~t eliminasi malaria beserta Indlkator pencapaian. Unruk
mewujudkan target ellrnlnasi malaria tersebut ditetapkan srrategt
penanggulangan malaria.

A. Target
!>emerlntah menetapkan target ellmlnasl malaria Tahun 2030
berdasarkan anallsfs struaat endernlsttas, ketersedlaan sumber dayn
manusla (SOM) terlatlh, samna dan prnsamna unruk mendukung
pencapalan ellmlnasl malaria. HnI Inl Juga mengacu pada Regional Action
Plan 2017·2030 untuk mengellmlnasl malaria dl regional Asia Tenggam
pada tahun 2030 dan komltmen seluruh pemlmpln negara·negMa
kawasan Asia !'aslftk pada pertemuan Asia Pasific Loodership Malaria
Allian"" (APLMAItahun 2014 untuk membebaskan kawasan AsIa !'a.lnk
darl penulamn malaria pada tahun 2030.
Berdasarka.n anoltste data tahun 2021, terdapat 347 kabupatenj'kota yang
telah menmpal ellmlnasl dan 167 kabupatenjkota yang belum rnencapal
ellmlnasl malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -34-

Onlam rangka pencapalan target ellmlnasl malaria tahun 2030, seluruh


kabupaten/kota harus mencapal API < 1 per 1000 penduduk pada tahun
202:5 serta dllnkukan pereepatan pencnpalan target ellmlnasl malaria per
re!Vonalsebagru bertkut :

!Ol!.oJ

·1·..·_·_··-··,,··-1~-:"".
-.., I
1._- p..,." .. .,...

_-
4. SenifIbIi A.MII
~'t;I&H"
a...,.....A~
"'"
10:27
.. ttalfMltIUft .. IIIIIIC

--
s-..n.~ ... r
,...,_._

Oambar 2: Pern Jalnn MenuJu Ellmlnasl Malnrla Naslonal


H18''"===::l

I. Ellmlnasl malaria dl re!VonalJnwa - Ball pada tahun 2023


Regional Jnwa - Ball terdlrl dart 128 kabupntenjkotn. Untuk
dllakukan verfflkasl oleb WHO pada ",hun 2023, target kasus
indigenous rerakhtr seluruh knbupaten/kota dl Jawa - Ball adalah
pada tahun 2019.
2. Ellmlnnsl malarta dl Regional Sumatern, Sulawesi dan Nusn Tenggnra
Bamt pada tahun 202:5
Regional sumatera, Sulawesi dan Nusn Tenggarn Barnt terdirl dart
245 kabupaten/kota. Untuk dllakukan verlftkasl oleh WHO pada
tahun 2025, target kasus indig"nous temkhlr seluruh
kabupaten/kota dl RegIonal Su1tl4tera, SUlawesi dan Nusa Tenggnm
Bam. adalah pada tahun 2021.
3. Ellmlnasl malaria dl Regional Maluku Utara dan KaUmnn'an pada
tahun 2027
Regjonal Maluku Utam dan Kalimantan terdlrl dart 66
kabupatenj'kota. Untuk dllakukan vertllkast oleh WHO pada tahun
2027, .arget kasus indigenous temkhlr seluruh kabupatenjkota dl
Regjonal Maluku Utara dan Kallmantan adalah pada tahun 2023.
4. Ellmlnasl malaria dl Regional Maluku dan Nusa Tenggnm TImur pada
tabun 2028

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
35-

Regional Maluku dan NUM Tenggarn 11mur terdlrt dart 33


kabupatenjkota. Unmk dilakukan veriflkast oleh WHO pada tahun
2028. target kasus indig~nous terakhlr seluruh kabupatenj'kcta dl
RegionalMaluku dan NUSIlTenggarnTimur adalah pada tahun 2024.
3. ElImlnasl malllria dl Regional PaPUIldan Papua Barat pada tnhun
2029
Regional Papua dan Papua Barat terdlrl dllrl '12 kabupatenj'kota.
Untuk dllakukan verlflkasloleh WHOpada tahun 2029. target keeue
indigenous temkhlr seluruh Imbupaten/kola dl Regional Papua dan
Papua Barat adalah pada tahun 2023.

B. Slrategl
Slrategl penyelengga.rnanElImlnasl Malarlllmeliputl:
I. ""nlnglcatan Ilkses dan mum pelayanan serta sumber daya yang
dlgunllkan dlllam kegtaran penanggulangan rnalarta
""nfnglmtan akses pelayanan keseharan dlupayakan oleh
pemertntah untuk rnenjangkau seluruh masyarakat termasuk
daerah sullt dan terpenelL ""nlnglmtan akses Inl berupa penyedlann
samna dan praserana, ketersedtaan oint dan bahan, serta sumber
daya manusfa (SOM) balk dl faslllta. pelayanan keseharan
pemerlntah maupun swasta. Penlngkatnn nkses pelayanan malaria
meliputl pelayanan tatalaksana kasue, diagnosis, pencegahan
terlnfeksl malaria, pengendaUan vektor, obat, alat dan bahan
peagendal! vektor serta logistlk malaria latnnya dtsedtakan
pemerlntnh selrlng dengnn tujuan cakupan kesehatan.
""mberdayaan masyaralmt dan kader kesehatan merupakan salah
saru keglatan penlngkatan akses dl daemh dengan atruast khusus
untuk melakukan diagnosis cepat dan pengobatan runtas.
""nlngkntan mulU pelayanan dllakukan melalul meknnlsme
akredltasl fnollilas pelayanan kesehatan, .. rnflkas! kompetensl SOM.
s!stem penJamlnan mutu diagnosis miliaria, pelatlhan, dan
pemblnaanj'aupervtsl,

2. ""nlngkatan keglalan ""nanggulangan Malaria sesuni Tlngkal


Endem!sltns wllayah
Survellnns malaria dl Indenesla merupakan baglan dart slstem
lnfcrmas! kesehatan rutin pada daernh dengan •• Iuruh tingkat

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -36-

endernlsnas. Pada daerah endemis ,Inggl leblh menekankan pada


rujuan penurunan kasus dan kernanan, survetlans berpernn dalnm
menyedlakan dam untuk anal!s!s sftuasl, s<raOk".I, dan dlgunakan
unruk pereneanaan alokasl sumber dayn. Keglntnn survellans pada
wllaynh Inl seperu penemuan kasus paslf, penemuan kasus akrtf
balk dengan kader maupun secara rna... 1 (MBS/MF'SI, pemetaan
vektor utama dan sekunder. Sementara untuk wilnynh endemts
sedeng dan rendah, tujuan survellans adalah unruk
mengidentiJlkasl, menyelidlkl dan menghUnngkan penularan Ioknl
pada daerah Cokus. Pada wtlayah Inl, keg!atnn penemuan kasus pasl!
dan aktfC, penyelldlknn epldemiologl 1-2-:5 dan respon harus
dllakukan unruk sehiruh kasus posillf. Untuk wllaynh bebas
malaria, survellans juga dltujukan untuk menoegah penularan lokal
kembali. Keg!ntnn survellans m!grasl merupakan keglatan urama
pada wtlayah bebas malaria, tetapl penemuan kasus paslf,
penyelldilcan epidem!ologl 1-2-:5dan respon tetap dllakukan sesuat
ketentunn yang berlaku. Selnln keg!ntan dtatas, pencatatan dan
pelaporan menggunakan ststem !n(ormasl malaria (SISMALjjuga
dllakukan pada selurnh wtleyeh. Survellans reslstensl dan efikasl
obat anti-malaria dan Insektlslda juga dllnkukan pada dnerah
endemls tlnggl dan sedang. Sementam pada daerah endemls rendah
dan bebas malaria, pernetaan daerah reseptiCdan eurvetlans vektor
perlu dllakukan sebagni kewaspadaan,

3. ""nln&katan ndvokasl kepada Pemerlntah Pusat, ""merintah Daerah


provlnsl, dan ""merlntah Oaeroh knbuparenj'kota unruk
melaksanakan keglatan ""nangguiangan Malarl,. secara inlenslC
Advokasl dtlaksanakan secara rerus menerns untuk rnendapatkan
dukungan dan komltmen pelttls, flnanstal, samna pmsamna dan
regulasl dart para pengambll keputusnn dt tlngka, pusnt, provlnsl
dan kabupaten/kota unruk pennnggulangan malaria secara Intenol(
dan berkeslnambungan.

4. ""nguamn koordlnasl dan kerjasama IInta. program, ltntas seletor,


mltrn petenstal, dan Dntas wllnyah termasuk ltntas negara
Koord!nas! dan kerjasama IIn,dS program, IIntas sektor, mltru
perenstal sangat pentlng unruk mencapal elim!nas! malaria,
terutama dalam menanganl berbagat fakter determlnan (lIngkungan

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
37-

fislk, seslal, ekonoml) malarta, Pengaktlfan forum keerdtnast dan


kerjasama ltntas program, IInla. sektor dan mitra potenslal
dllaksanakan untuk mendrskustkan permasalahan, mencart solusl
bersama, berbagl sumber dayn dalam penanggulangan malarta.
Koordlnasl dan kelja.ama lintas wtlayah terrnasuk ltntas negara
dllakukan untuk mencapal eltmtnast malaria dan meneegah
penularan lokal kernbali dart kasus Impo.r. Permasalahan rnalarta
pada wtlnyah perbatasan menJadl tantangan bagl kedua wllayah,
sehlngga koerdtnast dan kerjasama dalarn kegtatan penanggulangan
dan pertukamn Informnsl sanga. pentlng.

S. Penlngknran kemandirlan masyarakar dalam pennnggulangan malarta


Kemnndlrlan masyarakat merupakan hnl pentlng untuk rnenjamln
keslnambungan penanggulangan malaria. Kemnndlrlnn masyarnkat
dlbangun melalul upaya perubahan pertlaku dengnn menumbuhkan
kesadarnn, kemauan dan kemampuan dalarn pertlaku peneartan
pengobatan segera, ketaatan mlnum obat, dan pencegahan malarta
termasuk penggunann dan perawato.n kelambu nnrt nyamuk serta
menJaga Iingkttngan agar .ldnk menjadl tempat perkemhang blakan
nynmuk. Masynrnka. secarn mandlrl dapat mengldentlflkasl,
merencanakan dan melakukan pemecahan masalah dengan
mernanfaatkan potenst seternpat. Keglatnn dalarn pemberdaynan
maayarnkm unruk penlngkatan kemandtrtan masyarnkat antam laln
berupa: II ""s Malnrla 0..so , 2) PLA (Participatory Learning Action!
belaJar dan bekerjn bersama], 31 Malaria Center, 41 POSYANOU dan
lain-lain.

Ii, Penlngkatan penelltlan dan pengembangan penanggulangan malaria


Penelitlan dan pengembangnn alat, bahan, dan produk barn untuk
penanggulangan malaria harus dltlngkatkan unmk mendukung
percepatan ellmlnasl malarta. Peneli.1an operaslonal mengenal
kelayakan, keamnnnn dan efekttvttas blnya unruk alar, bahan,
produk dan stro'egI yang baru maupun yang sudah dlgunnkan
dalam hal ala. diagnosis, ebat, pengendaU vektor, vakstn, dan loglstlk
malaria lalnnyn harus dllnkttknn sebagal dasar dalam pengnmbllan
keputusan pennnggulnngan malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -38-

BAB IV
PROMOSIKESEHATAN

Promosl kesehatan dalam pengendallan malaria adalah upaya mernberdayakan


seluruh komponen masyarakat dalam menanggulangi malaria menuJu
eltnunast. Keglamn promosl kesehatan mellputl:
I. Advokasl
2. Kemltraan
3. Pemberdaynnn masynmknt
q. Komunlkn,1 perubahan pertlaku.
S. Strategl Komunlknsl Menuju EUmlnasl Malaria
: , ,,,.. " ' , ,
i TIl)""n promo,' kesehatan pada eltmlnasl malaria adalah i
membangun kemandlrtan masyaraknt agar berpemn aktlf untuk :
!
• mendukung perubahan pertlaku dan IIngkungan dalam upaya
I mencapal dan menJaga ellminasl malaria dl wUayahnya :
i
1 :

A. Advokasl
Advokasl rnerupakan langknh strategis yang bertujuan untuk
rnendapatkan dukungan dan komltmen dart para pengambU kepurusan
dalam tahnp-tahap penyusunan, pelaksanaan dan pemantauan kebljaknn
ellmlnasl malarta. Dukungan yang dlbutuhkan antara lain kebUaknn
publlk berwawasan kesehatan, pernenuhan sumberdaya kesehatan,
sarana dan prasarnna pengendallan malaria dan Juga dukungan dana
eperastoncl.
MasaJah malaria merupakan hal yang kompleks dan multldlmensl karena
banyak rak.or penentu (determlnan) yang terkalt dan sebagtan fuktor
penenru tersebut berada dl IUIlrjangknuan (tugas dan wewenang) sektor
kesehatan, Sehubungan dengan hal tersebut rnaka unruk keberhasUan
progrnm malarta sangat dlperlukan pemn dan ."nggung jawab sektor-
sektor lain dlluar sektor kesehatan s.hin"a dlperlukan komltmen untuk
mendukung ellmlnas 1malarta, mellputl :
I. Komltmen poUtikyang kuat, dukungan flnanslal dan regulasl
a. Komltmen pelltlk ynng dlperkuat dengan dlterbrtkannyn regulasl
yang mendukung ellmlnasl malaria dan an"aran yang cuku p
serta berkelanjutan,
b. Forum koordinasl lin'a. program dan llnta•• ektor yang ,erdlrt
dart berbegat Inslansl, keahllan serta unSUT terkalt yang
menunJang ellmlnasi malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
39-

c. Memperkuat pelayanan kesehatan dl daernh mencnkup Inyanan


kesehatan dasar dan rujukan unruk program ehrnlnas! malaria.
2. Dukungnn ltruas sekror
Dukungan Iintas seklor dalam menanganl berbagnl determlnan
Qlngkungan flslk, sekter, ekonornl] yang mempengaruhl elimlnasl
malaria sangat pentlng. Dlharapkan berbagat sektor terkalt,
menerbltkan k~bljaknn dalam menanganl determinan yang
berpengaruh negatlf bagl elimlnasl malaria (health in aU paliCl./i

B. Kemltraan
Kemlrrnnn adalah hubungan kerjasama antarn dun plhak atau lebJh
berdnsarkan kesetaman, kererbukaan dan saling menguntungkan unruk
mencapal tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prtnslp dan
peran masmg-maslng.
Kemlrrnnn merupakan upayo untuk memperluas jejaring kerjasama
dengan berbagal unsur yang rerkan unruk mendukung advekast dan
pemberdaynan masyarakat dalam upaya menuju elimlnasl malaria.
Kemlrrnnn dllakukan dengan organlsasl prcfest kesehatan, organlsasl
kemasynrakatan, dunla usaha dan seletor terkan lalnnya.
Membangun jejarlng kemltraan merupakan suaru proses, maka bentuk,
tUJuan dan tnnggung jawab seuap plhak yang menjndl OOglan darl
kernttman hams jelas dan dlsepakatl bersama sehlngga setlap plhak
dapat berpemn opllmal dalam keglntan yang akan dilaksanaknn.
Keglatan kemttraan melipuU:
L Tahnpan dalam mengembangkan jejarlng kemltraan sebagal berikut:
a. Identlfikasl masalah: untuk rnengenal dan merumusknn
masalah yang dlhadapl seeara tepat, lengkap dan benar, dengan
cam mengkajl kesenjangan (gap) antara ta~t program dengan
hasll yang dlcapal pada perlode rertenru, dengan memperhatlknn
aspek : apa masalahnya. siapa yang terlibat dalarn masalah
tersebut, slapa yang menjadl penyebab, dlmana dan kapan
terjad!. Bendasarkan rumusan masalah tersebut dapat dtanaltsts
faktcr-Iaktor penyebabnya, kontribusl terhadap tlmbulnya
kesenjangan dan peluang untuk mengatnslnyo seeara bersama.
b. Identlfikasl peluang untuk memb.angun kernltraan
MenggaU berbagat kemungklnan peluang unruk membangun
kemltrnan dalam eumtnast malaria dl semua tlngkatnn

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -40-

pemertntahan dengnn mempelajari kegtatan dart program dan


sekror terkalr, pelaksanaan Coorporate Social Responsibilily
ICSR)dl perusahaan, orgnnlsasl kernasyarnkatan dan lain-lain.
c. IdentUlkasi Mitra: berdasarkan hasn identifikasl rnasalah
dllakukan identiflknsi Mitra potensinl dalam layanan
pencegahan maupun dalam tata laksana kasus malaria.
d Advokasl dan sosJaU.asl bertujuan untuk memperoleh
dulcungan dan komltmen balk berupa dolcumen kebljakan,
sarona, tennga bahkan dana dan fasUitas lainnya darl para
mltro.
e. Menyusun naskah kerjasarn.a agar masing·maslng mura
mengetahu! dan menyepnkatl kewajlban dan tnnggungjawohnyn
dalam pelaksanaan progrrun elimlnasl malaria.
( Menyusun rencana keg1atan yang dipnhami dan dtsepakau
bersama untuk dllaksanakan olch mnsing-maslng mJtm.
2 Bentuk operaslonal kemitrnan
a. Malaria Center IPusat KoordinasJ Ellmlnasi Malaria)
Malaria Center adalah wadah yang dibentuk atas inlslaUf dan
komJtmen Pernertntah Daerah sebagaJ pusat koordinasi keglatan
pengendnllan malaria dari berbagaJ nspek menuju ellmlnast
dengnn melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkalt
dJbawah koordJnnsl xepalc Daemh.
Pusat koordlnasl elimJnasJ Malnrla dJbentuk dengan
mempertJmbnngkan hal-hal sebngaJ bertkut:
I) Dnemh endemls malaria.
2) Dnemh dengan permnsalahan malaria ynng kompleks
sehingga memburuhkan penanganan secara kemprehenslf
dan Integral dengan melibatkan lintas program, lintas
sektor, swrunn dan masyarakat.
3) Tahnp eliminasl yang harus dlcapal maslh rnengnlarnl
hambatan.
4) Advokastdan sostallsas! eUmJnnslmalarta belum efekttf,
!I) Alokast dalam APBD dan sumber dana laJn untuk
Pelnksanaan Keglatan.
6) ElJmlnasl Malaria maslh rendah/tJdak tersedJa.
7) Pengembangnn potensl sumber daya yang ada belum
optimal.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
41-

8) Peran serta masyarnkat dalarn pengendallan malaria mnslh


rendah,
b. TIlga. pokok Malaria Center yang dnpat dlsesuatkan dengan
keburuhan antara I1lIn:
I) Melakukan koordinasi, sinkronlsasl dan kerjasama dengan
berbagal pemangku kepentlngan dalam pereneanaan dan
pelaksanaan kegfatan eUminasl malaria.
2) Melakukan soslallsaal dan advekasl dengan berbagal
pemangku kepentlngan.
3) Mengkoordlnaslkan/melnksannkan penlngkatan kapasltns
sumber daya manusta.
'I) Melnkukan kaJlan sttuasl dan pencapalan pengendalran
malarin dt daerahnya dan memberiknn rekomendasl kepada
Plmplna.n Daerah,
!I) Mengkoordlnaslkan dan menylnkronlsaslkan penyusunan
anggamn dalam pengendalian Malaria ynng dtalokaslkan
dalam APBDmelalul Bappeda serta sumber dana I1lInyang
sah,
6) Melakukan monitoring dan evaluast pelaksanaan kegtatan
Un"'s program dan Untns sektor dalam m.endukung
ollmlnasl malarta.
7) Melaksannkan koordinasi dan kerjasnma dengan Provlnsl
atau Kabupatenj' Kota lain dalam mendukung ellmlnnsl
mal,,"a plntns bat""j border meeting).
8) Melaksannkan pelaynnan malaria.
9) Tugas·tugas lain untuk mendukung terlaksananya
ellmlnast malaria .. suaJ dengan struaer dan kondisl
serempat.
c. Kebemdaan Malarin Center dapat dlfungalkan sebagaJ:
I) Pusa! koordinasl llntas program, lintas sektor, LSM. swasta
dan masynrakat dalam upaya pengendaltan malaria dl
tlngkat Provinal ntau KabupatenjKota.
2) Pusat promosl kesehntan malaria dan kegk"an
pengendnllannyn menuju eltmlnasl dl Provinsl arau
Kabupa.enjKola.
3) Fungal Malaria Center Juga dapat dlkembangkan sesua!
kebutuhan daemh sebagal:

