Anda di halaman 1dari 14

‘ PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MEBUNG
KECAMATAN ALOR TENGAH UTARA

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS MEBUNG
Nomor: PUSK. 069/MBG/……….. /2023

TENTANG

PENDOKUMENTASIAN DOKUMEN DAN REKAM KEGIATAN


DI UPTD PUSKESMAS MEBUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS MEBUNG,

Menimbang : a. bahwa agar semua penulisan dokumen Akreditasi


setiap Pokja sama perlu adanya ketentuan tata
naskah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a,
perlu ditetapkan kebijakan tentang Ketentuan Tata
Naskah dan Pendokumentasian Dokumen dan
Rekam Kegiatan;
Mengingat : 1 Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Instansi Pemerintah;
3 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditas Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter Gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MEBUNG


TENTANG TATA NASKAH DAN
PENDOKUMENTASIAN DOKUMEN DAN REKAM
KEGIATAN DI UPTD PUSKESMAS MEBUNG
Kesatu : Pengendalian dokumen dan rekam implementasi
Puskesmas adalah sistem penomoran dan sistem
penyimpanan dokumen dan rekam implementasi.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan apabila dikemudian hari terjadi
perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : MEBUNG
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS MEBUNG ,

SITTI R.J.BOLI

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT


PUKESMAS MEBUNG

NOMOR : PUSK.069/MBG/. … /2022

TENTANG : TATA NASKAH DAN


PENDOKUMENTASIAN
DOKUMEN DAN REKAM
KEGIATAN UPTD
PUSKESMAS MEBUNG

I. TATA NASKAH PENULISAN DOKUMEN


1. Pengendalian dokumen dan rekam implementasi Puskesmas
adalah sistem penomoran dan sistem penyimpanan
dokumen dan rekam implementasi, baik dokumen
perkantoran maupun dokumen akreditasi Puskesmas
2. Dokumen induk adalah dokumen asli dan telah disahkan
oleh kepala Puskesmas.
3. Dokumen terkendali adalah dokumen yang didistribusikan
kepada sekretariat/ tiap unit/ pelaksana, terdaftar dalam
Daftar Distribusi Dokumen Terkendali, dan menjadi acuan
dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila ada
perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada tanda/ stempel "
TERKENDALI".
4. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang
didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas
permintaan pihak diluar Puskesmas digunakan untuk
keperluan insidentil, tidak adapt digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/ stempel
" TIDAK TERKENDALI". Yang berhak mengeluarkan
dokumen ini adalah Penanggungjawab manajemen mutu dan
tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
5. Dokumen kadaluarsa adalah dokuen yang dinyatakan sudah
tidak berlaku oleh karena telah mengalami perubahan/
revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/
stempel "KADALUARSA" . Dokumen induk diidentifikasi dan
dokumen sisanya dimusnahkan.

6. Kelompok dokumen adalah kelompok jenis-jenis dokumen/


rekaman (contok kelompok SOP, Instruksi Kerja, Rekaman
Kegiatan, dsb).

Pengendalian dokumen akreditasi wajib mentaati sistem


pengendalian dokumen yang telah ditentukan didalam kebijakan
pengendalian dokumen ini.

Ketentuan tata naskah dan pengendalian dokumen menerapkan hal-


hal sebagai berikut :
A. Penulisan Dokumen
1. Surat Keputusan
Menggunakan kertas F4 ukuran W : 216 cm dan H : 330,
margin T : 3,5, B : 3,5, L : 3,0, R : 3,0 dengan huruf
Bookman Oldstyle 12, spasi 1,15
2. SOP, Dt, KA, Dek, MM, PM, AI
Menggunakan kertas F4 ukuran W : 215 cm dan H : 330,
margin T : 3,5, B : 3,5, L : 3,0, R : 3,0 dengan huruf Time
New Roman ukuran 12, spasi 1,5

1. Sistem Pembuatan
1. Sistem Pembuatan Dokumen/ Arsip perkantoran sesuai dengan
Aturan Aturan Pemerintah Daerah Kabupaten Alor
2. Pembuatan Dokumen Akreditasi sesuai dengan Pedoman
Peyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
3. Kop pembuatan SOP sesuai dengan Lampiran I Surat
Keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
4. Sistem pembuatan rekam implementasi sesuai aturan yang
berlaku di masing-masing program

