Anda di halaman 1dari 6

Laporan Studi EHRA Tahun 2022 Kota Solok

BAB II

METODOLOGI DAN LANGKAH STUDI EHRA

2.1. Penentuan Kebijakan Sampel

EHRA adalah studi yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapakan 2 (dua)
teknik pengumpulan data, yakni 1) Wawancara (Interview Responden) dan 2) pengamatan
(observation Enumerator). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah
Enumerator (kader kesehatan) yang dipilih secara kolaboratif oleh tim pelaksana EHRA Kota
Solok. Sementara Sanitarian bertugas menjadi Supervisor selama pelaksanaan survey. Sebelum
turun ke lapangan, para sanitarian dan enumerator diwajibkan mengikuti pelatihan enumerator
dan supervisor selama dua hari. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar wawancara dan
pengamatan, pemahaman tentang instrumen EHRA, latar belakang konseptual dan praktis
tentang indikator serta diskusi.

Unit sanitasi paling utama (Primary Sanitasi) adalah kelurahan. Unit sanitasi ini dipilih
secara proposional dan random berdasarkan total RT dalam setiap kelurahan yang telah
ditentukan menjadi area survey. Jumlah sampel riper kelurahan minimal 8 (delapan) RT dan
jumlah sampal per RT sebanyak 5 (lima) responden. Dengan demikian jumlah sampel per
Kelurahan adalah 40 (empat puluh) responden. Yang menjadi target responden adalah ibu-ibu
rumah tangga atau anak perempuan yang sudah menikah, dan berumur antara 18 s/d 60 Tahun

Panduan wawancara dan pengamatan dibuat terstrukutur dan dirancang untuk dapat
diselesaikan dalam 30 – 60 Menit. Panduan diuji kembali dalam hari kedua pelatihan enumerator
dengan try Out ke lapangan. Untuk mengikuti standar etika, informated consent wajib dibacakan
oleh enumerator sehingga responden memahami betul hak-haknya dan memutuskan keikut
sertaan dengan sukarela dan sadar.

Pekerjaan entri dikoordinir oleh tim dari Dinas Kesehatan Kota dan dikoordinasikan kepada
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, sebelum melakukan entri data, tim data entri terlebih
dahulu mengikuti pelatihan singkat data entry EHRA yang difasilitasi oleh Tim dari Dinas
Kesehatan Kota Solok dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat serta tenaga ahli yang telah
terlatih dari Provinsi Sumatera Barat. Selama pelatihan itu, tim data entri dikenalkan pada
struktur kuesioner dan perangkat lunak yang digunakan serta langkah-langkah untuk uji
konsistentis yakni formulasi yang dibuat dengan mempergunakan microsoft excel serta perangkat
pendukung lainnya untuk menganalisis data yang sudah di input.

Metodologi dan Langkah Studi EHRA | II - 1


Laporan Studi EHRA Tahun 2022 Kota Solok

Untuk Quality Control, Tim Spot Check mendatangi 5% rumah yang telah disurvei. Tim Spot
Check secara individu melakukan wawancara singkat dengan kuesioner yang telah disediakan dan
kemudian menyimpulkan apakah wawancara benar-benar terjadi dengan standar yang
ditentukan. Quality control juga dilakukan ditahap data entri. Hasil entri di chek kembali oleh Tim
Panitia pelaksana kegiatan. Sejumlah 5% entri kuesioner diperiksa kembali.

Kegiatan Studi EHRA memerlukan keterlibatan berbagai pihak dan tidak hanya bisa
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Solok. Agar efektif, Dinas Kesehatan Kota Solok
diharapkan bisa mengorganisir pelaksanaan secara menyeluruh.

2.2. Penentuan Strata Kelurahan

Sebelum pelaksanaan studi EHRA dilaksanakan, terlebih dahulu harus dilakukan koordinasi
dengan Kelompok Kerja (Pokja) sanitasi/PKP yang ada di Kota Solok. Beberapa kesepakatan yang
harus tercapai dalam rapat koordinasi di tingkat Pokja adalah salah satunya menentukan besaran
sampel yang akan diambil dalam pelaksanaan studi EHRA dan bagaimana cara melakukan
sampling yang baik berdasarkan atas metodologi yang telah ditentukan dalam panduan praktis
pelaksanaaan EHRA (edisi Oktober 2022)

Berdasarkan hasil dari kesepakatan pokja sanitasi Kota Solok, untuk pelaksanaan studi
EHRA pada Tahun 2022, tidak akan dilakukan kegiatan penentuan strata dari setiap kelurahan
karena studi EHRA akan dilaksanakan pada seluruh kelurahan di setiap kecamatan yang ada di
wilayah adminitrasi Kota Solok.

Sebagai informasi jika metoda pengambilan sampel dengan pengkategorian stratifikasi


kelurahan yaitu berdasarkan a). kepadatan penduduk, b). adanya kawasan miskin, c). kelurahan
yang berada pada sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dan d). adanya kejadian banjir dan
genangan, lebih bertujuan dalam pengambilan kebijan dalam penenetapan program yang lebih
spesifik nantinya.

2.3. Penentuan Jumlah Responden di Lokasi Area Studi

Pada pelaksanaan studi EHRA Tahun 2022 di Kota Solok tidak dilakukan kegiatan
penentuan strata kelurahan/ desa karena seluruh kelurahan yang ada yaitu sebanyak 13 tiga
belas) kelurahan dari 2 (dua) kecamatan diambil sebagai area studi. Hal ini dilakukan dengan
harapan dari hasil studi EHRA akan dapat dihasilkan gambaran secara menyeluruh tentang kondisi
sanitasi yang ada di Kota Solok.

Metodologi dan Langkah Studi EHRA | II - 2


Laporan Studi EHRA Tahun 2022 Kota Solok

Berdasarkan kaidah statistik, untuk menetukan jumlah sampel minimum dalam skala Kota
digunakan “rumus Slovin” sebagai berikut:

N
n =
N.d 2 + 1

Dimana :

 n : adalah jumlah sampel


 N : adalah jumlah populasi
 d : adalah persentase toleransi ketidak telitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir 5% (d = 0,05)
 Asumsi tingkat kepercayaan 95%, karena menggunakan α=0,05. sehingga diperoleh
nilai Z=1,96 yang kemudian dibulatkan menjadi Z=2.

Adapun Jumlah keseluruhan kelurahan yang ada pada di Kota Solok adalah sebanyak 13
(tiga belas) kelurahan. Dari tiap-tiap kelurahan akan diambil secara sistematis random 8 (delapan)
Rukun Tetangga/RT (Tergantung Banyak RT per kelurahan), dan dari tiap-tiap kelurahan terpilih
kemudian diambil 5 rumah tangga sebagai sampel dengan proses pengambilan sampel secara
systematic Random Sampling. Maka secara keseluruhan, jumlah sampel dari tiap kelurahan
adalah 40 (empat puluh) responden. Secara keseluruhan, jumlah sampel yang akan diambil dalam
pelaksanaan survey EHRA di Kota Solok di Tahun 2022 ini adalah sebanyak 520 (lima ratus dua
puluh) sampel.

Dalam hal ini dikarenakan ketersediaan data di Kota Solok yang dirasa perlu untuk
dilakukan pemutakhiran dan untuk memotret rumah tangga secara keseluruhan, maka
Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Kesehatan Kota Solok menargetkan untuk melakukan
melakukan survey pada seluruh rumah yang terdapat di wilayah administrasi Kota Solok. Untuk
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1
Rekapitulasi Data Minimum Studi EHRA (Sampel)
Kota Solok Tahun 2022

Jumlah Responden/ Koordinator


Kecamatan Enumerator Supervisor
NO Kelurahan kuesioner Puskesmas

1 Lubuk Sikarah 7 280 34 7 7


2 Tanjung Harapan 6 240 29 6 6

Jumlah 13 520 63 13 13
Note : Standar Minimal Sampel EHRA @40 sampel/kuesioner per kelurahan

Metodologi dan Langkah Studi EHRA | II - 3


Laporan Studi EHRA Tahun 2022 Kota Solok

Tabel 2.2
Rekapitulasi Sampel Data Studi EHRA (Sensus)
Kota Solok Tahun 2022

Target
No Kecamatan Kelurahan Input (%) SELISIH Enumerator Supervisor Koordinator
Kuesioner
1 Lubuk Sikarah Tanah Garam 4.660 2.209 47,40 2.451 11 1 1

VI Suku 2.060 965 46,84 1.095 6 1 1


Sinapa Piliang 475 230 48,42 245 2 1 1
IX Korong 587 200 34,07 387 2 1 1
Kampai Tabu Kerambil 871 437 50,17 434 2 1 1
Aro IV Korong 979 624 63,74 355 4 1 1
Simpang Rumbio 2.530 1.334 52,73 1.196 7 1 1
2 Tanjung Harapan Koto Panjang 616 409 66,40 207 6 1 1
Pasar Pandan Air Mati 1.851 751 40,57 1.100 4 1 1
Tanjung Paku 1.840 1.092 59,35 748 5 1 1
Nan Balimo 2.776 1.222 44,02 1.554 7 1 1
Kampung Jawa 2.564 1.402 54,68 1.162 6 1 1

Laing 521 256 49,14 265 1 1 1


Jumlah 22.330 11.131 49,85 11.199 63 13 13

Metodologi dan Langkah Studi EHRA | II - 4


Laporan Studi EHRA Tahun 2022 Kota Solok

Dari tabel 2.2. rekapitulasi sampel data studi EHRA (sensus) di Kota Solok terlihat belum
sepenuhnya mendapatkan data yang di targetkan, dimana dari 22.330 (dua puluuh dua ribu tiga
ratus tiga puluh) target kuesioner yang hendak dicapai baru 11.131 (sebelas ribu seratus tiga
puluh satu) data yang terinput dalam sistem rekapitulasi data/App Sheet (49,85% skala Kota).
Adapun persentase sampel yang dibawah pencapaian skala kota yaitu terdapat pada kelurahan
Tanah Garam, VI Suku, Sinapa Piliang, IX Korong, Pasar Pandan Air Mati, Nan balimo dan
Kelurahan Laing.