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -42-

(a) Pusat pengembangan sumber daya dalam


pengendaUan malaria dl tlngknl Provlnsl atau
Knbupmen/Kota.
(bl Pusat kajian dan penelittan dalam rnendukung
pengendaUan malaria.
(e) Pusal pelayanan malaria (pengobatan, Iaborarertum,
dan tarn-tam].

d, J~jarlng Kemltraan Pemerintah~Swn.sta


Salah saru pilar untuk meneapal ellmlnasl malaria adalah
menjamln universal Ilkses dalnm pencegahan, diagnosis dan
pengobatan, .. hlngga dlperlukan keterlibatan semua sektor
terkalt termasuk swastn. Dengan demlklan perlu dllakukan
ekspansl layanan miliaria dalam benruk jejarlng kemltrnnn
antara pemertntah dan swasta, dengan kendall dan dukungnn
pemerlntah dan pemertrnah daerah.
Jejarlng Kemltroan Po!merintah·Swasta (KPS) adalah layanan
pemertntah-swasta yang merupakan pe.ndekatan komprehenstf
ynng mehbatkan semua fasilltas laynnan kesehatan dalam
melakukan peneegahan malaria dan rata laksana kasus rnalarla,
KPS meltpuu semua bentuk kolaborasl pemertnrah-swasta dan
ewasta-ewesm dengan tujuan menjarnln akses Iayanan malaria
yang bermuru dan berkeslnambungan bag! masyarakat, KPS
juga dlterapkan pada kolaborosl pemertksaan labomtorlum,
apotek dan kolabornsl upaya pengendaUan malaria dengnn
penyaklt ruler veklor lelnnya,
Ttljunn KPS adalah menlngkatkan upaya penoegahan dan tata
laksana kasus malaria melalul pentngkarcn akses pelayannn
s<blngga menjadl leblh efekHfdan efislen.
Jejarlng kemltTnlln lerdlrl darl Jejnrlng kemltrnan pencegnhan
yanu rnltra yang berperan dalarn menangan! aspek pencegahan,
dan jejnrlng kernirraan lata Inksana kasus yaltu mltrn Yllng
berperan dalam tatalaksana kasus (diagnosis, pengobatan,
ruJuknn dan pemantauan pengobatan).
Identlfkasl mltrn Jejartng layanan Kemltraan Pernertntah Swasta
(KPS)dan pernnnya dalam pencegnhnn dan tala laksana kasus
malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
43-

Dalam pelaksanaan JeJarlng KPS perlu terleblh dahulu


melakuknn identifikn.sl mltra potenslal serta peran mnslng·
maslng mltra terkalr dalam layanan upaya pencegahan dan
tatalaksana kasus malarta, amara laln:
a, Mitra yang berperan dalnm mennngani pencegahan malarla:
I) Ascstas! ""rusnhaan Pengendallan Hama Indonesia
(ASPPHAMI)
2) Perhlmpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
3) Asoslasl ""ngusahn Indonesia (Aplndo)
4) DMsl Kesehatan dart Perusahaan pertambangnn,
permlnyakan, perkebunan, pertkanan, kehutanan dan
11lIn·lllln
!I) A.oslasl pengusaha pertcmbangan, permlnynkan,
perkebunnn, pertkanan, kehutanan, dan latn-lnln
6) Real ESlale Indonesia (REI)
7) Organlsasl Ke.masyarnkalan (Naslonal dan
tnternastenal]
8) Kemitrnnn dengnn dunia usaha
""megang progmm malarla di tingkat pusat dan
daerah dapat mernanfaatkan potenst dunla usaha
sebagnJ mltra petenstal untuk mendukung keglatnn
pengendaltan malaria. Ounla ueehn mempunyai
kewaJlban melakuknn Corporate SDcial Responsibility
sebagat bentuk tanggung jawab scslal untuk
mellndungi dan mengatasl permnaalahan yang
dltimbulkan sepertl permasalahan kesehatan dan
ltngkungan sebagal dampak dart hasll proses produksi
dart suaru perusahaan. Kegtalan kemitraan dapat
berupa penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU)dan perjanJinn kerjnsnma antara
pernertntah dengan dunla usaha dltkutl dengan
pelaksanaan MoU dan perjanJian kerjasama tersebut
9) Kemltraan dengan organlsast kemusyarukatan
(ORMAS)
Organlsnsl kemasyarakatan memlllkl sumber daya
manusin yang dapat digemkkan untuk mendukung
progmm eltmtnast malarla. ""ran sena dan partlstpasl

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -44-

kader organlsasl kemasyarekatan dopa! membantu


upaya pemberdnynan masyarnkat dan kegtatan
advokasl program eltmmast malaria unruk rnenjamln
kesJnnmbungan progrom tersebut. Organlsasl
kernasyarakatan dapat berupa erganisas! keagamaan,
organlsasl pemuda, orgnnisosl perempuan, organlsasl
pedull kesehatan dan lain-lain
b. Instlrusl Pembina upcya pencegahan malaria
I) Dlrektomt Pencegahan don Pengendallan Penyald.
Menular IP2PM), Dlrektur Jenderal Pencegahan dan
Pengendnllnn Penyald. 1P2P), Kementerian Kesehatan
RI.
21 Dlrektorat Penyeha",n Llngkttngan, Dlrekrur Jendeml
Kesehatan Masynmka. [Kesmas], Kementerian
Kesehntnn RI
" Badon Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Dayn Manusl" Kesehatan (BPPSDMK). Kementerian
Kesehatan RI
4) Badon Peneltdan dan Pengembangan Ke.ehatan,
Kementerian Kesehatan Rlj Badan Besar Lltbang
Veletor dan Reservoir Penyakit raBPPVRP Salarlga]
!lj Pttsa! Kesehatan TNI
fl Pusn; Kedoletemn Kesehatan POLRI
7) BalaljBesar Teknlk Ke.. hatan ungkungan Pencegahan
dan PengendaJlan IBjBTKL Pp)
~ Karner Kesehalan Pelabuhan IKKp)
'ill Dlnas Kesehatan Provtnsl
It! Dlna.s Kesehatan KabupatenjKoIn
II) Perguruan Tlnggl
c. Organlsasl profesl kesehatan, antara lain: Hlmpunan Ahll
Kesehatan Llngkungan Indonesia IHAKU), Perkumpulan
Pembemntasan Penyaklt Pilmsltllc Indonesia (1'41), Asoslasl
Pengendallan Nyamuk tndonesla IAPNI), lkatan AhU
Kesehalnn Masyarakal tndonesta IIAKMI), Peraaruan
Entomologl Indonesia WEI), Persaruan Entornologt
Kesehalnn Indonesia (PEKI), Persatuan Ahll Epldemlologl
Indonesia (PAEI),dan hun-lain.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
45-

d. Llntas sekter terkalt anrara lain:


1) KementertanDalam Negerl (Kemendagrl)
~ Kernentertan Pertantan
~ Kementertan Kelauran dan Perlkonan
4) Kementertan Pekeljaan Umum dan Perumnhan Rakynl
(PUPRI
:5j Kementertan Energl dan Sumber Dayn Minerai (ESDM)
fl Kementerlan Llngkungan Hldup dan Kehutnn"n
7) Kementerlan Pendidikon dan Kebudaynan
" Kementertan Rlsel. Teknologl dan Pendidikon nngg!
!II Kementertan Desa, Pembangunan Dneroh Tertlnggat
dan Transmlgrasl
1(4 Kementertan Partwtaata
II) Dan lain -latn
e. Peron serta Mllsynrakal :
1) Kader
21 Tokoh Masyamlull
~ Dan lain -laln

C. Pemberdaynan Masynrakol
Pemberdaynan masyamkat adalah upayn untuk menciptakon perubahan
perllaku, serta membangun daya dan mengembangkon kemandlrlan
masyarakat melalul penlngkatnn pengetahuan, menumbuhkon kesndaran,
kernauan dan kemampuan masynmkat untuk hidup sehat dalarn
IIngkungan yang terbebas dart penularan miliaria.
Perubahan perllaku dan kemandlrlan masynrakat dapat dlcapal melalul
pemberdeyaan masyamkat yang didukung oleh komltmen dart para
penenru keblJakan, perluasan JeJaring kemltraan dengan berbagal sekrer,
LSM, organlsas! profesl dan organlsasi kemasyarakatan. Perubahan
perilaku ynng dlharapkan sepertl perllaku peneartan pengobatan segera,
ketaatan mlnum obat, dan pencegahan malaria termasuk penggunnan
dan pemwatan kelambu anti nyamuk serra menJaga Ilngkungan Ilgar rtdak
menJadl tempat perkembang blakon nyamuk.
Pemberdayaan masynmkot merupakan uJung tombak dalam membangun
kemandtrtan karena masyarakat dapat mengidenuflkast, merencanakan
dan melakukon pemecahan masalah dengan memanfaatkon potensi
setempar, Oleh korena permasalahnn dl mllslng-maslng daerah berbeda

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -46-

rnaka senap daerah dapar mengembangkan stnuegt pemberdayaan


masya.rakat sesuai slruasl utempnt_
Kegla,an-kegtatan dalam pemberdayaan masyarnkat antam lain berupa:
1. Pos Malaria Oesa (Posmaldes)
Posmaldes adalah wadah pemberdayaan masynrakat yang dtbenruk
oleh dan dart masyarakat desa/kampung/dusun atau yang dlsebut
dengan nama lain yang endemls tinggl mnInria dan memlllld
keterbatasan akses pelayanan keseharan, perbekalan kesehatan dan
tenaga kesehntan. Daerah Inl dlsebut daerah dengan sltunsl khusus
sesual dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Padn daemh dengan atruast khusus, untuk mencegah terjadlnya
keJadlan luar btasa atau wabah malaria tennga non kesehatan (kader]
yang sudah dUatlh dapat melakukan penanggulangan terrenru
berupa deteksl dlnl dan pemberian obat anti malaria dalarn
penemuan dan penanganan ka.sus rnalarta,
Desa/kampung dengan situasl khusus ditetapkan dengan KepulUsan
Kepala oaemh serempai setelah dUnkukan pemetaan wtlayah dan
dapat dleabut kembaUblla tldak lagt memenuhl kriterta.
a. 'rujuen pembentukan Posmnldes
Menurunkan angka kesaldtan dan kematlnn malaria dengan
menlngkatkan [angkauan penemuan dan pengobatan kasus
serta mencegah terjadJnya penularan malnria melalul
penlngkaton peran aktiCmasyarakot.
b. Krlteria kader malaria yang dapat melakukan kegtatan
penanggulangan malaria dldaerah dengan struast khusus sesual
dengan pemturan perundnngan berlaku.
2 Panicipatory Looming ActIon (PLA)/ BeIaJ"r dan Benlndak Bersnma
Masyamkal
PLA adalah salnh satu metode pemberdayaan masyarakat dengan
pendekatan partislpallC melalul proses belajar dan bertindak yang
dllakukan seeara beraama-sama oleh masyarakat dan Casllltator.
TllJuan PLAadalah untuk menlngkatkan pengetahuan dan kemauan
masyorakat dalam memperbalkl struast dldesanya sendtrt dan
tersusunnya reneane aksi yang dirumuskan secara bersamo anggotn:
masyarakat guna rnentngkatkan status keseharan dl desa tersebut.
Dengan pendekatan PLA dlharapkan masyamkat dapar mengenall
penyaktt miliaria dan rnengetahul eara pencegahannya dl tlngkat

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
47-

IndlYidu dan masyaraka;

D. Komunllmsl Perubahan ""rtlaku


Komunllmsl merupakan hal yang e se nslal dalam bertnteraksi antar
IndMdu, kelompok dan masyarakat, untuk menyampallmn ide. gagasan
dan kegtatan ehmtnast malarta. Pesan-pesan kesehatan lerkalt
pengendallan mamrln perlu dlrumuskan dengan balk dan dlsampalkan
seeara terus-menerus kepada masyamkal agar rnereka TAHU, MAU dan
MAMPU untuk melakukan pertlaku pengendallan malarta sepertl pertlaku
pencartan pengobatan. ketaatan mlnum obat, dan pencegahan malaria
termasuk penggunoan dan perawatan kelambu ann nyamuk serta
menjaga IIngkungnn agar t1dak menjadi tempat perkembangblakan
nyamuk.
Komunllmsi ""rubahnn ""rilaku (KPP) merupalmn satah saru metode
komunlkasi untuk merubah pertlaku dengan mempengaruhl
pengetahuan, slimp dan norma masyamkat, MasyarBkat yang sudah
paham dtharapkan terjadl perubahan dalam slimp dan perilaku dalam
rnendukung upaya pengendallan malaria. Unn,k merumuslmn strategl
KPPyang efeknf terleblh dahulu perlu dltdentlflkast pertlaku-pertlaku yang
hendak diubah. Pesan yang dlrumuslmn hams menjruli pesan yang
memotivasl masynrakat seperu :
I. ""snn Promotlf : mengubah persepsl bahwa malaria adaJah penyaklt
blasa (tldak berbahaya], minurn herbal yang pahit blsa mengobatl
malaria.
2. ~san Pencegaho.n : ~nggunMn dan perawatan kelambu anti
nyamuk yang balk dan benar, mengawasl Ilngkungnn agar tldak
menjadi tempat perlndukan potenstal,
3. ""san ""ngobatan : mengetahul gejala-gejaln penyakit malarta, segera
memerllcsalmn dlri ke raslUtas kesehatan rerdekat, mlnurn obat
sampal tuntas sesuat anjuran peruga. kesehatan, dan lain-min.

""rilaku masynrakat yang poslUf merupalmn komponen penUng dalarn


upayn ellrnlnasl malaria.
I. ""rllaku yang mendukung ellmlnasl malaria dan saUng terlmlt,
mencakup:
a. Per1laku Ilnglmt Indlvidu ntau rurnah tangga
Pertlaku posltlf tlnglmt Indlvldu atau rumah tangga yang

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -48-

diharupkan, sepertl pemakalan dan perawaran kelambu an ,I


nyamuk ya.ng balk dan benar, memberslhkan lIngkungan ya.ng
menJadl tempat bersarnng nyamuk penular malaria, segera
memerlksakan dirl ke sarana pelayanan kesehatan blla
mengalaml geJala·gejala malaria dan latn-latn.
b. Pertlaku tlngkar kamunltas
Pertlaku posltl( tlngkat komunltas yang dlhampkan, sepertl
pengendaltan nyamuk Anopheles sebagal vektor malaria oleh
warga dengan cam menJaga kuaUtas lIngkungan yang berpo rensl
menJadl rempat berkembang btak nyamuk sepertl rawa-rawa,
allmn air yang ters umbat dan laln -laln. M.laporkan adanyo
mlgmsl kepada kader atau pamang unruk mencegah terjndlnya
lnfeksl kembnll dl w1layahnya.
2. ""san kesehatan tersebut dapat dlsampalkan melalul berbagal
saluran balk melalul komunlknsl Interpersonal berbagat sasaran dan
saluran. Sasaran .orbag! menJadi 3 (tlga)yaitu :
D. Sasaran Primer, adalah penertma rnanfaat yang utama ynlru
Indlvidu dan keluarganyo unruk menertrna pesan ten tang
malaria dan terjadl perubahan pertlaku.
b. Sasaran Sekunder, adalah plhnk-plhak yang menjad] ponutan
yang dapat mempengaruhl sasaran primer (Indlvidu) sepertt
kader, pomong, tekoh masyarakat, tokoh agama, dan guru.
c. Sasaran Ters1er, odalah rnereka yang berpemn membunt
kebljakan, regulasi, aruran atau benruk-benruk hukum lainnyo
sepertl bupotl dan wall kern serta [ajarannya,
Saluran yang repat untuk rnenjangkau sasaran Juga menJadi Isu
pennng agar pesan dapat dttertma dengan baik, misalnya media
cetak, media elektronlk, media luar ruang, media trOOlslonal dan
pemnnfaatan medla soslal. ",,"an yang baik dapat d!kemas seeara
slngknt, mennrfk, dan disesuaikan dengan soslal budaya setempat
mlsalnyo penggunaan bahasa IoknJ dalarn media KIE yang
dlgunakan.

E. Stra.egi Komunikasl M.nu]u E:limlnasl Malaria


Strategi ko.munlkasi menuju eltmtnast malaria dllakukan berdasarkan
status pentahapan ellmlnasl malaria, yatru:
L Akselerasl (endemls .lnggII,

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
49-

2. tntenstflkas! (endeml. menengnh).


3. Pembebrusan (endemts rendah] dan
4. Pemellharaan (beba. malaria).
Pada dasarnya, sratus pentahapan menunJukknn poslsI daerah dalarn
proses menuju elirntnas! malaria. Status akselerasi menunJukkan daerah
yang memllild masalah malaria yang besar (endemls ,Inggl) dan karenanyn
mernburuhkan intervensf yang mencakup semua wUayah dengan semua
bentuk Intervensl. Statue pemellhnraan menujukkan masalah yang
terkeetl dl mann tldak ada kasus darl 2!!ecto sehJngga Y"ng perlu
dJfokuskan adalah upaya peneegahan dan pengobatan, khususnya hag!
warga yang bermlgrasl darl daerah endemls malaria karena 2!!ector2!!
pekerjann, keluarga atau latnnya. Karena masfng-maslng strata memlltld
penekanannya tersendlrt, maka pola tntervenst komunikasl perubahan
perllaku pun perlu disesualkan, antam lain rentang apa tujuan strntegt
komunlkasi di masing·maslng tahapan ellmlnasl, demlldan jug;> temang
pesan Y"ng akan dlsampalkan dan keglll.an apa yang perlu dUakukan.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -50-

BABV
PENOENDALIAN FAKTOR RISIKO

Pengendallan faktor rlslko merupakan salah satu keglatan utama dalam


pmgram pengendallan malaria. Faktor rlslko yang mempengaruhl terjadlnya
penulnran malaria adalah vektor malaria dan Ilngkungan tempal
pertndukannya, serta kebtasaan [perilaku] masyarakat yang memungklnkan
terjadlnya penularan malaria. Pengendallan terhadap faklor rtstko perlu
d1lnlrukan dalam mngka pemurusan rarunl penulamn malaria melalul upaya
pencegahan gigium nyamuk malaria dan tindakan pengendalian ""ktor rna/aria.
I. Upaya Pencegahan Olgltan Nyamuk Malaria DUakukan dengan berbaga!
cam antara la.In:
a, Temnk Penghrunng (Cart/e-barrietj atau Zooprofilaksis
Pemanfanl"n hewan rernak sepertt sapl, kerbau sebagal umpan
untuk mengallhkan glgItan nyamuk Anopl,c/". dart manusla ke
hewan atau dtsebut Juga moprofllaksls. Tlndalmn moprofllaksls leblh
khusus dllalrukan terhadap nyamuk dengan earn
menempatkan kelompak temak dl dekat sumber ternpat pertndukan
daJam gnrls arab terbang nyamuk yang baru muncul menuJu ke
permuldman penduduk yang terjangkau oleh vektor tersebut.
b. Pemnkalan kelambu anti nyamuk
Maayarnkat sudah sejak lama menggunakan kelambu saar tidur
untuk meUndungi dlrl dart glgllan nyamuk sehinggn dapa mencegah
penularan malaria. Kelambu Inl berfungsl unruk menghlndarl glgilan
nyamuk. terutama nyamuk yang InfektJC.
c. Pemasangan kawat kasa
Pemasangan kawnt kasa padn pintu dan jendela berguna unruk
meneegah nyamuk masuk ke dalarn rumah.
d Penggunaan repelan
Merupakan bahan aktlf berbahan dasar aJami [sepertl tumbuhan)
maupun klmia yang mempunyai kemampuan untuk menolak nyamuk
mendekatt manusta, sehlngga mencegah ,erjadlnya kontak langsung
antara nyamuk dan manusta, Produk repelan dapat langsung
dlapllkastkan pada kulu tubuh, pakatan untuk meneegah atau
meUndungi dlrl dart glgItan nyamuk.
e, Penggunaan baju dan eelana panjang
Keglalan dl luar rumah pada malam hart [sepertl memanclng. ronda

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
51-

rnalam, berkernah, masuk hutan, dan lain-lain) terutama dl dnemh


endemts malaria perlu perllndungan dlrl darl gigitan nynmuk dengnn
memakaI paknlan (b"ju lengan panjang dan celana panJang).
Penggunann pakalan penutup badan Inl sangat membantu dalam
meneegah gigitan nyamuk sehlngga dapat terhlndar dar! penularnn
malaria.

