0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Maraknya penggunaan teknologi, khususnya komputer dalam melakukan pekerjaan sehari-hati, tidak lantas menggantikan peran manusia. Namun harus ada terobosan dalam mendidik manusia, yang tidak bisa disamakan dengan mendidik komputer
Judul Asli
Mendidik Manusia Tidak Sama dengan Mendidik Komputer
Maraknya penggunaan teknologi, khususnya komputer dalam melakukan pekerjaan sehari-hati, tidak lantas menggantikan peran manusia. Namun harus ada terobosan dalam mendidik manusia, yang tidak bisa disamakan dengan mendidik komputer
Maraknya penggunaan teknologi, khususnya komputer dalam melakukan pekerjaan sehari-hati, tidak lantas menggantikan peran manusia. Namun harus ada terobosan dalam mendidik manusia, yang tidak bisa disamakan dengan mendidik komputer
204030103009 English Education Postgraduate Program Universitas Palangka Raya
Mendidik Manusia Tidak Sama dengan Memprogram Komputer
Tentu tidak sama. Manusia memiliki perasaan dan akal pikiran yang tidak bisa begitu saja diberikan perintah seperti komputer. Manusia pun tidak dapat diseragamkan, berbeda dengan komputer yang bisa diseragamkan melalui pemrograman. Dilihat dari segi perangkat kerasnya, dapat ditemukan beberapa persamaan antara manusia dan komputer. Sama-sama memiliki otak dan anggota tubuh. Manusia memiliki kaki dan tangan untuk bergerak, sementara komputer memiliki papan ketik, tetikus, serta layar untuk beroperasi. Keduanya pun mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa melalui kecerdasan otak yang mereka miliki. Namun ada dua hal yang menjadi pembeda antara manusia dengan komputer, yakni perasaan dan akal. Perasaan adalah salah satu kelebihan yang diciptakan Tuhan untuk manusia. Perasaan manusia yang beragam, mampu mengarahkan manusia untuk bergerak, serta menciptakan nilai dan prasangka. Perasaan tertanam di hati manusia, yang mana tidak dimiliki oleh komputer. Komputer mampu memberikan nilai, namun atas apa yang telah dimasukan manusia ke dalamnya. Komputer pun menghitung dengan saintifik, bukan dengan penilaian baik-buruk, indah atau tidak. Dalam kaitannya dengan Pendidikan, perasaan menjadi pembeda utama antara komputer dengan manusia. Manusia memiliki kemauan dan ketidakmauan, tidak serta merta dapat diberikan perintah begitu saja, seperti memberikan perintah kepada komputer. Guru dan murid saling memiliki perasaan, yang dapat dibangun ikatannya dalam proses pembelajaran. Guru harus menemukan dimana titik pendekatan yang tepat untuk murid agar dapat mencerna materi pelajaran. Di sisi lain, murid pun sama, ia harus memiliki kemauan kuat untuk menerima ilmu dan mempersiapkan dirinya dengan rasa ingin tahu. Ikatan dalam proses pembelajaran harus dilakukan secara interaktif, sehingga dapat memancing rasa ingin tahu, baik dari guru maupun murid. Begitu halnya dengan akal pikiran. Meskipun sama-sama memiliki otak, namun otak komputer dan otak manusia sangatlah berbeda kemampuan akal dan cara berpikirnya. Otak komputer, yakni prosesor, diciptakan manusia dengan pengetahuan mengenai fungsi-fungsi komputer. Masukan yang diberikan manusia, tentu memiliki batasan, sehingga komputer hanya dapat berpikir sesuai dengan masukan dari manusia. Ia tidak dapat berpikir diluar masukan tersebut dengan sendirinya. Misalnya ketika menyikapi tentang adanya Tuhan. Komputer berpikir secara saintifik dengan menghitung hasil penelitian yang dimasukan manusia, namun tidak mempertimbangkan hal-hal non-saintifik seperti nilai keagamaan dan kepercayaan. Berbeda ketika kapasitas pemikiran manusia dan komputer dibandingkan. Manusia memiliki keterbatasan untuk mengingat dan memproses pikiran tentang segala hal. Oleh karena itu komputer diciptakan untuk mengakomodasi berbagai ilmu pengetahuan agar bisa diakses dan difungsikan oleh siapa saja, dengan kemampuan penyimpanan selalu ditingkatkan kapasitasnya melalui teknologi. Mereka yang memiliki pengetahuan tentang bidang tertentu, dapat memberi masukan ke dalam komputer, begitu juga dengan yang lain. Komputer akan dengan cepat memproses masukan-masukan tersebut, dan menampilkannya kepada manusia yang memfungsikannya. Keseragaman komputer dalam berbahasa, menerima perintah, dan menjalankan perintah adalah salah satu hal yang membedakannya dengan manusia dalam Pendidikan. Manusia memiliki berbagai bahasa, perasaan, dan latar belakang, yang mempengaruhi proses pembelajaran. Meskipun mendapat materi yang sama, belum tentu murid dalam satu kelas memiliki hasil ujian yang sama. Ada yang memiliki kesulitan memproses pelajaran melalui pendengaran, ada juga yang sulit berkonsentrasi dengan keadaan kelas yang tidak kondusif, dan berbagai keadaan lainnya. Sementara komputer, meskipun memiliki berbagai model dan spesifikasi yang berbeda, dapat mengakses bahasa yang sama dan hasil yang sama, karena memiliki kesamaan proses pengembangan dari manusia. Sehingga, sebagai manusia, pendidik atau guru harus tetap mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan untuk melakukan pendekatan, membangun ikatan perasaan, untuk memaksimalkan kesiapan siswa menerima imu. Sementara komputer dapat menjadi salah satu penunjang untuk memperlancar proses belajar-mengajar dan memperluas ilmu pengetahuan manusia di berbagai bidang.
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita