Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. Identitas Program Pendidikan:


Nama Sekolah : SMK t Al-Urwatul Wustha
Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Kelas/Semester : X / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi dasar (KD)


Kompetensi Inti:
KI- 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 :
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

C. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis bentuk-bentuk badan usaha
4.8 Memilih bentuk-bentuk badan usaha yang sesuai dengan sistem ekonomi nasional

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.8.1 Menjelaskan badan usaha
3.8.2 Menentukan bentuk-bentuk badan usaha
3.8.3 Menganalisis bentuk-bentuk badan usaha
4.8.1 Melakukan identifikasi bentuk-bentuk badan usaha yang sesuai dengan sistem ekonomi
nasional
4.8.2 Memilih bentuk-bentuk badan usaha yang sesuai dengan sistem ekonomi nasional

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, dan tanya jawab, diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan badan usaha dengan tepat
2. Menentukan bentuk-bentuk badan usaha dengan tepat
3. Menganalisis bentuk-bentuk badan usaha dengan tepat
4. Melakukan identifikasi bentuk-bentuk badan usaha yang sesuai dengan sistem ekonomi
nasional
5. Memilih bentuk-bentuk badan usaha yang sesuai dengan sistem ekonomi nasional

E. Materi Pembelajaran
Pengertian Usaha
Usaha adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan penghasilan,  Oleh karena itu
sasaran dari usaha yang kita lakukan adalah hasil atau keuntungan,
Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah bagian teknis dari kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan
menghasilkan barang-barang atau jasa. Jadi, perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses
produksi.
Pengertian Badan Usaha
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang terdiri dari
faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Badan usaha adalah rumah tangga
ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor produksi.
Dengan demikian kita dapat melihat adanya perbedaan yang jelas antara perusahaan dengan
badan usaha, yaitu:
1. Perusahaan menghasilkan barang atau jasa, sedangkan Badan Usaha menghasilkan
keuntungan atau sebaliknya mendatangkan kerugian
2. Perusahaan adalah alat badan usaha yang dapat berupa bengkel, pabrik, kedai, toko, kantor,
dan sebagainya, sedangkan Badan Usaha merupakan kesatuan organisasi yang dapat berupa
Firma (Fa), Perseroan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT) dan lain-lain.
3. Perusahaan merupakan alat badan usaha untuk mencari keuntungan, sedangkan badan usaha
itu sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi bertujuan mencari keuntungan.
Jenis badan usaha berdasarkan kegiatan yang dilakukan, terdiri dari:
1. Badan Usaha Ekstraktif: 
Badan usaha ini mengambil apa yang telah tersedia di alam. Contoh badan usaha ekstraktif:
PT Pertamina dan PT Bukit Asam.
2. Badan Usaha Agraris: Badan usaha ini berusaha membudidayakan tumbuh-tumbuhan atau
segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Contoh badan usaha agraris: PT Perkebunan
Negara,
3. Badan Usaha Industri: Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai ekonomi barang dengan
jalan mengubah bentuknya. Contoh badan usaha industri: PT Kimia Farma.
4. Badan Usaha Perdagangan: Badan usaha ini bergerak dalam aktivitas yang berhubungan
dengan menjual dan membeli barang tanpa mengubah bentuknya untuk memperoleh
keuntungan. Contoh badan usaha perdagangan: PT Matahari.
5. Badan Usaha Jasa: Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan
menyediakan jasa kepada masyarakat. Contoh badan usaha jasa: PT Bank Rakyat Indonesia

Jenis-jenis badan usaha berdasarkan kepemilikan modal, terdiri dari:


