Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengukuran Alat


Setelah perancangan dan pembuatan alat selesai, maka dilanjutkan ke
tahap pengukuran. Pengukuran dan analisa merupakan tahap penting dalam
pembuatan suatu alat. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah alat telah
bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pada sistem pengukuran ini
yang diukur ialah sensor infrared atau inframerah.Motor dc dan limit switch.Dan
bagaimana cara menampilkan nilai data hasil pengukuran :

4.2 Prosedur Pengukuran


Untuk melakukan pengukuran diperlukan alat ukur yang akan dipakai. Sebelum
melakukan pengukuran pastikan bahwa peralatan yang dibutuhkan sudah lengkap
seperti osiloskop dan multimeter , pastikan bahwa osiloskop telah dilengkapi
dengan kabel probe dan kabel penghubung atau jumper. Pengukuran dapat
dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk pengukuran dan
pastikan juga bahwa alat ukur dalam kondisi baik.
2. Memastikan tempat titik pengukuran pada rangkaian yang akan diukur.
3. Pastikan rangkaian yang akan diukur telh terhubung dan tidak mengalami
kerusakan karena dapat mempengaruhi hasil dari pengukuran.
4. Sebelum melakukan pengukuran pastikan alat ukur yang akan dipakai
telah dikalibrasi terlebih dahulu guna mendapatkan hasil pengukuran yang
baik.
5. Hidupkan rangaian yang akan diukur.
6. Hubungkan alat ukur yang digunakan ke titik uji atau titik pengukuran
yang telah ditentukan.
7. Catatlah hasil yang ditampilkan oleh alat ukur.

37
38

4.3 Pengalamatan fungsi Input dan Output system


Pengalamatan input dan output terhubung pada port mikrokontroler sesuai
pembagian yang telah disusun sebelumnya berdasarkan fungsi masing-masing
bagian. Table 4.1 menjelaskan hubungan pengalamatan input dan output yang
digunakan dalam peranncangan bagian transmiter,

Tabel 4.1 Konfigurasi Input Ouput terhadap Arduino Uno


No. Fungsi I/O Arduino Pin
1. Switch Buka A.0
2. Switch Tutup A.1
3. Led Inframerah D.3

Berdasarkan TABEL 4.1 dapat diamati hubungan antara input switch


untuk mengakses perintah buka dan tutup terhadap mikrokontroler arduino, serta
pengalamatan pin yang akan dihubungkan dengan led infrared.
Adapun ada bagian receiver pengalamatan input dan ouput dapat dijelaskan
sebagai berikut :

Tabel 4.2 Konfigurasi Input Ouput receiver terhadap Arduino Uno


No. Fungsi I/O Arduino Pin
1. Input Motor Buka Pagar D.2
2. Input Motor Tutup Pagar D.3
3. Limit Switch Buka Pagar A.0
4. Limit Switch Tutup Pagar A.1
5. Input Receiver IR D.8

Berdasarkan tabel pengalamatan bagian receiver ini, dapat diketahui


bahwa input receiver inframerah terhubung pada port d.8 yang berfungsi untuk
meneruskan informasi yang diterima dari proses pengiriman oleh remote
controller. Untuk pengalamatan output kendali motor menggunakan port d.3
39

sebagai pin yang berfungsi untuk memberi perintah pembukaan garasi, dan port
d.4 untuk fungsi penutupan garasi. Sebagai pembatas pergerakan motor membuka
dan menutup pagar, digunakan fungsi limit switch untuk membatasi pembukaan
dan pembukaan pintu garasi, agar pergerakan motor dapat di hentikan apabila
pintu telah sempurna membuka atau menutup.

4.4 Pengujian Bagian Remote Control


Pengujian ini dilakukan dengan mengamati perubahan logika tegangan
pada input switch 1 dan switch 2 sebagai fungsi perintah buka dan tutup pagar,
serta mengamati bentuk gelombang informasi yang di pancarkan. Instrument ukur
yang digunakan pada proses pengamatan ini adalah multimeter untuk membaca
nilai perubahan voltase ada input switch, serta osiloskop untuk mengamati bentuk
gelombang informasi yang dihasilkan . berikut ini adalah hasil pengujian yang
dilakukan :
Tabel 4.3 Data Ukur Switch 1 dan switch 2 bersama Frekuensi nya

No. Switch 1 Switch 2 Kondisi Frekuensi

1 0 4,51 Pintu
Terbuka

2 0 4,50 Pintu
Terbuka
40

Data header= 100001010101010101010101010

Data info = “01”

Data footer = ”01”

3 0 4,49 Pintu
Terbuka

4 4,50 0 Pintu
Tertutup

5 4,54 0 Pintu
Tertutup

6 4,48 0 Pintu Data header= “100001010101010101010101010”


Tertutup
Data info = “10”

Data footer = ”01”


41

Berdasarkan data hasil penggujian diatas dapat diketahui bahwa perubahan


logika pada switch adalah perubahan dari kondisi 1 dalam keadaan awal, dan
menjadi logika 0 ketika terjadi penekanan tombol. Pengujian dilakukan dengan
dua keadaan pengaktifan yaiutu perintah buka dan perintah tutup. Adapun hasil
output data yang dihasilkan oleh pin output menuju led infrared sebagai pemancar
pada remote control dapat diamati menggunakan alat uji osiloskop.