2. Pengendallan Veklor Malaria


Pengendalian veklor adalah kegtatan yang berrujuan untuk menurunknn
populasl veklor .ehlngga tldak dapal berperan .. bagal penular penyaktt.
Pengendalian d1tujukan terdahap stadium pmdewasa ~arvn/Jentlk) dan
stadium dewasa (nynmukJ •• ebagat bertkut:
a. Penl1."ndalian Jentlk nyamuk Anopheles
TUJuan pengendaltan Jentlk nynmuk Anopheles adalah untuk
m.enurunknn populasJ nyamuk dan memlnJrnnlknn tempat
pertnduknn potenslal nyamuk. Bebempa metode yang dlgunakan
untuk pengendaUan larva/Jentlk nynmuk Anopheles. vektor malaria
adnlah:
II Pengelelaan Ungkungan Tempat Perlndukan Nynmuk
Pengelolaan Ilngkungan bertuJuan untuk mencegah dan
membatasl perkemOOngan vektor dan mengurangi arau
mencegah kontak antarn manusia dengan vektor. Kegfatan
pengelelcar; Ilngkungan dnpat dilakuknn terhadap nyamuk
Anopheles dewasa yaltu dengan upaya mengumngl ternpat-
tempat IstimhaL Nomun com Inl suht dilakuknn knrena
lunsnya tempat Istimbat nynmuk dl alam. Karenn itu upaya
pengelolaan Ungkungan lebth d1tuJukan untuk pengendalinn
larvalJentik nyamuk Anopheln yang dapat dllakuknn dengan
mellbatkan berbagal program dan sekter terknlt serta
masyarakat, Kegiatan pengelolaan lingkungan dllnkuknn dengan
earn medlflkast dan manlpulasllingkungan antara lain:
a] Melakuknn modlfikasJ lingkungnn. yaltu mengubah n.ik
IIngkungan secara permanen yang bertujuan rnencegah,
menghUangknn atau mengurangi tempat perinduknn
nynmuk dengan cam penlmbunan, pengeringan, pengallran
air. penanaman bakau pada daerah peslstr, dan lain-lain
b) Melakuknn mnnlpulasl Ungkungan yaJtu mengubah

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -52-

Ungkungan benltal sementara sehlngga rldak c:ocok unruk


perkembangbiakan vektor, seperti pemberslhan tanaman
air yang mengapung (ganggang dan hrmut] dt lagun,
pengubahan kadar garam, pengaturnn pengalran sawah
secara berkala, dan lain-lain,
b. Penggunaan lkan pemakan jentlk nyamuk
Penggunaan Ikan sebagal predator (pemangsal lruva!jentik nyamuk
dlanJurkan untuk dilakukan secara berkeslnarnbungan agar
mendapatkan basil yang optimal, Jenfs lkan berstfat predator
terhadap larva nynmuk anrara lain Ikan kepaJa tlmah dan lkan
cupang ynng telab dlgunakan seenm luas pada progmm pengendallan
vekter malnrtn, Sedangkan [enls lIenn lalnnya dapat Juga dlpakal
sebagal mlna padl dl persawahan antara lain lkan muJalr, Ikan nlla
yang mempunyal nllal ekenomls. Pengendallan vekror jenls Inl
merupakan keglatan yang ramah lfngkungan,
e. Penggunaan Bahan Anti Jentik (Larvasldal
Progmm pengendalfan Jentik nyamuk Anopheles, dapat menggunakan
jasad renlk yang berslmt palogen terhadap Jentik nyamuk [bto-
larvaslda], serta yang berasal dari unsur k1mfawt (larvllsldn ktrnla].
d. PengendaUan nynmuk Anopheles dewasa
I) Penyemprotan Rumah dengan lnsektislda (Indoor Residual
Spraying! IRSI
a) Pengertlan IRS ndalah keglntan menyemprotkan tnsekustda
dengan dosls tenentu seeara merata J)o:'1dQpermukaan
dlndlng rumah arau bangunan dengan menggunakan alar
semprot [spray-can] yang standar progrom pengendalfan
vekrer malruia
b] Tujunn IRS adalah unruk menurunkan populasl vektor
malaria (nynmuk Anapl.elL'S1 •• hlngga tfdak berpotensl
untuk terjadlnya penularan atau dapat memutuskan rantal
penulamn malarta
., Sasaran lokasl pelaksanaan IRS adalah daerah endernts
tlnggl, daernh dengan cakupan penggllnaan kelambu
rendah dan Insektislda pada kelmabu yang ttdak efeletlf, dl
desa/dusun fokus aktlf, serta daerah yang terjadl kejadfan
luar biasa (KLBI,

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
53-

21 Penggunnan kelambu ant! nyamuk (lAng Lasring insecticidal


Ncrs/LLlNs)
Pengerttan kelarnbu ant! nyamuk (LUNs) adalah kelambu yling
serat bennngnya bereampur lnsekttstda rerrenru dan serot
tersebut dlplntnl menJadl benang dan dlbuat rnjutan kelambu
sehlngga Insektlslda bertahan lama pada kelarnbu sam pal 3
tnhun. Manr"". kelambu ant! nyamuk unruk mencegah
terjadlnya kontak langsung (gIgitan) nyamuk dengan manuala,
selaln leu nyamuk tldak akan rnendekat pada kelambu anti
nyamuk karena mempunynt efek repelen (menguslr nyamuk).
serta dapat membunuh nynmuk yang hlnggap pad" kelambu
terse but. Kelambu anti nyamuk dtdlstrtbustkan ke masyarakat
melalul beberapa cam yaknl:
a] Pendlstribuslan kelambu anti nyamuk maw:
Pendlstribuslan kelambu anti nyamuk rnasal adalah
pendtsmbustan seeara serentak kepada seluruh
penduduk dl kabupatenj kota endemls tlnggl (API> :$ per
sertbu penduduk)
bl PendIstribuslan kelnmbu anti nyamuk masnl fokus (PKJ,1F):
Pendistribuslan kelambu anti nyamuk masal rokus (PKMI')
ndalah pendlstribuslan kelarnbu dl wtlnyah kabupaten
endemls sedang. terutama dl daerah/desa fokus penulamn
(API1·:$per-sertbu penduduk],
c) Pendlstribuslan kelambu nntl nyamuk respons PE I· 2·:$:
Pendlstribuslan kelambu anti nyamuk respon PE 1·2·:$
adalah pendlstribuslan kelambu berdasarkan hasll
penyelidikan epid.miologl (PEl bahwa wilayah desa/ dusun
terjadl penularan pada tahun berjalan (rokus aktlf] yang
dUakukan pada kabupaten/kotn endemls rendah (API < I
per seribu penduduk] dan daerah bebas malaria [tahap
pemeUharaan), se rta kabupa,enlkota endemls sedang pada
desa dengan API : 1·5 per se rlbu penduduk,
dl PendIstribuslan kelambu anti nyamuk ruUn (Integrasl
dengan Ibu hamill:
Pendlstribuslan kelambu anti nyamuk dllakukan pad"
pelnyanan terpedu tbu hamll dl fastlttas pelayanan
kesehatan tlngkal pertama (I'KTP) dan £asilltns pelayanan

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -54-

kesehatan tlngkat IanJut (FKTL) balk dl Iembaga pemerlntah


maupun swasta bersarnaan dengan kegiatan pengambllan
dan pernertksaan sedlaan darah malaria pada pelayanan
antenatal.
el Pendlstrlbuslan kelambu ant! nynmuk pada konelisl
bencana:
Pendlstrlbuslan kelambu nntl nyamuk dalarn kondlsl
bencana dUakukan Jlka lokasl pengungsl terse but
merupakan wllayab resepuf dan endemts malaria untuk
meUndungi masyarnkat yang terdampak beneana dart
penularan malarta dan mencegab terjndlnyn KLBmalarta dl
lokasl beneana,
I) Pendlstrlbuslan kelambu anti nynmuk pada kondlst KLB:
Pendlstrlbuslan kelambu anti nyamuk pada kondlsl KLB
malaria adalah tlmbulnya atau menlngkatnya kejadlan
penyaku dan kesakitan malaria sesual krlterla KLBmalaria
yang mencakup semua penduduk dan untuk setlap kepala
keluarga (KKI mendapat sesual dengan Jumlah kelompok
tldur dt desa/dusun terjadJnya KLB.

Ketenruan leblh lanjut mengenal pengendalinn faktor reslko dan


vektor malaria dllaksanakan eeeuat dengan ketenruan peraruran
perundang-undangan yang berlaku.

Tabel J: Keg!ntan pengendaUan faktor rlslko 8esual tahapan program


eUrnlnasl rnalarta
Tah.p Tah.p Tahap Tahap
Abe:leraai IIlte... ifikaai PoJllbeba .... Pomellharu
II

TuJuan f\ienurunk ~1enurunkan Menghllangkan Menoegab


an jumlah fokus fokus nktIf dan kembah
Inten.sltas alctif menghenukan penularan
penulnran penularan malarta
malaria dI setempat setempat
semua (Indigenous)
daerah
endemis

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
55-

TaU, TaU, TaU,


A..be1en.IJ lat.n.iDee; PaaItebuaa
a
. Ptmetaan vektor ·Sun~ilans \"e'ktor secara
bl!nIasatkan endemlsltllS bl!rkaIn dl v.iIayah roseptlf,
maIAt1a dt daerah rerutama SUI'\"e1 jmtik
pantal, minimal 2 kall sebulan untuk
Sun",lIlAn. perbuldtan/hutan, dll, mengetahul Ouktuasl
Vektor , Ptnyelldllcan _aktu bulanan, sebagaJ dasar unruk
(spol sun.'r!I1 untuk petaksanaan tlndakan IInti
men~hul pertlajeu Jentil<. DOnkukan sec:run
(blonomlkl vektor yaltu: sentinel pada daemh: parual,
L Ptr!laku persawahan, perbuldum,
bl!rkembansblak hutan don perkebunan dan
[meneert temper lain latn,
pertndukan] •Ptme,ann wUaynh r.. eptlr
b per!laku Menear! [pemutakhlmn data wllnynh
dareh, resepnf dllnkukan 2 knll
< perflnku IstJrnhal. setahun berdasarkan mustm]

Upayn Ptn~ndnlln • MeUndung Pengendallan Ptngendnllnn


Ptn~ndnllnn n ,...ktor Isemua vektor pada vektor padn
vektor dllnk\'knn penduduk wUayah wUaynh
secarn dengan ",septlr: resepuf:
,erpadu kelnmbu • Tlndakan ontJ • Ttndakan
anUl1'll laln: massal jentlk anti jenlik
I Monndun anti (biDlogirol (biological
at ... mUll nyamuk control, oonrrol,
pendudu (Ll.INsl menggunakan menggunak
k denpn · Melnkuka Inrvasld", on
kelombu nlRS manajemen larvas Ida
massal · Melnkuka IIngkunganl manajemen
ontl n • Cturlt! htlnYr IIngkune;m1
nyamuk tlndakan · Ptrllndungan
(t.LINsl anti Indlvidu · can'"
1 Melolrulca jentlk daIam borrorr
nlRS (lanliridin meneegnh
J Melolrulca g, penularan • PtrUndunga
n br%g1ca/ · Apclbiln n Indtvldu
undolcan conrrol, terjadl KLB, dalam
antljenuk manoJem dilalrulam IRS mencrgnh
(latvlCtdm en atau penuln11ln
g. IInglrunga pengendallan · Ap"blIn
booIogacal vekter yang terjadiKLB,
nl
control. · caw .. ses=L dllakukan
manaJem btJnYr IRS atau
•Ap"blla pengendalla
.n
'.tjadl n vt':ktor
Unakunil' Kl.8,
nl yang
dtlakuka sesual.
• 02111e
nlRS
born"r don
S Ap"bUa
I)<'ngendn

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -56-

Tahap Tahap Tahap Tahap


Abelerui tat .... i1ikaai Pembeba .... Pemelihana
D
terjad! lian
KLB, vektor
dllakuka ynng
n IRS seauat
dan
""ng~nda
linn
vekror
ynng
sesual

Monitoring · Monitoring reslstensi Monitoring pernakalan


Reslstensi vektor larvaslda
Insektlslda · Monitoring eflkasl
tnsekustda yang
drgunakan dalam IRS
· Monitoring eOkasl
Insekttslda pada
kelambu LUN

Rise, dan
Inovasl
• Mengaplikaslkan
Geographic Information
..
MengapJikaslkan
Oeographic Information
System (OISj dalam System (OIS) dalam rangka
mngka monitoring monitoring pengendallan
pengendaJian dan dan surve.Uans vektor
survetlans vektor b. Evnluasl .rektlvltas
• EvaJuasl efektlvitas pelaksanaan survellans
pelaksanaan surveilans dan pengendallan vekter
dan pengendallan
vektor
• ""ngembangnn
,eknologl dan Inovasl
dalam surveilans dan
pengendallan vekror
Kerjasamn ·""ngennJlan sawan secnm Derl<ala
Untas Sektor ·Mlna pa I
· Kehutannn!""rikanan:
• Memellhara hutan bakau
• Menyedlakan lkan pemakan larva
·PUPR
~Membunt salumn rur
· Menghubungkan lagon dengan laut agar sallnitas tetap
tinggi.
• ""rtanlan:
· Penanaman pad) serentak
· Dan ltntas sekter terkalt lalnnvn

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
57-

BABVI
SURVEILANS

struast malaria dl berbagal wllayah dl Indonesia bervartasl sehlnggn


terdapat perbedann stm.egi pengendaUan antara saru wilayah dengan wllayah
laJnnya. Stm.egl pengendallan malaria dlbagl berdarkan 4 tahapan yaltu tahap
akselerast, tahap In.enslflkasl, tahap pembebasan dan tahap pemellharaan,
berdasarkan hal tersebut maka ststem surveilans yang dJlakukan juga berbeda
antarn antu tahapan dengan tahapan lalnnyn,
A. Survellans pede Tahap Akselerasl
Survellans pada tahap akselerasl bertujuan unruk menemukan sebanyak
mungldn kasus malaria agar didapatkan gnmbamn sesungguhnya sltuasl
malaria dl tempat tersebut sehlnggn menurunkan jumlah kasus secepat
mungldn. Oleh karena IIU s"nga' penrtng menlngkatkan penemuan kasus
seeara paslf dan aktlf, kelengkapan dan ketepatan Inporan dart seluruh
rasilitas pelayanan kesehatan balk pemerlntnh maupun swasta, adanya
dlagnosl. yang akurat agar Inrormasl survellans merupakan Informas!
yang valid. Kegla.an survellans pada tahap akselerasl antam lain:
I. Memperluas penemuan kasus paslr sepert! meUbatkan sektor swnsta
2 Menlngka•.kan jnngkauan penemuan kasus aktlf melalut :
I) Skrlnlng malaria Ibu bamil tertntegras! dengnn kunjungan
pertama Ibu hantU
2) Skrinlng malaria pada seluruh baltta saki.
3) Penemuan kasus tertntegras! dengan PIS·PK, MTBS, kegtatnn
puskesmas keUUng, posyandu, unn Kesehntan Sekolah IUKS).
dan kegtatan polenslallalnnya
4) Pencarlan kasus rutin oleh petuga. Kes.baln."/ kader
!I) Survel kontak serumah pada seluruh kasus poolllr malaria
3. Melakukan penyehdtkan epidemtelogt kasus malaria dl puskesmas
endemis rendah
4. Menlngka.kan kemarnpuan unlt pelayanan kesehatan pemertnrah
maupun swasta [puakesrnas, PuSIU. Bldan Desa polikUnlk, rumah
sakll, dll) dalarn pelaksanaan SKO-KLB.Serta penanggulangan KLB
malaria.
!!. Menlngkalkan eakupan dan kuaUtas pencatatan-pelaporan angka
kesaldlan dan kematlan malaria serta hasU keglatan pada eenep
rasillas pelayanan kesehatan yang melakukan penemuan dnn

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -58-

pengobatan malaria.
60 Melalcukan penilalan tren penynkit secara rutin. (aktor rtslko serta
cakupan Intervensi
7. Melalcukan anallsls data secara berkala unrule rnengevaluasi upaya
tnrervenst yang dllakukan sebaga! dasar menentukan tntervenst
selanjutnya,
S. Melalcukan pemetann daerah endemls malaria sampaJ tingkat desa
atau dusun dart data. rutin dan hastl survet.

B. Survellans pada Tahap lntenslftkasl


Survellans pada tahap Intenslfikasl benujuan untuk mengfdenllflkasl
kelompok yang bertstke dan (aktor rlslko penularnn malaria serta up"ya
untuk menjangkliu kelempok- kelompok rersebut sehlngga mengurangf
daerah akll( penularnn. Keglatan surveilans pcada tahap lntensl.fikasl
amara latn:
I. Meningkatkan penjangkauan kasus pada populasl berlslko, antara
lain dengan:
a. Mengldentlflkasl populasl bertstke dan besarannya serta Iaktor
rlslko yang mempengaruhlnya
b. Mengumpulkan data ,entang pemanglcu kepenllngan yang
berhubungan dengan populasl berlslko tersebut
c. Menglndentlnkasl perplndahan serta struktur scato-crganlsaet
da.rlpopulasl bertstko
d Melakukan penilalan terhadap layanan kesehntan pada populasl
bertstko
e. Melakukan penemunn kasus pasl( dan akllf rutin maupun akrtf
non rutin yang sesunl sehlngga dapat menjangkau populast yang
bertstko
( Melakukan pemeraan berdasarkan lokasl penulnmn serta faktor
rtslkonya rermasuk vektor penulamya.
2. Melalcukansurvel kontak serumah pada seluruh kasus malarta
3. Melalulanakan penyelldlkan epldemlologl dl puskesmas endemls
rendah
4. Menlngkatkan cakupan dan kualuas pencatatan dan pelaporan
angka kesakitan dan kematlan malaria serta hasll kegiatan pada
setlap faslltas pelayanan kesehatan yang melalcukan penernuan dan
pengobntan malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
59-

S. Melalrukan penllalan tren penyaklt seeara runn, faktor rislko serta


cakupnn fntervensl,
6. Melalrukan analtsts data secara berknla untuk mengevaluast upaya
Intervensl yang dllakukan sebagnl dasar menenmknn Intervensl
selanjumya,
7. Melakukan pemetaan daerah endemts malaria sa.mpnJ Ilngkn. desa
atau dusun dart data rutin dan hasll survet.