2. Sistem Penomoran Surat


1. Surat Masuk dan Keluar, Surat Keputusan, Surat Perintah,
Surat Perintah Kerja, Dokumen Pengadaan serta Dokumen
Kerjasama sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Kabupaten Alor
2. Sistem penomoran disesuaikan dengan nomor masing-masing
Pokja
3. Urutan penomoran dokumen meliputi : Kode Puskesmas,
nomor kode jenis dokumen, nomor urut agenda, tahun
pembuatan surat.
Contoh : PUSK. 069/MBG/20/2023

3. Sistem Penyimpanan
1. Dokumen Rekam Klinik/Medik wajib disimpan sekurang-
kurangnya dua tahun, terhitung dari tangga terakhir pasien
meninggal atau pindah tempat, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam klinis dapat
dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan atau persetujuan
lainnya harus disimpan jangka
waktu 5 tahun terhitung dari tanggal dibuatnya
2. Sistem Penyimpanan Resep yang telah dilayani di Puskesmas
harus dipelihara dan disimpan minimal dua tahun dan pada
setiap resep harus diberi tanda :
a. Umum : resep umum
b. BPJS : Resep peserta asuransi kesehatan, jamkesmas,
jamkesda dan jampersal
3. Penyimpanan Dokumen/ Arsip Perkantoran sesuai dengan
sistem penyimpanan dokumen/ arsip aturan Pemerintah
Daerah Kabupaten Alor
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di masing-masing
kelompok pelayanan, sedangkan dokumen induk semua Pokja
dan Program disimpan di Tim Mutu

4. Sistem Regulasi dan Akses


1. Dokumen Klinik/medik menjadi kewenangan dokter/ dokter gigi
2. Dokumen Perkantoran dan Akreditasi menjadi kewenangan
Kepala Puskesmas
3. Rekam Implementasi menjadi kewenangan Penanggungjawab
program

5. Evaluasi
Evaluasi Dokumen dilakukan minimal 6 (enam) bulan sekali atau
jika ada permasalahan terkait hal tersebut.

II. PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS MEBUNG


A. Nama, Tujuan, Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Dasar
1. Nama Puskesmas ini adalah “UPTD PUSKESMAS MEBUNG”
2. Peraturan Internal Puskesmas adalah aturan dasar yang
mengatur tata cara hubungan dan penyelenggaraan
Puskesmas antara Pemilik, Kepala Puskesmas, dan karyawan
Puskesmas yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Puskesmas.

3. Visi Puskesmas

"Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan


terjangkau”

4. Misi Puskesmas :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan


terjangkau.
2. Meningkatkan upaya promotif dan preventif dalam
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
masyarakat.
3. Meningkatkan kemitraan dengan pemerintah, lembaga
swasta, dan

organisasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas


pelayanan kesehatan.

5. Tujuan Puskesmas
“Memberi Kepuasaan pada Pasien”

6. Motto Puskesmas :
“ Kami ada Untuk Mereka “

7. Tata Nilai Puskesmas : “MEBUNG “ Melayani, Edukasi,


Berkolaborasi,
Unggul, Nilai Etika dan Moral, Gerakan

B. Hak Petugas Kesehatan dan Hak dan Kewajiban tenaga Medis


UPTD Puskesmas Mebung :
1. Hak Petugas Kesehatan
- Memperoleh perlindungan hukum, sepanjang sesuai
dengan standar profesi dan SOP
- Memberikan layanan medis menurut standar profesi dan
SOP
- Memperoleh informasi yang jujur, lengkap dari pasien atau
keluarga pasien
- Menerima Imbalan Jasa
2. Hak dan Kewajiban tenaga Medis
-Memberikan layanan medis menurut standar profesi dan
SOP
-Merujuka pasien bila tak mampu
-Menjamin kerahasiaan pasien
-Memberikan layanan medis sesuai SPO dan SOP serta
kebutuhan medis
-Menambah/mengikut perkembangan IPTEK kedokteran

