Email: faizulilmi639@gmail.com.
ABSTRAK
ketoprak merupakan kesenian yang menampilkan hiburan bagi penonton. Kesenian ini juga menjadi
salah satu bukti nyata kayanya kebudayaan dan kesenian tradisional yang dimiliki Indonesia.
Kebudayaan nasional adalah suatu kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Di era globalisasi
ini memunculkan berbagai tuntutan kepada setiap pelaku kebudayaan untuk berusaha keras
mempertahankan jati dirinya. Setiap kebudayaan harus siap berdiri berhadapan dengan arus budaya
global yang relatif lebih modern dan evaluatif yang notabene lebih laku dan disegani. Kesenian di
Indonesia dihadapkan dengan dua permasalahan yang hampir sama-sama sulit sehingga membuat penulis
menyimpan banyak pertanyaan tentang sejarah berdirinya atau latar belakang dari Ketoprak Siswo
Budoyo. Ketroprak Siswo Budoyo didirikan pada tanggal 18 Juni 1958 di desa Sidorejo Kecamatan
Kauman Kabupaten Tulungagung. Oleh bapak Siswondo HS dan dibantu istrinya ibu Rumani. Ketoprak
siswo budoyo mulai dikenal saat mengadakan pentas lokal di desa dan dipasar pahing Tulungagung
kemudian di tingkat kecamatan kabupaten lalu ke antar provinsi. Siswo Budoyo memberikan kontribusi
yang positif dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, pembangunan, dan juga ekonomi.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini diharapkan untuk para peneliti lebih seksama dan secara
detail dalam memahami perkembangan-perkembangan kesenian Di indonesia serta kreatifitas yang tinggi
guna menghadapi arus globalisasi yang dapat menelan kesenian tradisional
Kata kunci:
ketoprak,budaya,siswo budoyo,indonesia,kesenian menghargai dan mencintai budaya lokal dari pada
budaya luar yang masuk ke dalam negeri seperti
PENDAHULUAN yang marak saat ini, bukan hanya budaya lokal
Pada era globalisasi ini terdapat tuntutan bagi sudah diklaim oleh bangsa lain, kamu muda
para pelaku seni untuk berusaha keras Indonesia sendiri harus lah beramai-ramai
mempertahankan jati dirinya, melalui berbagai melestarikan budayanya sendiri itu menjadi
kompetisi yang ada secara kompetitif. Setiap langkah awal dalam menjaga kelestarian budaya
kebudayaan harus siap melawan arus globalisasi bangsa.
yang relatif lebih modern. Dalam hal ini juga Di dalam permasalahan dan dinamika
harus siap untuk menghadapi filter-filter dalam Ketoprak Siswo Budoyo , maka penelitian ini
berinteraksi dengan budaya lain. Permasalahan ini bermaksud untuk menganalisis dari berbagai
sering terjadi pada seni Tradisional di Indonesia sumber yang ada melalui sudut pandang “Latar
bahkan hampir semuanya, berfokus pada kesenian Belakang Berdirinya Ketoprak Siswo Budoyo”
yang terdapat di daerah jawa khususnya jawa
timur yaitu kesenian Ketoprak Siswo Budoyo dari
Tulungagung. Tuluagung adalah sebuah
kabupaten yang terletak di provinsi jawa timur, METODE
Tulungagung juga merupakan penghasil marmer Metode penelitian yang digunakan untuk
dan daerah pegunungan yang merupakan bagian Penelititan pementasan kethoprak Siswo
dari pegunungan Wilis Liman. Tulungagung Budoyo Kabupaten Tulungagung adalah
sendiri juga banyak sekali mempunyai kesenian bentuk deskriptif kualitatif, yaitu metode
tradisional yang menjadi khasnya adalah
penelitian yang mengkaji, menjelaskan dan
Kesenian Tari Reog Kendang, Jaranan,
Karawitan, dan Kesenian Teater tradisionalnya menganalisis data dalam rangka memecahkan
yaitu Ketoprak Siswo Budoyo. masalah sosial yang terjadi pada masa kini
Dengan tulisan ini diharapkan masyarakat Penelitian kualitatif berfungsi sebagai
pada umumnya dan kaum muda dapat memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subyek penelitian seperti ayah dan ibunya waktu kecilnya digunakan
perilaku, presepsi, motivasi, dan tindakan, belajar ilmu agama pelajaran umum hingga
secara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan berkesinian darah seni mengalir di tubuh
bahasa, pada suatu konteks khusus dengan Siswondo dari buyutnya yang bergelar Eyang
memanfaatkan sebagai metode Joko Niti atau peniti gamelan keraton
alamiah .Moleong merupakan prosedur mataram jogjakarta di Ketanggan. Siswondo
penelitian yang menghasilkan data deskriptif kerap memainkan anak gamelan iya pun
yang berupa kata-kata tertulis atau lisan yang menguasai alat musik tradisional tersebut,
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. menjelang dewasa Siswondo bersekolah dia
Jadi tidak boleh mengisolasikan individu masuk di taman siswa di beiji Tulungagung
kedalam atau hipotesis namun dipandang Perjalanan Awal berdiri Ketoprak
sebagai suatu keutuhan. Sejalan dengan Siswo Budoyo
definisi dan ciri-ciri tersebut, penelitian
deskriptif kualitatif yakni data yang didapat Pada tahun 1949 Belanda melakukan
merupakan hasil dari latar belakang kesenian serangan ke Bumi pertiwi untuk yang kedua
tersebut dan makna tanda terhadap objek kalinya atau disebut agresi ke dua Siswondo
penelitian. Untuk mendapatkan data yang mengetahui betapa buruknya dijajah belanda
diinginkan peneliti mendatangi berbagai ikut mengangkat senjata bersama pejuang
Narasumber untuk melakukan wawancara muda lainnya yang tergabung dalam kop
langsung dan tidak langsung, tentara pelajar atau TGP akhirnya tentara
dalam hal ini peneliti membawa catatan penjajah berhasil diusir dari bumi pertiwi.
