Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO PEMBELAJARAN PERTIDAKSAMAAN

RASIONAL DAN IRASIONAL SATU VARIABEL


Oleh: Gede Wisnu Budipratama (2113011019/4E)
Keterampilan: Mengelola Kelas, Bertanya Dasar, Bertanya Lanjut

1. Kegiatan Awal
a. Guru memasuki ruang kelas.
(Guru memasuki kelas, siswa duduk dengan tenang di tempat duduknya masing-
masing, guru berdiri di depan kelas sambil mengucapkan salam kepada siswa)
b. Guru dan siswa masing-masing memberikan salam.
Guru : “Selamat pagi anak-anak”.
Siswa : “Selamat pagi pak”.
Guru : “Bagaimana kabar kalian pada hari ini?”.
Siswa : “Baik pak...”.
Guru : “Masih semangatkan?”.
Siswa : “Masih pak…”.
c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
Guru : “Sebelum memulai pembelajaran hari ini. Ada baiknya kita berdoa
terlebih dahulu. Untuk yang memimpin doa pagi ini, Siswa A silakan pimpin
doanya”.
Siswa A : “Baik pak, sebelum kita memulai pelajaran hari ini, ada baiknya
kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa akan saya
pimpin, berdoa mulai” (hening sejenak…) “Berdoa selesai”.
Guru : “Terimakasih Siswa A sudah memimpin doa kita pagi ini”.
d. Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru : “Sebelum bapak mulai pelajarannya, bapak akan absen terlebih dahulu.
Apakah hari ini ada yang tidak hadir?”.
Siswa : “Ada pak…”.
Guru : “Siapa?”.
Siswa : “Si B pak”.
Guru : “Kenapa Si B tidak hadir?”.
Siswa : “Izin sembahyang ke Besakih katanya pak”.
Guru : “Hmm…, ada lagi yang tidak hadir?”.
Siswa : “Tidak pak, Si B saja”.
Guru : “okee, langsung saja pak mulai pembelajaran pada hari ini. Silakan
keluarkan buku dan alat tulis kalian masing-masing”.
Siswa : “Baik pak”.
e. Guru memulai pembelajaran dengan menanyakan materi yang akan dipelajari dan
selanjutnya guru memberikan apersepsi.
Guru : “Sebelum bapak mulai pelajarannya, ada yang sudah baca belum
mengenai materi bab baru kita hari ini?”.
Siswa : “Sudah…/Belum…”.
Guru : “Wah ada yang sudah tahu ya, oke Siswa C, bapak dengar tadi
mengatakan sudah, coba sebutkan materi kita di bab dua ini”.
Siswa C : “Pertidaksamaan rasional dan irasional pak”.
Guru : “Bagus…, benar sekali, kita akan mempelajari mengenai pertidaksamaan
rasional dan irasional satu variabel yaa. Nah sebelum masuk ke materi, di bab satu
kemarin kita kan belajar mengenai mutlak tu, dimana untuk mencari nilainya kita
harus pecah dia menjadi dua bagian, bagian yang kurang dari nol dan bagian yang
lebih dari sama dengan nol, kurang dari dan lebih dari sama dengan itu jenis dari
pertidaksamaan, ada yang masih ingat tidak jenis lainnya?”. (Keterampilan
Bertanya Dasar)
Siswa D : “Saya pak”.
Guru : “Iya Siswa D, silakan.”
Siswa D : “Jenis yang lainnya ada kurang dari sama dengan dan lebih dari
pak, jadi totalnya ada empat yaitu kurang dari, kurang dari sama dengan, lebih
dari dan lebih dari sama dengan”
Guru : “Iya, bagus Siswa D. Beri tepuk tangan untuk Siswa D.”
(Siswa lain bertepuk tangan)
Guru : “Nah betul yang dikatakan teman kalian tadi, dimana pertidaksamaan itu
ada empat macamnya yaiu kurang dari, kurang dari sama dengan, lebih dari dan
lebih dari sama dengan. Itu baru pertidaksamaannya saja, selanjutnya ada yang
masih ingat tidak apa itu bilangan rasional dan irasional?”. (Keterampilan
Bertanya Dasar)
Siswa E : “Saya ingin mencoba bapak”.
Guru : “Oke Siswa E, silahkan”.
Siswa E : “Kalo rasional itu pecahan, kalo irasional itu bentuk akar pak”.
Guru : “Oke tidak salah…, beri tepuk tangan dulu untuk siswa E”.
(Siswa lain bertepuk tangan)
Guru : “Nah yang dikatakan teman kalian tadi sudah benar, tapi belum lengkap,
coba pak jelaskan sekarang ya, yang pertama itu bilangan rasional memiliki
makna bilangan riil yang bisa kita definisikan dalam bentuk perbandingan atau
seperti teman kalian tadi yaitu pecahan seperti dua per tiga, lima per dua, dua
empat persembilan, a per b dan masih banyak lagi. Sedangkan irasional itu
kebalikan dari rasional, dimana kita tidak dapat mendefinisikannya dalam bentuk
perbandingan yaitu contohnya sama seperti yang dikatakan siswa E, yaitu bentuk
akar, paham anak-anak”.
Siswa : “Paham pak…”.
f. Guru menyampaikan inti tujuan pembelajaran.
Guru : “Oke bagus…, sekarang pak coba rangkum, di bab ini kita akan
mempelajari pertidaksamaan pecahan dan bentuk akar satu variabel, yang mana
nantinya pak akan menjelaskan langkah-langkah mencari himpunan penyelesaian
suatu pertidaksamaan bentuk pecahan dan bentuk akar. Namun untuk pertemuan
pertama kita tini, pak akan fokuskan ke pertidaksamaan pecahan dulu, untuk
bentuk akarnya pak akan lanjutkan minggu depan”.
Siswa : “Baik pak…”.
g. Guru memberikan motivasi pada siswa.
Guru : “Walaupun materi ini terlihat seram dari segi namanya seperti rasional
dan irasional, namun pada pengerjaannya sebenarnya tidak sesusah itu, kalian
hanya perlu menambah sedikit konsep mengenai pertidaksamaannya dan
ketelitian lebih dalam proses menyelesaikannya”.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mulai menjelaskan tentang materi dengan media papan tulis dan bahan ajar
LKS.
Guru : “sekarang coba anak-anak baca pada halaman 23 pada bagian bawah ada
satu masalah nyata yang dapat kita selesaikan dengan mempelajari materi ini,
kemudian di halaman selanjutnya ada langkah-langkah untuk menyelesaikan
pertidaksamaan bentuk pecahan, ada yang mau membantu bapak untuk
membacakannya?”
Siswa H : “Saya pak”.
Guru : “Oke Siswa H tolong bacakan ya”.
Siswa H : “Yang pertama itu menjadikan ruas kanan sama dengan nol, yang
kedua menyederhanakan ruas kiri menjadi bentuk pecahan, yang ketiga mencari
harga nol dari pembilang dan penyebut, yang keempat itu meletakan harga nol
tadi pada garis bilangan sekaligus menentukan tandanya, dan yang terakhir itu
menentukan penyelesaiannya pak”.
Guru : “Baik, Terimakasi Siswa H. Coba dicermati sebentar, jika ada yang tidak
dimengerti bisa ditanyakan”.
Siswa C : “Izin bertanya pak”. (Suara pelan dan ragu-ragu)
Guru : “Iya silahkan Siswa C”
Siswa C : “Saya kurang mengerti di langkah ke-4 itu pak”.
Guru : “Di langkah ke-4 ya, langkah ke-4 itu kan mengatakan kita harus ,
meletakan harga nol pembelang dan penyebut dalam satu garis bilangan dan
menentukan tandanya, dibagian mananya kira-kira tidak mengerti nak?”.
Siswa C : “Dibagian menentukan tanda itu pak.”
Guru : “Oh, tadi kan kita sudah mempelajari jenis-jenis pertidaksamaan bukan,
masih ingat?”. (Keterampilan Bertanya Lanjut)
Siswa C : “Masih bapak, ada empat yaitu kurang dari dan kurang dari sama
dengan serta lebih dari dan lebih dari sama dengan”.
Guru : “Nah benar, kan pada langkah ketiga kita sudah mendapatkan harga nol
atau dapat dikatakan nilai dari operasi tersebut apabila berbentuk persamaan
bukan pertidaksamaan, karena sekarang berbentuk pertidaksamaan apa yang bisa
kita lakukan pada solusi persamaan yang kita temukan tadi?”.
Siswa C : “Karena ini solusi pada persamaan tapi sekarang kita mencari
solusi pertidaksamaan mungkin kita bisa jadikan titik pisah solusi persamaannya
bapak karena pertidaksamaan menurut saya membagi menjadi dua arah saja,
antara lebih atau kurang walaupun jenisnya ada empat.”.
Guru : “Bagus penalarannya, walaupun ada empat jenis pertidaksamaan, namun
ad dua yang seiras seperti yang dikatakan teman kalian tadi, jadi benar sekali
kalau solusi persamaan yang kita temukan tadi akan menjadi acuan pemisah pada
garis bilangan, nah apa bila kita sudah memisal suatu garis bilangan apa lagi yang
bisa kita lakukan untuk melihat dua bagian ini yang mana yang sesuai dan tidak
dengan pertidaksamaan?”.
Siswa C : “ohhh, di cek dia bapak, kita pilih salah satu titik pada setiap
bagian ke pertidaksamaan lalu di lihat sesuai atau tidak berdasarkan tandanya”.
Guru : “Okee, bagus sekali berarti sekarang sudah paham mengenai langkah ke-
4 utamanya pada menentukan tanda?”.
Siswa C : “Sudah bapak”.
Guru : “Baik, karena sudah ada yang mau bertanya lagi?”.
Siswa E : “Saya mau bertanya pak”.
Guru : “Oke, silahkan”
Siswa E : “Itu titik dengan dan tanpa lubang nya dimana ditentukan dia
pak”.
Guru : “Pertanyaannya bagus ya, sebelum bapak jawab, pak mau tanya. Tadi
kan dikatakan ad jenis pertidaksamaan yang seiras seperti lebih dari dan lebih dari
sama dengan, pada garis bilangan yang tidak terkait pada pertidaksamaan,
bilangan yang di sebelah kanan selalu memiliki harga yang lebih besar dari
bilangan dikirinya bukan?’. (Keterampilan Bertanya Lanjut)
Siswa E : “Iyaa Bapak”.
Guru : “Nah sekarang pak coba kelompokan jenis pertidaksamaannya menjadi
begini, kelompok kurang dari lebih dari dan kelompok kurang dari sama dengan
lebih dari sama dengan, kira-kira bisa tidak?”.
Siswa E : “Ohhh, bisa pak, kelompok pertama tidak isi sama dengan dan
yang kedua isi dia”.
Guru : “Masih ingat kan yang ditanyakan temannya sebelumnya mengenai
pemisah, sekarang coba bayangkan jika kita membandingkan dia daerah dengan
tanda yang berisikan sama dengan, pemisahnya itu masuk tidak ke
penyelesaian?”.
Siswa E : “Masuk bapak karena isi sama dengan, kalo tandanya tanpa sama
dengan baru tidak masuk dia”.
Guru : “Tepat sekali, disana lah fungsi dari lingkaran hitam dan berlubang, kalo
hitam berarti pemisahnya masuk dalam penyelesaian, apa bila berlubang tidak
masuk dia, bagaimana mengerti?”.
Siswa E : “Ohhh, mengerti pak. Berarti kalo tandanya berisikan sama
dengan dia menggunakan lingkaran hitam, bila tidak menggunakan lingkaran
berlubang dia bapak, benar begitu pak?”.
Guru : “Nah benar sekali kesimpulannya, anak-anak yang lain paham?, ada yang
ditanyakan lagi?”.
Siswa : “Paham pak/Tidak ada pertanyaan lagi”.