C. Disiplin Kepegawaian UPTD Puskesmas Mebung adalah :


1. Melaksanakan apel setiap hari senin sampai hari kamis
2. Berpenampilan sederhana, rapi dan sopan
3. Bertanggung jawab dan kompeten terhadap tugas pokok
4. Menjaga kerjasama organisasi di UPTD Puskesmas Mebung
5. Menghindari konflik kepentingan pribadi dan golongan
6. Patuh dan taat terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan tata kerja
7. Memberikan pelayanan dengan dengan ramah, empat, hormat
dan santun
8. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka dan adil
serta tidak diskriminatif
9. Setiap pegawai yang melakukan pelanggaran dan tata tertib
puskesmas dapat dikenakan tindakan disiplin sebagai berikut
:
- Pemotongan tindakan kerja, upah kerja dan atau jasa
pelayanan
- Teguran tertulis
- Peringatan tertulis I, II, dan III (hukuman administrasi)
- Skorsing
- Pemutusan Hubungan Kerja
- Bagi PNS tindakan disiplin diberikan sesuai
ketentuan yang berlaku

D. Jam Buka Pelayanan UPTD Puskesmas Mebung mematuhi


ketentuan jam kerja PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Alor diawali dengan apel pagi dan apel siang sebelum pulang.
Adapun Pelayanan di atur secara sip sipan bagi petugas yang
melakukan dinas siang dan malam khususnya pada pelayanan
UGD 24 jam dan rawat inap (RI)

1. Hari Senin sampai hari kamis jam 07.30 – 13.30


2. Hari Jumat jam 07.30 – 11.00
3. Sip sipan
Siang : 13.00-19.30
Malam : 19.30-07.30
(jadwal diatur masing-masing kepala ruangan)
4.Dinas Luar di sesuaikan dengan jadwal masing-masing
program
E. Ketentuan Berpakaian
Setiap Petugas yang bekerja di UPTD Puskesmas Mebung wajib
mematuhi ketentuan berpakaian.
1. PNS/ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Alor

1. Hari Senin dan Selasa pakaian PDH


2. Hari Rabu pakaian hitam putih
3. Hari Kamis pakaian tenun daerah alor
4. Hari Jumat pakaian Olahraga
5. Hari Sabtu pakaian Bebas Rapi

2.Dokter
Setiap kali seorang dokter bertugas wajib memakai Jas
3.Perawat/Bidan
- Setiap Perawat dan bidan yang bertugas pagi hari berpakaian
Putih- putih lengakap papan nama dan Cap, dan di saat
bertugas
sore atau malam berpakaian ruangan.

F. MEDIA KOMUNIKASI
Media komunikasi yang yang digunakan di UPTD PUskesmas
Mebung adalah:
1. Surat menyurat
2. WhatsApp (WA)
3. MInilok

G. Proses pendelegasian wewenang UPTD Puskesmas Mebung


adalah :
1. Apabila Kepala Puskesmas meninggalkan tugas karna alasan
cuti, Sakit atau dinas luar maka, tugas tanggung jawab dan
kewenangan terkait administrasi dan manajemen puskesmas
didelegasian ke Kasubag Tata Usaha dan apabila kasubag tata
usaha meninggalkan tugas dengan alasan yang sama maka,
pendelegasian wewenangnya di lakukan berjenjang sesuai
dengan struktur organisasi UPTD Puskesmas Mebung.
2. Tindakan Medis
Dengan Ketentuan
- Dilakukan oleh dokter yang didelegasikan kepada Perawat
atau Bidan.
- Jenis dan tata cara tindakan yang didelegasikan harus
terdokumentasi dengan jelas pada buku register/ status
rekam medik pasien berisi nama dan jenis tindakan,
waktu pelaksanaan, jumlah dan interval serta catatan lain
yang dianggap perlu.
- Hasil kegiatan harus dicatat dengan jelas mengenai nama
dan jenis tindakan, waktu pelaksanaan, output tindakan
dan kemungkinan yang terjadi setelah tindakan.
3. Pelaksanaan UKM dan UKP
Dengan Ketentuan
- Dilakukan oleh pelaksana program yang sedang cuti
atau sakit.
- Didelegasikan kepada petugas lain yang dianggap mampu
melaksanakan tugas tersebut dan telah disetujui oleh
petugas yang menerima wewenang.
- Mencantumkan nama kegiatan yang dielegasikan dan
menjelaskan kepada penerima wewenang tentang tata
cara melaksanakan/proses kegiatan tersebut.
- Penerima wewenang harus melaksankan tugas yang
diberikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

H. KEPEMILIKAN PUSKESMAS
Pemilik UPTD Puskesmas Mebung adalah Pemerintah
Kabupaten Alor
Pemerintah Kabupaten Alor, berdasarkan kewenangan yang
dimilikinya, bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup
serta kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang
diharapkan dan diinginkan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Alor Melalui Dinas Kesehatan Kabupaten


