Anda di halaman 1dari 48

RISET DOKUMENTASI TOKOH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

KH. HASYIM ASYARI

Disusun untuk Memenuhi


 Tugas Mata Kuliah Orientasi Baru Teori Belajar dan Pembelajaran

Disusun Kelompok 3 :
Fatkhussarifin 22080900020
Trio Nurdianto 22080900022
Erwin Saputra 22080900021
Reni Indra Setiawati 22080900031
Riki Hendrawan 22080900035

       

Kelas : B
Dosen : Dr. Happy Indira Dewi, ST., MT..

PROGRAM  STUDI  MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
DAFTAR ISI

Halaman Depan................................................................................................................................
Translate Video dan Pewarnaan......................................................................................................
Biografi KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng-Jombang Jawa Timur...................................................
Tabel Keseluruhan Kolompok.......................................................................................................
Tabel Khusus KH Hasyim Asyari.................................................................................................
Pembahasan Pembelajaran KH Hasyim Ayari dan Modul............................................................
Penutup..........................................................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................................

ii
Translate Video dan Pewarnaan

Metode Media Materi Waktu Evaluasi Tempat


Video 1
Judul Video : Ngaji Filsafat 257 : KH. Hasyim Asy'arie - Pendidikan
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wMHTd9u2QXg
Alat Transkrip : https://www.happyscribe.com/

Temanya juga tidak jauh dari pendidikan beberapa nanti kita bawa lagi malam ini yaitu dari
karya beliau materi kita pas se kita juga pernah membahas Putra beliau Kyai kita mulai ya
kalau dari sisi keturunan beliau ini kalau diurut nanti masih satu ini keturunan dari Sultan
hadiwijaya kemudian melalui Pangeran penuh dari ke atas Nanti punya sambungan juga
dengan Maulana Ishak Sunan Giri nanti di TV ini nanti ada hubungan dengan Kyai Ahmad
Dahlan yang kita bahas minggu yang lalu jadi ini dua orang ini agak nyambung secara
silsilah maupun secara seperti saya bilang Minggu lalu mereka berdua ini kan sama-sama
pernah berguru di Mekkah ke Syekh Ahmad Khatib minangkabawi dan akrab sampai tua
meskipun sudah mendirikan Nahdlatul Ulama di dalam pendidikan Muhammadiyah ada
cerita satu ketika santrinya Kyai Dahlan ini pingin nyantri juga di tepi namanya anak
namanya cerita tentang gurunya bahwa guru saya itu punya beberapa program tapi kok ya
banyak bully orang kalau bahasa hari ini dan Minggu lalu saya cerita Bagaimana misalnya di
dalam ingin meluruskan kiblat dan macam-macam terus penentangnya banyak kemudian saya
tanya guru namanya siapa namanya di daerah kamu harus ikut sama guru karena dia ini kalau
bahasanya Kyai Haji semua orang dalam itu ya lurus sudah jalannya harus kamu ikuti jadi
meskipun sudah berpisah punya organisasi yang berbeda yang kadang-kadang lamonganmu
Tuhan pada tidak beliau masih saling menghormati saling menghargai hari ini kata-kata
mulai luntur Saya tidak tahu rasanya kok ada persaingan antar ustadz-mez saja kompetisi di
bidang dakwah ada macam-macam fenomena hari ini diantara yang di prihatinkan oleh pada
zaman itu itu ketika kau makan umat Islam Oke mari kita mulai langsung saja kita ke
gagasan-gagasan Beliau pastinya yang terbayang di kepala kita kalau ngomong tentang Kyai
Hasyim di ranah pendidikan ya dengan pondok pesantrennya dengan bentuk Hurufnya yang
sampai hari ini masih luar biasa sebenarnya kita mulai ini kalimat untuk kalian 6 segera
mempergunakan masa muda dan umur untuk memperoleh ilmu 
Besok pagi presentasi harganya malam ini kontak-panting Terus besoknya masuk Mohon
maaf Pak printernya error atau kamu telat masuk alasannya bocor saya ndak tahu alasan buat
bocor itu sampai hari ini kalau masih dipakai Oke jadi yang pertama itu menunda-nunda
diantara musuh yang harus kamu kalahkan saat muda itu dirimu sendiri dan musuh balik
besar itu menunda-nunda ini besok saja nanti saja waktuku masih banyak umurku masih
panjang umur masih muda senang-senang dulu lah dan seterusnya hati-hati dengan jebakan
menunda-nunda yang kedua berangan-angan panjang itu pakaian banyak kalau-kalau
sehingga yang penting-penting terus Terlewatkan Seandainya ya Seandainya saya ini nanti
lulus cepet kilo-kiro kerja apa enaknya itu bolak-balik gitu aja jadi akhirnya apa tidak
beraktivitas tidak jadi belajar tapi tidak ada satupun yang di wujud jatuhnya hanya dingin saja
aku punya uang sebanyak itu Andai saja aku punya pasangan sejati itu andai saja terus santai-
anting Nah itu dua musuhmu ya tadi menunda-nunda dan angan-angan panjang Oke coba
perhatikan postingan-postinganmu itu biasanya kalau ndak ngomong orang lain ya ngomong
nggak jelas angan-angan saja kamu perhatikan kalau sudah begitu ya cepat-cepat kamu

1
koreksi kamu kembali ke jalur yang benar Oke jadi pertama-tama ini ya kerupuk Yang
pertama zaman itu kalau beliau lahir 1871 14.000 zaman waktu kita masih asik-asiknya
dijajah Belanda tapi sudah mulai Umat Islam di seluruh dunia ingin bangkit melawan sama
seperti ceritanya Kiai Dahlan Minggu lalu mulai kenal gerakan-gerakan Muhammad Abdul
Jamaludin ampuni mulai membaca-baca Almanar dan lain sejenisnya untuk bangkit melawan
penjajahan ini unik karena nanti Islamic revivalism ini melahirkan kesadaran baru termasuk
dalam kajian ilmunya kalau sebelumnya orang belajar Islam itu kan ngerti ini fikih ilmu
kalam kemudian tasawuf tapi di kelompok modernish Islamic Revival di sini tema-temanya
mulai geser tema-temanya pendidikan tema-temanya anti penjajahan pokoknya tema-tema
kebangkitan sosial jadi kalau Sebelumnya kan tema kajian Islam itu sebagian besar tentang
langit bahas tentang Allah akhirat surga kita butuh wacana-wacana yang membahas
kehidupan konkrit kita kemiskinan keterjaran pendidikan yang kurang dapat kalau dulu orang
yang dibahas Apakah besok kita bisa melihat Allah terus mata itu melihatnya hanya yang
fisik fisik saja Berarti kalau kita bisa lihat Allah pakai mata melihatnya secara fisik terus kita
dibangkitkan itu jasadnya kayak Imam ghozalinya saja jasadnya juga belum biasanya kan
sudah hancur nanti Allah memberi jasad yang baru yang berdosa jasad lama Zaman dulu
yang masih bahasa langit sekarang mulai kita asik diskusi tentang langit di bumi akhirnya
kita dijajah mulai tema-temanya itu nanti yang disebut lagi ya diawali dari Timur Tengah
mulai Mesir Turki India Pakistan dan sekitarnya termasuk Indonesia jadi sedang semangat-
semangatnya ini makin yang kedua settingnya adalah berkembangnya semangat untuk
melawan penjajah nasionalisme dan juga sebagian Bahkan punya semangat seperti dulu 
 Cu
 malam se oke yang belum Makanya Kyai Hasyim agak berbeda dengan Minggu lalu dari
barat kalau memang bermanfaat diambil saja tapi kalau Kyai Hasyim lebih hendaklah kita
lebih baik pakai milik kita sendiri karena ini masih era-era perjuangan jangan dicampur-
campur strateginya berbeda tapi dua-duanya sama-sama memberi kontribusi yang besar
sama-sama bersemangat untuk menaikkan level pendidikan umatnya karena kuncinya
kekalahan kita itu nomor satu sebenarnya di pendidikan peradaban itu disebut peradaban
penguasa dunia nomor 1 sebenarnya kuncinya ilmunya dulu Yunani Jaya pusatnya peradaban
ketika filsafat Jaya lahir Islam juga disebut pusat peradaban ketika Abbasiyah era keemasan
Jaya dengan Baitul hikmahnya dengan keilmuannya kemudian barat dengan Renaissance
menguasai peradaban ternyata menguasai peradaban itu bukan militer bukan politik tapi
ilmunya dan ini disadari betul oleh Beliau termasuk Kyai Hasyim makam perjuangan vital
pertama yang dilakukan adalah lewat jalur ilmu yang kedua itu semangat untuk anti
penjajahan dan nasionalisme yang ketiga yang membentuk kehidupan pesantren dengan
segala modelnya model hidup yang serba belajar penuh agama tirakat puasa dan lain
sebagainya dengan kehidupan khas Pesantren butuh ketekunan kesabaran ketampakan itu
kehidupan pesantren kalau sekedar ilmu mungkin hari ini kalian bisa belajar sendiri baca
buku sendiri tapi mentalitas Pesantren itu berbeda makanya banyak gerakan Ayo mondok itu
maksudnya pertama-tama melatih mental itu khas Pesantren Kyai Hasyim ini dari Pondok ke
pondok beliau ayahnya Kyai kakeknya Kyai Pondok kemana-mana menjelajahi iya iya ini
besar yang ada di Jawa jadi beliau terbentuk oleh itu sehingga beliau nanti jadi iconnya
pendidikan Islam tradisional dengan khas pesantrennya dan yang keempat di pesantren
akhirnya secara psikologis secara individu punya mental cerdas dan seterusnya kalau pakai
bahasa yang sering kita ambil kayak kita link dulu dari pesantren kan yang diasah
kecerdasannya Ada ustadz yang mendampingi dan yang ke-6 Kalau hari ini Kalian kan bisa
pinter itu instan misalnya apa aja bisa karena bukan begitu ada yang tanya aku tanya aku bisa
asal orangnya nggak ada itu kamu bisa gaya Kayak orang ngerti apa saja kalau dapat PR dari
gurunya adalah makanya sejak dulu meskipun hari ini dikit-dikit Pesantren itu suka dengan
antara lain metode hafalan Kalian sering kan

2
 itu Urgensinya pendidikan menurut Kyai Hasyim penting organisasi yang pertama
mempertahankan predikat manusia sebagai makhluk paling mulia jadi manusia itu sebagai
makhluk paling mulia karena ilmunya bukan karena akalnya Pak Enggak karena ilmunya
ilmu itu kan hasil dari akal ketika sudah didayagunakan kalau hanya punya akal saja Semua
orang punya agama kalau nggak digunakan ya sama saja Maka manusia Kalau ceritanya Nabi
Adam dulu kan Nabi Adam Sebelum turun ke bumi oleh Allah wa alamak ada Mal asma
abullah diajari ilmu-ilmu yang ini yang membuat malaikat tidak berdaya di hadapan Adam
suatu ketika Allah menguji tanya kepada malaikat malaikat Allah dan yang diajari ada jadi
cinta ini manusia Mulia karena ilmu dan ilmu itu adanya lewat pendidikan maka tidak boleh
orang menganggap remeh pendidikan dunia paling penting dalam peradaban manusia itu
dunia pendidikan disitulah manusia bertahan dalam status kemanusiaannya level kemaklukan
yang paling mulia jadi pendidikan jadinya paling penting kalau kemarin kita punya tesis
bahwa jadilah kita manusia yang Manusia manusia yang Manusia itu ketemunya di dunia
pendidikan kalau kita tidak lewat jalur pendidikan kita nggak ketemu ilmu kalau kita ndak
ketemu ilmu yang kemuliaan Kita sebagai manusia dipertanyakan beda dengan yang bukan
manusia kayak binatang itu kan langsung bisa apa-apa langsung bisa sesuai standarnya dia
ayam itu begitu lahir sudah bisa lari-lari tidak pakai belajar jalan nggak pakai neraka dulu
ndak pakai dia sudah ada paketnya beda sama manusia manusia itu panjang masa belajarnya
dari lahir sampai bisa untuk lahir batinnya itu butuh waktu panjang dan untuk menumbuhkan
itu butuh namanya pendidikan itu yang membuat manusia tidak seragam kalau hewan kan
seragam semua bebek itu seragam semua ayam itu seragam semua nggak ada ayam
pemberontak ndak mau aku ikut ayam yang lain Biasanya kalau bulan-bulat ini kita
disembelih semua ayo kita kalau itu manusia itu sudah perang gitu masa aku disembelih
Terus yang bisa seperti itu hanya manusia bekalnya ilmu derajatnya Tinggi karena ilmunya
Terus yang kedua lahirnya peradaban itu karena ilmu jadi melahirkan masyarakat yang
beradab dan beretika kok ada dunia ini rusak ndak karu-karuan dan tertib itu jawabannya
simpel karena kurangnya atau salah ilmu keliru yang dipelajari atau tidak mau belajar sejak
dulu kok di sini kita perang Terus masalahnya sama ndak selesai Nah mungkin kita ndak
belajar ilmu kita dan tambah-tambah Harusnya kalau ilmunya nambah kita berubah tapi kok
ndak berubah berarti kita ndak belajar kita ndak berbudaya dan tidak beretika Kenapa
ilmunya macet tapi semua orang sekolah loh pak mahasiswa banyak bayangkan setahun itu
berapa kita menghasilkan sarjana di seluruh Indonesia satu kampus kayak di UIN tadi 600
orang di wisuda Anggap saja standar yang 600 tahun 4 kali wisuda 6x4 2400 2500 satu
kampus setahun Anggap saja mereka menghasilkan satu skripsi satu skripsi itu
menyumbangkan apa untuk masyarakat kecil sumbangannya tapi kalau kali 2500 itu
harusnya Indonesia dihitung dari jumlah skripsinya ya kan kamu nggak akan kehabisan teori
ndak akan kebingungan nyari jawaban masalah skripsi dimana-mana di sini rumusan 
Meningkatkan kualitas hidup kita dan kualitas masyarakat kita disitu nanti akan lahir
peradaban yang mulia dan beretika basisnya ilmu Saya bilang tadi peradaban Jaya itu ketika
basis keilmuannya Jaya bukan politiknya dan bukan ekonominya ekonomi politik itu
pendukungnya harusnya begitu Jadi pendidikan itu urgent terus tujuannya sekarang ini teori-
teori pendidikan dari beliau pendidikan Islam itu tujuannya yang pertama adalah itu
menciptakan manusia yang paling baik versi dirimu yang terbaik bisa lahir ya tetep lewat
jalur pendidikan Jadi kalau kamu ingin optimal Saya ingin eksis jadi diriku Bapak bahasamu
tiap hari kan itu jalur paling utama pendidikan kalau saya ngomong pendidikan bayanganmu
Jangan hanya sekolah dan kuliah ya cuma macam-macam pendidikan itu semua aspek hidup
bisa jadi jalannya pendidikan kamu nongkrong di angkringan itu bisa pendidikan di situ ilmu
bisa masuk lewat obrolanmu asal obrolan nih manfaat mutu bukan obrolan yang aneh-aneh
kamu apalagi nongkrong sama temenmu gimana kamu jalan ke mana Itu semuanya bisa beli
setiap tempat bisa jadi Tempat pendidikan setiap tempat bisa jadi sekolah seperti sering saya