Guru : “Mungkin dari beberapa diskusi ringan tadi anak-anak masih belum
sempurna mencerna pembelajarannya, tapi pak yakin setelah anak-anak
mengerjakan LKPD yang akan bapak berikan ini, anak-anak akan paham
sepenuhnya dengan yang tadi kita diskusikan”.
b. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok.
Guru : “Untuk pengerjaan LKPD ini pak akan bagi kelas menjadi beberapa
kelompok kecil, satu kelompok terdiri dari empat siswa, silahkan cari temannya
yang dirasa nyaman diajak bekerja”. (Siswa membentuk kelompok sesuai arahan
guru).
c. Siswa diberikan LKPD dan diarahkan untuk mendiskusikan permasalahan
bersama teman kelompoknya.
Guru : “Nah, coba sekarang diskusikan bersama kelompok pesoalan yang ada
pada LKS. Waktu diskusi kalian 15 menit”.
Siswa : “Iya pak…”.
a. Guru membimbing siswa untuk menghimpun berbagai informasi terkait dengan
materi pertidaksamaan rasional satu variabel
Setelah 15 menit waktu diskusi berakhir guru menghampiri masing-masing
kelompok.
Guru : “Bagaimana ada masalah?”.
Siswa : “Apa benar seperti ini pak?”.
Guru : “Iya benar, pekerjaan kalian sudah baik, lanjutkan ke permasalahan
berikutnya”
(Terlihat kelompok yang bermain-main)
Guru : “Kelompok yang di pojok, bapak liat udah bisa santai-santai bagaimana
pekerjaannya”. (Kemampuan Mengelola Kelas)
Siswa : “Ini sedang proses bapak, bagi tugas”.
Guru : “Ohh, bagus-bagus. Bagi tugas boleh, cuma volume suaranya tolong
dikecilkan sedikit”.
Siswa : “Baik pak”.
(Terdapat satu siswa pada kelompok dua yang terlihat diam)
Guru : “Itu di kelompok dua kenapa temannya satu seperti tertidur?”.
(Kemampuan Mengelola Kelas)
Siswa : “Lagi tidak enak badan katanya pak, tadi badannya belum panas sih”.
Guru : “Coba bapak lihat, (Guru mengecek kondisi siswa) wah panas ini. Ke
UKS saja dik ya, siswa D tolong antar temannya ke UKS ya”.
Siswa D : “Baik pak”.
Guru : “Anak-anak kalo ada yang merasa tidak enak badan melapor ya, memang
sekarang lagi musimnya orang sakit”.
Siswa : “Baik pak”.
b. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja di depan
kelas.
Guru : “Baik, karena waktu diskusi bersama kelompok sudah habis, ada yang
bisa bantu bapak menjelaskan di depan kelas?”.
Kelompok 2: “Saya pak”.
Guru : “Iya, kelompok 2 silahkan presentasikan hasil jawabannya dalam waktu
5 menit”.
Siswa mempresentasikan di depan kelas.
c. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan penyelidikan langkah-langkah
penyelesaian dari teman yang mempresentasikan di depan.
Guru : “Apakah ada yang ingin ditanyakan? Atau ada yang tidak sependapat
dengan apa yang disampaikan kelompok 2?”.
Siswa : “Tidak pak”.
Guru : “Baik, Karena tidak ada, silahkan duduk kembali, beri tepuk tangan
kepada kelompok 1”. (Siswa memberikan tepuk tangan kepada temannya yang
sudah mempresentasikan materi di depan kelas).
Guru : “Berarti semua sudah pahamkan apa yang menyebabkan dia bertanda
titik dengan lubang dan titik tanpa lubang?”
Siswa : “Sudah pak…”.
Guru : “Oke bagus sekali”.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membuat rangkuman terhadap butir-butir penting
pembelajaran yang berkenaan dengan materi pembelajaran.
Guru : “Setelah pembelajaran yang sudah kita lalui bersama. Siapa yang bisa
mereview ulang materi yang sudah kita pelajari hari ini?”.
Siswa F : “Saya pak”.
Guru : “Iya Siswa F coba sampaikan ke teman-temannya”.
