Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN

PEMERIKSAAN UMUM
TAHUN 2019

PENYUSUN

TIM UKP

PEMERINTAH KOTA MADIUN


DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS DEMANGAN
Jalan Soekarno Hatta Nomor 47 Madiun Kode Pos 63136 Jawa Timur
Telepon (0351) 464308
PEDOMAN
PEMERIKSAAN UMUM
TAHUN 2019

PENYUSUN

TIM UKP

PEMERINTAH KOTA MADIUN


DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS DEMANGAN
Jalan Soekarno Hatta Nomor 47 Madiun Kode Pos 63136 Jawa Timur
Telepon (0351) 464308

i
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SILVERINA KOESOEMAWATI, SKM, M.MKes


NIP : 19670701 199102 2 001
Jabatan : KEPALA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN

Mengesahkan/meyetujui berlakunya Pedoman Pemeriksaan Umum UPTD Puskesmas


Demangan Kota Madiun.

Madiun, Desember 2018

KEPALA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN

SILVERINA KOESOEMAWATI, SKM, M.MKes


Pembina
NIP. 1967070701 199102 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Pedoman Pemeriksaan Umum UPTD Puskesmas Demangan Kota Madiun Tahun 2019.
Pedoman ini merupakan salah satu dokumen internal yang harus dimiliki oleh
setiap unit program dan pelayanan di Puskesmas Demangan sebagai arahan dalam
melaksanakan kegiatan, sehingga diharapkan pelayanan akan lebih terarah dan dapat
tercapai tujuan yang diharapkan.
Terima kasih saya sampaikan kepada Kepala Puskesmas Demangan, Penanggung
Jawab UKP serta Tim UKP yang telah memberikan masukan. Harapan kami Pedoman ini
dapat memberi manfaat bagi peningkatan pelayanan Rujukan di Pemeriksaan Umum
UPTD Puskesmas Demangan.

Madiun, Desember 2018

Pelaksana

Tim UKP

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... v
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Tujuan PEDOMAN................................................................... 1
C. Sasaran Pedoman................................................................... 1
D. Ruang Lingkup Pedoman........................................................ 1
E. Batasan Operasional............................................................... 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN ............................................................. 3
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia............................................ 3
B. Distribusi Ketenagaan............................................................. 3
C. Standar Ketenagaan............................................................... 3
BAB III STANDAR FASILITAS................................................................... 4
A. Denah Ruangan.................................................................... 4
B. Standar Fasilitas.................................................................... 4
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN......................................................... 5
A. Lingkup Kegiatan.................................................................. 5
B. Metode................................................................................. 5
C. Langkah Kegiatan.................................................................. 5
BAB V LOGISTIK .................................................................................... 7
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN PEMERIKSAAN UMUM ............. 9
BAB VII KESELAMATAN SASARAN DAN KESELAMATAN KERJA .................... 10
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ............................................................... 11
BAB IX PENUTUP...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia


yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau
pelayanan yang bermutu.Pembangunan kesehatan diselenggarakan oleh semua
komponen bangsa, baik pemerintah, masyarakat secara sinergis, berhasil guna dan
berdaya guna sehingga terwujud derajat kesehatan setinggi-tingginya melalui prinsip
perikemausiaan, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat, adil dan merata serta
megutamakan manfaat.

B. TUJUAN PEDOMAN
Tersedianya acuan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di ruangan
Pemeriksaan Umum agar dapat dilaksanakan dengan benar ,aman, bermutu dan
dapat dipertanggung jawabkan sehingga bisa mencegah terjadinya resiko kecelakaan
kerja baik kepada pasien maupun kepada petugas

C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran PEDOMAN ini adalah Dokter, bidan, perawat, pimpinan fasilitas
pelayanan terkait yang melaksanakan pelayanan di unit Pemeriksaan Umum agar
dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan memberikan kepuasan pada
masyarakat.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN

Proses Pelayanan :

1. Memanggil dan identifikasi pasien


2. Pencatatan dan tanda tangan pasien
3. Dilakukan Anamnese dan dicatat dalam RM

1
4. Dilakukan Pemeriksaan TTV dan dicatat dalam RM
5. Dilakukan rujukan intern bila diperlukan dengan form rujukan
6. Penetapan Diagnosa Keperawatan dicatat dalam RM
7. Pemeriksaan laboratorium bila diperlukan dicatat dalam RM
8. Dilakukan tindakan sesuai kebutuhan
9. Konsultasi dokter Umum dan penulisan resep sesuai formularium

E. BATASAN OPERASIONAL

Kegiatan pelayanan di Unit Pemeriksaan Umum menerima pasien dengan


keluhan yang bersifat umum dengan mengutamakan pelayanan pengembangan dan
pemeliharaan melalui pendekatan promotif dan preventif dengan pendekatan kuratif
dan rehabilitatif.