3
ikuti setiap orang bisa jadi guru kamu ketemu siapapun kalau ada orang kan kamu bisa
belajar dari dia Oh aku punya temen ini tiap hari besok pagi besok sore besok kita kan kamu
bisa belajar Ternyata Si Putri itu kan jadi besok pagi kamu aku belajar filsafat setiap orang itu
bisa mengajarimu sesuatu kalau bahasa kita kan bisa kita ambil hikmahnya dari apapun Jadi
dari situ nanti kualitas hidup kita meningkat karena sering saya bilang Allah memposisikan
kita di mana Itu pasti tidak bisa pasti ada tujuannya Kenapa sih kok aku tiba-tiba kuliahnya di
UIN atau di UGM atau di UNY Kenapa kok temanku ini orang jenis kayak gini semua
kenapa itu Kamu itu sebenarnya aman nanti itu sebenarnya pelajaran-pelajaran pagi jadi
ambil hikmahnya mungkin itu jadi bekalmu nanti hidupmu mungkin ada hubungannya
dengan riwayat hidup Nah jadi di situ kita bisa membangun diri kita jadi versi terbaiknya
dirimu Choirul Bariyah jadi manusia dalam derajat yang paling utama Oke tujuan pertama itu
kemudian tujuan kedua pendidikan itu ya manfaatnya dengan ilmu hidup terus jadi lancar
masalah-masalah ketemu solusinya kalau ini praktisnya yang pertama tadi pengaruhnya pada
individu kalau ini manfaatnya jadi pendidikan itu yang pertama ke dalam yang kedua keluar
manfaat untuk sekeliling dan yang ketiga ke atas mencari Ridhonya Aldo jadi dia
membangun dirimu dia berkontribusi untuk masyarakatmu dan yang terakhir ilmu adalah
jembatan untuk mendapatkan Ridhonya Allah di antara jalan hidup yang dicintai ya Allah
adalah jalan Luar biasa kalau kita menempuh jalan ini malaikat disuruh membentangkan
sayapnya melindungi kita ikan-ikan di laut mendoakan kita pakai kalimatnya Imam Ghazali
jadikan saja setiap detik hidupmu adalah belajar mencari ilmu Maka Allah akan
melindungmu di setiap detikmu sehingga mencari ilmu itu tidak ada selesainya terus Niati
saja belajar belajar Nahwa itu cari ilmu kamu lagi nonton TV ini juga cari ilmu kamu lagi
buka HP ini juga cari ilmu Bismillah Kalau sudah niat Dengan nama Allah kan nggak
mungkin nggak mau nonton film yang aneh-aneh ndak mungkin kamu nonton kayak gini
nggak jadi Yuk kita saling belajar kan nggak mungkin terus melakukan yang jelek-jelek yang
aneh-aneh jadi nianti saja setiap detik hidupmu mencari ilmu lillahi ta'ala yang mengatur
ndak usah kuatir yang itu mungkin kamu ndak nyampe ke sana kok ya tiba-tiba saya sukses
ini mungkin karena di situ ada bermain Kerinduan aku Oke jadi itu tujuan pendidikan terus
hasilnya apa pendidikan itu ya itu tadi karena kita dengan ilmu potensi kita berkembang kita
jadi Khairul Bariyah maka ilmu menghasilkan manusia yang berkembang semua potensinya
jasmaninya rohaninya dunia dan akhiratnya jadi ternyata kuncinya ada di ilmu apa sih yang
enggak butuh ilmu sekarang boleh kamu sebut Apapun masalahmu jalan yang pertama-tama
adalah kamu harus tahu ilmunya Pak saya itu loh kalau lulus kalau kuliah Kok ndak lulus-
lulus ya Pak itu kuncinya ilmunya kamu harus belajar lagi cara kuliah yang baik saya kok
bolak-balik foto saja bolak-balik Ditolak nembak kemana-mana ditolak Nah kamu harus
belajar ilmu caranya biar nggak ditolak Kamu mungkin targetnya harus diukur dulu sama
kemampuanmu kemudian dan lain sebagainya ilmunya masalah saya itu satu pak tiap akhir
bulan dompet kok mesti terus misalnya loh kamu harus belajar berarti cara mengelola
keuangan laki-laki kuncinya di ilmu masalah saya sekarang itu Pak temen satu kamar sak
kos-kosan itu perempuan Aduh saya enggak bisa tidur enggak bisa nyaman tiap hari ribut saja
nah sekarang kamu Belajarlah ilmunya cara menghadapi teman yang menyebalkan Kalau
ngerti ilmunya kan enak ketika kamu ndak tahu ilmunya itulah awal kebingunganmu awal
masalahmu awal akhirnya konflik-konflik dalam hidup segalanya ada ilmunya di situlah nanti
potensi hidup kita akan muncul semua kalau kamu ngerti teorinya ngerti teologinya kan teori-
teori Pendidikan hal ini menyebut orang bodoh itu ndak ada anak bodoh itu ndak ada yang
ada orang males males kenapa males mengembangkan potensinya kalau kamu mau kamu bisa
kok kamu mampu kok Hanya Kamu ndak mau saja atau enggak mau tahu Saya ini orang desa
Kok bisa apa kamu minder dewe yo Wisma dan kamu di situ saya enggak bisa Pak ya kalau
gitu-gitu itu saya enggak bisa enggak bijak saya Pak kalau kamu pingin minat ya jalan ini
saja belajar mencari ilmunya nanti bisa jadi Bisa hidup mandiri bermartabat karena negara

4
yang menguasai ilmu menguasai sains menguasai teknologi dia Mandiri kalau tidak
menguasai kan minta tolong orang lain negara lain kalau minta tolong orang lain negara lain
yang kita tergantung sama mereka kita sumberdaya luar biasa menimpa-limpah Migas kita
luar biasa tapi ndak ada yang tahu ilmunya cara mengolahnya gimana akhirnya terus diekspor
masih mentah nunggu manten dulu mateng baru kita impor balik ke sini terus Jadinya mahal
yang menguasai ilmunya jadi dengan ilmu bangsa kita akan tapi kalau tidak ya kita akan
tergantung jangan lupa orang yang tergantung itu dia akan dijajah dalam "oleh tempat dia
bergantung misalnya kampusmu jauh Kamu ndak punya motor tiap hari kamu bareng sama
temanmu yang punya motor akhirnya kamu tergantung sama temenmu yang bawa motorku
itu temanmu yang bawa motor bisa menjajah aku kuliah jam 09.00 kalau mau bareng ya jam
9 tiba-tiba belok ke warung terus makan kamu bayarin ya berapa aku yang bayarin mau
diantar Terus akhirnya coba kamu Mandiri harus bergantung pada motor jalan kaki juga kuat
aku minum aja Di kampus enggak usah pulang Mandiri lebih mulia lebih bermartabat
daripada tergantung itulah makanya kita bolak-balik Disuruh membaca surat al-ikhlas gitu
kan tempat kita bergantung harusnya Hanya Jadi ketergantungan satu-satunya yang diizinkan
dalam Islam itu dekat gantungan pada Allah ketergantungan yang lain itu harus dicek dulu
karena membahayakan apalagi ketergantungan narkoba aku bisa masuk penjara oke ya jadi
ilmu membuat kita mandi kalau kita sudah Mandiri kita jadi orang yang bermartabat kalau
kamu punya teman Mandiri apa-apa kita ngulangi sendiri di atasnya sendiri rasanya kan
keren dia bermartabat sekali enggak ada soal ujian enggak bisa tapi dia berusaha sendiri
digarap kamu bilang eh Mas aku ngerti jawabane tak contoh nih Ndak aku ngerjain sendiri
aja Ini kan Rasanya keren meskipun nilainya jatuh tapi kan bermartabat dia daripada yang
kotak-konten nyari dompet kan gitu loh kamu lebih menghargai temanmu yang mandiri
enggak lah bisa enggak bisa tak kerjain sendiri aku mandiri wes tapi nyontek yang lain
dengan rasa ini karena dia kelihatan punya harga dibandingkan yang menggadaikan
kejujurannya demi nilai terus dan zaman itu powernya ilmu bisa jadi kendaraan untuk menuju
kemerdekaan karena ini sih bukan zaman perjuangan jadi semakin meningkatnya ilmu
semakin kuat sumber daya untuk membebaskan diri dari penjajah fokusnya beliau di situ
sampai nanti terkenal sekali kan dengan resolusi jihadnya jadi ini hasilnya ilmu ada di sini
Terus nah sekarang kita harus beli juga perhatikan Ilmu juga ada karakter-karakternya jangan
menghabiskan waktu untuk menimba ilmu yang tidak ada manfaatnya jadi ada kategori ilmu
Dia ndak jadi tumbuh karena kita yang mangkas kita salah ngasih pupuknya biar nggak jadi
tumbuh mungkin karena waktu belajar tiap hari kita Arahkan ke yang bukan bakatnya atau
Kita marahin tiap hari atau kita bodoh-bodohkan dia sehingga dia ndak ngerti kalau dia pintar
terus dia ndak tahu bakatnya Apa akhirnya bibit unggulnya mati jadi tanggung jawabnya guru
luar biasa Jangan sampai pipit-bibit unggul Ini yang akhlaknya baik yang rajin pertemuan
keras akhirnya hilang kita ndak jadi punya SDM berkualitas kenapa Salah kelola jadi hati-
hati nah jadi metode penting Belajarlah cara mengajar yang enak yang mudah dicerna di
Tebuireng zaman itu Kyai Hasyim untuk santri-santri senior Mengembangkan metode
musyawarah Musyawarah itu diskusi untuk yang sudah hampir matang ilmunya santri-santri
senior itu diajak musyawarah bukan debat ya kalau debat itu kan cari menang kalau
musyawarah cari kebenaran kalau debat itu targetnya musuhnya kalah tapi kalau musyawarah
itu mencari kebenaran bersama dan itu jadi salah satu metode yang diterapkan di sana untuk
santri-santri senior Kalian juga boleh mengembangkan tradisi musyawarah karena kalau kita
melakukan musyawarah itu melatih jiwa kita yang pertama terbuka terbuka pada pandangan
orang lain yang mungkin berbeda dengan kita terus toleran menghargai pendapat orang lain
fokus pada kebenaran bukan kemenangan Jadi sering-sering kalian diskusi karena biasanya
materi itu lebih bisa kamu serap dengan ngobrol bersama temanmu kadang baca buku dan
ketemu-ketemu tapi saling ke sini itu bisa ketemu meskipun yang sharing ini antara yang
enggak paham sama yang enggak paham tapi dengan diskusi yang intensif mungkin lama-

5
lama bisa ketemu Oalah Ternyata mungkin ini yang dimaksud Kenapa karena dari baja
bareng-bareng tadi menurut saya kok begini loh menurut saya kok beda yang begitu kira-kira
gimana ya Ternyata kita sama-sama nanti kan sekarang ketemu benernya di mana dari nah ini
namanya musyawarah dirimu kalau memang kesulitan belajar sendiri cari 46 jangan lawan
jenis tapi ya Yang sendiri-sendiri mojok nanti ya kalau mau ada alamat jenisnya bareng-
bareng yang banyak orang biar nanti enggak disebut orang tua ini berdua yang ketiga setan
yang sering begitu biar enggak ada setannya yang banyak aja 10 orang musyawarah 20 orang
oke Ya kalau mau berdua saja di tempat yang terang yang banyak orang lihat di tengah-
tengah mol namun diskusi biar aja yang lain mikir belanja-belanja kita terus oke
penasarannya sekarang orang cari ilmu itu perhatikan penasarannya yang pertama gurunya eh
yang pertama peserta didiknya muridnya Perhatikan ya Yang penasaran utama iman dan
tauhid itu pasti ada bola Ali mau taklim begitu penasaran selanjutnya peserta didik niatnya
harus yang pertama ilmu saja menuntut ilmu jangan ada target di luar itu apalagi yang
duniawi apalagi yang melecehkan atau menyepelekan ilmunya Aku enggak paham enggak
masalah yang penting saya dikasih aja sudah syukur loh Pak Nah itu ilmu ini jadi Niatnya
adalah menyampaikan ilmu jadi guru tidak boleh berniat aku ngajarini untuk cari penghasilan
jadi Niatku menyampaikan harus mengerti ya Jadi tapi tetap muridnya juga begitu yang lain
sisanya efeknya kalau Efek itu kan Jangan dipikir di depan ini penasaran jadi iman tauhid
ilmu cuma itu saja yang terlibat sisanya serahkan mekanisme sunatullah kalau kita baik santri
kita jadi banyak yang banyak yang bayar juga banyak terus bisa bangun Pondok dan
seterusnya Nah itu efeknya saja jadi niatnya tetap hanya Nah untuk mendidik calon guru dan
Guru perhatikan syarat-syarat ini atau mungkin kalian besok punya lembaga atau sedang
mencari guru perhatikan syarat-syarat ini ciri pendidik yang berkualitas menurut Yayasan
paling tidak ada tujuh karakter yang pertama kehamilan Aliando sempurna keahliannya
berarti ya profesional namanya kehamilan Terus yang kedua penyayangnya cari Ustaz cari
guru yang sifatnya penyayang dengan nyari guru yang rawan yang menyayang berarti ya
suka melecehkan menjatuhkan dari guru yang menyayangkan guru ini mentransfer apa yang
ada dalam dirinya kalau dia tidak punya sifat penyayang punyanya pembenci misalnya
kuatirnya yang ditransfer juga kebencian jadi cari yang paham yang nyata penyayangnya
yang ketiga lho Harus guru Aduh yang tampak muka itu punya harga biasanya orang ini kita
menyebutnya Orang tua harus itu orangnya berwibawa tidak sembrono dan sembarangan
hati-hati menjaga diri dari dosa kecil apalagi dosa besar kemudian terkenal menjaga diri
kalau tadi kan nampak kalau ini terkenal kemudian yang kelima Kita harusnya Nah itu hasil
karya instaro populer terkenal orang ini kreatif Punya Karya kualitas sudah Terus yang ke-6
dan ke-7 Tentang adabnya pendidik saya baca agak cepat karena sudah PPD yang untuk
kinerja manusia tambah terus Semakin dia berkualitas semakin Dia mungkin membentuk
murid yang berkualitas jadi pokoknya kesuksesan guru itu pertama-tama dimulai dari
kesuksesannya membereskan dirinya Terus yang kedua ini kita murid seorang murid kalau
terhadap dirinya perhatikan kebersihan hati dan keikhlasan dalam mencari ilmu kebahagiaan
hati-hati hindari semampu mungkin maksiat maksiat dosa-dosa khususnya yang disengaja
kalau nggak sengaja asal jangan ndak sengaja tapi terus besok diulang kalau diulang sudah
sengaja itu berarti kamu jalan-jalan di mall terus lihat orang bajunya Mini terus kamu tiba-
tiba kelihatan tapi kok besok saya mau jalan-jalan di mall lagi apa biar kelihatan biar enggak
sengaja lihat lagi itu sengaja sudah jalan-jalan biar kelihatan jadi bersihkan hatimu terus
ikhlaskan niatmu untuk menuntut ilmu kepada guru tawaduk hormat itu pasti ya tapi kita
akan kehormatan kita itu berhubungan dengan kesalehan seorang guru ketulusannya
kerendahan hatinya dan kecintaannya pada murid-muridnya daripada guru harus tahu waktu
sebelum belajar harus membersihkan diri memulai belajar harus niat ikhlas lillahi ta'ala
menuntut ilmu kemudian kalau belajar perhatikan adab-adabnya perhatikan manfaat dan
barokahnya apa saja saya baca saja karena kalian sudah paham maksudnya tinggal

6
menjalankan saja yang belum yang pertama mencari ilmu itu harus tadi ya menyucikan hati
hilangkan dendam maksud segala yang jelek-jelek budi pekerti yang jelek kemudian perbaiki
niat niatnya hanya mencari Ridhonya Allah tujuannya bukan dunia jangan cari ilmu niatnya
jabatan harta pekerjaan kehormatan tidak jangan cari yang dunia-dunia Cariin itu Allah saja
Kemudian jangan menunda-nunda belajar setiap ada kesempatan setiap niat muncul untuk
belajar belajar seperti di awal tadi kalimat kelemahan kita biasanya menunda nanti terus ikuti
saja lingkungannya makanya tadi ada istilah tulus zaman memang butuh proses Butuh Waktu
baru punya satu buku filsafat terus mempunyai Pokoknya saya menguasai semuanya bulan ini
udah bisa pelan-pelan ada prosesnya belajar apapun ada prosesnya jadi nggak bisa instan hari
ini kan setiap orang punya instan kamu baru belajar tasawuf kemarin minggu depan ingin jadi
Wali ada prosesnya Itu yang dikumpulkan ke gurunya kayaknya cuman suruh mahami aja nih
Udah Pak cuman baru nyampe baru nyampe tadi malam kalau sekarang enggak salah harga
kemarin kan ada dua link itu kan yang dikirim harga mahal sama link harga murah saya beli
malah harga mahal rp30.000-an Kalau Uangnya sedikit mesti kamu ndak mikira tapi jangan
habiskan waktumu hanya untuk makan syukur-syukur kamu bisa sekali dua kali Puasa
Kalimat terakhirnya ilmu mu akan jadi jalan mau masuk neraka Allah akan membawamu ke
neraka karena kamu sudah menyalahgunakan ilmu karena ilmu gunanya tidak untuk jadi para
pencari ilmu harus hati-hati terus kalau ini tentang kesungguhan beliau Kyai Hasyim ada
cerita suatu ketika Kyai Hasyim ini didatangi oleh Belanda Kyai Hasyim ini pernah juga
masuk penjara zaman Jepang tapi suatu ketika ini kalau ini masih zaman Belanda beliau
karena Belanda melihat pengaruhnya beliau yang luar biasa Belanda ingin memberi bintang
jasa memberi emas memberi perak sebagai tanda kehormatan tapi menolaknya nah terus
malam harinya Kyai Hasyim cerita pada murid-muridnya kemudian memberitahu alasannya
alasannya apa Kenapa Mas perak bintang jasa tadi ditolak beliau cerita kejadian tadi waktu
Belanda datang itu Mirip Ketika Nabi Muhammad didatangi kaum jahiliyah ditawarin tiga
hal kedudukan yang tinggi harta yang berlimpah dan gadis paling cantik tapi Rasulullah
menolak dengan kalimat demi Allah jika mereka kuasa meletakkan matahari di tangan
kananku dan bulan di tangan kiriku dengan tujuan agar aku berhenti berjuang Aku tidak akan
mau menerimanya meskinya jadi belajar mencari ilmu juga sejenis jihad sejenis berjuang
jangan tertipu Oleh tawaran-tawaran dunia Apakah itu harta jabatan gelar mangkat pacar
misalnya artis paling cakep di kelasmu bilang tipe idealku adalah cowok cerdas yang tipenya
3,5 ke atas Terus kamu belajar biar ipmu tinggi Nah itu niatin dunia Jadi jangan tertipu Oleh
sudah fokusmu ilmu saja analoginya seperti ketika beliau diberi hadiah oleh Belanda ketika
Rasulullah ditawari oleh kafir Quraisy meskipun bulan diletakkan di tangannya matahari di
tangan kanan bulan di tangan kiri aku tetap nggak akan berhenti berjuang Kalian juga
harusnya begitu halangan apapun jangan jadi alasan untuk berhenti mencari ilmu Berhenti
kuliah mungkin saja tapi berhenti mencari ilmu jangan berhenti sekolah bisa jadi tapi jangan
berhenti belajar karena ini kewajiban kita sebagai seorang muslim ini bagi orang yang
berilmu Tolong jangan fokus pada perbedaan pendapat karena yang demikian itu merupakan
kejahatan besar yang bisa meruntuhkan kamu dan masyarakat dan menutupi pintu kebaikan
di penjuru mana saja hati-hati sekarang zaman medsos zaman apapun kelihatan sehingga
mengelola perbedaan maka yang Hi kalian bisa mencari contoh banyak sekali hari ini
berdakwah dengan model Converse menyerang yang lain yang berbeda katanya Kyai Hasyim
itu ibarat orang membangun kota tetapi merobohkan istananya Maksudnya apa membangun
kota merobohkan istananya itu kita kehilangan pokoknya kota itu kan berdiri karena adanya
pemerintahan adanya istana habis kita membangun kota dengan merobohkan istana itu sama
saja bunuh diri jadi dakwah dengan cara memusuhi harus kita kritis kalau ini saya tidak tahu
sindiran atau tidak buat kita bahwasanya Alquran dan Al Hadits adalah pedoman dan rujukan
bagi muslimin hal itu benar adanya namun Alquran dan Al Hadits tanpa mempertimbangkan
pendapat para ulama adalah sulit bahkan tidak bisa jadi ini seperti minggir kita itu tahu Iya