C. Sun"llans pada Tabap Pembebasa.n


Survellans pada tahap pembebasen bertujuan unruk menghilangkan
penularnn malarta setempat. Oleh karena itu aangat penllng untuk
mendetekst kasus sewnktu. Ilg;1I' dapar dllakukan respon penangguL.1.ngan
cepat sebelum .eljadl penularnn. Kegtatan surveflans pada tahap
pembebasan antara lain:
I. Setlnp kasus poslti[ yang dltemuknn segera ddaporkan (kurnng dari
24 Jam) seeara berjenjang ke Dlnas Kesehatan Kabupa.en/Kota.
unruk dlteruskan ke t1ngknt Provinsl dan Pusat.
2. Melalrukan penyeUdlknn eptdemolegt terhadap semua kasus posltlf
malaria untuk menentukan klaslfikasl kasus selambat- Iambamya t
hari setelah dtlaporkan, dan dllanjutkan dengan survel kontak
apabila kasus Indigenous atau kasus Import pada daernh reseptlf atau
kasus Import berkelompok pada daerah non reseptlf.
3. Melakukan penyelidlknn epldemlologt rerhadap fokus malaria serta
rnelakukan klaslfiknsl fokus untuk menenrukan Jenls dan.arge.,
rntervenst yang sesuaJ
4. Respon unruk penanggulangan sesual hasil PE. apabila ternyata
terdapat penlngkntan kasus Indigenous yang bertndlkaslkan KLB,
maka lokasl tersebut dlnyntakan KLBdan dtlakukan penanggulangan
eeaual petunJuk
S. Menlngkn.kan penjangkauan kasus pada populasl bertsileo
Melalruknn surveflans vektor, pelaksanaan survellans vektor
dilakuknn unruk menentukan daerah reseprlf yaitu apabila
dltemuknn nyamuk Anopheles (larva dan atau nyamuk dewasa).
7. Membuat peta dlstrlbusl kasus, daerah fokus, resepnf dan daerah
renton,
8. 01 wtlayah (puskesmae] yang reaeptlf dan atau daerah renran,
penemuan penderna dlnl dllakukan secara pasl( maupun aktlf untuk

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -60-

menghennkan penuiamn.

9. Melakukan pemantauan Wollow Up) paska pengebaran malaria sesual


pedoman.
10. Melak=nakan surveilans mlgrasl untuk mencegah penularnn dar!
masuknya kasus Impor.
IL ~1emperkuat sistem Infonnnsi malarta st"hlngga semua kasus dan
hasll kegtatan tntervenst dapat dleatm dengan balk dan dllaporkan
12. Surveilans rutin tetap diiaksnnakan setlap bulan walnupun tldak ada
kasus (zem "'port)

D. Surveilans pada Tahap Pemellharaan


Sun"ilans pada rahap pemellharaan bertujuan untuk rneneegah
munculnya kembali kasus dengan penularan setempar. Oleh karena itu
sangat penting untuk mendeteksi kasus malarla yang masuk dar! daernh
lain. Keglar.an surverlans pada !ahap pemelihaman antara lain: Untuk
meneegah munculnyn kembali kasus dengan penulamn seternpat,
dllakukan kegtaren kewaspadaan sebagat berikut:
1. Membentuk jeJaring layanan malaria dengan menunjuk CaslUta.
Keseh31an sebagai faskes rujukan malaria dan membuat jejanng
penearatan pelaporan pmgmm malaria berdasarkan Jejanng tersebut,
2. Setiap kasus posi,iI yang ditemukan segera dilaporkan (kumng dar!
24 jam) secara berjenjang.
3. Melakukan penyelidikan epidemologl terhndap sernun kasus positiI
malaria.
4. Melakukan penyeUdikan "pldemiologt terhadap Cokus malaria serta
melakukan klasifikasl Cokus unruk menenrukan target, jents dan
Intervensl Yilng sesuat

:I. Respon untuk penanggulaogan sesuat hasiJ PE, apablla temyara


kasus tersebut indigenous maka lokasl tersebut dinyatakan KLBdan
diJakukan penanggulanga.n sesua! petunjuk
6. ~1elakukrut survellans vektor, pelaksanaan survellans vektor
dilakukan untuk menentukan daerah res,,?tH yaitu apablla
dilemukan nyamuk Ancpheles (larva dan atau nyamuk dewasa).
7. Membuat peta distrlbusi kasus, daerah Cokus, resepnf dan daerah
reman
8. Di wUaynh [puakeernas] yang resepuf dan atau daernh rentan,

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
61-

penemunn penderita seeara dini dUnlcukan seeara pasif dan aktlf pada
struast rertenru aepertl survey kontak, surveilans migmsi.
penanggulangan KLB.
9. Melnlcukan pemantnuan (Follow Up! paske pengobatan malaria sesual
pedoman.
10. Melaksanakan surveilans mlgraal untuk mencegah penularan dart
masuknyn kasue Impor.
11 Memperkuat slstem Inforrnas! malaria sehlnggn aemuo kaeus dan
hasll kegiatan Inlervensi dapat dleatat dengan balk dan dUaporkan
12. surveuans rutin tetap dllaksanakan setlap bulan .. alaupun udak ada
kasus (zen> report)

Tabel 2: Survellans Berdasarkan tahapan


-
Tahap AJcsrlrrui Tahap Intmaiftkasi Tahap Tbhap

--
I'<mbc-.. PerM-liharun

I'<mclaan Pmtrman . hmrtaan


Wilayah berdnaarkan Pemetann pemetean
tlngJcal tlng)cat Foku. dan «.eptifitaa
~nckmi!lh.a.. rnckmiaitaS identifilcasl
tampai uncJtai aamptU un&kat dacrah rrsq,w
dna d"""
. Pnnetaan.
ickntiftJcasi dan
~timul Muran
popuIasl
bmtiiko.
TAROETMetod
r Pltnrntuan
PCO.ACDdan
pentmwtn _kilt
PCD. ACD dan
pal("muan laumya
PeD
surve i1An.
. PCD. aur'\"'dlans
migasi don
"""". lainnya .tnuama pada
daerah toku.
miSJ'Mi
prnemuan
dan
aktif
~.n~lidikan
£pidt'miologi
lainnya di pada. srtiap
dac",h Fokus kasu. pos_ilLC.
malaria.
~nyt:lidilcan """"
Epid<miDlOll
pada Ktiap
kMlU no~itlr
Janpn Wakru Bulanan Harian ISnlap ada ka.aus)
""laporon
IndllcalOf API. Pbsftiviry Rat. (PR:). Annual Blood • Jumlah kasu. .,.. Kasus yanc
Jrunci Olhapon £mmindrtotl Rat e indi.&rnou.s di PE
· "Ka.ua 18"8
diPE

· ~ OaaynOl<
dlklAaitlkasikn
n rokus

· " Folru. yana


diPE

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -62-

Ptmc=lA4n Panrtaan Bttdft_t1can imglcat Pemeeeen FokUl PrmtUUln


Wtlayah cndtml.it.as IIOmpai tin&kat dr1&a dan tdrntlfikui rra<ptlntas
4acmh rracptif

Umpan lIularum S<g<'"


Ba.lik/F«dbe~k
Kritou KLB Pnlm.paton Kuus PminJ;katan SalU Ka.u.
Kuus Pl:nulanm Pcnularan
Sr:tcmpat ~tempat
Survci Kontak Survei Kontsk aerumah acluruh kuu. Survd karuak pada oran. yang
poeillf mrmilild risiko yang .oma denpn
indr Ia. kIlaus
KritcriA ka!lus di pulkrstnaS mdcnl. ~ Setiap Kasu. poeltif
Pl=n..)Tlid lean
EpidcmlOlctP
tnvutlpsl OilaJculmn dj pus \«-unas cndc:mis Ha.rus dilnkuknn
fOI<wt dAn ",ndab
ldas!filaul

E. Survell"ns EIIkasl Obar Anti Malarta


R~sislensJobat anrt malaria rnerupakan anearnan pada penanggulangnn
rnalarta dalam menuju ellmlnasl malaria dl Indonesia. Sehubungan dapat
r.erjadl reststenst terhadap saru atau leblh obat anti malaria ynng
dlgunaknn dl Indonesia, maka tnfermast mengenal reststenat obat
anumalarta hams nkurat, dapat dlpercaya, tepat wakru dan mudnh
dlpahaml. Evnlu..ul dilakukan seeara perlodlk, dengan kelayakan dan
penenruan Ioknsl yang mewaklll populast. Survellans eflkast obat anti
malaria adalah kegla,an unruk mellhat adanya reststenst dan atau
kegagalan pengoba,an sebaga] neuan program unruk mengubM
kebljakan pengobatan.
Tujuan survellans eflkas! obat ,,",I malaria adalah unruk mengetahul
keamanan dan eftkasl cbar malartc yang dlgunakan oleh program
malaria, dengan mengacu kepada protokol WHOyang telah dlmodlfikasi
sesual dengan struast dan kondtsl dl Indonesia.

F. Penyel.nggaman Surv~lIans Malaria


L Pengumpulan Da,a
Pengumpulan data dapar dJperoleh dart berbagal ..umber an tara lain
Indlvidu, Faslli'as Pelayanan Kesehatan, unIt stattsuk dan demografl.
dan sebagalnya. Me,ode pengumpulan data dapat dllakukan melalul
wawancara, pengamatan, pengukumn, dan pemeriksaan terhadap
sasaran. Pengumpulnn da,a malaria dllakukan dengan melakukan
pencaratan data program malaria, penca t atan m.enggunaknn formullr
yang telah tersedla balk seeara manual rnaupun berbasis elektronik

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
63-

atau web. pencataran don pelapornn malaria dlarur berdasarkan


fungsl maslng-masl.ng tlnglallan pelaksana, sebagat bertkut:
a. Puskesmas
Pencntatan dan pelapornn pelaksanan program malnrta dl
puskesmas rertntegrast dengan stsrem In(om.."1slpuskesmas dan
Sismal. Instrumen khusus program pengendaltan malarta yang
dlgunakan antara lain:
I) Knrtu Paslen Malarta
2) Formullr Pemertksaan Lnbomtortum Malaria
3) Formullr Penyelldlkan Kasus Malarta
4) Formullr SUrvnl Kontak Kasus Malaria
~) Formullr Pengamntan Faktor Rlslko Llngkungan dan
Pertlaku
6) Formullr Penemunn xasus oleh Kader
7) Formullr Skrtnlng malaria pada Ibu Hamil
8) Formulir MTBS
9) Formullr Penemuan kasus melalul MBS
10) Formullr Pembagmn kelambu Massal
11) Formullr Pembagian Kelambu Masonl Fokus
12) Formullr Lnporan Kegmtan Penyemperotan Rumah (IRS)
13) Formullr Lnporan Kegiatan Lnrvacfdlng
14) Formullr Klaslfikasl daerah rokus malarta
b. Pencatatan dan Pelapomn dt Rumnh Saklt
Pencatatan dan pelaporan penanggulangan malaria dl Rumnh
sakn dtmtegrestkan dengan SI.. em Infcrrnasl ManaJemen
Rumah Saklt, khusus pada daerah endemls malaria
me-nggunakan tambahan instrument pencatatan dan pelapomn
antara lain :
I) Kartu Paslen Malarta
2) Formulir Pemertksaan Lnbomtortum Malaria
3) Buku Register Pemerlksaan Lnboratortum Malaria
4) FormuUr Kematlan pada kasus Malaria
c. Pencatatan dan Pelaporan dJ Knbupalen/ Kota
Lnpomn Program malaria dl tlngkRt kabupatenj'keta terdlr! atas:
I) Lapornn bulannn penemuan dan pengobatan kasus malarta
2) Lapornn Bulanan Klaslfikasl oaernh FOkuSMalarta
3) Lapomn Bulanan Kegtatan lntervensl Program

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -64-

-I) Lapomn Bulanan Stock LogIsllkMalaria


5) Laporan Tliwulan Hasll UJISilang Malnrla
d. Pencatalan dan Pelaporan dJ ProYinsl
Lapomn Program malaria dl t1ngkat kabupatenj kct« lerdlrt atas:
I) Laporan bulanan penemuan dan pengobatan kasus malaria
2) Laporan Bulanan Klaslnkasl Daemh Fokus Malaria
3) Lapomn Bulnnan Kl!glatanlntervensi Program
4) Laporan Bulanan Stock LogIstikMalaria
5) Lapomn Tliwulnn Hasll UJISlk'lngMlkro.kopis Malarta
6) Laporan Tliwulnn Hasll UJISilnng oleh Croschecker
2. Pengolahan Data
Hasa pengolnhan data dlmulal dart entry data sampol berbenruk
label, grank, dan peta menurut vartabel golongan umur, Jenls
kelnmln, tempat dan wakru, atau berdasarkan faktor rtslko rertenru.
Setlap vartabel tersebut dJsaJikan dalam bentuk ukumn epldemJoiogi
yang tepat [rare, malo dan proporsl). Pengolahan data yang balk akan
membertkan In{ormasl spestltk suatu penyaklt dan atau masalah
kesehatan. SelanJumya adalah hasll olahan data untuk dl.nJlkan
dalam bentuk yang Inforrnatlf, dan menarlk. Hal Inl nkan membantu
pengguna data untuk memahaml keadaan yang dlsaJlkan.
Data malaria dlsaJlkan dalarn bentule
a. Peta Endemlsltas Malaria
b. Peta Fokus Malaria
Co amOk Tren Kasus dan API jAnnual Pttrasite Incidcru:e) tahunan
d. amOk Kasus Po.lti{ Malartn Per DesaI puskesmaaj" Kabl
Pro\l{nsl
eo amOk Persenta.e Konfirmasl Laboratorlum dan Pengobntan
Standar
[ Diagram Kasus Poslll{Menurul KelompokUmur
g, Diagram KaStlSPoslll{Menurut Jenls Kelamin
h. Diagram Kasus Po.IIl{menurut Jenis PekeJjaan
l Diagram Kasu. Poslll{Menurut Jenis Paraslt
J. Analisi. Data
Indikator dlperlukan untuk mempermudab anallsts data sehingga
dapat dtkerahut kemajuan program yang telah dleapal. Dalnm
menllal kemajuan atau keberhasllan program pengendallan malaria
digunakan bebernpa IndJkator yaltu indikator Input, Outcome,

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
65-

Drunpak.
4. Disemtnasf (n(ormasi
Dlsemln....1 Infonnasl dapat dlsampatkan dalam benruk bulerln,
sura. edarnn, laporan berkala, forum penemuan, termasuk pubUkasl
llmlah. Disemlnas! tnformasi cUlakukan dengan memanfaatkan
sarana .eknologl Informasl yang mudah diakses. Dlsemlnasl
Informasl dapat Jugn dUakukan apablln petugas survellans secara
"ktlf te rllbat dalarn perencnnaan, pelaksanaan dan monitoring
evaluasl program keseharan, dengan menyampalkan hnsll analists.

O. Sls.em Informasl malaria


Untuk mempermudah dan menlngkatkan valldltas peneatatan dan
pelapornn Program Penanggulnngan Malaria dart t1ngka. UPK sampal ke
Pusa. (Subdlr Malaria) maka dtbuar sebuah slatern elektronlk pencataran
dan pelaperan,
I. SISMAL (Slsrem Informasl survetlane Malaria) pada ttngkat
puakesmas, Rumah Snklt dan rasUi"'s kesehatan lalnnya dlbuat
sebagnl tools dalam mengenlrt dara, dlmana data paslen dl enrrt pada
level Inl. Pada t1ngka. xabupeten dtbuat guna merekap data pas len
Malaria darl seluruh Puskesrnas pada IIngkup Kabuparen/Kota,
sedangkan pada tlngkat Proplnsl dlgunakan untuk rekapitulast pada
tlngkat Kabup.~ten/Kola. Pada tlngkat Pusat digunakan untuk
rekapltulasl pada tlngka' Kabupa.en/Kota.
2 SKDR lSIstem Kewaspadaan Dlnl dan Respon) pada 'lngkar
puskesmas secara rutin yang dUakukan aecara mlngguan yang
berlslkan kasus malaria yang terkon6rmasl.

H. Penyelldikan Epidemiologldan Penanggulanglln KLBMalaria


I. I"enyeUdlkanEpidemlologl
I"enyelldlkan Epidemiologt malaria adalah rangkalan kegtaran
Investlgasl dan pengrunaran untuk memperoleh lnfcrmasl yang cepa
dan akurat tentang sumber penularan malaria, klasi8kasl kasus,
luasnya penularan, kebtnsaan [pertlaku] masyarakat yang berkatran
dengan proses penulamn malarfa dan situasl veklor rnalarta serta
Ilngkungan tempat perkembangbiakannya terutarna pada tahap
el!mlnas 1 dan pemellharaan. Rangkalan keglatan penyelfdlkan
epldemlologl dUakukan dengnn metod. 1·2·:1 yatru pada hart

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -66-

pertama dUaporknn adnnya kasus posltlf malaria dalam waJctu I X


24 jam kasus harus dllaporkan Ice dina. kesehatan kabupatenj kota
dan selambat-larnbarnya pada harl ke dua dtlakukan kegtatan
penyelldlkan epldemlologl. serta selambat-Iarnbatnya pada hart ke-S
harus dllakukan penanggulangan, seretah dilnkukan penyelldlkan
rerhadap kasus malaria selnnJutnya dllaksanakan penyelldlkan fokus
dan klaslflkasl fokus serta pennnggulnngannya_
2 P<.nanggulangnnKLBMnlnrla
a, Krtterla KLBMalaria
II Pada daerah Tahnp Akselerast dan Intenstnkasl
Terjadl penlngkatnn jumlnh penderltn malarta:
(a) Sebanyak 2 kall atau leblh pada bulan yang sama
dibnndlng pada tahun sebelumnya. atau
(h) Sebanyak 2 kali atau leblh dlbandlng pada bulan
sebelumnya pad" tnhun yang sama, atau
[c] Jumlah penderita melebibi gnrls makslmum pada pola
makslmum minJmum, atau.
2) Pada daernh Tahap Pembebasan:
lal Terjadl peningkatan jumlah penderlta malaria
indigenous sebnnyak 2 kaJi amu leblh pada bulan ynng
sarna dibandlng pada tahun sebelumnyn. atau
(h) Sebanyak 2 kali atau leblb dlbandlng pada bulan
sebelumnya padn tahun yang sama, atau
(cl Jumlah penderlta meleblhl garl. makslmum pada pola
makslmum minimum, atau.
3) PadB Daemh Tahap Pemeliharaan
Ditemukan saru ntau lebih penderita malaria indigenous.
b. Keptan P<.nanggulangan KLBMalaria:
I) Puskesma. segem mernbuat laporan adanya KLBmalaria
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan
laporan KLB I x 24 jam (WI).
2) Melaksanakan penyelldikan epidemiologi segera setelah
Laporan KLB I x 24 jam (WII diklrlm ke Dlnas
Keseha.an Kabupaten/Ko.a.
3) MeJaksanakan P<.merlksann Darah Massal (Mass Blood
SU,.,..y/MBS). dllanjutkan dengan pemantauan selama 2
rnasa inkubnsl ( ± 4 m1nggul kalau dltemukan kasus baru

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
67-

se8"rn dtpertksa sedlaan darahnya dan apablla poslnf


dtoban s es uai standard pengebatan malaria.
4j Me!nksanakan pengendalian vektor yang sesuat antara laln
mendlstribuslkan kelambu bertnsektlslda (Long-Lasting
Insecticidal Net/ LUN), Penyempro.an Rumah (Indoor Residual
Spraying/lRSj, larvtetdtng, manajemen lingkungan, dan
p"n8"ndaJinn vektor lalnnya,
c. Kelenlunn KLBMiliaria seles al :
KLBselesat blla dalam pemantauan selama 2 kall masa Inkubasl
(!.4 mlnggu) kasus malaria telah kemball pada keadaan sepern
semula,

