Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Pendahuluan kribrosa); penyakit pada pembuluh darah
vena itu sendiri (fibrosklerosis atau endo- Oklusi vena retina atau Retinal Vein flebitis); aliran darah yang terhambat dalam Occlusion (RVO) adalah sumbatan yang ter- pembuluh darah vena (kelainan viskositas da- jadi pada vena retina sehingga mengakibatkan rah, diksrasia darah, atau spasme arteri retina gangguan perdarahan di dalam bola mata.1 yang berhubungan). Oklusi vena dapat terjadi pada vena retina cabang atau Branch Retinal Vein Occlusion Faktor Risiko (BRVO) maupun vena retina sentral atau Cen- tral Retinal Vein Occlusion (CRVO).2 Penya- Faktor risiko RVO merupakan segala kit ini berpotensi untuk menimbulkan kebuta- yang menyebabkan adanya kerusakan difus an.3 pada endotel pembuluh darah, yaitu hiperten- si, diabetes melitus, gangguan metabolisme Epidemiologi lipid, obesitas, arterosklerosis, merokok, usia >65 tahun, glaukoma sudut terbuka, dan Oklusi vena retina merupakan pen- kondisi yang mendukung terjadinya hiperko- yakit kelainan pembuluh darah retina kedua agulabilitas, seperti defisiensi protein C, pro- terbanyak setelah retinopati diabetik.4,5 Oklu- tein S, dan antithrombin III.5 Aterosklerosis si vena retina adalah penyebab penting yang yang terjadi pada arteri dapat menekan vena menyebabkan kehilangan penglihatan, teruta- retina dan dapat menyebabkan terjadinya ma pada usia pertengahan.4 Prevalensi BRVO oklusi pada vena. Apabila penekanan ini ter- lebih besar dibandingkan CRVO, dimana pada jadi pada daerah lamina kribrosa yang men- BRVO sebesar 0,6% dan CRVO 0,1%.2 empel pada tulang Ethmoidalis yang sempit maka akan terjadi oklusi vena retina central, Etiologi sedangkan apabila terjadi penekanan pada vena retina di luar daerah lamina kribrosa Penyebab terjadinya RVO diantaranya maka akan terjadi oklusi vena retina cabang. adalah:2 vena yang terkompresi dari luar (pros- es arteriosklerosis atau jaringan pada lamina
Korespondensi: Wida Dwitiya Hita
E-mail: widadwitiya@yahoo.co.id J Indon Med Assoc, Volum: 72, Nomor: 1, Februari - Maret 2022 1 Hubungan Oklusi Vena Retina Dengan Serum Lipid Profil
Klasifikasi ditemukan berbeda secara signifikan pada
populasi pasien dengan RVO yang dibanding- Oklusi Vena Retina diklasifikasikan kan dengan orang sehat. Hal ini menunjukkan berdasarkan lokasi terjadinya sumbatan yang bahwa Lp(a) berperan penting dalam pemben- terdapat pada vena retina pada daerah papil tukan patogenesis pada RVO. saraf optik disebut Oklusi Vena Retina Sentral (Central Retinal Vein Occlussion/CRVO) se- Gejala dan Tanda dangkan oklusi pada cabang dari vena retina disebut oklusi vena cabang (Branch Retinal Terjadi penurunan tajam pengliha- Vein Occlussion/BRVO). Oklusi vena reti- tan yang bersifat akut, tanpa nyeri, dan uni- na sentral juga dilkalsifikasikan secara klinis lateral. Penurunan pada bagian sentral atau menjadi iskemik dan non iskemik.6,7 Iskemik perifer dan dapat memburuk sampai hanya dan Non Iskemik dari Central Retina Vein Oc- tinggal persepsi cahaya. Pada pemeriksaan clusion ditemukan berdasarkan temuan dalam funduskopi, terlihat vena yang berkelok-kelok pemeriksaan FFA (Fluoroscein Fundus Angi- (turtous), edema makula dan retina, bercak ography). perdarahan (blot and clot), atau flame shaped (lidah api) pada seluruh kuardian retinan, ser- Patofisiologi ta bercak-bercak (eksudat) cotton wool yang terdapat di antara bercak perdarahan. Terdapat Hubungan oklusi vena retina dan hip- papil yang merah dan edema disertai pulsasi erlipidemia dapat melalui efek pada viskositas vena yang menghilang.1,2,6 plasma atau perubahan fungsi trombosit den- gan pelepasan protein spesifik trombosit (beta Evaluasi Diagnostik tromboglobulin dan faktor 4 trombosit). Pe- nelitian telah menunjukkan bahwa kolesterol Pada Pemeriksaan Fundal Fluorosce- lipoprotein densitas tinggi (HDL) dapat me- in Angiography ditemukan adanya keterlam- lindungi dari penyakit mikrovaskular, sedang- batan pengisian arteri dan pengisian vena ret- kan kolesterol lipoprotein densitas rendah ina. Pada elektroretinografi, akan didapatkan (LDL) dapat menjadi predisposisi. Lp(a) ada- gambaran amplitudo a-wave yang normal, lah hepatosit-lipoprotein sintetis yang secara dengan amplitudo b-wave yang menurun atau struktural berhubungan dengan low-density menghilang.2 lipoprotein (LDL) yang terdiri dari kolesterol dan apolipoprotein B-100. Pada permukaan Tatalaksana glicoprotein, apolipoprotein (Apo A) menjadi dasar untuk membentuk karakter dari lipopro- Tujuan utama