7
sih kita umat Islam merujuk Alquran dan hadis cuma untuk memahami Alquran dan hadis itu
tidak sesederhana membaca terjemahannya macam-macam ilmu yang dibutuhkan kita butuh
pertolongan para ulama artinya kan itu terjemahannya bahasa Indonesianya Tapi maksudnya
apa kita butuh bantuan para ulama kita tidak lebih kompeten dibandingkan mereka Jadi
sebenarnya ini yang tidak cuma untuk ukuran relatif di ilmu Apapun kan kita butuh rujukan
kalian kalau nulis makalah kan merasa bahwa ilmu itu masih cerai Pak Jadi kalau saya nulis
masalah tidak minta pertolongan para ulama kadang-kadang ada yang bilang itu kan pendapat
ulama Quran hadisnya Emangnya para ulama nggak ngerti Quran Insya Allah mereka ngerti
dan lebih ngerti daripada kita sendiri kalau baca Alquran dan Makanya jangan perannya para
ulama kita butuh mereka terus kalau ini tentang nasionalisme kapan-kapan kita membahas
tema tentang Kiai Hasyim dan nasionalisme agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang
tidak berseberangan Nasionalisme adalah bagian dari agama dan keduanya saling
menguatkan dan kamu sudah tahu nggak perlu saya jelaskan meskipun sekarang ada isu yang
rame bukan saya terus yang penting jangan di sini sesungguhnya perpecahan pertikaian saling
menghina dan fanatik adalah musibah yang nyata dan kerugian yang besar beda pendapat dan
cocok sama pendapat orang lain Silahkan ndak apa-apa tapi jangan pecah jangan bertikai
jangan saling menghina jangan merasa benar sendiri itu fanatik mana kalau itu terjadi
musibah yang nyata dan kerugian yang besar ini dewa-dewati oleh Kyai Haji Bismillah
Masih ada Oh ini ada beberapa petikan dari tulisan beliau almawatir Rasulullah jangan saling
hasut jangan saling marah saling bertengkar saling membenci jangan saling membelakangi
dan jadilah hamba Allah yang saling berteman itu disara oleh Kyai Hasyim yatahasatun
sementara mereka berarti termasuk kita Rasulullah sudah pesen semacam itu tapi hari ini kita
saling hasut saling benci saling debat dan saling bermusuhan jadi ini peringatan juga ulama
Al muta'ashipun libat Dil madahim aubabil aktual wahai para ulama yang suka fanatik pada
sebagian mazhab atau sebagian koil pendapat Tinggalkanlah fanatisme dalam hal-hal yang
buruk ya yang para ulama terpecah dalam dua pendapat maksudnya apa Kalau ada hal-hal
yang buruk ya istilah via perbedaan-perbedaan tentang hal yang buruk Sudahlah jangan
fanatik silahkan saja siapa nih ada yang bilang wong itu ijtihad kalau guru Iya itu kan berarti
istilahnya para ulama ada yang bilang setiap mustahil itu benar ada juga yang bilang halo
yang benar itu satu tetapi yang salah juga dapat kalau ada para ulama berbeda pendapat kita
cocok dengan salah satu pendapat Monggo teman kita yang lain cocok dengan pendapat yang
berbeda Tidak masalah Tidak usah berdebat tidak usah mengedepankan fanatisme dua-
duanya insya Allah dapat paha nanti Allah yang menilai yang benar dapat 2 seandainya salah
dapat terus ini kadang-kadang kita masih gegeran Oh berarti saya dapat dua dong kan aku
yang bener.

8
Metode Media Materi Waktu Evaluasi Tempat
Video 2
Judul Video     : Karikatur Sejarah | KH Hasyim Ashari
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=dVGYr0KqSmA
Alat Transkrip : https://docs.google.com/document/u/0/

Kyai Haji Hasyim Asy'ari adalah sosok ulama pejuang di balik resolusi jihad pada perang
kemerdekaan, karena resolusi para pejuang rela mengorbankan jiwa dan raga mereka
melawan penjajah. Lahir pada 14 Februari 1871 di Jombang Jawa Timur yang terlahir dan
keluarga dengan tradisi yang sangat kuat sejak kecil Hasyim sudah menguasai berbagai kitab
klasik kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan Islam mendorong dirinya belajar ke Mekah
selama 7 tahun. Ia menimba ilmu di Mekkah ke beberapa ulama besar seperti Nawawi al-
bantani dan Ahmad Khatib Al Minangkabau sebagai wujud pengabdiannya sepulangnya
mendirikan pesantren Tebuireng di Jombang Jawa Timur bersama beberapa ulama. Pada 31
Januari 1926 Ia juga mendirikan Nahdlatul Ulama yang mengatakan organisasi sosial
keagamaan pasca proklamasi kemerdekaan berambisi untuk menguasai Indonesia kembali
pertempuran mempertahankan kemerdekaan, pun terjadi di beberapa daerah kedahsyatan
pertempuran 10 november 1945 di Surabaya dimana rakyat dan tentara berjuang sangat gigih
dan gagah berani tidak terlepas dari peran penting Hasyim Ashari dan tokoh ulama lainnya.
Di tengah mencekamnya suasana perang pada tanggal 21 sampai 22 Oktober 1945
mengadakan pertemuan para ulama sejawa dan Madura di Surabaya hasil dari pertemuan
tersebut adalah dicetuskannya resolusi jihad resolusi ini mewajibkan umat Islam Indonesia.
Kala itu untuk berkorban membela kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia dari
tangan penjajah yang kembali ingin menguasai Indonesia resolusi jihad berhasil menjadi
suntikan Semangat bagi para pejuang dengan semangat yang membara akhirnya para pejuang
berhasil mengunci pasukan Inggris saat pertempuran di Surabaya kisah inspiratif ulama
pejuang ini dalam membangun dan mempertahankan NKRI penting untuk kita teladani ya
teman-teman.

9
Metode Media Materi Waktu Evaluasi Tempat
Video 3
Nama/NIM : Reni Indra Setiawati (22080900031)
Judul : Biografi KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng-Jombang Jawa Timur.
Link : https://www.youtube.com/watch?v=hhx7bYHS-G0 
Alat Transkrip : Manual (Dekte) (Video 3) 
Waktu : 39:39

Biografi KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng-Jombang Jawa Timur.

KH. Muhammad Hasyim Asy'ari selanjutnya disingkat Kyai Hasyim, adalah pendiri
pesantren Tebuireng tokoh ulama dan pendiri NU organisasi islam terbesar di Indonesia
bahkan di Asia Tenggara namanya sudah tidak asing lagi ditelinga orang Indonesia,
pahlawan nasional ini merupakan salah satu tokok besar Indonesia abad ke 20. Kelahiran dan
masa kecil Kyai Hasyim lahir pada selasa kliwon 24 Dzulqaidah 1287 H bertepatan dengan
tanggal 14 Februari 1871 Masehi di pesantren Gedang desa tambakrejo sekitar 2 meter
kearah utara kota Jombang. Putra ketiga dari 11 bersaudara pasangan Kyai Asy’ari dan Nyai
Halimah, Kyai Asy’ari adalah menantu Kyai Utsman pengasuh pesantren Gedang dari jalur
ayah nasab Kiai Hasyim bersambung kepada Maulana Ishak hingga Imam Ja'tar Shadiq bin
Muhammad Al-Bagir. Sedangkan dari jalur ibu, nasabnya bersambung kepada Raja
Brawijaya VI (Lembu Peteng), yang berputra Karebet atau Jaka Tingkir. Jaka Tingkir adalah
raja pajang pertama tahun 1568 M dengan gelar Sultan Pajang (Pangeran Adiwijaya), bakat
kepemimpinan Kyai Hasyim sudah tampak sejak masa kanak-kanak ketika bermain dengan
teman-teman sebayanya Hasyim kecil selalu menjadi penengah jika melihat temannya
melanggar aturan permainan ia akan menegurnya, ia membuat temannya senang bermain
karena sifatnya yang suka menolong dan melindungi sesama. 
Pada tahun 1293 H/1876 M tepatnya ketika berusia 6 tahun Hasyim kecil bersama
kedua orang tuanya pindah ke desa keras sekitar 8 km ke selatan kota Jombang. Kepindahan
mereka adalah untuk  membina masyarakat disana, didesa Keras Kyai Asy’ari diberi tanah
oleh sang kepala desa yang kemudian digunakan untuk membangun rumah, masjid, dan
pesantren. Disinilah Hasyim kecil di didik dasar-dasar ilmu agama orang tuanya Hasyim juga
dapat melihat secara langsung bagaimana ayahnya membina dan mendidik para santri.
Hasyim hidup menyatu bersama santri ia mampu menyelami kehidupan santri yang penuh
kesederhanaan dan kebersamaan semua itu memberikan pengaruh yang sangat besar pada
pertumbuhan jiwa dan pembentukan wataknya dikemudian hari. Hal ini ditunjang dengan

10
kecerdasannya yang brilliant dalam usia 13 tahun Hasyim sudah bisa membantu ayahnya
mengajar santri-santri yang lebih besar daripada dirinya, disamping cerdas Hasyim juga
dikenal rajin bekerja watak kemandirian yang ditanamkan sang kakek mendorongnya untuk
berusaha memenuhi kebutuhan diri sendiri tanpa bergantung kepada oranglain itu sebabnya
Hasyim selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar mencari nafkah dengan bertani
dan berdagang hasilnya kemudian dibelikan kitab dan digunakan untuk bekal menuntut
ilmu. 
Mencari ilmu pada usia 15 tahun remaja Hasyim meninggalkan kedua orangtuanya
untuk berkelana memperdalam ilmu pengetahuan, mula-mula ia menjadi santri dipesantren
Wonorejo-Jombang lalu Pesantren Wonokoyo-Probolinggo kemudian Pesantren Langitan-
Tuban dan Pesantren Trenggilis-Surabaya belum puas dengan ilmu yang diperolehnya
Hasyim melanjutkan rilah ilmiahnya ke Pesantren Kademangan, Bangkalan, Madura
dibawah asuhan Kyai Kholil bin Abdul Latif yang terkenal waliyullah itu setelah 5 tahun
menuntut ilmu dibangkalan pada tahun 1307 H/1891 M Kyai Hasyim kembali ke tanah jawa
dan belajar di Pesantren Siwalan Panji-Sidoarjo dibawah bimbingan Kyai Ya'qub pemuda
Hasyim belajar selama 5 tahun disana lalu pada usia 21 tahun ia dinikahkan dengan Nafisah,
salah seorang putri dari Kyai Ya'qub pernikahan itu dilangsungkan pada tahun 1892 M 1308
H tidak lama kemudian Kyai Hasyim bersama istri dan mertuanya berangkat ke Mekkah
guna menuanaikan ibadah Haji kesempatan di tanah suci juga digunakan untuk
memperdalam ilmu pengetahuan hampir seluruh disiplin ilmu agama dipelajarinya terutama
ilmu hadist 7 bulan telah berlalu Nyai Nafisah pun melahirkan seorang putra yang diberi
nama Abdullah. 
Kyai Hasyim bersama istri dan mertuanya sangat bahagia dengan kelahiran bayi
mungil tersebut perjalanan hidup terkadang sulit diduga gembira dan sedih datang silih
berganti demikian juga yang dialami Kyai Hasyim ditengah kegembiraan memperoleh buah
hati sang istri mengalami sakit parah dan kemudian meninggal dunia ditanah suci Mekkah 40
hari kemudian putra beliau Abdullah menyusul sang ibu kesedihan Kyai Hasyim nyaris tak
tertahankan namun beliau selalu ingat kepada Allah dengan melaksanakan tawaf dan ibadah-
ibadah lainnya, beberapa bulan kemudian kyai Hasyim kembali ke Indonesia mengantar
mertuanya pulang. 
Belajar lagi ditanah suci, keriduan ke tanah suci mengetuk hati Kyai Hasyim untuk
kembali lagi ke kota mekkah pada tahun 1309 H/1893 M beliau berangkat kembali ke
Mekkah bersama adik kandungnya anis namun Allah kembali menguji kesabaran kyai
Hasyim karena tak lama setelah tiba di Mekkah anis dipanggil oleh yang maha kuasa,
peristiwa ini tidak membuat Kyai Hasyim hanyut dalam kesedihan Kyai Hasyim justru
semakin mencurahkan seluruh waktunya untuk belajar dan mendekatkan diri kepada Allah
ditengah-tengah kesibukan menuntut ilmu beliau menyempatkan diri berziarah ketempat-
tempat mustajab seperti Padang Arafah, Gua Hira, Makam Ibrahim termasuk Makam
Rasulullah Saw setiap sabtu pagi beliau berangkat menuju Gua Hira di Jabal Nur ± 10 km
diluar kota Mekkah untuk mempelajari dan menghafalkan hadist-hadist nabi setiap berangkat
menuju bukit Gua Hira Kyai Hasyim selalu membawa Al-Qur’an dan Kitab-Kitab yang ingin
dipelajarinya beliau juga membawa perbekalan untuk dimakan selama 6 hari disana jika hari
jum’at tiba beliau bergegas turun menuju kota Mekkah guna menunaikan sholat jum’at
disana. 
Kyai Hasyim juga rajin menemui ulama-ulama besar untuk belajar dan mengambil
berkah dari mereka guru-guru Kyai Hasyim selama di Mekkah, antara lain Syeikh Syuaib Ibn
Abdurrahman, Syekh Mahfudzh at-Turmusi, Syekh Khatib al-Minagkabawi, Syekh Ahmad
Amin al-Athar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said al-Yamani, Syekh Rahmatullah, dan Syekh
Bafaddhal. 

11
Sejumlah sayyid juga menjadi gurunya, antara lain: Sayyid Abbas al-Maliki, Sayyid
Sulthan Hasyim al-Daghistani, Sayyid Abdullah al-Zawawi, Sayyid Ahmad bin Hasan al-
Atthas, Sayyid Alwi al-Segaf, Sayyid Abu Bakar Syatha al-Dimyathi, dan Sayyid Husain al-
Habsyi yang saat itu menjadi mufti di Makkah. Di antara mereka, ada tiga orang yang sangat
mempengaruhi wawasan keilmuan Kiai Hasyim, yaitu Sayyid Alwi bin Ahmad al-Segaf,
Sayyid Husain al-Habsyi, dan Syekh Mahfudzh al-Turmusi. Setelah ilmunya dinilai
mumpuni, Kiai Hasyim dipercaya untuk mengajar di Masjidil Haram bersama tujuh ulama
Indonesia lainnya, seperti Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Ahmad Khatib al-Minakabawi,
dll. Di sana beliau mempunyai banyak murid dari berbagai negara. Diantaranya ialah Syekh
Sa’dullah al-Maimani (mufti di Bombay, India), Syekh Umar Hamdan (ahli hadist di
Mekkah), Al-Syihab Ahmad ibn Abdullah (Syiria), KH. Abdul Wahhab Hasbullah
(Tambakberas, Jombang), K.H.R. Asnawi (Kudus), KH. Dahlan (Kudus), KH. Bisri Syansuri
(Denanyar, Jombang), dan KH. Shaleh (Tayu). Pada tahun ke 7 di Mekkah tepatnya tahun
1899/1315 H datang rombongan jamaah haji dari Indonesia diantara rombongan terdapat
Kiai Romli dari Desa Karangkates Kediri beserta putrinya yang bernama Khodijah. Kiai
Romli yang bersimpati kepada Kiai Hasyim mengambilnya sebagai menantu untuk
dijodohkan dengan Khodijah setelah pernikahan itu Kiai Hasyim bersama istrinya pulang
kembali ke tanah air. Pada awalnya beliau tinggal di Kediri selama beberapa bulan menurut
sumber lainnya. Kiai Hasyim langsung menuju pesantren gedang yang diasuh oleh Kiai
Utsman dan tinggal disana membantu sang kakek setelah itu beliau membantu ayahnya Kiai
Asy’ari mengajar dipondok Keras mendirikan Pesantren Tebuireng tahun 1899. 
Tahun 1899, Kyai Hasyim membeli sebidang tanah dari seorang dalang di Dukuh
Tebuireng. Letaknya kira-kira 200 meter sebelah Barat Pabrik Gula Cukir, pabrik yang telah
berdiri sejak tahun 1870. Dukuh Tebuireng terletak di arah timur Desa Keras, ± 1 km. Di
sana beliau membangun sebuah bangunan yang terbuat dari bambu (Jawa: tratak) sebagai
tempat tinggal. Dari tratak kecil inilah embrio Pesantren Tebuireng dimulai. Kyai Hasyim
mengajar dan salat berjamaah di tratak bagian depan, sedangkan tratak bagian belakang
dijadikan tempat tinggal. Saat itu santrinya berjumlah 8 orang, dan tiga bulan kemudian
meningkat menjadi 28 orang. Setelah 2 tahun membangun Pesantren Tebuireng, Jombang,
Kyai Hasyim kembali harus kehilangan istri tercintanya, Nyai Khodijah. Saat itu perjuangan
mereka sudah menampakkan hasil yang menggembirakan. 
Kyai Hasyim kemudian menikah kembali dengan Nyai Nafiqoh, putri Kyai Ilyas,
pengasuh Pesantren Sewulan Madiun. Dari pernikahan ini Kyai Hasyim dikaruniai 10 anak,
yaitu: (1) Hannah, (2) Khoiriyah, (3) Aisyah, (4) Azzah, (5) Abdul Wahid, (6) Abdul Hakim
(Abdul Kholik), (7) Abdul Karim, (8) Ubaidillah, (9) Mashuroh, (10) Muhammad Yusuf.
Pada akhir dekade 1920an, Nyai Nafiqoh wafat sehingga Kyai Hasyim menikah kembali
dengan Nyai Masruroh, putri Kyai Hasan, pengasuh Pondok Pesantren Kapurejo, Pagu,
Kediri. Dari pernikahan ini, Kyai Hasyim dikarunia 4 orang putra-putri, yaitu: (1) Abdul
Qodir, (2) Fatimah, (3) Khotijah, (4) Muhammad Ya’kub. 
Karya-karya Kyai Hasyim disamping aktif mengajar, berdakwah, dan berjuang, Kiai
Hasyim juga penulis yang produktif. Beliau meluangkan waktu untuk menulis pada pagi hari,
antara pukul 10.00 sampai menjelang dzuhur. Waktu ini merupakan waktu longgar yang
biasa digunakan untuk membaca kitab, menulis, juga menerima tamu. Karya-karya Kiai
Hasyim banyak yang merupakan jawaban atas berbagai problematika masyarakat. Misalnya,
ketika umat Islam banyak yang belum faham persoalan tauhid atau aqidah, Kiai Hasyim lalu
menyusun kitab tentang aqidah diantaranya: Al-Qalaid fi Bayani ma Yajib min al-Aqaid, Ar-
Risalah at-Taubidiyab, Risalab Abli Sunnab Wa al-Jama’ab, Al-Risalab fi at-Tasawwuf] dan
lain sebagainya.  Kiai Hasyim juga sering menjadi kolumnis di majalah-majalah, seperti
Majalah Nahdlatoel Oelama’, Panji Masyarakat, dan Swara Nahdhotoel Oelama’. 