I. Surwllans Plasmodium knowlesl


I. Dennis! Kosus
a, Suspek (Iersangka) Malaria knowlesl Kllsus lersangka malaria
adalah pas len dengan 8"jnla klinls demam arau riwayat demam
dalam 7 hart ternkhlr [dapa; dlsertal nyerl kepala, mual,
muntah, dlare, nyerl 0101dan pegal-pegal.
b. Probable IKemungklnnn) Malaria Knowles1 Kasus probable
malaria knowl.. 1adalah paslen suspek malarta knowlesI dengan
hull pemeriksaan mlkroskopls sedlruln darah leba! dan tlpts
menunJukkan poslllr pamslt malaria dengan cirt-cirt morfologl
rldak sama dengan ernpat plasmodium Iatnnyn (Pr, Pv, Pm, Po)
dan/ atau menyerupaJ morfologi
C. Malaria Knowlesl terkonflrmas! Kasus probable malaria knowiesl
dengan pemertksaan laboratorlum PeR menunjukkan hasll
posltlr PIt.
2. TuJuan
0. Terlaksananyn pengurnpulan data Plasmodium knowlesI dl
daerah sentinel;
b. Terlaksananya deteksl dan pemerlksaan spestmen darah
penderita Plasmodium knowles1seeara eepat dan akurat;
c, TersedJanyn analisls dam dlstrtbusl Plasmodium knowlesl untuk
melengkapl data dasar sebagat bahan advokasl penanggulangan
malarta zocnonk;
d. Terdlsemlnaslnya hasll analisls/lnrormasl kepada unit terkait

e. Terlaksananyn pengurnpulan data Plasmodium knowlesI dl

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -68-

daerah senunel;
f. Torlaksananya deteksl dan pemerlksaan speslmen darah
penderlta Plasmodium knowlesl seeara cepat dan akumt;
g. Tersedlanya anallsls data dlstrlbusl Plasmodium knowles I unruk
melengknpi data dasar sebagai bahan advokasi penanggulangan
malaria zoonorlk;
h. Terdisemlnaslnya hasll anallsls/lnformasl kepada unit terknlt

3. Pen~mU4n Kasus malarta Plasmodium knowlesi same dengan


penemunn kasus pada malaria lalnnya, Pada keglatan penemunn
knSUS malaria apablla dltemukan suspek knowlesl maka dlambll
apeslmen sepert! alur dlbawah Inl:

_1':---1
0••10......
""'''I'
nb""to,b
.......
..... .....
-- ..~" ..-

-
---
11''''.-
.-

Oambar 3: Aim Pengambilan Speslmen Suspek Malaria

Alur Pengambllan Speslman Suspek Malaria dl Fasyanke. Alur


rujukan Intmfnsyank.. perlu dtbangun dalarn pelnksanaan
aurvellans sentinel knowlesl yang bertujuan untuk memudahknn
koordlnnsl antara petugas yang terllbat dalam saru fasyankes,
Bertkut alar rujuknn Intmfnsyankes:

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
69-

I - !
I

...._
,..,......,. ..................................................... ;tIIO,

_---
,._. --- .. """01
1

--
c·· IuINII,.......,_.. .................... ..,_,.
,.... _. .............. "'*-U

I
,--
....,.,,_-~----
1~ ....... _ .......
~......,.(IIJ.......
•.,.__._.lIIM*\ ................ _ .............. --"'--=-_....,..

Onmbar 4: Alur Pemeriksaan dan ""ngobm.an Malnrllld1Fa.yankes

a Jejarlng Laberaiertum dan Alur ""nglriman spestmen Jejarlng


lobomtortum dalarn survellans sentinel knowlesl sesual dengnn nlur
keglalan ujl silang malaria yaltu laborcrortum faeyankea,
kabupatenj'kotn, prevtnst, regtonal dan nastonal,
b. ""mn dan Jejarlng Pernn perugas dl maslng-maslng unlt ketja dalam
survetlane sentinel knowlesl malaria dtarur dalnm SOP Survellnn.
Sentinel Pk
c. ""negakan Dlagnostlk Pada sltuast pandeml COvld-19 penegnkan
diagnosis malaria unruk kepentlngan tempt dl fasyankes
m.nggunakan pernertksaan ROT. Pernertksaan mlkroskopls dan PeR
dlgunakan unnak konRrmasl. ""merlksaan PeR pad" kegtatan uJi
eoba surveilans sentinel knowlesl dllnkuknn dl Iaboratortum rujuknn
regional dan naslenal untuk semua sedlann darah posltlf dan sedlaan
darah neganf. Sediann darah negaUfyang diperiksa PeR hanya dart
kegtalnn penemunn pasil.
d ""ngobatan Kams
Sampal saat Inl diagnosis past! malaria knowlesl dltegakkan
berdasarkan pemeriksaan PeR. ""ngobatan yang dtgunakan untuk
kasus probable malaria knowlesl Int sama dengan yang dlgunakan
pada pengobatan malaria falelparurn eesuat dengnn peraruran dan
perundangan yang berlaku.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -70-

BABVn
PENANOANAN KASUS

Secam umum penanpnan kasus malaria dlmak.udknn untuk membunuh


pamslt malaria yang dltemuknn pada kasus yang simptomatlk dan yang
aalmptomatlk, Ketentuan leblh lanjut mengenal penatalaksanaan malaria
dllaksanakan sesual dengan ketentuan peraruran perundang-undangan yang
berlaku. Pendekatan yang dIlakukan berdasarkan tnhapan ellmlnasl malaria dl
wIIayah tersebut sebagalmana dapat dlllhat pada tabel di bawah Inl:

Tabel 3: Pendekatan penanganan kasus Malaria Berdasarkan Tahapan


EllmJnasl Malaria

T...... AkM .. ruI Taha_. lat .... 1JlkaaJ T...... T......


P... bebuaa P.IIIl.ullanaa

'l\Jjuan M~ning)calkan 1.ldc:nlW8tW lean I &.lcnatlUanpan I. Almc::qah


anpa daCTah IoIcus dncmh rokll$ ka!lWl impon
Iccumbuhan. mal..... 2."t~qah 2. Mmcqah
tlknurunkan '2. t.lcnttph kaaus I""",. ~.
krmatian dan krjadian luar mdipottt, introdulcsl.
~N:'cgah biaS&. 3 Mmecph 3, !.fcncq~
peonuluf'llf\ 3, ~Ienifl&kndcan _aJaran palulAran
anAka 4. Mcnin&Jtalkan malaria dan
_mbuhandAn an"", krmadan
mcnurunknn k~mbuhAn lcat<na
"" ree dan dan menu run malaria
4. !l;lenec-ph lean kcmati an 4. Atmcqab
_ulMan 5 &.icnccph kejadian luar

Kc&iatan ~n&Obatan yan.a [klcbi dini


_us _us kcjadian
biola
Dttcks, dini
luar

_us
biDa

[)rlclesl dIni
ddctif unluk malaria dl _ruh dan dan
tcnua k..... (0_ dan ~nSObBtan yang pengobatan ynn&
malJlna Y""" ~'pbatan Y"na tcpat Irp&l pede kam.
da .. ".. lcc c(clcti( bal!i Kmua impon
Cull1tas kaaus malaria yanl
pelayanan dUconfimtasi
Ic.rsehatandan
reiah
dikonfttmasi
lI<Corn
Iabotatanum

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
71-

...etede DI4IPlOSlS I Oiacno.ia I OU\cnQais 1. Diagnoai.


OWmosis mcn.Ir.'I!'Unakan mc.nnunaJca:n m~nnunalcan m~n..-unakan

_moan
mikroakop
d"npn
mikroakop
denpn
P<""'"""'"
mIkroskop
dcnpn
P<"","",an
milcroskop
d<npn
p<WarnaAn
Oianl8 amu Oimua atau Oi~msn amu Oit:man eteu
RDT untuk ROT unluk ROT untuk ROT unluk
semua lao .... ""mua kaaus .cmWl w..s semue Wl,lII
yang
malaria
didup yang
malana
""'uga yo,nl
malaria
didu«a yanK
malaria
""'_
2. RDT yang 2. Ala, yang 2. Abu yang
diguMkan digunakan cU&unalc4n
harus Icbih harus Idlih haru. lcbih
Knsidt unlUk acn.ihf untuk ~ns:itif unnue
mc:nddt:ksl ~ndt:lC'kai rntndt:t.eksl
jwnIah pora,sil Jumlah purasit jumlah parasH
yang IdMn yang It:bih yang Icbih
rmdah (ROT ",ndah jRDT "",dah jROT
Ultra S<rWti1) tlhm SenJitiQ Ulua Scnsitif)
atau atau 3. Pr.meriksaan
mcngunaJcan mcnaunaJca.n ackl.l~nsln8
PeR PeR- mcngunak.a
n PCR_

Kader bt:nups ~bapI ptlnkaana


dt:tt:k:st dini dt:npn peeemuen akti
di lap.:ltlJt8,n.
Sua",," S<m •• orang ScmWl orlUlKdenpn &ejala malaria yans &mua omng
d"npn §'jala ting:a! m dAmlh folrus ~.Jala malana
malaria dalpn riwayal
b<rlrunjwtlltins
gal di daernh
~ntkmi. IinI,I!l
mnlarla. rtwayat
p«nah ",Id,
dan minum obcn
mntnna daIam 1
bulan ttTa.lithir

Layanan Pus.kcam.a.s. Klinik. Prakll::k Mandiri DoJnc:r dan Rumah SakH MUiKPtmt:rintah
~nyrdia dan SWUla.
Labonuorfum Idlnlk dan laborntorium tn.dtu.s.1 pc:nelitian dapat bcrfun.pi a.ebapl
~nunjfLnl untuk ~mc=rikaaan Iaboratorium perult moleria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -72-

ppt\t l. ~Ittnutikanlaynnan S",,.,Sla mtn&llrun prolalml standar nMiotlal dtngan


duJrunpn dinaa IttliChatan Jrt~mpat.. lI:msAauk duk'llnpn Iosiatik (OAl-i
dan ROll dan dukunpn kknis.
2 Ek:kefja:sama dtrwut pfhak .,,·uta da1am pc=nccgahan dan tatalaksana
tt1JI1aria b"'; k<lompok boriaUc"
3 J.lmtasrikan lOIm abet dan 8potIk: tidak mrnjual OAM yang ddak lermasuk
.-tandar procram dan ddak Dl('layaru muyarakat unluk Jlt'ngobGum
m.a.ndiri.
4 Layanan.J:"ruta masuk kedalamJrjarlns rujukon malaria

A. Penegakan Diagnosis Malaria


Diagnosis malnn.a dUakuknn berdasarkan anamnesis, pernertksaan flstk
dan pemeriksaan laberatertum. Dlngnosn past! malaria dltegaknn apablla
ditemukan parasite malaria dan / atau anugen dalam damh. Pemertksaan
Inboratorlum malaria dllakukan dengan pernertksaan darah, balk seeara
mlkroskopls atau ujl diagnosis cepat (RDi). Dapa; juga dlperlksa dengan
metode serologjs (EUSAI, PoIym(!rase Chain RenCCLon(PeRI, dan teknologl
malekuler lalnnya. Ketentuan leblh lanjut mengenat penegakan diagnosis
malaria dUaksanakan sesuet dengnn ketenruan pernruran perundang-
undangan yang berlaku.
Dalam mnglenmenjamln muru dlngnosls malruia maka dllakukan:
a. Pemantapnn Mutu Lnboratorlum (M!kroskopls,
Pemantnpan Mutu taborarertum adalah suaru keglntan yang
dimncang untuk menJngkatJ.mn dan menjamln mutu Berta eflslensl
pernertksaan laboratortum, seeara berkeslnambungan sehtngga
hastlnya dapat dtpereaya. Pemantapan mutu laboratcrtum temlrl
dart: Pemantnpan Mutu Internal, Pemantapan Mutu Ekslemn~ dan
Peni,ngkatan Mutu.
Ketentuan leblh lanjut mengenru pemantapnn mutu laborntcrtum
dllaksanakan sesual dengan ketenruan peraruran perundnng-
undangan yang berlaku.
b. Pemantapan Mutu ROT
Pemantnpnn mutu ROTdlbagl dalam 2 kegiatan, ynltu :
I) Pengujlnn Lot
Pengujlan Lot RDT bertujuan untuk mengelahul/menJamln
kualltas ROTsebelum pembeltan [dllakukan oleh pabnk/ panltln
pengadaen] sebelum didlstribuslkan ke (""lIItas pelayanan

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
73-

kesehatan (dllakuknn oleh Instans] ynng memlUkI kewenangan


dalam pengawnsan nlat/bnhan kesehatan], dnn yang sudah
dldlstribuslknn dan sampal dl fnsyankes (dUakuknn oleh tnstansr
yang memllikl kewenangnn dalam pengawasan alal/bnhan
kesehatan]. Pengujlnn lot Ini juga dilakukan untuk meyaklnknn
bahwn RDTyang dlbell Lelahmemenuhl segala ketentuan ynng
bertaku, memberlknn Informnsl bahwn produsen ROT seeara
konslsten telah menghasllkan produk berkualtms dnlam jumlah
besar, serta mendoreng produsen tersebut unruk terus menjaga
dan menlngkntkan kuaUtas produkslnyn.
Keglatnn Inl dllnkuknn dengnn mengrunbll sejumlah ROT yang
belum dlgunnknn dan dlklrlmkan ke Lnborntorlum yang telah
dltunjuk oleh WHO.
2) PenguJlan Rutin
PenguJlan RDT bertujunn untuk mengetahul
knpasltas/kepatuhan SOM dalam melnkuknn pemeriksaan ROT
sesual SPO. Juga menJamln kualnas RDT secnra berknla.
Kegiatnn Inl dilnksnnnknn oleh pelaksann dl Inpangan dan
petugns ujl silang (crossC/U!Cketj untuk melnksnnaknn
pemertksaan sesual SPO dan supervisor untuk memastIkan
bahwa SPO sudah dilaksanakan dengan balk.

Tabel 'I: Pemantnpnn Mutu taboratertum

Tahap
Akul~
I Tahap I Tahap
lntrn:aiftlcui Elmunaai
I Tahap Prmt.llhliraan

1\Jju4n ..trninpalkan dan ~mputahanka.n Icualiras ""aD


I ~riJcaaa.n IaboralOnum ma1o.ria .

Pt:mantlluan I. a.hkroskopls : uj1 .ilAn& pclnel teainc


kualuaa 2. ROT: uJl pcu.k ROT areara ~ka1a dAn brtjcnjan&
MsD
I D<mcrliuaAn

Pn\ilaian Uji Silans


Kiner;..
pembuatan
ud1tuin

_ilaian I. UpIS11M& I UjI.nsn.! Ujl pond Uji panel


kinrrja 2. Uj; paJttl 2. Uj! pelf'ltt
pembat-aan
srdiaan

Metoda P.ft&UIlbilall Sedla.a.ft UJI 8lla.n&

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -74-

S.ban
Uumlah
K.~.
5D ,tOO
<>-20
Slid< slide/han
.c 10 lIirk /hari e 10 sUdc=/minuu

malaria/borll /hari
Metod. UJI LQAS ILor LQAS L-QAS at.ou Tow SL1t1tCApobiitL
SIlaA& ()unh'll Konvrn.IonaJ ruldnuklln posil:lr,
Assul'Oll.te lanpun&dl
Sampling) croe.$Ch~~ksaal ltu
jUgJI

B. Pengob:ltan
Ketenntan leblh lanJut mengenal penatalnksanaan malaria termasuk
pemberian obat di rasllltas pelayanan kesehatan dtlaksanakan sesunr
dengan kerenruan peraruran perundang-undangan,
BAB V1lJ
SERTIFIKASI ELIMINASI MALARIA

Sertlllkasl E1lmlnasl Malaria adalah penetapan ellmlnasl malaria pada


suaru wUaynh setelah rnelalul proses penllalan oleh tim penUa! ellmlnasi
malaria dan memenuhl persyaratan eUmlnnsl yang telah ditetapkan.
Persyarntan ellmlnasl rersebut yaltu ndak terjadl penulamn malaria setempat
selama 3 rahun berrurut-rurut (darl 4 Jenls PlasmodIum pada manusln yattu P.
[olsiparum; P. llivax, P. ooole, P. Malarine yang dltularkan oleh nyamuk
Anopheles), yang dldukung oleh slstem surveUans dan rnanajemen
penanggulangan malaria yang balk. Manajemen penanggulangan malaria yang
balk terdlrl darl komponen pembiayaan, tennga, 10gls,Ik, slstem tnformast,
pelayanan kesehatan, tl1ta kelola dan kepemimpinnn. Penjelasan komponen
manajemen penanggulangan malarta yang balk rerruang dl dalam perunjuk
teknls pentlalan ellmlnasl malarta.
Proses penllalan ellmlnasl Malarta dl Indonesia mengacu pada proses
sertlrikasl WHO. Penllaian dlmulal pada tlngkat kabupaten/kota dllanjutkan
pada t1ngknt provlnsi, apabtla seluruh Kabupaten/Kota dalarn Provlnsl yang
bersnngkutan telah berstatus bebas. Setelah seluruh kabupatenj'kota don
provlnsl pada saru regional mendapat sertiOkat ellmlnast malarta dart Menterl
Kesehatan, Pemerlntah dalam hal Inl Kernentertan Kesehatan akan
mengajukan verlflkasl ellmtnasl malaria !Ingkat regional kepada WHO.
Setelah melnkukon vertfikosi. WHO akan membertkan hasll verlflkasl
keberhastlan dan kendala ellmlnasl malaria pada regional tersebut. Setelah
seluruh regional dllakukan veriOkasltermasuk reglnnal Papua dan Papua Bamt
pada tahun '2029 maka, Kemenkes mengaJuknn permlntann penllalan
sertlflkasl ellmlnasi malaria naslonal kepada WHO. Pelaksana penllalan

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
75-

ellmlnasl rnalarta dl 'Ingka. Kabupaten/Kata dan Provlnal adalah, Tim Penilal


Ellminnsl Malaria yang terdlrt dan unsur Kementerian Kesehatan, lintas
sektor .erka.i, dan pakar malaria dengan menggunakan Instrumen yang sudah
dttetapkan.
Waktu dan tempat pelaksanaan penilalan ellmlnasl malaria dllakukan
sesua! keslapan dart maslng-maslng wtlayah dengan mempenlmbangkan
rencana target verlnkasl regional dan ellmlnnsl nnslonal aesual peta jalnn.
Persyaratan penempan kelnyakan kabupatenj'kot« untuk mendapatkan
serttflkat elimlnas! malaria rertuang dalarn Petunjuk Teknls Penllalan Elimlnnsl
Malaria.
Proses penllalan ellmlnasi malaria. sebag;li bertkut:
I. Tlngkat Kabupaten/ Kata
a. Tim Perslapan dan PemeUhnran Ellmlnasl Malarla
kabupaten/kota melakukan penllaian Mandlrl/ Self Assesmenr
"1layahnya dengan menggunakan Instrument penllalan ellmlnasl
malaria kabupaten/kota unruk memantau dan mernastlkan
kestapan eUmlnasl kabupatenj kota.
b. Jlka hasil Self Ass"smC!D' memenuhl syamt. maka Dlnas
Kesehatan Kabupaten/ Kat" dengan melamplrkan data
pendukung mengusulkan kepada Dina. Kesehatan Provlnsl
unruk dllakukan penllalan ellmlnasl dengan tembusan kepada
Dlrjen P2P u.p Dlrektur P2PM.
c. Kepala Dina. Ke.ehatan Provlnal menunjuk Tim Penllal
Ellmlnasl Malnrla I'rovInsl untuk melakukan valldasl dan
verfflkasl data yang dlsampalkan kabupaten/kota. Tim Penllal
Ellmlna.1 Malaria Provlnsl terdlrl dart unsur Internal dan
external aknn melakukan penUalan uwal dalam bid.ng :
survellans, laborarertum, tatalaksana kasus, pengendalian
faktor rlslko dan kemltman sesuat dengan Instrumen yang telah
ditetapkan.
d. Kepala Dlnas Ke.ehatan Provlnsl mengusulkan knbuparenj'kota
yang telah memenuhl kriteria kepada Dlrektur .Jenderal
Penc:egahan dan Pengendallan Penyaldt 1P2P) u.p Dtrektur
Peneegahan dan Pengendalian Penyaldt Menular (P2PMj untuk
dllakukan penllalan eUrnlnasl dl kabuparenj keta yang
bersangkutan.
e. Dlrektur P2PM menugaskan Tim Penilal Elirnlnas! Maiarla untuk