Jika dilihat dari tabel 2.1. Rekapitulasi Sampel Data Studi EHRA (Sampel). Dalam penentuan
jumlah sampel per-kelurahan sebagaimana dijelaskan pada alinea sebelumnya, jumlah sampel
minimal dalam satu kelurahan adalah berjumlah 40 (empat puluh) Sampel kuesioner dengan
jumlah total sebesar 520 (lima ratus dua puluh) sampel. Maka untuk proses analisis sudah layak
untuk dilakukan. Secara umum formula dalam penentuan target sampael dijelaskan pada sub-bab
3.1 berikut;

2.4. Penentuan Jumlah Responden di Lokasi Studi

Unit Sanitasi Primer (PSU = Primary Sanitasing Unit) dalam EHRA adalah kelurahan. Karena
itu, data RT per kelurahan mestilah dikumpulkan sebelum memilih KK. Jumlah responden dalam
tiap-tiap kelurahan diambil rata-rata 40 responden, dalam satu RT diambil 5 responden.

Cara menentukan rumah tangga yang akan dilakukan survey, sebagai berikut.

1. Mengurutkan RT per kelurahan


2. Menentukan angka interval (Ai). Untuk menentukan Ai, perlu diketahui jumlah Total RT
total dan jumlah yang akan diambil. (Jml Total RT : “X” dan Jml RT yang akan diambil
“Y”) maka angka interval (ai) adalah jumlah RT kelurahan/Jumlah RT yang diambil “ Ai =
X / Y (dibulatkan)
3. Untuk menentukan RT pertama, kocoklah atau ambilah secara acak angka antara 1 – Z
(angka random). Sebagai contoh, angka random (R #1) yang diperoleh adalah 3
4. Untuk memilih RT berikutnya adalah 3 + Z = ............ dst.

Rumah tangga/responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random), hal ini
bertujuan agar seluruh rumah tangga memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai
sampel. Artinya, penentuan rumah itu bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor
ataupun responden itu sendiri. Tahapannya adalah sbb.

Metodologi dan Langkah Studi EHRA | II - 5


Laporan Studi EHRA Tahun 2022 Kota Solok

1. Pergi ke rumah tangga terpilih. Minta daftar rumah tangga atau bila tidak tersedia,
buat daftar rumah tangga berdasarkan pengamatan keliling dan wawancara dengan
penduduk langsung.
2. Bagi jumlah rumah tangga (misal 25) dengan jumlah sampel minimal yang akan
diambil, misal 5 (lima)
3. Diperoleh Angka Interval (AI) = 25/5 = 5
4. Ambil/kocok angka secara random antara 1 – AI untuk menentukan Angka Mulai (AM),
contoh dibawah misal angka mulai 2
5. Menentukan rumah selanjutnya adalah 2 + AI, 2 + 5 = 7 dst.

2.5. Karakteristik Enumerator Dan Supervisor Serta Wilayah Tugasnya

Pada setiap pelaksanaan survey diperlukan petugas yang melaksanakan pengambilan data
dilapangan. Petugas tersebut kemudian yanga kita kenal sebagai Enumerator. Enumerator yang
melaksanakan studi EHRA Tahun 2022 di Kota Solok adalah Kader kesehatan di setiap kelurahan.
Pemilihan Kader kesehatan sebagai enumerator dalam studi EHRA ini adalah dengan
pertimbangan bahwa kader kesehatan yang lebih sering berintegrasi dengan masyarakat.

Dalam pelaksanaan studi EHRA, selain adanya enumerator yang bertugas secara langsung
melakukan pengambilan data responden, juga adanya supervisor yang bertugas melakukan
pengawasan dalam pelaksanaan studi EHRA terutama dalam hal pengambilan data dan verifikasi
kuesioner. Fungsi supervisor yang lain adalah melakukan spot check kepada responden yang telah
di survey oleh enumerator. Dalam studi EHRA ini, yang menjadi supervisor adalah sanitarian
puskesmas.Tiap-tiap orang supervisor membawahi beberapa wilayah untuk dilakukan supervisi.

Petimbangan utama pemlihan sanitarian puskesmas Kota Solok sebagai supervisor pada
studi EHRA ini berdasarkan pertimbangan bahwa sanitarian memiliki kemampuan dan
pengetahuan dalam bidang kesehatan lingkungan dan lebih mengenal wilayah kerja mereka
sehingga akan memudahkan mengevaluasi hasil kerja enumerator.

Metodologi dan Langkah Studi EHRA | II - 6

Anda mungkin juga menyukai