12
Biasanya tulisan Kiai Hasyim berisi jawaban- jawaban atas masalah-masalah
fiqhiyyah yang ditanyakan banyak orang, seperti hukum memakai dasi, hukum mengajari
tulisan kepada kaum wanita, hukum rokok, dll. Selain membahas tentang masail fiqhiyah,
Kiai Hasyim juga mengeluarkan fatwa dan nasehat kepada kaum muslimin, seperti al-
Mawaidz, doa-doa untuk kalangan Nahdhiyyin, keutamaan bercocok tanam, anjuran
menegakkan keadilan, dan lain-lain. 
Karya-karya KH. M. Hasyim Asy’ari yang dapat di telusuri hingga saat ini ialah: 

1. Al-Tibyan fi al-Nahy ‘an Muqatha’ah al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikbwan. Berisi


tentang tata cara menjalin silaturrahim, bahaya dan pentingnya interaksi sosial. Tebal 17
halaman, selesai ditulis hari Senin, 20 Syawal 1360 H., penerbit Maktabah Al-Turats Al-
Islami Ma’had Tebuireng. 
2. Mukaddimah al-Qanun al-Asasy Li Jam’iyyah Nahdhatul Ulama. Pembukaan undang-
undang dasar (landasan pokok) organisasi Nahdhatul Ulama’. Tebal 10 halaman. Pernah
dicetak oleh percetakan Menara Kudus tahun 1971 M. dengan judul, “Ihya* Amal al-
Fudhala’ fi al-Qanun al-Asasy li Jamiyah Nahdhatul Ulama. 
3. Risalah fi Ta’kid al-Akhdz bi Madzhab al-AHmmah al-Arba’ah. Risalah untuk
memperkuat pegangan atas madzhab empat. Tebal 4 halaman, berisi tentang perlunya
berpegang kepada salah satu diantara empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan
Hanbali). Di dalamnya juga terdapat uraian tentang metodologi penggalian hukum
(istinbat al-ahkam), metode ijtihad, serta respon atas pendapat Ibn Hazm tentang taqlid. 
4. Mawaidz. Beberapa Nasihat. Berisi fatwa dan peringatan tentang merajalelanya
kekufuran, mengajak merujuk kembali kepada al-Quran dan hadist, dan lain sebagainya.
Pernah disiarkan dalam kongres Nahdhatul Ulama’ ke XI tahun 1935 di Kota Bandung,
dan pernah diterjemahkan oleh Prof. Buya Hamka dalam majalah Panji Masyarakat no.5
tanggal 15 Agustus 1959, tahun pertama halaman 5-6. 
5. Arba’in Haditsan Tata’allaq hi Mabadi jam’lyah Nahdhatul Ulama 40 hadits Nabi yang
terkait dengan dasar-dasar pembentukan Nahdhatul Ulama. 
6. Al-Nur al-Mubin fi Mahabbah Sayyid al-Mursalin. Berisi dasar kewajiban seorang
muslim untuk beriman, mentaati, meneladani, dan mencintai Nabi Muhammad SAW.
Tebal 87 halaman, memuat biografi singkat Nabi SAW mulai lahir hingga wafat, dan
menjelaskan mu’jizat shalawat, ziarah, wasilah, serta syafaat. Selesai ditulis pada 25
Sya’ban 1346 H., terdiri dari 29 bab.
7. At-Tanbihat al-Wajibat liman Yashna al-Maulid bi al-Munkarat. Peringatan-peringatan
wajib bagi penyelenggara kegiatan maulid yang dicampuri dengan kemungkaran. Ditulis
berdasarkan kejadian yang pernah dilihat pada malam Senin, 25 Rabi’ al-Awwal 1355 H.
Pada halaman pertama terdapat pengantar dari tim lajnah ulama al-Azhar, Mesir. Selesai
ditulis pada 14 Rabi’ at-Tsani 1355 H., terdiri dari 15 bab setebal 63 halaman, dicetak
oleh Maktabah at-Turats al-Islamy Tebuireng, cetakan pertama tahun 1415 H.
8. Risalah Ahli Sunnah Wal Jama’ah fi Hadits al-Mauta iva Syarat as- Sa’ah A’wa Bayan
Mafhum al-Sunnah wa al-Bid’ah. Risalah Ahl Sunnah Wal Jama’ah tentang hadist-hadist
yang menjelaskan kematian, tanda-tanda hari kiamat, serta menjelaskan sunnah dan
bid’ah. Berisi 9 pasal.
9. Ziyadat Ta’liqat ala Mandzumah as-Syekh ‘Abdullah bin Yasin al- Fasuruani. Catatan
seputar nadzam Syeikh Abdullah bin Yasin Pasuruan. Berisi polemik antara Kiai Hasyim
dan Syeikh Abdullah bin Yasin. Di dalamnya juga terdapat banyak pasal berbahasa Jawa
dan merupakan fatwa Kiai Hasyim yang pernah dimuat di Majalah Nahdhatoel Oelama’.
Tebal 144 halaman.
10. Dhau’ul Misbah fi Bayan Ahkam an-Nikah. Cahayanya lampu yang benderang
menerangkan hukum-hukum nikah. Berisi tata cara nikah secara syar’i, hukum-hukum,

13
syarat, rukun, dan hak-hak dalam perkawinan. Kitab ini biasanya dicetak bersama kitab
Miftab al-Falab karya almarhum Kiai Ishamuddin Hadziq, sehingga tebalnya menjadi 75
halaman. 
11. Ad-Durrah al-Muntasyirah Fi Masa’il Tis’a Asyarah. Mutiara yang memancar dalam
menerangkan 19 masalah. Berisi kajian tentang wali dan thariqah dalam bentuk tanya-
jawab sebanyak 19 masalah. Tahun 1970-an kitab ini diterjemahkan oleh Dr. KH. Thalhah
Mansoer atas perintah KH. M. Yusuf Hasyim, diterbitkan oleh percetakan Menara Kudus. 
12. Al-Risalah fi al-‘Aqaid. Berbahasa Jawa, berisi kajian tauhid, pernah dicetak oleh
Maktabah an-Nabhaniyah al-Kubra Surabaya, bekerja sama dengan percetakan Musthafa
al-Babi al-Halabi Mesir tahun 1356 H/1937 M. Dicetak bersama kitab Kiai Hasyim
lainnya yang berjudul Risalah fi at-Tasbawwuf serta dua kitab lainnya karya seorang
ulama dari Tuban. Risalah ini ditash-hih oleh syeikh Fahmi Ja’far al-Jawi dan Syeikh
Ahmad Said ‘Ali (al-Azhar). Selesai ditashhih pada hari Kamis, 26 Syawal 1356 H/30
Desember 1937 M. 
13. Al-Risalah fi at-Tasawwuf. Menerangkan tentang tashawuf; penjelasan tentang ma’rifat,
syariat, thariqah, dan haqiqat. Ditulis dengan bahasa Jawa, dicetak bersama kitab al-
Risalah fi al-Aqaid. 
14. Adab al-Alim wa al-Muta’allim fima Yahtaju ilaih al-Muta’allim fi Ahival Ta’limihi
ivama Yatawaqqaf ‘alaih al-Muallim fi Maqat Ta’limihi. Tatakrama pengajar dan pelajar.
Berisi tentang etika bagi para pelajar dan pendidik, merupakan resume dari Adab al-
Mu’allint karya Syekh Muhammad bin Sahnun (w.256 H/871 M); Ta’lim al- Muta’allim fi
Tbariq at-Ta’allum karya Syeikh Burhanuddin al-Zarnuji (w.591 H); dan Tadzkirat al-
Saml wa al-Mutakallim fi Adab al-Alim wa al-Muta’allim karya Syeikh Ibn Jama’ah.
Memuat 8 bab, diterbitkan oleh Maktabah at-Turats al-Islamy Tebuireng. Di akhir kitab
terdapat banyak pengantar dari para ulama, seperti: Syeikh Sa’id bin Muhammad al-
Yamani (pengajar di Masjidil Haram, bermadzhab Syafii), Syeikh Abdul Hamid Sinbal
Hadidi (guru besar di Masjidil Haram, bermadzhab Hanafi), Syeikh Hasan bin Said al-
Yamani (Guru besar Masjidil Haram), dan Syeikh Muhammad Ali bin Sa’id al-Yamani. 

Selain kitab-kitab tersebut di atas, terdapat beberapa naskah manuskrip karya KH. Hasyim
Asy’ari yang hingga kini belum diterbitkan, yaitu:

1. Hasyiyah ‘ala Fath ar-Rahman bi Syarh Risalah al-Wali Ruslan li Syeikh al-Islam
Zakariya al-Anshari.
2. Ar-Risalah at-Tawhidiyah
3. Al-Qala’id fi Bayan ma Yajib min al-Aqa’id
4. Al-Risalah al-Jama’ah
5. Tamyiz al-Haqq min al-Bathil
6. Al-Jasus fi Ahkam al-Nuqus
7. Manasik Shughra

Komite Hejaz dan pendirian NU penjajahan panjang yang mengukuh bangsa


Indonesia menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa
melalui jalan pendidikan dan organisasi pada tahun 1908 muncul sebuah gerakan yang kini
disebut gerakan kebangkitan nasional semangat kebangkitan nasional terus menyebar
kemana-mana sehingga muncullah berbagai organisasi pendidikan, sosial, dan keagamaan
diataranya Nahdhatul wathan, kebangkitan tanah air tahun 1916 dan Taswirul Afkar tahun
1918 atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (Kebangkitan Pemikiran). Dari situ
kemudian didirikan Nahdlatul Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis
untuk memperbaiki perekonomian  ranyat dengan adanya Nahdlatul Tujjar  maka Taswirul

14
Afkar tampil sebagai kelompok studi serta lembaga pendidikan yang berkembang sangat
pesat dan memiliki cabang di beberapa kota tokoh utama dibalik pendirian Taswirul Afkar
adalah KH. Abdul Wahab Hasbullah tokoh muda pengasuh pondok pesantren Bahrul’Ulum
Tambakberas yang juga murid Hadratus syeikh. Kelompok ini lahir sebagai bentuk
kepedulian para ulama terhadap tantangan zaman dikala itu, baik dalam masalah keagamaan,
pendidikan, sosial, dan politik. Pada masa itu Raja Saudi Arabia Ibnu Saud berencana
menjadikan Mazhab Wahabi sebagai Mashab resmi Negara ia juga berencana
menghancurkan semua peningggalan sejarah islam yang selama ini banyak di ziarahi kaum
muslimin karena dianggap bid’ah. Di Indonesia rencana tersebut mendapat sambutan hangat
kalangan modernisasi seperti Muhammadiyah dibawah pimpinan Ahmad Dahlan maupun
PSII dibawah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto. Sebaliknya, kalangan pesantren yang
menghormati keberagaman, menolak pembatasan bermadzhab dan penghancuran warisan
peradaban tersebut. Akibatnya kalangan pesantren dikeluarkan dari keanggotaan Kongres Al
Islam di Yogyakarta 1925, serta tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu’tamar ‘Alam
Islami (Kongres Islam Internasional) di Mekah yang akan mengesahkan keputusan tersebut. 
Didorong oleh semangat untuk menciptakan kebebasan bermadzhab serta rasa
kepedulian terhadap pelestarian warisan peradaban, maka Kiai Hasyim bersama para
pengasuh pesantren lainnya, membuat delegasi yang dinamai dengan Komite Hejaz, yang
diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah datang ke Saudi Arabia dan meminta Raja Ibnu Saud
untuk mengurungkan niatnya. Pada saat yang bersamaan datang pula tantangan dari berbagai
penjuru dunia atas rencana Ibnu Saud sehingga recana tersebut digagalkan. Hasilnya hingga
saat ini umat islam bebas melaksanakan ibadah sesuai dengan madzhab mereka masing-
masing. Itulah peran internasional kalangan pesantren pertama, yang berhasil
memperjuangkan kebebasan bermadzhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan sejarah
serta peradaban yang sangat berharga. 
Tahun 1924 kelompok diskusi Taswirul Afkar ingin mengembangkan sayapnya
dengan mendirikan sebuah organisasi yang ruang lingkupnya lebih besar. Hadratus Syaikh
KH.  Hasyim Asy’ari yang diminta persetujuannya meminta waktu untuk mengerjakan sholat
istikharah memohon petunjuk dari Allah, di nanti-nanti sekian lama petunjuk itu belum
datang juga Kyai Hasyim sangat gelisah dalam hati kecilnya ingin berjumpa dengan gurunya
KH. Kholil bin Abdul Latif, Bangkalan. Sementara nun jauh di Bangkalan sana, Kyai Khalil
telah mengetahui apa yang dialami Kyai Hasyim. Kyai Kholil lalu mengutus salah satu orang
santrinya yang bernama As’ad Syamsul Arifin (kelak KH R As’ad Syamsul Arifin menjadi
pengasuh PP Salafiyah Syafiiyah Situbondo), untuk menyampaikan tongkat/sebuah tasbih
kepada Kyai Hasyim di Tebuireng. Pemuda As’ad juga dipesani agar setiba di Tebuireng
membacakan surat Thaha ayat 23 kepada Kyai Hasyim. 
Ketika Kyai Hasyim menerima kedatangan As’ad, dan mendengar ayat tersebut,
hatinya langsung bergentar. ”Keinginanku untuk membentuk jamiyah agaknya akan
tercapai,” ujarnya lirih sambil meneteskan airmata. Waktu terus berjalan, akan tetapi
pendirian organisasi itu belum juga terealisasi. Agaknya Kyai Hasyim masih menunggu
kemantapan hati. Satu tahun kemudian (1925), pemuda As’ad kembali datang menemui
Hadratus Syaikh. ”Kyai, saya diutus oleh Kyai Kholil untuk menyampaikan tasbih ini,” ujar
pemuda Asad sambil menunjukkan tasbih yang dikalungkan Kyai Kholil di lehernya. Tangan
As’ad belum pernah menyentuh tasbih tersebut, meskipun perjalanan antara Bangkalan
menuju Tebuireng sangatlah jauh dan banyak rintangan. Bahkan ia rela tidak mandi selama
dalam perjalanan, sebab khawatir tangannya menyentuh tasbih. Ia memiliki prinsip, ”kalung
ini yang menaruh adalah Kyai, maka yang boleh melepasnya juga harus Kyai”. Inilah salah
satu sikap ketaatan santri kepada sang guru. ”Kyai Kholil juga meminta untuk mengamalkan
wirid Ya Jabbar, Ya Qahhar setiap waktu,” tambah As’ad. 