dan time line agar lebih fokus kepada topik Mengembara mencari ilmu, suatu malam
pembahasan. Untuk pengumpulan data dalam ditahun 1951 Siswondo menyaksikan
kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau pementasan Ketoprak Sri Wanita di
teknik pengumpulan data tertentu yaitu Semarang jiwa seninya berontak ia ingin
observasi, sehingga penelitian dapat berjalan berkesian lagi seperti masa kecil.
denganlancar. Untuk mendapatkan Sumber
Data, Penelitian ini dilaksanakan di
Kabupaten Tulungagung.
Gambar 1.2
Pada tahun 1981 dibentuk yayasan Siswo Hidup mati demi ketoprak. “Saya ingin
budoyo yayasan ini mengurus anggotanya hidup dan mati dibawah kelir ketoprak” ucap
yang pada waktu itu berkisar 215 pemain Siswondo, kalimat tersebut menandakan
tetapi belum termasuk dengan istri dan bahwa beliau sangat mencintai kesenian
anaknya sehingga berkisar 600 jiwa. Karena tradisional dan kenginannya terpenuhi. Di
selalu ikut dengan orang tuanya berpindah- awal 17 Februari 1997 serangan darah tinggi
pindah mereka kesulitan untuk menimpa Ki Siswondo saat itu beliau
menyekolahkan anaknya, dari sinilah peran dilarikan ke rumah sakit di Kediri. Pukul
yayasan siswo budoyo yaitu dengan 21.00 siswondo menghadap kepada sang
mendirikan taman kanak-kanak atau TK pada khalik, pada saat itu ketoprak gaya baru siswo
tahun 1975. mereka disekolahkan hingga budoyo sedang tampil di ponorogo
lulus SMA, kepedulian siswondo dalam mendengar pimpinannya telah meninggal
berkesenian jawa sangat besar. Pada tahun dunia pertunjukan terpaksa untuk dihentikan,
1991 siswondo mendirikan sekolah mendengar kabar tersebut tangis pun pecah
menengah kesenian indonesia (SMKI) di baik dari para pemain dan penonton. Ki
tulungagung dengan harapan dari SMKI yang Siswondo HS meninggal dunia di tahun 1997
berada dibawah yayasan siswo budoyo itu dimakamkan didesa kalangbret kecamatan
dapat melahirkan generasi-generasi muda kauman, jenazah pahlawan kesenian itu
yang bisa meneruskan warisan seni budaya dimakamkan disamping kubur kedua orang
tradisional jawa khususnya ketoprak. tuanya.
DAFTAR PUSTAKA
waryanti,Endang (2015).SEJARAH
PERKEMBANGAN KETHOPRAK
SISWO BUDOYO .Kediri:
universitas PGRI Nusantara .
Anwar, Khoirul (2017),eksistensi ketoprak
gaya baru siswo budoyo di
Tulungagung tahun 1958-2002 ,
Surabaya; universitas negeri Surabaya
Arista p,Reno & dr,Autar Abdillah M.Si .
PERAN KENTHONGAN SEBAGAI
PENANDA PEMENTASAN
KETHOPRAK
SISWO BUDOYO DI KABUPATEN
TULUNGAGUNG (KAJIAN
SEMIOTIKA).Surabaya:Universitas
Negeri Surabaya