Alor berwenang :
1. Menentukan Kebijakan secara umum Peskesmas
2. Mengangkat dan Memberhentikan Kepala Puskesmas
3. Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja Puskesmas

1. Pemerintah Kabupaten Alor bertanggungjawab kepada rakyat


melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Alor
atas kelangsungan hidup, kelancaran dan perkembangan
Puskesmas
2. Pemerintah Kabupaten Alor ikut bertanggung jawab atas
terjadinya kerugian akibat kelalaian atas kesalahan dalam
pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Alor berkewajiban untuk
melakukan pembinaan dalam peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya
berhak mendapatkan dukungan dana, sarana, dan prasarana
untuk memperkuat pelayanan seperti pengadaan puskesmas
pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskesdes.

I. PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

1. Persyaratan Administrasi dan Manajemen Puskesmas terdiri


dari Struktur Organisasi Puskesmas
2. Struktur Organisasi Puskesmas minimal terdiri dari
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Puskesmas
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata
laksana organisasi, standar pelayanan, Standar Prosedur
Operasional pelayanan Puskesmas, dan informasi Manajemen
Puskesmas
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan
praktek kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga
kesehatan lainnya
5. Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional pelayanan
Puskesmas

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan puskesmas, Puskesmas


menyelenggarakan pelayanan kesehatan Primer yang memenuhi Standar
Pelayanan Puskesmas

Pelayanan Kesehatan Primer sebagaimana dimaksud merupakan


pelayanan kesehatan perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
secara menyeluruh, dan berkesinambungan
1. Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud meliputi :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
c. Upaya kesehatan Perseorangan Kefarmasian dan
Laboratorium
2. Upaya kesehatan Masyarakat Esensial sebagaimana dimaksud
meliputi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3. Upaya Kesehatan Pengembangan sebagaimana dimaksud Pada
terdiri dari
a. Pelayanan Kesehatan Lansia
b. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
c. Pelayanan Kesehatan Kerja
d. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat

4. Upaya Kesehatan Perseorangan, Kefarmasian dan Laboratorium


sebagaimana dimaksud berupa:
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA – KB
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi
f. Pelayanan Persalinan
g. Pelayanan Rawat Inap
h. Pelayanan Kefarmasian
i. Pelayanan Laboratorium

II. SUMBER DAYA MANUSIA


1. Puskesmas “Puskesmas Mebung” di pimpin oleh seorang
Kepala Puskesmas, yang secara teknis fungsional dan
teknis oprasional bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Alor.
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas harus seorang
sarjana di bidang Kesehatan yang kurikulum
pendidikannya mancakup kesehatan masyarakat
3. Kepala Puskesmas dengan kriteria yaitu tenaga kesehatan
dengan tingkat pendidikan minimal diploma tiga bila tidak
tersedia tenaga kesehatan dengan pendidikan sarjana.
4. Tersedianya tenaga medis, keperawatan yang purna waktu,
tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan di penuhi
sesuai dengan jumlah jenis dan kualifikasinya
5. Sub Bagian Tata Usaha di pimpin oleh seorang Kepala Tata
Usaha yang merupakan Pejabat fungsional, dalam
melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas
6. Upaya pelayanan teknis pengobatan dipimpin oleh seorang
Dokter yang merupakan pejabat Fungsional, dalam
melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas
7. Upaya pelayanan teknis kesehatan lain dipimpin oleh
seorang perawat atau bidan atau petugas kesehatan lain
yang merupakan pejabat fungsional, dalam melaksanakan
tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Puskesmas

III. PROSEDUR KERJA

1. Dalam melaksanakan tugas Kepala Puskesmas wajib


menerapkan prinsip koordinasi, integritas dan
singkronisasi baik dalam puskesmas maupun dengan
organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Alor
sesuai dengan tugas dan fungsi.
2. Kepala bagian Sub Tata Usaha dan Koordinator Upaya
Kesehatan dalam lingkungan Puskesmas
bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan
serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan
3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata
Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan dari bawahan,
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan menyusun
laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk-petunjuk
kepada bawahan.
4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya
Kesehatan, menyampaikan laporan kepada Kepala
Puskesmas
5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya
Kesehatan, dalam melaksanakan tugasnya saling
berkoordinasi dengan pejabat non struktural terkait, dan
Satuan Kerja terkait dengan lingkungan Pemerintah
Kabupaten Alor
6. Kepala Bagian Sub Tata Usaha dan Kepala Seksi Upaya
Pelayanan/Koordinator Pelayanan wajib mengadakan
evaluasi kinerja dan melaksanakan tindak lanjud hasil
evaluasi.