1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS): Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang
modalnya dimiliki oleh pihak swasta (nasional dan asing) dan mempunyai tujuan utama
mencari laba
2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang
pemilik modalnya adalah Negara atau pemerintah. Contoh BUMN: PT Kereta Api, PT Timah
Bangka, dan PT Peruri..
BUMN (BADAN USAHA MILIK NEGARA )
Definisi BUMN
BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Jenis-jenis BUMN yang ada di Indonesia adalah:
1. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar
keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk
meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut:
a. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
b. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan perundang-undangan
c. Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang
d. Modalnya berbentuk saham
e. sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
2. Perusahaan Jawatan (Perjan)    
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal
dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN. Ciri-ciri
Perusahaan Jawatan antara lain sebagai berikut:
a. memberikan pelayanan kepada masyarakat
b. merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
c. dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri atau dirjen
departemen yang bersangkutan
d. status karyawannya adalan pegawai negeri
3. Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan Umum(PERUM) adalah suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk melayani
kepentingan umum,tetapi sekaligus mencari keuntungan.
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum):
a. Melayani kepentingan masyarakat umum.
b. Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
c. Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta.Artinya,perusahaan
umum(PERUM) bebas -membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
d. Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
e. Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha
b. Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan
c. Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan
d. Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
e. Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan
Tujuan Pendirian BUMD:
a. Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas Negara
b. Mengejar dan mencari keuntungan
c. Pemenuhan hajat hidup orang banyak
d. Perintis kegiatan-kegiatan usaha
e. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah
F. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
Metode Pembelajaran : Problem Based learning

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke 15
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 10
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menit
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Guru meminta siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya
7. Membagi kelompok kerja
2. Kegiatan Inti
A. Mengidentifikasi  Guru menayangkan video dan slide mengenai badan
Masalah usaha
 Peserta didik melakukan pengamatan dengan
cara mengamati tayangan vidio dan slide pada
powerpoint
 Peserta didik saling melakukan tanya jawab
mengenai tayangan yang diberikan.
B. Menetapkan masalah  Setiap kelompok diberikan handout slide presentasi
dan bukti memorial untuk diamati bersama-sama
 Peserta didik menentukan letak permasalahan
yang harus diselesaikan berdasarkan tayangan
yang diberikan.
 Peserta didik mengumpulkan informasi dengan
berdiskusi dan membaca berbagai litelatur 65 menit
mengenai badan usaha
C. Mengembangkan  Peserta didik berdiskusi mengecek pandangan dan
solusi bertukar pikiran denga teman kelompoknya
mengenai badan usaha yang sedang dibahas
berdasarkan litelatur dan pengetahuan yang
dimilikinya
D. Melakukan tindakan  Salah satu kelompok tampil untuk
strategis mempresentasikan hasil diskusinya.
 Peserta didik di kelompok lain memperhatikan
proses presentasi.
E. Melihat ulang dan  Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan
mengevaluasi komentar terhadap hasil presentasi temannya dan
dipersilahkan mengoreksi bila ada kesalahan
3. Penutup (15 menit)
1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang badan usaha
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi baru yang lebih menantang
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar
5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

2. Pertemuan ke 16
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 10
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menit
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Guru meminta siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya
7. Membagi kelompok kerja
2. Kegiatan Inti
A. Mengidentifikasi  Guru menayangkan video dan slide mengenai 65 menit
Masalah bentuk bentuk badan usaha
 Peserta didik melakukan pengamatan dengan
cara mengamati tayangan vidio dan slide pada
powerpoint
 Peserta didik saling melakukan tanya jawab
mengenai tayangan yang diberikan.
B. Menetapkan masalah  Setiap kelompok diberikan handout slide presentasi
dan bukti memorial untuk diamati bersama-sama
 Peserta didik menentukan letak permasalahan
yang harus diselesaikan berdasarkan tayangan
yang diberikan.
 Peserta didik mengumpulkan informasi dengan
berdiskusi dan membaca berbagai litelatur
mengenai bentuk-bentuk badan usaha
C. Mengembangkan  Peserta didik berdiskusi mengecek pandangan dan
solusi bertukar pikiran denga teman kelompoknya
mengenai bentuk-bentuk badan usaha yang sedang
dibahas berdasarkan litelatur dan pengetahuan yang
dimilikinya
D. Melakukan tindakan  Salah satu kelompok tampil untuk
strategis mempresentasikan hasil diskusinya, dalam
menyelesaikan permasalahan melalui solusi
yang disimpulkan oleh kelompoknya.
 Peserta didik di kelompok lain memperhatikan
proses presentasi.
E. Melihat ulang dan  Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan
mengevaluasi komentar terhadap hasil presentasi temannya dan
dipersilahkan mengoreksi bila ada kesalahan
3. Penutup (15 menit)

