Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Filosofi Pendidikan yang diampuh
Oleh Ibu Dra Marjannah M.Pd

Dibuat Oleh:

1. Nurul Latifa Hasibuan (220410009)


2. Ikli Malita
3. Rizka Zahra

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,atas rahmatnya-Nya dan


karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada
waktunya.Adapun judul makalah singkat ini adalah “Proses Hidup Sebagai Dasar
Filsafat Pendidikan”

Pada kesempatan kali ini,kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
mata kuliah Filososfi pendidikan Ibu Marjannah S.Pd.M.Pd yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah singkat ini.selain itu,kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah singkat ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.

Langsa,30 Maret 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................3

BAB I....................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................4

1.3 TUJUAN PENULISAN..........................................................4

BAB II..................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................5

2.1 Keterkaitan antara Proses Pendidikan dan Kehidupan.............5


2.2Proses Hidup Manusia dan Filsafat Pendidikan........................7
2.3 Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia........................9
2.4 Tujuan Filsafat Pendidikan.......................................................10
BAB III................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................12
3.1 KESIMPULAN.........................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Filsafat pendidikan mempelajari proses kehidupan dan alternative proses
pendidikan dalam bentuk watak,dimana kedua proses itu pada hakikatnya adalah
satu.Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan
hidup dan kehidupan manusia.Atau masalah pendidikan juga merupakan masalah
hidup dan masalah kehidupan manusia.sebagaimana pengertian pendidikan yang
dikemukakan oleh Rupert C,Lodge,yaitu in thissense,Life is education,and
education is life .Artinya,seluruh pendidikan merupakan masalah hidup dan
kehidupan manusia.karena, segala pengalaman sepanjang hidup memberikan
pengaruh pendidikan bagi seseorang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Keterkaitan antara Proses Pendidikan dan Kehidupan
2.Proses Hidup Manusia dan Filsafat Pendidikan
3.Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia
4.Tujuan Filsafat Pendidikan

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.Dapat Mengetahuai Keterkaitan antara Proses Pendidikan dan Kehidupan

2.Dapat mengetahui Proses Hidup Manusia dan Filsafat Pendidikan

3.Dapat memahami Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia

4.Dapat mengetahui Tujuan Filsafat Pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keterkaitan antara Proses Pendidikan dan Kehidupan


Pendidikan adalah masalah yang memerlukan perhatian khusus demi
keberlangsungan hidup seseorang.Semua pengalaman yang dialami seseorang
semenjak dia lahir sampai dewasa atau meninggal dapat dikatakan sebagai proses
yang mengarah ke pendidikan.Pendidikan formal yang ada disekolah sejatinya
hanyalah salah satu bagian terkecil dari beberapa bagian yang harus dipenuhi
dalam kehidupan sebab pendidikan yang sesungguhnya yakni ketika seseorang
berada dilingkungan keluarga dan masyarakat yang lebih nyata dalam
mendapatkan pendidikan secara alami.Namun hal tersebut tidak menjadikan
pendidikan formal tidak serta merta harus ditinggalkan.ia tetap diperlukan aebagai
bagian dari proses pendidikan bagi seseorang.Dalam keluarga misalnya seorang
anak dengan berinteraksi bersama orang tua dan saudara-saudaranya maka secara
alami atau tidak langsung ia sudah menjalani proses pendidikan.keluarga biasanya
disebut sekolah pertama bagi anak karena lingkungan keluargalah yang paling
pertama tersentuh oleh seseorang.belum lagi ketika mereka sudah diserahi
tanggung jawab mulai dari yang ppaling ringan misalnya diminta untuk
mengambilkan sesuatu,mengerjakan apa-apa yang diperintah oleh orang tua atau
penghuni rumah,semua itu adalah bentuk pendidikan yang sedang dijalani dalam
lingkungan keluarga.

Pengertian pendidikan berate usaha manusia dewasa secara sadar dalam


membimbing,melatih,mengajar dan menanamkan nilai-nilai dan pandang hidup
kepada manusia yang belum dewasa.Tujuanya,agar menjadi manusia
dewasa,bertanggung jawab,dan mampu mandiri sesuai sifat,hakikat dan ciri-ciri
kemanusiaannya.Masalah pendidikan mempunyai ruang lingkup yang luas
pula,yang meliputi segala aspek kehidupan dan pengalaman yang dialami manusia
sejak lahir hingga mati.Dari uraian tersebut dapat disimpulkan,bahwa pendidikan
sangat berkaitan erat dengan proses kehidupan manusia seumur hidup.Oleh karena
itu,pendidikan mempunyai kedudukan yang penting yang tidak terpisahkan oleh
kehidupan manusia.

