Anda di halaman 1dari 2

Nama:

Prodi:
Kelas:
MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA MANUSIA PEDESAAN

A. PENDAHULUAN
“Sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal
dasar pembangunan bangsa. Potensi ini hanya dapat digali dan dikembangkan serta
dipupuk secara efektif melalui strategi pendidikan dan pembelajaran yang terarah
dan terpadu, yang dikelola secara serasi dan seimbang dengan memperhatikan
pengembangan potensi peserta didik secara utuh dan terpadu. Karena itu, strategi
manajemen pendidikan perlu secara khusus memerhatikan pengembangan potensi
peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa (unggul), yaitu
dengan cara penyelenggaraan program pembelajaran yang mampu
mengembangkan keunggulan-keunggulan tersebut, baik keunggulan dalam hal
potensi intelektual maupun bakat khusus yang bersifat keterampilan (B.Uno,
Hamzah, 2009).
Pelatihan pelatihan yang semestinya diberikan oleh pemerintah daerah
ataupun Kementerian Desa, PDT Transmigrasi RI dalam usaha percepatan
pembangunan tentu saja bukan hanya pada perencanaan pembangunan semata
namun harus lebih ditekankan pada :
Penguatan Kualitas sumberdaya manusia
Penguatan kelembagaan
Perencanaan
Pelaksanaan (Aplikatif)
Partisipatif ( Partisipatif Warga )

B. PEMBAHASAN
Dalam usaha penguatan sumberdaya manusia terutama pada aparatur
pemerintah desa, seiring dengan kemajuan teknologi informatika, pemerintah
kabupaten ataupun Kementrian Desa PDT dan Transmigrasi sebagai fasilitator
penyelenggara, pelatihan pelatihan tersebut antara lain:
1. Pelatihan Internet
Pelatihan internet sangat didalam era keterbukaan sekarang ini, Dalam
usaha usaha membangun system pelayanan public dan juga dalam usaha usaha
membangun komunikasi kelembagaan,baik kelembagaan desa , pemerintah
kecamatan, pemerintah kabupaten maupun pemerintah propinsi dan pemerintah
pusat. Sehingga didalam penyelenggaraan pemerintah lebih efectif.Pelatihan
internet dan pengadaan fasilitas internet agar pemerintah desa lebih “ Melek
Internet”
2. Pelatihan GIS (Geography Information System)
Penting bagi perangkat desa untuk memahami tentang peta desa, dimana
didalam pemahaman mengenai luas wilayah desa, letak geografis , luas lahan
persawahan, luas pemukiman, jumlah sekolah (SD,SMP, SMU/SMK dan
Perguruan Tinggi, jumlah penduduk dll, ini sangat membantu didalam pelaporan
pertanggungjawaban dalam pembangunan.
Bukan hanya pemahaman mengenai peta namun juga bagaimana aparatur
desa mampu untuk melakukan pengolahan data yang didapat dari
hasil ploting lokasi ataupun pengukuran tracking, sehingga mampu menghasilkan
peta perencanaan pembangunan , baik itu peta rencana pembangunan saluran irigasi
, pembuatan jalan , pebuatan jembatan dll. Selain itu juga Map info dapat
digunakan sebagaai base data statistic (Kependudukan, luas lahan dan kepemilikan
tanah) dan lebih bersifat umum nantinya Desa mampu menampilkan data yang
lebih informatif mengenai potensi potensi yang ada.
Pengukuran lahan penduduk seringkali menjadi persoalan mengenai batas
batas lahan , hal ini tidak jarang terjadi konflik antar pemilik lahan. Dengan adanya
pelatihan GIS (Geography Information System) setidaknya akan mampu
mengurangi permasalahan permasalahan kepemilikan lahan .dan dari hasil
pengukuran lahan tersebut ditampilkan dalam bentuk gambar berupa peta lahan.
Manajemen pemerintah desa meliputi, pengelolaan inventarisasi desa,
Pengelolaan sumber pendapatan desa dan sebagainya.
Dari kedua hal tersebut di atas, maka di dalam usaha peningkatan kualitas
sumberdaya, penguatan kelembagaan dan perencanaan dan dalam pelaksanaan
pembangunan nantinya akan lebih mudah , karena sebelumnya sudah terpetakaan
secara detail yang akan melahirkan suatu masyarakat yang partisipatif terhadap
kemajuan desanya.
Dalam sistem pembangunan pemerintah pusat, propinsi dan Pemerintah
kabupaten  akan lebih mudah di dalam melakukan pengawasan baik itu
pengawasan anggaran maupun pengawasan pembangunan.
Banyak sekali kasus kasus agraria mengenai kepemilikan lahan , baik
kepemilikan lahan yang bersifat perorangan maupun kasus lahan kepemilikan lahan
petani atau tanah adat dengan pihak perusahaan. Hal ini banyak terjadi didaerah
Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Irianjaya. Persengketaan lahan yang
sampaai saat iti masih banyak kasus yang belum terselesaikan hal ini yang sering
kali sebagai pemicu Konflik. Hal tersebut terjadi oleh akibat minimnya
pengetahuan mengenai batas batas lahan tidak ada pendokumentasian secara jelas
mengenai kepemilikan lahan, yang seharusnya setiap desa mampu mengeluarkan
peta lahan kepemilikan.

C. SIMPULAN
Dengan adanya program pelatihan tersebut di atas setidaknya pemerintah
mampu untuk mengurangi adanya permasalahan permasalahan kepemilikan lahan
dan mangantisipasi adanya persengketaan kepemilikan. Tidak mudah untuk
mengatasi persoalan ini, tentu saja ini butuh suatu proses panjang didalam
pembenahan sitem pemerintahan terutama didalam pemerintahan desa.
Kemampuan sumberdaya manusia menjadi faktor utama didalam usaha penguatan
kelembagaan pemerintah desa. 

Anda mungkin juga menyukai