1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang bentuk-bentuk badan


usaha
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi baru yang lebih menantang
4. Guru memberikan Tes Tertulis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar
6. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Alat dan media pembelajaran :Proyektor, Laptop, whiteboard, bahan tayang (PPT)

I. Sumber Belajar
Sumber belajar :
- Buku pelajaran Ekonomi Bisnis
- Internet
J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik : Non Test dan Test
2. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Diskusi Kelompok

PENILAIAN PENGETAHUAN
 TES TERTULIS : ESSAY
Kisi-kisi soal
IPK Indikator Soal Kunci Jawaban
Kompetensi Dasar Materi Bentuk Soal No soal

1. Menjelaskan 1. Peserta didik dapat Essay 1. Menjelaskan 1. Badan usaha


3.8 Badan usaha Bentuk- menjelaskan Badan Badan usaha merupakan kesatuan
Menganalisis 2. Menentukan bentuk Badan usaha dengan tepat yuridis dan ekonomis
bentuk-bentuk badan bentuk-bentuk Usaha 2. Peserta didik dapat atau kesatuan
usaha badan usaha menentukan bentuk- organisasi yang terdiri
3. Menganalisis bentuk badan usaha dari faktor-faktor
bentuk-bentuk dengan tepat produksi yang
badan usaha 3. Menganalisis bertujuan mencari
bentuk-bentuk badan keuntungan. Badan
usaha dengan benar usaha adalah rumah
tangga ekonomi yang
bertujuan mencari laba
dengan faktor-faktor
produksi
2. Sebutkan Bentuk-
bentuk badan 2. BUMN, BUMS, dan
usaha BUMD
IPK Indikator Soal Kunci Jawaban
Kompetensi Dasar Materi Bentuk Soal No soal

4.8 1. Buatkan Slide Terlampir


Memilih bentuk 1. Melakukan Bentuk-bentuk 1. Peserta didik dapat Penilaian persentasi yang
badan usaha yang identifikasi badan usaha mengidentifikasi diskusi berisi point-point
sesuai dengan sistem bentuk-badan bentuk-bentuk badan tentang bentuk-
ekonomi nasional usaha yang usaha bentuk badan
sesuai dengan usaha
system ekonomi
nasional

2. Memilih 2. Memilih badan usaha Penilaian 2. (soal terlampir) Terlampir


bentuk-badan portopolio
usaha yang
sesuai dengan
system ekonomi
nasional
Kriteria Penskoran :

No. Soal Skor


1 50
2 50

Jadi skor ideal = 100

Skor Perolehan
NILAI = X 100
100

PENILAIAN KETERAMPILAN
Indikator penilaian keterampilan :
Memilih bentuk badan usaha yang sesuai dengan sistem ekonomi nasional

Instrumen :