Sebagaimana dikemukakan oleh Jhon Dewey dalam analisisnya sebagai


berikut:Pengertian

1.Education as a necessity on life

2.Education as social function

3.Education as direction

4.Education as growth

5.Prepartion,unfolding and formal discipline

Atau dengan kata lain pendidikan sebagai:

1.salah satu kebutuhan hidup

2.salah satu fungsi social

3.bimbingan

4.sarana pertumbuhan

5.mempersiapkan,mengembangkan, dan kedisiplinan

Jadi,pendidikan merupakan suatu aktivitas manusia terhadap manusia dan untuk


manusia,atau yang berhubungan dengan kehidupan manusia dengan segala
problematikanya.
2.2 PROSES HIDUP MANUSIA DAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Manusia sebagai penghuni alam jagat ini ternyata banyak mengikuti
kepada hokum yang berlaku di alam jagat ini.Namun sebagai makhluk,dia bukan
sebagai makhluk-makhluk lain.ia diberi oleh Tuhan ciri-ciri khusus untuk
membolehkannya memegang jabatan sebagai waki atau khalifa Allah diatas
bumi.Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia,bahwa
mereka harus melaksanakan tugas-tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan
dengan baik dan sempurna sejak zaman kehidupan mereka yang
sederhana,dihutan rimba dan digoa batu,atau ditempat lainnya,sampai kehidupan
umat abad 21 ini.Didalam kehidupan manusia yang sedarhana,mereka bersusah
payah dan penuh kesulitan yang beragam dalam menghadapi perjuangan
hidup,bersama dengan hewan dan makhluk lainya dalam memperebutkan
makanan dan tempat tinggal.

Kita sebagai orang awam sudah puas dengan jawaban pancaindra ,karena
sudah menyaksikan dengan mata sendiri bahwa manusia itu ada.Tetapi ,ahli pikir
seperti H.V Loon tidak puas dengan hal demikian.ia ingin hakikat,yakni hakikat
hidup.sehingga timbul beberapa pertanyaan darinya yang mungkin bagi orang lain
tidak penting untuk dipertanyakan.yang nyata itu belum tentu benar.berapa
banyak orang yang dikelirukan oleh pandangan mata dan telinganya.tanggapan
pancaindra manusia terbatas,oleh karena itu,tidak dapat dijadikan pegangan kuat
dan menyakinkan,karena kurang oercaya pada alat panca indra itulah,maka
Descartes(1596-1650),Filososfi beraliran Rasionalisme yang berkebangsaan
perancis yang dalam usianya yang sudah lanjut mempertanyakantentang ada atau
tidak ada dirinya. Dia bertanya, justru karena dia mengerti barang-barang yang
infra human, artinya di bawah taraf manusia, seperti hewan dan tumbuh-
tumbuhan, tidak dapat bertanya karena tidak mengerti. Manusia mengerti,
manusia menangkap dirinya. Dalam tangkapan itu, timbullah pertanyaan tentang
diri sendiri dan arti hidupnya. Oleh karena itu, wajib bagi manusia menyadari
dengan sungguh-sungguh akan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tadi. Proses
pemikiran manusia seperti ini dalam kehidupan manusia, juga mendasari
perkembangan filsafat pendidikan atau sebagai dasar filsafat pendidikan. Dalam
perkembangan sejarah umat manusia, maka tampillah manusia-manusia unggul
yang mengadakan perenungan, pemikiran, penganalisisan terhadap problem hidup
dan kehidupan, dan alam semesta.

Proses kehidupan umat manusia pada abad ke-XX telah mengalami


perubahan drastis. Pembangunan yang luar biasa dari ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mendorong kehidupan umat manusia, prosesnya lebih maju 100
tahun dari sebelumnya. Dengan kemajuan teknologi, maka jarak antarbenua terasa
semakin dekat, baik melalui hubungan transportasi, telekomonikasi, dan lain-lain.
Peristiwa yang terjadi disuatu Negara telah dapat diketahui pada saat itu juga, atau
relative cepat diketahui oleh negara lain. Dan masih banyak lagi dalam
penggunaan teknologi canggih yang ada di negara kita, yang semula dianggap
mustahil dan ajaib sekarang sudah menjadi barang biasa.

Manusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya.

2. Mengadakan metabolisme atau penyusunan dan pembongkaran zat, yaitu ada


zat yang masuk dan keluar.

3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan ari dalam dam luar.

4. Memiliki potensi untuk berkembang.

5. Tumbuh dan berkembang.

6. Berinteraksi dengan lingkungannya.

7. Bergerak.

Apabila dibandingkan dengan tubuh hewan tingkat tinggi lainnya, seperti


gajah, harimau, burung dan buaya, tubuh manusia lebih lemah. Gajah dapat
mengangkat balok yang berat, harimau dapat berjalan cepat, burung dapat tebang,
dan buaya dapat berenan cepat. Sekalipun demikian, rohani manusia, yaitu akal
budi dan kemauannya, manusia dapat menggembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dengan kedua alat tersebut, manusia dapat menguasai dan
mengungguli makhluk lain.