pengobatan oklusi vena tein Lp(a). Struktur utama dari Apo A sama retina adalah mempertahankan visus dan dengan struktur dari plasminogennya, yang mencegah timbulnya komplikasi glaukoma merupakan kunci dari fisiologi fibrinolisis. neovaskuler.6 Apabila timbul neovaskularisasi Mekanisme patofisiologi nya dijelaskan ber- retina perifer, pemberian fotokoagulasi laser dasarkan peran ganda dari Lp(a) sebagai per- retina sektoral pada daerah retina yang iske- an aterogenik dan peran antifibrinolitik. Lp(a) mik akan mengurangi risiko terjadinya perda- dan kolesterol diambil oleh makrofag yang rahan vitreus hingga separuhnya. Steroid mengumpulkan vaskular endotelium yang diberikan bila penyumbatan disebabkan oleh menginisiasi proses terjadinya aterosklerosis. flebitis. Penyuntikan triamcinolone intravitre- Pada bagian lain, mengacu pada struktur an- al dapat diberikan untuk mengurangi edema tara Apo a dan plasminogen. Berdasarkan dis- makula yang terjadi.6 Evaluasi sistemik pent- fungsi sistem fibrinolitik, mencegah persain- ing untuk dilakukan, karena penderita RVO gan antara ikatan dari plasminogen dengan memiliki kemungkinan terjadi kematian yang reseptornya di permukaan sel endotelial, Lp(a) tinggi akibat kelainan pembuluh darah di jan- dapat juga mencegah aktivasi dari plasmin- tung.1-3 ogen oleh t-PA yang mengacu pada interaksi dengan jalur fibrinolitik. Peningkatan level Prognosis dari reseptor endotelial protein C juga men- jadi faktor risiko penting dalam patogenesis Prognosis untuk tajam penglihatan bu- CRVO.11 Lp(a) menunjukkan bahwa adanya ruk, karena penderita RVO akan tetap memi- hubungan antara penyakit jantung dan faktor liki tajam penglihatan hitung jari sampai hand risiko trombophilic pada patogenesis RVO. movement. Pada kurang lebih 18% kasus, 4-6 Faktanya, perhitungan konsentrasi dari Lp(a) minggu setelah terjdinya sumbatan, dapat
2 J Indon Med Assoc, Volum: 72, Nomor: 1, Februari - Maret 2022
Hubungan Oklusi Vena Retina Dengan Serum Lipid Profil
ditemukan adanya rubeosis iridis yang dapat 14. file:///Users/wida/Downloads/Re-
dipertimbangkan untuk dilakukannya pan- view-RVO-InternEmergMed2011.pdf retinal fotokoagulasi untuk mencegah terjadi 11. Gumus K, Kadayifcilar S, Eldem B. Is glaukoma neovaskuler.2 Pada oklusi vena ret- elevated level of soluble endothelial pro- ina sentral tipe non iskemik prognosis untuk tein C reseptor a new risk factor for ret- perbaikan kembali ke fungsi tajam pengliha- inal vein occlusion? Cin Exp Opthalmol tan normal adalah <10%. Pada tipe non iske- 2006; 34(4):305-11. https://dacemirror. mik yang berkembang mejadi tipe iskemik sci-hub.se/journal article/c3e9d6044ea- :15% selama 4 bulan, 34% selama 3 tahun. baf74fff045b8f38c5ad7/gumus2006.pdf Pada tipe Iskemik yang berkembang menja- di rubeosis iridis: 37% dalam waktu 4 bulan, resiko tertinggi jika tajam penglihatan <6/60 atau ≥ 30 area bagian tidak terperfusi dalam pemeriksaan FFA.7
Daftar Pustaka
1. Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Jakarta:
Balai Penerbit FK UI; 2009. 2. Budiono S, Saleh TT, Moestidjab, Ed- dyanto. Buku ajar ilmu kesehatan mata. Surabaya: Airlangga University Press; 2013. 3. Eva PR, Whitcher, JP. Vaughan & Asbury oftalmologi umum. Jakarta: EGC: 2009. 4. Das H, Kuli JJ. Correlation of fundus findings in retinal vein occlusion (RVO) with serum lipid profile. IOSR-JNHS. 2017;6(2):67-70. https://www.iosrjour- nals.org/iosr-jnhs/papers/vol6-issue2/ Version-7/I0602076770.pdf 5. Grassi P, Salicone A, Motta L, Motta MS. Central retinal vein occlusion as- sociated with high blood levels of lipo- protein (a): Is lipoprotein (a) a reliable marker for identification of predisposed individuals?. Saudi Journal of Oph- thalmology. 2016;30:250 https://www. sciencedirect.com/science/article/pii/ S1319453416300674. 6. Rita S Sitorus, Ratna Sitompul, Syska Widiyawati.Buku ajar oftalmologi.Jakar- ta. Badan Penerbit FKUI;2017. 7. Alastair K.O Denniston. Philip I Mur- ray. Oxford Handbook of Opthalmol- ogy-second edition.Oxford University Press.2009. 8. Kanski JJ. Clinical Opthalmology: a Syn- opsis. 2004. 9. Ribeaudeau-Saindelle F, Glacet-Bernard A, Lelong F, Coscas G, Soubrane G, Reti- nal Vein Occlussion and lipoprotein (a). J FrOpthalmoh 1998;21(4):245-50. https:// pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9759412/ 10. Marcucci R, Sofi F, Grifoni E, Sodi a, Prisco D, Retinal Vein Occlussion: a review for the internist , Intern Emerg Med 2011:6(4):307-14. Epub 2010 Dec
J Indon Med Assoc, Volum: 72, Nomor: 1, Februari - Maret 2022 3