Siswa F : “Baik, untuk mencari penyelesaian dari pertidaksamaan rasional
dapat dicari dengan beberapa langkah utama yaitu pertama mencari pembuat nol,
menyelesaikan persamaan, membuat garis bilangan dengan hasil dari pembuat nol
tadi, dan yang terakhir itu mengecek ruas garis ke jenis pertidaksamaannya pak”.
Guru : “Iya, bagus Siswa F, beri tepuk tangan untuk Siswa F (siswa memberi
tepuk tangan). Apa ada yg ingin menambahkan lagi?”
Siswa G : “Saya pak”.
Guru : “Iya Siswa G, silahkan”.
Siswa G : “baik pak, disini saya cuma menambahkan sedikit saja, di saat
mencari pembuat nol dicari juga syarat pertidaksamaan itu terdefinisi pak, yaitu
saat penyebut tidak sama dengan nol pak”.
Guru : “Nah bagus sekali tambahannya Siswa G, Beri tepuk tangan dulu yuk
(siswa memberi tepuk tangan).”.
Guru : “Apakah ada yang ingin menambahkan lagi”.
Siswa : “Tidak pak…”.
Guru : “Baik jika memang tidak ada, pak coba bantu ngerangkum sedikit lagi,
untuk mencari penyelesaian dari suatu pertidaksamaan yang pertama dilakukan itu
membuat ruas kanan sama dengan nol, kemudian mencari harga nol dari
pembilang dan penyebut dengan mengubah tanda pertidaksamaan menjadi
persamaan lalu diselesaikan sehingga mendapat nilai dalam bentuk satuan,
kemudian dicari juga syarat dari persamaan itu terdefinisi dimana saja yang akan
digunakan pada garis bilangan bersama hasil harga nol tadi, dilanjutkan dengan
mengecek interval interval yang terbentuk dari hasil harga nol dan hasil dari
syarat ke jenis pertidaksamaan yang diminta kemudian yang terakhir adalah
mengarsir daerah hasil dari pertidaksamaan yang akan menjadi himpunan
penyelesaian dari persoalan kita”.
b. Guru memberikan kuis kepada siswa.
Guru : “Dari kesimpulan yang pak sampaikan tadi, masih ada yang bingung atau
ada yang ditanyakan tidak?”.
Siswa : “Tidak pak, sudah paham”.
Guru : “Karena tidak ada yang ditanyakan, pak akan mengadakan sedikit post
test. Siapkan satu lembar kertas saja, pak berikan waktu 5 menit, dimulai dari
sekarang”.
(Siswa mengerjakan soal yang diberikan)
Guru : “Baik, waktunya sudah habis. Silahkan kumpulkan lembar jawabannya”.
c. Guru memberikan tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya.
Guru : “Untuk tugas pertemuan selanjutnya kalian coba kerjakan uji kompetensi
satu di halaman 26 LKS sebisa kalian saja sebagai pengayaan tambahan, tapi nanti
pak akan review sedikit di awal pertemuan minggu depan, jangan lupa kalian
pelajari lagi materi ini dan baca juga materi selanjutnya tentang pertidaksamaan
bentuk akan. Sebelum pak tutup kelasnya, apakah ada yang ingin kalian
tanyakan?”.
(Semua siswa menjawab dengan serentak “Tidak pak...”.)
Guru : “Kalau tidak ada kita cukupkan pelajaran hari ini, kita bertemu lagi pada
pertemuan minggu depan. Untuk mengakiri pembelajaran hari ini kita tutup
dengan doa, karena tadi doa sudah di pimpin oleh Siswa A, untuk menutup doa,
Siswa A lagi deh yang memimpin, untuk Siswa A silahkan pimpin doanya”.
Siswa A : “Baik untuk doa penutup pelajaran akan saya pimpin, berdoa
menurut agama dan kepercayaan masing-masing berdoa mulai” (hening
sejenak…) “berdoa selesai”.
Guru : “Sampai ketemu lagi pada pertemuan selanjutnya, selamat pagi
semua…”.
Siswa : “Pagi pak...”.
a. Guru keluar kelas.

Anda mungkin juga menyukai