Manusia memiliki salah satu sifat yang paling esensial, yaitu berpikir, dan
lahirnya filsafat pendidikan tentang manusia berasal dari pemikiran manusia
tantang jati dirinya yang unik dan misterius.

2.3 FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


Peranan pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia, terlebih dalam
zaman modern sekarang ini yang dikenal dengan abad cybernetic, pendidikan
diakui sebagai satu kesatuan yang menentukan prestasi dan produktivitas di
bidang yang lain. Karena, menurut Theodore brameld bahwa pendidikan sebagai
kekuatan berarti mempunyai kewenangan yang cukup kuat bagi kita, bagi rakyat
banyak untuk menentukan suatu dunia bagaimana yang kita inginkan dan
bagaimana mencapai dunia semacam itu. Tidak ada satu fungsi dan jabatan di
dalam masyarakat tanpa melalui proses pendidikan. Singkatnya, seluruh aspek
kehidupan memerlukan proses pendidikan baik di dalam maupun di luar lembaga
formal. Hubungan dan interaksi sosial yang terjadi dalam proses pendidikan di
masyarakat mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia. Untuk
memperoleh hakikat diri yang makin bertambah sebagai hasil pengalaman
berturut-turut sepanjang kehidupan manusia.

Menurut Prof. Richey tersebut, istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi


yang luas mengenai pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat,
terutama memperkenalkan kepada warga mengenai tanggung jawab bersama di
dalam masyarakat. Jadi, pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada
proses yang berlangsung di dalam sekolah. Pendidikan adalah suatu aktivitas
sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam
masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan mengalami proses spesialisasi dam
melembaga dalam pendidikan formal, yang senantiasa tetap berhubungan dengan
proses pendidikan informal di luar sekolah.

Menurut Prof. Lodge tersebut, perkataan pendidikan terkadang dipakai


dalam pengertian yang luas dan kadang dalam arti yang lebih sempit. Dalam
pengertian yang lebih luas, semua pengalaman dapat dikatakan sebagai
pendidikan. Sebagai contoh, seorang anak dapat mendidik orang tuanya
sebagaimana halnya seorang murid dapat pula mendidik gurunya. Segala sesuatu
yang kita katakan, pikiran, atau kerjakan dapat mendidik kita. Demikian pula, apa
yang dikatakan atau dilakukan sesuatu kepada kita, baik dari benda-benda mati
maupun benda-benda hidup. Dalam pengertian yang lebih luas ini, hidup adalah
pendidikan dan pendidikan adalah proses hidup dan kehidupan yang berjalan
bersama, tidak terpisah satu sama lain karena berlangsung di dalam dan oleh
proses masyarakat, sehingga sekurang-kurangnya tiap pribadi manusia terlibat
dengan pengaruh pendidikan. Jadi pendidikan meliputi seluruh umat manusia,
sepanjang sejarah adanya manusia dan sepanjang hidup manusia.

Sedangkan dalam pengertian yang lebih sempit, diuraikan oleh lodge


bahwa pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri
atas penyerahan adat istiadat (tradisi) dengan latar belakang sosialnya dengan
pandangan hidupnya dari masyarakat ke generasi berikutnya, dan demikian
seterusnya. Selanjutnya, dalam praktiknya “pendidikan” identik dengan sekolah
yaitu pengajaran formal dalam kondisi dan situasi yang diatur, yang hanya
menyangkut pribadi yang secara suka rela mengikutinya.

2.4 TUJUAN FILSAFAT PENDIDIKAN


Filsafat pendidikan memiliki tujuan di antaranya sebagai berikut :

1. Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan


pendidikan;
2. Membantu memperjelas tujuan-tujuan pendidikan;

3. Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut;

4. Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan;

Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan


proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan
pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh
filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan
serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru
dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan
rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan
inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat,
memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang
kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu
dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan
dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak
terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.
BAB III

PENUTUP

3.2 KESIMPULAN
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan
menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang
didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan
menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi
antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat
pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara
bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan
pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai
konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar
materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri
peserta didik.

pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses kehidupan manusia


seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai kedudukan penting yang
tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Sebagaimana dikemukakan oleh John Dewey dalam analisisnya sebagai berikut:


pengertian

1. Education as a necessity on life.

2. Education as social function.

3. Education as direction.

4. Education as growth.
5. Preparation, unfolding and formal discipline.

Jadi, pendidikan merupakan suatu aktivitas manusia terhadap manusia dan untuk
manusia, atau yang berhubungan dengan kehidupan manusia dengan segala
problematikanya.

Anda mungkin juga menyukai