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -76-

melakukan penilalan terhadap kabupatenj'kota yang


bersangkutan dengan merevlu data ynng telah dlkirimkan.
trnruk kelengkapan dan klartflkaet data dapat dtlakukan melalul
virtuall media dar!ng kepada Dlnas Ke.ehatan Provinsl, Dlnas
Kesehatan Kabupaten, Rumah saklt, Puskesrnas, Laborntorium
rujukan dan lalnnya yang dlperlukan.
r. Apablla dlperluknn Tim Penllal, dapat melakukan uJI
petlk/kunjungan lapangan untuk melakukan verttlkasl dan
konOrmasl terhadap kelengkapan dan keakuratan data
Kabupaten/Kota tersebut.
g. Penetapan kabupatenj'keta untuk rnendapat serttflkat elimfnasl
malaria adalah:
Kabupaten/kota memenuhl 3 persyamran untuk ehmtnast ynltu
selama 3 (ttgal tahun terakhtr:
II Annual Parasit" Incidence (API)kumng dar! satu per seribu
penduduk « 1 per 1000 penduduk)
2) Pasirivity Rate (PR)kurang dart lima persen « 5%)
3} Tidak ada kasus penularan malaria setempat (kasus
indigenous)
Penllalan dengan menggunakan Instrumen pentlatan yang bertsl
12 persynmtan sebagal berikut:
I) Tersedlanyn mlkroskopl. dengan kualttas pemertksaan
sedlnan darah ynng balk rerurama dl wilaynh reseprtf.
2) Unit pelayanan kesehatan seternpat balk pemerintah
maupun swasta mo.mpu mendeteksl kasus aecara dlnl,
mengobatl seearn repat, melnporkan dan melakukan
respons terhadap kasus malaria.
31 Adanyn regis"" kesus malaria yang mencakup wUaynh
eliminasl secam lengknp dan SISMALynng balk
-I) Settap kasus posldr dilakukan penyelidikan epldemiologt
untuk menenrukan asal penularan.
5) Puskesmas dan dina, kesehatan setempat mnmpu
menlndaklanjutl kasus Impor yang dltemuknn.
6) Survellan. dllaksanakan dengan balk termasuk aurvellans
mlgmsl dan dapat menjangknu seluruh wtlayah elimlnasl.
7) Berfungslnyn SKD-KLB dan mampu melakukan
penanggulangan secara cepat blla teljadl KLB.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
77-

8) 01 wllayah yang reseptlvltasnya tlngg! dllalcukan aurvellana


vektor, termasuk effikasf insektisida dan reststenst vekter.
9) Adanya sosJallsasl/penyuluhan yang berkeslnambungan
tentang pencegahan malaria kepada wtsatawanrpendatnng
unruk menghlndarl penulamn malaria.
10) Adanya perntumn daerah atau pernruran perundangan laln
yang menduktmg dan menjamln tersedtanya sumber daya
(dana, tenagn, logtAtlklseeara berkeslnambungan untuk
pemellhaman status eU.mlnasl malaria dalam meneegah
terjadlnya penulamn malaria kembalL
I I) Blla dlperlukan adanya koordinasl IIntas bates kabupatenj'
kota dan prevtner,
12) Tersedlanya dokumentast termasuk pellbatan masyarnkat
dan Iapernn yang terkatt dengan progmm malaria.
h. HasU penllalan Tim Penllal Ellmlnnsl Malaria terhadap
kabupaten/kota dlsampaikan dalam sldang Tim Penllnl
Ellmlnasl Malaria untuk mendapatkan keputusan dan
rekomendnsl kelayakannya dlusulkan kepada Menterl Kesehatan
unruk menerimn sertinkal ellmlnast malaria.
I. HasU sldang TIm Penllal ElImlnasl Malaria dlsampalkan kepada
Olrektur Jendernl P2P untuk dlteruskan kepada Menterl
Kesehatan sebagal bahan pertlmbangan untuk rnendapat
sertlfika, ellmlnnsl malaria dart Pemertntah (Kernenterlan
Kesehatan).
j. Rekomendasl Tim Penllala Ellmlnasl Malaria yang harus
dltlndaklanjutl dlsampalkan kepada plmplnan kcbupatenj'keta
dengan tembusan Olnas kesehatan kabupatenj'kota dan dtnas
kesehatan provlnsl.
Rlncian lnsrrumen penllamn eHmlnnsl malaria tlngka,
kahupaten/ko,a tersebut dlatas sepern tercanrum pada
Petunjuk Teknls Penllnlan Ellmlnasl Malarill.

2. Tingkat Provlnsl
a. Provlnsl yang seluruh kabupatenj'kotunya telah menerlma
sertfflkat ellmlnasl malaria. Tim Penllal Ellmln"sl Malaria
Provlnsl melakukan penikuan torhadap kinorja upaya eiiminasi

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -78-

malaria (Self Assesmenq dengan menggunakan Instrumen


penllalan elimina.1 malaria provlnsl meliputl:
I) ""nguatan komlunen pemangku kepentlngan unruk
mempertnhankan daerah bebas malaria.
2} ""ngu.~tan survetlans dan manajemen penanggulangan
rnalarta,
3) ""nguatan Jejarlng tatelaksana unruk menjamln
kemampuan mendlagnosa malaria secam dinI dan
mengoba'i dengan tepar.
4} ""nguatlln kemandirlan masyarnkat dalarn meneegah
munrulnyn kasus baru malaria.
~l Tersedlanya dokumentasl termasuk peltbatan masynrnkat
dan lapornn yang terkatt dengan program malarta sepern
terennrum pada Petunjuk Teknls ""nlialan Ellmlnasl
Malaria.
b. Jlka hasil Self Assesmenl memenuhl syann, maka Dlnas
Kesehatan Provlnsl mengajukan penilalan eltrnlnasl malaria
provlnsl kepada Dh:!en P2P u.p Dlrektur P2PM dengan
melamplrkan data pendukung yang diperlukan untuk penllalan
eUmlnasl tlngkat provlnsl.
c. Dlrektur P2PM menugaskan 11m PenUal Ellmlnasl Malaria
melakukan penilalan terhadap provlnsl yang dlusulkan oleh
dtnas kesehatan provln.1 dengan melakukan rev!eu terhadap
data dan dokumen yang telah disampalkan melalul media daring
(Wtua~.
d. 11m Penlial dapat melakukan ujl penk melalut kunjungan
lapangan secarn seleleti( terhadap: dlnas kesehatan provlnsl,
dina. kesehatan kabupatenj'kota, Rumah Saklt, Puskesmas,
Labomtorium rujukan, Puskesmas dan desa unruk klarlfikasl
data [antara lain hasll PE. survellans mlgrasl. survellana vector.
pelapomn stsmal, dll],
e. Hasll pentlatan 11m ""nllal Ellmlnasl Malaria terhadap provlnsl
dlsampalkan dalam stdang 11m Penilal Ellmin"sl Malaria untuk
mendapatkan kepurusan kelayakan provlnsl tersebut menertma
sertfflkat ellminasl dan rekomendasl.
f. Hasll sldang 11m ""nllal Ellmlnnsl Malaria dlaampalkan kepada
Dlrektur Jenderal P2P untuk dl teruskan kepada Menteri

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
79-

Keseharan sebagat bahan perrlmbangan unruk mendapat


sertlfikat ellminasl malaria dari Pemerinrah (Kem.enrerian
Kesehatanl·
g. Rekomendasl TIm PenUal Ellmlnnsl Malaria yang harus
dlrlndaklanjutl disampnlkan kepada plmpinan provlnsi dengan
ternbusan Dlnas kesehatan prevlnsl.
Rlnclan Instrumen penllalan ellmlnasl malaria tlngkat provlnsl tersebut
dtatas sepertl tereantum pada Petunjuk Teknls Pentlatan Ellmlnasl
MnJarin.

3. Tlngkat regional
a. Seluruh provlnsl pada saru regional telnh menertma serr!fikat
ellmlnasl malaria, maka P.1enterl Kesehatan RI meng_nJukan surat
permlntaan verifikasl ellmlnasl malarta regional kepada Olrektur
Regional WHOmelalul perwnkllan WHOtndonesia.
b. Kemenkes menglrimknn laporan ellmlnasl malaria tlngkat
regional ke WHOsesual dengnn pedoman WHO.
c. Tim Verilikasl Ellmlnasl MnJaria Regional WHOyang didamplngl
oleh tim penllal ellmlnasl malaria naslonal mengkajl laporan
eUminasl malaria regional dan dokumen lainnya. melakukan
penllalan ellmlnas! ke lapangan, serta membuat laporan
kunjungan Iapangan.
d. Laporan akhlr dan rekomendasl WHO akan dtsampalkan ke
Menteri Ke~hntan RI.
Kegla,an perslnpon ."rink"sl eUmlnasl malaria tlngkat regional
mengncu ke Malaria Elimination Assessment Tools {MEA7JIVHO.

4. Tlngkat Na.lonal
a, Setelah seluruh regional mendapotkan rekomendasl memenuhl
syamt ellmlnasl malaria dari WHO. maka MenLerlKesehatan RI
dapot mengajukan permlntaan serttflkas] eUmlnasl malaria
naslonal kepoda Dlrektur Jendeml WHO rnelalul Olrektur
Regional SEARD-WHO.
b. TIm Penllalan Ellmlnasl Malaria WHOdldamplngl oleh tim penilal
eUmlnasl malaria naslonal mengkajl lapomn ellmlnasl malaria
naslonal dan dokumen lainnya. serta melakukan .erlfikasl ke
lapongnn.

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -80-

c. 11m Pentlalan EUmlnasl Malaria WHO menynmpalknn hasU


rekomendasf keberhasilan atau penundaan eUminasl malarla
naslonal kepada Menteri Kesehatan.
d. Setelah menertma sertlftkat eUmlnasl malaria dart WHO,
Kemenkes beserta seluruh jajara,n Dinas Kesehatan Provtns( dan
Kubupaten/Kota tetap rnelakukan upaya pencegahan
munculnya penularnn malaria kemball dan rnengtrtrnkan
lapomn tahunan seeara berkala,
Kegtatnn perslapan .ertlIlkasl eUmlnasl malaria tlnglc..~tnaslonal
mengacu kepada \VHO Malaria Elimination Assessment Tools
(MeAT).

BAB IX
PENCATATAN
DANPELAPORAN

PenClltatan dan pelaporan malaria dlnrahkan untuk dllnlrukan secara


elektronlk, mula! dart faslllt"s pelayanan kesehatan, Dlnas Kesehatan
Kabupatenj' Kota dan Provinsl. Nnrnun bag! fusyankes yang belurn mampu
melaksanakan karena keterbatasan sumber daya slstem In(ormasl. rnaka
dapat dllakukan pencatatan aecara manual, namun unruk pelapornn dapat
dlbantu oleh Dlnas K.. ehatan Kubupaten/Kota untuk mengungah (upload)
lapornn.
I. Pelapomn Da,a Malaria
Pencatatan dan pelapornn data malaria kedepan akan tertntegrasl daJam
satu data. Saat Inl peneatatan dan pelaporan malaria dllakukan
menggunnkan SISMAL(Sls,em lnfermast Survellans Malaria), Fasynnk es
(Pus.kesmas dan Rumah Saldt) mengunggah data kedalam web SISMAL
dan data dapat aeeara langsung dillhat dltlngkat Kubupaten/Kota,
Provinsl dan Pusat. Dinas Kesehatan Kubupaten/Kota, Provinsl dan
Pusa, harus melakukan verlflkasl data dan memberfkan umpan ballk
secara berkala. Berlku, beberapa yang hnrus dtperhankan dalam
melakuknn vnlldasl data malaria:
a. Kelengkapan dan ketepatan lapornn bulanan dan kelengkapan
dalam mengjsl vartabel-vartabel yang dlperlukan
b. Memastlkan bahwa capalan Indlkator sudah mencapal targel yang

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
81-

dnentukan, apablla ada kertdnksesutan se peru capalan yang rendah


arau melebihl target maim harus diteiusurl penyebab ,erjadinya
kettdaksesuotan tersebut, untuk daerah ynng telah mencapol
endemlsuas rendah dan eJimlnasi rnaka dlpastlkan setlap kasus
dtnndaklanjutr dengan penyehdikan epldemiologisehlngga diketahui
klasfflkas!da asal penularannya
c. Memastllmn kesesualan dalam .,.,ngisian variable

2. ""ncata,an dan Pelapornn eli Puskesmas


4. Alur ~ncatatrut dan Pelapomn Data dt Puskesmas

~.
I '1 ----I
II I
I
I
I
I
I
I
I Ouu
I
I flmlIIIr. I
I
I
I
I
I
I
I ____ J
Oambar :I: Alur Pencatatan dan Pelaporan Data Malaria di Puskesmas

b. Jenls Da,a
Data maJnrla yang djcata; yalru data penemuan kasus malarla,
logistlk, kegia,an tntervenst, Survellano vekror serta dara hasll
penyelldlkan dan .,.,nllngguiangan fokus aktlf serta data kerenagaan
mlkrookopis dan hasll pernantapan muru laberatertum. Data
tersebut dlcatat menggunakan formulir-formullr sebagai bertkuc
a Knrtu Paslen Malaria
b. Formullr Pemeriksann Laberatortum Malaria
c. Formullr PenyelldilmnKasus Malaria
d FormuJir Survol Kontak Kasus Malaria
e. Formulir Pengama.an Faktor Rlslko Lingkttng,~ndan Perllnku

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -82-

[ Fonnullr Penemuan Kasus oleh Kader


J1, Fonnullr Skrinlng malaria pada Ibu Hamil
h. Fonnullr Skrinlng Malaria pada keglalan MTBS
1 Formullr skrinlng malaria pada keglatan surveilruls m1grosl
j. Fonnullr Penemuan knsus melalul MBS
k Fonnullr Pembagian kelambu Massa]
L Formullr Pembaglan Kelambu Massa] Fokus
m Fonnullr Laporan Keglntan Penyernperetan Rumah (IRS)
n. Fonnullr Laporan Keglaran Lnrvncldlng
0. Fonnullr KlaslRkaslDaerah Fokus Malaria
p. Fonnullr Laglstlk Malaria
q. Fonnullr Penjamlnan MulULnborntorium Malaria

c. Periode pelapcmn
Periode pelapomn kasus malaria dllnkukan berbeda antnr wllayah
berdasarkan tIngkat endemlsitasnyn, nntara loin sebagai berikut:
a] Puskesmas dl wllnynh Kabupaten/Kota dengan API > !I
melaperkan data setlap bulan sebelum langgaJ !I bulan
berikutnya dan arau seeeparnya
b) Puskesmas dl wllayah Kabup"ten/Kota dengnn API I-!I
melaporkan kasus seuap mlnggu dan atau secepatnya
c) Puskesmas dl wJlayah Kabupalen/Kota dengon API < I setlap
ada penambahan kasus langsung melaporkan (Real nine
Reporting)
d) Apabllndalam 1 bulan tldak ada kasus maka puskesrnas wajlb
melapor "zero reporting" dengan memperbaharul data sepern
stok obat, tanggal expired tenlekat dll
Perlode pelapomn unruk keglatan lntervensl, survellans, pemantapan
mutu laberatortum dan loglstlk, dllaporkan perkembangannya sertap
bulan sebelum tanggaJ :; bulan berikutnya oleh puskesmas.

3. Pencatatan dan Pelapomn dl Rumah Sakit

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
83-

a. Atur Pencatntan dan Pelapornn Data dl Rumah Saklt

I Susoek

... I
.. I- Form "'0 M:at.,la I
I ""lI'atff
..I I
• f.-
btlu Pas_
famulll,2&o;alldikitl
I h.m~2 I I E2ide~ollkasus

_ ..
RecrmJill
, .Id.Il.Idi
I InfoKund 'olcus I
[
J: ~ ... I +t
,

Gambar 6: Alur Peneatman DaUl Malnrla dl Rumah SaJdt


Pencatatan pelaporan dl rumah saklt atau k1inlk termasuk unruk
rumab saklt arau kllnlk mUlkswseta .. rta mlilk TNI/Polrt. Rumab
SaJdl amu kUnlk TNIJPolri serta mlllk swasta horus berkoordlnasl
dengan dlnas kesehatan setempat terkatt peneatatan dan pelaporan
kasus dan logIstik serta pelaksanaan penyelidikan epldemlologl
kasus. Berlkut beberapa hal yang perlu dtperhaukan:
II Dlnas Kesehatan Kabupatenj' Kota telah membuat jejarlng
dlagonsls dan tatalaksana kasus malaria, sertap rumah saklt
atau kllnlk yang melaksanakan keglatan dlagnostik dan
tatalaksana malaria harus rnelaperkan data malaria ke Dinas
Kesehatan KnbupatenJ Kata
~ Dlnas Kesehatan Kabupaten/ Kota harus memastlkan bahwa
tldak ada data yang dtcatat secara berulang dl Puskesmas dan
RumahSakit
~ Rumah Saklt atau k11nlkdapat melaporkan kasus langsung
menllll"nakan SISMALuntuk Rumah Saklt atau klinlk, namun
jlka kasus yang dltemukan sangat rendah, rumah sakit atau
kllnlk dapat melaporkan ke Puskesmas seternpat.
'lj Sellap kasus malnria yang dltemukan dlrumah sakll harus
dttmdaklanjuu dengan penyelldlkan epldemlologl kasus rnalarta
oleh perugas puskesmas atau dina. kesehatan kabupcren/kota
sehlngga rumah saklt yang bernda dl daerah endemls rendah

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -84-

dan pemelthaman harus segem rnelaporkan kasus malaria


yang dlternukan ke Puskesmns atau Dinas Kesehalo.n
Kabupaten/Kola serempat,

b. ..Ienis Da,a
Data malaria yang dicatat dl rumah saki, yatru data penernuan
leasus malaria. Iogfstlk, dan data hasU penyelidlkan epidemlologi
serta data ketenagaan mlkroskopls dan hasU pemantapan mutu
laberarertum, Data tersebut dleatat menggunakan (ormullr-(ormullr
sebagal bertkur:
I) Knrtu Pasien Malaria
2) Formulfr Pemeriksaan Laberatortum Malaria
3) FormulfTs.krlnlng malaria pada ibu hamn
4) Formullr akrinlng malarta pada kegfa,an Man"Jemen Terpadu
Bali,a Saki! (MTBS)
:II Formullr skrining malaria pada kegfatnn surveilans migrasl

c. ""'riode Pelaperan
""'riode pelaporan sama dengan periode pelaporan puskesmas,
kasus malaria dl rumah saklt yang berada dl wtlayah pembebnsan
dan pemellhaman harus segem dilnfermasfkan dalam wakru kurnng
dart I " 2'1 Jam ke Puskesmas a tau dina. kesehatan kabuparen
serempat untuk dapat ditlndakmnJutl dengan penyeltdtkan
epldemlologf.