15
Kehadiran As’ad yang kedua ini membuat hati Kyai Hasyim semakin mantap.
Hadratus Syaikh menangkap isyarat bahwa gurunya tidak keberatan jika ia bersama kawan-
kawannya mendirikan organisasi/jam’iyah. Inilah jawaban yang dinanti-nantinya melalui
salat istikharah. Sayangnya, sebelum keinginan itu terwujud, Kyai Kholil sudah meninggal
dunia terlebih dahulu. Pada tanggal 16 Rajab 1344 H/31 Januari 1926 M, organisasi tersebut
secara resmi didirikan, dengan nama Nahdhatul Ulama’, yang artinya kebangkitan ulama.
Kyai Hasyim dipercaya sebagai Rais Akbar pertama. Kelak, jam’iyah ini menjadi organisasi
dengan anggota terbesar di Indonesia, bahkan di Asia. 
Sebagaimana diketahui, saat itu (bahkan hingga kini) dalam dunia Islam terdapat
pertentangan faham, antara faham pembaharuan yang dilancarkan Muhammad Abduh dari
Mesir dengan faham bermadzhab yang menerima praktek tarekat. Ide reformasi Muhammad
Abduh antara lain bertujuan memurnikan kembali ajaran Islam dari pengaruh dan praktek
keagamaan yang bukan berasal dari Islam, mereformasi pendidikan Islam di tingkat
universitas, dan mengkaji serta merumuskan kembali doktrin Islam untuk disesuaikan dengan
kebutuhan kehidupan modern. Dengan ini Abduh melancarakan ide agar umat Islam terlepas
dari pola pemikiran madzhab dan meninggalkan segala bentuk praktek tarekat. Semangat
Abduh juga mempengaruhi masyarakat Indonesia, kebanyakan di kawasan Sumatera yang
dibawa oleh para mahasiswa yang belajar di Mekkah. Sedangkan di Jawa dipelopori oleh
KH. Ahmad Dahlan melalui organisasi Muhammadiyah (berdiri tahun 1912). 
Kyai Hasyim pada prinsipnya menerima ide Muhammad Abduh untuk
membangkitkan kembali ajaran Islam, akan tetapi menolak melepaskan diri dari keterikatan
madzhab. Sebab dalam pandangannya, umat Islam sangat sulit memahami maksud Al-Qur’an
atau Hadits tanpa mempelajari kitab-kitab para ulama madzhab. Pemikiran yang tegas dari
Kyai Hasyim ini memperoleh dukungan para Kyai di seluruh tanah Jawa dan Madura. Kyai
Hasyim yang saat itu menjadi ”kiblat” para Kyai, berhasil menyatukan mereka melalui
pendirian Nahdlatul Ulama’ ini. 
Pada saat pendirian organisasi pergerakan kebangsaan membentuk Majelis Islam ‘Ala
Indonesia (MIAI), Kyai Hasyim dengan putranya KH Wahid Hasyim, diangkat sebagai
pimpinannya (periode tahun 1937-1942). Berjuang mengusir penjajah masa awal perjuangan
Kyai Hasyim di Tebuireng bersamaan dengan semakin represifnya perlakuan penjajah
belanda terhadap rakyat indonesia. Pasukan kompeni ini tidak segan-segan membunuh
penduduk yang dianggap menentang undang-undang penjajah. Pesantren Tebuirengpun tak
luput dari sasaran represif belanda pada tahun 1913 M. Belanda mengirim seorang pencuri
untuk membuat keonaran di Tebuireng namun ia tertangkap dan ia dihajar beramai-ramai
oleh santri hingga tewas, peristiwa itu dimanfaatkan oleh belanda untuk menangkap Kyai
Hasyim dengan tuduhan pembuhunan dalam pemeriksaan Kyai Hasyim yang sangat piawai
dengan buku-buku belanda mampu menepis semua tuduhan tersebut dengan taktis. Akhirnya
beliau dilepaskan dari jeratan hukum. Belum puas dengan cara adu domba belanda kemudian
mengirimkan beberapa kompi pasukan untuk memporakporandakan pesantren yang baru
berdiri 10 an tahun itu. Akibatnya, hampir seluruh bangunan pesantren porak-poranda, dan
kitab-kitab dihancurkan serta dibakar. 
Perlakuan represif Belanda ini terus berlangsung hingga masa-masa revolusi fisik
tahun 1940-an. Pada bulan Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang
di Kalijati, dekat Bandung, sehingga secara de facto dan de jure, kekuasaan Indonesia
berpindah tangan ke tentara Jepang. Pendudukan Dai Nippon (tentara Jepang) menandai
datangnya masa baru bagi kalangan Islam. Berbeda dengan Belanda yang represif kepada
Islam, Jepang menggabungkan antara kebijakan represif dan kooptasi, sebagai upaya untuk
memperoleh dukungan para pemimpin Muslim. Salah satu perlakuan represif Jepang adalah
penahanan terhadap Hadratus Syaikh beserta sejumlah putera dan kerabatnya. Ini dilakukan
karena Kyai Hasyim menolak melakukan seikerei yaitu kewajiban berbaris dan

16
membungkukkan badan ke arah Tokyo setiap pukul 07.00 pagi, sebagai simbol
penghormatan kepada Kaisar Hirohito dan ketaatan kepada Dewa Matahari (Amaterasu
Omikami). Aktivitas ini juga wajib dilakukan oleh seluruh warga di wilayah pendudukan
Jepang, setiap kali berpapasan atau melintas di depan tentara Jepang. 
Kyai Hasyim menolak aturan tersebut. Sebab hanya Allah SWT yang wajib
disembah, bukan manusia. Akibatnya, Kyai Hasyim ditangkap dan ditahan secara berpindah–
pindah, mulai dari penjara Jombang, kemudian Mojokerto, dan akhirnya ke penjara Bubutan,
Surabaya. Karena kesetiaan dan keyakinan bahwa Hadratus Syaikh berada di pihak yang
benar, sejumlah santri Tebuireng minta ikut ditahan. Selama dalam tahanan, Kyai Hasyim
mengalami banyak penyiksaan fisik sehingga salah satu jari tangannya menjadi patah tak
dapat digerakkan. Setelah penahanan Hadratus Syaikh, segenap kegiatan belajar-mengajar di
Pesantren Tebuireng, Jombang vakum total. Penahanan itu juga mengakibatkan keluarga
Hadratus Syaikh tercerai berai. Isteri Kyai Hasyim, Nyai Masruroh, harus mengungsi ke
Pesantren Denanyar, barat Kota Jombang. 
Tanggal 18 Agustus 1942, setelah 4 bulan dipenjara, Kyai Hasyim dibebaskan oleh
Jepang karena banyaknya protes dari para Kyai dan santri. Selain itu, pembebasan Kyai
Hasyim juga berkat usaha dari KH. Wahid Hasyim dan KH. Abdul Wahab Hasbullah dalam
menghubungi pembesar-pembesar Jepang, terutama Saikoo Sikikan di Jakarta. Tanggal 22
Oktober 1945, ketika tentara NICA (Netherland Indian Civil Administration) yang dibentuk
oleh pemerintah Belanda membonceng pasukan Sekutu yang dipimpin Inggris, berusaha
melakukan agresi ke tanah Jawa (Surabaya) dengan alasan mengurus tawanan Jepang, Kyai
Hasyim bersama para ulama menyerukan Resolusi Jihad melawan pasukan gabungan NICA
dan Inggris tersebut. Resolusi Jihad ditandatangani di kantor NU Bubutan, Surabaya.
Akibatnya, meletuslah perang rakyat semesta dalam pertempuran 10 November 1945 yang
bersejarah itu. Umat Islam yang mendengar Resolusi Jihad itu keluar dari kampung-kampung
dengan membawa senjata apa adanya untuk melawan pasukan gabungan NICA dan Inggris.
Peristiwa 10 November kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. 
Pada tanggal 7 November 1945 tiga hari sebelum meletusnya perang 10 Nopember
1945 di Surabaya umat Islam membentuk partai politik bernama Majelis Syuro Muslim
Indonesia (Masyumi). Pembentukan Masyumi merupakan salah satu langkah konsolidasi
umat Islam dari berbagai faham. Kyai Hasyim diangkat sebagai Ro’is ‘Am (Ketua Umum)
pertama periode tahun 1945-1947. Selama masa perjuangan mengusir penjajah, Kyai Hasyim
dikenal sebagai penganjur, penasehat, sekaligus jenderal dalam gerakan laskar-laskar
perjuangan seperti GPII, Hizbullah, Sabilillah, dan gerakan Mujahidin. Bahkan Jenderal
Soedirman dan Bung Tomo senantiasa meminta petunjuk kepada Kyai Hasyim. 
Dipanggil yang kuasa malam itu, tanggal 03 Ramadan 1366 H., bertepatan dengan 21
Juli 1947 M. jam 9 malam, Kiai Hasyim baru saja selesai mengimami Salat Tarawih. Seperti
biasa, beliau duduk di kursi untuk memberikan pengajian kepada ibu-ibu muslimat. Tak lama
kemudian, datanglah seorang tamu utusan Jenderal Sudirman dan Bung Tomo. Kiai Hasyim
menemui utusan tersebut didampingi Kiai Ghufron (pimpinan Laskar Sabilillah Surabaya).
Sang tamu menyampaikan surat dari Jenderal Sudirman. Kiai Hasyim meminta waktu satu
malam untuk berpikir dan jawabannya akan diberikan keesokan harinya. 
Isi pesan tersebut pertama, di wilayah Jawa Timur Belanda melakukan serangan
militer besar-besaran untuk merebut kota-kota di wilayah Karesidenan Malang, Basuki,
Surabaya, Madura, Bojonegoro, Kediri, dan Madiun. Kedua, Hadratussyekh KH. M. Hasyim
Asy’ari diminta mengungsi ke Sarangan, Magetan, agar tidak tertangkap oleh Belanda. Sebab
jika tertangkap, beliau akan dipaksa membuat statemen mendukung Belanda. Jika hal itu
terjadi, maka moral para pejuang akan runtuh. Ketiga, jajaran TNI di sekitar Jombang
diperintahkan membantu pengungsian Kiai Hasyim. Keesokan harinya, Kiai Hasyim
memberi jawaban tidak berkenan menerima tawaran tersebut. Empat, hari kemudian,

17
tepatnya pada 07 Ramadan 1366 H, pukul 21.00 WIB malam, datang lagi utusan Jenderal
Sudirman dan Bung Tomo. Sang utusan membawa surat untuk disampaikan kepada
Hadratussyekh.
 
“Bung Tomo memohon Kiai Hasyim mengeluarkan komando jihad fi sabilillah bagi umat
Islam Indonesia, karena saat itu Belanda telah menguasai wilayah Karesidenan Malang dan
banyak anggota laskar Hizbullah dan Sabilillah yang menjadi korban. Hadratussyekh 
kembali meminta waktu satu malam untuk memberi jawaban”.

Tak lama berselang,  Hadratussyekh mendapat laporan dari Kiai Ghufron (pemimpin
Sabilillah Surabaya) bersama dua orang utusan Bung Tomo, bahwa kota Singosari Malang
(sebagai basis pertahanan Hizbullah dan Sabilillah) telah jatuh ke tangan Belanda. Kondisi
para pejuang semakin tersudut, dan korban rakyat sipil kian meningkat. Mendengar laporan
itu, Kiai Hasyim berujar, ”Masyaallah, Masyaallah…” sambil memegang kepalanya. Lalu
Kiai Hasyim tidak sadarkan diri. Pada saat itu, putra-putri beliau tidak berada di Tebuireng.
Tapi tak lama kemudian mereka mulai berdatangan setelah mendengar ayahandanya tidak
sadarkan diri. Menurut hasil pemeriksaan dokter, Kiai Hasyim mengalami pendarahan otak
(asemblonding) yang sangat serius. Pada pukul 03.00 dini hari, bertepatan dengan 25 Juli
1947 atau 7 Ramadan 1366 H, Hadratussyekh KH. M. Hasyim Asy’ari dipanggil yang Maha
Kuasa. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un. 
Atas jasanya selama perang kemerdekaan melawan Belanda (1945-1947), terutama
yang berkaitan dengan 3 fatwanya yang sangat penting: Pertama, perang melawan Belanda
adalah jihad yang wajib dilaksanakan oleh semua umat Islam Indonesia. Kedua, kaum
Muslimin diharamkan melakukan perjalanan haji dengan kapal Belanda. Ketiga, Kaum
Muslimin diharamkan memakai dasi dan atribut-atribut lain yang menjadi ciri khas penjajah.
Maka Presiden Soekarno lewat Keputusan Presiden (Kepres) No. 249/1964 menetapkan
bahwa KH. Muhammad Hasyim Asy’ari sebagai Pahlawan Nasional. 

Sumber: Tebuireng Media Group. 

18
Metode Media Materi Waktu Evaluasi Tempat
Video 4
Judul Video : Kupas Tuntas Pemikiran Pendidikan KH. Hasyim Asy'ari
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=CVrUIjEiARs
Alat Transkrip : https://anthiago.com/

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hai Jumpa lagi bersama channel kami


channel kata orang dulu channel religi dan juga edukasi. Baik sahabat kata orang dulu, kali
ini saya akan membuat video berkaitan dengan pemikiran pendidikan daripada Kyai Haji
Hasyim Asy'ari. baik sebagai seorang tenaga pendidik dan juga pengurus harian NU tingkat
kecamatan, maka kami dirasa perlu untuk membahas apa yang berkaitan dengan Ke NU an
dan juga apa yang berkaitan dengan KH Haji Hasyim Asy'ari. untuk kali ini saya akan
mengupas tuntas daripada pemikiran pendidikan Kyai Haji Hasyim Asy'ari Semoga nanti
video ini bisa bermanfaat baik bagi warga nahdliyin, bagi pengurus Nahdlatul Ulama dan
juga bagi guru-guru dan juga tenaga pendidik, para ustadz ustadzah dan juga lain sebagainya. 
Baik kita mulai, inilah pemikiran pendidikan daripada Kyai Haji Hasyim Asy'ari
Bismillahirrohmanirrohim  di dalam salah satu karyanya kitab adabul Alim Wal muta'allim
Kyai Haji Hasyim Asy'ari menyebutkan bahwasanya pendidikan itu penting sebagai sarana
mencapai kemanusiaan sehingga menyadari Siapa sesungguhnya penciptanya untuk apa
diciptakan melakukan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya untuk berbuat
baik di dunia dengan menegakkan keadilan sehingga layak disebut makhluk yang lebih mulia
dibanding makhluk-makhluk yang diciptakan oleh Tuhan  di dalam buku yang berjudul 99
Kiai karismatik Indonesia, disebutkan bahwa kitab adabul Alim Wal muta'allim merupakan
kitab tentang konsep pendidikan kitab ini selesai disusun pada hari Ahad tanggal 22 Jumadil
tsali 1343 Hijriyah. KH Haji Hasyim Asy'ari menulis Kitab ini didasari oleh kesadaran akan
perlunya mencari literatur yang membahas etika atau adab dalam mencari ilmu pengetahuan.
menutup ilmu merupakan pekerjaan agama yang sangat Luhur sehingga orang yang
mencarinya harus memperlihatkan etika-etika yang luhur pula dengan demikian literatur yang
menyajikan etika-etika belajar merupakan keniscayaan, menurut beliau tujuan diberikannya
sebuah pendidikan pada setiap manusia ada dua yaitu, satu menjadi instan purna yang
bertujuan mendekatkan diri kepada Allah, dua insan purna yang bertujuan mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. 