2
2
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pola Ketenagaan dan kualifikasi SDM Unit Pemeriksaan Umum adalah :
NO. Jenis Kompetensi Standar Kompetensi Jumlah Standar
Ketenagaan (ijazah) Kompetensi tambahan yang
tambahan sudah
(pelatihan) dilakukan
(pelatihan)
1. Dokter S1 ATCLS 2 3
Kedokteran

2. Perawat D III Pelatihan Pelatihan PPI 9 10


Keperwatan BTCLS Pelatihan PPGD

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
NO. Jenis Ketenagaan Distribusi Ketenagaan

1. Dokter Anamnesa

pemeriksaan

diagnosa

tindakan

2. PERAWAT Anamnesa

pemeriksaan

diagnosa

tindakan

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelayanan : Setiap hari Senin s/d Jumat.

Jam Pelayanan : Menurut jam pelayanan pemeriksaan umum

Senin - Jumat : jam 07.30 s/d selesai

3
3
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

LEMARI LEMARI PINTU

MEJA
TEMP
AT
TIDUR
PASIE MEJA Timb
N M anga

E M M
EJ EJ
J A A

P
I
NTU
WASTAFEL

B. STANDAR FASILITAS
 Fasilitas Sarana :
Ruang Pemeriksaan Umum bertempat di antara ruang UGD dan Ruang
Laboratorium dengan luas 32 meter persegi. Terdapat ventilasi dan pencahayaan
yang cukup dan AC. Tersedia air mengalir, listrik, pengelolaan limbah dan
sanitasi.
4
4
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan pelayanan di Pemeriksaan Umum menerima pasien dengan keluhan
yang bersifat umum dan pemeriksaan kehamilan meliputi :

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Tindakan medis
4. Pengobatan
5. Rujukan
6. Pencatatan
7. Pelaporan

B. METODE
Penyelenggaraan Pemeriksaan Umum dilakukan setiap hari Senin s/d Jum’at,
sebelum jam pelayanan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana dan setelah
pelayanan untuk pencatatan, pencucian alat dan penataan kembali.

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Memanggil pasien dan memastikan identitas pasien
2. Anamnesa
3. Pemeriksaan klinis
4. Konsultasi dokter
5. Tindakan medis
6. Pemberian resep
7. Pemberian rujukan bila diperlukan
a. Rujukan Luar Gedung
 Pasien / Keluarga pasien dijelaskan oleh petugas mengenai keadaan
pasien untuk dirujuk ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut.
5
5
 Petugas mengisi form rujukan dengan kelengkapan : asal puskesmas , poli
rujukan , identitas pasien , keluhan , diagnosa , hasil pemeriksaan fisik /
labolatorium bila perlu.
b. Rujukan Dalam Gedung
 Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan pemeriksaan lanjutan
 Petugas mengisi formulir rujukan antar poli dan status diantar ke poli
rujukan
 Pemeriksaan Labolatorium

8. Pencatatan
a. Rekam medik (lembar form)
b. Form Informed concent (persetujuan dan penolakan)
c. Form rujukan internal
d. Buku rujukan eksternal
e. Buku pengembalian RM
f. Buku rekapan karcis
g. Buku inventaris alkes dan bahan habis pakai
h. Buku ceklist pemeliharaan dan perbaikan alkes
i. Buku penerimaan alkes dan BHP

9. Pelaporan
a. Enty di E-Link setiap pasien berkunjungan
b. Membuat laporan monitoring bulanan dan tribulan dan laporan tahunan
c. Laporan diserahkan paling lambat tanggal 4 setiap bulan ke koordinator
laporan
b. Laporan dikirim ke dinas kesehatan paling lambat tanggal 5 setiap bulan oleh
koordinator laporan

6
6
BAB V

LOGISTIK

Petugas penanggung jawab pengelolaan Pemeriksaan Umum wajib


memastikan logistik medis terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan
kebutuhan, melakukan pengecekan secara berkala dan segera membuat
permintaan kebutuhan logistik yang diperlukan.

Peralatan Medis

Standar Peralatan untuk Pemeriksaan Umum terdiri dari :