-I. Penca,atan dan Pelapomn dl Dlnas Kesehatnn Kabupa'en/ Ko'a


Dlnas kesehatan kabupatenj'kota mengumpulknn data yang berasal dari
(,..yank es dl wllayahnya aertn melakukan valldasl data dan umpan ballk
sec:arn rutin, data yang telah dlkumpulkan harus dlanallals, Lnpornn
Program malaria dl tlngkat kabupatenj kota terdlrt atas:
a. Laporun bulanan penemuan dan pengobatan kasus malaria
b. Lnpomn Bulanan Kegfatnn lntervensl Program
c. Lnpomn Bulanan Stock LDgfstikMamrla
d. Lnpomn Bulanan HasU Pemantapan MUlU Laborarortum

:I. Pencatatan dan Pelapornn dt Tlngkot Provlnsl


Dlnas kesehatan provlnsl mengumpulkan data yang beraaal dar! dtnkes
kabupaten/ko,a germ melakukan valfdasl da,a dan umpan batik secara

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
85-

rutin, dn'a yang relah dJlrumpulkan horus dtanallsts seWnggn dapat


dtgunekan unruk perencanaaan don monitoring evaluasl progmm.
Provlnsl harus dapat melakukan blmblngan terkalt penearatan dan
pelapomn kepada dlnkes kabupatenj kota. Lapomn Program malaria dl
tlngkn, provlnsl terdtrt atas:
a, Laporan bulanan penemunn don pengobatan kasus malaria
b. Laporon Bulanan K.eglamnIntervensl Program
c. Laporan Bulanan Stock LDglstikMalaria
d. Lapomn Bulanon Ha.U Kegla'on Pemontopan Mutu taberntortum

BABX
PENELITIAN, PENOEMBANOAN, DAN INOVASI

PeneUtinn dan pengembangan Penanggulongan MalnrJn dilakukan dalam


bentuk kajtan keblJakan dan rise. eperastonal. Snsamn rise, opernslonal
penanggulangan malaria adalah penguJlan teknolegt dan Intervensi pendekatan
kesehatan masyamknL Hnsll penellrlan yang terkan Penanggulnngnn malaria
dJsampa1knn kepada Kernentertan Kesehatan.
Mnnfaa, knJIan kebljakan dan rise, operasional bagl Penanggula.ngnn Mn)arin
adalah:
I. M.elnlruknnevnlunsl unruk perbalkan klnerjn dan dampak program.
2 Menlln! kepmktlsnn dan kemungklnnn diterapkan ifens •.lx1ity),efektivl,as
dan dampak dart suatu Intervensl atau stro'egJ baru.
3. Merumuskan atau mengevaluast kebljakan untuk lntervenst rerternu.
Penetopnn priori'ns rise. operaslonal mempertlmbangknn:
I. DaY" ungklt
2. Relev,,"sl dengan tujuan penanggulangan dan prtorttas nastonal
3. Enslensl
4. Menjnwab permasalahan speslOk Penongguiangan Malaria
Penelitl"n dan pengembangnn alar, bahan, dan produk baru unruk
penanggulongan rnalarta harus dl'lngkntknn untuk mendukung percepatan

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -86-

eUminasl malarto. Penehrtan opemslonal mengena.l kelaynkan, keamanan dan


.fektlvltas blaya unruk alar, bahan, produk dan srrategt yang baru maupun
yang sudah digunnkan dalarn hal alat diagnosis. obai, pengendall vektor,
vaksln, teknelogi Kesehatan dan logistlk malaria Ia.lnnya harus dllakukan
sebaga! dasar dalam pengambllan keputusan penanggulnngan malaria

BABXI
SUMBERoAYA

A. Sumber oaya Manusla


Kebe:rhasUan dan keberlangsungan suaru progmm sangat
dltentukan oleh kernampuan dan kompetensl yang dlmlllkl perugas
pelaksananya. Karena ltu pengembangan sumber dayn man usia (SoM)
menjadl keglatan prtorttas dan strategls bagl pencapalan rujuan progmm.
Pengembnngan SoM, berkaltan dengan pelatlhan dan keseluruhan
manajemen pelarlhan serta kegiatan lain yang dlperlukan unruk
mencapal rujuan jangka panjang pengembnngan SoM, yaltu tersedtanya
",naga berkompetenst profestonal dalam pengendallan malaria. IstUah
pengembangnn SoM rnellputl kegtatan pelatlhan juga melrpun kegtatan
supervlsl, kalakarya (on the job lnllningj, penyedtaan tenagn terlatlh balk
kilnIs mnupun rnanajertal pada tempar dan waktu yang tepar.
TuJuan Pengembang"n SoM dalam progmm malaria adnlah
tersedlanya tenaga pelaksana yang memillkl ketemmpllan, pengetahuan,
slkap [kompeten]. dan memillkl motlvasl dalam pelaksanaan progmm
malaria, dengan jumlah yang memadru pada tempat yang sesuat. dan
pada waktu yang tepat sehlngga mampu menunjnng rercapatnya tujuan
eltmtnast malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
87-

I. IdentlOlmsl Ketenagaan Malaria


Konsep ""ngembangan SDM dalarn manajemen SDM adalah unruk
memenuhi kebutuhan suatu organlsaal atau Instltust, dengan
menylnplmn SDM unruk dltempatlmn pada poslsl atau jabatan yang
tepat pada saat Instlrusl memerlukan. Untuk lru dlperlukan
penilnlan keburuhan jurnlah dan Jenil renaga yang sesuat dengan
target sasamn program [luas wtlaynh dan jumlah sasaran], straregt
Intervensl program, reneana pengembangan program, hasil evaluasl
penyelenggaraan program. dan ketersedlaan pernbiayaan. Pentlnlan
dapat membnnru pemertntah daerah mengldenllfilmsl jumlah dan
jenls tenaga yang dlbutuhkan seaual target pengendaUan malaria dl
daernh maslng-maslng. Dl daerah yang telah menropal eUmlnnsl
malaria. tennga pelaksana program malaria retap harus tersedta, balk
tenaga ke.. hatan dl fasyankes, maupun tonaga kader dl lapongan.

Tenaga Pelaksana Program Malaria dan standnr kompetensl

a, Dokter dan Pam Medls : mampu melakukan rata laksana kasus


malaria sesuat standar naslenal
b. Tenaga laboratorlum/Mlkroskopls Malaria: mampu melakukan
pemerlksaan malaria secara mlkroskopls dan atau RDT
Kompetensl minimal yang harus dlmlllki adalah :
1) Tennga laboratortum / mlkroskopls Fasynnkos IPuskosmas
dan Rumah Saldt) : level 3 atau serarn (kemampuan
mernbaea aedlaan damh standar malaria dengan
sensltlfitllS .70""'; speslfisltas .7Cl""'; akurasl spesle •• 70%
dan hlrung pamslt .30""')
2) Crosscheck"r tlngkat kabupaten : level 2 (kemampuan
membaca sedlaan darah standar malaria dengan
.. nsillOtas .80"<4>;speslftslta •• 8Cl""'; akurast spesles .8Cl"'"
dan hltung paraslt .40""')
3) Crosscheker tlngkat Provlnsi dan RuJukan Pusnt : level I
(kemampuan membaca sedinan darah standar malaria
dengan senstnfltas .90",.,; spesiftsltas .90"A>;akurast spesles
~O",.,
dan hltung parasit .50",.,)
c. ""ngelola Malaria
Ma,mpu merencanakan. mengorgnnfsosikan. dan
mengkoordinasllmn pelaksnnaan, melaksanakan pengelolaan
malarta, memonltor, dan rnengevaluast kegiatan

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -88-

penanggulangan malaria.
I) ""ngelola Malaria tlngkat Puskesmas
Harus memahaml malarta dan tnrervenstnya, surveilans,
ststem tnformasl, stsrem logfstlk, penjamlnan mutu
dlag!1ostlk, komunlkoal perubahan perllnku, advokast,
perencancan progmm dan monev.
""lntlhan yang dlperlukon pelatlhan program manajernen
bag! pengelola Program Puskesmas dan pelatthan .... Ismal
2) ""ngelola Malaria tJngknt Kabupaten
Harus memahrunf malaria dan Intervensinyn. surveUans,
ststem Informasl, slstem logfsUk, penjamlnan mutu
dlngnostlk, komunlkosl perubahan pertlaku, advoknsl,
perencanaan progmm dan monev.
""lntlhnn yang dJperlukan pelatlhan program manajemen
bagf pengelola Program tlngkot Kabupaten/Kota dan
pelatlhnn e-stsmal
3) ""ngelola Malnrla tlngklll Provtnsl
Harus memahaml malarta dan Intervenslnyn. surveilnns,
ststem in{ormasl. sistem logjstik. penjamlnan muru
dlag!1ostlk, komunlknsl perubahan perllaku, advekast.
pereneanaan progm.m dan monev.
""l"tihan yang dlperlukan pelatihan program mannjemen
bag! pengelola Program tlngkot Provlnsl dan pelauhan e-
alsma!
d. Tenaga Entomologf
I) Tennga Entomologf Puskesmns termasuk sanitarian atau
lenaga lain yang terlatlh : mnmpu melakukon peme",an
daerah resepuf
~ Tennga Entomologf Knbupaten : mampu mengfndentlfilmsl
blonomik vektor, mampu melakukan pemetaan daerah
reseptir
~ Tennga Entomologf Provlnsl : mampu merencanakan,
melaksanaknn. mengevaluasl survellans vektor
e. Kader
I) Mampu mengkomunlkosl pencegahan dan penulnran
malaria kepada masyarakat
2J Membnntu melakuknn pernetaan daerah resepnf
3) Membantu mengendallknn vektor penular malaria dl

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
89-

Ungkungan
Of daerah struast khusus (de.a, kampung, dusun atau
yang dlsebut nama lain yang memlllld keterbasan akses
r"syankes,tenalli' kesehatan, dan perbekalan kesehatan]
kader dapat melakukan:
a) penemuan kasus malaria melalul kunjungan rumah
bl melakukan diagnosis malaria dengan alat tes
dlngnostlk cepat/ (Rapid Diagnostic resr/ RD11
c) PengambUan darah jarl/sedlann darah dan pembuatan
apusan darah malaria
dl pemberton OAMdan pengawasan mlnum obat anti
malaria, dlbawah supervtet perugos puskesmas
setempat
e) melakukan peneatatan dan pelapornn pelaksanaan
keglatan malaria.
2. Pelauhan
a, Pelatlhan tenaga malarta dltlngkatkan don dlkembangkan guna
memenuhl standar kompetensl yang dlhampknn dan memenuhl
keburuhan tenaga malana dalam pelayonan, manajernen,
pengembangan . serta pemberdayaan masyamkat.
b. Tujuan pelatlhan adalah unruk menlngkatkan kinerja
sumbertlnya manusla, pengetahuan (know/ed9"I, keterampllan
(sldlls), dan kemampuan, serta memperbalkl dan mengatasl
kekurangan dalarn pelaksannnn pekerjann agar sesun! dengan
standar kebijakan program.
c. Agar mencnpaJ rujuannya, pelatlhan harus dlkembangkan dan
dlrancnng secara balk dan dllaksanaknn rnelalut tahap
pengkajlan (penllalan), tahap Implementasl dan tahap evaluast.
d. Jenls.Jenls Pelatthan Malaria
Berlkut Inl adalah jenls-jonls pelatihan untuk menlngkatkan
kapasttas sumber daya manusla Malaria
I) Pelatlhan Dasar Manajemen Malnrla (Provtnsl,
Kabupalen/Kotadan Puskesmas)
2) Pelatlhan srsrem Informasl Malaria
3) Pelatlhan Penyelidlkan Epidemlologl 1,2,~
'I) Pelatlhan Mlkroskopls Malaria
~) Pelatlhan Penjamlnan Mutu diagnosis malaria
6) Pelallhan Tatalaksana Kasus Malaria bag! Dolder dan

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -90-

Pnmmedls
7) Pelatlhan St.",el Dlnamlka Penularan Malaria
8) Pelatlhan Survellans dan PengendaUanVeletor
9) Pelatlhan Penyemprotan Rumah
10) Pelatlhan Program Molarla bag! Kader Malaria
II) Pelatlhan Pem""rdayaan Masyamkat
12) Pelatlhan IIlIneesuat pengembangan program

3. Pemblnaan
Pemblnaanjsupervlsl tenaga malaria dtarahkan untuk memberlkan
dukungan, menlngkatkan kualltas ,enaga malaria sesunl kornpetens!
dan pengetahuan serta keteramptlan dl bldangnya. Pemblnaan
tenagn malaria dlmulaJ dar! puskesmas, Dlnas Kesehntan
KabupatenjKotn, Dlnas Kesehatan Provlnsl, BaJal Laboratorlum
Keseharan dan Rumah Saklt.
Pemblnn.'U1tennga malaria dapat dllakukan secara langsung dan
tidal< mngsung. Pemblnaan seeara langsung dllakukan dengan
mengunJungi sasaran pembtnaan dan pemblnaan secara udak
langsung dapat dl1akukan melalul keglatnn-keglatan pertemuan
pemantauan evaluast, umpan baUk hasll anaUsls ktnerja program
dan lain-lain. Hasl1darl pemblnaan tenaga malaria selanjumya dapat
dtgunaknn sebagat bahan anahsts dalam penyusunan kebljakan, balk
memperb.-Uklkebijakan yang sudah ada atau menyusun kebiJakan
baru sesual sltuasl dan kondlsl yang dlhadapl.

B. Obat anti malaria dan bahan medis habls pakal


Pengobatan yang diberlkan adalah pengobatan rrullkal rnalarta
dengan membunuh semua stadium pamsite yang ada dl dalam tubuh
manusla termasuk stadium gametosiL Adapun tuJuan pengobatan radJkoI
untuk mendapat kesembuhnn kIInls dan pamsltologik serta memutuskan
mntal penularan,
Obat Anti Mamrla harus selalu tersedla di rasilltas layanan
kesehatan dan/atau gudangflnstalasi (armnsi sehlngga kasus pasitlr
rnalarta harus mendapatkan OAM secara cepat dan tepat, Rencana
kebutuhan OAM dihltung berdasarkan pemakolnn (konsumsl) tahun
.. betumnya. Pemakalnn OAM blsa didapat darl Jumlah kasus postttr
malaria. Buffer stock Juga perlu dlmasukkan pada perhltungan
perencnnaan kebutuhan OAM.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
91-

c. Sarona, Prasarana dan Peralatan


sarano dan prasarana Malaria adalah bangunan beserta alat dan bahan
yang dlgunakan pada progrrun pengendallan malaria cU Indonesia. Alat
dan bahan cUgunakandalam keglatnn dlagnostlk (deteksll, pengobatnn dan
pengendaUan vektor. Ketersedlaan saran-a dan prnsarana malaria sangat
penttng dalam pencapalan ellmtnasl mnlarla sehlngga dlperluknn
pengelelaan logisuk ya.ng balk.

[selekSIProduk
J
I . 0rIII"'''''
t
ItMI \l'I'\IIIliIIII'
~OW.~ ....
.... .~==........
• '''I'11~'''''tw
p.,-ctnc,naln I
.~ ......... d~n'.npd ...n

t
Penaetcm:." Perud"'n
/
• """"fmpo..."
• PfndiStrlbut:iiln

Oambar 7: Slklus Manajemen Loglstlk

""ngelol""n logIstlk merupaknn tahapan proses pengBturBn


ketersedtaan barang mulal dart perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan keg!a.an dlstrtbusl, dan penyimpanan barang, serta tnformast
"'rknlt mulaJ dart ttttk asal sampal ,Itlk konsurnsl yang bertujuan
memenuhl keburuhan pemakal. seecra umum, kegfatan pengelolaan
Iogfsttkdapat dlbagt menjadl empat kelompok besar yanu:
1. setekst Produk
Merupakan proses pernillhan produk berupa alnt/bahan yang akan
dlgunakan dalam keg!a,an pengendallan malaria. 1\Jjuannyn adalah
mendapatkan produk yang te'laga kualtme dan keamanannya balk
secam teknis maupun secara hukum.
Produk yang akan dlgunaimn harus sesuat dengan standar yang
eudah dltetapkan, balk seeara naslonal m.."lUpun tnrernastonal,
SebagaJeenteh, obat dan ala. dlagnosttk (ROT Malarta) mengacu pada
prequaUOkasl WHO dan ketenruan dart nastonal (Dltjen Kefarmnslan
dan Alllt Kesehatan]. Sedan&kan untuk alat dan bahan pengendallan
vektor mengacu pada ketentuan dan perundangen yang berlaku.
2. Perencanaan dan Pengadaan

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -92-

Keglalan pereneenaan dllakukan unruk mengetahul keburuhan


alal/bahan yang akan digunakan dalam keglaran pengendalian
malaria. Perhlrungan keburuhan dldasarkan pada sasaran, jenls dan
cam pemakalan, serta adanyn keburuhan khusus pada program
pen~ndallan malaria. Pada beberapa alall bahan, mlsal obat dan
alat dlagnosttk juga dlhlrung kebutuhan unruk buffer stock.
Perhirungan kebutuhan alal/bahan pengendallan malaria dapat
dturatkan sebagat ber!kut:
a. AlaI Olagnostlk. Pemeriksaan sedlaan darah pada semua paslen
suspek malaria dllakukan dengan mlkroskap dan alat dlngnosUk
oepat (Rapid DiagnosctiJ: TesI/R011 malaria. Pada pemeriksaan
dengan mlkmskap diburuhkan mlkroskop. reng"" berupa
larutan glemsa. mlnyak trnerst, alkehel, serta alat bantu
latnnya. Sedangkan ROT malaria merupakan alat pemeriksa
sedlaan damh yang dlgunakan sekall pakal (singl.,.u.sc).
Perhlrungan keburuhan perencanaan keburuhan dlhlrung
berdasarkan jumlah pernertksaan yaltu suspek malaria. Pada
perencanaan alat dtagnostfk juga menghltung buffer stock.
Kampa_isl jumlah pemerlksaan dengan mlkroskap dan ROT
malaria dlsesuatkan dengan kebljakan yang berlaku,
b. Alat pengendaltan vekter Malaria. Keglatan pengendaltan vektor
malaria dllakukan untuk mengurangll menghllangkan fakter
ri&ikapenularan dengan menghilangkanl mengumngl papulnsl
nyamuk Anaphel"s dan mellndungl mnsyarakat dar! glgllan
nyamuk Anopheles. Perencannan keburuhan pengendaltan
veklar malaria berdnsnrkan jenls alatl bahan dan c:nkupan
sasaran. Alatl bahan pengendaltan vektor yang dtgunakan
dtantaranye kelambu anti nyamuk. penyemprotan rumah
Ilndoor Residual Sprqy I IRS). larvaslda dan kegtatnn
pengendallan vektor lain.