19
Kyai Haji Hasyim Asy'ari membagi ilmu pengetahuan itu menjadi tiga bagian yang
pertama ilmu pengetahuan yang tercela dan dilarang artinya ilmu pengetahuan yang tidak
dapat diharapkan kegunaannya baik didunia maupun diakhirat seperti ilmu sihir, Nujum,
ramalan nasib, dan sebagainya. kedua ilmu pengetahuan yang dalam keadaan tertentu
menjadi terpuji tetapi jika mendalaminya menjadi tercela, artinya ilmu yang sekiranya
mendalami akan menimbulkan kekacauan pikiran sehingga dikhawatirkan menunjukkan
kufur misalnya ilmu kepercayaan dan kebatinan, Ilmu Filsafat. tiga ilmu ketahuan yang
terpuji yakni ilmu pelajaran-pelajaran agama dan berbagai macam ibadah ilmu-ilmu tersebut
dapat menyucikan jiwa, melepaskan diri dari perbuatan-perbuatan tercela membantu
mengetahui kebaikan dan mengerjakannya, mendekatkan diri kepada Allah mencari ridha-
nya dan mempersiapkan dirinya ini untuk kepentingan di akhirat. 
Bagaimana agar seorang pencari ilmu dapat memperoleh manfaat dalam hal ini Kyai
Haji Hasyim Asy'ari menjelaskan dalam bentuk etika seorang pencari ilmu dia membagi etika
mencari ilmu dalam 9 bagian yang harus dikerjakan seorang pencari ilmu yaitu  
1. membersihkan hati dari berbagai macam gangguan keimanan dan keduniaan 
2.  membersihkan minyak 
3. tidak menunda-nunda kesempatan belajar 
4.  bersabar dan bersifat qanaah terhadap segala macam nikmat dan cobaan 
5.  pandai mengatur waktu 
6.  menyederhanakan makan dan minum 
7.  bersikap Warok 
8.  menghindari makanan dan minuman yang bisa menyebabkan kemalasan dan
kebodohan 
9. mengurangi waktu tidur serta meninggalkan hal-hal yang kurang bermanfaat 
Latar belakang kitab adabul Alim Wal muta'allim dipengaruhi oleh perubahan cepat dan
perubahan dari pendidikan klasik menuju pembentukan pendidikan modern dimana hal
tersebut dipengaruhi oleh penjajahan Belanda di Indonesia kitab tersebut dibuat untuk
memasukkan nilai etis moral seperti nilai menjaga tradisi yang baik dan perilaku santun
dalam bermasyarakat tapi bukan berarti menolak kemajuan atau menolak perubahan zaman
beliau menerimanya dengan syarat tidak mengubah nilai substantif nya atau bahasa
populernya di kalangan NU al-muhafadhotul allal batinis soleh  wal akwajadidil aswah.
melestarikan nilai-nilai lama yang positif dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih positif 
Kitab adabul Alim Wal muta'allim ini terdiri dari 8 bab yaitu 
1. keutamaan ilmu dan ilmuwan serta pembelajaran 
2. etika peserta didik terhadap dirinya yang mesti dicamkan dalam belajar 
3.  etika seorang peserta didik terhadap pendidik 
4. ketika peserta didik terhadap pelajaran dan hal-hal yang harus dipedomani bersama
pendidik dan teman-teman 
5.  etika yang harus diperhatikan bagi pendidik terhadap dirinya 
6.  etika pendidik terhadap pelajaran 
7.  etika pendidik terhadap peserta didik 
8. etika menggunakan literatur yang merupakan alat belajar 
Baik begitu ulasan sikat berkaitan dengan pemikiran KH Hasyim Asy'ari semoga sangat
bermanfaat bisa Memberikan manfaat khususnya bagi para pendidik ketika mengajar kepada
murid-muridnya atau santri-santrinya. Baik saya akhiri jangan lupa dukung terus channel kata
orang dulu jangan lupa like comment dan subscribe  terima kasih assalamualaikum
warohmatullahi

20
Metode Media Materi Waktu Evaluasi Tempat
Video 5
Judul Video : Ngaji Gus Baha Sejarah Hadlratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari
Pendiri NU.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=5PiBZlCSymQ&t=819s
Alat Transkrip : https://www.happyscribe.com
[00:00:09.400] - Speaker 1
Nah ini cerita saja betapa betapa Mbah Hasyim itu perkawannya luas sekali. Terus ini cerita
akhirnya orang ini orang ini sampai masuk islam ketika masuk islam diantara pesennya Mbah
Hasyim, saya ulang lagi diantara pesennya siapa? Mbah Hasyim itu beliau bilang kamu harus
dipikir pikir lagi itu kan satu kearifan, satu kearifan bahas ini saya baca karena saya takut
ditegur ini saya juga nunggu surat kok datang datang ini kok supaya cepat apa cepat selesai,
ini bebas kalau ada surat malah kebeneran ini karena sudah mulai mulai nyari cari, ya jadi
saya mohon nanti kitab ini bisa digali di sini nanti saya tinggal, disini ada cerita cerita apa
cerita cerita sampai beliau berteman orang Eropa terus beliau macam macam sampai terus
terus terus teruskan jadi orang talis tadi ketika berteman Mbah Hasyim lama lama tertarik
oleh Islam. Ketika mulai tertarik dengan Islam terus mulai tertarik dengan Islam terus
konsultasi sama Mbah Asyim, jadi tertariknya barokahnya Mbah Hasyim. Ini saya cerita, jadi
Mbah Hasyim pernah mengislamkan orang Belanda, orang Jerman, orang apa? Orang
Jerman, terus orang ini hidup di Hamburg. Sampai... Ya sampai akhirnya beliau dakwah
Islam di sana. Jadi ini apa... Ini pentingnya supaya sampai anda tahu bahwa Tebu Hireng
mulai dulu adalah komunitas internasional.

[00:02:51.600] - Speaker 1
Ya, Tebu Hireng mulai dulu adalah komunitas internasional. Terus ketika ngadepi Indonesia
yang dijajah, ya Indonesia yang dijajah, ini Mba Hashim bersama kawan kawannya sepakat
Ini saya baca ya Jadi sebelum beliau pulang ke Indonesia, itu komunitas Asia Tengah, Asia
Dekat, Asia Jauh, semuanya dijajah karena Mesir dijajah Perancis, Burma dijajah ini, yang
Indonesia dijajah ini, semuanya berdoa di Multahzam. Intinya bahasanya itu patriotik betul.
Tapi ya religius betul. Beliau berdoa di Multahzam, beliau menyambut siap sihat melawan

21
penjajah, tapi saat itu juga berekror kalau semua itu tidak untuk nyari pangkep. Makanya saya
yakin Gus Dur adalah orang saat di abad presiden karena supaya Indonesia tidak geos.
Buktinya apa? Ketika beliau dilengsarkan, ya santai saja. "Wa ngajini wa malhayatu dunya
ila mataul" jadi ya santai saja. Tidak jadi masalah. Terus kitab ini menerangkan, ini saya baca
ya. "Musta'amarat" itu dijajah. Ini intinya, ulama' ulama' yang dari timur jauh, kemudian
sowan kembah Hashim, minta fatwa karena negara negara mereka juga dicajah. Jadi dulu
orang dari Jerman dari mana mana belajar Islam juga sama Mbah Hashim. Yang negara
negara Asia Timur Asia dekat itu juga kalau konsultasi kemerdekaan juga sama siapa? Jadi
uniknya kitab ini ditulis oleh orang Libanon. Jadi orang Libanon itu saking penasaranya sama
Mbah Hashim Ashari itu datang ke sini.

[00:05:41.000] - Speaker 1
Datang ke sini untuk belajar sama Mbah Hasim. Dan diantara belajar itu kemudian sampai
sini ternyata tamu tamunya Mbah Hashim dari berbagai negara. Mulai yang konsultasi cara
memerdekakan negaranya karena ngalami dijajah sampai cara belajar Islam yang benar
termasuk tadi yang Karel von Semid tadi yang masuk Islam karena konsultasi sama Mbah
Hashim padahal dia orang Jerman

[00:06:46.280] - Speaker 1
kehebatan Gustur itu kita gak lepas dari barokahnya siapa? Mbah Hasyim. Sekaliber
Rasulullah SAW sebagai Sayyidul Kholki, Sayyidul Amya'l Mursalin beliau yang ngakui ana
da'awatu Ibrahim wa bisharatu isha. Aku hebat ngeneu barokah itu ngani nabi siapa? Ibrahim.
Maka ini sesuatu yang saya tekuni jadi gak salah kalau bicarakan Gustur ya harus bicarakan
Mbah Hasyim. Sama bicarakan nabi Muhammad SAW juga harus bicarakan jaduhul a'la,
yaitu Ibrahim a.s. Ini kita bisa dipakai atau digasapnya enggak apa apa. Arnya gini, gasap itu
kalau saya ada kalori itu ya jadinya gasap, kalau sadar itu jadinya buli. Dan menjadi gasap
kalau enggak dipelajari ya jadi kalau mau nggok terus dingo dingo jimat itu kita kok
gusbahak sakti wah repot makanya ini nah kalau dipakai itu gasap tapi kalau nanti
didiskusikan sama teman teman kemudian menjadi baik menjadi luar biasa saya ikut ngamal
terus saya ulang lagi saya teruskan Beliau punya perkawanan besar di komunitas
internasional termasuk Syed Muhammad Abdul Karim Al Khatabi wa Syed Alawi bin Tauhir
Al Haddad Mufti Sultanati Johor ya beliau berkawan dekat sama muftinya kerajaan Johor wa
Muhammad Ali wa Syokat Ali Bilhindi wa Muhammad Ali Jana Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal yang terkenal di India itu wa Syed Hibadudin Asyahrustani wa
Wazirulma'arif Ali Rokia beliau berteman sama PM Iraq jadi kalau Gus Dur dari Mesir
belajar di Iraq ternyata dulu banyak teman agrafnya Wardana Menteri apa?

Tabel Keseluruhan Kolompok


ANALISIS MODEL DISAIN PEMBELAJARAN TOKOH PENDIDIKAN
INDONESIA

Model Kelompok Kelompok Kelompok Kelomp Kelom


Desain Pemikiran KH Pemikiran Ki Pemikiran KH. ok pok
Pembelaja Ahmad Dahlan Hajar Hasyim Ashari: Pemikir Pemikir
ran Dewantara: an an
R.Dewi RA.

22
Sartika Kartini
1. Metod -Kontekstual (hal  Triloka  PelatPengaji
e 4) pendidikan Ceramah, (hal. ihan an (hal.
-praktikum  “Ing ngarso 18.), atau 4,18), 
-dialog interaktif/ sung tulodo, Tekstual/Kitab praktmemba
diskusi  ing madyo Buku-buku ek ngun
-analogi  mangun Keagamaan,   - sekolah
-repetisi / karso, tut Sorogan.(hal. 13) Membac (hal. 9) 
pengulangan/ dril wuri a
-ceramah ( handayani” Fatwa dan menulis
(hal 24-25 Konsultasi (hal. berhitun
- Connected dan hal 40) 22) g (Hal
(Keterhubungan  6 metode 2)
),Model mengajar Ki Musyawarah/
Pembelajaran Hajar Forum Diskusi
Terpadu yang di Dewantara (18)
lakukan Ahmad berdasarkan
doa-doa (35)
Dahlan ,antar usia (hal 30)
Pendidikan - Sistem Among
Agama Islam dan Pamong (hal
Dan Pendidikan 4-5, 26, 44)
Barat.(Hal 18 ) - Keteladanan
(hal 25)
-Sanad - Gotong royong
Keilmuan : (hal 58)
Ahmad Dahlan -pendekatan
Langsung dengan budaya
menuntut ilmu (hal 4)
kepada Ulama di - Merdeka
mekah . Belajar (hal 45)
- Pendidikan
mempelajari sesuai bakat dan
pemikiran para minat anak (hal
ulama  46)
pembaharu islam -
seperti" Syaid memperjuangka
Bahrisyata, Syeh n nasib bangsa
Ahmad Hotib, melalui tulisan
Muhammad kritis (hal 48)
Abdu, Rasyid -minta
Ridho, Alafgani". diasingkan
(Hal 18 ) dibelanda untuk
menebar
-Klasikal Atau pengaruh disana
Kelas :  (hal 51)
- visi utama
Bagi KH.Ahmad forum
dahlan,Pemaham perkumpulan
an Materi Agama selsa kliwon
Islam Hendak Di

23
“memayu
dekati Serta di hayuning
kaji Melalui sariro,memayu
Kacamata hayuning
Modren Sesuai bongso, memayu
dengan panggilan hayuning
dan manungso (hal
tuntutan,Dengan 53)
mendirikan - siasat belanda
Sekolah membuabarkan
Formal,Madrasah taman siswa
ibtidaiyah dengan
diniyah Islam . mengeluarkan
(Hal 18 ) ordonansi
sekolah liar
.-Tanya Jawab tahun 1932 (hal
dan ,Diskusi : 53)
Ahmad dahlan
Membentuk
Kelompok
Pengajian yang
Bermetode tanya
jawab tentang
Pemikiran
Pembaharuan
islam.(Hal 18 )

2. M -Papan tulis - Alam terbuka Buku Al-


ed -bangku Belajar (hal 58)  Al-Qur’an dan Alat quran
ia -meja  - Seni (hal 46, Hadits (hal.12) Praktek surat
-biola 58) Al-
-model siswa - Permainan (hal Kitab-kitab    Fatihah
-Organisasi 46) Klasik (hal 19),  (hal.4), 
Lembaga - Jurnalisme (hal Surat
Muhammadiyah 40, 45) Pertemanan (hal.
yang didirikan - Organisasi Internasional 2,3,4), 
KH.Ahmad Pemuda, “Budi (Hal. 22)    Buku
Dahlan (Hal 18 ) Oetomo dan (hal. 2,
Indische Partij 26) 
- Sekolah  (hal 40, 45) Tulisan
Formal :  -organisasi dan
Sekolah mahasiswa majalah
Pendidikan indonesia (hal.
Formal tempat dibelanda 10)
KH.Mengemban menjadi

24
gkan ide-ide perhimpunan
Pemikiran indonesia tahun
Pembaharuan 1924 (hal 51)
islam .(Hal 18 ) - koran dan
-Sekolah Non majalah bagian
Formal ;  dari media yg
Kelompok paling penting
Pengajian (Hal bagi beliau demi
18 ) tercapainya
kemerdekaan
-Ruang Kelas indonesia (hal
52)

3. Materi -pendidikan - Sejarah (hal - Agama


-fiqih 44) Etika (hal.21), Pembina (hal.
- sosial -pendidikan Tasawuf (hal.2), an untuk 2,6), 
- keagamaan karakter (hal 54) Fiqih Jihad perempu Emansi
-Ketauhidan - Budaya/tradisi (hal.9), Tauhid an pasi
-Ide-Ide  (hal 46)  dan Aqidah - wanita
Pembaharuan - Nasionalisme (hal.13), Fatwa Pembina (hal. 2)
islam (Hal 18 ) (hal 46) dan Nasehat an untuk Sosial
-Moderenisasi - Mengadopsi (hal.13).  gadis- (hal.
dan barat/belanda/er gadis 13) 
keterpaduan opa (hal 10) menjadi
pendidikan - Nilai-nilai istri
islam dan barat kemanusiaan yang
(Ha; 18) (hal 41) baik
- Budi Pekerti seperti  :
(hal 43) menjahit
- 3 aktivitas ,
pendidikan: membati
keluarga, k, dll,
perguruan, dan (hal 7)
pergerakan
pemuda (hal 27)
- Strategi belajar
TRINO:
nonton,niteni,nir
oke (hal 29)
-memahat,
melukis (hal 59)
- memberi kpd
orang lain atau
sedekah ditiap
hari jumat
selepas jum’atan
(hal 47)
- landasan
filosofis yang

25
menjadi bacaan
kihajar
dewantara
dimasa remaja
yaitu sirakromo,
barotoyudo dan
kiyai jadi pusoko
(hal 48)
-tujuan
pendidikan
bukan hany
aakademis
melainkan
memperdalam
nalar dan halus
budi (hal48)
-mendapatkan
ijazah bergengsi
yg menjadi
pijakannya
dalam
mendirikan
taman siswa (hal
51)
-ditaman siswa
ada sebutan ki
untuk laki-laki,
nyi untuk
perempuan yg
sudah bersuami,
dan ni yg blm
bersuami dan
semua bernilai
sama atau setara
(hal 51)
-dipilihnya
bidang
pendidikan dan
kebudayaan
menjadi strategi
untuk
melepaskan dari
belenggu
penjajah karena
pendidikan
memadai bisa
menjadikan
wawasa semakin
luas (hal 52)

26
-pesan nyi hajar
kpd ki hajar
untuk
mendirikan
perguruan dan
meninggalkan
politik (hal 53)
-visi,misi dan
tujuan
pendidikan
kihajar adalah
sebagai alat
perjuangan
untuk
mengangkat
harkat, martabat
dan kemajuan
umat manusia
secara universal
(hal 54)
-ciri khas taman
siswa adalah
pancadharma
yaitu kodrat
alam,
kemerdekaan,
kebudayaan,
kebangsaan dan
kemanusiaan
yang
berdasarkan
pancasila (hal
57)
-konsep
kebudayaan yg
dikenal hingga
keluar negeri
yaitu konsep
trikon( kontinuit
as,konvergensita
s dan
konsentrisitas)
dan ajaran yang
diwariskan ialah
tri rahayu, trilogi
kepemimpinan
dan tripantang
(hal 57)

27
4. W 1868 Lahirnya  2 Mei 1889  lahir Ketika
ak Muhammad Kelahiran Ki Era Kolonialisme pada dalam
tu darwis (hal 19 ) Hajar Belanda (hal. 4 pingita
Dewantara (hal.1) Dese n
1888 : (hal 22, 40) mber Kartini
Muhammad  Tahun 1919, Penjajahan  1884 saling
darwis kelompok Jepang (hal.7) mengiri
Mengganti nama kajian -16 m surat
Menjadi “Ahmad PaGuyuban Pukul 10.00 Januari kepada
dahlan “ (Hal Seloso sampai 1904 Stella
19 ) kliwon (hal menjelang dzuhur memban tahun
22) (hal.13) gun 1899
1903 : Kembali  3 Juli 1922 sekolah (hal.
Ke mekah yang mendirikan istri… 3), 
ke 2 kalinya Taman (hal 7) Masa
bersama anaknya, Siswa (hal pingita
(Muhammad 46) n tahun
Siraz) Hal 19  1956 1891-
kongres 1902
1906 : Kembali (Mentri (hal. 19
Ke tanah Air Dan pendidikan ) 
Mulai pertama) (hal
menerapkan Ide- 40)
ide Pembaharuan  20 Mei 1908
islam (Hal 19 ) mendirikan
   Budi
1909 (gabung Oetomo (hal
budi utomo)hal 45)
19  6 September
1912
1911 : membentuk
Mendidrikan Organisasi
Sekolah Formal  Pemuda
(Hal 19 ) Insche Partij
(hal 45)
 kongres
1912 (mendirikan terakhir
muhammadiyah) Tamansiswa
hal 19. tahun 1956
(hal 59)
 ordonansi
sekolah liar
1932 (hal 63)
 kehormatan
Doctor
honoris 1956
(hal 63)
 19 juli 1913
ki hajar

28
dewantara
mengkritik
belanda
melalui
tulisan yg
berjudul
“seandainya
aku org
belanda” dan
dimuat
dimajalah the
express (hal
49)
 ki hajar
dewantara
kembali dari
pengasingan
ke indonesia
september
1919
 th 1919 beliau
memegang
pimpinan
partai dan
majalah
 19 desember
1948
yogyakarta
sebagai
ibukota
republik
indonesia
diduduki oleh
tentara
belanda (hal
55)
 dedikasi besar
dalam sejarah
bagi kihajar
pada tahun
1889 hingga
1959 (hal 56)
 tgl 18 agustus
1945 ki hajar
dewantoro
diangkat
menjadi
anggota PPKI
dan menjadi

