Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANANG SEFRIANDI

NIM : 043203652

Gizi dan Kesehatan Keluarga (LUHT4449)


Tugas 1
1.  Sehubungan dengan penerapan paradigma baru tentang masalah gizi, coba jelaskan apa yang
dimaksud dengan paradigma baru tersebut, sehingga terlihat perbedaan prinsip dengan paradigma
sebelumnya. Kemudian  jelaskan secara singkat langkah-langkah apa saja yang harus mendapat
perhatian agar paradigma baru tersebut terwujud. Berikan contoh paradigma baru yang sudah
dilakukan di lingkungan terdekat Saudara.
Jawab :
Paradigma berkembang sebagai hasil sintesa dalam kesadaran manusia terhadap informasi-
informasi yang diperoleh baik dari pengalaman ataupun dari penelitian. Dalam perkembangan
kebijaksanaan pembangunan kesehatan maka memasuki era reformasi untuk Indonesia baru telah
terjadi perubahan pola pikirdan konsep dasar sdtrategis pembangunan kesehatan dalam bentuk
paradigma sehat. Sebelumnya pembangunan kesehatan cenderung menggunakan paradigma sakit
dengan menekankan upaya-upaya pengobatan (kuratif) terhadap masyarakat Indonesia. Perubahan
paradigma kesehatan dan pengalaman kita dalam menangani masalah kesehatan di waktu yang lalu,
memaksa kita untuk melihat kembali prioritas dn penekanan program dalam upaya meningkatkan
kesehatan penduduk yang akan menjadi pelaku utama dan mempertahankan kesinambungan
pembangunan.
Secara garis besar program perbaikan gizi yang dilaksanakan di Indonesia terdiri dari 4 program
yaitu :

1. Program pencegahan dan penanggulangan kurang energi dan protein (KEP)


2. Program pencegahan dan penanggulangan kurang vitamin A (KVA)
3. Program pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi (AGB)
4. Program pencegahan dan penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Subtansi dari ke empat program adalah makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan yang
dibutuhkan, pengetahuan gizi ini sangat jelas secara perorangan mulai dari ibu hamil, ibu menyusui,
bayi, balita, anak prasekolah, anak SD, SMP Dewasa dan usia lanjut baik laki-laki maupun
perempuan. Antara konsumsi dan kebutuhan gizi ini sekarang di populerkan dengan istilah GIZI
SEIMBANG yang dulu dikenal dengan Empat Sehat Lima Sempurna. Pada tingkat operasional hasil
akhir dari penerapan Gizi Seimbang ini adalah terwujudnya Keluarga Sadar Gizi (KADARSI)
dimana setiap anggota keluarga dapat mengkonsumsi makanan yang lengkap (ada nasi atau
sejenisnya, lauk, sayuran dan buah), memantau pertumbuhan berat badan, menggunakan garam
beryodium, bila mempunyai bayi harus disusui dengan ASI saja sampai dengan usia 6 bulan, dan
bila mempunyai balita tiap 6 bulan harus mendapat vitamin A. Belum selesai atau belum
sepenuhnya program perbaikan gizi ini di tingkat masyarakat tiba-tiba muncul perkembangan ilmu
gizi mutahir yaitu ditemukannya kebutuhan gizi embrio dan janin dalam kandungan serta bayi
dengan inisiasi dini Air Susu Ibu.’ Temuan ini begitu cepatnya dibanding penerapannya program
gizi. Dan salah satu contoh yang sudah terlihat di lingkungan saya itu sudah dilakukan di puskesmas
pembagian makanan bergizi dan vitamin secara gratis setiap seminggu sekali untyk bayi, balita dan
anak-anak dan pemberian edukasi kepada orang tua mengenai makanan bergizi untuk anak dan
keluarga.
2. Mengapa kecukupan energi dan kecukupan protein per kg berat badan yang tertinggi adalah pada
masa bayi? Silakan Saudara jelaskan alasannya.  Kemudian mengapa kecukupan energi dan
kecukupan protein juga tidak dibedakan menurut jenis kelamin pada anak-anak yang berumur
kurang dari 10 tahun ?. Jelaskan juga alasannya
Jawab :
Kecukupan energi seseorang adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan
untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh
dengan tingkat aktifitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan
pemeliharaan aktifitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada anak balita kebutuhan
energi termasuk kebutuhan untuk pembentukan jaringan – jaringan baru sesuai dengan kesehatan
(Almatsier, 2001). Kekurangan energi yang kronis pada balita dapat menyebabkan anak tersebut
lemah, serta pertumbuhan jasmaninya terhambat dan perkembangannya terganggu (Almatsier,
2001). Kebutuhan energi pada masa balita berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang
dianjurkan untuk orang Indonesia perorang/ perhari. Menurut AKG kecukupan energi dalam jumlah
yang dianjurkan.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima didalam tulang dan
tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh.
Semua enzim berbagai hormon pengangkut zat – zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagai
adalah protein.

Anda mungkin juga menyukai