IV. PRAMINILOKAKARYA MINILOKAKARYA DAN MINILOKAKARYA


LINTAS SEKTOR
A. PRAMINILOKAKARYA
1. Praminilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan
yang diselenggarakan secara rutin di Puskesmas yang
dihadiri oleh seluruh staf di Puskesmas, Puskesmas
Pemgbantu dan Bidan di desa serta dipimpin oleh
Kepala Puskesmas, merupakan proses penggalangan
kerjasama tim puskesmas dengan pendekatan sistem
2. Praminilokakarya Puskesmas diselenggarakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali
3. Dalam Rapat sebagaimana dimaksud dalam di
bicarakan pada hal-hal yang berhubungan dengan
puskesmas yakni pemaparan hasil capaian masing –
masing program yang ada di puskesmas.
4. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar
hadir
5. Hasil dalam praminilokakarya akan dibawa ke
pertemuan Minilokakarya dan dibahas bersama Kepala
puskesmas, KTU,Penanggungjawab program dan
pendamping dari Dinas Kesehatan

B. MINILOKAKARYA
1. Minilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan yang
diselenggarakan secara rutin di Puskesmas yang
dihadiri oleh Kepala Puskesmas, KTU,
Penanggungjawab Program,dan Pendamping dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Alor.
2. Minilokakarya Puskesmas diselenggarakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan sekali
3. Dalam Rapat sebagaimana dimaksud dalam di
bicarakan pada hal-hal yang berhubungan dengan
puskesmas wewenang,tanggung jawab.
4. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar
hadir
5. Hasil dalam Minilokakarya dibuat dalam bentuk RTL
atau rencana tindak lanjut dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas

C. MINILOKAKARYA LINTAS SEKTOR


1. Minilokakarya Lintas Sektor Puskesmas merupakan
Pertemuan yang diselenggarakan secara rutin di
Puskesmas yang dihadiri oleh Kepala Puskesmas, KTU,
Penanggungjawab Program, Lintas Sektor Pendamping
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Alor.
2. Minilokakarya Lintas Sektor Puskesmas
diselenggarakan sekurang-kurangnya 4 (empat) bulan
sekali
3. Dalam Rapat sebagaimana dimaksud dalam di
bicarakan pada hal-hal yang berhubungan dengan
puskesmas, wewenang, tugas tanggung jawab antara
lain cakupan program pelayanan.
4. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar
hadir
5. Hasil dalam Minilokakarya Lintas Sektor dibuat dalam
bentuk Hasil kesepakatan dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas dan Lintas sekto.

IV. PENGAWASAN INTERNAL

Satuan Pengawasan Internal


1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan
fungsional yang bertanggungjawab melaksanakan
pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
Puskesmas
2. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Ketua, yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Puskesmas

3. Pembentukan Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh


Kepala Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
Puskesmas sebagimana dimaksud meliputi : pengawasan
terhadap sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
kegiatan pelayanan serta administrasi keuangan
Puskesmas

VI. TATA URUTAN PERATURAN

1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan


menjadi pedoman semua peraturan dan kebijakan
puskesmas yang dibuat dengan Keputusan Kepala
Puskesmas
2. Satiap unit harus membuat standar prosedur oprasional
yang mengacu pada Peraturan Internal Puskesmas
3. Semua kebijakan oprasional, prosedur tetap administrasi
dan Manajeman Puskesmas tidak boleh bertantangan
dengan Peraturan Internal Puskesmas
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut :
a. Peraturan Internal Puskesmas
b. Keputusan Kepala Puskesmas

VII. KETENTUAN PENUTUP

1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat


Peraturan disahkan, masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertantangan dengan ketantuan ketentuan yang tercantum
di dalam peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan di evaluasi oleh tim yang
di bentuk oleh Kepala Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud, ditemukan
hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi, maka akan dilakukan
perbaikan penyempurnaan, yang selanjutnya ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Puskesmas.

Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal di tetapkan


Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan
melaksanakan dengan penuh tanggungjawab

Ditetapkan di : Mebung
pada tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Mebung

SITI R. J. BOLI

Anda mungkin juga menyukai