1. Buatkan slide persentasi yang berisi point-point penting tentang bentuk-bentuk badan
usaha
2. (soal Uraian)

Bacalah artikel di bawah ini


Jawablah pertanyaan-pertanyaan setelahnya

Nama Jonan Identik dengan Transformasi di KAI

Ia suka bicara blak-blakan sebagaimana kebanyakan orang Jawa Timur. Dengan


pembawaannya yang terbuka itu, Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api
Indonesia, berhasil mendobrak kultur perusahaan pemegang monopoli angkutan kereta
yang selama ini cenderung feodal. “Gaya kepemimpinannya yang egaliter membawa
suasana segar ke perusahaan,” kata Wimbo Hardjito, Direktur Komersial PT Kereta Api
Indonesia, pekan lalu.
Nama Jonan kini memang identik dengan proses transformasi PT Kereta Api. Ia
membawa perusahaan yang semula rugi menjadi untung. Jonan diangkat menjadi orang
nomor satu perusahaan kereta itu pada Februari 2009 ketika perusahaan merugi Rp 83,4
miliar. Persis di akhir 2009, PT KAI sudah mengantongi untung Rp 153,8 miliar. Tahun
2012 keuntungan perusahaan diperkirakan mencapai Rp 300 miliar. Ketika pertama kali
bergabung dengan KAI, Jonan mengatakan, “Hanya satu perubahan yang saya inginkan:
mengalihkan (arah) organisasi ini dari product-oriented ke customer focused.” Ia ingin
seluruh jajaran Kereta Api berusaha membuat pelanggan lebih bahagia. Di masa lalu,
kata dia, perubahan itu seperti tak dibutuhkan. Toh, penumpang tetap menjadikan kereta
api sebagai angkutan favorit. Namun, Jonan ingin semua itu berubah.
Perubahan ini bisa dilihat dalam banyak fasad. Salah satunya stasiun. Sejumlah stasiun
dipermak sampai kinclong. Stasiun Gambir tampil lebih nyaman dan bersih. Salah satu
caranya adalah dengan membebaskan Gambir dari kereta Commuter Jabodetabek.
Stasiun ini hanya melayani kereta jarak jauh eksekutif. Penentuan operator taksi resmi
di stasiun memunculkan kenyamanan bagi pengguna kereta.
Tempo juga melihat perbaikan di sejumlah stasiun, terutama di Jabodetabek. Lambat-
laun pedagang liar yang menyesaki stasiun menipis. Stasiun Sudirman menjadi yang
terbaik dari 60 stasiun di Jabodetabek. Jonan berambisi membuat semua stasiun seperti
Sudirman dengan biaya Rp 15 miliar per stasiun. “Untuk 60 stasiun butuh Rp 1 triliun
selama 2-3 tahun,” ujarnya. Untuk meningkatkan semangat kompetisi, ia mengadakan
lomba stasiun.
Terobosan lain: menjelang Lebaran 2012, identitas penumpang harus sama dengan
identitas di tiket dan tak ada pengantar di sekitar kereta. Ia juga membatasi penumpang
kereta api. Saat ini kereta api jarak jauh, termasuk kereta ekonomi, hanya menjual tiket
sebanyak jumlah tempat duduk. Di masa lalu, penumpang harus berebut masuk kereta,
terutama pada akhir pekan atau musim libur.
Sumber: www.tempo.com tanggal 25 Desember 2012
Pertanyaan:
1. Bagaimana kinerja PT KAI sebelum dan setelah Tahun 2009?
2. Apa yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kinerja PT KAI di tahun 2009?
3. Prinsip apa yang diterapkan oleh CEO PT KAI untuk memperbaiki BUMN tersebut?
4. Perubahan-perubahan apa saja yang telah dilakukan PT KAI dalam 5 tahun terakhir?
5. Bagaimana respon masyarakat terhadap perubahan-perubahan di PT KAI berkaitan
dengan layanan yang diberikan kepada masyarakat?

KRITERIA PENILAIAN

Aspek yang dinilai Skor


Nama/ ketatabahasaa Ketepatan Ketepatan
No. Tampilan Peroleha
Kelompok n sasaran waktu
n
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan :
Point Keterangan Aspek Yang Dinilai
Tampilan Ketatabahasaan Ketepatan sasaran Ketepatan waktu
1 Kurang menarik Kurang sistematis Kurang tepat Kurang tepat
2 Cukup menarik Cukup sistematis Cukup tepat Cukup tepat
3 Menarik Sistematis Tepat Tepat
4 Sangat menarik Sangat sistematis Sangat tepat Sangat tepat

Anda mungkin juga menyukai