Perencanaan yang dllakukan dengnn benar (memperhatlkan Caklor


keburuhan, manfaat dan kunlltas produk) dan dllanjutkan keglalan
pengadaan yang berjalan balk aknn menghnsllkan alal/bah"" yang
seaual dengan keburuhan balk seeara kualltas maupun kuantltas.
Pengad""n barang merupakan kegtaran untuk mendapotknn
alal/bahan pengendaUnn malaria dart penyedla. Proses pengadaan

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
93-

yang beljnlan balk perlu dlperhatlkan pada kegiatan Inl adalah bamng
apa yang perlu dladakan, slapa yang penanggungjawab, prosedur
yang dlgunakan dan btaya yang dlperlukan. Pros"" pengndaan Inl
selanjurnya mengncu kerenruan dan perundangnn yang berlnku

3. Pengelolann Persedlaan
Pengelolaan Persedlaan adalah rangkalan kegiatan untuk mengarur
dan memastlkan ketersedlaan barang berkualttas dan tidak terpurua
pada tlngkat pengguna [layanan ke.ehatan/puskesmas/rumah
saklt). Pengelolaan lnl snngnt penting peda ala,/bahan utama (harus
ada pada tlngkat laynnan kesehatnn). Kondisl persedlaan/stok dijagn
pada tlngknt arnan (tidak berleblh dan tidak kekurongan, sehlngga
perlu ditentukan stok minimum dan makstmurn. Dengan
mengetahul kondlsl stok, maka bisa dlketahut wnktu dlstrtbust
alat/bahan. Perhitungnn persedlaan alat/bahnn hnrus
memperhitungkan hal-hal sebagal berikut :
a, Konsumsl saat InJ.
b. Slok yang tersedla.dan
c. Penetapan tlngknt buffer srock dldasarkan pada waktu lunggu
dan Interval permtntaan
Untuk menggontislpasl teljndlnyn purus stok (stock ou~, rnaka
Jumlah persediaan pada seuap tingkatan dapat dlgambnrkan dengnn
eenteh .ebag,,1 bertkur:
a. Persedlaan barang dl fasillta" pelayanan kesehatan mencukupl
untuk bulan kedepan
b. Persedlaan bamng dl Kabupaten mencukupl untuk C; bulan
kedepan
c. Persedlaan barang dl Provinsl mencukupl unruk 12 bulan
kedepan
d. Persedlaan barang di Pusnt m.encukupl untuk 18 bulan kedepan

Pengelolaan persedlaon Juga harus mampu menJamln ketersedlaan


dan kuaJitas logisttk pada aetlap tingkaton harus memperhntikan
hal-hal sebagal berikut:
a. PanJang jalur dlstribusl (Pipelil1<!j hams mengakcmodasl umur
efektif bamng (shelf lifej. Umur efektlf bamng adalah lamanya
waktu suatu bIlrong dapat dlsfmpan tanpa berakibat rerhadap

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -94-

keguna.nn, keamanan, keasltan atau potensJnyn, dengan asumsl


bamng disimpan mengikuti perunjuk penytmpanan ynng benar.
b. Bila permlntaan ndak dapat dfpredlkst, perlu dlpertlmbangknn:
I) nngkatkan buffer5wck
2) Perpendek jeda waktu nntara permintaan dan kedatangnn
bamng tlnul rimes)
c. Beljalannya laporan rutin, slklus permlntaan dan eara
penylmpanan yang eesuat standar.

Pengelolaan persediaan mellputi 2 kegiatan pokok yaltu:


a. Dlstribusl
Ada 3 pendekatan dalarn pendlstr1buslan barang logistlk
malaria• .lin!ru:
I) Sistem dorong tpush) atau stsrem aloknsl.
Penglriman alat dan bahan didasarkan pad" n1okosi yang
sudah dltetapkan, mtsalnya penglriman dart Qudang Pusat
ke Qudang Propinsi berdasarkan reneana yang sudah
ditetapkon.
2) SISlemtarik tpul~ atau ststem permlntaan,
Penglriman nlnt/bahan dllakukan berdasarkan permlntaan
dari gudangflnstnlasi farmast lainnya, mlsalnya pengirimnn
dari Qudang Propinsl ke Qudang Kabupaten/ Kota
berdasarkan sunn. permintaan dari kabupatenj kota ke
provinsl
3) Sistem komblnasl dari keduanya.
b. Dalam proses pendlstr1buslan bamng/produk kesehatan di
samping harus memperhatlkan dokumen pengiriman dan
penerimaan barang. sepertt daftar kuantitas, [ents dan
speslflkosl barang juga harus memperhatlkan beberopa kondlsl
khusus dalam pengiriman produk kesehatan yang senslUf
terhadap pengaruh euaea dan prosedur penglriman. Beberapa
produk kesehatan dalam hal Inl untuk pengendaUnn malaria
perlu dllakuknn penanganan khusus dl dalam
pendlstrtbuslannya seperu ROT. Kelambu, Mlkroskop,
Insektlslda dan lalnnya.

0) Proses pendistribuslan RDT Malaria perlu memperhaUkan


tahapan dlsmbust mulal dar! pengemasan. teknls

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
95-

dtetrtbust serta mletor euaea. Berdasarkan hastl evaluasl


dan pentlatan terhadap kualltas ROT di lapangan pasca
dtstrtbus! dan penylmpanan menglndlknalkan bahwa
senslvltas terhadap suhu kemungletnan merupakan faktor
mama Y"ng mendukung klnerja/kualltns Y"ng rendah,
terutama papamn terhadap suhu yang tlnggi selama dalam
transpcrtast. sensittvnas juga akan rnenurun oleh
pendinginan dan dengan paparan yang lama daJam kondlsl
lembab selama ROTs dalam masa perstapan pengtrtman.

I) Pengelolaan penylmpanan diawali dengan membuat


perkiraan rempat penytmponan dan perala tan yang
dlperluknn, Peklrlllln Ini dtperlukan untuk mengantlslpasl
kemungklnan gudang tidak dapat menampung barang
dengan balk. Penylmpanan yang balk juga rnerupakan
rnngltalan kegtatan untuk menjamin dan mel!ndungi Ilgar
bamng yang nkan dipergunaltan terjaga,
Pad" saar penytmpanan, kualltas alat/bahan hams tetap
terjaga, seh!ngga harus rnemperhaukan krtterta gudang
yang balk seeuat standar.
4. PemnkaJan Raslonal
Penggunaan/pemanClllltan alat/bah"n harus sesuat dengan
kebljaltan program arurnn dan perunjuk yang berlaku. Penggunnlln
yang tldak sesual dengan pedornan bisa berakibat tidak tercapalnya
target elimtnasl bah kiln bisn rnembahayakan keselarnatan
masyaraltat. SebagaJ contoh, konsumst Artcmisinin Combination
Theropy (ACT) harus sesual dosis dan arahan dar! dokter.
Penggunlllln tnsekusjdc untuk (Indoor Residual Spray/IRS) harus
sesual dengan pedoman reknls pelaksanan IRS dan target yang
sudah ditentukan. Sehlngga dlperlukan slstem monitoring baku
untuk pengggunaan bruang secara raslonal termasuk lama rnasa
pengebatan, lama apltkasl Insektisidn dan sebagalnya.

!!. Monitoringdan pelaporan


Alat/bahan yang dlndaknn harus dipantau mulat dart awal
peagadaan sampat diterlma di gudang dan dlpergunakan di
lapangan. Pemantauan dan monitoring harus dllakukan berdasarkan
slklus/meltanlsme

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -96-

pelapornn dan dUaporkan ke plhak yang benanggung jawab


sesuaJ mekanlsme yang dttetapkan, Barong yang dladakan hams
dlgunakan seeara optimum. dengnn demJldan pencatatan dan
dllnventarlsasl bamng yang balk perlu dlmonltor dan dJevalunsJ
seeam terarur.
Sellap pemantauan dan evaluast harus menggunakan
dmfifronnulJr monitoring dan pelaporon yang terstandar sesual
kebutuhan. Setelah produk dlterlmn dl gudang, produk hams
dlslmpan sampai dlburuhkan oleh pernakal. Penentunn berapa
banyak stock harus dtstmpan pada senap ungkat ststem logistlk
merupakan keglatan yang pentlng, sehlngga ketersedlaan ststem
kontrol yang e{ektl{.anga, dlperlukan untuk meneegah terjacllnya
kekumng atau kelebthan stock (under ~ ouer· slocking) dl seUap
tlnglea,on. Setlnp petugns melaksanakan tugas sesual dengan
tlngkar.annya.
Tugas pengelola logisrtk pada seUap tlngkatan adalah sebago I
berikut:
a. Knbupatenf Kola

I} Mengumpulkan data stok dan pemakalan dart Puskesmns


dan Qudang Farmasl dan Qudang Program tlap bulannya.
2} Mengorganlsnslkan data terse but kedalam {onnat laporan
stek yang berlaku untuk dlklrlm ke Pusat atau Provlnsl,
tanggn! 10 tlap bulannya
b. ProvlnsJ:

I} Mengumpulkan data stok dl Qudang Farmasl dan Program


serta lapomn stok darl kabupatenj'kota
2) Mengorganlsnslkan data terse but kedalam format laporan
stek yang berlaku, untuk dlldrlm ke Pusat, tanggal I!I
setlnp bulan nya.

D. Pendanaan
Komltmen pemerlntah untuk mengalokastken anggaran darl belanja
negara untuk kesehatan dlsesualkan dengan peraruran perundang-
undangan yang berlaku untuk memberlkan kesempatan yang balk dalam
menjamln penlngkatan pendanaan untuk ellmlnasl malaria. SelanJutnya,
provlnsl dan kabupaten/kota Juga harus mengalokaslkan anggnran
mereka untuk kesehatan sesuat dengan ketentuan peraruran perundang-

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
97-

undangan ynng berlaku.


Standar Pelaynnan Minimal memuar ketenruan len tang jenls dan
mutu pelaynnan dasar ynng merupnkan urusan wajlb daerah
(knbupatenjkota) yang berhak dlperoleh senap warga negara. Malaria
tidnk masuk dalam Standar Pelayanan Minimal. mesldpun demlklan
ellmlnasl malaria merupakan prtorilllS naslonal dlrnana ellmfnasl rnalarta
menjadl Indlkator RNMN.
Pt!mblaya:m Program Malnrta dapat dlldentfflkasl dari berbagal
sumber mula! dart anggamn pemerlntah dnn dart berbaga] sumber
lalnnya, sehlngga semua potenst sumber dana dapat dldayagunakan.
Pt!ndayngunaan alokasl sumber dana secara tepat, balk dl Ungkal pusat
maupun daerah harus dllaksanaknn melalul komltmen pemblayaan
pemertnt.ah puaat dalam Anggaran Pendapatan dan BelanJa Naslon.al
(APBN)dan penlngkatan pemertntah daerah dalarn Anggamn Pendapatan
dnn Belanj.a Daeroh JAPBD)dan penertmaan dana hibah.
Aloknsl dana dalam anggamn nasiena! dan daerah (provln.; dan
kabupatenj kota) bertujuan untuk memblnyal pelaksanaan kegtatan
pemertntahan dan menentukan arah serta prtorltas pembangunan
sebagat upaya mendukung pencapalnn target Ellminas! Malaria tahun
2030 dan upnya untuk mempertahankan status bebas malaria.
Pt!mblaynan keglatan progmm Mnlarla. saat Inl dldaparkan dart sumber
pemblayaan melalul nnggaran pernertntah, hlbah dan jamlnan kesehatan
ndnlah sebagal berlkut:
I. Dana dekosentrasl [dekcn]. ynitu dana dart pemertntah pusat JAPBN)
yang dlbertkan kepada pemertnrah daerah .ebagal Instansl ""rUkal
yang dlgunakan sesual dengan rungsl. dlgun.akan untuk mernperkuat
jeJartng kemltman dl daerah meialul llntas program dan IInta.
sektor, mentngkatkan monitortng dnn evaluasl progmm peneegahan
dnn pengendallan malaria dl kabupatenj' kota melalul pembtnaan
teknls maupun menfngkntkan kompetensi perugas Malaria.
2. Dana Alokasl Khusus jDAK) bldang kesehatan adnlah dana
perlmbangan ynng dItujuknn untuk menciptakan keselmbangan
keuangnn entara Pemertntah PuSllI dan Pernertntah Daerah dalam
Pt!mbangunan Kesehatn.n dI Daerah. Dana Inl dtserahkan kepada
dnemh melalul pemerintah daerah kabupaten/ kota untuk
menyedlakan praeerana dalarn mendukung p.rogam pencegahan dan
pengendaUnn malarta, Dana bersumber DAKunruk Pen.anggulangan

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -98-

malaria saar Inl terdlrt dar! OAKnslk dan Non nslk.


3. Bantuan Operasional Kesehatan (BOKIdlserahkan kepoda rasilitas
pelayanan kesehatan untuk memblayaI cperaslona! petugas, dan
dapat dlgunakan sebagal transport ""tugas rasllilas pelaynnan
kesehatan dalarn mngka penyeUdlkan kasus malaria. dtatrtbust
kelambu malaria.
4. Anggnran ""ndapolan dan BelanJa Daerah (APBDI
.5. Alokasl pemblaynan dart APBD digunakan untuk memblayaI
pelaksanaan Keglatan progrom Malaria dl tlngkat provlnsl maupun
kabupatenj' kota, berdasarkan tugas, pokok dan fungst dart
pemertntah daerah,
6. Dana Hlbah
Dlsamplng dana dart pernertntah kegtalan operaalonnl pengendaltan
malaria terutama dl pusat, provtnsl dan knbupatenj' kota dlbIayaI
oleh banruan Hlbah.
7. Swasta
Oalam upayn keberlanjutan pembIaynan penanggulangan malaria,
perlu menlngkalkan dana tambahan dart sumber lain sepertl seletor
ewasta melalul dukungnn dart dana mnggung jewcb soslal
perusahaan.

Kementerlan Desn, Pembangunan Daerah Tenlnggnl dan


Trnnsmlgmsl juga dlhnrnpkan dapat mendukung pendnnaan, termasuk
untuk elImlnasl malaria sebagal salah saru progmm prtorttas. Setlap desa
juga menertmn alokasl anggnmn tahunan yang secara bebas dapat
dlalokaslkan untuk program apa pun yang dllnglnkan, tennasuk keglntan
ellmlnasl rnalarta yang merupaknn prtcrltas naslonal terutama penguotiln
kegtatan survetlans mlgrasl malaria dl dl Desa untuk daerah pada tahap
pernbebasan (endemls rendnh] dan tahap pernellharaan (bebas malarial.
Sebuah kerangka muln-sekteral untuk eltmlnasl malaria dl
Indonesia dapa; dlkembangkan untuk mendukung advokasl kepada
Kemenlerian dan Lembaga dan pengampu kepennngan rerkalt balk dl
pusat maupun dl daerah untuk menJamln kebertangsungan upnya
ellmlnasl malnrla maupun mempertahankan status bebas malaria.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
99-

BABxn
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PemantaUAndan evaluast program Pennnggulanll"n Malarta merupakan


salah satu rungs! rnanajemen untuk menllal keberhasllan pelaksanaan
program Malaria. Pemnntauan dllakukan seeara rutin dan berkala agar
masalah dalam pelaksanaan keglatan program dapar diketahui lebih awal dan
dapat segera dll"kukan tlndaknn perbalkan. PemantaUAn dan evaluast
program Penanggulangan MaJarta dllakukan secam berkala dtsesualkan
dengan keburuhan minimal I tahun seknlI untuk mengukur pencapalan rujuan,
Indlkntor dan target yang telah dttetapkan. Seluruh kegiatan program
dlevnJuasl balk aspek masukan (lnpul), proses, keluaran (ourpu~, hasll
(oulco"",) maupun dampak (impoctl dengan eara menganallsa laporan rutin
yang masuk, rnenelaah laporan kunjungan/supervlsl, wawancara ke perugas
kesehatan ataupun masyarakat sasaran.

Pemantauan dan evaluast merupakan tanggung jewcb maslng maslng


tIngkat pelaksana program, mulal dan pelaksana program di Puskesrnas,
dlnas kesehntan knbupaten/kota, dlnas kesehatan provtnst sampal dengan
Pemenntah Pusat. Untuk rnenllal program seearn keseluruhan dlperlukan
beberapa tndlkater, Hasil dan pernantaunn dan evaluasl Inl dipergunnknn
untuk dasa r perencanaan tahun bertkutnya. Indlkator Program MaJartn
merupakan alat ukur kinerja dan kemajuan program (mark"" oJ progress'
serta untuk mempermudah anallsis dam, KemaJuan ntau keberhastlan
program Penanggulangan Malana dinilai dan beberapa indikator, sebagal
bertkur:

Indlkm.orProgram Malaria dllnkukan analtsls unruk mendapatkan hastl


pencapalan keberhasilnn program yang dlllhat berdasarkan jumlah

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -100
-

kabupalenjkota dan provlns! yang mencapal Elimlnnsl Malnrla serta [umlah


desajkelurahan, keearnnran, kabupatenjkota, dan provlnsl yang mn.ih
memllikl beban tlnggl [endemts]. Apabtla dar! hasll analtsts. maslh belum
mencapal keberhnsllan progrnm maka dlsusun rekomendasl dan umpan balik
untuk perbatkan program.

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
101
-

~ !? -- !' !!! !? -
- ~ ~

..'•" ...i ... > 'lI ....~ 5 :;;g,R"=I' {~[] I 4' .. ~ E' ';i
C' ~
• '" '" s: • e If ~!i'CTE"'" 9.,01:.15
III
~ (/)0 "--§ .ca=- a-:::g-_ •• SC-:JO

"'.
=-!!.
•~ ~
'"'" ':
..

•"
~ !l"
e
'"e'" ~"i
c ., ~ Cg2- C ;I !!. S'

.
e,
Ii
"b
!
0.'. ifg
Ii"-
s
~
If
,,_11
"".
:rOo=.
,•'" e,
C
"- -o· -e
e
C f ~
s,
"&
3

..
~

••
a ~ dIS"
g-
=~
~
~ -c ~[ [
~
" - SS
".
3 ;3
e- §: S" &
3
".
" "'"
9
". ~
3
c
0
".
W
5'
ii ~;- [ ;p e 7<
'I d'
m
••
'"• ri. Ii !! - §'
~ 0
[
..s
0

• •
» • '"~ ~ '"~
•":; • ~ ~l 5 ~ " !!. ~
", ~ - "1:' !;"
.; ~ .; e,
;; ~ n
"" • ;- 3 •s
, ,~
g
, '"~ ~
"
3
• (/)

Ii ,
:l'
,
"
"- )<c"-"
Q

~
• i!_
"~
z

2'
• ~ ~ - E!
"-

•s
'!l

-

~
"
i O.:_
C
i!!
~ •
" 0
ri
~
~
" •
~
(/)

"3 1!!
v v l ".
-g
c ..
!:
2:
!:
a3 ;}
;s • !- a ,
!!!. a
~ ~ ~ •
~
~
'if
!j
-e
~ '"
~
!

s-
a <
<
~j
-0
3
< ·
~;'
".
Q..
xr
c ~~

~< ......
<
~~
~~ -e ••
s;g
!l""
!!.

§~ ,,-
0- :l';}
< < ..,3
".
ci'
"Ii
<
~.
;f<
.,.0-
.::I
< 3
R"{l"
sr
II
5
II
•3 ~'f
:§il ..
< .
;p
..
a::' ...

·"
tr
-e
i'"
tr ".
r-
!!!! a'"
~ •
c
'"

www.peraturan.go.id
2022, No.978 -102
-

!:<
~ ~
= I~ = Ip =
'!I'1J
"",
c ..
~= Il:~flll 5 eo i
6li"1i"
~f
:! :111 eo~,"'li
.. •... §"p£i

[til i :; al 1
e
i~~~
~1~ 1f~
:1'ti ;:
p

=- ~ .;s
,
II
il i
!. Ii"
E-

j ~

I
6'
0

Ii
~r
e,

~.;
.... if
'-
~
I
~

.. • !~!
[
'-
0
a
s
"••0
..•a
';j
0

~
g>'"
I"
o ... •...
3 - ; ~ Ii"
5":! ~ • •
....e •
"':1-

"•
0
:::
~ IS:
0
If
..,• "
~
~
5§ •jj 6"
:.~ ~
g-;
:z::a . ~
i
8if'

~
" " aj
~ a "
" ~

(; s s
~ ~ ~ ~
j ~

< < < < <

< <

< <

...
< <

www.peraturan.go.id
2022, No.978
-
103
-

BABXm
PENU1'tJP

Dengan dtrerapkannya pedoman penanggulangan malaria maka


diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan
termasuk rnasyarakat dan swasta dalam menjalankan penanggulangan
malaria untuk mencapal ,arge, ellminasl malaria di wtlayah maslng-maslng
maupun tingkat regional dan naslonaL Dalam mencapal ellminasl malarta
terdapat banyak tantangan yang hams dihadapl oleh Pemetintah dan
Pemerintah Daernh antara lain untuk menjaga konsistensi komftmen dalam
penyedtaan sumber daya dan menjaga kualitas sumber daya. Oleh karena ltu,
dibutuhkan komitmen bersama agar target eltmtnasi malaria pada tahun
2030 di indonesia dapat tercapal dan kegtatan pennnggulangan malaria dapat
dtlaksanakan seeara berkeslnambungan.

MENTERJ KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI O. SADIKIN

www.peraturan.go.id

Anda mungkin juga menyukai