Dari hasil capture osiloskop dapat dikeahui bahwa format data yang
dikirimkan adalah data digital dengan bentuk gelombang kotak yang
mempresentasikan bilangan 1 dan 0 biner. Dapat dikehahui bahwa susunan data
yang dikirimkan terdiri data header atau awalan dari data utama berjumlah 27 bit,
disusul dengan data informasi sebesar 2 bit , serta bagian footer yang berjumlah 2
bit sebaagi penutup data yang dikirimkan. Pengolahan data yang diambil dan
diproses oleh mikrokontroler adalah pada bagian data informasi sebagai perintah
dasar yang akan menentukan apakah perintah yang diberi adalah perintah
membuka maupun menutup sesuaai input yang diberikan oleh remote control

4.5 Pengujian Fungsi Limit Switch

Limit switch digunakan dalam pengujian ini dilakukan untuk mengamati


respon limit switch pada dalam merespon tekanan yang diberikan oleh pintu pagar
saat menutup pintu dan pada saat membuka pintu pagar. Pengamatan dilakukan
pada dua sisi limit switch yang terpasang pada fungsi pembukaan dan pada fungsi
penutupan. Berikut ini adalah tabel pengujian yang dilakukan :

Tabel 4.4 Data Hasil Pengukuran pada limit switch


No. Limit Switch 1 Limit Switch 2 Keadaan Pintu
(Close) (Open)
1 4,97 0 Membuka
2 4,91 0 Membuka
3 4,95 0 Membuka
4 0 4,93 Menutup
5 0 4,96 Menutup
42

6 0 4,97 Menutup

Berdasarkan table pengujian yang dilakukan ini,dapat diamati bahwa


kondisi awal limit switch sebelum mendapat respon pengktifan adalah pada
keadaan high dengan pembacaan tegangan rata-rata 4 volt.Kondisi ini akan
berubah menjadi low dengan pembacaan tegangan sebesar 0 volt ketika terjadi
penekanan limit switch oleh pintu pagar.Berdasarkan hasil pengujian ini dapat
disimpulkan bahwa limit switch yang digunakan bekerja dengan logika aktif low

4.6 Pengujian Motor Penggerak

Motor penggerak yang digunakan adalah jenis motor dc yang dilengkapi


dengan gear box dan slider linear menggunakan susunan grigi,sehingga ketika
motor dc yang digunakan aktif, maka pintu pagar akan bergerak mengikuti arah
pergerakan motor yang bergerak.Ketika pergerakan motor pada arah CW atau
searah jarum jam,maka pergerakan pintu pagar akan menutup,sedangkan jika arah
perputaran motor CCW atau berlawanan arah jarum jam maka pintu akan
membuka.Berikut ini adalah table pengujian yang dilakukan :

Tabel 4.5 Data Hasil Pengukuran Arus dan tegangan pada daya Motor
No. Volt Ampere Daya

1 6,61 v 0,20 A P=IxV


P = 6,61 x 0,20
P = 1,322 watt
2 6,60 v 0,19 A P=IxV
P = 6,60 x 0,19
P = 1,254 watt
3 6,59 v 0,18 A P=IxV
P = 6,59 x 0,18
P = 1,1862 watt
43

4 6,60 v 0,20 A P=IxV


P = 6,60 x 0,20
P = 1,32 watt
5 6,61 v 0,21 A P=IxV
P = 6,61 x 0,21
P = 1,3881 watt

Pengamatan yang dilakukan adalah mengamati pembacaan nilai tegangan dan


arus yang terbaca pada alat ukur.Pada saat motor bergerak,penggerak dalam
keadaan aktif.Dari hasil pengukuran tersebut kemudian dapat diketahui nilai daya
pada beban motor penggerak tersebut,dan dari perhitungan hasil rata-rata
didapatkan nilai pembacaan data sebesar 1,32 watt.Nilai ini sesuai dengan beban
miniature pintu penggerak yang relatif ringan dan berukuran kecil pada bidang
simulasi yang dirancang.

Anda mungkin juga menyukai