29
menteri
pendidikan
pertama
diindonesia
dengan
disebut
“menteri
pengajaran
republik
indonesia”
(hal 56)
 -kihajar
dewantara
meninggal pd
tgl 26 april
1959 di
yogyakarta
(hal 57)S

5. Evalu Hafalan -Pendidikan  haru Penafsi


asi Harus Relevan Fatwa dan s ran Al-
dengan Nasehat seperti: bisa quran
-Evaluasi Input : Kehidupan (hal Al-Mawaidz, mem yang
Strategi guna 12) doa-doa untuk baca tidak
Mencapai  Pendidikan kalangan supa dapat
tujuan,KH sebagai Nahdhiyyin, ya dipaha
Ahmad dahlan tuntunan (hal keutamaan tidak mi (hal.
melakukan 23) bercocok tanam, dibo 3)
pengajaran di -Pengembangan anjuran hong Penera
sekolah Budi Pendidikan menegakkan i pan
Utomo dan Selaras dengan keadilan, dll.  (Hal kerja
sekolah  ,Pamong Nilai Budaya 4) rodi
praja di magelang (hal 41) Fatwa kepada pada
agar agama islam - Azas Trikon komunitas rakyat
dapat menjadi (Kontinuitas, Internasional (hal.
pembelajaran Konvergensi, (hal.  13)
resmi di sekolah Konsentris) hal
(Hal 18 )  42
- pendidikan
-Evaluasi Proses terlalu
: Evaluasi yang menekankan kpd
fokus menilai kemampuan
proses akademis kurang
berlangsungnya menkankan
suatu program pengembangan
atau kegiatan, budi atau
meliputi karakter (hal 48)
pelaksanaan, -mendidik rakyat
kesesuaian antara pribumi
rencana dan

30
pelaksanaan, diperlukan
faktor ketulusan dan
penghambat, dan pengabdian
sebagainya.muha tanpa pamrih
mmadiyah dan pendidikan
mengembangkan bermakna
sekolah hingga substantif yakni
keseluruhan yang
penjuru nusantara memanusikan
(Hal 18 ) manusia dan
menjadikannya
-Evaluasi Hasil : sebagai diri yang
penilaian merdeka (hal 54)
terhadap hasil - pendidikan di
yang dicapai keluarga
guna perbaikan di mengalami
masa mendatang. defisit,
pendidikan dari
Tersebar masyarakatpun
Lembaga mengalami
Pendidikan mulai defisit sehingga
pendidikan anak sulit mengambil
usia dini, hingga manfaat baik
perguruan tinggi. dari keluarga
(Hal 18) maupun
masyarakat dari
apa-apa yang
kita harapkan
(hal 57-58)

6. Te -ruang kelas  Sekolah Mekkah (hal 1), Bandun


m -rumah KH (taman Masjidil Haram g
pa -pasar siswa) di (hal 12), Tasikma
t -ruang kelas Jogjakarta Pesantren laya (5)
(hal 46) Tebuireng-
 Kajian Jombang (hal
- kampung PaGuyuban 12), Pesantren
kauman : Tempat Seloso,ruma Wonorejo-
Lahirnya h kakaknya Jombang,
Muhammad (hal 22) Pesantren
darwis atau  Media masa Wonokoyo-
Ahmad dahlan (koran/surat Probolinggo,
(Hal 18) kabar) di Pesantren
Surabaya, Langitan-Tuba,
- yogyakarta : Malang, Pesantren
Mengajar di Semarang, Trenggilis-
sekolah Calon Jogjakarta Surabaya,
guru Milik (hal 45) Pesantren
Belanda (Hal 18 )  Demokratis Kademangan,

31
tapi tidak Bangkalan,
Mekkah : disiplin (hal Madura,
mempelajari 60) Pesantren
pemikiran para  Pemilihan Siwalan Panji
ulama  umum eropa Sidoarjo (Hal 11)
pembaharu islam tidak hanya
seperti" Syaid mementingk
Bahrisyata, Syeh an jumlah
Ahmad Hotib, suara (hal
Muhammad 60)
Abdu, Rasyid  Perbedaan
Ridho, Alafgani". figuratif (hal
(Hal 18)  60)
 taat pada
langgar :Tempat tradisi (hal
Belajar 60)
Kelompok  belum berani
pengajian Ahmad memunculka
Dahlan(Hal 18) n gerakan
politik (hal
Yogyakarta : 60)
Tempat
sekembalinya
dari
mekah ,ahmad
dahlan
Menerapkan Ide-
Ide Pembaharuan
Islam(Hal 18)

magelang :Sekola
h calon
PamongPraja
tempat Ahmad
dahlan juga
mengajar(Hal 18)

Sekolah  Budi
Utomo :Tempat
mengajar Ahmad
dahlan agar
agama islam
dapat menjadi
pembelajaran
resmi di
sekolah(Hal 18)

Madrasah
ibtidaiyah
diniyah

32
Islam :Pertama
kali sekolah
formal yang
didirikan Ahmad
Dahlan(Hal 18)

Tabel Khusus KH Hasyim Asyari

Metode Media Materi Waktu Evaluasi Tempat


Etika Mekkah
Ceramah, (hal. 18.), Al-Qur’an (hal.21 Era Fatwa dan (hal 1),
Tekstual/Kitab Buku- dan Hadits ), Kolonialisme Nasehat Masjidil
buku Keagamaan,   (hal.12) Tasaw Belanda (hal. seperti: Haram (hal
Sorogan.(hal. 13) uf (hal.1) Al- 12),
Kitab-kitab  (hal.2), Mawaidz, Pesantren
Fatwa dan Konsultasi   Klasik Fiqih Penjajahan  doa-doa Tebuireng-
(hal. 22) (hal 19),  Jihad Jepang (hal.7) untuk Jombang
doa-doa (hal.9), kalangan (hal 12),
Pertemana Tauhid Pukul 10.00 Nahdhiyyi Pesantren
n dan sampai n, Wonorejo-
Internasion Aqidah menjelang keutamaa Jombang,
al (Hal. (hal.13 dzuhur (hal.13) n Pesantren
22)    ), bercocok Wonokoyo
Fatwa tanam, -
dan anjuran Probolingg
Naseha menegakk o,
t an Pesantren
(hal.13 keadilan, Langitan-
).  dll.  Tuba,
Pesantren
Fatwa Trenggilis-
kepada Surabaya,
komunitas Pesantren
Internasio Kademang
nal (hal.  an,
Bangkalan,
Madura,
Pesantren
Siwalan
Panji

33
Sidoarjo
(Hal 11)

Pembahasan Pembelajaran KH Hasyim Asy’ari dan Modul

A. Alat Belajar Panca Indra dan Otak


KH. Hasyim asy’ari merupakan tokoh yang sangat di kagumi di indonesia karena
jasaya yang menyebarkan pendidikan terutama pendidikan islam ke seluruh penjuru
indonesia, melalui organisasi Nahdatul Ulama yang di dirikan oleh beliau telah berhasil
mendidik masyarakan luas. Dalam menberikan pengajaran agama kepada seluruh santri-
santrinya KH. Hasyim Asy’ari menggunakan kitab-kitab karangan beliau sebagai sumber
belajar yang di gunakan oleh murid-muridnya. Beberapa kitab karangan KH Hasyim
Asy’ari yaitu:
1. Al-Tibyan fi al-Nahy ‘an Muqatha’ah al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikbwan. Berisi
tentang tata cara menjalin silaturrahim, bahaya dan pentingnya interaksi sosial. Tebal
17 halaman, selesai ditulis hari Senin, 20 Syawal 1360 H., penerbit Maktabah Al-
Turats Al-Islami Ma’had Tebuireng.
2. Mukaddimah al-Qanun al-Asasy Li Jam’iyyah Nahdhatul Ulama. Pembukaan
undang-undang dasar (landasan pokok) organisasi Nahdhatul Ulama’. Tebal 10
halaman. Pernah dicetak oleh percetakan Menara Kudus tahun 1971 M. dengan judul,
“Ihya* Amal al-Fudhala’ fi al-Qanun al-Asasy li Jamiyah Nahdhatul Ulama.
3. Risalah fi Ta’kid al-Akhdz bi Madzhab al-AHmmah al-Arba’ah. Risalah untuk
memperkuat pegangan atas madzhab empat. Tebal 4 halaman, berisi tentang perlunya
berpegang kepada salah satu diantara empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan
Hanbali). Di dalamnya juga terdapat uraian tentang metodologi penggalian hukum
(istinbat al-ahkam), metode ijtihad, serta respon atas pendapat Ibn Hazm tentang
taqlid.

34
4. Mawaidz. Beberapa Nasihat. Berisi fatwa dan peringatan tentang merajalelanya
kekufuran, mengajak merujuk kembali kepada al-Quran dan hadist, dan lain
sebagainya. Pernah disiarkan dalam kongres Nahdhatul Ulama’ ke XI tahun 1935 di
Kota Bandung, dan pernah diterjemahkan oleh Prof. Buya Hamka dalam majalah
Panji Masyarakat no.5 tanggal 15 Agustus 1959, tahun pertama halaman 5-6.
5. Arba’in Haditsan Tata’allaq hi Mabadi jam’lyah Nahdhatul Ulama 40 hadits Nabi
yang terkait dengan dasar-dasar pembentukan Nahdhatul Ulama.
Dengan menggunakan buku yang beliau buat dan dengan metode ceramah yang
dilakukan panca indra yang sangat berperan penting adalah mata untuk memahami kitab
yang ada dan telinga untuk menyimak pembelajaran yang di berikan. Dalam memahami
pembelajaran yang telah di berikan sangat di perlukan kemampuan menghafal dengan
baik, dan untuk menanamkan dengan paten ilmu yang di peroleh perlu murajaah secara
berulang sehingga materi yang ada di anggap penting dan di simpan di dalam otak. Dalam
Modul Kajian Orienntasi Baru Belajar dan Pembelajaran di sebutkan bahwa operasi
utama pada otak yaitu proses pengumpulan evaluasi penyimpanan, pemanggilan data, dan
informasi dimana ini merupakan bagian terpenting dari bagi para pendidik itu sendiri
(Happy Indra Dwi 2022). Dengan melakukan pengulangan pemberian materi yang sama
akan membuat otak menganggap bahwa materi tersebut di butuhkan dan di simpan
secara permanen.
Salah satu ciri khas pendidikan yang di tanamkan Kh Hasyim Asyari adalah
pendahuluan etika yang baik yang di kedepankan, hal ini menciptakan Susana
pembelajaran yang kondusif dan murid-murid belau sangat tawadhu dalam menuntut
ilmu dan ini salah satu faktor penting dalam perkemmmbangan otak yang apabila di
gunakan terus menerus akan menjadikannya lebih berkembang, bertambahnya sel otak
dan meningkatnya ukuran otak dan tentu akan dapat menyimpan ilmu yang di berikan
lebih banyak dan kuat.

B. Belajar dan Teori Belajar


Belajar adalah sebuah aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif
permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukan. Pada kenyataannya perubahan
dalam bentuk respon-respon ini sebagai hasil belajar, ada yang mudah langsung terlihat
dan ada juga yang bersifat tidak mudah segera terlihat (Happy Indira Dewi 2022).
Konsep belajar yang di gunakan oleh Kh Hasyim asyari mirip seperti apa yang di
kemukakan oleh Robert M. Gagne, dalam bukunya Principles of Instruction Design, yang

35
mendefinisikan belajar sebagai proses alami yang dapat membawa perubahan pada
pengetahuan, tindakan dan perilaku seseorang (Happy Indira Dewi 2022). Kh Hasyim
Asyari berpendapat bahwa belajar merupakan proses alamiah menjalankan kodrat
manusia mempertahankan predikat makhluk yang paling mulia yang menjadikannya
wajib untuk senantiasa menuntut ilmu dan belajar merupakan suatu proses yang
urgensinya menciptakan masyatrakat yang berbudaya dan beretika.
Teori belajar yang digunakan oleh Kh Hasyim asyari lebih mendekati dengan teori
behavioristik namun tidak menafikan tetap adanya unsur-unsur yang di peroleh dari teori-
teori belajar yang lainnya. Dengan metode pembelajaran Sorogan dan bandongan dimana
metode ini yang di gunakan di pondok-pondok pesantren bahkan sampai sekarang
menitik beratkan kebada perubahan sikap dan pengetahuan santri-santri melalui
pengajaran yang di lakukan. Yang di mana ini hampir serupa dengan teori behavioristik.
Adapun ciri-ciri teori behavioristik antara lain.
1. Teori belajar behaviourisme adalah salah satu pendekatan untuk memahami perilaku
individu. 
2. Tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam
kegiatan belajar. 
3. Peristiwa belajar adalah melatih refleks sehingga  menjadi kebiasaan yang dikuasai
individu.  
4. Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifar
mekanistis, menekankan peran lingkungan, mementingkan pembentukkan reaksi atau
respon dan menekankan pentingnya latihan.  
5. Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran adalah mengupayakan  terjadinya
perubahan dalam tingkah laku, sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon.
6. Perubahan ini tergantung dari tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran,
karakteristik peserta didik, media, dan fasilitas pembelajaran yang tersedia (Happy
Indira Dewi 2022). 
Pembelajaran yang di lakukan oleh Kh Hasyim Asyari sangat menitik beratkan
kepada perubahan terutama dalam hal akhlak, karena manusia lahir kedunia dalam
keadaan fitrah dan tidak membawa apa-apa sehingga lingkungan dan pengajaran yang
akan merubah manusia tersebut. Pembelajaran dengan metode sorogan dan bandongan
dimana pembelajar akan membiasakan diiri untuk mendengarkan apa yang di sampaikan
oleh Ustad yang memberikan pengajaran dan mengevaluasi pembelajaran dengan

36
mennyodorkan diri untuk dapat di koreksi oleh ustadz yang bersangkutan. Proses
pembelajaran yang di lakukan oleh Kh Hasyim Asyari akan memberikan pembiasaan
kepada para santrinya sebagai suatu proses pengembangan pengetahuan diri dan adab
pada setiap sanntrinya, karena ilmu adab merupakan hal yang paling di dahulukan oleh
Kh Hasyim Asyari untuk di terappkan oleh seluruh santri-santrinya.

C. Gaya Belajar
KH. Hasyim Asyari adalah sosok yang sangat cerdas, semasa usia nya masih anak-
anak yakni usia 13 tahun. Usia 13 tahun tergolong pada usia anak-anak berdasarkan
klasifikasi umur menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan menurut World
Health Organization atau yang kita sering disebut WHO untuk 9 kategori umur
berdasarkan Depkes RI (Happy Indira Dewi 2022). Pada usia 13 tahun KH. Hasyim
Asyari sudah bisa mengajar para santri yang usianya lebih besar darinya. Berdasarkan
telaah video dan analisis transkrip KH Hasyim memiliki gaya belajar sebagai berikut:
1) Gaya Belajar Visual
Ini dapat diketahui berdasarkan kebiasaan KH Hasyim Asyari yang sangat senang
membaca. KH Hasyim Asyari adalah sosok yang sangat senang membaca berbagai
kitab klasik, diantaranya kitab yang sangat beliau senangi adalah kitab hadits. Bahkan
dalam sejarah diketahui bahwa KH Hasyim Asyari memanfaatkan waktu luangnya
untuk berkerja menjadi petani dan pedagang, dimana hasil berkerjanya selain untuk
keperluan hidup juga digunakan untuk membeli kitab. Dalam kisah lain juga
diceritakan kebiasaan KH. Hasyim Asyari seringkali meluangkan waktu belajar
dengan membawa Al-Qur’an, kitab-kitab, serta bekal makanan untuk selama 6 hari
belajar di Gua Hira, dan turun dari Gua Hira setiap hari Jum’at untuk menunaikan
shalat Jum’at.
2) Gaya Belajar Auditory
Ini dapat diketahui berdasarkan kebiasaan KH Hasyim Asyari yang sangat senang
melakukan musyawarah. Bahkan KH Hasyim Asyari seringkali melakukan
musyawarah di pondok Tebuireng untuk mengajar para santrinya, yakni dengan
mengumpulkan santri-santri senior untuk melakukan musyawarah besar dalam
membahasa topik atau persoalan. Kegiatan musyawarah ini merupakan gaya belajar
yang memerlukan perhatian pendengaran dan pemikiran, dimana setiap orang belajar
untuk mendengarkan secara seksama gagasan atau ide dari orang lain dengan sikap

37
terbuka, serta dalam musyawarah tujuan utamanya bukan mancari pemenang
melainkan mencari kebenaran.
Selain hal tersebut, KH Hasyim Asyari juga sangat senang mendengarkan berbagai
ilmu dari tokoh-tokoh besar saat belajar di Kota Makkah diantaranya Syeikh Syuaib
Ibn Abdurrahman, Syekh Mahfudzh at-Turmusi, Syekh Khatib al-
Minagkabawi, Syekh Ahmad Amin al-Athar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said al-
Yamani, Syekh Rahmatullah, dan Syekh Bafaddhal.
3) Gaya Belajar Kinestetik
Resolusi Jihad merupakan salah satu gagasan KH Hasyim Asyari atas penjajahan
terhadap bangsa Indonesia. Meskipun seoranh guru besar dan Kyai terkemuka
seorang KH. Hasyim Asyari juga melakukan perlawaman terhadap penindasan
penjajah, diantaranya adalah saat Jepang memberlakukan kewajiban menundukan
kepala ke arah Tokyo setiap jam 07.00 pagi, dengan keras KH Hasyim Asyari
menolak, sehingga dia dipenjara bahkan mengalami siksaan fisik, sehingga salah satu
jarinya patah dan tidak dapat digerakkan lagi KH Hasyim.

D. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, sehingga mempermudah
peserta didik mencapai tujuan belajar untuk mencapai kompetensi (Happy Indira Dewi
2022). Sebagai tokoh pendiri Organisasi Islam besar di Indonesia yakni Nahdatul Ulama.
Berdasarkan telaah video dan analisis transkrip video, KH Hasyim Asyari menggunakan
beberapa sumber belajar berikut:
1) Sumber belajar pesan
Definisi sumber belajar pesan adalah berupa materi studi berupa informasi yang akan
disampaikan (AECT 1994 dalam Happy Indira Dewi 2022). KH. Hasyim Asyari
menggunakan sumber belajar pesan berupa pesan dimana beliau sebagai sosok ulama
serind dimintai fatwa dan pendapat atas suatu persoalan, bahkan beberapa tokoh luar
negeri seperti Lebanon, Jerman, Inggris, dan beberapa negara di Asia Timur
berkonsultasi seputar kemerdekaan kepada KH. Hasyim Asyari.
2) Sumber Belajar Orang
Definisi sumber belajar orang adalah berupa guru, pembicara, tokoh masyarakat dsb
sebagai orang yang akan menyimpan atau menyalurkan pesan (AECT 1994 dalam
Happy Indira Dewi 2022). KH. Hasyim Asyari menggunakan sumber belajar orang

38
tokoh agama dalam pembelajaran seperti saat mendirikan Taswirul Afkar sebuah
kelompok yang fokus dalam masalah keagamaan, pendidikan, sosial, dan politik.
3) Sumber Belajar Bahan
Definisi sumber belajar pesan adalah berupa buku teks, majalah, video, film dsb
sebagai barang yang berisi pesan untuk disampaikan (AECT 1994 dalam Happy
Indira Dewi 2022). KH Hasyim Asyari termasuk ulama yang sangat akrab dengan
kitab-kitab klasik, pada pendidikan Kh Hasyim Asyari hampir selalu beliau
menggunakan rujukan kitab sebagai bahan belajar.
4) Sumber Belajar Alat
Definisi sumber belajar alat adalah berupa OHP, film, televisi, radio dsb sebagau
barang-barang yang digunakan untuk menyampaikan pesan. (AECT 1994 dalam
Happy Indira Dewi 2022). Berdasarkan kajian dan telaah video dan transkrip kami
tidak begitu dapat melihat alat sebagai bahan belajar seorang KH. Hasyim Asyari.
5) Sumber Belajar Teknik
Definisi sumber belajar teknik adalah berupa simulasi, permainan, studii lapangan,
metode bertanya, pembelajaran individual, pebelajaran berkelompok, diskusi dsb
sebagai prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, tata
tempat dan orang untuk menyampaikan pesan (AECT 1994 dalam Happy Indira
Dewi 2022). KH. Hasyim Asyari sangat senang menggunakan teknik musyawarah
sebagai bagian dari proses pengajarannya, sebagaimana di uraikan di atas.
6) Sumber Belajar Latar
Definisi sumber belajar latar adalah lingkungan fisik, gedung sekolah, perpustakaan,
pusat sarana belajar, studio, museum, taman dsb sebagai lingkungan dimana pesan
diterima oleh peserta didik(AECT 1994 dalam Happy Indira Dewi 2022). KH.
Hasyim Asyari menggunakan latar lingkungan sebagai salah satu sumber belajar
diantaranya adalah cikal bakal pondok Tebuireng dimana KH. Hasyim Asyari
membeli tanah di di daerah Dukuh selatan pabrik gula Cukir, disanalah beliau
mendirikan tratak dari bambu sebagai rumah dan dan tempat belajar.

E. Pembelajaran
Secara teoritis, konsep belajar menurut KH. Hasyim Asy’ari
adalah mengembangkan segenap potensi manusia, baik lahir maupun batin, dengan niat
semata-mata karena Allah SWT dan untuk satu tujuan luhur yaitu membentuk pribadi-
pribadi yang beretika. Menurut KH. Hasyim Asy'ari yang lebih di utamakan dalam

39
sebuah pendidikan itu adalah etika. Namun tidak menghilangkan aspek-aspek pendidikan
yang lainnya. Pendidikan akhlakul karimah sangat diutamakan karena itu adalah salah
satu usaha untuk mendidik diri atas dasar keyakinan atau keimanan akan membawa
kehidupan yang lebih baik. Salah satu karya yang telah ditulis oleh KH. Hasyim Asy'ari
tentang pendidikan yaitu Adab al-Alim wa al-muta'alim fima yahtaj ilah al-muta'alim fi
ahwal ta'allum wa ma yataqaff al-mu'allim fi maqamat ta'limih, dalam kitab ini
menjelaskan bahwa tatakrama seorang pelajar dan pengajar.
Dalam kitab tersebut terdiri dari 8 poin penting  yang  menjelaskan tentang etika
pembelajaran antara lain: Keutamaan ilmu serta keutamaan belajar mengajar. Etika yang
harus diperhatikan dalam belajar mengajar. Etika seorang murid terhadap guru. Etika
murid terhadap pembelajaran dan hal-hal yang harus dipedomani bersama guru. Etika
yang harus dipedomani oleh guru. Etika guru ketika akan mengajar. Etika guru terhadap
murid-muridnya. Etika terhadap buku atau alat yang digunakan dalam pembelajaran.
Tujuan pendidikan islam dalam pandangan KH. Hasyim Asy'ari adalah beribadah kepada
Allah atau  menciptakan ruh manusia yang produktif dan dinamis pada jalan yang benar.
Dalam telaah video dan analisis transkrip KH. Hasyim Asy’ari memiliki sistem
pendidikan dan pembelajaran yang berlandaskan Al-Quran sebagai paradigmanya, karena
didalam Al-Quran banyak kandungan isi mengenai pendidikan islam, yang memiliki
tujuan menjadi pendidikan yang komperhensif yaitu pendidikan yang memiliki 3 aspek
sebagai tujuan utamanya meliputi: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik.
Berdasarkan telaah video dan analisis transkrip KH. Hasyim Asy’ari memiliki
landasan pembelajaran sebagai berikut:
1) Landasan filosofis
Landasan filosofis itu berimplikasi pada pemikiran pendidikan Islam Hasyim
Asy'ari, meliputi konsep ta'lim sebagai proses pendidikan Islam yang dijalankan oleh
pengajar (mu'allim) dan pelajar (muta'allim) sesuai tuntunan adab, ilmu-ilmu agama
Islam tradisional sebagai muatan kurikulum, dan terbentuknya pribadi muslim yang
memadukan dalam dirinya antara ilmu dan amal, yaitu 'alim.
Selain itu, pendidikan islam KH. Hasyim Asy'ari memiliki landasan metafisika
islam pada realitas ultim yakni Allah SWT sang wujud sejati, juga wujud-wujud lain
yaitu ciptaan-Nya, dan landasan epistemologi pada ilmu yang bersumber wujud sejati
serta landasan aksiologi pada nilai-nilai agama Islam.
2) Landasan psikologis

40
Strategi yang digunakan oleh KH. Hasyim Asy’ari dalam meningkatkan
kualitas pendidikan melalui lima nilai Pesantren Tebuireng. Adalah menggunakan
penerapan etika baik guru, siswa dan etika terhadap sarana dan prasarana. KH.
Hasyim Asy’ari mempunyai perhatian khusus terhadap penyebaran ilmu pendidikan,
khususnya pendidikan di lembaga pesantren, karena ia yakin bahwa pendidikan
merupakan sarana penting untuk mensosialisasikan keutamaan dan membersihkan
pikiran (jiwa), termasuk sarana untuk mendekatkan diri bagi para santri kepada
keridhoan Allah Swt. Menurut KH. Hasyim Asy’ari, etika murid, etika guru dan
etika terhadap sarana dan prasarana yang saling melengkapi merupakan suatu norma
dalam kemaslahatan untuk memperoleh ilmu bermanfaat. Oleh karena itu, di
samping meningkatkan tugas sebagai pakar pendidikan Islam KH. Hasyim Asy’ari
juga merupakan tokoh pembaharu dalam pendidikan Islam di Indonesia. Lima nilai
pesantrennya antara lain:

a. Ikhlas adalah berbuat hanya mengharap ridho Allah Swt.


b. Jujur adalah perilaku (perbuatan atau perkataan) yang selau dapat
dipercaya.
c. Tanggung jawab adalah berani berbuat dan berani menerima akibatnya.
d. Kerja keras adalah sungguh-sungguh, tekun dan tidak mudah putus asa.
e. Tasamuh/toleransi adalah lapang hati, peduli dan menghargai perbedaan.
Teori belajar yang dilakukan oleh KH. Hasyim Asy’ari yaitu menekankan
bahwa belajar bukanlah semata-mata hanya untuk menghilangkan kebodohan, namun
untuk mencari ridho Allah yang mengantarkan manusia untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.

F. Model Desain Pembelajaran


KH. Hasyim Asyari dalam mengembangkan pembelajara dilakukan secara
tradisional. Komponen-komponen dari sistem pembelajaran seperti:

1. Peserta didik : Santri Tebuireng


2. Tujuan pembelajaran : Meningkatkan Tauhid, aqidah, mengetahui
fatwa-fatwa agama,pemahaman tasawuf, dan
jihad.

41
3. Metode pembelajaran : Ceramah, tektual, sorogan, dan fatwa-fatwa
4. Media pembelajaran : Al-Quran dan hadis, kitab-kitab klasik, dan
pertemanan Internasional
5. Strategi pembelajaran : Ekspositori dengan K. H. Hasyim Asyari
sebagai sumber utama.
6. Evaluasi pembelajaran : Fatwa dan Nasehat seperti: Al-Mawaidz, doa-
doa untuk kalangan Nahdhiyyin, keutamaan
bercocok tanam, anjuran menegakkan
keadilan. Fatwa kepada komunitas
Internasional
7. Umpan balik (Happy, 2022:30) : Kehidupan santri yang penuh dengan nilai-nilai
keislaman dan rasa cinta tanah air serta
pembelaan terhadap tanah air yang tinggi.
Komponen tersebut tersusun secara kompleks sehingga dapat kita amati bahwa
KH. Hasyim Asyari menyusun desain pembelajaran yang tepat. Adapun model desain
sistem pembelajaran yang berkembang antara lain:

1. Pertama, Model Desain Dick and Carey:


a) Langkah yang pertama adalah identifikasi tujuan pembelajarannya atau
kompetensi umum
b) Analisis instruksional
c) Identifikasi kemampuan awal atau karakteristik peserta didiknya
d) Merumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi umumnya
e) Kelima mengembangkan tes acuan norma
f) Mengembangkan strategi pembelajaran
g) Mengembangkan dan memilih bahan ajar
h) Mendesain dan mengaplikasikan evaluasi formatif
i) Revisi program pembelajaran dan langkah-langkah
j) Desain dan aplikasi evaluasi sumatif
2. Model sistem pembelajaran Assure:
a) Analisis Pembelajaran (Analyze Learners)
b) Obyek Tujuan (State objectives)
c) Memilih metode, media dan materi (Selectmetode, mediadan materi)
d) Memanfaatkan Media dan Materi (UtilizeMedia, and Materials)

42
e) Pelajar Memerlukan Partisipasi (RequireLearner Participation)
f) Evaluasi dan Revisi
3. Model sistem pembelajaran Jerrold Camp:
a) Identifikasi masalah dan tujuan pembelajaran
b) Analisis karakteristik peserta didiknya
c) Identifikasi materi pembelajaran
d) Menetapkan tujuan pembelajaran khusus
e) Membuat sistematika isi pembelajarannya
f) Merancang strategi pembelajaran
g) Menetapkan metode pembelajaran
h) Mengembangkan instrumen evaluasi
i) Menentukan sumber belajar

4. Model sistem pembelajaran ADDIE:


a) Menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalahnya dan solusi yang tepat
untuk menentukan kompetensi
b) Menentukan kompetensi, khususnya metode, bahan ajar, dan strategi
pembelajarannya
c) Memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam program
pembelajaran tersebut
d) Melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain atau spesifikasi
program pembelajarannya
e) Kelima melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar
Proses pembelajaran yang konvensional yang dipraktekkan oleh K. H. Hasyim
Asyari dalam desain diatas dapat digolongkan ke dalam model sistem pembelajaran
Assure karena K. H. Hasyim Asyari mengandalkan materi dari dalam Al-Quran dan
Hadis yang diterjemahkan dan di jelaskan dalam metode ceramah. Partisipasi santri
tentunya dibutuhkan sebagai suatu bentuk pembelajaran satu arah yang berfokus kepada
guru.

G. Model Model Pembelajaran


Yang di praktekkan langsung oleh K.H Hasyim Asyari. K.H Hasyim Asyari
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning/PBL).
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah: Berkaitan dengan penggunaan intelegesi dari

43
dalam diri individu yang berada dalam sebuah kelompok orang, atau lingkungan untuk
memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan kontekstual.Ibrahim dalam Rusma n
2012: Merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang
berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam situasi yang berorientasi pada masalah belajar
di dunia nyata, termasuk didalamnya bagaimana belajar.
Alur proses pembelajaran berbasis masalah
1. Menentukan masalah
2. Analisis masalah dan isu belajar
3. Pertemuan dan laporan
4. Penyajian solusi dan refleksi
5. Kesimpulan, integrasi dan evaluasi
Dapat dilihat dari isi makalah pada halaman 20 (1 keterangan) 21(2 keterangan)

1. Hal 20
Ketika mulai tertarik dengan Islam terus mulai tertarik dengan Islam terus
konsultasi sama Mbah Asyim, jadi tertariknya barokahnya Mbah Hasyim. Ini saya cerita,
jadi Mbah Hasyim pernah mengislamkan orang Belanda, orang Jerman, orang apa? Orang
Jerman, terus orang ini hidup di Hamburg. Sampai... Ya sampai akhirnya beliau dakwah
Islam di sana. Jadi ini apa... Ini pentingnya supaya sampai anda tahu bahwa Tebu Hireng
mulai dulu adalah komunitas internasional.
2. Hal 21
Terus kitab ini menerangkan, ini saya baca ya. "Musta'amarat" itu dijajah. Ini
intinya, ulama' ulama' yang dari timur jauh, kemudian sowan kembah Hashim, minta
fatwa karena negara negara mereka juga dicajah. Jadi dulu orang dari Jerman dari mana
mana belajar Islam juga sama Mbah Hashim. Yang negara negara Asia Timur Asia dekat
itu juga kalau konsultasi kemerdekaan juga sama siapa? Jadi uniknya kitab ini ditulis oleh
orang Libanon. Jadi orang Libanon itu saking penasaranya sama Mbah Hashim Ashari itu
datang ke sini
3. Hal 21
Datang ke sini untuk belajar sama Mbah Hasim. Dan diantara belajar itu kemudian
sampai sini ternyata tamu tamunya Mbah Hashim dari berbagai negara. Mulai yang
konsultasi cara memerdekakan negaranya karena ngalami dijajah sampai cara belajar

44
Islam yang benar termasuk tadi yang Karel von Semid tadi yang masuk Islam karena
konsultasi sama Mbah Hashim padahal dia orang Jerman

PENUTUP

KH. Hasyim Asyari adalah tokoh nasional yang punya pengaruh kuat dan luas dalam
bidang pendidikan. KH. Hasyim Asyari adalah salah satu tokoh besar yang mendirikan
organisasi islam dengan jumlah pengikut terbesar saat ini yakni Nahdatul Ulama. KH.
Haysim Asyari memberi warna bergama pada peradaban islam di Indonesia. Melalui kajian
sejarah kita dapat mengenal nasab atau garis keturunannya, guru-guru beliau serta,
perjuangan beliau saat menimba ilmu dan kisah-kisah inspiratif lainnya.
KH. Hasyim Asyari adalah tokoh pendidikan yang memilki keluasan ilmu. Melalui
kajian tokoh kita dapat melakukan analisis pada alat belajar, teori belajar, gaya belajar,
sumber belajar, pembelajaran, model desain pembelajaran, serta model-model pembelajaran
yang digunakan oleh KH. Hasyim Asyari. Kajian ini berdasarkan analisis transkrip video dan
analisis pemikiran penulis sendiri, sehingga apabila ada ketidak sesuaian ini menjadi bahan
kajian lebih lanjut untuk kami telaah lebih mendalam. Demikianlah hasil riset dokumentasi
tokoh belajar dan pembelajaran KH. Hasyim Asyari, tentunya masih banyak kekurangan
sehingga kami sangat menerima masukan dari para pembaca.

45
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Happy Indira. 2022. Kajian Orientasi Baru Belajar Dan Pembelajaran. Modul
https://www.youtube.com/watch?v=5PiBZlCSymQ&t=819s

https://www.youtube.com/watch?v=CVrUIjEiARs

https://www.youtube.com/watch?v=dVGYr0KqSmA

https://www.youtube.com/watch?v=hhx7bYHS-G0 

https://www.youtube.com/watch?v=wMHTd9u2QXg

46

Anda mungkin juga menyukai