Triage PDF
Triage PDF
TRIASE
PENGERTIAN
TRIAGE ADALAH : PROSES PENILAIAN PASIEN BERDASARAKAN
TINGKAT KEGAWATAN DAN JENIS PENYAKITNYA UNTUK DI
TENTUKAN APAKAH PASIEN PERLU DITANGANI DENGAN SEGERA
DAN DI TENTUKAN TEMPAT PENANGANANNYA
pasien berada dalam dalam keadadan kritis dan mengancam nyawa atau anggota badanya
menjadi cacat bila tidak segera mendapat pertolongan atau tindakan darurat. Contoh :
cardiac arrest/henti jantung , syok anafilaktik , trauma multiple yang membutuhkan
resusitasi , trauma komplek yang membutuhkan resusitasi , pasien tidak sadar ( over
dosis , kejang , cidera kepala ) , obstruksi jalan nafas berat , cedera berat yang
memerlukan resusitasi.
Level II (Emergency)
pasien berada dalam keadaan gawat, akan menjadi kritis dan mengancam nyawa bila tidak
segera mendapat pertolongan atau tindakan darurat dalam waktu < 15 menit. Contoh :
Nyeri dada akut, gangguan pernafasan berat ( PO2 > 85 % ) , nyeri hebat ,
sengatan/gigitan binatang berbisa , over dosis (sadar) , Aritmia jantung hebat ,
gangguan psikiatri berat , pedarahan , fraktur luas , pasien dengan suhu > 39 ◦ C
LEVEL TRIAGE
Level III (Urgency)
pasien berada dalam keadaan tidak stabil , memerlukan tindakan darurat , tapi tidak
mengancam nyawa . Pasien harus di periksa/ di tangani dalam waktu < 30 menit
contoh : Nyeri abdomen sedang , Fraktur tertutup , penyakit – penyakit akut , trauma
dengan nyeri sedang
pasien datang dengan keadaan stabil , tidak mengancam nyawa , dan tidak memerlukan
tindakan segera ( pasien polilinik umum ) pasien di periksa/di tangani oleh dokter
dalam waktu < 60 menit . Contoh : cedera ringan , nyeri ringan , nyeri kepala ringan,
sakit ringan
LEVEL TRIAGE
Level II : Emergency
Apabila perawat dan dokter IGD sedang menangani pasien , kemudian datang pasien
dengan level kegawatan lebih tinggi maka segera tangani pasien di prioritaskan atas
dasar urgensi kebutuhannya terlebih dulu dengan memberikan penjelasan mengenai
keadaan tersebut kepada pasien yang sedang ditangani.
Apabila pasien datang dengan jumlah besar , melebihi kapasitas tempat tidur yang
tersedia , namun dari identifikasi pasien tersebut membutuhkan penanganan segera maka
pelayanan dapat di lakukan dengan menggunakan ruang – ruang yang memungkinkan di
gunakan untuk pelayanan dengan preioritas di sekitar IGD ( poliklinik )
Dalam keadaan bencana ( disaster ) maka penderita atau korban di seleksi dengan cara sebagai
berikut :
kenali segera pasien yang berada dalam keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa
kelompokan pasien dan tempatkan sesuai dengan tingkat kegawatannya dengan mengikuti label
berwarna yang tertera di lantai IGD sebagai berikut :
pasien gawat darurat ( level I dan II ) yang merupakan prioritas pertama pada
penanganan . Pertolongan di berikan segeara pada saat di temukan pertama pasien di
terima
pasien darurat tidak gawat ( level III ) yang merupakan prioritas ke dua.
Pertolongan di berikan setelah pasien dengan kategori label merah selesai di tangani
Label Hijau (minimal)