PEREGANGAN DI
TEMPAT KERJA
FORMAYOZA,SKM,MKM
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT 2017
PENDAHULUAN
• Baik : latihan fisik yang dimulai sejak usia dini hingga usia
lanjut
• Benar : latihan fisik yang dilakukan sesuai dengan kondisi
fisik dan secara medis mampu dilakukan tanpa menimbulkan
dampak yang merugikan.
• Terukur : latihan fisik yang dilakukan dengan mengukur
intensitas latihan dengan menghitung denyut nadi latihan dan
lama waktu latihan.
• Teratur : latihan fisik yang dilakukan secara teratur dalam
seminggu dengan selang waktu untuk istirahat.
TAHAPAN DALAM SATU SESI LATIHAN FISIK:
• Latihan Pemanasan:
• Latihan Peregangan:
• Latihan Inti:
• Latihan Pendinginan:
Latihan fisik dengan BBTT di tempat kerja perlu diprogram dan direncanakan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan pekerja maupun perusahaan agar mendapat manfaat yang optimal. Bentuk
latihan fisik disesuaikan dengan kondisi fisik dan kondisi pekerjaan
KONTRA INDIKASI LATIHAN FISIK
• Kontra Indikasi Absolut jantung koroner ,
Aritmia, Angina pektoris , Dekompensasio
kordis, Hipertensi, Anemia berat: Hb ≤ 6 gr/dl,
Diabetes melitus, Hipertiroid, Gangguan
kejiwaan.
• Kontra Indikasi Relatif: Tekanan darah tinggi:
sistol >160 mmHg, diastol >100 mmHg,
Kardiomiopati, Kelainan katup jantung, DM
dengan kadar gula darah sewaktu >250 mg/dl ,
rasa lelah yang berlebihan, nyeri perut dan nyeri
punggung, Gangguan pernapasan, seperti
serangan asma, PPOK, Demam
PRODUKTIVITAS KERJA
kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau
mungkin yang maksimal.
• Faktor yang berpengaruh kapasitas kerja (umur,
jenis kelamin, kebugaran jasmani, antropometri dan
status gizi) dan beban kerja, termasuk beban tambahan
akibat faktor lingkungan (faktor fisik, kimia, biologi, sosial
• Faktor penyebab kelelahan faktor fisik
(penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat
udara, suara, radiasi, dan tekanan udara), faktor kimia,
faktor biologis, faktor fisiologis, dan faktor mental
psikologis.
PELAKSANAAN AKTIVITAS FISIK DAN
LATIHAN FISIK BAGI PEKERJA
Pekerja administrasi
– peregangan tangan
– peregangan lengan
– peregangan punggung
Program Peningkatan Kebugaran Jasmani di
Tempat Kerja
Latihan fisik terprogram yang dianjurkan :
• Senam aerobik
• Jalan cepat
• Sepeda statis
• Treadmill
Pengukuran Kebugaran Jasmani
• pemeriksaan prapartisipasi
PEMERIKSAAN PRAPARTISIPASI
I 1,6 25 1 -
II 1,6 20 2 15
III 1,6 20 2 10
IV 1,6 20 2 5
V 1,6 15 2 10
VI 1,6 15 2 5
METODE PEMERIKSAAN KEBUGARAN JASMANI BAGI
PEKERJA
• Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Pinggang (LP)
Normal 21 - 24,9
• Daya tahan jantung paru : tes jalan kaki Rockport dan
tes bangku YMCA
• Kekuatan dan daya tahan otot (sit-up)
• Fleksibilitas tes mistar
Tanggal pengukuran: . . . . . . . . . . . . .
NO TINGGI BERAT
NAMA UMUR L/P TENSI NADI IMT
DADA BADAN BADAN
Pemeriksa fisik : . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PEREGANGAN DITEMPAT KERJA
KONSEP KOREOGRAFI
ERT 140415 26
PEREGANGAN (STRETCHING)
ERT 140418 27
MANFAAT PEREGANGAN DI TEMPAT
KERJA
• Mengoptimalkan aktivitas sehari-hari
• Meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh
• Meningkatkan mental dan relaksasi
• Mengurangi ketegangan otot
• Meningkatkan fleksibilitas jaringan otot
• Mengurangi risiko cedera otot (kram)
• Mengurangi risiko nyeri/cedera punggung
• Meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh atlet
• Mengurangi keluhan saat menstruasi
ERT 140418 28
KONTRA INDIKASI
PEREGANGAN DI TEMPAT KERJA
ERT 140418 29
TIPS BEKERJA DENGAN
MENGGUNAKAN KOMPUTER
ERT 140418 31
POSISI ERGONOMI
ERT 140418 32
sebagai bentuk contoh latihan
peregangan di tempat kerja
ERT 140418 33
ERT 140418 34
ERT 140418 35
ERT 140418 36
ERT 140418 37
ERT 140418 38
ALUR KEBUGARAN JASMANI
TERPROGRAM DI KEMENKES RI