1. Set peralatan Pemeriksaan Umum & Peralatan Medis


2. Peralatan non Medis
3. Penunjang & Bahan habis pakai
4. Peralatan untuk dekontaminasi dan sterilisasi

Peralatan untuk PEMERIKSAAN UMUM

NO. Jenis Peralatan Standar Jumlah Berfungsi Tidak Kekuran


Jumlah alat Yang Ada Berfungsi gan
yang
berfungsi
baik

A Set Peralatan

1 Tempat tidur periksa 1 bh 1 bh 1 bh

2 Tensi meter 2 bh 4 bh 2 bh

3 stetoscope 2 bh 4 bh 3 bh

4 Timbangan berat badan 1 bh 2 bh 1 bh

5 Timer 2 bh 2 bh 1 bh

6 Termometer 1 bh 3 bh 1 bh

Jumlah

B Mebelair

1. Meja kerja 2 bh 2 bh 2 bh

2. Meja komputer 3 bh 3 bh 3 bh

3. Kursi kerja 0 bh 0 bh 0 bh

4. Kursi hadap 9 bh 9 bh 9 bh
7
7
5. Lemari simpan alat 1 bh 1 bh 1 bh

6. Lemari dokumen 1 bh 1 bh 1 bh

C Penunjang

Lampu sorot 1 bh 1 bh 1 bh

Tempat sampah tertutup 2 bh 2 bh 2 bh

Jam / ARI sound timer 1 bh 1 bh 1 bh

k. Wastafel 1 bh 1 bh 1 bh

1. APD : Masker , sarung Ada Ada


tangan
2. Kapas , kasa , lidi cotton Ada Ada

3. Spuit Ada Ada

4. Obat anastesi Ada Ada

a) Alcohol 70% Ada Ada

b) Povidone iodine 10% Ada Ada

8
8
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN PEMERIKSAAN UMUM

Keselamatan pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana puskesmas


membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Tujuan penerapan keselamatan pasien adalah terciptanya budaya keselamatan


pasien, meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,
menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya
program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak
diharapkan.

A. Puskesmas Demangan wajib menerapkan standar keselamatan pasien


yang meliputi :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
peningkatan keselamatan pasien
1. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
2. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
3. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
B. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien di puskesmas Demangan
adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

9
9
BAB VII

KESELAMATAN SASARAN DAN KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan


Pemeriksaan Umum perlu adanya keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi
risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat penentuan diagnosa
dan kesalahan terapi. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran dilakukan setiap
kegiatan asuhan keperawatan dilakuakan pengkajian ulang dengan memperhatikan
keadaan umum pasien, umur pasien dan obat.

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan


Pemeriksaan Umum perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan Puskesmas dan
lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala
kemungkingan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Untuk itu dlaam setiap kegiatan penyelenggaraan menggunakan alat. Petigas
Pemeriksaan Umum harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) berupa maskesr,
sarung tangan dll.

10
10
11
11
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di unit pelayanan Pemeriksaan Umum


puskesmas Demangan dalam memberikan pelayanan adalah :

1. Pelayanan dilakukan sesuai SOP


2. Jam buka pelayanan dengan ketentuan yaitu Senin-Kamis 07.30 – 12.00, Jumat
07.30- 12.00
2. Waktu tunggu rawat jalan 15 S/D 45 menit;
3. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan ( tupoksi)
4. Semua kegiatan pelayanan didasarkan pada aspek kebutuhan pasien
5. Peresepan obat sesuai formularium 100%;

12
12
BAB IX

PENUTUP

Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan di Pemeriksaan Umum ini dibuat


sebagai acuan pelayanan bagi petugas di puskesmas Demangan. Mudah-mudahan
dengan adanya pedoman pelayanan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang
terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal.

13
13
DAFTAR PUSTAKA

Albert, T. J. dan Vaccaro, A. R. 2013. Pemeriksaan Fisik Saraf Spinal. Jakarta:


EGC
Ambardini, R. 2010. Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia. Laporan Penelitian.
Universitas Negeri Yogyakarta.
American College of Rheumatology. 2014. Osteoarthritis. Lake Boulevard NE.
Atlanta.
Anwar, M. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono.
Arif, M. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan sistem Muskuloskeletal.
Editor: Eko Karyuni. Jakarta: EGC
Arifin, S. dan Yani, S. 2013. Atlas Anatomi Otot Manuasia Untuk Fisioterapi.
Yogyakarta: PT. Sejahtera Bersama Yuk.
Arissa, M. I. 2012. Pola Distribusi Kasus Osteoarthritis di RSU Dokter Soedarso
Pontianak Periode 1 Januari 2008-2009.Pontianak: Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura Pontianak.
Bjordal, J. M. 2003. Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS). A metaanalysis
with assesment of optimal treatment parameters for pain. European
Journal Pain. Vol 7, no 8, hal 182-187.
Center for Disease Control and Prevention (CDC). 2014. Osteoarthritis. Diakses
dari www.cdc.gov/arthritis/bacics/osteoarthritis.html tanggal 08/03/2017.
Corwin, E. J. 2009. Osteoarthritis dalam Buku Saku Patofisiologi. 3th ed. Jakarta;
EGC (halaman 346-347)
Delp, M. H. dan Manning, R. T. 2003. Mayor’s Physical Diagnosis: an
Introduction to the Clinical Proces. Tokyo: Igaku Shomi
Departement of Rehabilitation Services. 2009. Osteoarthritis of the Knee. Diakses
dari www.bringhamandwomens.org tanggal 21/02/2016.
Dziedzic, K. dan Hammond, A. 2010. Rheumatology Edvidence Based Practice
for Physiotherapist and Occupational Therapist. London: Elsevier. 235-241.
Evenleigh, J. 2013. PNF Stretching. Diakses dari http://www.stretching-exerciseguide.
com/pnf-stretching.html tanggal 18/03/2017.
Flaherty, E. 2012. Pain Assesment for Older Adults. Darthmouth-Hitcock Medical
Center. Issue Number 7.

14
14

Anda mungkin juga menyukai